Sunteți pe pagina 1din 18

Asuhan Keperawatan Pada An.

Z Dengan Kejang Demam Komplek


Di Ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin

A. IDENTITAS DATA
1. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An. Z
Tempat Tgl lahir/Usia : (2 bulan)
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Palangkaraya
Tgl masuk : 02 April 2019 (jam 06.00 wita)
Tgl pengkajian : 02 April 2019
Diagnosa medik : Kejang demam, Susp ensafiletis
2. Identitas Orang Tua
Ayah/ibu
Nama : Ny. A
Usia : 28 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Palangkaraya

B. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan badan anaknya panas

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Ibu klien mengatakan anaknya mengalami kejang kurang lebih 8 hari sebelum
masuk RS doris sylvanus Palangkaraya pada tanggal 28 maret 2019 kejang
berlangsung 2 kali dengan durasi ±1 menit disertai dengan demam tetapi ibu
klien tidak melakukan pengukuran suhu tubuh anaknya. Sebelumnya ibu klien
mengatakan bahwa anaknya pernah terjatuh dari ayunan bayi pada tanggal 20
februari 2019 dahi terbentur, dahi klien memar dan sedikit bengkak tetapi bayi

1
2

tidak menangis sehinga ibu klien tidak membawanya ke rumah sakit. Satu
minggu kemudian ibu klien mengatakan anaknya menangis terus menerus,
pada tanggal 07 maret 2019 klien mengalami muntah disertai dengan kejang
dengan mata terbalik keatas tubuh kaku dan langsung dibawa ke rumah sakit
doris sylvanus kemudian di rawat selama satu minnggu dan dilakukan
pemeriksaan CT Scan kepala dengan hasil terdapat pendarahan sedikit klien
klien kemudian diperbolehkan pulang. Kemudian pada tanggal 17 maret 2019
klien kembali masuk rumah sakit doris sylvanus karen kejang berulang tetapi
tidak disertai dengan demam klien kembali dirawat kembali selama satu
minggu dan diperbolehkan pulang pada tanggal 24 maret 2019. Selang dua
hari dirawat di rumah klien kembali rewel, kesadaran menurun, demam dan
kejang kurang lebih 3 kali dalam sehari dan dibawa kembali ke rumah sakit
pada tanggal 26 maret 2019 klien dirawat diruang HCU pada tangal 28 maret
2019 terpasang drip diazepam pada tanggal 31 drip diazepam dihentikan dan
klien kemudian dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada pada tanggal 1 april
2019 pukul 22.00 WITA dan di observasi kemudian klien di pindahkan ke
ruang anak pada tanggal 2 april 2019. Ibu klien mengatakan panas anaknya
naik turun.

D. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal
Ibu mengatakan bayinya adalah anak ke 2 dari dua saudara, ibu klien
mengatkan tidak pernah keguguran, hiperetensi tidak ada alergi tidak ada,
Imunisasi TT 2 kali
2. Intranatal
Persalinan nomal dibantu oleh bidan
3. Postnatal
Ibu klien mengatakan anaknya saat lahir langsung menangis, dengan berat
2400 gram dan panjang 48 cm
3

E. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Penyakit waktu kecil : Tidak ada
2. Pernah dirawat di RS : Tidak pernah
3. Obat-obatan yang digunakan : tidak ada
4. Tindakan (operasi) : tidak ada
5. Alergi : tidak ada
6. Kecelakaan : Jatuh dari ayunan
7. Imunisasi :

NO Jenis imunisasi Frekuensi


1. BCG 0
2. DPT (I,II,III) 0
3. Polio (I,II,III,IV) 0
4. Campak 0
5. Hepatitis 0

F. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti klien
Genogram
4

: Laki laki

: Perempuan

: Klien

G. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Orang tua
2. Hub dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Baik
5. Lingkungan rumah : Baik

H. KEBUTUHAN DASAR SAAT SAKIT SEBELUM SAKIT DAN SESUDAH


SAKIT
1. Minuman dan makan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman susu formul susu formul
2. Frekuensi 5 x/ hari 3x/hari
minum
3. Kebutuhan 150 ml 90 cc/hari
cairan
4. Cara Lewat mulut OGT
pemenuhan

2. Pola tidur

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Jam tidur 10 jam 8 jam
Dari jam 20:00-06:00 Dari jam 20:00-06:00

2. Pola tidur Teratur Tidak teratur


3. Kebiasaan sebelum Menyusui Menyusui
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
5

3. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Mandi sendiri di kamar mandi, Selama diRS. hanya di
2x / hari, alat mandi Sabun, seka oleh keluarga, 1x /
shampoo dan air dalam bak hari menggunakan air
mandi. hangat.
2. Cuci rambut 1x / hari Menggunakan tidak ada
shampoo.
3. Gunting kuku 1x / minggu, Dipotong dengan tidak ada
potongan kuku

