Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lambung
Lambung merupakan suatu tabung elastis, yang lebar dan lunak. Lambung
terdiri dari 3 lapisan otot yang dari dalam diselubungi oleh selaput-perut. Otot-otot ini
dibagi dalam tiga bagian, yakni bagian atas (fundus), bagian tengah (corpus), dan
bagian bawah (antrum) yang meliputi pelepasan lambung (pylorus). Selain otot
penutup pylorus, dibagian atas lambung juga terdapat otot melingkar lain, yakni
sebagai katup dan berfungsi menyalurkan makanan kehanya satu jurusan, yaitu
kearah usus. Fungsi lambung adalah sebagai penampung makanan dan ditempat
inilah makanan diaduk secara intensif dengan getah lambung dan terjadi absorpsi
sambil diaduk dengan ludah. Kelenjar liur mengsekresi enzim amilase (ptyalin) yang
Gerakan berombak ini yang terdiri dari gerakan kontraksi dan relaksasi, ditimbulkan
kapasitas kira-kira 1500 mL. Terdapat 3 bagian utama yaitu fundus, badan dan
gastrik juice (cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu mukus, HCL
(hydrochloric acid), pensinogen, dan air. Hormon gastrik yang disekresi langsung
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein dirubah
menjadi polipeptida
4. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol,
HCL.
6. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung) kedalam
duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan terjadi
peristaltik yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus (Sain, 2009).
Penyakit lambung, sering disebut juga sakit maag adalah yang diakibatkan
oleh kelebihan asam lambung, sehingga dinding lambung lama-lama tidak kuat
menahan asam lambung tersebut sehingga timbul rasa sakit yang sangat mengganggu
bagi penderita. Gejala khas sakit pada lambung adalah rasa panas di dada, rasa tidak
nyaman waktu menelan, dan rasa sakit waktu menelan. Gejala tambahan meliputi
serangan asma, suara serak, mual dan muntah, nyeri pada dada dan sering sendawa
(Anonim 2011).
Bila mukosa lambung sering kali atau dalam waktu cukup lama bersentuhan
dengan aliran balik getah duodenum yang bersifat alkalis, Peradangan sangat
mungkin terjadi dan akhirnya malah berubah menjadi tukak lambung. Gastritis dapat
pula disebabkan oleh turunnya daya tangkis mukosa, yang dalam keadaan sehat
sangat tahan terhadap sifat agresif HCl-pepsin. Keutuhan dan daya regenerasi sel-sel
mukosa dapat diperlemah tidak saja oleh sekresi HCl berlebihan, melainkan oleh
obat-obat OAINS, kortikosteroid dan alkohol dalam kadar tinggi dapat merusak
Gejala umumnya tidak ada atau kurang nyata, kadang kala dapat berupa
pada selaput lendir lambung, dan mengurangi rasa sakit akibat iritasi selaput lendir
atau kekejangan otot dinding lambung. Obatnya adalah Antasid, Anti-Histamin, Anti-
Kolinergik, Demulcent (dapat mengurangi iritasi lokal pada tukak lambung, dan
secara fisik melindungi sel-sel di bawahnya terhadap kontak dengan iritan dari luar)
(Anonim, 2010).
Maag atau radang lambung atau tukak lambung atau gastritis adalah gejala
Lambung yang menyebabkan sakit dan perih pada Perut (Ilyas, Sadeli).
Maag sendiri merupakan kosa kata Belanda yang berarti lambung, yang
penyakit ini sering terjadi pada orang bergolongan darah O. Penyakit ini berupa
peradangan selaput lendir (mukosa) lambung (gastritis) atau luka mukosa lambung
(gastric ulcer) yang dikenal dengan istilah tukak lambung (ulcus pepticum).
Lambung dalam keadaan sakit terdapat borok-borok pada mukosa lambung. Borok
terjadi akibat tidak seimbangnya sekresi asam lambung-pepsin dan mukus yaitu
produk kelenjar pada mukosa lambung yang berfungsi sebagai benteng bagi lapisan
mukosa lambung. Karena lambung terletak di rongga perut bagian atas agak ke kiri,
peningkatan produksi asam lambung atau menurunya daya tahan dinding lambung
terhadap pengaruh luar. Gastritis akut yang tidak diobati akan berkembang menjadi
kronis. Gastritis kronis yang disertai borok atau luka pada dinding lambung disebut
tukak lambung. Secara garis besar beberapa faktor pemicu timbulnya penyakit ini
dikelompokkan dalam empat golongan, antara lain faktor makanan, obat-obatan dan
faktor agresif dan memperkuat faktor defensif. Sampai saat ini pengobatan ditujukan
untuk mengurangi asam lambung yakni dengan cara menetralkan asam lambung dan
mengurangi sekresi asam lambung. Selain itu pengobatan gastritis juga dilakukan
Telah banyak obat yang beredar yang bertujuan mengobati penyakit gastritis.
