Sunteți pe pagina 1din 14

Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 1

Pengaruh Mutu Asuhan Persalinan Normal terhadap Komplikasi Persalinan Di Ruang


Bersalin RSUD Prof Dr.W.Z. Johannes Kupang

Sundari, SST, MM
Dosen Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan Kebidanan

ABSTRACT

Background: The results of the post-training evaluation to 88 midwives at the health


center and health center (sub) in Kupang in APN showed competent 57 people (64.78%), not
competent 31 people (35.22%). Midwives working in hospitals Prof. Delivery Room DR. WZ
Johannes Kupang has never done training evaluations APN. Results Wati 2012, APN quality
Midwife Hospital Prof. Dr. WZJohanesKupang still lacking / needs improvement 27 (90%). The
number of midwives in the delivery room 32 midwives with diploma IV 6, Diploma 26 people. All
have training APN. Total deliveries in 2013 as many as 1834 people, normal delivery midwife
helped 945 people (51.5%) and there were 889 deliveries with the actions of people (48.5%).
Deliveries with complications that extends the latent phase of 116 people (8.5%), the extension
of the active phase of 107 people (7.8%), the extension of the second stage 114 people (7.9%)
and fetal distress 102 people (7.5 %); Bleeding 18 people (1.2%); rupture of the perineum 427
people (45.2%). Not all midwives do APN evenly and continuously.
Objective: To determine the influence of the quality of a normal delivery care for complications
of childbirth.
Hypothesis: There is a significant relationship between quality of Normal Delivery
Care for complications of childbirth in Space Maternity Hospital Prof. Dr. WZ Johannes
Kupang.
Method: This was an observational analytic study with cross sectional design. The sample used
in this study were 32 midwives in the delivery room. The data analysis is descriptive and
inductive using linear regression analysis.
Results: The value of the quality of regression koefiensi APN 0,001 compared with 0,005 less
significant level means there is significant relationship between the quality of APN with delivery
complications.
Conclusion: There was a significant influence on the quality APN childbirth complications,
especially rupture of the perineum and birth asphyxia.
Keywords: Quality of APN, complications of childbirth
Bibliography: 16 pieces (2003-2012)
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 2

A. Latar Belakang 5 %, dan sisanya oleh penyebab yang tidak


Angka Kematian Ibu (AKI) dan diketahui.
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan Berbagai upaya dilakukan
indikator untuk mengukur derajat Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara
kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Timur, diantaranya untuk mencapai Angka
Kematian Ibu walaupun menunjukkan Kematian Ibu menjadi 153 per 100.000
adanya perbaikan namun masih cukup kelahiran hidup pada tahun 2013, maka
tinggi, yaitu Angka Kematian Ibu dari 334 strategi yang dipakai untuk melaksanakan
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun sesuai dengan rekomendasi
1997 menurun menjadi SafeMotherhood Technical adalah
228per100.000kelahiran hidup pada tahun memetapkan intervensi tersedianya tenaga
2007 (SDKI 2007) dengan penyebab penolong persalinan yang terlatih, untuk
kematian ibu antara lain perdarahan (28%), itu pemerintah mengeluarkan Pergub. No
eklamsia (24%), partus lama/macet (18%), 42 Tahun 2009 tentang Revolusi KIA
dan infeksi (11%) (Depkes RI,2009:9) NTT, yaitu bahwa semua ibu melahirkan
Mengingat pentingnya peningkatan difasilitas kesehatan yang memadai,
kesehatan ibu dan bayi baru lahir maka ditolong oleh tenaga kesehatan yang
pada pada tanggal 12 Oktober 2000 terlatih dan agar mendapatkan pelayanan
pemerintah telah mencanangkan Gerakan kesehatan yang bermutu.
Nasional Kehamilan dan Persalinan Yang Upaya penurunan Angka Kematian
Aman atau Making Pregnancy Safer Ibu dan Bayi berhubungan erat dengan
(MPS) yang merupakan bagian dari mutu pelayanan yaitu mutu pelayanan
program Safe Motherhood. Intervensi menurut persepsi konsumen dan mutu
strategi dalam upaya Safe Motherhood pelayanan menurut penyedia jasa. Sasaran
dinyatakan sebagai empat pilar. Persalinan program menjaga mutu pelayanan ditinjau
yang aman merupakan salah satu pilar, dari unsur masukan antara lain sumberdaya
yang memastikan bahwa semua penolong tenaga, biaya, serta alat dan sarana lainnya.
persalinan mempunyai pengetahuan, Dalam rangka peningkatan mutu
ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan persalinan, Jaringan Nasional
pertolongan yang aman dan bersih Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
(Sarwono,2001:6) (JNPK-KR) telah mengembangkan Standar
Masalah Kesehatan Ibu dan Anak Asuhan Persalinan Normal (APN) yang
menduduki urutan kedua masalah disosialisasikan melalui pelatihan berbasis
kesehatan utama di Propinsi Nusa kompetensi selama 10 hari. Pelatihan
Tenggara Timur. Berdasarkan Surkesnas tersebut di ikuti oleh bidan di setiap tingkat
2004, Angka Kematian Ibu di Nusa pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit,
Tenggara Timur mencapai 307 per 100.000 Puskesmas maupun tatanan pelayanan
kelahiran hidup. Kematian ibu di Nusa kesehatan lain di masyarakat. Dengan
Tenggara Timur di tahun 2010 terdapat pelatihan ini para bidan diharapkan dapat
246 kasus dari jumlah persalinan oleh memperbaiki mutu asuhan kebidanan dan
tenaga kesehatan di fasilitas dan non meningkatkan kinerja dalam menolong
fasilitas kesehatan sebanyak 91.447 persalinan normal sesuai 58 langkah
persalinan. Penyebab kematian tersebut standar. APN bermutu bila dilaksanakan
terbanyak karena perdarahan 58 %, sesuai standar sehingga dapat mencegah
hipertensi 11 %, infeksi 11 %, partus lama terjadinya berbagai penyulit/komplikasi
yang dapat mengancam keselamatan ibu
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 3

