Sunteți pe pagina 1din 14

Serial Number / ID Tinta Epson L800 (6 Botol Tinta)

Black ink bottle ID:

QJK-8M3-8SK-WE7N
TQY-9DL-2WA-98EA
L5H-8YL-MGG-2CDJ
QTX-WHE-R6L-DTBM
TUP-AB9-KPS-MZX5
32X-FDB-UUT-26UC
ULL-WCZ-M7L-4PAR
75B-TB3-FAQ-JP73
NAK-F6A-ZAS-CKBA
QMT-F6L-AQ3-JQRA
LQ5-GTQ-R3P-DNRE

 4AE-7CB-MZE-465A
 MC7-5VM-EA4-4UTP
 F2L-SJW-E6A-G3X3
 M7V-3T9-5HM-2F93
 QJK-8M3-8SK-WE7N
 TQY-9DL-2WA-98EA
 L5H-8YL-MGG-2CDJ
 LQ5-GTQ-R3P-DNRE
 ULL-WCZ-M7L-4PAR
 QMT-F6L-AQ3-JQRA
 75B-TB3-FAQ-JP73
 QTX-WHE-R6L-DTBM
 32X-FDB-UUT-26UC
 TUP-AB9-KPS-MZX5
 NAK-F6A-ZAS-CKBA
Cyan ink bottle ID:

64S-GB8-D68-PEPB
A7R-VLM-LRA-X583
QWU-ZXZ-RVP-V7HZ
8LL-JEM-CD2-957F
JCK-WBR-J3D-PRGB
8SL-W74-UTP-QV8C
BZ4-YV2-8NS-XKPN
PKP-D6W-X6T-QPTE
37W-336-DX7-EKDY
WBA-5G5-ZJW-BTAN

 2J9-98X-QJT-G5ME
 KYY-HLW-J4L-YA45
 MZW-Q6Z-5AB-HZ4J
 9KW-3YW-C4Y-7ZFY
 VU8-C9G-G6E-WD5C
 P5U-NLP-6KV-427R
 A7R-VLM-LRA-X583
 QWU-ZXZ-RVP-V7HZ
 BZ4-YV2-8NS-XKPN
 64S-GB8-D68-PEPB
 37W-336-DX7-EKDY
 PKP-D6W-X6T-QPTE
 77C-ZNQ-DS7-SC5M
 8SL-W74-UTP-QV8C
 WBA-5G5-ZJW-BTAN
 JCK-WBR-J3D-PRGB
 8LL-JEM-CD2-957F

Light Cyan ink bottle ID:

TJT-2EQ-F9H-T97C
327-6WX-BN3-CFHS
SFL-J2G-RH2-857M
2PH-3MX-PXP-AVQ3
JSL-VJ3-LA2-C385
VCC-TAK-BGE-ATB3
U6Z-JFU-SS9-3X9B
N8L-WLQ-T2E-X98R
DDM-T5C-V34-5EWA

 ZD8-L8C-69M-3WEY
 QAS-VXH-TWJ-69LA
 W6E-9TT-ST8-3RBM
 MQL-5PA-JNJ-4PKC
 CVX-9DE-M33-UM6Z
 W5D-Y8A-48L-2B8Z
 AU7-Z2A-M8N-N2KR
 ES3-KA4-ZCU-GW7Y
 4S3-BRG-EFL-M9CP
 Y2J-HWJ-MFR-UB2J
 PUH-JZA-35N-NS6B
 6XQ-M5A-T64-PL5N
 YPG-V8S-U29-4XTM
 7M8-BMF-BSR-8J8Y
 HXB-ES6-5TD-UKRP
 6C7-HHF-5JW-6QFF
 2PH-3MX-PXP-AVQ3
 N8L-WLQ-T2E-X98R
 327-6WX-BN3-CFHS
 SFL-J2G-RH2-857M
 TJT-2EQ-F9H-T97C
 JSL-VJ3-LA2-C385
 DDM-T5C-V34-5EWA
 VCC-TAK-BGE-ATB3
 U6Z-JFU-SS9-3X9B

Magenta ink bottle ID:

