Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1165030143/4-D
Semua manusia punya ego yang mesti dipuaskan, tapi apakah saat itu
mesti dipuaskan atau kita belajar menahan, kita sendiri yang harus melatihnya.
Ego ada pada diri setiap manusia dan seperti harimau yang lapar minta
dipuaskan. Secara tidak langsung pertumbuhan mentalitas tanpa pengendalian
ego yang baik, akan membawa pada karakter diri yang buruk di mata orang lain.
Egois atau juga disebut Ananiah, berarti sebangsa aku atau kemajuan.
Kata ananiah berasal dari bahasa arab ‘ana’ yang berarti Aku,. Secara istilah,
ananiah berarti sikap keakuan, sikap mementingkan diri sendiri, tanpa peduli
dengan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sikap egois sering kali kita jumpai, baik pada
diri remaja maupun orang dewasa, sudah barang tentu sikap egois tidak disukai
dalam pergaulan karena cenderung meremehkan atau tidak menghargai orang
lain. Egois dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk dan bisa kita jumpai dalam
kehidupan kita sehari hari antara lain;
- Selalu ingin menang dalam pembicaraan bersama teman,
- Kurang menghargai pendapat orang lain walaupun benar,
- Dan, selalu ingin memiliki sesuatu yang tidak dibutuhkannya.
Ego dan kesabaran adalah yang yang saling berkaitan. Karena untuk
menahan ego dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Kesabaran merupakan hal
yang berat dan terkadang membuat kita berpikir bahwa kesabaran memiliki
batasnya dan apabila kesabaran itu habis maka rasanya seperti terkunci. Hal
itulah yang terkadang membuat kita kehilangan arah.
Hidayah itu adalah sebuah petunjuk yang Allah berikan kepada manusia.
Sebuah petunjuk yang Allah sebar dimana-mana. Kadang kita seringnya tidak
disadari bahwa kalau kita berusaha hidayah akan merangkul kita, jika kita
berusaha menjemputnya untuk mewarnai kehidupan kita. Ataupun kadang kita
tidak sadar bahwa Allah sedang memberikan sebuah anugerah kepada kita
bernama hidayah dan kita seringnya mengabaikan itu semua. Jadi, hidayah
adalah sesuatu yang harus kita cari sendiri. Karena sesungguhnya Allah SWT
selalu berada di sisi kita selama 24 jam. Hanya saja diri kita yang tidak pernah
menyadarinya sehingga membuat kita melakukan hal-hal yang seharusnya tidak
boleh dilakukan karena kita tidak mengingat-Nya. Kita harus senantiasa
mengingat Allah, berusaha sekuat mungkin dan menyadari bahwa Allah selalu
bersama kita di saat susah ataupun senang. Tinggal diri kita sendirilah yang
menentukan.
Aspek Penanda Aspek Petanda
I know that it’s wrong, and I want to Sadar akan kesalahan dan ingin
change, melakukan perubahan. Dan salah
I need You here with me. satu jalan untuk berubah adalah
Allah! Allah! Allah! kembali pada Allah. Allah adalah
Allah! satu-satunya yang dapat
Save me from myself, menyelamat kita. Dalam keadaan
Allah! Allah! Allah! yang buruk ataupun dalam keadaan
Allah! khilaf. ‘Save me from myself’ ini
Lord i need your help. menunjukkan bahwa musuh terbesar
Allah! Allah! Allah! kita adalah diri kita sendiri.
Allah! Bagaimana rasa keegoisan dan
ketidaksabaran yang selalu muncul
dalam diri kita sehingga kita sulit
untuk memeranginya dan membuat
diri kita sendiri kalah dengan rasa
egois itu.
Kembali ke jalan Allah merupakan syarat utama bagi setiap manusia yang
ingin hidup selamat dan bahagia, khususnya di akhirat. Sebelum terlambat
segera mungkin meminta pertolongan Allah. Tidak ada yang mengetahui kapan
kita meninggal, sebisa mungkin marilah kita berjihad di jalan Allah detik ini pula.
E. Kesimpulan
Referensi
Ardianto, B. (t.thn.). Mengapa Manusia Tidak Pernah Puas. Diambil kembali dari
https://bramardianto.com/mengapa-manusia-tidak-pernah-merasa-puas.html
Manusia Tidak Pernah Puas Dengan Harta. (t.thn.). Diambil kembali dari https://rumaysho.com/766-
manusia-tidak-pernah-merasa-puas-dengan-harta.html