Sunteți pe pagina 1din 9

CORRELATION OF STRESS HYPERGLYCEMIA WITH BARTHEL INDEX

IN ACUTE NON-HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS AT NEUROLOGY


WARD OF RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Jaro Shafi’i
Riki Sukiandra
Mukhyarjon
Email: dr_jaroshafii@yahoo.co.id

ABSTRACT
The raising of blood glucose that occurs due to disruption of the
regulation of blood glucose which is part of the non-specific reaction to the
occurrence of stress or tissues damage called stress hyperglycemia. Stress
hyperglycemia is common in acute diseases such as stroke, which significantly
affect patient outcomes that can be assessed with the Barthel Index. The aim of
this study was to find out the relationship between stress hyperglycemia with
Barthel index in patients with acute non-hemorrhagic stroke. This study using
analytic observational method with cross sectional design. The sample are acute
non-hemorrhagic stroke patients totaling 38 patients who conform the inclusion
criterias. Results of the study of 38 patients, is the prevalence of stress
hyperglycemia prevalence cases totaled 23 people (60.52%) in non-acute
hemorrhagic stroke. Showed that Barthel Index acute non-hemorrhagic stroke
patients are heavy dependence (21-61) of 21 patients (55.26%), followed by 3
patients (7, 89%) with a full dependence (0-20), 13 patients ( 34.21%) with
moderate dependence (62-90) and 1 patient (2.63%) with mild dependence (91-
99). There is no correlation between stress hyperglycemia with Brthel Index with
the value of (r = 0.059) and the value of (p = 0.654). So, based on this research
most of the respondents in this study suffered from stress hyperglycemia but there
is no correlation between stress hyperglycemia with Barthel Index and most of the
patients has a bad interpretation of Barthel Index.

Keywords: Stress hyperglycemia, Barthel Index, non-hemorrhagic stroke acute,


ADL

PENDAHULUAN menyebabkan kematian tanpa ada


Stroke merupakan penyebab penyebab lain selain vaskuler.2
kematian dan kecacatan terbesar Stroke berdasarkan kelainan
ketiga di dunia setelah penyakit patologis dikelompokkan menjadi
jantung koroner dan kanker.1 dua yaitu stroke hemoragik dan non-
Menurut World Health Organization hemoragik.2,3 Menurut WHO,
(WHO) stroke merupakan tanda- sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia
tanda klinis yang berkembang secara sudah menderita penyakit stroke
cepat akibat gangguan fungsi otak sejak tahun 2011. Dari jumlah
fokal atau global, dengan gejala- tersebut didapat 5,5 juta jiwa telah
gejala yang berlangsung selama 24 meninggal dunia. Penyakit vaskular
jam atau lebih, yang dapat yaitu darah tinggi atau hipertensi

JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 1


menyumbangkan 17,5 juta kasus penelitian yang dilakukan oleh
stroke di dunia. Berdasarkan Riset Zacharia TS, didapatkan stres
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun hiperglikemia merupakan faktor
2013 yang dilakukan di 33 provinsi risiko yang signifikan bertanggung
oleh Departemen Kesehatan R.I jawab atas kematian minggu pertama
diketahui bahwa stroke merupakan dalam kasus stroke non-hemoragik.6
penyebab kematian utama di Hiperglikemia merupakan
Indonesia. peningkatan kadar glukosa di atas
Stroke non-hemoragik adalah nilai normal dalam serum.7
tanda klinis disfungsi atau kerusakan Berdasarkan penelitian lainnya,
jaringan otak yang disebabkan kadar gula darah yang dikatakan
kurangnya aliran darah ke otak stres hiperglikemia bila kadar
sehingga mengganggu kebutuhan glukosa sewaktunya >140 mg/dl.8
darah dan oksigen di jaringan otak. Hiperglikemia juga dapat timbul
Stroke non-hemoragik dapat pada penderita stroke yang tidak
disebabkan oleh trombosis dan pernah menderita atau tidak
emboli, sekitar 80-85% menderita mempunyai riwayat diabetes melitus
penyakit stroke non-hemoragik dan sebelumnya, yaitu pada fase akut
20% persen sisanya adalah stroke (segera setelah serangan stroke).
hemoragik yang dapat disebabkan Hiperglikemia ini juga disebut juga
oleh pendarahan intraserebrum sebagai stres hiperglikemia.9
hipertensi dan perdarahan Berdasarkan penelitian Zacharia dari
4
subarachnoid. Penelitian yang 95 pasien yang tidak memiliki
dilakukan Azmi E tahun 2012 di riwayat diabetes sebelumnya
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, didapatkan 47,6% merupakan
mengatakan bahwa dari 107 pasien penderita stroke non-hemoragik dan
stroke, 73 pasien (68,22%) stroke terjadi stres hiperglikemia.9 Keadaan
non-hemoragik. ini dapat muncul pada pasien stroke
Insidensi stroke berhubungan hemoragik maupun stroke non-
dengan faktor usia, sehingga dapat hemoragik. Tidak hanya dipengaruhi
diperkirakan meningkatnya usia oleh tipe stroke, tetapi peningkatan
harapan hidup akan diiringi dengan glukosa darah diduga lebih
insiden stroke. Selain faktor usia, berhubungan dengan beratnya stroke
risiko yang penting untuk penyakit pada fase awal yang disebabkan oleh
stroke adalah penyakit hipertensi, stres dan peningkatan katekolamin
penyakit jantung dan penyakit dalam serum, semakin berat serangan
serebrovaskuler adalah diabetes stroke/kerusakan jaringan yang
melitus, baik tipe 1 maupun tipe 2.5 terjadi, makin berat pula stres yang
Banyak faktor yang di timbulkan, dan beratnya keadaan
berhubungan dengan outcome pasien klinis penderita dinilai berdasarkan
stroke non-hemoragik salah satunya Glasgow Coma Scale (GCS).5
adalah stres hiperglikemia. Menurut Respon stres dapat menyebabkan
JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 3
peningkatan katekolamin, hemoragik akut di bangsal saraf
peningkatan lipolisis, kenaikan kadar RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
asam lemak bebas dan berhubungan
dengan prognosis yang lebih METODE PENELITIAN
buruk.5,6,8 Penelitian ini menggunakan
Banyak cara untuk mengukur metode observasional analitik
outcome pada pasien stroke baik dari dengan rancangan cross sectional.
segi motorik maupun kualitas hidup, Data diambil secara langsug dengan
salah satunya dengan Indeks menggunakan Indeks Barthel dan
Barthel.11 Indeks Barthel adalah melihat langsung status pasien
suatu indeks untuk mengukur berupa jenis stroke, hasil
kualitas hidup seseorang dilihat dari laboratorium. Untuk mencari korelasi
kemampuan melakukan aktivitas stres hiperglikemia dengan outcome
kehidupan sehari-hari (Activity of pasien stroke non-hemoragik akut di
Daily Living, ADL) secara mandiri. bangsal saraf RSUD Arifin Achmad
Indeks Barthel umum digunakan Pekanbaru menggunakan uji ststistik
karena sifat pengerjaannya yang korelasi yaitu lambda yang terdapat
sederhana dan tidak memerlukan pada aplikasi SPSS versi 17.
keahlian khusus karena hanya
mengamati kemampuan pasien HASIL PENELITIAN
melakukan aktivitas kehidupan Berdasarkan penelitian yang
11,12
sehari-hari. telah dilakukan di di bangsal saraf
kelas II dan III RSUD Arifin
Dari uraian di atas dapat Achmad Pekanbaru rentang waktu
disimpulkan bahwa secara Juni sampai Oktober 2015,
patofisiologis stres hiperglikemia didapatkan sampel berjumlah 38
berhubungan dengan kerusakan pasien yang memenuhi kriteria
jaringan pada stroke non-hemoragik, inklusi.
sehingga dapat mempengaruhi
outcome pada pasien stroke non- 4.1 Karateristik Responden
hemoragik yang dapat diketahui Penelitian
dengan pengukuran indeks Barthel. Penelitian mengenai korelasi
Hingga saat ini belum ada penelitian stress hiperglikemia dengan Indeks
di RSUD Arifin Achmad yang Barthel pada pasien stroke non-
menilai hubungan stres hemoragik akut di bangsal saraf
hiperglikemia dengan indeks Barthel RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
pasien stroke non-hemoragik. Hal ini dengan jumlah responden dalam
yang mendorong peneliti untuk penelitian ini berjumlah adalah 38
melakukan penelitian dengan topik pasien dengan karakteristik seperti
hubungan stres hiperglikemia dengan yang ditunjukkan pada Tabel 4.1.
indeks Barthel pasien stroke non- Tabel 4.1 Karakteristik Responden
Penelitian

JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 4


Variabel Frekuensi Persentase Berdasarkan Gamabar 4.2
(%) menunjukkan bahwa prevalensi
Stroke kejadian pasien stroke non-
Non- hemoragik akut dengan stres
hemoragik hiperglikemia masih tinggi.
Pria 24 63,16 %
Wanita 14 36,84 % 4.3 Distribusi Gambaran
Total 38 100% Indeks Barthel Pada Pasien Stroke
Berdasarkan Tabel 4.1 jumlah Non-Hemoragik Akut
responden penelitian menurut jenis Distribusi gambaran
Ya
kelamin paien stroke non-hemoragik Indeks Barthel didapatkan setelah
lebih banyak pada pasien laki-laki di dilakukan observasi pada pasien
bandingkan dengan jumlah pasien stroke non-hemoragik akut di
perempuan. bangsal saraf RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. Gambaran indeks Barthel
4.2 Distribusi Prevalensi Stres pada pasien dapat dilihat pada Tabel
Hiperglikemia Pada Pasien Stroke 4.3 dibawah ini:
Non-Hemoragik Akut Tabel 4.3 Distribusi pasien stroke
non-hemoragik akut berdasarkan
Pada penelitian ini prevalensi
Indeks Barthel dan tingkat
stres hiperglikemia pada pasien
ketergantungan di bangsal saraf
stroke non-hemoragik akut
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
didapatkan setelah melihat hasil
Sko Interpretasi Frekue Persent
labor yaitu gula darah sewaktu
r nsi ase
dengan yang tertera pada status 0- Ketergantu 3 7, 89 %
pasien di bangsal saraf RSUD Arifin 20 ngan Penuh
Achmad Pekanbaru. Distribusi
prevalensi stres hiperglikemia pada 21- Ketergantu 21 55, 26
pasien stroke non-hemoragik akut 61 ngan Berat %
dapat dilhat pada Tabel 4.2 dibawah 13
62- Ketergantu 34,21%
ini:
90 ngan 1
Tabel 4.2 Distribusipasien stroke moderat 2,63%
non-hemoragik akut dengan stres 91- 0
hiperglikemia di bangsal saraf RSUD 99 Ketergantu 0
Arifin Achmad Pekanbaru. ngan
Stroke Freku Persen 100 Ringan
non- ensi tase
hemora Mandiri
gik Tot 38 100 %
Stres Ya 23 60,52 al
hiperglik % Dari tabel 4.3 Hasil penelitian
emia Tidak 15 39,48 ini menunjukkan bahwa interpretasi
% Indeks Barthel pada pasien stroke
Total 38 100 % non-hemoragik didapatkan
JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 5
ketergantungan penuh 3 orang yaitu ketergantungan penuh,
(7,89%), ketergantungan berat 21 ketergantungan berat dan
orang (55,26%), ketergantungan ketergantungan moderat-ringan. Pada
moderat 13 orang (34, 21%) serta 1 uji korelasi lambda tidak dapat
orang (2,63%) dengan ditemukan korelasi antara stres
ketergantungan ringan. Pada hiperglikemia dengan indeks barthel.
penelitian ini tidak didapatkan
interprestasi mandiri pada Indeks PEMBAHASAN
Barthel. 5.1 Distribusi Prevalensi
Stres Hiperglikemia Pada Pasien
4.4 Hubungan Stres Stroke Non-Hemoragik Akut
Hiperglikemia Dengan Indeks Hasil penelitian ini sesuai
Barthel Pada Pasien Stroke Non- dengan penelitian sebelumnya dari
Hemoragik Akut 95 pasien stroke non-diabetes, 47,6%
Penelitian ini menggunakan merupakan penderita stroke non-
analisa bivariat untuk mengetahui hemoragik dan terjadi stres
hubungan stres hiperglikemia dengan hiperglikemia dan rata-rata kadar
Indeks Barthel pada pasien stroke gula darah puasa penderita stroke
non-hemoragik akut di bangsal saraf hemoragik lebih tinggi.6 Hal ini
kelas II dan III RSUD Arifin sesuai dengan penelitian sebelumnya
Achmad Pekanbaru, waktu bahwa stres hiperglikemia dapat
pemeriksaan dilakukan pada hari ke terjadi pada pasien stroke non-
tiga. Dalam hal ini digunakan uji hemorgik akut terkait patofisiologi
korelasi lambda. Hasil penelitian dan beratnya kerusakan yang
dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ditimbulkan, seperti penelitian yang
ini: dilakukan oleh Hunt yang
Tabel 4.4 Korelasi stres melaporkan hasil bahwa keadaan
hiperglikemia dengan Indeks Barthel hiperglikemia sering dijumpai pada
pada pasien stroke non-hemoragik fase akut stroke.10
akut di bangsal saraf RSUD Arifin Menurut Christensen and
Achmad Pekanbaru. Boysen dalam penelitianya
Interpretasi + - Total menemukan bahwa terjadi
K.P 3 0 3 peningkatan glukosa darah pada
K.B 14 7 21 pasien stroke yang diduga lebih
K.M-R 8 6 14 berhubungan dengan tingkat
Uji Lambda keparahan stroke pada fase akut yang
r p disebabkan oleh respon stres, yang
0,059 0,654 akan meningkatkan pelepasan
Berdasarkan Tabel 4.4 katekolamin dan norepinefrin serta
Didapatkan tiga hasil interprestasi menyebabkan peningkatan kortisol,
Indeks Barthel pada penelitian ini peningkatan lipolisis, kenaikan kadar
asam lemak bebas, defisiensi relatif
JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 6
insulin dan berhubungan dengan kemampuan dapat terjadi
prognosis yang lebih buruk sebab dikarenakan penurunan kesadaran
hiperglikemia memacu munculnya serta daerah otak tertentu tidak
edema dan kematian jaringan sekitar berfungsi yang disebabkan
hematoma.5,6,8 Kajian yang dilakukan terganggunya aliran darah ditempat
oleh Lindsber memperoleh hasil tersebut.15
bahwa hiperglikemia yang
ditemukan pada fase akut stroke 5.3 Hubungan Stres
adalah suatu respon stres dari Hiperglikemia Dengan Indeks
kerusakan jaringan. 5,8,10 Barthel Pada Pasien Stroke Non-
Hemoragik Akut
5.2 Distribusi Gambaran Analisa bivariat digunakan
Indeks Barthel Pada Pasien Stroke untuk melihat hubungan antara dua
Non-Hemoragik Akut variabel yaitu variabel bebas (stres
Pada penelitian ini Non-hiperglikemia) dan variabel
didapatkan empat hasil interprestasi terikat (Indeks Barhel). Analisa yang
Indeks Barthel pada penelitian ini digunakan di sini adalah analisa
yaitu didapatkan ketergantungan bivariat korelasi Lambda, karena
penuh, ketergantungan berat, data yang digunakan merupakan data
ketergantungan moderat, dan nominal dengan ordinal. Setelah
ketergantungan ringan dimana yang dilakukan uji korelasi dengan
terbanyak pada pasien stroke non- program SPSS didapatkan tidak ada
hemoragik akut dengan stres hubungan (p>0,05) antara outcome
hiperglikemia adalah ketergantungan yang diukur dengan Indeks Barthel
berat. Penelitian ini tidak sesuai pada pasein stroke non-hemoragik
dengan penelitian tahun 2013, akut dengan stres hiperglikemia di
diperoleh hasil bahwa status bangsal saraf kelas II dan III RSUD
fungsional pada pasien stroke yang Arifin Achmad pekanbaru, dan juga
digambarkan pada indeks barthel didapatkan (r=0,059). Hasil
paling banyak yaitu ketergantungan penelitian ini sejalan dengan hasil
penuh 30%, ketergantungan berat penelitian yang dilakukan oleh Iqbal
10%, ketergantungan menengah dkk pada tahun 2012 Penelitian
36,7%, dan ketergantungan ringan tersebut tidak menemukan hubungan
6,7% .12 Namun pada penelitian antara hiperglikemia dengan
tahun 2013 ini tidak menyebutkan severitas stroke. Tidak didapatkan
jenis stroke secara spesifik. perbedaan yang bermakna
13
Pada penelitian Khasanah (p>0,05).
menyatakan pada tahun 2012, Hal ini tidak sesuai dengan
gambaran outcome stroke pada penelitian yang dilakukan oleh
umumnya dalam bentuk angka Zacharia, stres hiperglikemia
kematian dan status fungsional merupakan faktor risiko yang
setelah serangan stroke. Penurunan signifikan bertanggung jawab atas

JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 7


kematian minggu pertama dalam riwayat hipertensi, pertambahan usia,
kasus stroke non-hemoragik dan kelebihan berat badan, konsumsi
memperburuk setatus fungsional alkohol dan penggunaan obat-obatan
paasien.6 golongan beta bloker.13
Menurut Helgason, faktor Peningkatan glukosa darah
hiperglikemia berhubungan dengan pada pasien stroke yang diduga lebih
perburukan outcome pada stroke berhubungan dengan tingkat
iskemik pada banyak studi baik pada keparahan stroke pada fase akut yang
manusia maupun pada hewan disebabkan oleh respon stres, yang
percobaan. Pada stroke lakunar, akan meningkatkan pelepasan
hubungan antara hiperglikemia dan katekolamin dan norepinefrin serta
luaran stroke tidak konsisten dan menyebabkan peningkatan kortisol,
berbeda pada orang yang mendapat peningkatan lipolisis, kenaikan kadar
pengobatan LMWH (Low- asam lemak bebas, defisiensi relatif
Molecular-Weight heparin). insulin dan berhubungan dengan
Pengamatan ini lebih jelas terlihat prognosis yang lebih buruk sebab
pada hewan percobaan, dimana pada hiperglikemia memacu munculnya
hewan coba dengan cedera reperfusi, edema dan kematian jaringan sekitar
hiperglikemia meningkatkan luasnya hematoma.5,6,8
ukuran daerah infark, sedangkan
pada hewan tanpa cedera reperfusi, SIMPULAN
hiperglikemia tidak menimbulkan Berdasarkan hasil penelitian
efek yang tidak diinginkan dan yang telah dilakukan dapat
mungkin dapat memberikan manfaat disimpulkan bahwa prevalensi stres
pada daerah yang mengalami hiperglikemia banyak ditemukan
iskemia.14 pada pasien stroke non-hemoragik
Perbedaan hasil penelitian ini aku berjumlah 23 pasien (60,52%).
dengan peneliti lain adalah dari Berdasarkan penilaian Indeks Barthel
perbedaan jumlah sampel penelitian, yang terbanyak pada pasien stroke
sedangkan penelitian sebelumnya hemoragik akut adalah
perbedaan luaran atau derajat ketergantungan berat pasien
keparahan stroke didapatkan pada (55,26%). Tidak ditemukan korelasi
pasien dengan stroke hemoragik antara stres hiperglikemia dengan
dibandingkan dengan pasien stroke Interprestasi Indeks Barthel pada
non-hemoragik. Selain itu, penelitian pasien stroke non-hemoragik akut .
ini juga tidak memasukkan faktor-
faktor lain yang mempengaruhi UCAPAN TERIMA KASIH
derajat keparahan stroke, seperti Penulis mengucapkan terima
adanya diabetes yang laten, adanya kasih yang sebesar-besarnya kepada
abnormalitas glukosa seperti kepala bagian SMF Saraf,Fakultas
toleransi glukosa terganggu dan Kedokteran Universitas Riau, dan
glukosa darah puasa terganggu, pihak RSUD Arifin Achmad
JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 8
Pekanbaru atas segala fasilitas Neuropsiquiatr. 2012; 70(2):
kemudahan yang diberikan kepada 134-9.
penulis selama melaksanakan
9. Candelise I, Landi O, Orazio
penelitian ini.
EN, Boccardi E. Prognostic
significance of hyperglycemia
DAFTAR RUJUKAN in acute stroke. Arch
1. Gofir A. Manajemen Stroke. Neuron.1985;42:6613.
Evidence Based Medicine.
Jakarta: Pustaka Cendekia 10. Capes SE, Hunt D, Malberg K,
Press; 2009. Pathak P, Gerstein HC. Stress
hyperglycemia and prognosis
2. Rumantir CU.Gangguan of stroke in nondiabetic and
peredaran darah otak. diabetic patients: a systematic
Pekanbaru : SMF Saraf RSUD overview. Stroke 2001;
Arifin Achmad/FK 32:2426-32.
UNRI;2007.