4. Aktivitas bermain : tidak ada


5. Eleminasi

Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Tempat diapers diapers
pembuangan BAB 2x / hari BAB: 1x / hari
2. Frekuensi BAK 12 kali ganti diapers BAK: 10 klai ganti diapes
(waktu) (tidak full) /hari ( tidak full)

3. Konsistensi cair cair


4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

I. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : Kejang demam kompleks
2. Tindakan operasi :tidak pernah melakukan operasi
3. Status nutrisi : Baik
4. Status cairan : D5 ¼ NS 300cc/12 jam
5. Obat-obatan :

No. Obat Dosis Dan Cara pemberian


1. Meropenem 50 mg/IV/12 jam
2. Sibital 8 mg/IV/12 jam
3. phenitoin 40 mg/IV/12 jam
4. D5 ¼ NS 300 cc/24 jam

6. Aktivitas : tidak ada


7. Tindakan keperawatan: Kompres hangat
6

8. Hasil laboratorium : 01-April-2019


Hemoglobin 10.5 14.0-18.0 Colorimetric
Eritrosit 3.67 4.0-10.5 Impedance
Hematokrit 33.8 42.0-52.0 Impedance
RDW-CV 16.9 12.1-14.0 Analyzer Calculates
MCHC 31.1 33.0-37.0 Analyzer Calculates
Gran% 45.2 50.0-81.0 Impedance
SGOT 68 5-34
Natrium 135 136-145 ISE
Chlorida 97 98-107 ISE

Hasil laboratorium : 03-April-2019


Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Urinarisa Makroskopi
Kejernihan Agak Keruh Jernih Urinalysis Strips
Sedimen Urin
Lekosit 1-2 0-3 Manual mikroskop
Eritrosit 0-1 0-2 Manual mikroskop
Lain lain Jamur (YEAST) Negatif Manual mikroskop
1+

9. Hasil CT Scan kepala tanpa kontras (27 Maret 2019)


a. Tidak ada pendarahan intraaracnoid
b. Tidak ada tampak lesi iskemik atau SOL
c. Tidak ada tampak fraktur tulang calvare
d. Panculi serebri, serebelum dan porm jelas tampak kelainan

Hasil Foto Thorax (4 April 2019)


Cor, sinuses dan diafragma normal
Pulmo: Hili tidak melebar, tak tampak infiltrat/konsolidasi/nodul
Kesimpulan :
Radiologis cor dan pulmo dalam batas normal

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Ku baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
7

T : 37,8 ºC
RR : 28 x/m
HR : 124 x/m
SPO2 :97 % dengan 2l oksigen 2 rpm
K. ANTROPOMETRI
BB/TB lahir : 2400/40
BB/TB sekarang : 3500g/55
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 32 cm
LILA : 10 cm
IMT : Normal

L. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. Sistem pernafasan
a. Inspeksi : bentuk dada simetris,
b. Palpasi : Taktil premitus teraba bergetar pada dada dextra dan sinistra
c. Perkusi : suara sonor pada dada dextra dan sinistra
d. Auskutasi : suara nafas vesicular pada dada dextra dan sinistra
2. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi : dada simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pmi ics 5
c. Perkusi : Normal (pekak)
d. Auskultasi: Suara Jantung S1 da S2 tunggal, Irama regular.
3. Sistem persyarafan
a. Nervus I (Olfactorius) : Penghidu : normal
b. Nervus II (Opticus) : Pengihatan : normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1) Kontriksi pupil : normal
2) Gerakan kelopak mata : normal
3) Pergerakan bola mata : normal
4) Pergerakan mata ke bawah & dalam: normal
8

d. Nervus V (Trigeminus)
1) Sensibilitas/sensori : normal
2) Refleks dagu : normal
3) Refleks kornea : normal
e. Nervus VII (Facialis)
1) Gerakan mimik : normal
2) Pengecapan 2/3 lidah bagian depan: normal
f. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1) Refleks menelan : normal
2) Refleks muntah : normal
3) Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang: normal.
4) Suara : normal
g. Nervus XI (Assesorius)
1) Memalingkan wajah ke kiri dan kanan: kaku kuduk
2) Mengangkat bahu : kaku kuduk
h. Nervus XII (Hypoglossus)
1) Deviasi lidah : normal
4. Sisten pencernaan
a. Inspeksi : perut klien tidak membuncit, tidak ada lesi, terpasang
OGT
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : 12x/menit
5. Sistem perkemihan
a. Inspeksi :Menggunakan popok
6. Sistem endokrin
Inspeksi: tidak tampak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi: tidak teraba kelenjar tiroid,kaku kuduk,kelenjer imfe, JVP negatif
7. Sistem reproduksi
Jenis kelamin laki laki dan tidak tampak kelainan
9

M. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Kemandirian dan bergaul : tidak ada
2. Motorik halus : ibu klien mengatakan klien sudah bisa

Memegang mainan, mainan sesuai umurnya.

