Sunteți pe pagina 1din 6

Nur Imamiati

1165030143/4-D

Analisis Semiotika Pada Lirik Lagu Harris J “Save Me from Myself”


A. Pendahuluan
Secara etimologi, kata sastra berasal berasal dari bahasa Sansekerta “sas”
yang berarti instruksi atau ajaran dan “tra” yang berarti “alat atau sarana”. Jadi,
menurut bahasa Sansekerta, sastra adalah teks yang mengandung pedoman.
Dalam bahasa Indonesia, kata ini merujuk pada kata kesusastraan atau sebuah
jenis tulisan yang mengandung keindahan. Maka dari itu, lirik lagu juga
merupakan sebuah karya sastra karena lirik lagu merupakan tulisan yang
mengandung satu keindahan yang disajikan ke dalam sebuah musik.
Untuk memahami dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman
tentang teori sastra. Teori sastra menjelaskan kepada kita tentang konsep sastra
sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan mengantarkan kita ke arah
pemahaman dan penikmatan fenomena yang terkandung di dalamnya. Dengan
mempelajari teori sastra, kita akan memahami fenomena kehidupan manusia
yang tertuang di dalam teori sastra. Karya sastra yang akan penulis kaji adalah
lirik lagu dari seorang penyanyi kebangsaan Inggris bernama Harris J yang
berjudul ‘Save Me from Myself’.
B. Dasar Teori
Teori Semiotika
Menurut Paul Cobley dan Litza Janz (2002:4) semiotika berasal dari kata
‘seme’, bahasa Yunani, yang berarti penafsir tanda. Literatur lain menjelaskan
bahwa semiotika berasal dari kata ‘semeion’ yang berarti tanda. Teori semiotika
berarti studi sistematis mengenai produksi dan interpretasi tanda, bagaimana
cara kerjanya, apa manfaatnya pada kehidupan manusia. Dalam pandangan
semiotik yang berasal dari Saussure, bahwa bahasa merupakan sebuah sistem
tanda dan sebagai suatu tanda ,bahasa mewakili sesuatu yang lain yang disebut
dengan makna. Jika dalam suatu teks kesastraan bahasa menjadi sebuah sistem
tanda, maka bukan hanya mengarah pada tataran mekna pertama melainkan
pada tataran makna kedua.
Tanda-tanda tersebut tidak terbatas pada tulisan saja, tanda-tanda tersebut
dapat berupa hubungan antar penulis,karya sastra, dan pembaca. Tentunya
tanda-tanda tersebut dapat berkaitan langsung dengan kondisi alam semesta
dan lingkungan manusia.
Salah satu konsepnya adalah signifiant dan signifie yang menurut Saussure
merupakan komponen pembentuk tanda dan tidak bisa dipisahkan peranannya
satu sama lain. Signifiant (Penanda), atau disebut juga signifier, merupakan hal-
hal yang tertangkap oleh pikiran kita seperti citra bunyi, gambaran visual, dan
lain sebagainya. Sedangkan signifie (Petanda), atau yang disebut juga
sebagai signified, merupakan makna atau kesan yang ada dalam pikiran kita
terhadap apa yang tertangkap.
Signifier dan signified adalah produksi kultural hubungan antara kedua
(arbitier) memasukkan dan hanya berdasar konvensi, kesepakatan, atau
peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Hubungan antara signified dan
signifier tidak bisa dijelaskan dengan nalar apapun, baik pilih bunyi-bunyian atau
pilihan yang mengaitkan rangkaian bunyi tersebut dengan benda atau konsep
yang dimaksud. Karena hubungan yang terjadi antara signified dan signifier
harus dipelajari yang berasal ada struktur yang pasti atau kode yang membantu
menafsirkan.

C. Metode Deskriptif Analisis


Metode ini merupakan metode gabungan dua metode. Hal ini dapat dilakukan
dengan syarat keduanya tidak bertentangan. Secara etimologis deskripsi dan
analisis berarti menguraikan. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
D. Pembahasan
Untuk menganalis lagu tersebut akan digunakan teori semiotika Saussure
yakni penanda dan pertanda.
Aspek Penanda Aspek Petanda
I want it all, I want it now. Pada bait ini pencipta lagu ingin
Forget about the consequences. menunjukkan bahwa manusia selalu
menginginkan sesuatu. Sesuatu di
lirik tersebut mengacu pada banyak
hal dan terkadang sesuatu tersebut
tidak bisa ditunda kehadirannya,
sehingga selalu saja menghalalkan
segala cara untuk menginginkannya
tanpa mempedulikan konsekuensi
apa yang akan terjadi nantinya.

