Sunteți pe pagina 1din 9

OPEN ACCESS

E-ISSN : 2549-6581
Artikel Hasil Penelitian
Diterima : 9 Februari 2017
Direview : 28 April 2017
Dimuat : Agustus- November 2017

Efektifitas Masase Efflurage Terhadap Pengurangan Sensasi


Rasa Nyeri Persalinan Pada Ibu Primipara

Fatmawati1; Farizka Puspita Arifiani1


1
Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Program Studi
DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Surabaya

Email: fatmawatibetty26@gmail.com
HP 081332004474

ABSTRACT
Pain during childbirth is a physiological thing, every woman showed a different
response - different or excessive. Based on preliminary data in March 2012 found there
were 11 (89%) experienced a negative response at delivery. Therefore, it is necessary to
reduce the sensation of labor pain management using massage method efflurage.This
study aims to identify the effectiveness of massage efflurage to the reduction of labor pain
in primiparousmother.
The study design using preexperiment.The populationmothers primiparous
laboringin sub Poto'an Laok period in May 2012. The sampling technique using the
accidentalsampling.Large sample 8 people. Data were analyzed usingtest Wilcoxonmatch
pairtest with a degree of error of 0.05.massage independent variables Efflurage and the
dependent variable when the sensation of labor pain.
The results showed that the labor pain before the massage efflurage pain was
62.5%. Meanwhile, after the massage efflurage be mild pain, 62.5%. Statistical analysis
showed that H1 is accepted that ρ <α (0.005 <0.05).massagemeans Efflurage effectiveto
reducing the sensation of pain first stage of labor inbirth primiparousmothers.
For that provisionmassage efflurage can be used as an intervention in managing
the sensation of labor pain as a form of maternal affection care in maternity care.

Keywords: massage efflurage,labor pain

ABSTRAK
Nyeri selama persalinan merupakan hal yang fisiologis, setiap wanita
menunjukkan respon yang berbeda – beda atau ada yang berlebihan. Berdasarkan data
awal pada bulan Maret 2012 ditemukan ada 11 orang (89%) yang mengalami respon
negatif saat persalinan. Oleh karena itu, untuk menguranginya diperlukan manajemen
sensasi nyeri persalinan menggunakan metode masase efflurage. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi efektifitas masase efflurage terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan
pada ibu primipara.
Desain penelitian menggunakan pra eksperimen. Populasinya ibu primipara yang
bersalin di Pustu Poto’an Laok periode bulan Mei 2012. Teknik sampling menggunkan

1
2 Journal of Issues in Midwifery

accidental sampling. Besar sample 8 orang. Analisa data menggunakan uji wilcoxon
match pairtest dengan derajat kesalahan 0,05. Variabel independennya masase efflurage
dan variabel dependennya sensasi nyeri persalinan kala satu.
Hasil penelitian didapatkan bahwa nyeri persalinan sebelum masase efflurage
nyeri sedang 62,5%. Sedangkan setelah masase efflurage menjadi nyeri ringan 62,5%.
Hasil uji statistik menunjukkan H1 diterima yaitu ρ < α (0,005 < 0,05). Berarti masase
efflurage efektif terhadap pengurangan sensasi rasa nyeri persalinan kala I pada ibu
bersalin primipara.
Untuk itu pemberian masase efflurage dapat dijadikan suatu intervensi dalam
memanajemen sensasi nyeri persalinan sebagai bentuk asuhan sayang ibu dalam
pelayanan kebidanan.

