Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq) is one of the plants that grow in Indonesia. Dadap serep
leaves are commonly used as a traditional medicin. It can be used as an antimicrobial. This study aims to
determine the inhibition of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) Leaf Extract on the growth of the
bacteria Salmonella typhi. The methods used in this research was an analytic experimental test. The samples of
this study are Leaf Extract of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq), which is divided into eight
concentration, i.e. the concentration of 200,000 ppm, 100,000 ppm, 50,000 ppm, 25,000 ppm, 12,500 ppm,
6,250 ppm, 3,125 ppm, 1,560 ppm and two control i.e. a positive controls and a negative controls. Each test was
repeated three times. Antibacterial activity test performed by disc diffusion method, wherein the diameter of
each extract was determined and assessed their effectiveness inhibitory zone with chloramphenicol. Minimum
Inhibitory Concentration (MIC) was determined by disc diffusion method togeth er with the inhibition test. We
then measured at the lowest concentration of extract that they can inhibit the bacteria Salmonella typhi. The
results showed that the leaves of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) has antibacterial activity against
growth of bacteria Salmonella typhi. MIC seen from the leaves of Dadap Serep is 50,000 ppm with inhibition
zone diameter of 1.3 mm were formed. Diameter of clear zone is highest at a concentration of 200,000 ppm with
inhibition zone diameter formed is 4.83 mm. Phytochemical test results on Leaf of Dadap Serep (Erythrina
lithosperma Miq) retrieved alkaloids, flavonoids, tannins and saponins are positive.From this research it can be
concluded that the extracts from dadap serep leaves (Erythrina lithosperma Miq) has antibacterial activity
against growth of bacteria Salmonella typhi.
Keywords: Dadap serep leaves (Erythrina lithosperma Miq), Salmonella typhi, Minimum inhibitory
concentration (MIC), Antibacterial test
281
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
(Jawetz et al., 2013). Selain masalah terdapat pada tanaman dadap serep
resistensi, terapi obat-obat sintetik yang (Erythrina lithosperma Miq).
beredar dipasaran memiliki harga yang
relatif mahal dan penggunaannya dalam METODE PENELITIAN
jangka waktu tertentu memiliki efek samping Penelitian ini merupakan uji
(Monica, 2013). eksperimental analitik yang menggunakan
Tanaman Dadap Serep (Erythrina desain the post – test control only. Variabel
lithosperma Miq) (famili papilonaceae) bebas berupa perlakuan Ekstrak Etanol Daun
merupakan tanaman yang memiliki banyak Dadap Serepterhadap variabel terikat berupa
sekali khasiat sebagai obat tradisional, S. typhi. Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep
namun tidak banyak masyarakat Indonesia (Erythrina lithosperma Miq) dibuat dalam 8
yang mengetahuinya. Daun Tanaman Dadap konsentrasi yaitu 200.000 ppm, 100.000
Serep berkhasiat sebagai obat demam bagi ppm, 50.000 ppm, 25.000 ppm, 12.500 ppm,
wanita (demam nifas), pelancar ASI, 6.250 ppm, 3.125 ppm, 1.560 ppm dan dua
perdarahan bagian dalam, sakit perut, kelompok kontrol, yaitu kontrol positif
mencegah keguguran, serta kulit batang adalah kloramfenikol dan kontrol negatif
digunakan sebagai pengencer dahak adalah DMSO 10%. Penelitian ini
(Revisika, 2011). Uji fitokimia dari berbagai dilaksanakan pada bulan November 2016 –
bagian pada tanaman ini juga dilaporkan Desember 2016 yang bertempat di
memiliki kandungan saponin, flavonoida, Laboratorium Farmasi UHO dan
polifenol, tannin, dan alkaloida, dimana Laboratorium Mikrobiologi FK UHO.
kandungan zat-zat tersebutlah yang membuat
tanaman Dadap Serep memiliki fungsi a. Pengambilan dan Persiapan Sampel
sebagai antimikroba, antiinflamasi, Sampel yang digunakan dalam
antipiretik, serta antimalaria (Desianti, penelitian ini adalah Daun Dadap Serep yang
2007). Uraian diatas mengindikasikan berasal dari Desa Jati Bali, Kecamatan
pentingnya dilakukan penelitian pada Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe
TanamanDadap Serep, untuk mengetahui Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
apakah Ekstrak Etanol Daun Tanaman Dengan kriteria sampel Daun Dadap Serep
Dadap Serep dapat menghambat yaitu mulai dari daun ke-5 dari pucuk. Berat
pertumbuhan bakteriS. typhi, sehingga dapat basah sampel yang didapatkan adalah 1 kg.
digunakan sebagai alternatif pengobatan Sampel kemudian dibersihkan dan diangin-
penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi anginkan hingga mengering. Proses
bakteri S. typhi pengeringan dilakukan selama 4 – 5 hari.
