Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2, April 2018
Julimar
ABSTRAK
The risk of falling is possible for someone to fall which can cause physical injury that is generally caused
by environmental and physiological factors that can result in injury. The incidence of the risk of falls that
occurred in the Hospital Dr. M Djamil in 2015 as much as 0.5%. The incidence of the risk of falling in
Indonesia in January to September 2012 amounted to 14%. The high likelihood that a patient runs the
risk of falling is influenced by several factors, one of which factors from the patient's own. The purpose of
this study to find out what are the factors that greatly affect the safety of patients, especially in the
department of neurology ward. Dr. M Djamil Padang. This research was conducted in July-August 2016
for the department. Dr. M Djamil Padang. This research uses descriptive analytical method. The
population in this study were nurses who are specifically in the department of Neurology ward. Dr. M
Djamil Padang with a sample size of 16 people were taken by total sampling. Data collection tool is a
questionnaire. Processing of data by editing, coding, data entry, and tabulating. Analysis of the data used
univariate data analysis. The results of this study found that the factors that cause the risk of falls in
patients include: more than half (75%) of respondents rate the organization and management of high
factor, more than half (68.75%) of respondents valued the work environment factors, most of all (94%) of
respondents rated high factor of the team, more than half (75%) of respondents rated higher personnel
factor, less than half (37.5%) of respondents low duty factor, all (100%) of respondents rated high patient
factors, and more than half (56.25%) of respondents low rate communication factor. For nurses who
value high ratings may be influenced by the style of good leadership in taking any decision, the existence
of good cooperation between the heads of the room with the nurse, and their examination environment
around the patient. Researchers suggested that nurses still maintain good performance in carrying out its
duties and researchers expect that number causes the risk of falling in the neurology ward, especially
Hospital Dr. M Djamil Padang reduced.
FMIPA-UMRI 133
Vol. 8 No.2, April̀ 2018 Jurnal Photon
134 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 2, April 2018
sakit, khususnya di ruang rawat inap (Budiono, penampilan kinerja individu yang menyatakan
2014) bahwa kerja tim menghasilkan penempilan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja individu yang lebih baik pada
terjadinya resiko jatuh yaitu: faktor eksternal , komunikasi, tugas dan matematis. Hasil
faktor organisasi & manajemen, faktor penelitian yang dilakukan Kartika juga
lingkungan kerja, faktor tim, faktor petugas, menunjukkan bahwa ada hubungan
faktor tugas, faktor pasien, dan faktor kepemimpinan atasan terhadap implementasi
komunikasi (Kemenkes,2015). Budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana
keselamatan merupakan suatu faktor yang dalam menerapkan patien safety. Penelitian ini
menbentuk perilaku profesi kesehatan untuk didukung oleh Anugrahini (2010) yang
melihat keselamatan pasien menjadi prioritas menemukan bahwa ada hubungan bermakna
utama. Hasil penelitian Helling et al 2008 antara kepemimpinan atasan langsung dengan
menyatakan bahwa menilai budaya implementasi keselamatan pasien.
keselamatan dalam rumah sakit sebagai sebuah Dalam hasil penelitian yang dilakukan
tantangan, sehingga diperlukan alat ukur yang oleh Suparna tahun 2015 mengatakan perawat
akurat dalam penilaiannya. Budaya dalam memberikan asuhan keperawatan
keselamatan memberikan pengaruh terhadap kepada pasien harus menerapkan keselamatan
kualitas pelayanan. Untuk meningktakan pasien. Perawat harus melibatkan kognitif,
budaya keselamatan dibutuhkan dukungan dari afektif, dan tindakan yang mengutamakan
manajemen dan seluruh staf. Penelitian diatas keselamatan pasien. Perawat dalam
bertentangan dengan hasil penelitian yang memberikan asuhan keperawatan harus dengan
dilakukan oleh Kartika,2015 yang penuh kepedulian. Persepsi perawat untuk
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang menjaga keselamatan pasien sangat berperan
signifikan antara budaya keselamatan dengan dalam pencegahan, pengendalian dan
implementasi keselamatan pasien oleh perawat peningkatan keselamatan pasien (Choo,
pelaksana. Hal ini dapat terjadi karena Hutchinson & Bucknall, 2011; Elley et al,
dukungan manajemen terhadap keselamatan 2008). Pemberi layanan kesehatan
pasien masih kurang. Hal ini disebabkan berkontribusi terhadap terjadinya kesalahan
karena peningkatan keselamatan pasien belum yang mengancam keselamatan Pasien,
menjadi misi utama rumah sakit. Khususnya Perawat, Pelayanan Terlama ( 24
Dalam hasil penelitian yang dilakukan Jam Secara Terus Menerus) dan tersering
Kartika pada tahun 2015 menunjukkan bahwa berinteraksi pada pasien berbagai prosedur dan
kerjasama tim tidak berhubungan dengan tindakan keperawatan. Hal ini dapat
implementasi keselamatan pasien oleh perawat memberikan peluang yang besar untuk terjadi
pelaksana. Hal ini sejalan dengan kenyataan kesalahan dan keselamatan pasien. Selain itu
dilapangan bahwa dalam melakukan kelelahan pada perawat merupakan faktor
perawatan kepada pasien, perawat yang berkontribusi terjadinya kesalahan
melakukannya hanya kepada pasien yang (Mattox, 2012). Karakteristik perawat
menjadi tangggung jawabnya dan tugasnya mempengaruhi pekerjaannya sehari-hari dan
sendiri terhadap pasien sehingga perawat lain berpotensi terhadap kesalahan dalam
tidak saling mengetahui terhadap pekerjaan keselamatan pasien (White, 2012).
