Sunteți pe pagina 1din 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA PADA.TN ”M DAN NY”S DENGAN HIPERTENSI


DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU
BANTUL YOGYAKARTA

ENDAH LESTARI

180300557

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN M DAN Ny. S” DENGAN


MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI DI RT 45 SUKOHARJO, SEDAYU, ARGODADI,
BANTUL YOGYAKARTA

Di Susun Oleh :
ENDAH LESTARI
180300557

Telah mendapatkan persetujuan dan pengesahan

pada tanggal ..........................

Pembimbing Akademik :
Tanggal :.....................

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Preseptor

(Mulyanti, S.Kep.NsMPH) (Jawad Abdul Rahman, Amd. Kep)


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.S
DENGAN STROKE DIDUSUN SUKOHARJO
SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

Penjajahan I
A. Data umum:
Nama :NY, S
Jenis kelamin :P
Umur :69 tahun
Pendidikan :SD
Pekerjaan :IRT
Agama :islam
Alamat :dusun sukoharjo RT 45 argorejo,sedayu bantul
Suku angsa :jawa

No Nama Jenis Umur Hubungan Pendidikan Pekerjaan


kelamin dengan
keluarga
1 NY’S’ P 66 Suami istri SD IRT
tahun

2 TN M L 75 thn Suami istri SD Tani


1. Genogram

Keterangan :
= Laki- laki = Tinggal Serumah
= Perempuan = Meninggal
= Menikah = Pasien

2. Tipe keluarga : The Nuclear family (keluarga inti) adalah


Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan 2 anak.
3. Latar belakang budaya :Suku Jawa
4. Identifikasi religius :Keluarga beragama Katholik
5. Status ekonomi dan sosial :Penghasilan keluarga perbulan kurang lebih
500.000.00. Keluarga mengatakan, setelah simbah stroke keuangan
ditanggung oleh anak – anaknya
6. Aktifitas rekreasi :Aktivitas keluarga dirumahyaitu simbah
kakung sebagai petani dan simbah putri sebagai ibu rumah

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :Tahap V (Lima) yaitu Keluarga
dengan Anak Remaja.
2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini :Keluarga Ny. S sudah memenuhi
tugas perkembangan keluarga pada tahap ini, hubungan komunikasi dengan
Tn.A terbuka dan mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :Dukungan keluarga
terhadap pasien sudah maksimal (menyiapkan diet sesuai kebutuhan,
memberikan ROM pasif setiap pagi). Tetapi pasien terkadang menolak jika
diberikan pengertian tentang perilaku hidup sehat untuk meningkatkan
derajat kesehatan. Hal ini disebabkan karena penurunan fungsi tubuh.
4. Riwayat kesehatan keluarga:Ny. S memiliki riwayat keturunan hipertensi
dari ibu yang menderita hipertensi
5. Riwayat keluarga sebelumnya: Kesehatan masa lalu Ny.S memiliki
hipertensi hingga saat ini, dan keluhan yang dirasakan saat ini sering pusing,
sakit kepala. Terkadang pola tidur tidak efektif karena Tn. S susah tidur. Tn.
M memiliki riwayat penyakit hipertensi. Keluhan yang dirasakan saat ini
yaitu lemas, tidak nafsu makan, penurunan berat badan. Diet mau tetapi
harus diarahkan
6. Penyakit yang diderita sekarang oleh setiap anggota keluarga:Penyakit
sekarang yang diderita oleh Ny. S adalah penyakit hipertensi,keluhan yang
dirasakan saat ini sering pusing, sakit kepala. Ny. S selalu ke puskesmas
setiap kali merasa pusing dan selalu datang dalam posyandu lansia. Pasien
dan keluarga paham tentang diet hipertensi. Tn. M memiliki riwayat
hipertensi. Keluhan saat ini pasien HT, lemas, penurunan berat badan.
Keluarga mengatakan pasien masih sering meminta kopi dan merokok.
Keluarga paham diet stroke yang dijalani. Tetapi pasien kurang kooperatif.

C. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Type bangunan :Permanen
b. Ventilasi :ventilasi rumah ada pencahayaaan yang cukup,
jendala rumah hanya 1 (1,5 x 1 meter ).
c. Kebersihan ruangan :Barang tertatarapi didalam rumah, lantai keramik,
kebersihan lingkungan terjaga.
d. Sumber air :Keluarga menggunakan air Sumur untuk mencuci,
mandi, dan masak.
e. Denah rumah
Keterangan :

1. Pintu masuk Ruang tamu


2. Jendela
3. Pintu masuk Kamar
4. Pintu masuk dapur
5. Pintu masuk kamar
6. Pintu keluar belakang
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal:Keluarga Tn. A
merupakan keluarga yang mudah bersosialisasi dengan warga setempat. Tn.
A sebelum stroke sering melakukan sosialisasi seperti pergi ke gereja,
gotomg royong, mendatangi kegiatan RT maupun pedukuhan. Ny. S juga
memiliki jiwa sosialisasi. Anak Tn. A dan Ny. S merupakan kader lansia di
pedukuhan setempat
3. Mobilisasi geografis keluarga:Keluarga Ny. S dan Tn. M menetap di Dusun
Sukoharjo RT 45bersama kedua anak
4. Hubungan keluarga dengan fasilitas kesehatan dalam komunitas :
Ny. Sselalu berangkat dan memanfaatkan fasilitas pelayanan yang ada di
lingkungan komunitas seperti posyandu lansia, senam lansia, dll.
5. Sarana pendukung keluarga:Keluarga Ny. S memiliki alat transportasi
pribadi yaitu sepeda motor, bila ke puskesmas keluarga menggunakan
kendaraan pribadi.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi :Keluarga selalu mendiskusikan masalah berdua
apabila ada masalah dalam lingkungan sosial maupun dalam lingkungan
keluarga
2. Struktur kekuasaan :Pengambilan keputusan dalam keluarga segala
bentuk masalah di diskusikan bersama dan diputuskan berdasarkan
musyawarah yang telah disepakati
3. Struktur peran :Tn. M sebagai suami, sejak mengalami hipertensi
pasien tidak dapat bekerja mencari nafkah sebagai petani. Semenjak
mengalami hipertensi, Ny. S menggantikan Tn. M sebagai petani dan
dibantu oleh anaknya.
4. Struktur nilai-niali keluarga:Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada
yang mengatur yaitu Tuhan. Demikian pula dengan sehat dan sakit.
Keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang
sakit, dibawa ke puskesmas, dokter praktik atau petugas kesehatan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif :Hubungan antara suami istri baik, saling mendukung, bila
ada yang sakit langsung dibawa ke puskesmas, dokter praktik atau ke
pelayanan kesehatan lain. Anaknya dari Tn. M dan Ny. S juga sangat
memperhatikan kesehatan keluarga.
2. Fungsi sosialisasi:Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah. Jika
malam setelah semua anggota keluarga dirumah, maka semua anggota
berkumpul dan berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan
3. Fungsi keperawaatan kesehatan :Penyediaan makanan selalu dimasak
sendiri, komposisi nasi, lauk pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari.
Dan bila ada anggota keluarga yang sakit langsung memeriksakan diri ke
puskesmas.
4. Fungsi reproduksi:Jumlah anak 3. Semua sudah berkeluarga dan Tn. M dan
Ny. S sudah memiliki 2 anak.
F. Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka pendek ( < 6 bulan) yang dirasakan keluarga
Ny. S sering mengeluh pusing , sakit kepala
2. Stresor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga
Ny. S dan anak sering merasakan cemas karena pasen kurang kooperatif jika
diberitau tentang pola hidup yang benar
3. Cara keluarga dalam menghadapi stresor
Keluarga memeriksakan diri kepuskesmas, dokter parktik atau petugas
kesehatan.
4. Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi stressor
tersebut
Keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada dan
keluarga menerima keadaannya sekarang menganggapnya sebagai cobaan
dengan berusaha selalu berobat kepuskesmas, kedokter setiap kali merasa
sakit.
5. Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap
masalah-masalah mereka sekarang.
Keluarga Tn. S bersama-sama mendiskusikan segala bentuk masalah yang
muncul untuk di selesaikan bersama.
G. Harapan keluarga
Ny. S dan anak berharap Tn. M dapat kooperatif dalam melakukan perawatan
yang dilakukan keluarga. Setelah dilakukan intervensi keluarga berharap Tn. M
kooperatif dan mampu mempertahankan derajat kesehatan
H. Pemeriksaan fisik
Pada saat melakukan pengkajian pemeriksaan fisik Head To Toe
. Keadaan Umum : Compos Mentis

