Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract: Snacks are holding an important role in providing energy and nutrients intake among
school-aged children. Snacks at school that is health less well-guaranteed will potentially bring
some effects, which are poisoning, indigestion, and in a long time causing malnutrition.
Knowledge enhancement in healthy snacks around children can be done through the health
education by using nutritional counseling methods. Nutrition counseling methods in this research
were given through the minicard media that is flashcard media that has been modified its size to 12
cm x 10 cm. This research aims to determine students’ knowledge in healthy snacks in SDN 02
Mulyoagung, and also created minicard as a counseling media. This research is a quantitative
research by using pre-experiment in one group pre-test post-test model. The sample totals are 30
students, whose are 16 students in V grade and 14 students in IV grade that obtained by purposive
sampling technique. Data collection that was used is a questionnaire and data analysis which
utilized a sample test of nonparametric 2 methods related to Wilcoxon. The results obtained Sig.
(2-tailed) of 0,000 which means less than α (0.025). The average value is increased on post-test
after giving intervention in nutritional counseling by using minicard media, so it can be concluded
that counseling with the minicard media can improve students’ knowledge in healthy snacks in
SDN 02 Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Abstrak: Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan
energi dan zat gizi lain bagi anak-anak usia sekolah. Peningkatan pengetahuan tentang jajanan
sehat pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan dengan metode penyuluhan gizi.
Metode penyuluhan gizi pada penelitian ini diberikan melalui media minicard, yaitu media
flashcard yang telah dimodifikasi ukurannya menjadi 12 cm × 10 cm. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai jajanan sehat di SDN 02 Mulyoagung, serta
menciptakan media penyuluhan minicard. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan pre experiment dengan model one grup pre-test post-test. Sampel berjumlah 30
siswa 16 siswa kelas V dan 14 siswa kelas IV yang diperoleh dengan teknik purposive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan metode nonparametrik
uji 2 sampel berhubungan Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 yang
berarti kurang dari α (0,025). Terjadi peningkatan rata-rata nilai pengetahuan pada post-test setelah
diberikan intervensi berupa penyuluhan gizi dengan minicard, sehingga dapat disimpulkan bahwa
penyuluhan menggunakan media minicard efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa tentang
jajanan sehat di SDN 02 Mulyoagung Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Setelah diadakannya
penyuluhan ini diharapkan siswa dapat mengingat informasi yang telah diberikan sehingga
mengurangi paparan anak sekolah terhadap makanan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman.
Kata Kunci: Media Minicard, Pengetahuan, Jajanan Sehat, Siswa Sekolah Dasar
1
Santoso, dkk, Peningkatan Pengetahuan Siswa Mengenai Jajanan Sehat |2
HASIL
Identitas Responden
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui responden yaitu sebanyak 16 siswa dari
bahwa 46,7% responden yaitu sebanyak kelas 5.
14 siswa dari kelas 4 dan 53,3%
36 1 3.3
41 2 6.7
45 5 16.7
55 3 10.0
59 3 10.0
64 4 13.3
68 4 13.3
73 4 13.3
77 3 10.0
82 1 3.3
Total 30 100.0
73 2 6.7
82 3 10.0
86 4 13.3
91 6 20.0
95 5 16.7
100 10 33.3
Total 30 100.0
Uji normalitas dalam penelitian Sig. post-test sebesar 0,017. Hal ini
ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov berarti nilai tersebut kurang dari 0,05
Test karena jumlah sampel ≤ 30 sampel. sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa nilai Data post-test tidak berdistribusi normal.
Sig. pre-test sebesar 0,071. Hal ini Dengan demikian, uji hubungan
berarti nilai tersebut lebih dari 0,05 dilakukan dengan menggunakan metode
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. nonparametrik Wilcoxon.
Data tersebut berdistribusi normal. Nilai
7 | Jurnal Preventia
Kriteria pengujian dalam uji Wilcoxon tersebut kurang dari α (0,025) sehingga
adalah H0 ditolak jika analisis statistik H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan
hitung < α (0,025) dan H0 diterima jika demikian, terdapat peningkatan
analisis statistik hitung > α (0,025). pengetahuan siswa SDN 02
Tabel 4.8 memaparkan hasil analisis Mulyoagung yang diberi penyuluhan
hipotesis. Tabel tersebut menunjukkan mengenai jajanan sehat menggunakan
bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan minicard.
adalah 0,000. Hal ini berarti nilai
(Hamida, 2012). Salah satu cara untuk hanya dapat meningkatkan niat siswa
dapat meningkatkan pengetahuan adalah dan siswa belum mengaplikasikan dalam
dengan pendidikan kesehatan. praktik memilih pangan jajanan mereka.