dan bayi berupa partus lama, perdarahan tenaga bidan di ruang bersalin sebanyak 32
karena retensio plasenta atau atonia uteri, bidan dengan klasifikasi pendidikan bidan
rupture perineum, gawat janin/asfiksia. Diploma IV sebanyak 6 orang, Pendidikan
JNPK-KR melalui Pusat Pelatihan Diploma III sebanyak 30 orang. Yang
Klinik Sekunder (P2KS) di Kupang sudah mengikuti pelatihan APN sebanyak
bekerjasama dengan Australia Indonesia 32 orang. Total persalinan sebanyak 1834
Partnership for Maternal and Neonatal orang, persalinan normal terdapat 945
Health (AIPNMH) telah melatih APN orang (51,5%) dan persalinan dengan
kepada bidan yang bekerja di Rumah Sakit tindakan terdapat 889 orang (48,5%).
dan Puskesmas di kota Kupang sebanyak Persalinan yang mengalami komplikasi
125 orang (tahun 2007 – 2011). Hasil yaitu perpanjangan fase laten 116 orang
evaluasi pasca pelatihan kepada 88 orang (8,5%), perpanjangan fase aktif 107 orang
bidan yang bekerja di Puskesmas dan (7,8%), perpanjangan kala II 114 orang
Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kupang (7,9%) dan mengalami gawat janin 102
dalam APN oleh Tim P2KS menunjukkan orang (7,5%); Perdarahan 18 orang (1,2%);
kompeten sebanyak 57 orang (64,78%), rupture perineum 427 orang ( 45,2%)
belum kompeten 31 orang (35,22%). (register persalinan di ruang bersalin
Sedangkan Bidan yang bekerja di RSUD periode Januari sampai Desember
Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang belum 2013).Pembagian tugas bidan pelaksana
pernah dilakukan evaluasi pasca pelatihan oleh kepala ruangan berdasar tempat tidur
APN. Hasil penelitian Wati (2012) kepada dan jenis kegiatan sehingga tidak semua
30 orang bidan di RSUD Prof. DR. W. Z. bidan melakukan pertolongan persalinan
Johannes Kupang menunjukkan mutu APN secara merata dan kontinyu.Pengawasan
masih kurang/perlu perbaikan 27 orang terhadap kualitas dari pelayanan oleh
(90%). kepala ruangan ataup oleh pengawas
Rumah Sakit Umum Prof Dr W Z kurang intensif Melihat uraian padalatar
Johannes Kupang sebagai salah satu belakang diatas maka penulis tertarik untuk
Rumah Sakit rujukan yang ada di Propinsi melakukan penelitian yang berjudul
Nusa Tenggara Timur dalam “Pengaruh Mutu Asuhan Persalinan
melaksanakan pelayanan kesehatan Normal terhadap Komplikasi Persalinan Di
khususnya pelayanan kebidanan telah Ruang Bersalin RSUD Prof Dr.W.Z.
berupaya meningkatkan produktivitas dan Johannes Kupang”.
mutu pelayanan dengan menyusun suatu
standarisasi sebagai pedoman dalam Tujuan dan Manfaat Penelitian
pelaksanaan tugas bidan. Penjabaran dari 1. Tujuan Umum
standar tersebut Rumah Sakit Umum Prof Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
DR W Z Johannes Kupang, selain Pengaruh Mutu Asuhan Persalinan Normal
menetapkan Standar Operating Procedure terhadap Komplikasi Persalinan Di Ruang
(SOP) asuhan kebidanan pada ibu bersalin Bersalin RSUD Prof Dr.W.Z. Johannes
juga merekomendasi pertolongan Kupang
persalinan sesuai dengan JNPKR-KR yang 2. Tujuan Khusus
mengacu pada 58 langkah dalam Pada akhir penelitian penulis dapat :
penerapan Asuhan Persalinan Normal. a. Mengidentifikasi Mutu Asuhan
Berdasarkan hasil pra survey pada Persalinan Normal di RSUD Prof
Juni 2014 diRuang Bersalin RSUD Prof Dr Dr.W.Z. Johannes Kupang.
W Z Johannes Kupang bahwa jumlah
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 4

