Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I. DATA BAYI
Nama bayi : By. Ny. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 24-02-2019
Alamat : Cipadung
Nama orang tua : Ny. R
Pendidikan ayah/ibu : SMA
Usia ayah/ibu : 33 Th
Tanggal dirawat : 24-02-2019
Tanggal dikaji : 28-02-2019
Diagnosa medis : sepsis neonatorium dan Pnemonia
Riwayat Bayi
Apgar score : 1” 7 5” 9
Usia Gstasi : 38 Minggu
Komplikasi persalinan
Preeklamsi Berat
Riwayat Ibu
G2P2A0
1. Kepala
Bentuk kepala bulat lonjong, rambut hitam tebal penyebaran merata
sutura tertutup rambut, fontanel anterior teraba lunak, sutura teraba di
tengah
2. Mata
Tertutup untuk fototerapi
3. Telinga
Refleks stratle (-) bentuk simetris, daun telinga sama dan fleksibel
4. Hidung
Terdapat milia, PCH (+), septum nasal paten
5. Mulut
Bibir kering merah muda, tidak ada kelainan palatoskizis, reflek rooting
(-), reflek sucking (-), reflek swallowing (-), terdapat penumpukan
cairan/slime, terpasang OGT dan ETT
6. Leher
Terdapat vernix serosa, reflek tonick neck (-), tidak ada pembesaran
getah bening
7. Dada
Retraksi dada sangat dalam, terdapat jejas, perkembangan paru
simetris
8. Abdomen
Bentuk abdomen cembung, terdapat sisa placenta berwarna
kehitaman, terpasang umbilical IV line, bising usus (+)
9. Ekstremitas atas
Pergerakan lemah, reflek menggenggam lemah, jumlah jari tangan
lengkap, CRT < 2 detik
11. Punggung
Reflek belum terkaji, terdapat ;anugo, tidak ada luka
12. Genetalia
Testis turun, genetalia bersih, ukuran sesuai dengan usia, BAK (+)
13. Anus
Terdapat anus, pengeluaran hijau kehitaman (mekonium), terdapat
diaper rush, BAB (+)
14. Kulit
Terdapat lanugo di seluruh tubuh kulit berwarna kuning
2. Budaya
3. Suku
Sunda
4. Agama
Islam
5. Bahasa utama
Indonesia dan Sunda
6. Hubungan orang tua dan bayi
Orang tua bayi selalu mengunjungi bayinya, menyentuh dan mengajak
bayinya berbicara
Radiologi
VI. ANALISA DATA
No Data Menyimpang Etiologi Masalah
1 Ds – Agen penyebab Ketidakefektifan pola
Do nafas
1. Terdapat retraksi dada
2. Pernafasan cuping hidung (+) Masuk ke neonatus
3. RR dalam rentang 40-76 x/m
Sepsis
Sistem pernafasan
Dispnea
Sekret meningkat
3 Ds-
Do kuman & bakteri Gangguan
1. Suhu 36.5-37.9 °c termoregulasi
2. Akral hangat
3. Ditempatkan di inkubator masuk melalui port de
4. Kulit kemerahan entres
reaksi inflamasi
demam
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan sekret
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d penurunan ekspansi paru
3. Gangguan termoregulasi b.d hipertermi
2 28/2/19
10.00 Mengkaji frekuensi nafas, S–
PCH dan retraksi dada O: RR 65 x/m
R/ RR 40-65x/m, PCH (+), PCH (+)
retraksi dada (+) dan dalam Retraksi dada (+)
10.10 Memposisikan klien sesuai
kebutuhan A: ketidakefektifan pola nafas
R/ semi fowler belum teratasi
10.30 Kolaborasi pemberian O2
R/ klien terpasang nasal kanul P: intervensi dilanjutkan
1 ltr I : pemasangan intubasi
13.20 Mengoperkan tindakan yang
belum dilakukan (rencana
intubasi)
3 28/02/19
10.00 Observasi suhu tubuh klien S–
R/ 37,6 °c O: suhu 37,6 °c
10.05 Observasi suhu ruangan
R/ 35,0°c A: gangguan termoregulasi
13.00 Berikan asupan minum 5 cc belum teratasi
R/ Pemberian ASI melalui
OGT, P: intervensi dilanjutkan
14.00 Mengoperkan tindakan yang I: kolaborasi pemberian
belum dilakukan (pemberian antipiretik
antipiretik)
2 01/03/19
10.00 Mengkaji frekuensi nafas, S–
PCH dan retraksi dada O: RR 64 x/m
R/ RR 40-65x/m, PCH (+), PCH (+)
retraksi dada (+) Retraksi dada (+)
10.10 Memposisikan klien sesuai
kebutuhan A: ketidakefektifan pola nafas
R/ semi fowler, tidak rewel belum teratasi
10.30 Observasi ETT yang
terpasang P: intervensi dilanjutkan
R/ mode CAP
3 01/03/19
10.00 Observasi suhu tubuh klien S–
R/ 36,9 °c O: suhu 36,9 °c
10.05 Observasi suhu ruangan
R/ 30,1°c A: gangguan termoregulasi
teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
2 02/03/19
14.00 Mengkaji frekuensi nafas, S–
PCH dan retraksi dada O: RR 54-61x/m
R/ RR 54-61x/m, PCH (-), PCH (-)
retraksi dada (-) Retraksi dada (-)
16.10 Observasi ETT yang
terpasang A: ketidakefektifan pola nafas
R/ mode SIMV terdapat nafas teratasi sebagian
spontan
P: intervensi dilanjutkan
3 28/02/19
14.00 Observasi suhu tubuh klien S–
R/ 37,0 °c O: suhu 37,0°c
14.00 Observasi suhu ruangan
R/ 34,1°c A: gangguan termoregulasi
19.00 pemberian antipiretik dan teratasi sebagian
antibiotik
R/ obat masuk melalui IV P: intervensi dilanjutkan