3. Goets CG. Cerebrovascular 11. Gresham GE, Phillips TF,


diseases. In : Textbook of Labi ML. ADL status in
Clinical Neurology, 3rd stroke: relative merits of
ed.Philadelphia : Saunders. three standard indexes.
2007 Arch Phys Med Rehabil;
1980
4. Syilvia A price, Lorraine M
Wilson. Patofisiologi : konsep 12. Marjoko, B. R. Analisis
linis proses-proses status fungsional pasien
penyakit.Ed. 4.Jakarta : stroke saat keluar ruang
Egc;1995.1119-22. merak II RSUD Arifin
Achmad pekanbaru
5. Yanis H, Pola Kadar Glukosa [skripsi].Pekanbaru:
Darah Pada Stroke Akut. Fakultas keperawatan
Semarang: Universitas Universitas Riau;2014.
Diponogoro;2004 JOM PSIK VOL.1 NO.2
OKTOBER 2014
6. Zacharia TS. Hiperglikemia
reaktif pada stroke fase akut 13. Iqbal M, Frida M, Yaswir
[Tesis]. Jakarta : Universitas R. Perbedaan rerata kadar
Indonesia;1994. gula darah pada luaran
stroke iskemia berdasarkan
7. W.A.Neuman dorland. indeks barthel. Jurnal
Dorland.Ed.28.Jakarta:Egc;201 Kesehatan
2.535. Andalas.2014;3(3):437-8.
Tersedia dari :
8. Goday DA, et http://jurnal.fk.unand.ac.id
al.Hyperglycemia in
nondiabetic patients during the 14. Helgason CM. Blood
acute phase of stroke:Arq glucose and stroke.
JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 9
Stroke. 1988;19: 1049-
1053. Tersedia dari:
URL: HYPERLINK
http://www.stroke.
ahajournals.org

15. Khasanah, N. (2012).


Lokasi infark berdasarkan
vaskularisasi sebagai faktor
prognosis outcome
fungsional stroke infark.
Diperoleh tanggal 15
November 2013 dari
http://etd.ugm.ac.id.

JOM Volume.3 No. 1 Feb 2016 10

S-ar putea să vă placă și