b. Mengidentifikasi Komplikasi Persalinan selama hamil, melahirkan, pasca


di RSUD Prof Dr WZ Johannes melahirkan, interval antar kehamilan dan
Kupang. menopause.
c. Melakukan analisa Pengaruh Mutu 2. Penilaian Mutu Pelayanan Kebidanan
Asuhan Persalinan Normal terhadap Nurmawati (2010:131) menjelaskan
Komplikasi Persalinan Di Ruang bahwa penilaian mutu pelayanan
Bersalin RSUD Prof Dr.W.Z. Johannes kebidanan dilakukan melalui :
Kupang. a. Observasi (pengamatan langsung),
yaitu dengan melakukan pengamatan
B. Mutu Asuhan Persalinan Normal langsung terhadap petugas pelayanan
yang sedang melakukan pelayanan
1. Pengertian kebidanan terhadap pasien. Dengan
Secara umum, mutu (Quality) dapat dartar tilik (dengan “ Ya” atau “
didefinisikan sebagai keseluruhan Tidak”) sesuai dengan apa yang telah
karakteristik barang/jasa yang dilakukan oleh petugas
menunjukkan kemampuannya dalam b. Wawancara, dapat dilakukan terhadap
memasukkan kebutuhan konsumen, petugas maupun terhadap pasien.
barang berupa kebutuhan yang
dinyatakan maupun kebutuhan yang 3. Cara Penilaian Mutu Asuhan
tersirat (Nurmawati : 2010,9). Persalinan Normal
Mutu Asuhan persalinan adalah Mutu Asuhan Persalinan Normal
kinerja yang menunjukkan pada tingkat dilakukan melalui pengamatan langsung
kesempurnaan pertolongan persalinan terhadap bidan dalam melakukan asuhan
sesuai dengan standar 58 langkah di satu pertolongan persalinan sesuai dengan 58
pihak dapat menimbulkan kepuasan pada langkah standar. Dalam menilai Asuhan
pasien sesuai dengan tingkat kepuasan Persalinan Normal, skala penilaian yang
rata-rata penduduk serta dipihak lain tata digunakan (Wiknjosastro,2008:17) adalah :
cara penyelenggaraannya sesuai dengan a. Bermutu : jika seluruh langkah (58
standar dan kode etik langkah) dikerjakan dengan benar,
(Nurmawati,2010:3). sesuai urutannya dan waktu kerja sangat
Mutu asuhan persalinan adalah efisien skore : 90 – 100%.
bagian integral dari pelayanan kesehatan b. Tidak Bermutu : jika bidan melakukan
yang diarahkan untuk mewujudkan langkah-langkah tidak sesuai urutannya
kesehatan keluarga dalam rangka atau tidak semua langkah dikerjakan
tercapainya keluarga yang bermutu, skore kurang dari 90 %.
berfokus pada pelayanan kesehatan
perempuan, bayi baru lahir dan anak Komplikasi Persalinan
balita.
Bidan dalam memberikan pelayanan Komplikasi pascapersalinan merupakan
sesuai dengan peran fungsi dan tugasnya suatu kegawatdaruratan obstetrik yang
yang telah disyahkan sesuai Keputusan paling sering menyebabkan kematian pada
Menteri Kesehatan Nomor 1464/2010 ibu melahirkan. Komplikasi yang dapat
tentang Registrasi dan Praktek Bidan, terjadi setelah bayi lahir adalah:
yang salah satu area pelayanan adalah 1. Retensio plasenta
pelayanan kebidanan yaitu asuhan bagi Retensio plasenta adalah tertahannya
perempuan pra nikah, pra kehamilan, atau belum lahirnya plasenta hingga
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 5

