Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. IDENTITAS DATA
1. Identitas Klien
Nama/Nama panggilan : An. Z
Tempat Tgl lahir/Usia : (2 bulan)
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : Palangkaraya
Tgl masuk : 02 April 2019 (jam 06.00 wita)
Tgl pengkajian : 02 April 2019
Diagnosa medik : Kejang demam, Susp ensafiletis
2. Identitas Orang Tua
Ayah/ibu
Nama : Ny. A
Usia : 28 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Palangkaraya
B. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan badan anaknya panas
1
2
tidak menangis sehinga ibu klien tidak membawanya ke rumah sakit. Satu
minggu kemudian ibu klien mengatakan anaknya menangis terus menerus,
pada tanggal 07 maret 2019 klien mengalami muntah disertai dengan kejang
dengan mata terbalik keatas tubuh kaku dan langsung dibawa ke rumah sakit
doris sylvanus kemudian di rawat selama satu minnggu dan dilakukan
pemeriksaan CT Scan kepala dengan hasil terdapat pendarahan sedikit klien
klien kemudian diperbolehkan pulang. Kemudian pada tanggal 17 maret 2019
klien kembali masuk rumah sakit doris sylvanus karen kejang berulang tetapi
tidak disertai dengan demam klien kembali dirawat kembali selama satu
minggu dan diperbolehkan pulang pada tanggal 24 maret 2019. Selang dua
hari dirawat di rumah klien kembali rewel, kesadaran menurun, demam dan
kejang kurang lebih 3 kali dalam sehari dan dibawa kembali ke rumah sakit
pada tanggal 26 maret 2019 klien dirawat diruang HCU pada tangal 28 maret
2019 terpasang drip diazepam pada tanggal 31 drip diazepam dihentikan dan
klien kemudian dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin pada pada tanggal 1 april
2019 pukul 22.00 WITA dan di observasi kemudian klien di pindahkan ke
ruang anak pada tanggal 2 april 2019. Ibu klien mengatakan panas anaknya
naik turun.
F. RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti klien
Genogram
4
: Laki laki
: Perempuan
: Klien
G. RIWAYAT SOSIAL
1. Yang mengasuh : Orang tua
2. Hub dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Baik
5. Lingkungan rumah : Baik
2. Pola tidur
3. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Mandi sendiri di kamar mandi, Selama diRS. hanya di
2x / hari, alat mandi Sabun, seka oleh keluarga, 1x /
shampoo dan air dalam bak hari menggunakan air
mandi. hangat.
2. Cuci rambut 1x / hari Menggunakan tidak ada
shampoo.
3. Gunting kuku 1x / minggu, Dipotong dengan tidak ada
potongan kuku
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Ku baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda vital
7
T : 37,8 ºC
RR : 28 x/m
HR : 124 x/m
SPO2 :97 % dengan 2l oksigen 2 rpm
K. ANTROPOMETRI
BB/TB lahir : 2400/40
BB/TB sekarang : 3500g/55
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 32 cm
LILA : 10 cm
IMT : Normal
L. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. Sistem pernafasan
a. Inspeksi : bentuk dada simetris,
b. Palpasi : Taktil premitus teraba bergetar pada dada dextra dan sinistra
c. Perkusi : suara sonor pada dada dextra dan sinistra
d. Auskutasi : suara nafas vesicular pada dada dextra dan sinistra
2. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi : dada simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pmi ics 5
c. Perkusi : Normal (pekak)
d. Auskultasi: Suara Jantung S1 da S2 tunggal, Irama regular.
3. Sistem persyarafan
a. Nervus I (Olfactorius) : Penghidu : normal
b. Nervus II (Opticus) : Pengihatan : normal
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
1) Kontriksi pupil : normal
2) Gerakan kelopak mata : normal
3) Pergerakan bola mata : normal
4) Pergerakan mata ke bawah & dalam: normal
8
d. Nervus V (Trigeminus)
1) Sensibilitas/sensori : normal
2) Refleks dagu : normal
3) Refleks kornea : normal
e. Nervus VII (Facialis)
1) Gerakan mimik : normal
2) Pengecapan 2/3 lidah bagian depan: normal
f. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
1) Refleks menelan : normal
2) Refleks muntah : normal
3) Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang: normal.