Px. Fisik Tn. M Ny. S


TD 130/90 mmHg 160/90 mmHg
Nadi 82 x/mnt 87 x/mnt
Suhu 36.8 ºC 36.4 ºC
RR 20 x/menit 22 x/menit
Kepala Simetris, tidak ada nyeri Simetris, tidak ada nyeri tekan,
tekan,rambut bersih, warna rambut bersih, warna rambut
hitam dan wajah terlihat sebagian putih
bingung.
Mata Simetris, konjungtiva anemis, Simetris, konjungtiva anemis,
sklera ikterik, pandangan sklera ikterik
keatas.
Hidung Bersih, fungsi penciuman Bersih, fungsi penciuman baik,
baik, tidak ada sekret, tidak tidak ada sekret, tidak ada
ada pernafasan cuping hidung pernafasan cuping hidung
Telinga Bersih, simetris, tidak ada Bersih, simetris, tidak ada
serumen, fungsi pendengaran serumen, fungsi pendengaran
baik (menoleh saat dipanggil baik (menoleh saat dipanggil
nama) nama)
Mulut Bersih, simetris, mukosa bibir Bersih, simetris, mukosa bibir
lembab, fungsi pengecapan lembab, fungsi pengecapan dan
dan mengunyah baik, sudah mengunyah baik
tidak memiliki gigi dan bicara
kurang jelas
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada distensi vena
distensi vena jugularis jugularis
Dada Bentuk simetris, Pergerakan Bentuk simetris, Pergerakan
Paru-paru dinding dada simetris, tidak dinding dada simetris, tidak ada
ada penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu
pernafasan, bunyi nafas pernafasan, bunyi nafas
vesikuler. vesikuler.
Jantung Ictus cordis tidak tampak, Ictus cordis tidak tampak, bunyi
bunyi jantung I,II tunggal jantung I,II tunggal
Abdomen simetris, tidak ada nyeri tekan simetris, tidak ada nyeri tekan
Ekstrimitas Tidak ada varises, ada udema Tidak ada varises, tidak ada
pada kaki kiri. Skala kekuatan udema. Skala kekuatan otot :5.
otot :4, punggung tegang
Kulit Warna kulit sawo matang, Warna kulit sawo matang, tidak
tidak ada lesi, turgor kulit ada lesi, turgor kulit kembali
kembali dalam< 2 detik. dalam< 2 detik.