atau melebihi waktu 30 menit setelah dimana telah menyebabkan perubahan


bayi lahir. tanda vital, antara lain pasien mengeluh
Setyorini,2013;92, menjelaskan jenis lemah, berkeringat dingin, menggigil,
retensio plasenta : tekanan darah sistole < 90 mmHg, denyut
a. Plasenta adhesiva, yaitu implantasi nadi > 100x/menit, kadar Hb 8 g/Dl
yang kuat dari jonjot korion plasenta (Marmi;2012;271-272).
sehingga menyebabkan kegagalan
mekanisme separasi fisiologis. b. Klasifikasi perdarahan postpartum.
b. Plasenta akreta, yaitu implantasi Prawirohardjo,2009;524, menjelaskan
menembus desidua basalis. klasifikasi perdarahan postpartum dibagi
c. Plasenta inkreta, yaitu implantasi menjadi :
jonjot korion pasenta hingga 1) Perdarahan postpartumdini atau
mencapai/memasuki lapisan perdarahan postpartum primer (early
miometrium. postpartum hemorrhage). Perdarahan
d. Plasenta perkreta, yaitu vili korialis postpartum dini adalah perdarahan
sampai menembus perimetrium. yang terjadi dalam 24 jam pertama
e. Plasenta inkaserata, yaitu tertahannya setelah kala III.
plasenta didalam kavum uteri, 2) Perdarahan pada masa nifas atau
disebabkan kontriksi ostium uteri. perdarahan postpartum sekunder (late
Pada retensio plasenta , sepanjang postpartum hemorrhage). Perdarahan
plasenta belum terlepas, maka tidak akan pada masa nifas adalah perdarahan
menimbulkan perdarahan. Sebagian yang terjadi pada masa nifas
plasenta yang sudah lepas dapat (puerperium) atau terjadi setelah 24
menimbulkan perdarahan yang cukup jam pertama postpartum.
banyak (perdarahan kala III) dan harus c. Penyebab terjadinya perdarahan
diantisipasi dengan segera melakukan postpartum.
plasenta manual, meskipun kala uri belum Setyorini,2013;91-93, menyatakan
lewat setengah jam. Sisa plasenta bisa penyebab terjadinya perdarahan
diduga bila kala uri berlangsung tidak postpartum antara lain :
lancar, atau setelah melakukan plasenta 1) Atonia uteri
manual atau menemukan adanya kotiledon Atonia uteri adalah keadaan lemahnya
yang tidak lengkap pada saat melakukan tonus/kontraksi rahim yang
pemeriksaan plasenta dan masih ada menyebabkan uterus tidak mampu
perdarahan dari ostium uteri eksternum menutup perdarahan terbuka dari
pada saat kontraksi rahim sudah baik dan tempat implantasi plasenta setelah
robekan jalan lahir sudah dijahit. plasenta lahir. Suatu kondisi dimana
miometrium tidak dapat berkontraksi
2. Perdarahan pascapersalinan/HPP/PPP dengan baik dan bila ini terjadi maka
a. Pengertian. darah yang keluar dari bekas
Perdarahan postpartum adalah perdarahan implantasi plasenta menjadi tidak
lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi terkendali. Atonia uteri terjadi jika
lahir pervaginam. Kondisi dalam uterus tidak berkontraksi dalam 15
persalinan menyebabkan kesulitan untuk detik setelah dilakukan rangsangan
menentukan jumlah perdarahan yang taktil (masase) fundus uteri.
terjadi, maka disebutkan sebagai Perdarahan oleh atonia uteri dapat
perdarahan yang lebih dari normal dicegah dengan melakukan secara
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 6

rutin Manajemen Aktif Kala III pada bimanual interna (KBI) selama 5
semua ibu bersalin . menit.
Faktor predisposisinya adalah : b) Bila uterus tidak berkontraksi anjurkan
a) Regangan rahim yang berlebihan dari keluarga untuk melakukan kompresi
normal selama kehamilan, diantaranya bimanual eksternal (KBE), keluarkan
: polihidramion, gemelli, dan tangan perlahan-lahan, berikan
makrosomia. ergometrin 0,2 mg IM atau
b) Kala satu memanjang (fase laten lebih misoprostol 600-1000 mcg perrektal.
dari 8 jam) atau kala dua yang c) Pasang infus menggunakan jarum
memanjang (lebih dari 2 jam). ukursn 16 atau 18 dan berikan 500 cc
c) Grande multipara (paritas lebih dari 4). Ringer Laktat + 20 unit oksitosin,
d) Infeksi intrauterin habiskan 500 cc secepat mungkin dan
(korioamnionitis)/intrapartum. ulangi KBI.
e) Keadaan umum ibu yang jelek seperti d) Bila uterus tidak berkontraksi segera
anemia, atau menderita penyakit rujuk, dampingi ibu ketempat rujukan
menahun. lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin
f) Persalinan cepat (presipitatus), terjadi dalam 500 cc larutan dengan laju 500
persalinan kurang dari 3 jam. cc/jam hingga tiba ditempat rujukan
g) Persalinan yang di induksi atau yang atau hingga menghabiskan 1,5 liter.
dipercepat dengan oksitosin Kemudian berikan 125 cc/jam.
(augmentasi). 2) Retensio plasenta.
h) Magnesium sulfat yang digunakan 3) Sisa plasenta.
untuk mengendalikan kejang pada Sewaktu ada bagian dari plasenta satu
preeklamsi/eklamsia. atau lebih cotiledon, selaput ketuban
Tanda dan gejala atonia uteri antara lain : tertinggal, maka uterus tidak dapat
a. Perdarahan pervaginam. berkontraksi secara efektif, sehingga
Perdarahan yang terjadi pada kasus dapat menyebabkan perdarahan
atonia sangat banyak dan darah tidak postpartum (Prawirohardjo,2009;524).
merembes. Yang sering terjadi pada 3. Robekan jalan lahir.
kondisi ini adalah darah keluar disertai Robekan jalan lahir adalah
gumpalan. Hal ini terjadi karena terpotongnya selaput lendir vagina, cincin
tromboplastin sudah tidak mampu lagi selaput darah, serviks, portio septum
sebagai anti pembeku darah. rektovaginalis akibat dari tekanan benda
b. Konsisitensi rahim lunak tumpul. Pada umumnya robekan jalan
Gejala ini merupakan gejala terpenting lahir terjadi pada persalinan trauma.
/ khas atonia dan yang membedakan Pertolongan persalinan yang semakin
atonia dengan penyebab perdarahan manipulatif dan traumatik akan
yang lainnya. memudahkan robekan jalan lahir dan
c. Fundus uteri naik karena itu dihindarkan memimpin
d. Terdapat tanda – tanda syok persalinan pada saat pembukaan serviks
Penatalaksanaan atonia uteri : belum lengkap. Robekan jalan lahir
a) Bersihkan bekuan darah atau selaput biasanya akibat episiotomi. Robekan
ketuban dari vagina dan lubang spontan perineum, trauma forseps atau
serviks, pastikan kandung kemih vakum ekstrasi atau karena versi ekstrasi
kosong. Segera lakukan kompresi (JNPK-KR : 2008,111).
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 7

