Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan masalah
anemia.
2. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan masalah
ketuban pecah dini.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari seperti kehilangan komponen darah,
elemen tak adekuat atau kuragnya nutrisi yang di butuhkan untuk membuat sel darah merah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (doenges,1997).
Anemia merupakan suatu kondisi pada ibu hamil dimana kadar hemoglobin (Hb) yang
lebih rendah dari 11g/dL pada trisemester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dL pada
trisemester kedua (Cunningham, 2009). Berdasarkan WHO batas normal hemoglobin untuk ibu
hamil adalah 11gr%. Anemia adalah konsentrasi hemoglobin kurang dari 12gr/dL pada wanita
yang tidak hamil dan kurang dari 10gr/dL pada wanita hamil dan nifas.
Dapat disimpulkan Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin pada trimester pertama,
kedua, dan ketiga yang di sebabkan berkurangnya cadangann zat besi yang di butuhkan janin
sehingga membahayakan ibu dan janin.
2. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang di perlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12,dan asam folat selebihnya merupakan akibat dari
beragam kondisi seperti pendarahan kelainan ginetik, penyakit keronik, keracunan obat, dan
sebagainya (mochtar 1998).
Pada umumumnya anemia ibu hamil di sebabkan oleh kurang gizi(malnutrisi),kurang zat
besi dari diit,malabsorpsi, perdarahan antepartum kehilangan darah banyak seperti persalinan
yang lalu, haid, dan penyakit penyakit keronok seperti TBC paru, cacing usus, malaria, dan lain
lain (safudin,2002).
2
3. Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan diantaranya yaitu, Ibu mengeluh cepat lelah. sering
pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah dan bibir pucat, nafsu makan turun (anoreksia),
konsentrasi hilang, dan keluhan mual muntah pada hamil muda,
4. Patofisiologi
5. Klasifikasi
Anemia dalam kehamilan yang sering di jumpai ialah anemia akibat kekurangan
besi. Yang disebabkan oleh kurang masuknya unsur besi dan makanan, karena gangguan
resorbsi, gangguan penggunaan atau karena terlampau banyak zat besi keluar dari badan
misalnya pendarahan. (Wiknjosastro,2006).
b. Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik ialah anemia yang khas di tandai oleh adanya sel megaloblast
dalam sumsum tulang. Sel megaloblast adalah sel precursor eritrosit dengan bentuk sel yang
besar, dimana maturase sitoplasma normal tetapi inti besar dengan susunan kromosom yang
longgar. (Haribowo, 2008 : 54).
3
c. Anemia Hipoplastik
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan sumsum tulang kurang mampu membuat
se-sel darah baru, yang disebabkan karena kehamilan hingga kini belum diketahui dengan
pasti, kecuali yang disebabkan oleh sinar rontgen, racun atau obat-obatan. Semua itu
dianggap sebagai komplikasi kehamilan (Wiknjosastro,2006).
d. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancur sel darah merah berlangsung lebih
cepat dari pembuatannya, sehingga sulit untuk hamil.(Wiknjosastro, 2006).
6. Komplikasi
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
a. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan :
abortus, missed abortus dan kelainan kongenital.
b. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ
rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
c. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder, janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat menyebabkan:
tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah terjadi febris
puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
7. Pemeriksaan Diagnostik
Untuk menegakkan diagnose anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan
anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing berkunang-
kunang dan keluhan mual muntah pada hamilmuda.
4
Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sachi dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu trisemsester I dan III. Hasil pemeriksaan
Hb denga sachli dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Hb 11 gr% : tidak anemia
b. Hb 9-10gr% : anemia ringan
c. Hb 7-8 gr5 : anemia sedang
d. Hb < 7gr% : anemia berat
9. Penatalaksanaan
Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat hewani seperti hati, ikan,
daging dan usmber nabati seperti : sayuran hijau, tempe, tahu dan buah buahan yang
berwarna.
Hindarkan pantangan terhadap makanan yang keliru yang dapat merugikan kesehatan
ibu seperti ikan , telur, buah buahan tertentu.
5
Bila nafsu makan ibu berkurang , makanlah makanan yang segar seperti buah, sayur
bening, sayur segar lainnya.
Selama hamil makanlah beraneka ragam setiap harinya dalam jumlah cukup dan
makanan yang aman bagi kesehatan.
Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.
Selama hamil sebaiknya tidak melakukan pekerjaan yang berat.
Ny. S datang kerumah sakitpada tanggal 05 Februari 2019 dengan keluhan pusing dan
sering terasa sakit pada pinggang, badan terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas
seperti mencuci dan membersihkan rumah, pasien mengatakan jarang mengkonsumsi
buah dan sayur. Pasien mengatakan cemas dengan keadaan janinnya apabila tubuhnya
mengalami perubahan berat badan. Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan.
Pengkajian
Tanggal Masuk : 05 Februari 2019
Pukul : 08.00 WIB
Ruang : Mawar
Tanggal pengkajian : 06 Februari 2019
Pukul : 10.00 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : Tamat SLTP
6
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal masuk Rumah Sakit : 05 Februari 2019
Tanggal Pengkajian : 06 Februari 2019
Alamat : Jln. Cinangka 9 no 64
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn.K
Umur : 28 tahun
3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengeluh pusing dan sering terasa sakit pada pinggang, badan terasa
cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan
rumah, pasien mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Pasien
mengatakan cemas dengan keadaan janinnya apabila tubuhnya mengalami
perubahan berat badan.
7
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
kurang darah sebelumnya dan tidak ada menderita penyakit keturunan
seperti hipertensi dan DM.
d. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi
• Umur : 12 tahun
• Siklus : teratur (28 hari)
• Lamanya : 6 hari
• Banyaknya : 3x ganti pembalut dalam sehari
• Konsistensi : merah encer
• Keluhan (disminore,dll) : sakit perut
Perkawinan
• Lamanya Perkawinan : 1 tahun 5 bulan
• Berapa Kali Kawin : 1 kali
f. Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakaan saat hamil sering merasa mual dan muntah.
4. Data Psikologi
Ibu mengatakan kehamilan sekarang merupakan kehamilan yang diinginkan
dan anak yang lahir sekarang akan disusui selama 6 bulan, dan adanya
Dukungan Suami Untuk Menyusui, selama Interaksi antara ibu dengan bayi
serta suami sangat baik.
8
5. Data Spiritual
Pasien seorang beragama islam dan percaya dengan Allah.
6. Data Sosial-Ekonomi
Pasien tinggal bersama keluarganya dan merupakan keluarga kurang mampu
sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
7. Aktivitas Sehari-hari
- Dapat menolong diri sendiri : Mandiri
- Ditolong dengan bantuan minimum : Tidak ada
- Ditolong dengan bantuan maksimum : Tidak ada
- Makan dan minum : Sebelum sakit pasien makan
3x sehari habis satu porsi,
minum sekitar 5-6 gelas,
setelah sakit pasien kurang
nafsu makan
- Istirahat dan pola tidur : Pasien tidur 8 jam perhari
tidak ditambah tidur siang
- BAB dan BAK : Pasien BAB normal 1 kali
sehari, dan BAK normal 4-5
kali sehari
8. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
- Tinggi/Berat badan : 155 cm / 66 kg
- Tekanan darah : 100/70 mmHg
- Suhu : 36,5o C
- Nadi : 80 x/menit
- Pernapasan : 23 x/menit
9
Pemeriksaan head to toe
Kepala : Bersih, rambut tidak mudah rontok
Muka : Wajah tampak sedikit pucat dan tidak tampak bintik-
bintik hitam
Mata : Konjungtiva tampak pucat, sklera tidak ikterik
Hidung : Simetris kiri kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung
Mulut : Bibir tampak pucat, mulut bersih, mukosa bibir lembab
Telingga : Simetris kiri kanan, tidak ada pus keluar dari telingga
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjer getah bening dan vena
jugularis
Payudara : Simetris kiri kanan, papila mamae menonjol, tidak ada
lecet, tidak ada pembengkakan dan tampak bersih.
Abdomen
Leopold I : TFU 3 jari pertengahan pusat dan px, teraba bundar,
lunak dan tidak melenting kemungkinan bokong janin
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba panjang dan keras seperti
papan kemungkinan punggung janin dan bagian kanan perut ibu
teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan ekstremitas janin
Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras, dan
masih bisa digoyangkan, kepala janin belum masuk PAP.