Di samping itu kepada penderita tetap dianjurkan mengatur pola makannya dan
digunakan untuk menetralkan asam yang tersekresi dan sukralfat untuk melapisi
2004).
pencernaan bagian atas yang diakibatkan oleh pembentukan asam dan pepsin. Tukak
berbeda dari erosi mukosa superfisial dalam yang membuat luka lebih dalam pada
mukosa muskularis. Tiga bentuk umum dari tukak adalah ulcer yang disebabkan oleh
H. Pylori , obat anti inflamasi non steroid, dan kerusakan mokosa yang berhubungan
menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna manusia. Jenis bakteri yang paling
sering menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna adalah bakteri-bakteri famili
Enterobacteriaceae. Bakteri ini dapat hidup dalam usus besar manusia dan hewan,
dalam tanah, dan dalam air. Karena dalam usus besar manusia, bakteri-bakteri ini
2.3 Obat
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua
mahluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
menyembuhkan penyakit luka, atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia
atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (syamsuni,
2006).
Obat dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat
bersifat sebagai obat jika tepat dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan
waktu yang tepat. Akan tetapi apabila digunakan penyalahgunaan dalam pengobatan
atau dengan dosis yang berlebihan maka dapat menimbulkan keracunan, sebaliknya
apabila dosis yang diberikan lebih kecil maka tidak akan memperoleh efek
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam
merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan
berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau
farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat diatas, maka peran
1) Penetapan diagnosa
3) Menyembuhkan penyakit
6) Peningkatan kesehatan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat secara umum adalah
1. Tepat Penderita
Dalam memberikan obat, harus memastikan dan memeriksa identitas pasien pada
setiap kali pemberian obat. Apakah obat yang diberikan sesuai dengan penderitanya.
2. Tepat Obat
Sebelum memberikan obat pada pasien, perlu membaca kembali label obat serta
interaksi obat dan memastikan kembali bahwa pasien menerima obat yang telah
Dalam memberikan obat pada pasien, sebaiknya mengecek obat pada saat
3. Tepat Dosis
Memastikan dan memeriksa dosis tertentu yang telah diresepkan dokter untuk
pasien dengan penyakit tertentu agar tidak terjadi over dosis atau under dosis yang
4. Tepat Waktu
memperhatikan kapan obat tersebut diberikan, sebelum makan atau sesudah makan.
5. Waspada
2.4.1 Metronidazole
1. Indikasi
Pengobatan infeksi karena bakteri anaerob. Amubiasis, giardiais.
3. Kontra Indikasi
4. Efek Samping
2.4.2 Omeprazole
1. Indikasi
Terapi jangka pendek usus 12 jari dan tukak lambung. Refluks esofagitis
Dewasa 20-40 mg 1 kali/hari. Lama terapi: tukak 12 jari 2-4 minggu; tukak
3. Efek Samping
Pengunaan dosis besar dan lama dapat menstimulasi pertumbuhan sel ECL
2.4.3 Ranitidin
1. Indikasi
Terapi oral
tablet atau dosis tunggal 2 tablet menjelang tidur malam, selama 4-8 minggu.
Untuk hipersekresi patologis, sehari 2-3 kali 1 tablet. Bila keadaan paah dosis
pemeliharaan sehari 1 tablet pada malam hari. Pada penderita gangguan fungsi
ginjal dan kleren kretinin kurang dari 50 mg/menit, dosis sehari 1 tablet.
Terapi parenteral
Diberikan i.m. atau i.v. atau infus secara perlahan atau intermiten untuk
penderita rawat inap dengan kondisi hipersekretori patologi atau tukak usus
duabelas jari yang tidak sembuh-sembuh, atau bila terapi oral tidak
memungkinkan.