Robekan yang terjadi diklasifikasikan mengalami asfiksia sesudah persalinan


berdasarkan luasnya robekan. Derajat (JNPK-KR : 2008,144).
satu robekan pada mukosa vagina dan
perineum, Derajat dua seperti Derajat
satu ditambah robekan otot perineum, Kerangka Teori
Derajat tiga seperti Derajat dua ditambah
robekan otot sfingter ani, Derajat empat
seperti derajat tiga ditambah robekan Gambar 2.1 Landasan Teori
dinding depan rectum (JNPK-KR :
2008,111).
Mutu
Oleh karena itu pada setiap persalinan
Asuhan
hendaklah dilakukan inspeksi yang teliti
Persalinan
untuk mencari kemungkinan adanya
robekan ini.
Perdarahan yang terjadi saat kontraksi
uterus baik, biasanya karena ada robekan
atau sisa plasenta. Pemeriksaan dapat Bermutu
dilakukan dengan melakukan inspeksi Tidak bermutu
pada vulva, vagina, dan serviks dengan
memakai spekulum untuk mencari Ibu, Bayi tanpa
sumber perdarahan dengan ciri warna komplikasi
darah yang merah segar dan pulsatif sesui Komplikasi
denyut nadi. Perdarahan karena ruptur ibu,bayi
uteri dapat diduga pada persalinan macet Ibu,bayi sehat dan
atau kasep. Semua sumber perdarahan selamat
yang terbuka harus diklem, diikat dan
luka ditutup dengan jahitan cat-gut lapis Sumber : Modifikasi Nurmawati (2010),
demi lapis sampai perdarahan berhenti. JNPK-KR (2008) dan Arwani (2006)
4. Gawat Janin
Gawat janin adalah reaksi janin pada Kerangka Konsep Penelitian
kondisi dimana terjadi ketidakcukupan
oksigen. Gawat janin dapat diketahui Varibel Variabel
dengan menghitung frekuensi bunyi Independen Dependen
jantung janin kurang 100 atau lebih 180
Komplikasi
kali/menit, berkurangnya gerakan janin Mutu Asuhan
Persalinan
kurang dari 10 kali/hari atau adanya air Persalinan Normal
ketuban bercampur dengan mekonium Perdarahan
atau berwarna kehijauan pada bayi Robekan
dengan presentasi kepala (JNPK-KR : perineum
2008,145). Gawat janin
5. Asfiksia Bayi baru Lahir
Asfiksia adalah Keadaan bayi tidak
bernafas secara spontan dan teratur Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
segera setelah lahir. Seringkali bayi yang
sebelumnya mengalami gawat janin akan
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 8

Hipotesa c. Bidan dengan pendidikan minimal


Hipotesis kerja DIII Kebidanan
 Jika Asuhan Persalinan Normaltidak d. Bersedia menjadi responden.
bermutu maka komplikasi persalinan dapat
terjadi dan meningkat. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
 Jika Asuhan Persalinan Normalbermutu meliputi
maka komplikasi persalinan tidak a. Bidan yang sedang cuti / tugas
terjadi/menurun. belajar
b. Bidan yang tidak bersedia di teliti.
Hipotesa Penelitian Pengambilan sampel dalam
Ha : Ada hubunganyang signifikan antara penelitian ini menggunakan
Mutu Asuhan Persalinan nonprobability sampling dengan teknik
Normaldengan Komplikasi sampling jenuh yaitu teknik pengambilan
Persalinan sampel bila semua. anggota populasi
Ho:Tidak ada hubunganyang signifikan digunakan sebagai sampel.
antara Mutu Asuhan Persalinan Dengan demikian sampel dalam
Normaldengan Komplikasi Persalinan penelitian adalah semua bidan yang
melaksanakan Asuhan Persalinan
C. Jenis dan Rancangan Penelitian Normaldi Ruang Bersalin RSUD Prof
Penelitian ini adalah penelitian analitik, DrWZ Johannes Kupang sebanyak 32
rancangan pada penelitian ini adalah orang.
observasi dengan pendekatan cross
sectional. Peneliti hanya melakukan Jenis Variabel Dan Definisi Operasional
observasi dan pengukuran pada satu Variabel
waktu tertentu saja untuk mengkaji
Pengaruh Mutu Asuhan Persalinan 1. Variabel
Normal terhadap Komplikasi Persalinan Variabel penelitian terdiri dari dua
Di Ruang Bersalin RSUD Prof Dr.W.Z. variabel yaituvariabel bebas
Johannes Kupang.Tempat penelitian ini (independen) dan variabel terikat
dilakukan di Ruang Bersalin (VK) (dependen). Variabel independenatau
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes bebas pada penelitian ini, adalah Mutu
Kupang. Waktu penelitian dilakukan Asuhan Persalinan Normal.Variabel
pada tanggal 03 November sampai 07 dependen atau variabel terikat pada
Desember 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Komplikasi
penelitian ini adalah semua bidan yang Persalinan
bekerja di Ruang Bersalin RSUD Prof
DrW.Z.Johannes Kupang yang Cara dan Alat Pengumpulan Data
berjumlah 32 orang. Sampel dalam
penelitian ini adalah bidan yang Alat pengumpulan data yang digunakan
memiliki kriteria inklusi dan kriteria pada penelitian ini yaitu lembar
eksklusi. Kriteria inklusi dalam observasi atauchecklist. Mutu Asuhan
penelitian ini meliputi : Persalinan Normal
a. Bidan PNS yang aktif bekerja di diobservasi menggunakanchecklist,
ruang bersalin dengan kriteria mahir nilai 2, jika
b. Bidan yang telah mengikuti pelatihan langkah dikerjakan secara berurutan
APN dengan waktu effisien, mampu nilai 1
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 9