Penjajakan II
A. Mengenal masalah meliputi:
1. Pengertian
Keluarga Ny. S dapat menyebutkan apa itu hipertensi. Keluarga
Mengatakan bahwa hipertensi adalah darah tinggi dan harus diet rendah
garam
2. Penyebab
Adanya riwayat kecelakaan yang menyebabkan penurunan kesehatan pasien
3. Tandadan gejala
Tn. M mengatakan terkadang merasa lemas jika tidak merokok dan
meminum kopi. Ny. S menyebutkan bahwa tanda dan gejala hipertensi
adalah yang pernah dirasakan yaitu pusing, terasa berat di kepala.
B. Mengambil keputusan, identifkasi adakah hal-hal dibawah ini dalam keluarga:
1. Rasa takut dan menyerah
Tn. M mengatakan tidak takut dengan penyakit yang dideritanya. Ny. S dan
anak mengatakan sudah melakukan usaha yang semaksimal mungkin. Untuk
hasil diserahkan kepada Tuhan.
2. Identifikasi tingkat keseriusan masalah dalam keluarga.
Masalah kesehatan yang dialami Ny. S termasuk dalam masalah yang harus
ditangani dengan cepat karena penanganan yang tidak tepat dapat
menurunkan fungsi kehidupan dari Ny.S.Untuk masalah kesehatan Tn. M
keluarga telah melakukan usaha yang semaksimal mungkin
3. Kurang pengetahuan mengenai macam-macam jalan keluar yang terbuka
bagi keluarga.
Ny.S patuh dalam mengontrolkan dirinya kepuskesmas tiap terjadi keluhan
pusing. Tn. M kurang kooperatif dalam proses meningkatkan derajat
kesehatan
4. Ketidaksanggupan memilih tindakan-tindakaan diantara beberapa pilihan.
Keluarga mampu memilih tindakan yang dipatuhi yaitu dengan cara
mengontrolkan dirinya kepuskesmas dan juga rutin melakukan perawatan
dirumah. Setiap keluarga merasa ada masalah kesehatan, hanya saja
keluarga tidak mampu merawat dan mengenal masalah anggota keluarga.
5. Ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga.
Ketidakcocokan dalam anggota keluarga yaitu kurang kooperatifnya Tn. M.
Tn. M merasa bahwa dirinya sudah benar dan perkataan yang disampaikan
keluarga tidak ada yang benar. Hal tersebut disebabkan karena faktor usia
Tn.M
6. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan yang dimaksud.
Pengobatan yang tidak kunjung sembuh dan tidak mau mengontrol diri
secara teratur kepelayanan kesehatan
7. Fasilitas kesehatan yang sulit terjangkau
Fasilitas pelayanan kesehatan tidak jauh dari rumah sehingga Tn.m dan Ny.
S diantar oleh keluarga dengan menggunakan tranportasi motor.
8. Rasa kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
Ny.S percaya dengan dokter atau tenaga kesehatan lain bahwa dengan
pengobatan yang diberikan dokter dapat membantu menurunkan sakit yang
diderita

C. Melakukan perawatan sederhana, dikaji meliputi:


1. Cara-cara perawatan yang dilakukann keluarga
keluarga melakukan perawatan dengan berobat kepuskesmas apabila merasa
pusing dan sakit. Cara-cara pencegahaan
Cara pencegahan yang dilakukan Tn. m yaitu keluarga menyajikan diet yang
sesuai denag Tn.m. Ny.S menjaga diet yaitu mengurangi konsumsi garam
dan makanan yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.
2. Penggunaan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang ada dengan baik
seperti dokter praktik, puskesmas, posyandu lansia.
3. Pengetahuan mengenai perkembangan penyakit yang diderita atau isu
kesehatan terkini beserta perawatannya.
Ny. S dan keluarga sudah mengetahui secara pasti makanan apa saja yang di
perbolehkan dan tidak diperbolehkan yang dapat memicu terjadinya
peningkatan tekanan darah
Analisa Data
No Analisa data Diagnosa NOC NIC
keperawatan
1. Data Subjektif : Gangguan rasa Setelah dilakukan 1. Berikan
Ny. S mengatakan nyaman (nyeri) tiga kali kunjungan penjelsan pada
 sering berhubungan rumah di keluarga tentang
mengeluh denganhipertensi harapkan keluarga cara mengurangi
pusing mampu atau mencegah
 Sakit kepala memberikan terjadinya nyeri
 Orang tua keperawatan pada 2. Anjurkan
memiliki Ny.S dengan keluarga untuk
riwayat gangguan rasa mengkonsumsi
hipertensi nyaman (nyeri makanan sesuai
Data objektif: sekunder) dengan diet hipertensi

 TD : 130/90 kriteria hasil : 3. Anjurkan

mmhg  Sakit kepala keluarga untuk

ND : 82 x/mnt sembuh mengatur jadwal

S : 36.8 0 C  Tidak pusing tidur dengan

RR 20 x/mnt  Tekanan darah baik.