Pendekatan dalam pemberian Kartu merupakan salah satu media
pendidikan kesehatan sangat banyak visual yang dapat membantu dan
macamnya antara lain metode ceramah, menstimuasi indera mata (penglihatan).
demonstrasi, diskusi kelompok, dan Oleh karena itu, maka dibentuklah suatu
lain-lain. Kegiatan penyuluhan inovasi media penyuluhan gizi yaitu
merupakan salah satu upaya yang dengan menggunakan media flashcard
dilakukan dalam memberikan (kartu bergambar).
pendidikan kesehatan. Untuk membantu Penelitian yang dilakukan oleh
dan memperagakan dalam proses Dwi tahun 2010, pada pembahasannya
pendidikan kesehatan perlu adanya suatu menyebutkan dalam penelitian
media. Media dapat diketahui sangat sebelumnya masih ada beberapa
membantu sasaran didik dalam kelemahan, yaitu menggunakan
menerima informasi berdasarkan flashcard yang tidak disertai dengan
kemampuan penangkapan panca indera gambar atau malah menggunakan
(Wulandari, 2016). gambar yang terlalu besar dan kata yang
Pendidikan gizi yang sering terlalu kecil. Dalam hal ini indera
dilakukan masih dengan cara penglihatan anak akan terfokus pada
konvensional yaitu dengan metode gambar yang bentuknya jauh lebih
ceramah karena menjadi dasar dari menarik daripada deretan huruf, materi
semua metode pembelajaran lain dan yang seharusnya memberikan informasi
memiliki pengaruh yang signifikan tidak bisa diterima secara optimal.
terhadap peningkatan pengetahuan Sehingga dalam penelitian ini
(Wulandari, 2007), namun cara ini menggunakan media minicard, yaitu
terkadang membosankan sehingga media flashcard yang telah dimodifikasi
diperlukan keterampilan dalam (diubah) ukurannya dan disesuaikan
pelaksanaannya (Suryani, 2013). Pada penggunaannya.
metode ceramah ini pemateri Menurut penelitian Sartika yang
memberikan presentasi secara lisan dilakukan tahun 2011 tentang Pengaruh
kemudian responden mencatat dan Pendidikan Gizi Terhadap Perilaku
menanggapi penjelasan, sehingga Konsumsi Serat Pada Siswa dengan
responden cenderung pasif hasil penelitian yang menyatakan bahwa
(Mulyatiningsih, 2010). pendidikan gizi menggunakan
Peneltian yang dilakukan oleh kombinasi penyuluhan dan permainan
Rawati (2014), diketahui tingkat dapat meningkatkan skor pengetahuan
pengetahuan siswa/I SDN Tanjung dan skor perilaku siswa. Media yang
Selamat setelah dilakukan penyuluhan cocok digunakan adalah kartu
dengan media kesehatan tentang bergambar (flashcard), cari kata (word
pengetahuan kebersihan gigi mengalami search), dan simulasi makanan sumber
peningkatan. Hasil penelitian lain oleh serat. Hal ini sejalan dengan penelitian
Ida (2015), menyebutkan bahwa terjadi Sartika (2014) bahwa permainan
peningkatan nilai pengetahuan siswa edukatif seperti kartu bergambar
kelas III SD yang mendapatkan (flashcard), alat menggambar,
penyuluhan dengan media kartu menggunting, menggambar, simulasi
dibandingkan dengan siswa yang tidak alat kebersihan diri dan bahan makanan
mendapat penyuluhan. Hal tersebut dapat meningkatkan skor pengetahuan
menunjukkan bahwa kartu merupakan anak tentang praktek kebersihan diri dan
salah satu media yang baik dalam suatu makanan sehat bergizi.