rekannya. Penelitian ini tidak sejalan dengan Dalam hasil penelitian yang dilakukan
penelitian Walshe and Boeden (2006) Kartika pada tahun 2015 menunjukkan bahwa
mengidentifikasi pengaruh kerja tim dengan komunikasi memiliki hubungan yang
FMIPA-UMRI 135
Vol. 8 No.2,April̀ 2018 Jurnal Photon
136 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 2, April 2018
separuh dalam kategori tinggi yaitu (75,2%) sudah cukup tinggi dimana lebih dari separuh
responden memberikan penilaian mengenai (73%) responden memberikan penilaian
faktor organisasi dan manajemen, hal ini sama mengenai faktor lingkungan kerja, hal ini sama
dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti yaitu
dalam kategori tinggi dimana manajemen dan dalam kategori tinggi dalam penanganan
organisasi cukup membantu dalam pasien dengan resiko jatuh.
pengimplementasian tindakan keperawatan Dalam jurnal Budiono,2014 faktor
terhadap pasien. lingkungan kerja yaitu suatu keadaan di suatu
Faktor organisasi dan manajemen yaitu lingkungan yang diantisipasi dengan cara
kondisi yang ditentukan oleh filosofi dari melakukan ronde lingkungan ditiap-tiap
manajer yang mana akan memotivasi atau bagian, dimana pada saat ronde lingkungan
gagal memotivasi perawat profesional untuk dilakukan akan ditemukan hal-hal yang
berpartisipasi pada tingkatan yang konsisten mungkin akan menjadi resiko untuk terjadinya
sesuia dengan tujuan (Swansburg, 2010). jatuh.
Dapat diketahui bahwa tingginya nilai Dapat diketahui bahwa tingginya nilai
dari faktor organisasi dan manajemen terlihat dari faktor lingkungan kerja terlihat dari
dari jawaban-jawaban perawat melalui jawaban-jawaban perawat melalui kuisioner
kuisioner yang diberikan, semua (100%) yang diberikan, hampir semua (94%)
responden menjawab dalam tiap organisasi responden menjawab dalam pemindahan
memiliki struktur yang hanya dipilih oleh pasien keruangan rawat inap lain ditemukan
manajer organisasi, semua (100%) responden hal-hal yang mungkin menjadi resiko untuk
menjawab dalam pelaksanaan manajemen terjadinya jatuh, semua (100%) responden
resiko jatuh kepala ruangan selalu melakukan menjawab perawat pelaksana selalu
pengawasan ke ruang rawat inap dibangsal, melakukan pemeriksaan disekitar lingkungan
semua (100%) responden menjawab kepala pasien yang beresiko jatuh, lebih dari separuh
ruangan mengikut sertakan perawat pelaksana (63%) responden menjawab dalam
untuk mengemukakan pendapat dalam upaya penggunaan alat elektronik, terjadi malfungsi
pencegahan resiko jatuh pasien, lebih dari peralatan yang digunakan, separuh (50%)
separuh (75%) responden menjawab responden menjawab sering terjadi kekurangan
penerapan budaya keselamatan pasien peralatan medis saat melakukan suatu
dipengaruhi gaya kepemimpinan yang ada, dan tindakan, dan semua (100%) responden
hampir semua responden (75%) menjawab menjawab peralatan yang selesai digunakan
kinerja dan cara kerja perawat selalu selalu diberikan desinfektan agar tidak
dipengaruhi tingkat pendidikan yang dimiliki. menimbulkan infeksi nosokomial.