Leopold IV : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, melenting
dan belum masuk PAP
Auskultasi : Pada bagian kiri perut ibu terdengar detak jantung janin
135 x/i
Perkusi : Reflek patela positif
10
9. Data Penunjang
Lemah, pucat
Keletihan
11
2. Data Subyektif:
Malnutrisi pada ibu Ketidakseimbangan
- Pasien mengatakan kurang nafsu
hamil Nutrisi Kurang
makan dan kurang mengkonsumsi
Dari Kebutuhan
sayuran dan buah-buahan Intake nurtisi kurang
Ketidakseimbangan
Data Obyektif: Nutrisi Kurang Dari
- Pasien terlihat kurang tertarik Kebutuhan
dengan menu makan
12
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1. Tentukan jumlah
Nutrisi Kurang dari tindakan keperawatan 1 x kalori dan jenis nutrisi
Kebutuhan 24 jam, yang dibutuhkan untuk
ketidakseimbangan nutrisi memenuhi persyaratan
kurang dari kebutuhan gizi,
dapat teratasi dengan 2. Monitor
kriteria hasil: kecendrungan
- Tidak ada terjadinya penurunan
penurunan berat dan kenaikan berat
badan badan.
13
kecendrungan terjadinya makan, habis 1 porsi,
penurunan dan kenaikan tidak ada penurunan
berat badan. berat badan, BB: 66 kg
A: Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Menentukan
jumlah kalori
dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan
untuk memenuhi
persyaratan gizi,
1. Definisi
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan
ditunggu 1 jam belum dimulai tanda persalinan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ketuban pecah dini adalah
pecahnya selaput ketuban secara spontan sebelum pembukaan pada primi kurang dari 3
cm dan multi para kurang dari 5 cm atau sebelum tanda-tanda persalinan.
2. Etiologi
Penyebab dari ketuban pecah dini belum diketahui secara pasti. Penyebab ketuban pecah
dini mempunyai dimensi multi factorial yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
14
a. Serviks inkompeten
h. Sebab skunder : misalnya pada ketuban pecah dini (PROM : premature of the
membrane).
3. Manifestasi Klinis
15
4. Patogenesis
Pada kehamilan trimester III selaput ketuban amnion terdiri dari sel selapis, sedangkan
selaput korion lebih tebal dari 4-6 sel,lapisan basal diantaranya selaput amnion dengan
korion. Makin tua usia kehamilan semakin besar tekanan pada selaput ketuban, tekanan
pada permukaan janin besar daripada tekanan pada permukaan uterus. Selaput ketuban
tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi, bila pembukaan
serviks,maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah. Ketuban pecah dini belum
diketahui penyebabnya yang jelas sampai saat ini, ada hubungannya dengan ha-hal
berikutnya :
a. Adanya hiper mortilitas Rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban pecah.
c. Infeksi (amnionitis/khorioamnionitis)
Komplikasi yang paling sering terjadi pada ketuban pecah dini sebelum usia
kehamilan 37 minggu adalah sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi
baru lahir. Resiko infeksi meningkat pada kejadian ketuban pecah dini. Semua ibu hamil
dengan ketuban pecah dini prematur sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya
korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Selain itu kejadian prolaps atau
keluarnya tali pusat dapat terjadi pada ketuban pecah dini.
16
6. Pathway ibu hamil dengan KPD
7. Penatalaksanaan
Sebagai gambaran umum untuk tatalaksana ketuban pecah dini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
b. Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis,
meningitis janin, dan persalinan prematuritas.
17
c. Dengan perkiraan janin yang sudah cukup besar dan persalinan diharapkan
berlangsung dalam waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan
paru janin dapat terjamin.
e. Pemeriksaan yang penting dilakukan USG untuk mengukur distansia biparietal dan
perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan, pemeriksaan kematangan paru
melalui perbandingan L/S.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan leukosit darah, bila > 15.10³ /mm³, kemungkinan ada infeksi
b. USG: membantu dalam menentukan usia kehamilan, letak janin, berat janin, letak
plasenta, serta jumlah air ketuban.
18
Ruangan/kelas : VK
a. Biodata
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Suku/bangsa : Melayu/Indonesia
Agama : islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Melayu/Indonesia
b. Riwayat kesehatan
1) Alasan masuk rumah sakit
Klien masuk dengan keluhan lemah, perut terasa sakit, keluar cairan pervaginam
berwarna putih keruh ± 1 hari. klien mengatakan usia kehamilan ± 9 bulan (36 – 37
minggu).
