Sunteți pe pagina 1din 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS RISIKO PAJANAN SIANIDA PADA MASYARAKAT DESA


NGEMPLAK KIDUL KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI

Iinaas Adzkiya Tsani, Sulistiyani, Budiyono


Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email : inasadzkiya@gmail.com

ABSTRACT
Tapioca industrial liquid waste has a high cyanide content of 44.40 mg/l. That
cyanide content exceeds the cyanide quality standard in tapioca waste water
which is 0.3 mg/l. The cyanide content can infiltrate in dug wells that are used as
a source of clean water and drinking water for the community around the tapioca
industry. The dug well water used as a source of drinking water has cyanide
levels of 0.2 - 0.5 mg/l with a well distance of 0-25 m from the tapioca industry. It
is necessary to calculate health risks in the community around the tapioca
industry due to exposure of cyanide. The purpose of this study was to analyze
environmental health risks due to exposure of cyanide in the community in the
tapioca industrial area of Ngemplak Kidul, Margoyoso District, Pati Regency. This
type of research was an observational descriptive study with an Environmental
Health Risk Analysis (EHRA) approach. The sample in this study were 30
subjects and 30 samples drinking water. The results showed that the average
level of cyanide in drinking water was 0.0024 mg/l. The average rate of drinking
water intake was 1.7 liters, the frequency of exposure was 364.2 days/year,
duration of exposure was 16.23 years, and body weight was 58.76 kg. Data
analysis using EHRA obtained RQ 0.06 results in a duration of 16.23 years, and
RQ 0.12 at a duration of 30 years. The conclusion was that cyanide levels in the
respondent's drinking water in accordance with quality standards and the level of
risk of realtime and lifetime exposure of non-carcinonegic effects are still declared
safe (RQ <1). The calculation of the estimated risk of exposure to cyanide of non-
carcinogenic effects at the 15, 30, and 60 years is also still safe (RQ <1). Further
analysis of environmental health risks were needed by measuring cyanide intake
comprehensively which considers other exposure pathways.
Keywords : tapioca industry, liquid waste, cyanide, risk assessment

PENDAHULUAN dan juga peningkatan ekonomi


Permintaan tapioka di negara. Industri tapioka tidak hanya
Indonesia cenderung terus memberikan keuntungan bagi
meningkat dan membuat industri masyarakat, namun juga
tepung tapioka merupakan industri memberikan kerugian yang berasal
yang memiliki peluang dan prospek dari dampak buruk limbah tapioka.
pengembangan yang baik untuk Limbah yang dihasilkan dari industri
memenuhi permintaan pasar.1 tapioka berupa limbah padat, cair,
Peningkatan produksi tapioka dan gas. Limbah tersebut bila tidak
menimbulkan peningkatan mengalami proses pengolahan
penyediaan lapangan pekerjaan, sebelum dibuang, akan
peningkatan ekonomi masyarakat, menimbulkan dampak negatif pada

159
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kesehatan masyarakat maupun tapioka memiliki risiko kesehatan