3BJ-VEF-RV7-J8AE
F68-2JE-E6T-BQ6N
RVR-9Z4-CA7-ZUDR
NQ8-TFS-Q34-J4RC
J9D-REA-BSM-CTYC
XD7-Z73-3NQ-UZPN
RUG-WCP-H55-7CDA
WEQ-7DM-T8X-9MCZ
2BC-4DV-Z7L-2VXN
2NA-VTV-NKV-MSWE

 WS7-T24-92J-EP2B
 AEC-XCL-J52-VNQ3
 ETJ-WRZ-UXU-N93N
 HSZ-M2Z-86G-WVW3
 YEL-LBP-UJJ-SY8Z
 UX9-5UN-B7T-GWZ5
 5NV-CQN-MZW-3XNN
 HTY-3UW-9YP-J6XP
 GRJ-UJM-F65-X3ZA
 3K3-EUP-FFX-TBV3
 9A2-E8J-BH9-8D6Z
 CX8-TQL-6LQ-SV9G
 J9D-REA-BSM-CTYC
 3BJ-VEF-RV7-J8AE
 RVR-9Z4-CA7-ZUDR
 2BC-4DV-Z7L-2VXN
 XD7-Z73-3NQ-UZPN
 F68-2JE-E6T-BQ6N
 WEQ-7DM-T8X-9MCZ
 2NA-VTV-NKV-MSWE
 RUG-WCP-H55-7CDA
 NQ8-TFS-Q34-J4RC

Light Magenta ink bottle ID:

XKK-3TP-UU4-XE85
Z5Z- C5Q-Q6F-APZF
9F8-QEC-RDD-85TF
3PC-X3S-R89-LXZN
WEZ-6ES-WDA-C6PG
7WG-UKZ-9YK-J6ZN
NFT-WV9-ZZ9-6DMZ
LLW-HGE-6WG-WWPC
W4V-YY7-7MB-PGFF

 RXP BD4 FTV K98Z


 85H-S8K-DWT-DX8R
 Z8R-Q4Q-362-2JWR
 C7Y-6DZ-N6F-58GP
 9Y9-V2T-MBA-MW2Z
 WGK-NJS-R5Q-X8UN
 MZ7-FF6-U5N-A9BY
 6EM-X6U-AJT-L22A
 26C-P6T-YSG-L5HP
 5W7-3YK-6EL-44JF
 7BR-EZW-Y8B-BQ5E
 LW6-5YU-QNU-RU35
 FZC-LJ2-K6T-3H5E
 9F8-QEC-RDD-85TF
 XKK-3TP-UU4-XE85
 Z5Z-C5Q-Q6F-APZF
 LLW-HGE-6WG-WWPC
 7WG-UKZ-9YK-J6ZN
 NFT-WV9-ZZ9-6DMZ
 3PC-X3S-R89-LXZN
 W4V-YY7-7MB-PGFF
 WEZ-6ES-WDA-C6PG
Yellow ink bottle ID:

UTV-GPF-2H3-BFW5
C9K-88G-JUQ-HGYM
FB7-Q2N-APU-XQ4E
SF8-WBQ-LH7-S5TF
BSY-YV3-Q65-KM9J
NL7-DRB-8Q5-W94R GCS-ZFE-7ZY-8RQJ
742-HR5-UE3-9D6P
UHN-PJ8-U8V-CHBR
9J9-9V8-AHU-MDDN

 2ZE FYV XG8 YQ6Q


 A7J HD8 PTX 9V9B
 VQR-VKG-E3D-9Q2Z
 NM9-3JJ-Q3U-S74Y
 573-PSP-8ME-6ZDZ
 8HY-LXX-9Q4-S69Q
 QQD-3EK-ZZ9-38JB
 LQM-BTL-XTD-GU7A
 F62-9BQ-6EK-8J4M
 HM9-JVZ-LQ3-H4BA
 SRB-6SJ-5MR-EC6B
 HD6-TUT-GDD-PB3F
 TUP-XJ3-H8Z-D4MJ
 9J9-9V8-AHU-MDDN
 UHN-PJ8-U8V-CHBR
 GCS-ZFE-7ZY-8RQJ
 C9K-88G-JUQ-HGYM
 NL7-DRB-8Q5-W94R
 BSY-YV3-Q65-KM9J
 FB7-Q2N-APU-XQ4E
 UTV-GPF-2H3-BFW5
 742-HR5-UE3-9D6P
 SF8-WBQ-LH7-S5TF

Jenis-jenis Screen dan Kegunaan Berdasarkan Kerapatan T(x)

Dibawah ini adalah berbagai macam ukuran screen dan kegunaannya, ukuran screen biasa disebut
Thick disingkat T yaitu kerapatan pada anyaman benang-benang screen.