Dosis dewasa :
Injeksi i.m. atau i.v. intermiten: 50mg setiap 6-8 jam jika diperlukan, obat
dapat diberikan lebih sering, dosis tidak boleh melebihi 400 mg sehari. Jika
kecepatan 6,25 mg/jam selama lebih dari 24 jam, pada penderita dengan
dengan kecepatan 1 mg/kg per jam. Jika setelah 4 jam penderita masig sakit,
atau sekresi asam lambung masih besar dari 10 mEq/jam,dosis ditambah 0,5
mg/kg per jam, lalu ukur kembali sekresi asam lambung. Pada penderita gagal
ginjal dengan kliren kreatinin kurang dari 50 menit, dosis i.m. atau i.v yang
dianjurkan adalah 50 mg setiap 18-24 jam. Jika diperlukan, ubah dengan hati-
3. Kontraindikasi
4. Efek Samping
(jarang).
dipastikan.
b. Pemberian harus hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan
ginjal.
(estabilised).
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam
perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada
autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor (Putri, 2010).
melindungi integritas dan identitas individu serta mencegah invasi organisme dan zat
yang berbahaya di lingkungan yang dapat merusak dirinya. Sistem imun mempunyai
sedikitnya 3 fungsi utama. Yang pertama adalah suatu fungsi yang sangat spesifik
yaitu kesanggupan untuk mengenal dan membedakan berbagai molekul target sasaran
dan juga mempunyai respons yang spesifik. Fungsi kedua adalah kesanggupan
membedakan antara antigen diri dan antigen asing. Fungsi ketiga adalah fungsi
memori yaitu kesanggupan melalui pengalaman kontak sebelumnya dengan zat asing
patogen untuk bereaksi lebih cepat dan lebih kuat daripada kontak pertama (Munasir,
2001).
tubuh haspes dan hidup di dalam jaringan. Dengan terjadinya infeksi akan terbentuk
radang sebagai respons tubuh. Dengan demikian infeksi merupakan salah satu sebab
pertahanan tubuh yang kuat. Mekanisme imunitas terhadap antigen yang berbahaya
meliputi pertahanan fisik dan kimiawi, simbiosis dengan bakteri flora normal, innate
immunity serta imunitas spesifik yang didapat, terdiri dari imunitas humoral serta
imunitas selular (cell mediated immunity). Respons imun terhadap bakteri meliputi
bakteri ekstraseluler dan intraselular. Pada infeksi bakteri yang berat dapat terjadi
kelelahan respons imun (exchaustion), dalam keadaan ini pemberian terapi penunjang
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain puskesmas mempunyai
Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur
(Depkes, 1991)
dari balai pengobatan, balai kesejahteraan ibu dan anak, usaha hygiene sanitasi
kesakitan penderita, ditulis dari sudut pandang medik definisi rekam medik menurut
surat keputusan direktur pelayanan medik adalah berkas yang berisikan catatan dan
dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang penderita selama dirawat di rumah
b. Merupakan suatu sarana komunikasi antar dokter dan setiap profesional yang
d. Digunakan sebagai dasar untuk kaji ulang studi dan evaluasi perawatan yang
g. Sebagai dasar perhitungan biaya, dengan menggunakan data dalam rekam medik,
Suatu rekam medik yang lengkap, jika mencakup data identitas dan
sosiologis; sejarah famili pribadi; sejarah kesakitan yang sekarang; pemeriksaan fisik;
bedah; patologi mikroskopik dan nyata (gross); kondisi pada waktu pembebasan,
a. Berkas rekam medik adalah milik rumah sakit dan direktur rumah sakit
bertanggung jawab atas hilang, rusak atau pemalsuan rekam medik, serta
b. Isi rekam medik adalah milik penderiita yang wajib dijaga kerahasiaannya;
c. Untuk melindungi kerahasiaan tersebut, hanya petugas rekam medik yang diijinkan
d. Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medik untuk badan
atau lembaga atau perorangan, kecuali yang telah ditetapkan oleh peraturan
e. Selama pasien dirawat, rekam medik menjadi tanggung jawab perawat ruangan
1. Visi
Dengan indikator :
2. Misi
Sementara dalam mencapai visi yang ada, Puskesmas Dulalowo memiliki misi
yaitu :
pelayanan kesehatan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat
serta lingkungan.
antasida dalam pengobatan gastritis di SMF penyakit dalam rumah sakit umum
daerah (RSUD) ahmad mochtar bukittinggi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa
100% dari pasien yang menggunakan terapi kombinasi Ranitidin dengan Sukralfat
keluhannya hilang dan 80% pada pasien yang menggunakan Ranitidin dengan