Kata kunci : masase efflurage, nyeri persalinan

*Korespondensi:Fatmawati. Surel: fatmawatibetty26@gmail.com

PENDAHULUAN merasa takut, terutama pada ibu


Persalinan adalah rangkaian primigravida. Namun ketika seorang
proses fisiologis yang berakhir ibu merasasangat takut maka
dengan pengeluaran hasil konsepsi secara otomatis otak mengatur dan
oleh ibu. Proses yang fisiologis pada mempersiapkan tubuh untuk
umumnya dimulai dengan adanya merasa sakit, sehingga rasa sakit
kontraksi pada miometrium yang saat persalinan akan lebih terasa.
ditandai dengan perubahanprogresif Pada ibu primigravida rasa sakit
pada servik, dan diakhiri dengan berlangsung 12 sampai 14 jam, dari
kelahiran plasenta (Varney, 2007). jumlah tersebut hanya beberapa jam
Adanya peningkatan aktivitas saja yang benar-benar tidak
miometrium secara bermakna nyaman4.
menyebabkankontraksi menjadi Berdasarkan data pendahuluan
teratur dan menimbulkan rasa nyeri di Puskesmas Pembantu Poto’an
(Handerson, 2005: 89)1,2. Laok, Kecamatan Palengaan,
Sensasi nyeri yang menyertai Kabupaten Pamekasan didapatkan
kontraksi uterus mempengaruhi data bahwa semua primipara pada
mekanisme fisiologis sejumlah bulan Maret 2015 sejumlah 11
sistem tubuh yang selalu orang yang mengalami respon yang
menyebabkan respon tubuh secara negatif saat persalinan yaitu
umum dan menyeluruh (Syafrudin, dengan perilaku yang belum adaptif
2008). Pada kala I persalinan murni atau tidak konstruktif dimana
nyeri dirasakan sebagai radiasi dimanifestasikan dengan berteriak,
yang melintasi uterus dari daerah mengerang, meremas, menendang
fundus ke punggung (Varney, H. dan memukul tempat tidur.
2007)3,2.Walaupun kadarnya Sensasi nyeri persalinan yang
berbeda, setiap orang pernah dirasakan seseorang merupakan
mengalami rasa sakit tersebut, akibat respons psikis dan reflek fisik.
namun reaksinya berbeda-beda, Persepsi nyeri pada setiap orang
ada yang dapat menahannya dan akan berbeda karena setiap orang
ada juga yang terus merintih. memiliki perbedaan usia, paritas,
Seorang ibu yang sedang pengalaman tentang nyeri, kondisi
menghadapi persalinan cenderung psikologis, dan aktifitas fisik5. Faktor
Nama TanpaGelardkk,JudulJurnalsingkat. 103

lain yang dapat mempengaruhi berfungsi sebagai rileksasi sehingga


sensasi rasa nyeri persalinan yaitu ibu dapat mencapai koping atau
budaya, dukungan keluarga dan persepsi tentang nyeri yang
sosial, ekonomi 6. berkurang.
Respon yang negatif
terhadap sensasi rasa nyeri METODE PENELITIAN
persalinan seperti berteriak dan Rancangan/Desain Penelitian
melukai diri sendiri dapat Desain penelitian yang
menimbulkan cidera bagi kondisi ibu digunakan adalah penelitian pra
serta dapat mengurangi energi eksperimen. Dengan melakukan
untuk persalinan. Selain itu, pada Pengukuran awal rasa nyeri
fase kala dua persalinan dengan sebelum diberikan masase efflurage
kondisi ibu yang energinya dan pengukuran Setelah Intervensi
berkurang akan berdampak pada (Perlakuan dengan masase
kemacetan proses persalinan kala efflurage).
dua sehingga janin dapat
7
mengalami kegawatan . Oleh Sumber Data
karena itu respon rasa nyeri perlu Penelitian dilaksanakan
segera ditangani yakni dengan dengan memberikan penjelasan
memanajemen sensasi rasa nyeri awal pada ibu bersalin mengenai
persalinan. Karena belum ada yang manfaat masase efflurage.
menggunakan atau mengetahui Selanjutnya memberikan lembar
teknik untuk mengurangi sensasi kesediaan untuk menjadi
rasa nyeri persalinan ini baik itu responden. Peneliti mengobservasi
menggunakan metode farmakologi sensasi rasa nyeri persalinan kala I
maupun nonfarmakologi. fase aktif pada ibu primipara dengan
Penanganan sensasi rasa nyeri Skala Nyeri menurut Bourbanis9.
secara farmakologi biasanya Dilanjutkan pemberian masase
menggunakan analgetik, anestesi, efflurage pada kelompok
dan sedatif8. Sedangkan secara eksperimen, kemudian lakukan
nonfarmakologi metode yang dapat pengukuran kembali sensasi rasa
dilakukan melalui kegiatan tanpa nyeri persalinan dengan Skala
obat antara lain dengan relaksasi, Intensitas Nyeri Bourbanis pada
teknik pernafasan, pergerakan/ primipara dan lakukan
perubahan posisi, hidroterapi, pendokumentasian.
akupressur, kompres hangat,
kompres dingin, hypnobirthing, Sasaran Penelitian
intradermal water block, musik dan Populasi dalam penelitian ini
TENS (Transcutaneous Electrical adalah primipara periode bulan Mei
Nerve Stimulation), serta masase 2014 di Puskesmas Pembantu
efflurage5. Salah satu cara untuk Poto’an Laok, Kecamatan
meringankan sensasi rasa nyeri Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
saat persalinan yang yang lebih Besar sampel yang sesuai dengan
mudah, efektif, murah, dan tanpa kriteria penelitian ini adalah
efek yang merugikan yaitu dengan primipara periode bulan Mei 2014 di
masase efflurage. Pemberian Puskesmas Pembantu Poto’an
masase efflurage diharapkan dapat Laok, Kecamatan Palengaan,
merangsang hormon endorfin yang
2 Journal of Issues in Midwifery