Screen T 48
Screen kasar ini memiliki lubang pori-pori cukup besar, sehingga mampu menyalurkan tinta
dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk media handuk, selimut,
karpet, karung, aku sendiri biasa menggunakan 48 T untuk blok/dasar pasta rubber putih pada
kaos warna gelap.

Screen T 61
Ukuran ini lubang pori-porinya juga lumayan besar maka baik digunakan untuk sablon pasta
rubber/karet pada warna kedua pada kaos, juga biasa dipakai sablon dengan teknik foaming
(sablon untuk mendapatkan ketebalan tertentu), juga baik untuk sablon lem stiker.

Screen T 77
Digunakan untuk menyablon kaos dengan menggunakan tinta Extender terutama untuk desain
yang besar, baik juga digunakan untuk membuat spanduk.

Screen T 90
Digunakan untuk menyablon kaos dengan tinta Extender terutama untuk desain yang kecil atau
desain raster, baik juga digunakan untuk kain tekstil yang bertekstur halus seperti kain saten,
peles dan sutera.

Screen T 120
Digunakan untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, dan kayu. karung plastik (glangsi)

Screen T 150
Digunakan untuk sablon kertas daya serap tinggi, seperti kertas Hammer, Hawai yang biasa
digunakan untuk undangan.

Screen T 165
Screen ini tergolong screen dengan lubang pori-pori halus, biasa untuk sablon kertas dengan daya
serap rendah, baik juga untuk sablon plastik, logam dan kaca.

Screen T 180
Biasa digunakan untuk mencetak plastik dan bahan-bahan yang bertekstur sangat halus.

Screen T 200
Biasa digunakan untuk mencetak pada media plastik, kaca dengan teknik raster.

Jenis Tinta dan Cat Sablon Manual


Tinta diatas bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau Waterbase inks dan tinta yang
berbasis minyak atau Solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah Plastisol.
1. JENIS TINTA WATERBASE
a. Tinta Rubber
Tinta ini bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan
kain. Untuk sablon diatas dasar kain yang melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat
mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase,
underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta
rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber
white yang digunakan untuk underbase/dasar (biasanya untuk warna kain gelap agar warna sablon yang
dihasilkan maksimal maka dipergunakan tinta dasar terlebih dahulu), bisa juga digunakan untuk mendapatkan
warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna
tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit
pigmen/pewarna berwarna.
b. Tinta Transparan
Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil
sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi
memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi
empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.
c. Tinta Extender
Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna
terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.
d. Tinta Super White
Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya
lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar
bahan berwarna gelap.
e. Tinta Puff/Timbul
Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang
akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.
2. JENIS TINTA SOLVENBASE/PLASTISOL
Tinta ini berbahan dasar PVC dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil (biasanya
untuk gambar-gambar foto yang memiliki detail dan tekstur pixel/raster) dengan hasil prima namun harganya
cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya. Sebab tinta ini tidak dapat kering
dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan
suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash
curing. Cat ini tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yang banyak bila menggunakan cat ini
karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol
ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang
menakjubkan seperti high density dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not
iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika. Jenis dari cat
platisol diantaranya sebagai berikut:
a. Tinta All Purpose
Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik
digunakan pada kain berwarna putih atau terang.
b. Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih
baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high
density.
c. Tinta Athletic Plastisol
Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex
atau kain dengan motif berlubang-lubang.
d. Cork Base
Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa
atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan
diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan
untuk di dry clean, bleach atau disetrika.
e. Shimmer Gold & Base
Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta
dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat
baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis
nylon atau lycra.
f. High Density Clear
Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.
g. Wilflex Luna Clear
Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.
h. Natural Suade
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.
3. JENIS TINTA DAN TEKNIK LAINNYA:
a. Yellow Sparkle
Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk
mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat
bubuk ini.
b. Foil Transfer
Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam
macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.
c. Pigmen
Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
d. Flock
Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran.
Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
e. Sugar Printing
Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.
f. Glow In The Dark
Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap. Bisa berupa
rubber, pigmen maupun plastisol.
g. Reflective Powder
Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.
h. Discharge Agent
Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi
putih/grey. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna kainnya harus dipilih dengan yang
dischargeable. Cat ini memiliki kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan
warna baru sesuai dengan kebutuhan
i. Distressed atau Vintage
Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.
j. Shatter Base
Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan
untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
k. Rock Base
Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti
batu.
l. Sublimation Transfer
Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress.
Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
1) Hot Peel
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
2) Cold Peel
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas
kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang
maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
3) Rhinestones Heat Press
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang
digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan
memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
4) High Frequency Welding
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
5) Emboss Print
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.