Dalam (HR Bukhari no. 6436)


“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih
menginginkan lembah yang ketiga.”
Berdasarkan hadits riwayat di atas bisa dilihat bahwa manusia tidak
pernah memiliki kepuasaan yang hakiki. Dan selalu menginginkan hal yang lebih,
mungkin banyak orang telah mendengar kata-kata “sudah diberi hati malah
meminta jantung”, itulah ciri ketidakpuasan yang ada dalam diri manusia.
Menurut Brama Ardianto, salah satu faktor yang membuat manusia tidak
pernah merasa puas itu dikarenakan gemar membandingkan diri kita dengan
orang lain sehubungan dengan kondisi keuangan, emosional, sosial, intelektual
atau karena kita tidak bahagia tentang kehidupan kita sendiri, dan mengarah ke
citra diri yang rendah. Kita cenderung jarang fokus pada bakat dan kemampuan
kita sendiri yang unik, atau apa yang sudah kita miliki. Membandingkan dengan
orang lain hanya menggeser fokus kita jauh dari aspek-aspek positif dari
kehidupan kita sendiri, dan kita cenderung mudah berkecil hati dan selalu iri
dengan apa yang orang lain dapatkan.

Aspek Penanda Aspek Petanda


I know that it’s bad, it’s better to Pada bait ini pencipta lagu
wait. menyampaikan bahwa apa yang dia
But sometimes i can be selfish. lakukan itu salah, ketidaksabarannya
And the only sound i hear is right dalam menginginkan sesuatu
now, muncul karena keegoisan dirinya.
And all my patience gets locked out. Dia ingin dapat menahan egonya
tapi itu seperti hal yang sulit,
bahkan kesabarannya sudah
terkunci habis, seakan dirinya
sendiri sudah kalah dalam perang
memerangi rasa keegoisan dan
ketidaksabarannya.

Semua manusia punya ego yang mesti dipuaskan, tapi apakah saat itu
mesti dipuaskan atau kita belajar menahan, kita sendiri yang harus melatihnya.
Ego ada pada diri setiap manusia dan seperti harimau yang lapar minta
dipuaskan. Secara tidak langsung pertumbuhan mentalitas tanpa pengendalian
ego yang baik, akan membawa pada karakter diri yang buruk di mata orang lain.
Egois atau juga disebut Ananiah, berarti sebangsa aku atau kemajuan.
Kata ananiah berasal dari bahasa arab ‘ana’ yang berarti Aku,. Secara istilah,
ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, tanpa peduli
dengan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sikap egois sering kali kita jumpai, baik pada
diri remaja maupun orang dewasa, sudah barang tentu sikap egois tidak disukai
dalam pergaulan karena cenderung meremehkan atau tidak menghargai orang
lain. Egois dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk dan bisa kita jumpai dalam
kehidupan kita sehari hari antara lain;
- Selalu ingin menang dalam pembicaraan bersama teman,
- Kurang menghargai pendapat orang lain walaupun benar,
- Dan, selalu ingin memiliki sesuatu yang tidak dibutuhkannya.
Ego dan kesabaran adalah yang yang saling berkaitan. Karena untuk
menahan ego dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Kesabaran merupakan hal
yang berat dan terkadang membuat kita berpikir bahwa kesabaran memiliki
batasnya dan apabila kesabaran itu habis maka rasanya seperti terkunci. Hal
itulah yang terkadang membuat kita kehilangan arah.

Aspek Penanda Aspek Petanda


Big light pull me in every time, Pada bait ini pencipta lagu
And it’s so hard to break a pattern menunjukkan bahwa setiap saat
But i see it clear, cahaya selalu datang
What’s deep inside is the only thing menghampirinya. Tetapi sangat sulit
that really matters untuk menyadari bahwa cahaya itu
So tell me how, how to turn it sudah datang karena ketidakpekaan
around? dirinya akan kedatangan cahaya itu.
Before my sense hit the ground. Cahaya dalam kalimat tersebut
dapat berarti hidayah atau
kesadaran atas apa yang dia lakukan
merupakan sebuah kesalahan. Tapi
itu bukan masalah yang penting,
karena yang terpenting adalah apa
yang ada di dalam cahaya tersebut,
hidayah yang mampu membawanya
ke jalan yang penting. Dia ingin
mendapatkan kesadaran itu segera
mungkin sebelum dia kembali
melakukan hal yang salah dan
menimbulkan dosa. Tapi dia tidak
tahu bagaimana cara melakukannya.

Hidayah itu adalah sebuah petunjuk yang Allah berikan kepada manusia.
Sebuah petunjuk yang Allah sebar dimana-mana. Kadang kita seringnya tidak
disadari bahwa kalau kita berusaha hidayah akan merangkul kita, jika kita
berusaha menjemputnya untuk mewarnai kehidupan kita. Ataupun kadang kita
tidak sadar bahwa Allah sedang memberikan sebuah anugerah kepada kita
bernama hidayah dan kita seringnya mengabaikan itu semua. Jadi, hidayah
adalah sesuatu yang harus kita cari sendiri. Karena sesungguhnya Allah SWT
selalu berada di sisi kita selama 24 jam. Hanya saja diri kita yang tidak pernah
menyadarinya sehingga membuat kita melakukan hal-hal yang seharusnya tidak
boleh dilakukan karena kita tidak mengingat-Nya. Kita harus senantiasa
mengingat Allah, berusaha sekuat mungkin dan menyadari bahwa Allah selalu
bersama kita di saat susah ataupun senang. Tinggal diri kita sendirilah yang
menentukan.
Aspek Penanda Aspek Petanda
I know that it’s wrong, and I want to Sadar akan kesalahan dan ingin
change, melakukan perubahan. Dan salah
I need You here with me. satu jalan untuk berubah adalah
Allah! Allah! Allah! kembali pada Allah. Allah adalah
Allah! satu-satunya yang dapat
Save me from myself, menyelamat kita. Dalam keadaan
Allah! Allah! Allah! yang buruk ataupun dalam keadaan
Allah! khilaf. ‘Save me from myself’ ini
Lord i need your help. menunjukkan bahwa musuh terbesar
Allah! Allah! Allah! kita adalah diri kita sendiri.
Allah! Bagaimana rasa keegoisan dan
ketidaksabaran yang selalu muncul
dalam diri kita sehingga kita sulit
untuk memeranginya dan membuat
diri kita sendiri kalah dengan rasa
egois itu.