Kabupaten Pamekasan sebanyak a. Data Umum


20 orang. Tabel 1 Distribusi frekuensi
berdasarkan usia ibu primipara
Pengembangan Instrumen dan
Teknik Pengumpulan Data Usia Frekuensi Persentase (%)
(tahun)
Dalam penelitian ini tehnik 19 3 15
pengumpulan data menggunakan 20 3 15
penelitian non probability sampling 21 2 10
22 2 10
dengan menggunakan sampling 23 2 10
accidental yaitu teknik penentuan 24 2 10
sampel berdasarkan kebetulan 25 2 10
26 2 10
maksudnya siapa saja yang secara 27 2 10
kebetulan/insidental bertemu Jumlah 20 100
dengan peneliti dapat digunakan
Berdasarkan tabel 1 didapatkan
sebagai sampel, bila dipandang
bahwa sebagian besar (15%) ibu
orang yang kebetulan ditemui itu
primipara berusia 19 dan 20 tahun.
cocok sebagai sumber data10.
Tabel 2 Distribusi frekuensi
Teknik Analisis Data berdasarkan his / kontraksi uterus
Setelah data terkumpul pada ibu primipara
dilakukan pengolahan data dengan His / Frekuensi Persentase(%)
melalui tahap editing, scoring, entri Kontraksi
data, cleaning data dan melakukan Uterus
2x 20” 7 35
tahap selanjutnya yaitu tabulasi data
2x.25” 4 20
siap untuk dimasukkan ke dalam 3x 30” 3 15
tabel frekuensi untuk dianalisis. 3x35” 6 30
Setelah data dimasukkan Jumlah 20 100
dalam tabel frekuensi. Kemudian
Berdasarkan tabel 2
dianalisis yang pada gilirannya
didapatkan bahwa sebagian besar
dilakukan interpretasi untuk
(35%) ibu primipara dengan his /
menjawab pertanyaan penelitian.
kontraksi uterus 2x20”.
Pada penelitian ini memerlukan uji
statistik untuk menegakkan
hipotesis. Uji statistik non parametris Tabel 3 Distribusi frekuensi
yang digunakan untuk menguji berdasarkan pembukaaan serviks
hipotesis komparatif dua sampel. Uji ibu primipara
statistik yang tepat adalah Pembukaan Frekuensi Persentase(%)
menggunakan Wilcoxon match pair Serviks
test. 3 cm 12 60
4 cm 8 40
HASIL PENELITIAN Jumlah 20 100
Pada hasil penelitian ini Berdasarkan tabel 4.3
akan disajikan hasil pengumpulan didapatkan bahwa sebagian besar
data meliputi distribusi frekuensi (60%) ibu primipara dengan
responden berdasarkan variabel pembukaan serviks 3 cm.
yang diteliti terdiri atas data umum
dan data khusus.
Nama TanpaGelardkk,JudulJurnalsingkat. 103