jika langkah dikerjakan tetapi tidak c. Tabulating data


berurutan, sedangkan perlu perbaikan Kegiatan memasukkan data yang telah
nilai 0, jika langkah tidak dikerjakan. dikumpulkan ke dalam tabel kemudian
Komplikasi persalinan diobservasi membuat distribusi frekuensi sederhana
menggunakan lembar observasi, terjadi dengan membuat tabel kontigensi.
komplikasi >1 skor 2, terjadi 1
komplikasi skor : 1 dan tidak terjadi
komplikasi skor 0. Nilai mutu adalah Teknik Analisa Data
nilai yang didapat dibagi dengan Teknik analisis data secara statistik
(jumlah aspek yang dinilai dibagi 58 deskriptif dan induktif dan untuk menguji
kali 2) kali 100 %. Bermutu 90-100% pengaruh Mutu Asuhan
Tidak Bermutu skore <90% Persalinan Normal terhadap Komplikasi
Bahan persalinan. Adapun uji yang digunakan
Alat pelindung diri : Topi, Masker, dalam penelitian ini adalah analisis regresi
sarung tangan, kacamata pelindung, lineir dan Uji Parsial (t-test)
celemek, sepatu both
Bahan habis pakai : kapas, kasa, D. Hasil Penelitian
bayclin, sabun cuci tangan, detergen, 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
betadine, spuit disposable, obat-obatan Rumah Sakit Umum Daerah Prof Dr
oxytosin, methergin, lidokain, infus set, W Z Johannes Kupang selain sebagai
transfus set. cairan infus, benang rumah sakit rujukan yang ada di Kota
hekting, catgut chronic no 2.0 Kupang juga merupakan rumah sakit
pendidikan, sehingga disamping menerima
Pengolahan dan Analisa Data pasien rujukan dari puskesmas dan rumah
1. Pengolahan Data sakit yang ada di sekitar Kota Kupang
Setelah data terkumpul dalam maupun dari kabupaten lain dalam Propinsi
penelitian ini,langkah berikutnya adalah Nusa Tenggara Timur juga menerima
mengolah data. Menurut Notoadmodjo praktek mahasiswa kesehatan.
(2010: 174) proses pengolahan data Ruang Bersalin RSUD Prof Dr W Z
melalui tahap-tahap antara lain Johannes Kupang, merupakan salah satu
a. Editing ruang kebidanan yang melakukan tindakan
Langkah pertama adalah editing dengan kebidanan yang cukup berpotensi di Kota
memeriksa data, kelengkapan, Kupang, dimana ditunjang dengan sarana
kebenaran pengisian data, keseragaman dan prasarana yang cukup baik. Sarana
ukuran, dan konsistensi data. Secara yang ada diruang bersalin terdiri dari 1
umum editing adalah merupakan ruang tindakan ( VK ), 1 ruang perawatan
kegiatan untuk pengecekan dan inap (Edelweis), 1 ruang triase, 1 ruang
perbaikan isian formulir observasi. USG, 1 ruang paviliun dan 1 ruang
b. Coding administrasi. Kapasitas tempat tidur di
Merupakan kegiatan pemberian kode ruang tindakan ( VK ) terdiri dari 7 tempat
numerik (angka) terhadap data yang tidur dan kapasitas tempat tidur ruang
terdiri dari beberapa kategori, lalu perawatan (ruang Inap/ edelweis) terdiri
peneliti memberi kode pada lembar dari 15 tempat tidur.
pengumpulan data dari nomor 1 sampai Tenaga yang ada di Ruang Bersalin
32. terdiri dari 32 tenaga bidan profesional
berijazah Diploma IV 6 orang, bidan
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 10

