Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract
This research was conducted by the residents who choose educational facilities in residential areas. Choosing
educational facilities, resident preference is very diverse due the resident has different pretension and motivation
for choosing educational facilities. In general, resident preference levels can be obtained based on factors that
affects resident preferences for choosing educational facilities. This research aims to determine the resident
preferences of choosing educational facilities in their residential area at Komplek Imigrasi, that analyzed are
1) Analyzing the general conditions of educational facilities at Komplek Imigrasi, 2) Analyzing factors that affect
the selection of educational facilities, and 3) Analyzing Komplek Imigrasi’s resident preferences factors in
choosing educational facilities. The research method for this research is a quantitative descriptive research
method. The analysis technique is linear regression analysis, which is to find out the orientation of the relationship
between resident preferences in choosing educational facilities whether positive or negative. The number of
respondents sample was 10 respondents who had school-age children. The majority of Komplek Imigrasi’s
residents utilize the available educational facilities, the kindergarten and elementary school. The income level,
education level and lifestyle are some of the factors that affects residents' preference for choosing educational
facilities. The higher level of income and the educational level, the more it leads to the orientation of life towards
pretension rather than the need. The results of the analysis show the theory of factors that affect the residents
preferences for choosing educational facilities is a factor that considered to determine residents educational
facilities choice in a residential area.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan banyaknya penghuni yang memilih fasilitas pendidikan dalam kawasan
perumahan yang di huninya. Dalam memilih fasilitas pendidikan, preferensi penghuni sangat bervariasi karena
setiap penghuni memiliki keinginan dan tujuan yang berbeda dalam memilih fasilitas pendidikan. Pada umumnya
tingkat preferensi penghuni dapat diperoleh berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi penghuni
dalam memilih fasilitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi penghuni memilih
fasilitas pendidikan di lingkungan tempat tinggal mereka di Komplek Imigrasi, adapun yang dianalisis adalah,
1) Menganalisis kondisi umum fasilitas pendidikan di komplek imigrasi, 2) Menganalisis faktor yang
mempengaruhi pemilihan fasilitas pendidikan, dan 3) Menganalisis preferensi penghuni komplek imigrasi
terhadap faktor-faktor pemilihan fasilitas pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier,
yaitu untuk mengetahui arah hubungan antara preferensi penghuni dalam memilih fasilitas pendidikan apakah
positif atau negatif. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 10 responden yang memiliki anak usia
sekolah. Mayoritas penghuni komplek imigrasi memanfaatkan fasilitas pendidikan yang tersedia yaitu tingkat
pendidikan TK dan tingkat pendidikan SD. Tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan gaya hidup merupakan
beberapa faktor yang memepengaruhi preferensi penghuni dalam memilih fasilitas pendidikan. Semakin tinggi
tingkat penghasilan dan tingkat pendidikan, semakin mengarah pada orientasi kehidupan ke arah keinginan
bukan pada kebutuhannya. Hasil analisis menunjukkan bahwa teori faktor-faktor yang memperngaruhi preferensi
penghuni memilih fasilitas pendidikan merupakan faktor yang dianggap menentukan penghuni memilih faislitas
pendidikan di suatu kawasan perumahan.
Kata Kunci : Preferensi Penghuni, Memilih Fasilitas Pendidikan, Komplek Imigrasi
I. Pendahuluan Salah satu bentuk preferensi yaitu preferensi
dalam memilih fasilitas pendidikan yang di lakukan
Pertumbuhan penduduk yang terjadi secara cepat oleh penghuni di suatu kawasan perumahan. Setiap
dengan urbanisasi penduduk desa ke kota individu mempunyai tujuan yang berbeda.
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan kota Perbedaan pilihan ini dikenal dengan istilah
Jakarta sebagai metropolitan semakin padat. preferensi. Tujuan penghuni dengan pemilihan
Padatnya wilayah perkotaan membuat banyaknya fasilitas pendidikan yaitu aksesibilitas yang mudah
permintaan lahan untuk kebutuhan perumahan. untuk mencapainya, biaya perjalanan yang relatif
Pembangunan perumahan untuk memenuhi murah, kualitas sekolah yang baik, serta lingkungan
kebutuhan semakin banyak hingga merabah ke yang aman dan nyaman.