Tabel 4 Distribusi frekuensi Dari tabel diatas didapatkan bahwa


berdasarkan effacement/ sebagian besar (60 % ) sensasi rasa
pendataran serviks ibu primipara nyeri persalinan sebelum diberi
Pendataran Frekuensi Persentase(%) masase efflurage yaitu derajat
Serviks sedang.
25% 15 75 2. Setelah Masase Effleurage
35% 5 25
Tabel 7. Distribusi frekuensi
Jumlah 20 100
sensasi rasa nyeri persalinan
Berdasarkan tabel 4 didapatkan setelah diberi masase efflurage
bahwa sebagian besar (675%) ibu Derajat sensasi Frekuensi Persentase
primipara dengan pendataran nyeri persalinan (%)
Nyeri ringan 12 60
serviks 25%. Nyeri sedang 8 40
Jumlah 20 100
Tabel 5 Distribusi frekuensi Dari tabel diatas didapatkan bahwa
berdasarkan penurunan kepala janin sebagian besar (60%) sensasi rasa
/ hodge pada ibu primipara nyeri persalinan setelah diberi
Penurunan Frekuensi Persentase(%) masase efflurage yaitu menjadi
kepala / derajat nyeri ringan.
hodge Setelah data di masukkan
Hodge I 12 60 dalam tabel frekuensi, kemudian
Hodge II 8 40
dianalisis dengan menggunakan uji
Jumlah 8 100 Wilcoxon Match Pairs Test
Berdasarkan tabel 5 didapatkan kemudian taraf signifikan (α = 0.05)
bahwa sebagian besar (60%) ibu dan ditemukan ρ = 0,005 sehingga
primipara dengan penurunan kepala dapat disimpulkan bahwa ρ < α,
janin / hodge I. maka Ho ditolak yang berarti Ha
Pada data khusus akan disajikan diterima berarti masase efflurage
hasil pengumpulan data yaitu data efektif terhadap pengurangan
distribusi frekuensi sensasi rasa sensasi rasa nyeri persalinan pada
nyeri persalinan sebelum diberi ibu primipara.
masase efflurage dan sensasi rasa
nyeri persalinan setelah diberi PEMBAHASAN
masase efflurage di Puskesmas Setelah diperoleh hasil
Pembantu Poto’an Laok periode pengumpulan data dan dilakukan
bulan Mei 2014. perhitungan uji statistik Wilcoxon
Match Pair Test maka dapat
b. Data Khusus dilakukan suatu analisis hubungan
1. Sebelum Masase Effleurage dari variabel-variabel yang diteliti
Tabel 6 Distribusi frekuensi yaitu sensasi nyeri persalinan
sensasi rasa nyeri persalinan sebelum masase efflurage dan
sebelum diberi masase efflurage sensasi rasa nyeri persalinan
pada ibu primipara setelah masase efflurage pada ibu
Derajat sensasi Frekuensi Persentase primipara.
nyeri persalinan (%) Sensasi rasa nyeri persalinan
Nyeri sedang 12 60 sebelum pemberian masase
Nyeri berat terkontrol 8 40 efflurage pada ibu primipara
Jumlah 20 100
2 Journal of Issues in Midwifery