19
2) Riwayat masuk sekarang
Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen, nyeri berkurang di saat istirahat, dan
nyeri meningkat apabila klien melakukan pergerakan atau aktivitas. Dan merupakan
kehamilan primi gravida, dengan usia kehamilan 37 minggu.
Klien mengatakan belum pernah mengalami kejadian seperti ini karena ini adalah
kehamilan pertama (primi gravida) selain itu klien tidak pernah mengalami penyakit
kronis.
4) Riwayat haid
Menarche pada umum 14 tahun, siklus haid 28 hari, teratur lamanya 7 hari, keluar
darah haid, sebanyak 3-4 kali ganti pembalut sehari, keluhan waktu haid : nyeri dan
mulas – mulas. HPHT 16-03-2012
5) Riwayat kontasepsi
6) Riwayat kehamilan
c. Keadaan umum
kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital : tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi 84x/I, pernapasan 20x/I, suhu
36 °C.
d. Pemeriksaan fisik
1) Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik dan kekenyalan kulit baik.
20
2) Rambut
Rambut merta, rambut warna hitam, tidak mudah dicabut, tidak berketombe.
3) Leher
Bentuk leher simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis
4) Mata
Mukosa mulut lembab, gigi utuh, caries tidak ada, keadaan mulut bersih.
6) Dada
7) Payudara
Bentuk payudara simetris, konsitensi kenyal, ada pembesaran, putting susu menonjol,
tidak ada pelebaran vena sekitar payudara, colostrum ada, aerola berwarna
kehitaman.colostrum keluar sejak usia kehamilan 8 bulan.
Ekstremitas atas pada tangan kiri terpasang infus Dextrose + ½ amp piton gtt: 8
tetes/menit sedangkan ekstremitas bawah varises oedema tidak ada.
9) Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
21
Leopold II : Letak janin punggung kanan ( PUKA )
Leopold IV : Janin belum masuk pintu atas panggul (konvergen) atau hanya
sebagian kecil dari kepala turun kedalam rongga panggul.
c) Auskultasi
Dengan mwenggunakan dopler vetal terdengar denyut jantung janin ( 136 / menit
teratur )
d) Genetalia
Pada vulva terdapat oedema, tidak terdapat varises serta tidak ditemukan tanda tanda
infeksi tapi keluar cairan pervaginam berwarna putih keabu - abuan.
e. Data biologis
Klien mnegatakan tidak biasa istirahat karena rasa mulas yang kadang – kadang
hilang timbul, dank arena air yang keluar, bokong basah, sehingga mengganggu rasa
nyaman klien, lama tidur ± 5 jam perhari selama dirawat.
Klien mnegatakan tidak ada keluhan dengan nafsu makan, klkien mengatakan tidak
ada makanan pantangan, minum 8-9 gelas/hari.
3) Pola eliminasi
a) BAB
b) BAK
22
c) Seksual
Selama klien hamil tua sampai saat ini klien tidak pernah melakukan hubungan
seksual.
f. Data psikologis
1) Status perkawinan
2) Perilaku verbal
Klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, klien sering bertanya tentang
penyakitnya
4) Pola komunikasi
Klien mengatakan orang yang sangat berarti bagi dirinya adalah suaminya dan orang
tuanya.bersama suami klien merasa dilindungi.
a. Data Penunjang
23
b. Program Terapi Dokter
c. Analisa Data
24
d. Masalah Keperawatan
1) Resiko Infeksi
2) Nyeri Akut
e. Intervensi Keperawatan
25
Mengkaji suhu badan pada
pasien setiap 4 jam
P: P: Intervensi dihentikan
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada masa kehamilan tidak
menutup kemungkinan akan adanya gangguan atau juga penghambat kehamilan dan
proses kelahiran. Seperti adanya gangguan berupa anemia atau kekurangan darah yang
dapat mempengaruhi proses kehamilan dan kesehatan ibu dan janin. Juga masalah
ketuban pecah dini yang dapat membuat proses kelahiran menjadi beresiko. Selain itu
pembahasan diatas pula membagi pengetahuan tentang asuhan keperawatan kepada ibu
hamil baik dengan anemia maupun dengan ketuban pecah dini mulai dari definisi, tanda
dan gejala, hingga tinjauan kasus.
27