Adapun tujuan dalam penelitian ini Sampel yang telah kering kemudian
adalah untuk mengetahui efektivitas Ekstrak diblender dengan hasil berat kering yaitu
EtanolDaun Tanaman Dadap Serep 467,45 gram.
(Erythrina lithosperma Miq) terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi (S. b. Ekstraksi Tanaman
typhi), pengujian Kadar Hambat Minimum Ekstraksi adalah proses penyaringan zat – zat
(KHM), ekstrak yang memiliki daya hambat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian
yang paling baik dari berbagai konsentrasi tanaman obat, hewan, ataupun biota laut.
dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. Proses ektraksi dilakukan dengan cara
typhi, dansenyawa metabolit sekunder yang maserasi selama 3 x 24 jam. Proses maserasi
282
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
dalam penelitian ini menggunakan pelarut pula dalam cawan petri tersebut. Setelah itu,
etanol 96%. Maserat kemudian dipisahkan diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24
dari ampas dengan cara disaring kemudian jam. Uji antibakteri ini dilakukan dalam tiga
diuapkan dengan menggunakan alat rotary kali pengulangan.
vacum evaporator.
e. Uji Kadar Hambat Minimum
c. Uji Pendahuluan Ekstrak Daun Uji KHM dilakukan secara difusi
Dadap Serep dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi
Uji pendahuluan dilakukan untuk terendah dari Ekstrak Daun Dadap Serep
mengetahui daya hambat dari ekstrak daun yang mampu menghambat pertumbuhan
Dadap Serep terhadap pertumbuhan bakteri bakteri S. typhi. Kadar Hambat Minimum
S. typhi sebelum dilakukannya uji daya (KHM) dapat diketahui dengan mengukur
hambat terhadap masing-masing konsentrasi diameter terkecil zona bening yang terbentuk
ekstrak. Uji pendahuluan ini dilakukan di sekeliling kertas cakram yang telah
dengan metode difusi menggunakan diteteskan berbagai konsentrasi ekstrak.
pengenceran ekstrak 1 gr/ 5 ml DMSO 10%
(200.000 ppm), kontrol positif, dan kontrol HASIL
negatif. Hasil uji pendahuluan dari Ekstrak
Daun Dadap Serep terhadap pertumbuhan
d. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak bakteri S. typhi dapat dilihat padaTabel
Daun Dadap serep 1berikut.
Pengujian aktivitas antibakteri
dilakukan secara difusi dimaksudkan untuk Tabel 1. Uji Pendahuluan Ekstrak Daun Dadap
mengetahui berapa besar zona hambat yang Serep (Erythrina lithosperma Miq) terhadap
terbentuk disekitar kertas cakram yang telah Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.
diteteskan pengenceran Ekstrak Daun Dadap
Diameter Zona
Serep terhadap pertumbuhan bakteri S. typhi Sampel
Hambat (mm)
Interpretasi
yang dibiakkan dalam cawan petri berisi Ekstrak
2 mm Lemah*
Nutrient Agar15 ml. Langkah awal dalam Etanol
Kontrol
proses ini adalah mempersiapkan alat dan 14 mm Intermediate**
Positif
bahan yang digunakan. Kemudian membuat Kontrol
0 mm
Tidak Memiliki
Negatif Daya Hambat
pengenceran dari setiap ekstrak dalam
delapan konsentrasi, yaitu 200.000 ppm,
Keterangan :
100.000 ppm, 50.000 ppm, 25.000 ppm,
* = Klasifikasi respon hambatan pada
12.500 ppm, 6.250 ppm, 3.125 ppm, dan
pertumbuhan bakteri
1.560 ppm. Kemudian Ekstrak Daun Dadap
** = Standar Zona Hambat Antibiotik
Serep masing-masing konsentrasi diteteskan
Menurut CLSI
dalam kertas cakram steril sebanyak 30µl.