Berdasarkan hasil penelitian serviks akan terus membuka dan


didapatkan bahwasebelum ibu kontraksi akan semakin kuat dan
primipara diberi masase efflurage semakin nyeri11.
(62,5%) sebagian besar sensasi
nyeri persalinan yang di rasakan Sensasi rasa nyeri persalinan
adalah derajat nyeri sedang. setelah pemberian masase
Rasa nyeri pada persalinan kala I efflurage pada ibu primipara
terjadi karena aktivitas besar di Berdasarkan hasil penelitian
dalam tubuh guna mengeluarkan didapatkan bahwa setelah
bayi. Kejadian itu terjadi ketika otot- pemberian masase efflurage dalam
otot rahim berkontraksi untuk waktu 15-30 menit kemudian
mendorong bayi keluar. Otot-otot diobservasi, rata-rata sensasi nyeri
rahim menegang selama kontraksi. persalinan terjadi pengurangan
Kontraksi pada awal persalinan yaitumenjadi nyeri ringan (62,5%).
biasanya berlangsung singkat dan Pada ibu primipara yang setelah
lemah . Biasanya berlangsung dari diberi masase efflurage tampak
kontraksi ringan dengan lamanya 15 lebih nyaman daripada sebelum
sampai 30 detik, dan berkembang pemberian masase efflurage. Ibu
menjadi nyeri sedang dengan lama primipara cenderung tidak dapat
kontraksi 30 sampai 40 detik dan mengadaptasi sensasi nyeri
frekuensi setiap 5 sampai 7 menit. persalinannya. Masase efflurage
Rasa nyeri pada persalinan kala I memberikan ketenangan dan
disebabkan oleh munculnya kenyamanan pada ibu inpartu tanpa
kontraksi otot-otot uterus, hipoksia mempengaruhi kualitas kontraksi
dari otot-otot yang mengalami sehingga ibu inpartu dengan
kontraksi, peregangan serviks pada pemberian masase efflurage tetap
waktu membuka, iskemia korpus memiliki kualitas kontraksi yang
uteri, dan peregangan segmen adekuat.
bawah rahim. Selama kala I, Pada prinsipnya rangsangan berupa
kontraksi uterus yang menimbulkan usapan atau masase efflurage pada
dilatasi serviks dan iskemia uteri. saraf yang berdiameter besar yang
Impuls nyeri selama kala I banyak pada kulit harus dilakukan
ditranmisikan oleh segmen saraf awal rasa sakit atau sebelum impuls
spinal dan asesoris thorasic bawah rasa sakit yang dibawa oleh saraf
simpatis lumbaris. Nervus ini yang berdiameter kecil mencapai
berasal dari uterus dan serviks. korteks serebral. Masase efflurage
Ketidaknyamanan dari perubahan juga dapat melancarkan sirkulasi
serviks dan iskemia uterus adalah darah, mengurangi spasme otot,
nyeri visceral yang berlokasi di meningkatkan ambang nyeri12.
bawah abdomen8.
Kontraksi teratur biasanya Pengaruh masase efflurage
dimulai pada fase aktif dan maju terhadap pengurangan sensasi
dari pembukaan 4-10 cm. Kontraksi rasa nyeri persalinan pada ibu
cenderung teratur, nyerinya berat, bersalin primipara
dan kontraksi biasanya terjadi sekali Berdasarkan hasil peneltian
tiap 2-5 menit, dan berlangsung 45 perbedaan antara hasil sebelum dan
detik sampai 60 detik. Ketika sesudah masase efflurage terhadap
persalinan menjadi semakin kuat, pengurangan sensasi rasa nyeri
Nama TanpaGelardkk,JudulJurnalsingkat. 103

persalinan terdapat perubahan intensitas nyeri (makin membuka


derajat nyeri persalinan yang makin nyeri). Dan antara timbulnya
awalnya nyeri sedang (62,5%) sensasi rasa nyeri dengan kontraksi
menjadi nyeri ringan rahim (sensasi nyeri terasa ± 15-30
(37,5%).Sehingga dengan dilakukan detik setelah mulainya kontraksi).
uji beda Wilcoxon Match Pair Test Selain itu, akibat kontraksi
dengan α (0,05 )yang menghasilkan miometrium menyababkan iskemia
ρ = 0,005 sehingga dapat rahim (penurunan aliran darah
disimpulkan bahwa ρ < α, maka Ho sehingga oksigen lokal mengalami
ditolak yang berarti Ha diterima defisit). Impuls nyeri ditransmisikan
berarti masase efflurage efektif oleh segmen saraf spinalis T11-12
terhadap pengurangan sensasi rasa dan saraf-saraf sensoris torakal
nyeri persalinan pada ibu primipara. bawah serta saraf simpatik lumbal
Masase efflurage memang atas. Saraf-saraf ini berasal dari
memiliki manfaat besar dalam korpus uterus dan serviks.
penurunan sensasi rasa nyeri Berdasarkan teori gate control
persalinan kala satu dan proses of pain pengiriman nyeri
kenyamanan asuhan sayang ibu. dapatdimodifikasi atau diblok
Oleh karena itu, perlu adanya dengan stimulasi pusat. Selama
manajemen nyeri persalinan seperti persalinan, perjalanan impuls nyeri
masase efflurage agar ibu tetap
dari uterus sepanjajng serabut
dalam keadaan yang nyaman neural kecil (serabut C) pada bagian
menjelang proses persalinan tanpa ascending ke substansia gelatinosa
disertai dengan komplikasi.
pada bagian columna spinal. Sel
Masase efflurage membantu ibu kemudian menghantarkan rangsang
merasa lebih segar, rileks, dan nyeri ke otak. Stimulasi masase
nyaman selama persalinan, lebih efflurage dapat merangsang tubuh
bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi melepaskan senyawa endorphin
karena masase efflurage yang merupakan pereda sakit alami
merangsang tubuh melepaskan dan merangsang serat saraf yang
senyawa endorphin yang menutup gerbang sehingga
merupakan pereda sakit alami. transmisi impuls nyeri ke medulla
Endorphin juga dapat menciptakan spinalis dan otak di hambat14.
perasaan nyaman dan enak. Dalam Selain itu Teori gate control
persalinan, pijat juga membuat ibu mengatakan bahwa masase
merasa lebih dekat orang yang efflurage mengaktifkan transmisi
merawatnya. Sentuhan seseorang serabut saraf sensori A – beta yang
yang peduli dan ingin menolong lebih besar dan lebih cepat. Proses
merupakan sumber kekuatan saat ini menurunkan transmisi nyeri
ibu sakit, lelah, dan kuat4,13. melalui serabut dan delta A
Sensasi nyeri pada kala berdiameter kecil. Gerbang sinap
pembukaan terutama disebabkan menutup transmisi impuls nyeri.
oleh membukanya mulut rahim Bahwa keuntungan masase
misalnya peregangan otot polos efflurage adalah tindakan ini praktis
merupakan rangsangan yang cukup dan dapat dilakukan dirumah.,
menimbulkan nyeri. Terdapat sehingga memungkinkan klien dan
hubungan erat antara besar keluarga melakukan upaya kontrol
pembukaan mulut rahim dengan gejala nyeri dan penangannya.
2 Journal of Issues in Midwifery