normal ( 4. Anjurkan
sistolik 110- keluarga untuk
140, diastolik memeriksakan
80 mmhg) diri ke pelayanan
kesehatan secara
teratur.
5. Berikan
penyuluhan pada
keluarga
pengertian,
penyebab, tanda
gejala,
pengobatan
hipertensi.
6. Ukur tanda-
tanda vital.
2. Data subjektif: Ansietas Setelah dilakukan 1. berikan
Ny. S mengatakan berhubunga 3 kali kunjungan penjelasan pada
 Khawatir dengan rumah di harapkan Ny. S dan
tekanan ketidakmampuan keluarga mampu keluarga tentang
darahnya keluarga merawat memberikan diet hipertensi
bertambah dan mengenal keperawatan pada (rendah garam,
tinggi masalah anggota NY.S dengan rendah lemak,
 Ny.S keluarga dengan Cemas dengan dan kolesterol).
mengatakan hipertensi. kriteria hasil : 2. Anjukan
bahwa merasa  cemas hilang keluarga untuk
takut dan  tidak bingung memeriksakan
cemas karena Ny. S secara
sakit hipertensi teratur.
yang sudah 3. Beriakan
dideritanya informasi
sudah cukup mengenai
lama tetapi penyakit
tidak kunjung hipertensi.
sembuh 4. Motivasi
 Keluarga Ny.Sdan
mengatakan keluarga untuk
tidak mampu selalu berpikir
merawat dan positif tentang
penyakit
mengenal hipertensi yang
masalah dideritanya.
anggota 5. Ukur tanda-tanda
keluarga vital.
dengan
hipertensi.
Data Objektif:
 Wajah terlihat
bingung
 Sakit
Hipertensi
sudah 1 tahun
 TD : 130
mmhg
ND : 82 x/mnt
S : 36.8 0 C
RR 20 x/mnt
D. Implementasi dan Evalusai Keperawatan Keluarga

No Tanggal & Implementasi Evaluasi


waktu
1. senin, 7 1. Memberikan penjelasan pada senin, 7 januari ‘19 (11.30 wib)
jauar ‘19 keluarga tentang cara
(10.00 wib) mengurangi atau mencegah Subjektif
terjadinya nyeri. Ny. S mengatakan
2. Menganjurkan keluarga untuk  Tidak Pusing
mengkonsumsi makanan  Tidak Sakit kepal
sesuai diet hipertensi  Tengkuk tidak tegang
3. Menganjurkan keluarga untuk  Orang tua memiliki
mengatur jadwal tidur dengan riwayat hipertensi
baik. Objektif :
4. Menganjurkan keluarga untuk  TD : 130/90 mmhg
memeriksakan diri ke ND : 80 x/mnt
pelayanan kesehatan secara S : 36,8 0 C
teratur. RR 20 x/mnt
5. Memberikan penyuluhan pada Analisa :
keluarga pengertian, Masalah nyeri teratasi sebagian
penyebab, tanda gejala, Planning :
pengobatan hipertensi. Lanjutkan intervensi monitor
6. Mengukur tanda-tanda vital. TTV.
2. senin, 7 1. Memberikan penjelasan pada snin, 7 januari ’19 (11.30 wib)
januaari‘1 Ny. S dan keluarga tentang
9 (10.00) diet hipertensi (rendah garam, Subjektif :
rendah lemak, dan kolesterol). Ny. S mengatakan
2. Menganjurkan keluarga untuk  Khawatir berkurang
memeriksakan Ny. S secara tentang tekanan darahnya
teratur. bertambah tinggi.
3. Memberikan informasi  Ny.S mengatakan tidak
mengenai penyakit hipertensi. merasa takut dan cemas
4. Memotivasi Ny.S dan lagi dengan penyakitnya.
keluarga untuk selalu berpikir  Keluarga sudah sedikit
positif tentang penyakit mengerti cara merawat
hipertensi yang dideritanya. dan mengenal masalah
5. Mengukur tanda-tanda vital. anggota keluarga dengan
hipertensi.
Objektif :
 Wajah tidak terlihat
bingung
 Sakit Hipertensi sudah 1
tahun
 TD : 140/90 mmhg
ND : 80 x/mnt
S : 36,5 0 C
RR 20 x/mnt
Analisa :
Masalah ansietas teratasi
sebagaian
Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan keluarga untuk
memeriksakan Ny. S secara
teratur.
- Memberikan informasi
mengenai penyakit hipertensi.
- Memotivasi Ny.S dan keluarga
untuk selalu berpikir positif
tentang penyakit hipertensi yang
dideritanya.
Mengukur tanda-tanda vital.

DISETUJUI PRESEPTOR :
HARI/TANGGAL :

S-ar putea să vă placă și