pinggiran kota. Komplek Imigrasi merupakan Preferensi Penghuni menurut Ardana (2010),
perumahan untuk pegawai imigrasi, namun sekarang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sudah banyak yang menempatinya bukan pegawai sebagai hak untuk didahulukan atau diutamakan
imigrasi, komplek ini terletak di Jakarta bagian daripada yang lain. Preferensi juga berarti pilihan,
barat. prioritas atau kecenderungan, dari pengertian KBBI
Di komplek ini terdapat fasilitas sosial yang tersebut maka dalam penelitian ini preferensi
lengkap seperti fasilitas pendidikan, fasilitas penghuni memilih fasilitas pendidikan mengandung
peribadatan, fasilitas kesehatan, fasilitas pengertian pilihan atau kecenderungan penghuni
perdagangan/niaga, fasilitas olah raga dan ruang untuk memilih fasilitas pendidikan dengan
terbuka hijau. Penghuni mayoritas menempatkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
pemilihan fasilitas sosial sebagai faktor utama
khususnya fasilitas pendidikan menjadi bahan II. Fasilitas Pendidikan
pertimbangan dalam memilih suatu kawasan hunian. III.1 Definisi Fasilitas Pendidikan
Penghargaan yang di dapat oleh sekolah memiliki Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20
dampak pada nilai properti di sekitarnya. Maka tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
banyak pengembang yang membangun fasilitas mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
pendidikan sendiri atau bekerjasama dengan dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
pengelola sekolah swasta. Sebuah sekolah yang di dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
bangun dalam suatu perumahan akan menambah aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
daya tarik tersendiri. memiliki kekuatan spriritual keagamaan,
Komplek Imigrasi merupakan perumahan yang pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
memiliki fasilitas sosial khususnya fasilitas mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
pendidikan tingkat dasar menengah, yaitu TK, SD masyarakat, bangsa dan negara.
dan SMP dalam kawasan perumahan tersebut. Fasilitas pendidikan dapat diartikan sebagai
Apabila memilih lokasi fasilitas pendidikan yang aktivitas atau materi yang dapat melayani kebutuhan
berada di dalam kawasan perumahan akan masyarakat akan kebutuhan yang bersifat memberi
memperoleh banyak keuntungan, antara lain: dekat kepuasan sosial, mental dan spritual melalui
dengan tempat tinggal sehingga waktu perjalanan perwujudan suasana belajar dan proses
dari rumah ke sekolah lebih singkat, biaya pembelajaran yang menjadikan peserta didik secara
perjalanan yang relatif murah serta tumbuhnya rasa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
aman bagi penghuni yang memiliki anak usia memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
sekolah. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
seperti apa preferensi penghuni memilih fasilitas mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
pendidikan di Komplek Imigrasi Cengkareng masyarakat, bangsa dan negara.
dengan tujuan penelitian untuk mengetahui
preferensi penghuni memilih fasilitas pendidikan di III.2 Jenis Fasilitas Pendidikan
Komplek Imigrasi Cengkareng.
Terdapat 4 (empat) jenis fasilitas pendidikan
I. Preferensi Penghuni menurut Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No.378/KPTS/1987, yaitu :
Berdasarkan an English‐Indonesian Dictionary
yang disusun oleh John M. Echols dan Hasan 1. Taman Kanak – Kanak : merupakan fasilitas
Shadily, preferensi (preference) merupakan kata pendidikan yang paling dasar, yang
benda yang berasal dari kata sifat prefer (lebih diperuntukkan bagi anak – anak usia (5-6)
menyukai) yang artinya lebih di tekankan pada tahun.
pilihan seseorang terhadap suatu objek yang lebih 2. Sekolah Dasar : merupakan fasilitas
mereka sukai dibanding dengan objek yang lainnnya pendidikan yang disediakan untuk anak-anak
berdasarkan penilaian‐penilaian objektifnya. usia antara (6-12) tahun.
Preferensi merupakan kecenderungan/prioritas yang 3. Sekolah Menengah Pertama : merupakan
menjadi pilihan dan lebih disenangi. fasilitas pendidikan yang berfungsi sebagai
sarana untuk melayani anak-anak lulusan III.5 Aksesibilitas
Sekolah Dasar. Menurut Black dalam Tamin (2003: 32)
4. Sekolah Menengah Atas : merupakan fasilitas aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan
pendidikan yang berfungsi sebagai sarana sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis
untuk melayani anak-anak lulusan SMP. dengan sistem jaringan transportasi yang
menghubungkannya. Dapat diartikan juga susah
III.3 Standar Pembangunan Fasilitas atau tidaknya lokasi tersebut dicapai melalui sistem
Pendidikan jaringan transportasi. Dalam pemilihan moda
Standar Sarana dan Prasarana SD/MI, transportasi terdapat banyak macam pilihan antara
SMP/MTs, SMA/MA Berdasarkan Peraturan lain dengan kendaraan umum, sepeda motor, mobil
Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007 pribadi, sepeda, atau berjalan kaki.
Standar sarana dan prasarana ini merupakan Perjalanan dengan tujuan ke tempat kerja dan ke
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik tempat pendidikan disebut tujuan pergerakan utama
Indonesia Nomor 24 Tahun 2007. Standar ini yang merupakan hal yang biasa dilakukan oleh
mencakup standar sarana dan prasarana untuk setiap orang, sedangkan lainnya bersifat pilihan
sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah yang tidak rutin dilakukan. Pencapaian waktu dalam
menengah pertama/madrasah tsanawiyah menempuh perjalanan sangat beragam tergantung
(SMP/MTs), dan sekolah menengah atas/madrasah dari tingkat aksesibilitasnya. Standar waktu yang
aliyah (SMA/MA). Ketentuan yang diatur dalam dianggap sebagai perjalanan yang masih nyaman
standar ini meliputi satuan pendidikan, luasan lahan, dilakukan sepanjang hari menuju fasilitas
bangunan gedung, prasarana dan sarana yang harus pendidikan dari rumah adalah 30 menit sampai
dimiliki fasilitas pendidikan beserta ketentuannya. dengan 35 menit.
