Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
NIM : 161101010
PRODI / KELAS : S1 KEPERAWATAN / 3A
Judul Jurnal :
Hasil kesimpulan
Dalam jurnal dijelaskan mengenai seberapa besar resiko kematian pasien karena
meracuni diri atau “self-poisoning”. Dalam hal keracunan pasien akan langsung dilarikan ke
sebuah Rumah Sakit. Kasus keracunan merupakan penyebab kematian tercepat di Rumah Sakit
ketika tidak mendapatkan pertolongan dengan cepat dan tepat. Terdapat lebih dari setengah
dari kasus kejadian keracunan yang meninggal di RS yaitu sekitar 53,7%. Sisa lainnya masih
bisa diselamatkan walau kadang hanya bertahan ±24jam berada di RS. Kondisi pasien yang
mengalami keracunan hingga meninggal tergantung dari respon tubuhnya juga, namun
manajemen medis juga sangat mempengaruhi. Dijurnal ini dijelaskan bahwa manajemen medis
yang digunakan di Negara Inggris masih umum seperti dirumah sakit lain seperti indonesia.
pencernaan (7,8%), hampir sekitar 80% menjalani terapi obat penawar racun, 60% dipindahkan
ke ketergantungan tinggi atau perawatan intensif , sedangkan ada juga yang menjalani proses
rujuk atau pindah antar rumah sakit ketika di rumah sakit tersebut tidak bisa menangani lebih
lanjut. Tindakan tersebut sangat bisa bahkan sama halnya diterapkan di rumah sakit – rumah
sakit di Indonesia, karena proses gawat darurat konsepnya pun sebenarnya sama. Namun,
keberhasilan tindakan dalam kegawatdaruratan sangat tergantung dengan ketepatan dan
kecepatan prosesnya. Ketika terjadi banyak kasus kematian di rumah sakit karena keracunan,
hal tersebut bisa juga karena faktor manajemen medisnya yang kurang bagus. Karena di
Indonesiapun juga masih menerapkan sistem seperti yang diulas dijurnal tersebut. Akan lebih
baik jika pengkajian awal dilakukan dengan tepat sehingga akan mempengaruhi intervensinya
sekaligus.