berijazah Diploma III 26 orang, tenaga November – 07 Desember 2014 Di


administrasi 1 orang, cleaning service 3 Ruang Bersalin RSUD Prof DR W Z
orang, sedangkan tenaga dokter spesialis Johannes Kupang
obstetrik dan gynekologi sebanyak 5
orang. Sebagai Rumah Sakit Pendidikan
Fakultas Kedokteran dan Institusi Golongan Pendidika Masa Kerja (Tahun)
Pendidikan Kesehatan yang ada dikota Umur n
Kupang praktek kompetensi Kebidanan di 24- 30 35 DIII D 4-9 10-14 15 -19
Ruang Bersalin serta peserta pelatihan 29 - - I
PONED Penyelenggaraan praktik 34 39 V
6 13 13 26 6 24 2 6
kebidanan di Ruang Bersalin RSUD Prof
18.7 40 40 81.25 18 75 6,25 18,75
Dr W Z Johannes Kupang selain sesuai 5 .6 .6 .7
Permenkes 1464/Menkes/Per/X/2010 juga 2 2 5
sesuai dengan Standar Operating Sumber : Data Primer (2014)
Prosedure yang ada. Bidan selain
menolong persalinan normal juga
melaksanakan tindakan kebidanan Tabel 4.1 menunjukkan dari 32 responden
abnormal termasuk menolong persalinan yang diobservasi didapatkan sebagian kecil
induksi maupun persalinan sungsang atas (6 orang) 18,75% responden berada dalam
pendelegasian tenaga ahli serta golongan umur 24-29 tahun, dengan
menyiapkan dan membantu dokter ahli pendidikan terbanyak Diploma III 81,25%
dalam melakukan tindakan obstetric dan masa kerjaterbanyak 4-9 tahun 75%.
pathologi. b. Distribusi Frekuensi Mutu Asuhan
Persalinan Normal terhadap komplikasi
2. Analisa Deskriptif di Ruang Bersalin RSUD Prof Dr W Z
Analisis deskriptif dalam penelitian ini Johannes Kupang
Komplikasi
Jumlah
APN Ya Tidak Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Mutu APN
N % n % n % dan komplikasi pada ibu dan bayi Periode
Berm 0 0 2 6,25 2 6,25 03 November – 07 Desember 2014 Di
utu Ruang Bersalin RSUD Prof Dr W Z
Tidak 2 68,7 8 25 3 93,75 Johannes Kupang
Berm 2 5 0 Sumber : Data Primer (2014)
utu
Jumla 2 68,7 1 31,2 3 100
h 2 5 0 5 2
meliputi deskripsi tentang variable –
variabel penelitian dan karakteristik
responden . Asuhan Persalinan Normal terhadap 30
a. Distribusi Frekuensi Karakteristik orang ibu tidak bermutu terdapat komplikasi
Responden Berdasarkan Umur, rupture perineum 20 orang dan Asfiksia
Pendidikan Dan Masa Kerja di Ruang pada bayi 3 orang
Bersalin RSUD Prof Dr W Z Johannes
KupangTabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Umur,
Pendidikan Dan Masa Kerja Periode 03
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 11

3. Analisis Statistik signifikan antara mutu asuhan persalinan


normal terhadap komplikasi persalinan.
Hasil perhitungan analisis Hasil ini sesuai teori dan pendapat para
regresi linier dengan menggunakan ahli bahwa tujuan asuhan persalinan
program komputernisasi SPSS for normal adalah tercapainya kelangsungan
Windows Release 16 pada lampiran hidup dan kesehatan yang tinggi bagi bu
3, diperoleh hasil seperti terangkum serta bayinya melalui upaya yang
pada table berikut. terintegrasi dan lengkap, namun
menggunakna intervensi seminimal
Tabel 4.3 mungkin sehingga prinsip keamananan dan
Ringkasan Analisis Regresi Linier kualitas layanan dapat terjaga pada tingkat
Model Nilai yang seoptimal mungkin (JNPK – KR
Constanta 3,485 2008 Departemen Kesehatan Republik
Coofisien Regresi Mutu 0,037 Indonesia ; 3).
Asuhan Persalinan Asuhan persalinan normal yang
Normal 0,721 direkomendasikan oleh JNPK-KR
2
R -5,706 Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Thitung variabel Mutu 2008, merupakan standar dalam menolong
Asuhan Persalinan persalinan oleh tenaga kesehatan disemua
Normal sarana pelayanan kesehatan, standar
tersebut terdiri dari 58 langkah. Hal ini
Berdasarkan hasil perhitungan analisis sesuai dengan pengertian mutu APN,
regresi linier, diperoleh hasil T hitung = adalah kinerja yang menunjukan pada
0,037 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat kesempurnaan pertolongan
signifikansi yang diperoleh kurang dari persalinan yang dapat menimbulkan
0,05 berarti mutu asuhan persalinan kepuasan pada pasien dan mencegah
normal berpengaruh secara signifikansi terjadinya komplikasi (Normawati 2010; 3)
terhadap komplikasi persalinan. Komplikasi persalinan merupakan
suatu kegawatdaruratan obstetrik yang
E. Pembahasan paling sering menyebabkan kematian ibu
Berdasarkan hasil uji hipotetsis (uji T), melahirkan dan bayinya. Komplikasi yang
diperoleh T hitung constanta sebesar – dapat terjadi pada persalinan yaitu
3,485 dengan signifikansi 0,000 yang lebih perdarahan pasca persalinan akibat retensio
kecil dari taraf kesalahan (0,05), hal ini plasenta, sisa plasenta, atonia uteri
berarti model persamaan regresi Y = - (Prawiroharjo, 2009 ; 524) Penolong
3,485 + 0,037 X1 + e tersebut signifikan. persalinan yang tdak melakukan
Persamaan tersebut efektif untuk menguji manajemen aktif kala III dengan benar
pengaruh mutu asuhan persalinan normal sesuai standar yaitu tidak segera
terhadap komplikasi persalinan. memberikan suntikan oksitosin 10 iu
Nilai koofisiensi regresi untuk mutu segera setelah bayi lahir ( 1 menit ) uterus
asuhan persalinan normal sebesar 0,000 tdak berkontraksi akan terjadi perdarahan
bila dibandingkan dengan taraf signifikan ( 350-500 cc /menit. Komplikasi lain dapat
a = 5% ) = 0,05 maka nilai signifikan terjadi robekan jalan lahir dari derajat satu
(0,000) < a (0,05) dapat disimpulkan untuk sampai dengan derajat empat. Robekan
menolak Ho. Artinya koofisien regresi jalan lahir ini dapat menimbulkan
mutu APN signifikan. Hasil analisa perdarahan dan infeksi, penyebab robekan
tersebut menunjukan ada pengaruh yang
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 12