Aneka Bahan Sablon Dan


Kegunaannya
05/10/2015 webbisnis Peralatan dan Bahan

Setelah sebelumnya telah dibahas Peralatan Cetak Sablon Lengkap Untuk Merintis
Usaha, tentu tak akan lengkap jika tak membahas aneka bahan sablon yang bisa digunakan
untuk membuat film dan juga untuk mencetak ke media sablon.

Bahan sablon, baik untuk membuat film ataupun untuk tinta cetaknya terdiri dari dua macam.
Pertama bahan-bahan sablon yang berbasis air dan bahan sablon yang berbasis minyak.
Untuk emulsi (obat afdruk) yang kuat terhadap air digunakan untuk penyablonan pada media
yang menggunakan tinta berbasis air, misalnya untuk menyablon spanduk, kaos, bendera dan
lain sebagainya. Sedangkan emulsi yang kuat terhadap minyak biasa digunakan untuk
kebutuhan sablon yang menggunakan tinta berbasis minyak, seperti sablon plastik, mika,
kertas dan lain-lain.

Beberapa bahan yang digunakan untuk mencetak diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bahan Emulsi (Obat Afdruk)

Bahan Emulsi
Sablon

Bahan emulsi atau yang sering disebut sebagai obat afdruk merupakan cairan kentar dari
bahan kimia yang digunakan untuk melapisi screen printing. Dengan proses photokimia ini,
sebagian lubang pori screen printing yang dilapisi akan tertutup oleh emulsi dan sebagian
lainnya dibiarkan terbuka sehingga bisa menghasilkan lubang bergambar. Melalui pori-pori
yang berlubang inilah tinta akan mengalir ke media sablon.

Obat Afdruk umumnya terdiri dari dua bahan cair yang harus dicampur, satunya
berbentuk cairan kental (emulsion) yang berfungsi sebagai penutup pori dan satunya berupa
cairan encer yang sering disebut kalium (sensitizer/SR) yang memiliki sifat peka cahaya.
Apabila kedua bahan ini dicampur maka akan terjadi reaksi kimia berupa pengerasan pada
lapisan emulsi jika terkena cahaya. Oleh karena itulah proses pencampuran dan
pelapisan emulsi pada screen printing harus dilakukan di tempat gelap. (baca juga : Sablon
Kaos, Ini Cara Dan Proses Pembuatannya)

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, obat afdruk sablon ini terdiri dari 2 jenis
yaitu emulsi yang kuat terhadap air dan emulsi yang kuat terhadap minyak. Untuk itulah
jangan salah pilih ketika membeli emulsi ini saat berada di toko peralatan sablon. Tanyakan
pada pelayannya, karena juga ada banyak merek yang dijual, masing-masing merek biasanya
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya.
2. Tinta Sablon

Tinta Sablon

Tinta merupakan salah satu bahan sablon yang digunakan untuk menghasilkan citra visual
pada media yang di sablon. Sama halnya dengan bahan emulsi, tinta juga terdiri dari dua jenis
yakni tinta yang berbasis air (waterbase) dan tinta yang berbasis minyak (Solvent Base).