FMIPA-UMRI 137
Vol. 8 No.2, April̀ 2018 Jurnal Photon
Soppeng Tahun 2015 dimana hampir semua Budiono, 2014 tentang pelaksanaan program
(88,3%) responden memberikan penilaian manajemen pasien dengan risiko jatuh di
yang tinggi mengenai faktor tim, hal ini sama Rumah Sakit Islam Unisma Malang sudah
dengan hasil yang dilakukan oleh peneliti yaitu cukup tinggi dimana hampir dari semua
dalam kategori tinggi dimana kerja sama tim (87%) responden memberikan penilaian
cukup membantu dalam pengimplementasian mengenai faktor petugas, hal ini sama dengan
tindakan keperawatan terhadap pasien. hasil yang dilakukan oleh peneliti yaitu dalam
Faktor tim yaitu faktor yang kategori tinggi dalam penanganan pasien
dipengaruhi baik dari segi kepemimpinan dan dengan resiko jatuh.
tanggung jawab dimana kepala ruangan Faktor petugas yaitu faktor yang
memiliki peran dalam mendukung budaya disebabkan adanya persaingan dalam
keselamatan pasien dan menciptakan kompetensi antar perawat dimana pengetahuan
lingkungan yang positif bagi keselamatan berperan penting dan berhubungan dengan
pasien (Yaqin et al,2012). komitmen yang sangat diperlukan dalam
Dapat diketahui bahwa tingginya nilai upaya membangun budaya keselamatan pasien
dari faktor tim yang mempengaruhi terjadinya (Notoatmodjo,2007).
resiko jatuh pada pasien terlihat dari jawaban- Dapat diketahui bahwa tingginya nilai
jawaban perawat melalui kuisioner yang dari faktor petugas terlihat dari jawaban-
diberikan, hampir semua (94%) responden jawaban perawat melalui kuisioner yang
menjawab dalam melakukan tindakan perawat diberikan, hampir semua (88%) responden
yang baru bekerja selalu meminta pemberian menjawab setiap perawat pelaksana harus
arahan dari perawat pelaksana yang memiliki mengikuti pelatihan dan memiliki verifikasi
pengalaman lebih banyak, hampir semua (81 dalam menangani pasien dengan resiko jatuh,
%) responden menjawab perawat diruangan semua (100%) responden menjawab tingkat
selalu bersifat cepat tanggap dalam menangani pengetahuan dan keterampilan kerja perawat
pasien dengan resiko jatuh, lebih dari separuh berpengaruh dalam penanganan pasien dengan
(56,25%) responden menjawab pemberian resiko jatuh, semua (100%) responden
tindakan keperawatan dibedakan sesuai tingkat menjawab motivasi berpengaruh dalam
pendidikan yang dimiliki oleh perawat, hampir meningkatkan kinerja seorang perawat, lebih
semua (88%) responden menjawab kepala dari separuh (75%) responden menjawab
ruangan memiliki peran yang kritis dalam bebean kerja yang terlalu tinggi selalu
penentu pengambilan tindakan penanganan mempengaruhi produktivitas kerja perawat
pasien dengan resiko jatuh, dan semua (100%) dalam melakukan suatu tindakan, dan lebih
responden menjawab kepala ruangan mampu dari separuh (63%) responden menjawab
melakukan pembagian kerja sesuai kebanyakan perawat memiliki gangguan pada
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing fisiknya akibat dari efek beban kerja yang
perawat. terlalu berlebihan.
138 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 2, April 2018
FMIPA-UMRI 139
Vol. 8 No.2, April̀ 2018 Jurnal Photon
140 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 8 No. 2, April 2018
Budiono, Sugeng, Arief Alamsyah dan RSUP DR M Djamil Padang ,2015 Data
Wahyu, 2014. Pelaksanaan Program laporan Tahunan.
Manajemen Pasien dengan Rsiko Jatuh
di Ruma Sakit. Jurnal Kedokteran WHO,2009. Human Factors in Patient Safety
Brawijaya, vol.28. Suplemen No.1 Review of Topics and Tools. [Online
Journal], Jakarta,World Healt
Departemen Kesehatan R.I, 2008. Panduan Organization
Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit. Jakarta : Bhakti Husada
FMIPA-UMRI 141