Musuh terbesar manusia bukanlah manusia lain, namun diri sendiri.


Pikiran menghancurkan dan perasaan mengkhianati. Demikian proses alami
pertumbuhan manusia. Semakin manusia beranjak dewasa semakin banyak pula
keinginan yang ingin dicapai sebagai persiapan masa depan. Dan yang harus
dikalahkan ketika menghadapi masa kedewasaan adalah keegoisan. Jika kita
membiarkan keegoisan menyelimuti kita, sama saja seperti kita membiarkan diri
kita terjebak dalam kemunduran.
Hal ini merajuk pada profil si pencipta lagu sendiri. Harris J ini baru saja
mengalami masa kedewasaan, di umurnya yang telah mencapai 20 tahun
merupakan masanya menuju tahap kedewasaan. Tahap di mana orang memiliki
sisi keegoisan yang sangat tinggi, selalu ingin memiliki sesuatu dan ingin
menang. Dia tahu bahwa yang dia alami kali ini merupakan cara yang salah.
Maka dari itu, dia meminta bantuan kepada satu-satunya yaitu Allah SWT. Hanya
Allah yang mampu membantu menyelamatkan dirinya dari kesesatan akan
dirinya sendiri, yang mampu membuatnya mengendalikan diri supaya tidak
terjebak pada hal-hal yang tidak benar.

Aspek Penanda Aspek Petanda


‘Coz I tripped and fell, Tidak ada lagi yang bisa dilakukan
And there is nothing, nothing that I ketika kita berada dalam keadaan
won’t do. sesat. Tapi ada satu cara yaitu
Save me from myself kembali ke jalan yang benar, ke
‘Coz I need Your help jalan Allah. Sebelum terlambat,
And now I’m running, running back sekarang saatnya yang tepat untuk
to You. kembali.

Kembali ke jalan Allah merupakan syarat utama bagi setiap manusia yang
ingin hidup selamat dan bahagia, khususnya di akhirat. Sebelum terlambat
segera mungkin meminta pertolongan Allah. Tidak ada yang mengetahui kapan
kita meninggal, sebisa mungkin marilah kita berjihad di jalan Allah detik ini pula.

E. Kesimpulan

Dengan menggunakan teori semiotika dari Ferdinand de Saussure ini kita


jadi mengetahui tanda makna yang dimaksudkan pencipta lagu untuk dirinya
sendiri dan yang lain. Secara keseluruhan pencipta lagu ingin menunjukkan
bahwa musuh terbesar bukanlah manusia lain, tetapi diri kita sendiri. Bagaimana
semakin kita menuju usia matang, semakin banyak hal yang kita capai dan kita
ingin yang terkadang mengundang emosi dan memunculkan keegoisan. Dan hal
itu berdampak negatif, membuat kita menghalalkan segala cara untuk
mendapatkannya tanpa memikirkan orang lain. Kita mengetahui bahwa hal itu
salah tetapi kita selalu melupakannya. Sehingga kita selalu meminta bantuan
pada Allah untuk membantu kita, berdoa untuk diberikan kesadaran, tetapi hal
itu selalu kita abaikan. Satu hal yang harus kita ingat bahwa Allah selalu berada
di sisi kita 24 jam, Allah tidak tidur, Allah selalu mengawasi apa yang kita
kerjakan. Meminta bantuanlah pada Allah supaya kita mampu memerangi
keburukan yang ada dalam diri kita sendiri. Karena sesungguhnya Allah adalah
tempat kita untuk kembali.

Referensi
Ardianto, B. (t.thn.). Mengapa Manusia Tidak Pernah Puas. Diambil kembali dari
https://bramardianto.com/mengapa-manusia-tidak-pernah-merasa-puas.html

Manusia Tidak Pernah Puas Dengan Harta. (t.thn.). Diambil kembali dari https://rumaysho.com/766-
manusia-tidak-pernah-merasa-puas-dengan-harta.html

Pengertian Ananiah Egois. (2015). Diambil kembali dari


http://www.ilmusaudara.com/2015/09/pengertian-ananiah-egois.html

S-ar putea să vă placă și