Tinta yang berbasis air banyak digunakan untuk penyablonan pada media yang memiliki daya
serap tinggi terhadap cairan. Media-media tersebut misalanya segala sesuatu yang terbuat dari
kain seperti spanduk, kaos, bendera, jaket, umbul-umbul, dan lain sebagainya. Berikut ini
beberapa contoh jenis tinta sablon yang berbasis air:

 Pigmen Warna, merupakan cairan yang digunakan untuk menghasilkan warna pada cetak
sablon berbasis air. Ada banyak pilihan warna yang bisa digunakan, namun pigmen warna ini
mudah sekali luntur terkena air sehingga membutuhkan bahan campuran lain
seperti binder ataupun rubber sebagai penguat.
 Rubber, merupakan sejenis tinta putih berbasis air yang digunakan untuk cetak sablon pada
bahan kain seperti kaos. Karakteristik dari rubber ini sangat lentur seperti karet dan mampu
menembus dan menutup pori kain. Tinta rubber yang bagus biasanya memiliki daya tutup
pori kain yang tinggi, menghasilkan permukaan yang lembut dan elastis (tidak mudah retak).
Tinta rubber ini biasanya juga banyak digunakan untuk cat dasar pada kain hitam sebelum
diberi warna lain.
 Transparant Rubber, adalah tinta rubber yang bening/transparan. Jika tinta ini dicampur
dengan pigmen warna maka dapat digunakan untuk sablon separasi, karena dari setiap lapisan
warna dapat saling mempengaruhi dan bercampur sehingga menghasilkan gelap-terang
gambar dan gradasi warna.
 Medium (Extender) merupakan salah satu bahan sablon berupa tinta yang digunakan untuk
bahan-bahan kain/kaos. Memiliki karakteristik bening dan halus bila disentuh sehingga
hanya cocok untuk membuat sablon pada bidang kain yang berwarna terang. Tinta extender
dapat menyerap dan menyatu ke pori – pori kain dengan baik sehingga bisa digunakan untuk
sablon sparasi seperti transparant rubber.
 Soft White, adalah tinta sablon yang digunakan untuk bahan kaos dengan karakteristik halus
namun dapat diterapkan pada bahan berwarna gelap. Sesuai dengan namanya, tinta ini
berwarna putih dan lembut.
 Super White, merupakan jenis tinta sablon yang hampir sama dengan extender yang
dapat menyatu dengan bahan, terdiri dari dua jenis yaitu putih dan warna. Kelemahan
dari super white ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat pori kain walau telah dilakukan
penyablonan berkali-kali.
 Foaming, merupakan salah satu jenis tinta yang memiliki karakteristik dapat mengembang
bila terkena tekanan panas. Tinta ini banyak digunakan untuk menghasilkan efek timbul pada
sablon kaos.

Tinta yang berbasis minyak (Solvent Base) banyak digunakan untuk menyablon berbagai
media yang sulit menyerap cairan. Media-media yang tidak mudah menyerap cairan ini
biasanya memiliki permukaan yang halus dan terbuat dari berbagai macam bahan seperti
plastik, mika, akrilik, logam, kulit, dan lain sebagainya. Bahan-bahan yang tidak mudah
menyerap cairan ini jika disablon dengan tinta yang berbasis air biasanya akan mudah
mengelupas dan tidak tahan lama. (Baca Juga : Tips Usaha Sampingan Jasa Cetak
Undangan Pernikahan)

Berikut ini beberapa tinta berbasis minyak yang sering digunakan dalam proses penyablonan
:

 Tinta PVC (Poly Vinyl Chloride), merupakan salah satu tinta berbasis minyak yang sangat
populer digunakan untuk menyablon diatas bahan/media yang halus seperti mika, PVC, kulit,
kayu, kertas, dan lain sebagainya. Bahan pengencer yang sekaligus sebagai pembersih tinta
PVC ini biasanya menggunakan minyak M3. Sifat dari tinta ini tidak mudah kering di screen
printing sehingga bisa digunakan untuk penyablonan dalam jumlah banyak sekaligus.
 Tinta Polymate, merupakan salah satu jenis tinta untuk menyablon diatas bahan/media yang
memiliki permukaan sangat halus dan tidak bisa menyerap cairan. Tinta jenis ini memiliki
pengencer dan pembersih khusus yaitu minyak M4. Tinta Polymate sebenarnya hampir sama
dengan PVC yang berbasis minyak, namun tinta ini memerlukan proses pengolahan dahulu
sebelum digunakan karena sifatnya yang cepat kering diatas screen printing. Beberapa media
yang sering disablon dengan tinta polynnate adalah bahan-bahan dari plastik dan mika.
 Tinta Polytuff, merupakan tinta sablon yang mirip dengan tinta polymate, perbedaanya hanya
terletak pada penggunaan bahan pengencer dan pembersihnya yang menggunakan therfin.
Tinta ini banyak digunakan untuk menyablon karung plastik.
 Tinta Nylon, merupakan tinta sablon yang digunakan untuk menyablon pada media kain yang
memiliki daya serap rendah terhadap cairan, misalnya kain nylon atau kain jenis polyester.
Tinta nylon ini menggunakan M3 sebagai pengencer dan pembersihnya. Untuk menghasilkan
cetakan yang lebih kuat dan tahan lama biasanya juga bisa ditambah
campuran catalyst sebagai penguat.

Selain jenis-jenis tinta yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak jenis-jenisnya
yang beredar di pasaran. Apalagi semakin hari teknologi percetakan semakin berkembang
pesat sehingga semakin banyak pula jenis tinta produk baru yang memiliki spesifikasi dan
karakteristik khusus.
3. Bahan efek khusus pada sablon

Contoh sablon efek timbul

Selain kedua jenis tinta diatas, dalam dunia cetak sablon juga terdapat beragam bahan yang
berguna untuk membuat efek-efek khusus. Bahan-bahan ini banyak digunakan dalam
penyablonan kaos yang biasa dijual di distro ataupun di supermarket. Beberapa bahan khusus
ini misalnya :

 Tinta Glow in the Dark, merupakan jenis tinta yang menghasilkan efek cahaya saat gelap.
Tinta ini terdiri dari campuran serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan
memendarkannya kembali dalam gelap dalam waktu tertentu. Tinta jenis ini hanya dapat
menghasilkan efek yang baik diatas warna terang.
 Tinta Discharge, merupakan jenis tinta sablon yang digunakan untuk menghilangkan
pewarna pada kain. Dengan menyablon menggunakan tinta ini, hasil gambar akan memiliki
efek khusus dimana gambar yang terbentuk adalah hasil menghilangkan warna pada kain.
 Glitters, merupakan serbuk yang berwarna gemerlap untuk penyablonan pada kain. Ada
berbagai macam warna yang tersedia di pasaran, warna-warna tersebut misalnya warna
emas, metalic, rainbow, hologram, dan lain sebagainya. Untuk penggunaanya biasanya
dicampur dengan lem glitters.
 Elastic Binder, merupakan tinta berbasis air yang banyak digunakan untuk menyablon diatas
kain yang berpori – pori kasar atau lentur. Binder ini memiliki karakteristik sangat lentur
sehingga sangat cocok untuk penyablonan pada kain sweater, spandex, atau yang lainnya.
 Plastisol, merupakan tinta berbasis minyak yang memiliki karakteristik tidak mudah kering di
screen, memiliki daya tutup pada pori yang baik, dan dapat menghasilkan efek timbul jika
dilakukan penyablonan dengan tebal. Tinta ini sangat baik apabila proses pengeringannya
menggunakan mesin.
 Foil Transfer, merupakan bahan sablon yang terdiri dari lem foil dan kertas foil untuk
menghasilkan efek khusus seperti warna emas dan perak. Penggunaannya juga sederhana,
yakni dengan menyablonkan lem foil kemudian ditempelkan potongan kertas foil ke atas lem
yang sudah mengering, kemudia dilakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.
4. Bahan Sablon Latek / Lem Kain (Lem Stiker)

Latek – Lem Kain (Lem Stiker)/Sumber

Latek atau lem kain sangat dibutuhkan apabila Anda ingin melakukan proses sablon kaos yang
disablon lebih dari satu warna. Dengan lem ini kain yang menempel pada triplek tidak akan mudah
bergeser sehingga penyablonan banyak warna akan bisa tepat sesuai yang diinginkan

S-ar putea să vă placă și