lingkungan. akibat menggunakan air sumur gali
Kandungan yang ada dalam yang mana memiliki kadar sianida
limbah cair tapioka bila tidak melebihi batas yang diperbolehkan
dilakukan pengolahan dapat sebagai sumber air minum.2
berdampak bagi lingkungan maupun Sianida merupakan bahan
kesehatan. Hal ini dikarenakan yang beracun yang dapat
limbah tapioka memiliki kandungan menimbulkan berbagai dampak
bahan organik, Total Suspended berbahaya.3 Sianida dapat
Solid (TSS), dan sianida yang tinggi. membahayakan jantung dan otak
Data dari studi pendahuluan sebab kedua organ tersebut
menjunjukkan hasil bahwa limbah menggunakan oksigen sangat
tapioka memiliki kandungan COD banyak yang mana dapat terhambat
sebesar 14.444 mg/l, TSS sebesar suplainya bila terpapar oleh sianida.4
302 mg/l, sianida sebesar 44 mg/l, Manusia yang meminum air
dan memiliki pH 4 yang mana nilai mengandung sianida maka dapat
tersebut tidak memenuhi mengalami keracunan.5 Hal ini
persayaratan baku mutu air limbah karena sianida yang diabsorbsi oleh
industri tapioka yang diatur dalam lambung akan menghambat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa terbentuknya enzim pernapasan
Tengah Nomor 5 Tahun 2012 yaitu cytochrome oxidase.
Tentang Baku Mutu Air Limbah. Terhambatnya pembentukan enzim
Kecamatan Margoyoso ini akan menyebabkan anoxia
merupakan daerah yang memiliki (gangguan metabolisme oksigen)
industri tapioka terbanyak di pada sel – sel tubuh.6 Apabila dosis
Kabupaten Pati terutama di Desa cukup besar (0,54 mg HCN/kg berat
Ngemplak Kidul. Data potensi desa badan) akan mengakibatkan
dari Kecamatan Margoyoso Pati kematian.7
menyatakan bahwa potensi tepung
tapioka di Ngemplak Kidul adalah METODE PENELITIAN
yang terbesar di Jawa Tengah yakni Metode yang digunakan
ada sebanyak 221 unit industri dalam penelitian ini merupakan
tapioka baik dalam skala besar penelitian deskriptif dengan metode
maupun skala kecil. Analisis Risiko Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian Lingkungan (ARKL). Populasi
sebelumnya, didapatkan hasil bahwa penelitian merupakan Semua ibu
ada hubungan antara jarak sumur rumah tangga di Desa Ngemplak
gali dari tempat pembuangan limbah Kidul yang berada di area industri
cair tapioka dengan kadar sianida air tapioka tepatnya di RT 02 RW 03
sumur gali di Desa Ngemplak Kidul dimana daerah tersebut merupakan
Kecamatan Margoyoso Kabupaten daerah yang lahannya paling banyak
Pati. Pada air sumur gali yang digunakan sebagai industri tapioka
memiliki jarak 0-25 m dari industri Sampel subjek dalam penelitian ini
tapioka memiliki kadar sianida ditentukan dengan menggunakan
sebesar 0,2-0,5 mg/l dan nilai metode non probability sampling
tersebut melebihi baku mutu sianida yaitu dengan menggunakan cara
pada air bersih menurut Peraturan pengambilan sampel secara
Menteri Kesehatan 416 Tahun 1990. purposive sampling sebanyak 30
Hal tersebut menunjukkan bahwa orang dengan kriteria inklusi :
masyarakat di sekitar industri

160
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

1. Menggunakan air sumur gali meter diatas permukaan laut (mdpl).


sebagai sumber air minum Desa Ngemplak Kidul memiliki luas
2. Tinggal di area industri wilayah 241,379 Ha dan terletak di
tapioka minimal 1 tahun garis lintang selatan 6.8172 dan
Variabel bebas pada derajat bujur timur 111.0253. Batas
penelitian ini yaitu kadar sianida wilayah Desa Ngemplak Kidul
dalam air minum yang dikonsumsi Kecamatan Margoyoso Kabupaten
masyarakat di area industri tapioka Pati sebelah timur yaitu Desa
Desa Ngemplak Kidul Kecamatan Sekarjalak, sebelah selatan Desa
Margoyoso Kabupaten Pati, serta Sidomukti, sebelah barat Desa
asupan toksikan pada masyarakat Soneyan dan sebelah utara Desa
yang diukur melalui durasi pajanan, Waturoyo dan Desa Kajen. Jarak
frekuensi pajanan, berat badan, dan antara pusat pemerintahan desa
laju asupan. Variabel terikat pada dengan pemerintah kecamatan yaitu
penelitian ini adalah risiko gangguan sekitar 0,5 km, sedangkan jarak
kesehatan akibat pajanan sianida dengan ibukota kabupaten sekitar 17
pada masyarakat di area industri km dan dengan ibukota propinsi
tapioka Desa Ngemplak Kidul kurang lebih 90 km.
Kecamatan Margoyoso Kabupaten 1. Identifikasi Bahaya
Pati. Tahap identifikasi bahaya
dilakukan untuk mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN secara spesifik agen risiko yang
Desa Ngemplak Kidul berpotensi menyebabkan
Kecamatan Margoyoso Kabupaten gangguan kesehatan pada
Pati merupakan daerah yang dikenal subjek. Identifikasi bahaya
sebagai sentra produksi tepung diuraikan dalam tabel berikut :
tapioka yang berada di ketinggian 8