Dalam penelitian ini hanya membahas mengenai IV. Faktor yang Mempengaruhi Preferensi
satuan pendidikannya saja dan untuk sekolah dasar Penghuni Memilih Fasilitas Pendidikan
saja karna di dalam kawasan perumahan standarnya
fasilitas pendidikannya sampai SD. IV.1 Tingkat Penghasilan
Standar Sarana dan Prasarana SD/MI: Faktor tingkat penghasilan penghuni
seringkali berpengaruh dalam penentuan
1) Satu sekolah dasar/madrasah (SD/MI) pemilihan fasilitas pendidikan. Tingkat
memiliki sarana dan prasarana yang dapat pendidikan masyarakat sangat tergantung
melayani minimum 6 rombongan belajar dan dengan kondisi ekonomi atau tingkat
maksimum 24 rombongan belajar. penghasilan yang di dapat. Semakin tinggi
2) Satu sekolah dasar/madrasah (SD/MI) dengan tingkat penghasilan masyarakat biasanya
enam rombongan belajar disediakan untuk semakin tinggi pula tingkat pendidikannya.
2000 penduduk, atau satu desa/kelurahan. Komposisi indeks status sosial ekonomi yang
3) Pada wilayah berpenduduk lebih dari 2000 dapat digunakan untuk mengklasifikasi sampel
jiwa dapat dilakukan penambahan sarana dan menjadi kelas‐kelas rendah, menengah rendah,
prasarana untuk melayani tambahan menengah atas, dan atas adalah pendidikan,
rombongan belajar di SD/MI yang telah ada, pekerjaan dan pendapatan.
atau disediakan sekolah dasar/madrasah
(SD/MI) baru. IV.2 Tingkat Pendidikan
4) Pada satu kelompok permukiman permanen Semakin tinggi tingkat pendidikan orang
dan terpencil dengan banyak penduduk lebih tua maka semakin tinggi pula tingkat
dari 1000 jiwa terdapat satu sekolah pendidikan anak (Susilowati, 2001).
dasar/madrasah (SD/MI) dalam jarak tempuh Pendidikan masyarakat yang rendah
bagi peserta didik yang berjalan kaki menunjukkan kualitas sumber daya manusia
maksimum 3 km melalui lintasan yang tidak yang rendah dan berakibat rendahnya tingkat
membahayakan. produktivitas yang dihasilkan. Perlu disadari
bahwa pendidikan erat kaitannya dengan
III.4 Kualitas Sarana dan Prasana tingkat penghasilan keluarga, biaya
Merujuk kepada sarana dan prasarana yang pendidikan, fasilitas pendidikan, tingkat
tersedia pada suatu fasilitas pendidikan, seperti: pendidikan orang tua dan faktor lain yang
ketersediaan ruang kelas, ruangan penunjang berhubungan dengan pendidikan itu sendiri.
belajar seperti perpustakaan dan laboratorium, Dengan tingginya pendidikan orang tua dapat
perlengkapan dan peralatan sekolah, tempat untuk memacu peningkatan kualitas pendidikan bagi
berolahraga, kantin, dan lainnya. Tersedianya seorang anak.
sarana dan prasarana tidak hanya dilihat dari segi
kuantitas tapi kualitas juga merupakan aspek
penting yang tidak bisa di tinggalkan.
IV.3 Gaya Hidup 3) Type Konsumtif adalah individu yang
Menurut Knox (1989), gaya hidup (life style) mempunyai orientasi tinggal untuk
dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: menikmati keuntungan material dan
1) Family Oriented adalah kecenderungan kenikmatan‐kenikmatan kehidupan
individu untuk meluangkan waktu modern di perkotaan dan preferensi
bersama keluarganya. Orientasi terhadap tempat tinggalnya didominasi
terhadap tempat tinggal didominasi oleh keinginan untuk tinggal di tengah
oleh persepsinya dari kebutuhan anak kota.
untuk bermain, bersih, lingkungan yang 4) Type Komunitas adalah individu yang
nyaman, serta dekat dengan rumah sakit mempunyai orientasi tinggal untuk
dan sekolah. berinteraksi secara sosial.
2) Type Karier adalah individu yang Dalam menentukan dan memilih lokasi
mempunyai gaya hidup yang berpusat fasilitas pendidikan, menurut Bourne, (1984:
pada peningkatan kariernya, mobilitas 79) mengatakan bahwa kondisi sosial (usia,
sangat tinggi. Orientasi terhadap tempat mata pencaharian, tingkat pendidikan,
tinggal akan dipusatkan pada jumlah anak) dan kemampuan biaya
lingkungan bergengsi sesuai dengan berpengaruh terhadap preferensi masyarakat.
pekerjaannya, pendapatannya, dan
citranya.