Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar teori dari kasus malaria !
2. Untuk mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan dari kasus malaria !
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.2 Konsep dasar teori
2.2.1 Definisi
Malaria adalah suatu penyakit infeksi yang menginvasi sistem hematologi
melalui vektor nyamuk yang terinfeksi protozoa plasmodium. (Arif Muttaqin, dkk,
2011)
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang disebabkan
oleh protozoa genus plasmodium yang ditandai dengan demam, anemia dan
splenomegali (Mansjoer, 2001, hal 406).
Malaria adalah infeksi parasit pada sel darah merah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkan kepada manusia melalui air
liur nyamuk (Corwin, 2000, hal 125).
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat
intraseluler dari genus plasmodium (Harijanto, 2000, hal 1).
Malaria adalah penyakit infeksi dengan demam berkala, yang disebabkan oleh
Parasit Plasmodium dan ditularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles (Tjay & Raharja,
2000).
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah. (Ilmu Penyakit Dalam, 2009) Penyakit malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang termasuk golongan protozoa
melalui perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles spp. (www.depkes.go.id)
Malaria adalah penyakit akut dan dapat menjadi kronik yang disebabkan oleh
protozoa (genus plasmodium) yang hidup intra sel (Iskandar Zulkarnain, 1999).
2.2.2 Etiologi
Malaria paling sering di sebabkan oleh gigitan nyamuk spesies Anopheles
betina yang terinfeksi dengan spesies dari protozoa genus plasmodium. Terdapat
lima spesies paling umum yang memberikan pengaruh ceddera terhadap manusia
(fernandez, 2009), yaitu sebagai berikut.
a. Plasmodium Falcifarum
b. Plasmodium Vivax
c. Plasmodium Ovale
d. Plasmodium Malariae
e. Plasmodium Knowlesi
Plasmodium Knowlesi, baru-baru ini di identifikasi di Asia tenggara sebagai
patogen bermakna secara klinis pada amanusia (Cox-Singh, 2008) (Arif Muttaqin,
dkk, 2011).
2.2.3 Klasifikasi
2. Rumusan diagnosa
a. Hipertermia b/d peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung
sirkulasi kuman pada hipotalamus.
b. Perubahan perfusi jaringan b/d anemia, penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrien dalam tubuh.
c. Aktual/resiko tinggi gangguan elektrolit (hiponatremi, hipokalemi) b/d
diuresis osmotik, diaforesis
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake makanan yang
tidak adekuat, anoreksia, mual/muntah.
e. Resiko tinggi infeksi b/d penurunan sistem kekebalan tubuh
f. Nyeri dan ketidaknyamanan b/d resfon inflamasi sistemik, mialgia,
artralgia, diaforesis.
g. Kecemasan b/d kondisi sakit, prognosis penyakit malaria falciparum
h. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan b/d kurangnya pemajanan, kesalahan interprestasi informasi,
keterbatasan kognitif.