Pemberian yang benar dapat dengan Metode Non


mengurangi persepsi nyeri dan Farmakologi, Bayumedia
membantu mengurangi ketegangan Publishing, Malang
otot tanpa mengganggu kualitas dari [6] Batbual, Bringitwatty, (2010),
kontraksi persalinan. Nyeri Persalinan dan Berbagai
Metode Penangannya,
Yogyakarta, Gosyen.
SIMPULAN
[7] Yanti, (2010), Asuhan
Adapun kesimpulan yang
Kebidanan Persalinan,
bisa dirumuskan antara lain:
1. Ibu primipara sebelum diberi Yogyakarta, Pustaka Rihama.
masase efflurage rata –rata [8] Bobak IM. Buku ajar
keperawatan maternitas.
mengalami sensasi rasa nyeri
Jakarta: EGC; 2005.
persalinan pada derajat nyeri
[9] Skala nyeri Bourbanis
sedang.
2. Ibu primipara setelah diberi Mander, Rosemary. 2004. Nyeri
masase efflurage rata –rata Persalinan. Jakarta: EGC
[10] Sugiyono, (2011), Statistika
mengalami sensasi rasa nyeri
untuk Penelitian, Bandung, Alfa
persalinan menjadi derajat nyeri
Beta.
ringan.
[11] Chapman, Vicky. (2006).
3. Terdapat efektifitas masase
efflurage terhadap pengurangan Asuhan Kebidanan Persalinan
Dan Kelahiran. Jakarta: EGC
sensasi rasa nyeri persalinan
pada ibu primipara [12] Monsdragon. (2003). Pregnancy
Information (Effleurage dan
massage).
DAFTAR PUSTAKA
http://www.monsdragon.org/pre
[1] Varney,H., (2007). Buku Ajar
gnancy
Asuhan Kebidanan Edisi 4.
[13] Meiliasari, M., dan Danuatmaja,
Jakarta;EGC
B. (2004). Persalinan Normal
[2] Henderson, et al. (2005). Buku
Tanpa Rasa Sakit. Jakarta :
Ajar konsep Kebidanan. Jakarta
Puspa Swara
: EGC.
[14] Melzack dan Wall
[3] Syafrudin dan Hamidah. (2009).
Bonica, J.J. 1994. Labour pain.
“Kebidanan Komunitas”. Jakarta
In: Textbook of Pain,3rd edn.
: EGC
(eds P.D. Wall and Melzack),
[4] Danuatmaja, B., Meiliasari, M.,
Churchill Livingstone,
(2008), Persalinan Normal
Edinburgh.
Tanpa Rasa Sakit, Jakarta :
Puspa Swara
[5] Laily,Yuliatun (2008),
Penanganan Nyeri Persalinan
Nama TanpaGelardkk,JudulJurnalsingkat. 103

S-ar putea să vă placă și