3. Kognitif dan bahasa : klien bisa tersenyum ketika melihat mainan


yang mengantung di atasnya
4. Motorik kasar :tidak ada

N. RINGKASAN RIWAYAT PERKEMBANGAN


Usia (0 – 6) yang ditemukan masalah tumbuh kembang

O. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1. DS : Proses Penyakit Termogulasi tidak
- Ibu klien mengatakan anaknya efektif
pernah terjatuh dari ayunan pada
tanggal 20 Februari 2019, dahi
terbentur, memar dan sedikit
bengkak.
- Ibu klien mengatakan suhu tubuh
anaknya naik turun
-
DO :
- Klien tampak sedang berbaring
ditempat tidur
- Kesadaran composmentis GCS
E4 V5 M6
- RR 28 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 37.8 °C
- SpO2 97 % dengan oksigen 2 lpm
- BB 3,5 gram
- TB 55 cm
- LILA 10 cm
- LK 36 cm
- LD 32 cm
- Hasil CT Scan (7 maret 2019) ada
sedikit pendarahan di kepala

2. DS : Adanya peningkatan Resiko kejang


10

- Ibu klien mengatakan anaknya suhu tubuh berulang


sebelumnya pernah kejang

DO :
- k.u composmentis
- Anak tampak lemah
- Akral hangat
- Anak tampak sering sering tidur
- Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
- RR 28 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 37.8 °C
- SpO2 97 % dengan oksigen 2 lpm

P. Diagnosa Keperawatan
1. Termogulasi tidak efektif b.d proses penyakit
2. Resiko kejang berulang b.d adanya peningkatan suhu tubuh

Q. Nursing Care Planning (NCP)

No. Diagnosa Nursing Outcome Nurtsing Intervention


Keperawatan (NOC) Clasification (NIC)
1. Termogulasi tidak Setelah dilakukan tindakan 1. monitor TTV
efektif b.d proses selama 1x 6 jam diharapkan 2. kaji intake dan output
penyakit masalah teratasi cairan perhari
Kriteria hasil : 3. tingkatkan nutrisi
Indikator IR ER 4. kompres hangat
Tidak ada kejang 5. kolaborasi dengan tim
Temperatur medis
dalam batas 6. Rencana cek lab
normal
TTV dalam batas
normal
Ket :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang
menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
2 Resiko kejang Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan kompres hangat
berulang selama 1x 6 jam diharapkan pada daerah axila dan
berhubungan masalah teratasi lipatan paha
dengan adanya Kriteria hasil : 2. Berikn baju tipis
peningkatan Indikator IR ER 3. Berikan penjelasan
11

tubuh Tidak kejang kepada keluarga


Suhu tubuh 4. Kolaborasi dengan
normal dokter dalam pemberian
TTV dalam batas antipiretik
normal 5. Rencana rongen ulang
Ket : 6. Rencana EEG
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang
menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan

R. Implementasi

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
1. Termogulasi tidak Tanggal 02.03.2019 Tanggal 02.03.2019
efektif b.d Proses Jam 10.09 wita Jam 01.30 wita
penyakit 1. memonitor TTV S:
Hasil : Ibu klien mengatakan suhu
- RR 43 x/menit tubuh anaknya sudah berkurang
- HR 124 x/menit
- Temp 37.8 °C O:
- SpO2 97 % dengan - RR 26 x/menit
oksigen 2 lpm - HR 135 x/menit
2. mengkaji intake dan - Temp 36.7 °C
output cairan - SpO2 97 % dengan oksigen
Hasil : 2 lpm
Intake 130 cc - Intake 130 cc
Output 2 x ganti popok ± - Output 2 x ganti popok ± 40
40 cc cc
3. meningkatkan nutrisi
Hasil : A : Masalah teratasi sebagian
Kolaborasi dengan ahli Indikator IR ER
gizi Tidak ada kejang
hasil : puramino 8x50 Temperatur dalam
ASI 30 cc batas normal
4. melakukan kompres TTV dalam batas
hangat normal
5. kolaborasi dengan tim
medis pemeberian P : Lanjutkan intervensi
antipiretik 1. monitor TTV
Hasil : 2. kaji intake dan output
Memberika parasetamol cairan
(IV) 3. kolaborasi dengan tim
medis
4. Rencana cek lab
12

