Sunteți pe pagina 1din 3

BAB II

PEMBAHASAN
A. HakikatKeragaman Dan KeserataanManusia
Masyarakatmajemuksepertiindonesia,
bukanhanyaberanekaragamcorakkesukubangsaandankebudayaansukubangsanyase
cara horizontal, tetapijugasecaravertikalataujenjangmenurutkemajuanekonomi,
teknologi, danorganisasisosialpolitiknya (Suparlan,1979). Tanpadisadarioleh orang
indonesia,
sebenarnyadalammasyarakatindonesiaterdapatgolongandominandanminoritas,
sebagaimana yang terwujuddalamtindakan-tindakan yang
dilakukanterhadapmerekadalamberbagaiinteraksibaikinteraksisecara individual
maupunsecarakategorikalbaikpadatingkatnasional.
Sebagaibangsa yang memilikikeragamanetis, agama danbudaya yang luarbiasa,
Indonesia sering kali dijadikanajangpemantauanbagaimana proses-proses
demokrasi, penerapan ide-ide pluralismedanmultikulturalismedapatdilangsungkan.
Persatuanragambudayadan agama antarkelompokmasyarakatnya yang
telahberlangsungsejak lama inijugatelahmelahirkanragamkonflikdankonsensus
yang terjadi. Demokrasi yang oleh Robert Dhal (1982)
jugadisyaratkandenganterciptanyakarakteristikpluralisme yang
kondusifbagisebuahnegarainimendapatkangimnasiumnya di Indonesia.
Sebelum RI merdekapadatahun 1945, penduduk yang menghuniwilayah
Nusantara dapatdikelompok-
kelompokkankedalamberbagaibentukpengelompokansosial yang
disebutsukubangsa, sub-sukubangsa, maupunpengelompokansosial yang
didasariolehsistempengelompokansosial lain berdasarkansatu (ataulebih)
unsurtertentu yang diperolehsecaraaskriptif (warisan), sepertiras, agama dan lain-
lain. Padahakikatnyamasing-
masingkesatuansosialtersebuthidupdenganmengacupadakebudayaanatau sub
kebudayaanmasing-masing, yang salingberbedasatudengan yang lainnya,
bahkanlengkapdenganaturan-aturanhukumnyasendiri, yang
kemudianharidikenaldengansebutanhukumadat. Makatidakmengherankanjika para
ahlimenyatakanbahwanegaraKesatuanRepublik Indonesia
mewujudkadirisebagaisuatumasyarakat yang majemuk,
dansudahmenjadipokokperhatiandari para ahlitersebutuntukwaktu yang lama.
Dengankalimatmewujudkandirisebagai NKRI padahakikatnyasetiapkelompok,
golongan, suku, agama dan yang berbedasatudengan yang
lainnyameleburdanbersepakatmembentukkesukubangsaan yang satu,
yaitubangsaindonesa. Karenaitu, setiapgenerasibangsaberdirisatudengan yang
lainnyadengansejajar.
Kesetaraanartinyasetiapgenerasimelaksanakanpembangunandandiberikepercaya
anpenuh, dihargaidihormatidandiberipengakuandalamhaldalmnilai-nilai yang
dimiliki. Keduabelahpihak yang bermitramempunyaikedudukan yang
sejajardalammencapaitujuan yang disepakati.
Bagaimanapunbesarnyasuatuinstitusiatauorganisasi,
apabilatelahbersediamenjalinkemitraanharusmerasasamadansejajar.
Karenaitudalamkemitraanasastoleransi, kerjasama, salingtimbalbalik,
harmonisdanketerbukaanharusterusdijunjungtinggi.
Kesetaraanadalahkomitmenbersama yang
perluuntukdipupukdandikembangkandalam proses berbangsadanbernegara di
NKRI.
Denganprinsipkeseteraantersebutdiharapkankitakembalimemperhatikanjatidiridanh
argadirisebagaibangsa(self-nation-esteem)
menghadapiberbagaipersoalankebangsaaan yang
terusmenerusdatangdisetiapzaman.
C. Keragaman Dan KesetaraanSebagaiKekayaanSosialBudayaBangsa
Secaraumumkeragamanatassosialbudayaangtegak di Nusantara
kitainidapatdideskripsikandalamtigaaspek, yaitu: strukturkesukuan,
distribusiwilayah agama dariaspektingkatpendidikan.
Namunkeragamantersebutdalamkontekskekayaanmenjadikekayaan yang
patutkitasyukuri. Kebenaraandalamkonteks Nusantara
menjadikonsepkesetaraansesuaidengankonsepintegrasinasonaldenagnrumusanBhin
eka Tunggal Ikayang artinyaBhina = pecah, ika = itu, Tunggal = satu,
sehinggaBhineka Tunggal Ikaartinya “terpecahitusatu“.
Keberagamandankesetaraandalamkontekskekayaankhazanahsosialbudayabangs
asalahsatunyaadalahdenganmengembangkanataumerumuskankebudayaannasionali
ndonesia.
Sehinggakeberagamansosialbudayadankesetaraansosialbudayamampumengemban
gkanfungsikebudayaannasional, yaitu:
a. Suatusistemgagasandanperlambang yang
memberiidentitaskepadawarganegaraindonesia.
b. Suatusistemgagasandanperlambangan yang
dapatdipakaiolehsemuawarganegaraindonesia yang beragam (bhineka) itu,
untuksalingberkomunikasidalamkesetaraandengandemikiandapatmemperkuat
solidaritassosialbudaya.

S-ar putea să vă placă și

  • Keterbatasan A. K
    Keterbatasan A. K
    Document3 pagini
    Keterbatasan A. K
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • 9 Contoh Konflik Sosial Dalam Masyarakat
    9 Contoh Konflik Sosial Dalam Masyarakat
    Document20 pagini
    9 Contoh Konflik Sosial Dalam Masyarakat
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • MATERI
    MATERI
    Document22 pagini
    MATERI
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Document13 pagini
    Kelompok 6
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • EFEKTIVITAS PENILAIAN
    EFEKTIVITAS PENILAIAN
    Document6 pagini
    EFEKTIVITAS PENILAIAN
    Riska Dwi Yulia Diyanti
    Încă nu există evaluări
  • KLMPOK 6 MKRO Pandangan Islam Tentang Time Value of Money
    KLMPOK 6 MKRO Pandangan Islam Tentang Time Value of Money
    Document2 pagini
    KLMPOK 6 MKRO Pandangan Islam Tentang Time Value of Money
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • 476 1099 1 SM
    476 1099 1 SM
    Document23 pagini
    476 1099 1 SM
    Muhammad-Eza Najmi
    Încă nu există evaluări
  • 1 SM
    1 SM
    Document10 pagini
    1 SM
    Gulam Arsyad
    Încă nu există evaluări
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document1 pagină
    Bab Ii
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document1 pagină
    Bab Ii
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări
  • A Dan C Isbd
    A Dan C Isbd
    Document3 pagini
    A Dan C Isbd
    FikriFantastixPartIII
    Încă nu există evaluări