Sunteți pe pagina 1din 3

Nama : Dwi Ayu Anggraini

NIM : 181810201007
YOYO

Yoyo memiliki energi potensial. Energi ini berasal dari dua sumber, yaitu gaya
gravitasi (melalui lemparan) dan laso yang memungkinkan yoyo berotasi. Ketika yoyo
dimainkan, kedua energi potensial itu berubah menjadi energi kinetik. Yoyo jatuh lurus
ke tanah karena lemparan dan gaya gravitasi. Pada saat yang sama, tali memberi energi
putar. Saat yoyo sampai pada ujung benang, energi putar belum habis sehingga yoyo
terus berotasi dalam keadaan “diam”. Dalam bahasa Inggris, kondisi tersebut dinamakan
sleep. Rotasi yoyo membuatnya stabil. Agar yoyo naik ke atas, kita harus menyentakkan
talinya. Gerakan sleep tidak mungkin terjadi pada yoyo tradisional sebab talinya terikat
erat pada poros, sehingga saat yoyo sampai pada ujung benang, yoyo akan membalik ke
atas (ke tangan pemain yoyo).Gerakan sleep memungkinkan pemain yoyo melakukan
beragam trik. Maka, pemain yoyo selalu berusaha melakukan sleep selama mungkin agar
dapat melakukan banyak trik. Salah satu trik adalah walk the dog, yaitu yoyo
digelindingkan di tanah seperti roda, kemudian ditarik kembali ke tangan.
Pabrik yoyo menciptakan beragam desain yoyo untuk memudahkan sleep. Salah
satu desain yoyo menggunakan prinsip fisika yang disebut momen inersia. Momen
inersia berkaitan dengan kemampuan suatu benda melakukan rotasi. Momen inersia
dipengaruhi dua faktor, yaitu massa benda dan jarak massa dari poros. Makin besar
massa dan makin jauh jaraknya dari poros, makin besar pula momen inersianya. Jika
memiliki momen inersia tinggi, yoyo bisa melakukan sleep dalam waktu yang lama.
Untuk itu, pabrik yoyo menumpukkan berat pada tepi terluar. Cara lain untuk
mendapatkan momen inersia yang tinggi adalah dengan mengurangi gesekan antara
poros yoyo dengan benang. Caranya dengan meletakkan bola (gotri) pada sekeliling
poros, sehingga poros yoyo tidak bersentuhan dengan benang. Agar lebih halus, gotri bisa
diberi minyak pelumas (oli).
Saat dunia tergila-gila dengan yoyo pada tahun 1990-an, sebuah perusahaan
bernama Yomega menciptakan yoyo jenis baru. Sama dengan yoyo generasi sebelumnya,
benang juga tidak menyentuh poros. Bedanya, benang diletakkan pada pelek. Antara
pelek dan poros dipisahkan pegas (per). Saat yoyo diam atau berputar pelan, pegas
menekan pelek. Jadi, jika poros berputar, pelek (dan yoyo) ikut berputar. Namun, saat
yoyo berputar cepat, gaya sentrifugal menarik pegas sehingga pegas tidak menekan
pelek. Jadi, pelek terpisah dari poros. Saat poros berputar, pelek (dan yoyo) tetap diam.
Saat yoyo dilempar, awalnya bergerak pelan. Namun, sesampai di ujung benang, putaran
menjadi cepat. Poros berputar, tetapi yoyo diam atau melakukan gerakan sleep. Fisika
memang dunia yang sangat menarik, dimasa datang kreativitas kitalah yang ditunggu
seperti permainan yoyo tersebut.
Kesatuan Paragraf:
Paragraf 1
1. Kalimat Utama
Yoyo memiliki energi potensial.
2. Kalimat Penjelas