Tabel 1. Identifikasi Bahaya Sianida


Identifikasi Uraian
Agen risiko spesifik Sianida (CN)
Media Lingkungan Air minum
Kandungan/konsentrasi agen 0,0024 mg/L.
risiko di media lingkungan
Bahaya kesehatan yang potensial Dosis oral mematikan terendah yang
dilaporkan pada manusia adalah
0,54 mg / kg berat badan, dan dosis
rata-rata yang diserap pada saat
kematian diperkirakan sebesar 1,4
mg / kg berat badan (dihitung
sebagai hidrogen sianida).
Pada dosis 1 – 4 mg/kg pada anjing
ditemukan perubahan degeneratif
yang signifikan pada sel ganglia dari
sistem saraf pusat.
Pada babi dengan dosis 4,3
mg/kg.hari menunjukkan perubahan
histologis dilaporkan pada tiroid,
hati, ginjal, dan sistem saraf pusat.

161
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Analisis Dosis Respon menjadi fokus ARKL yaitu pada


Data dosis-respons yang penelitian ini adalah RfD sianida
tersedia pada paparan oral karena jalur pajanan yag diteliti
subkronis atau kronis terhadap adalah melalui ingesti. Pada
sianida terbatas pada studi tahapan ini juga memahami efek
eksperimental pada hewan. apa saja yang mungkin
Meskipun data klinis dari ditimbulkan oleh agen sianida
beberapa eksposur akut pada tubuh manusia. Analisis
manusia tersedia, tidak ada dosis respon tidak harus dengan
penelitian kronis atau subkronis melakukan penelitian percobaan
yang memberikan informasi sendiri namun cukup dengan
respons dosis setelah paparan merujuk pada literatur yang
oral terhadap sianida pada telah tersedia. Analisis dosis
manusia. Terdapat dua studi respon dipelajari dari berbagai
paparan oral kronis untuk toxicological reviews, jurnal
sianida pada tikus, meskipun ilmiah, atau artikel terkait
mereka dibatasi oleh lainnya yang merupakan hasil
penggunaan hanya satu dosis dari penelitian eksperimental.
tinggi atau kegagalan untuk Nilai RfD menurut perhitungan
mendeteksi efek. Selain itu, ada Environmental Protection
dua studi subkronis yang Agency adalah 6.3 × 10-4 mg/kg-
dirancang dengan baik pada hari.
tikus yang menguji beberapa 3. Analisis Pajanan
tingkat dosis dan memeriksa Tahapan analisis pajanan
berbagai titik akhir dan jaringan, adalah menghitung intake
dan penelitian subkronis lainnya sianida dalam tubuh subjek.
dalam berbagai model hewan Data yang diperlukan untuk
yang menilai titik akhir dan menghitung intake (I) adalah
jaringan yang lebih terbatas. data konsentrasi agen risiko (C),
Selain itu, terdapat beberapa laju asupan atau konsumsi air
studi perkembangan pada minum (R), durasi pajanan (Dt),
paparan sianida oral pada tikus berat badan (W b), dan periode
dan kambing. waktu rata – rata (tavg). Rumus
Tahapan analisis dosis perhitungan intake sianida
respon pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
adalah mencari nilai RfD × × ×
dan/atau RfC, dan/atau SF dari =
×
agen risiko yang menjadi yang

Tabel 2. Analisis Univariat Intake Realtime dan Lifetime Sianida Efek Karsinogenik
Variabel Minimum Maksimum Rata – rata Standar Deviasi
Intake realtime 0,0000068 0,000245 0,0000342 0,000042
(mg/kg.hari)
Intake lifetime 0,000018 0,000408 0,000078 0,000069
(mg/kg.hari)
mg/kg.hari. Jika diasumsikan sesuai
Hasil penelitian menunjukkan dengan berat badan default orang
bahwa rata – rata asupan sianida dewasa Asia yaitu 55 kg, maka rata
berdasarkan durasi realtime pada – rata asupan sianida sebesar
responden sebesar 0,000042 0,0023 mg/hari. Hal ini