2. Resiko Kejang 1. Berikan kompres S:


berulang hangat pada daerah -Ibu klien mengatakan demam
berhubungan axila dan lipatan paha anaknya berkurang
dengan adanya 2. Berikan baju tipis O:
peningkatan suhu 3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
tubuh kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian antipiretik - Riwayat kejang demam
5. Rencana rongen - Riwayat jatuh dari ayunan
6. Rencana EEG -Terpasang OGT
- RR 28 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 37.8 °C
SpO2 97 % dengan oksigen 2
lpm

A:
Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam batas
normal

P:
Lanjutkan Intervensi

S. Catatan perkembangan
No Tnggal Diagnose Implementasi Evaluasi Paraf
Jam keperawatan
1 2/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
20.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d Proses output cairan berkurang
penyakit Intake 170 cc
Output 3 x ganti O:
popok ± 55 cc - RR 26 x/menit
- HR 130x/menit
3. kolaborasi dengan - Temp 36.7 °C
tim medis - SpO2 97 % dengan
4. Rencana cek lab oksigen 2 lpm
- Intake 130 cc
- Output 2 x ganti popok
± 40 cc

A : Masalah teratasi
sebagian
13

Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
2 2/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S:
20.00 berulang b.d hangat pada daerah -Ibu klien mengatakan
adanya axila dan lipatan demam anaknya mulai
peningkatan paha berkurang
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian antipiretik - Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 26 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi
3 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
06.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses output cairan berkurang
penyakit Intake : 250
Output 5x ganti popok O:
± 100 cc - RR 24 x/menit
3. kolaborasi dengan - HR 124 x/menit
tim medis ( bila - Temp 36.3 °C
panas) - SpO2 97 % tanpa O2

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
14

Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
4 3/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
06.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis
3. Berikan penjelasan O:
kepada keluarga - k.u composmentis
4. Kolaborasi dengan - Anak tampak lemah
dokter dalam - Akral hangat
pemberian - Anak tampak sering tidur
antipiretik - Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 24 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.3 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi
5 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
12.00 tidak efektif 2. kolaborasi dengan suhu tubuh anaknya sudah
b.d poses tim medis berkurang
penyakit 3. rencana cek lab
darah di ambil untuk O:
sampel - RR 24 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.5 °C
- SpO2 99 % tanpa O2
hasil lab Urinalisa warna
kuning, kejernihan agak
keruh, ph 7.5,

A : Masalah teratasi
sebagian
15

Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
6 3/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
12.00 berulang hangat pada daerah demam anaknya mulai
berhubungan axila dan lipatan berkurang
dengan adanya paha
peningkatan 2. Berikan baju tipis O:
suhu tubuh 3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
5. Rencana rongen -Terpasang OGT
6. Rencana EEG - RR 24 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.5 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi
7 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
20.00 tidak efektif 2. kolaborasi dengan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses tim medis ( bila suhu berkurang
penyakit tubuh meningkat)
O:
- RR 25 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.7 °C
- SpO2 97 % tanpa O2

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
16

Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
Cck intek dan out put
8 3/4/19 Resiko Kejang 1. Berikan kompres S : Ibu klien mengatakan
20.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 25 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi
persiapan foto rongen
9 4/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
06.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses output cairan berkurang
penyakit Intake 340 cc
Output 6 x ganti O:
popok ± 110 cc - RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
3. kolaborasi dengan - Temp 36.7 °C
tim medis ( bila suhu - SpO2 99 % tanpa O2
tubuh meningkat) Intake 130 cc
Output 2 x ganti
popok ± 40 cc
17

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
10 4/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
06.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha O:
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis - k.u composmentis
3. Berikan penjelasan - Anak tampak lemah
kepada keluarga - Akral hangat
4. Kolaborasi dengan - Anak tampak sering tidur
dokter dalam - Riwayat kejang demam
pemberian - Riwayat jatuh dari ayunan
antipiretik -Terpasang OGT
5. Melakukan foto - RR 24x/menit
rongen - HR 128 x/menit
6. Pemeriksaan EEG - Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi
11 4/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
12.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d adanya output cairan berkurang
pendarahan 3. kolaborasi dengan
diotak tim medis O:
- RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
- Temp 36.2 °C
- SpO2 97 % tanpa O2
18

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal

P : Lanjutkan intervensi
12 4/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
12.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
- Temp 36.2 °C
- Hasil rongen :
Radiologis cor dan pulmo
dalam batas normal

SpO2 97 % dengan oksigen


2 lpm

A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal

P : Lanjutkan Intervensi

S-ar putea să vă placă și