perineum adalah pertolongan persalinan c. memperhatikan pembagian tugas dari


yang manipulatif, tidak sesuai standar saat bidan pelaksana agar sesuai kasus,
memimpim meneran, menolong kelahiran bukan sesuai tempat tidur.
bayi dari lahirnya kepala sampai seluruh
badan dan tungkai bayi lahir. Komplikasi 2. Untuk Jurusan Kebidanan Poltekkes
pada bayi berupa gawat janin dan bayi Kemenkes
lahir asfiksia dapat terjadi akibat pimpinan Meningkatkan bimbingan praktek
persalinan yang lama lebih dari 2 (dua) jam terhadap mahasiswa khususnya dalam hal
pada premigrafida dan lebih dari 1 (satu) asuhan persalinan normal sesuai standar.
jam pada multigrafida. Oleh karena itu
bidan saat melakukan pertolongan
persalinan kala 2 (dua) harus memantau DAFTAR PUSTAKA
denyut jantung janin setiap 5 (lima) menit,
bila tidak dipantau, adanya gawat janin
tidak dapat dideteksi secara dini ((JNPK- Chandra B, 2008, Metode Penelitian
KR 2008; 20). Kesehatan, 2009, EGC, Jakarta

Simpulan
Mengacu pada pembahasan yang Depkes RI, Rencana Pembangunan
diuraikan dalam bab IV maka ditarik Jangka Panjang Bidang
kesimpulan sebagai berikut : Kesehatan 2005-2025,
1. Hampir seluruh bidan tidak 2009, Depkes RI, Jakarta
melaksanakan Asuhan Persalinan Normal
sesuai 58 langkah standar. Hidayat, 2007, Metode Penelitian
2. Sebagian besar ibu bersalin yang ditolong Kebidanan Teknik Analisis
tidak sesuai standar/tidak bermutu, Data, Salemba Medika,
mengalami komplikasi berupa robekan Jakarta
perineum derajat dua dan hanya sebagian JNPK-KR DepKes RI,2008, Asuhan
kecil bayi lahir asfiksia, perdarahan dan Persalinan Normal, Jakarta
partus lama tidak terjadi.
3. Ada pengaruh yang signifikan mutu Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis
sauhan persalinan normal terhadap Obstetri, Buku Kedokteran
komplikasi persalinan. EGC, Jakarta
Saran Nurmawati, 2010, Mutu Pelayanan
Untuk RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kebidanan, Trans Info
Kupang Media, Jakarta
a. Tenaga bidan pelaksana yang
bertugas di ruang bersalin, perlu Nursalam, 2011, Konsep Dan Penerapan
diberikan penyegaran kembali Metodologi Penelitian Ilmu
tentang asuhan persalinan normal Keperawatan, Salemba Medik, Jakarta
dan melaksanakan tugas sesuai SOP.
b. Bidan Pengawas dan kepala ruangan Notoatmodjo, 2010, Metodologi
lebih meningkatkan monitoring dan Penelitian Kesehata,
evaluasi terhadap bidan pelaksana Rineka Cipta, Jakarta
dalam memberikan asuhan
persalinan normal dan
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 13

Riyanto Agus, 2009, Pengolahandan


Analisis Data Kesehatan,
Nuha Medika, Yogyakarta

Roymond, 2012, Buku Ajar Manajemen


Keperawatan, Kedokteran
EGC, Jakarta

Sulistyaningsih, 2011, Metodologi


Peneilitian Kebidanan, Graham Ilmu
Yogyakarta

Trihendradi C, 2009, Aplikasi Statistik


DenganSPSS, ANDI,
Yogyakarta

Prawirohadjo S, 2008, Acuan Nasional


Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal,
YayasanBina Pustaka,
Jakarta

Standar Operating Prosedure RSUD Prof


Dr W Z Johannes Kupang,
2009

Syarfudin A B, 2012, Buku Panduan


Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta
Zeyek, Ai Rukiah, 2012, Asuhan
Kebidanan Persalinan, Trans Info
Media, Jakarta
Jurnal Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1, No 1 ISSN : 2406-8179 14

S-ar putea să vă placă și