162
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

menunjukkan bahwa rata – rata notasi Risk Quotien (RQ). Untuk


responden memiliki asupan sianida melakukan karakterisasi risiko
cenderung lebih besar dibanding untuk efek non karsinogenik
asupan sianida melalui air minum dilakukan perhitungan dengan
pada umumnya. Berdasarkan membandingkan / membagi
konsumsi rata – rata air minum intake dengan RfC atau RfD.
pada orang dewasa yaitu sebanyak Rumus untuk menentukan RQ
2 liter perhari, asupan harian adalah sebagai berikut :
sianogen klorida dalam tubuh
diperkirakan sebesar 0,9 – 1,6 μg =
atau setara dengan 0,4 – 0,7 μg
sianida (0,0004 – 0,0007 mg).8

4. Karakterisasi Risiko
Tingkat risiko untuk efek non
karsinogenik dinyatakan dalam
Tabel 3. Analisis Univariat Perhitungan RQ Realtime Dan Lifetime Sianida Efek Non
Karsinogenik
Variabel Minimum Maksimum Rata – rata Standar Deviasi
RQ realtime
0,01 0,38 0,06 0,06
(mg/kg.hari)
RQ lifetime
0,02 0,41 0,12 0,1
(mg/kg.hari)

Tabel 4. Estimasi Risiko Pajanan Sianida pada Responden


Variabel Realtime Dt +15 Dt +30 Dt +60
Asupan 0,000035 0,000065 0,000094 0,000153
RQ 0,05 0,10 0,15 0,24
Keterangan Tidak berisiko Tidak berisiko Tidak berisiko Tidak berisiko
1,03 pada Dt + 30 yang artinya
Hasil perhitungan responden S-02 memiliki RQ>1
menunjukkan bahwa rata – rata yaitu berisiko pada 30 tahun
responden tidak berisiko mendatang. Penelitian lain
terhadap efek non karsinogenik tentang tingkat risiko juga
agen sianida dari air minum mengungkapkan bahwa nilai RQ
dalam jangka waktu lama pada orang dewasa dipengaruhi
dikarenakan kadar sianida oleh konsentrasi agen pada
dalam air minum yang telah perhitungan asupan.
dimasak rendah. Pada Pada perhitungan estimasi
perhitungan tingkat risiko, kadar risiko, responden yang memiliki
sianida memiliki pengaruh yang kadar sianida dalam air minum
cukup besar. Hal ini terbukti sebesar 0,008 mg/l memiliki
dengan tingkat risiko yang tingkat risiko tidak aman pada
terjadi pada responden dengan 30 tahun mendatang, yang
kode S-02 yang memiliki kadar berarti meskipun kadar sianida
sianida dalam air minum paling dalam air minum berada di
tinggi yaitu 0,008 mg/l. bawah baku mutu (0,07 mg/l)
Perhitungan estimasi tingkat masih memungkinkan untuk
risiko pada responden S-02 menimbulkan risiko dalam
menunjukkan nilai RQ sebesar beberapa tahun mendatang.