pendidikan kesehatan. Menurut Selain itu, Pratiwi (2015) juga
penelitian Maduretno (2015) diketahui menunjukkan hasil meningkatnya
bahwa penggunaan metode ceramah pengetahuan pada dua kelompok
9 | Jurnal Preventia
selisih nilai sebesar 31,3 disebabkan berperan aktif dalam upaya mewujudkan
adanya hubungan penggunaan media derajat kesehatan yang optimal.
minicard sebagai media pendidikan Peningkatan pengetahuan responden
kesehatan melalui penyuluhan gizi. setelah diberikan penyuluhan
Menurut Arsyad (2010), melalui gambar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
siswa mampu mengenal dan satunya adalah informasi. J. Guilbert
menanggapi masalah kesehatan yang menyebutkan ada 4 faktor yang
ada sesuai dengan informasi yang mempengaruhi proses belajar yaitu
didapatkan melalui media. Media berupa materi yang dipelajari, lingkungan,
kartu bergambar merupakan hal positif instrumen, dan kondisi penerima materi
dalam mendorong peningkatan (Nursalam dan Efendi, 2008).
pengetahuan dan sikap terhadap objek Syofia (2014) dalam penelitian yang
tertentu (Tatminingsih, 2010), dalam dilakukannya juga menyimpulkan
penelitian ini objek adalah jajanan sehat. bahwa terjadi peningkatan pengetahuan
Hal ini didukung oleh hasil penelitian siswa setelah dilakukan penyuluhan
Setiyono (2010), yang menyimpulkan dengan flashcard. Perubahan
bahwa penggunaan media bergambar pengetahuan yang diperoleh merupakan
efektif dalam promosi kesehatan hasil dari penyuluhan dengan media
pencegahan dini kelainan refraksi pada minicard. Media minicard ini sudah
siswa sekolah dasar. dimodifikasi berisi gambar dan
Penelitian yang dilakukan oleh informasi tentang jajanan sehat sehingga
Wulandari, dkk (2007) membuktikan anak mengalami ketertarikan untuk
bahwa flashcard efektif untuk memahami. Menurut penelitian Saputri
menyampaikan pesan atau informasi (2011) pemberian informasi dengan
kesehatan tentang penyakit kecacingan. media yang menarik dan suasana yang
Presska (2012) dalam penelitiannya juga menyenangkan sesuai dengan tahap
menjelaskan bahwa dengan metode perkembangan kognitif anak usia
cerita bergambar dan ceramah juga sekolah yang mayoritas respondennya
meningkatkan pengetahuan responden berumur 10 & 11 tahun berada dalam
tentang kecacingan. Selain itu Marlyn, tahap operasional konkrit artinya
dkk (2012) pada penelitiannya aktivitas mental yang difokuskan pada
menyimpulkan bahwa penggunaan objek-objek peristiwa nyata atau
media flashcard lebih efektif daripada konkrit.
penggunaan media kartu kata sebagai
media promosi kesehatan dalam KESIMPULAN
meningkatkan pengetahuan dan sikap Berdasarkan hasil penelitian dan
tentang penyakit cacingan pada anak analisis data mengenai efektivitas
SDN 01 Karangduren di desa penyuluhan menggunakan media
Karangduren. minicard, kesimpulan dalam penelitian
Hasil penelitian lain yaitu ini adalah terjadi peningkatan nilai rata-
Aprilaz (2016), menunjukkan bahwa rata nilai pengetahuan pada post-test
pendidikan kesehatan dengan metode setelah diberikan intervensi berupa
atau media apapun dapat meningkatkan penyuluhan gizi dengan minicard,
pengetahuan responden. Peningkatan sehingga penyuluhan menggunakan
pengetahuan setelah diberikan media minicard efektif dalam
penyuluhan gizi sesuai dengan tujuan meningkatkan pengetahuan tentang
pendidikan kesehatan yaitu terjadi jajanan sehat pada siswa kelas IV &
perubahan pengetahuan yang nantinya kelas V SDN 02 Mulyoagung. Selain
diharapkan diiringi dengan perubahan itu, juga menciptakan media minicard
sikap, dan tingkah laku individu, dengan materi jenis dan ciri jajanan
keluarga, kelompok khusus, dan sehat pada siswa kelas IV & V SDN 02
masyarakat dalam membina serta Mulyoagung.
memelihara perilaku hidup sehat serta
11 | Jurnal Preventia