Energi ini berasal dari dua sumber, yaitu gaya gravitasi (melalui lemparan) dan laso yang
memungkinkan yoyo berotasi. Ketika yoyo dimainkan, kedua energi potensial itu
berubah menjadi energi kinetik. Yoyo jatuh lurus ke tanah karena lemparan dan gaya
gravitasi. Pada saat yang sama, tali memberi energi putar. Saat yoyo sampai pada ujung
benang, energi putar belum habis sehingga yoyo terus berotasi dalam keadaan “diam”.
Dalam bahasa Inggris, kondisi tersebut dinamakan sleep. Rotasi yoyo membuatnya stabil.
Agar yoyo naik ke atas, kita harus menyentakkan talinya. Gerakan sleep tidak mungkin
terjadi pada yoyo tradisional sebab talinya terikat erat pada poros, sehingga saat yoyo
sampai pada ujung benang, yoyo akan membalik ke atas (ke tangan pemain
yoyo).Gerakan sleep memungkinkan pemain yoyo melakukan beragam trik. Maka,
pemain yoyo selalu berusaha melakukan sleep selama mungkin agar dapat melakukan
banyak trik. Salah satu trik adalah walk the dog, yaitu yoyo digelindingkan di tanah
seperti roda, kemudian ditarik kembali ke tangan.
Paragraf 2
1. Kalimat Utama
Pabrik yoyo menciptakan beragam desain yoyo untuk memudahkan sleep, salah satu
desain yoyo menggunakan prinsip fisika yang disebut momen inersia.

2. Kalimat Penjelas
Momen inersia berkaitan dengan kemampuan suatu benda melakukan rotasi. Momen
inersia dipengaruhi dua faktor, yaitu massa benda dan jarak massa dari poros. Makin
besar massa dan makin jauh jaraknya dari poros, makin besar pula momen inersianya.
Jika memiliki momen inersia tinggi, yoyo bisa melakukan sleep dalam waktu yang lama.
Untuk itu, pabrik yoyo menumpukkan berat pada tepi terluar. Cara lain untuk
mendapatkan momen inersia yang tinggi adalah dengan mengurangi gesekan antara
poros yoyo dengan benang. Caranya dengan meletakkan bola (gotri) pada sekeliling
poros, sehingga poros yoyo tidak bersentuhan dengan benang. Agar lebih halus, gotri bisa
diberi minyak pelumas (oli).
Paragraf 3
1. Kalimat Utama
Saat dunia tergila-gila dengan yoyo pada tahun 1990-an, sebuah perusahaan bernama
Yomega menciptakan yoyo jenis baru.
2. Kalimat Penjelas

Sama dengan yoyo generasi sebelumnya, benang juga tidak menyentuh poros. Bedanya,
benang diletakkan pada pelek. Antara pelek dan poros dipisahkan pegas (per). Saat yoyo
diam atau berputar pelan, pegas menekan pelek. Jadi, jika poros berputar, pelek (dan
yoyo) ikut berputar. Namun, saat yoyo berputar cepat, gaya sentrifugal menarik pegas
sehingga pegas tidak menekan pelek. Jadi, pelek terpisah dari poros. Saat poros berputar,
pelek (dan yoyo) tetap diam. Saat yoyo dilempar, awalnya bergerak pelan. Namun,
sesampai di ujung benang, putaran menjadi cepat. Poros berputar, tetapi yoyo diam atau
melakukan gerakan sleep. Fisika memang dunia yang sangat menarik, dimasa datang
kreativitas kitalah yang ditunggu seperti permainan yoyo tersebut.
Kepaduan Paragraf:
Paragraf 1
Repetisi : yoyo, energi
Kata ganti : ini, itu
Transisi : ketika, pada, saat, kemudian, dan, maka
Paragraf 2
Repetisi : yoyo, momen inersia, poros
Kata ganti : -
Transisi : agar, sehingga, dan
Paragraf 3
Repetisi : yoyo, poros, pelek
Kata ganti : -
Transisi : atau, dan
Metode Pengembangan:
Paragraf 1 : Metode klasifikasi
Paragraf 2 : Metode analogi
Paragraf 3 : Metode pandangan

S-ar putea să vă placă și