163
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

PENUTUP perbedaan kadar sianida


Kesimpulan sebelum ataupun sesudah
Kadar sianida dalam air penelitian sehingga kadar
minum yang dikonsumsi masyarakat sianida yang terukur kurang
di area industri tapioka Desa mewakili pajanan responden
Ngemplak Kidul Kecamatan sesungguhnya.
Margoyoso Kabupaten Pati rata – 3. Tidak dilakukannya pengukuran
rata sebesar 0,0024 mg/l. Rata – kadar sianida dalam urin untuk
rata durasi pajanan, frekuensi mengetahui gambaran kadar
pajanan, laju asupan sianida dari air sianida dalam tubuh.
minum yang dikonsumsi masyarakat 4. Analisis pajanan hanya
di area industri tapioka Desa berdasarkan pajanan tunggal
Ngemplak Kidul Kecamatan yaitu air minum, sehingga tidak
Margoyoso Kabupaten Pati berturut mempertimbangkan pajanan
– turut adalah 16,23 tahun; 364,2 sianida dari sumber lain seperti
tahun; dan 1,7 liter perhari. Asupan pada makanan atau melalui jalur
(intake) pajanan sianida dari air inhalasi maupun absopsi.
minum pada masyarakat di area 5. Berdasarkan keterbatasan –
industri tapioka Desa Ngemplak keterbatasan di atas maka
Kidul Kecamatan Margoyoso diharapkan hasil penelitian ini
Kabupaten Pati rata – rata sebesar dapat digunakan sebagai acuan
0,000042 mg/kg.hari. Tingkat risiko untuk penelitan lebih lanjut
kesehatan akibat pajanan sianida dengan mempertimbangkan
dari limbah cair tapioka pada faktor – faktor keterbatasan
masyarakat di area industri tapioka yang tersebut.
Desa Ngemplak Kidul Kecamatan
Margoyoso Kabupaten Pati rata – Saran
rata sebesar 0,06 artinya RQ>1 1. Pemerintah Desa Ngemplak Kidul
sehingga tingkat risiko non dapat mengawasi pembuangan
karsinogenik sianida beradadalam limbah cair oleh industri tapioka
ketegori aman. sehingga tidak mencemari
sumber air minum yang
Keterbatasan Penelitian dikonsumsi masyarakat setempat.
Penelitian ini memiliki 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
beberapa keterbatasan yang dapat sebaiknya melakukan
mempengaruhi hasil dari penelitian. pemeriksaan kualitas air sumur
Keterbatasan dalan penelitian ini dan air minum yang dikonsumsi
adalah : oleh masyarakat di area industri
1. Pengukuran kadar sianida tidak tapioka
dilakukan pada hari yang sama 3. Bagi pemilik industri tapioka
dengan pengambilan sampel sebaiknya melakukan pengolahan
dikarenakan jarak yang jauh terhadap limbah cair yang akan
antara lokasi pengambilan dibuang sehingga kadar bahan
sampel dan pengukuran sampel pencemar terutama sianida tidak
sehingga ada kemungkinan berlebih di lingkungan
sampel mengalami perubahan 4. Bagi masyarakat yang tinggal di
saat penyimpanan. area industri tapioka sebaiknya
2. Tidak dilakukan pengambilan memastikan air minum yang
sampel secara serial sehingga dikonsumsi aman
tidak memperhitungkan adanya

164
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 6, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

5. Bagi peneliti lain dapat 8. World Health Organization.


melakukan pengukuran kadar Hydrogen Cyanide and Cyanides
tiosianat pada masyarakat di area : Human Health Aspects. Geneva
industri tapioka yang : WHO Library Cataloguing-in-
mengonsumsi air minum dari air Publication Data, 2004
sumur gali dan melakukan
perbandingan antara hasil
perhitungan tingkat risiko dengan
gangguan kesehatan yang
dialami responden penelitian

DAFTAR PUSTAKA
1. Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia. Keputusan
Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 104
Tahun 2016 Tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori
Industri Pengolahan Golongan
Pokok Industri Makanan Bidang
Pengolahan Tapioka. Jakarta,
2016
2. Ariyanti S, Raharjo B. Hubungan
Jarak Sumur Dari Sungai
Tercemar Limbah Tapioka
Dengan Kadar Sianida. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2010
;5(2) : 106-111.
3. Cifuentes, E., Brunkard, J.,
Alamo, U., Scrimshaw, S., and
Kendall, T. Rapid Assessment
Procedures in Environmental
Sanitation Research. Revue
Canadienne De Santé Publique,
2006 ; 97 (1).
4. Center for Disease Control and
Prevention. Facts About Cyanide.
Department of Health and Human
Services, 2003
5. Gonzales, T.R., M.PH and
R.E.H.S. Contamination of Private
Water Wells in the Estes Park
Valley^ Colorado. Journal of Envi
ronmen Id I Hcdilh. 2008 ; 71 (5)
6. Govier, J. How Clear Your Room.
Medical device technology, 2006.
7. IPCS. IPCS Risk Assessment
Terminology. Geneva : WHO,
2004

165

S-ar putea să vă placă și