4) Suara : normal
g. Nervus XI (Assesorius)
1) Memalingkan wajah ke kiri dan kanan: kaku kuduk
2) Mengangkat bahu : kaku kuduk
h. Nervus XII (Hypoglossus)
1) Deviasi lidah : normal
4. Sisten pencernaan
a. Inspeksi : perut klien tidak membuncit, tidak ada lesi, terpasang
OGT
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : timpani
d. Auskultasi : 12x/menit
5. Sistem perkemihan
a. Inspeksi :Menggunakan popok
6. Sistem endokrin
Inspeksi: tidak tampak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi: tidak teraba kelenjar tiroid,kaku kuduk,kelenjer imfe, JVP negatif
7. Sistem reproduksi
Jenis kelamin laki laki dan tidak tampak kelainan
9
O. ANALISA DATA
DO :
- k.u composmentis
- Anak tampak lemah
- Akral hangat
- Anak tampak sering sering tidur
- Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
- RR 28 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 37.8 °C
- SpO2 97 % dengan oksigen 2 lpm
P. Diagnosa Keperawatan
1. Termogulasi tidak efektif b.d proses penyakit
2. Resiko kejang berulang b.d adanya peningkatan suhu tubuh
R. Implementasi
A:
Masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam batas
normal
P:
Lanjutkan Intervensi
S. Catatan perkembangan
No Tnggal Diagnose Implementasi Evaluasi Paraf
Jam keperawatan
1 2/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
20.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d Proses output cairan berkurang
penyakit Intake 170 cc
Output 3 x ganti O:
popok ± 55 cc - RR 26 x/menit
- HR 130x/menit
3. kolaborasi dengan - Temp 36.7 °C
tim medis - SpO2 97 % dengan
4. Rencana cek lab oksigen 2 lpm
- Intake 130 cc
- Output 2 x ganti popok
± 40 cc
A : Masalah teratasi
sebagian
13
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
2 2/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S:
20.00 berulang b.d hangat pada daerah -Ibu klien mengatakan
adanya axila dan lipatan demam anaknya mulai
peningkatan paha berkurang
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian antipiretik - Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 26 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi
3 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
06.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses output cairan berkurang
penyakit Intake : 250
Output 5x ganti popok O:
± 100 cc - RR 24 x/menit
3. kolaborasi dengan - HR 124 x/menit
tim medis ( bila - Temp 36.3 °C
panas) - SpO2 97 % tanpa O2
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
14
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
4 3/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
06.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis
3. Berikan penjelasan O:
kepada keluarga - k.u composmentis
4. Kolaborasi dengan - Anak tampak lemah
dokter dalam - Akral hangat
pemberian - Anak tampak sering tidur
antipiretik - Riwayat kejang demam
- Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 24 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.3 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi
5 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
12.00 tidak efektif 2. kolaborasi dengan suhu tubuh anaknya sudah
b.d poses tim medis berkurang
penyakit 3. rencana cek lab
darah di ambil untuk O:
sampel - RR 24 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.5 °C
- SpO2 99 % tanpa O2
hasil lab Urinalisa warna
kuning, kejernihan agak
keruh, ph 7.5,
A : Masalah teratasi
sebagian
15
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
6 3/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
12.00 berulang hangat pada daerah demam anaknya mulai
berhubungan axila dan lipatan berkurang
dengan adanya paha
peningkatan 2. Berikan baju tipis O:
suhu tubuh 3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
5. Rencana rongen -Terpasang OGT
6. Rencana EEG - RR 24 x/menit
- HR 130 x/menit
- Temp 36.5 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak kejang
Suhu tubuh
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi
7 3/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
20.00 tidak efektif 2. kolaborasi dengan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses tim medis ( bila suhu berkurang
penyakit tubuh meningkat)
O:
- RR 25 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.7 °C
- SpO2 97 % tanpa O2
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
16
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
Cck intek dan out put
8 3/4/19 Resiko Kejang 1. Berikan kompres S : Ibu klien mengatakan
20.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 25 x/menit
- HR 124 x/menit
- Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi
persiapan foto rongen
9 4/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
06.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d proses output cairan berkurang
penyakit Intake 340 cc
Output 6 x ganti O:
popok ± 110 cc - RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
3. kolaborasi dengan - Temp 36.7 °C
tim medis ( bila suhu - SpO2 99 % tanpa O2
tubuh meningkat) Intake 130 cc
Output 2 x ganti
popok ± 40 cc
17
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
10 4/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
06.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha O:
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis - k.u composmentis
3. Berikan penjelasan - Anak tampak lemah
kepada keluarga - Akral hangat
4. Kolaborasi dengan - Anak tampak sering tidur
dokter dalam - Riwayat kejang demam
pemberian - Riwayat jatuh dari ayunan
antipiretik -Terpasang OGT
5. Melakukan foto - RR 24x/menit
rongen - HR 128 x/menit
6. Pemeriksaan EEG - Temp 36.7 °C
SpO2 97 % dengan oksigen
2 lpm
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi
11 4/4/19 Termogulasi 1. monitor TTV S : Ibu klien mengatakan
12.00 tidak efektif 2. kaji intake dan suhu tubuh anaknya sudah
b.d adanya output cairan berkurang
pendarahan 3. kolaborasi dengan
diotak tim medis O:
- RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
- Temp 36.2 °C
- SpO2 97 % tanpa O2
18
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada kejang
Temperatur dalam
batas normal
TTV dalam batas
normal
P : Lanjutkan intervensi
12 4/4/19 Resiko kejang 1. Berikan kompres S: Ibu klien mengatakan
12.00 berulang b.d hangat pada daerah demam anaknya mulai
adanya axila dan lipatan berkurang
peningkatan paha
suhu tubuh 2. Berikan baju tipis O:
3. Berikan penjelasan - k.u composmentis
kepada keluarga - Anak tampak lemah
4. Kolaborasi dengan - Akral hangat
dokter dalam - Anak tampak sering tidur
pemberian - Riwayat kejang demam
antipiretik - Riwayat jatuh dari ayunan
-Terpasang OGT
- RR 24 x/menit
- HR 128 x/menit
- Temp 36.2 °C
- Hasil rongen :
Radiologis cor dan pulmo
dalam batas normal
A : Masalah teratasi
sebagian
Indikator IR ER
Tidak ada
kejang
Temperatur
dalam batas
normal
TTV dalam
batas normal
P : Lanjutkan Intervensi