Pada Tabel 1 di atas, diketahui bahwa
Selanjutnya kertas cakram diletakkan dalam
Ekstrak Daun Dadap Serep memiliki daya
cawan petri yang berisi Nutrient agar yang
hambat terhadap pertumbuhan bakteri S.
telah disuspensikan bakteri S. typhi. Kontrol
typhi, dimana zona hambat yang terbentuk
positif yang digunakan adalah kloramfenikol
adalah 2 mm. Jika dilihat menurut indikator
disk 30 µg dengan diameter 6 mm dan
respon hambatan pertumbuhan bakteri,
kontrol negatif yaitu DMSO 10% diletakkan
283
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
284
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
285
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
Dadap Serep (Erythrina Lithosperma Miq) bervariasi pada setiap konsentrasi yang
ternyata juga bersifat antibakteri terhadap diberikan. Pada konsentrasi 25.000 ppm
bakteri Salmonella typhi yang merupakan sampai konsentrasi 1.560 ppm tidak
penyebab penyakit enterik yaitu demam memperlihatkan respon hambat yang
tifoid. ditandai dengan tidak terbentuknya zona
Ekstraksi dilakukan untuk menarik bening disekitar kertas cakram yang
senyawa metabolit sekunder pada Daun berdiameter 6 mm. Tidak terbentuknya zona
Dadap Serep dengan menggunakan pelarut bening pada konsentrasi tersebut dikarenakan
etanol, dimana etanol merupakan salah satu kemampuan antibakteri daun dadap serep
pelarut dengan tingkat kepolaran yang tinggi sedikit atau bahkan tidak ada, sehingga tidak
sehingga pelarut ini akan meresap dan mampu menghambat laju pertumbuhan dari
melunakkan susunan sel, sehingga zat – zat bakteri Salmonella typhi.
(metabolit sekunder) yang terkandung di Zona bening mulai terbentuk pada
dalamnya akan terlarut (Ansel, 1989 dalam konsentrasi 50.000 ppm yang artinya pada
Daud et al, 2011). Metabolit sekunder yang konsentrasi ini sudah menunjukkan respon
terlarut dalam larutan etanol dapat bersifat hambat terhadap pertumbuhan bakteri
polar, semipolar dan nonpolar. Salmonella typhi. Adanya respon hambat
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa oleh karena pada kosentrasi tersebut zat aktif
Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina yang berperan sebagai antibakteri jumlahnya
Lithosperma Miq) memiliki aktivitas dalam sudah tinggi sehingga mampu menghambat
menghambat pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri. Besarnya zona bening
Salmonella typhi. Hal ini sesuai dengan yang terbentuk pada konsentrasi 50.000 ppm
Hussainet al (2016) bahwa aktivitas yaitu 1,3 mm. Meskipun dalam
antimikroba dapat dikaitkan dengan interpretasinya dikategorikan lemah, hal ini
kehadiran flavonoid yang diekstrak dari daun sangat positif dikarenakan konsentrasi ini
dadap serep. sudah memperlihatkan kemampuannya
Respon hambatan yang terbentuk dalam menghambat pertumbuhan bakteri
bervariasi tergantung dari konsentrasi yang Salmonella typhi.
diberikan. Adanya respon hambatan oleh Konsentrasi 100.000 ppm
Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina memperlihatkan peningkatan respon hambat
Lithosperma Miq) dikarenakan terdapatnya dengan diameter zona bening yang terbentuk
senyawa aktif yang mempunyai sifat sebagai yaitu 2,45 mm. Pada konsentrasi 200.000
antibakteri, yaitu senyawa metabolit ppm diameter zona bening yang terbentuk
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin yaitu 4,83 mm. Berdasarkan hasil di atas,
dan saponin (Revisika, 2011). Selain dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
senyawa metabolit sekunder, dalam Ekstrak konsentrasi Ekstrak Daun Dadap Serep
Daun Dadap Serep (Erythrina Lithosperma (Erythrina Lithosperma Miq) yang
Miq) juga mengandung senyawa potensial digunakan maka respon hambatnya akan
yang sifatnya sebagai antibakteri, yaitu semakin meningkat. Hal ini dikarenakan
erycristagallin dan orientanol B (Hussainet pada konsentrasi yang tinggi, zat aktif yang
al, 2016). Pada uji daya hambat didapatkan berperan sebagai antibakteri seperti alkaloid,
bahwa daya hambat Ekstrak Daun Dadap flavonoid, tanin dan saponin jumlahnya
Serep (Erythrina Lithosperma Miq) semakin meningkat, sehingga
memperlihatkan respon hambatan yang kemampuannya dalam menghambat
286
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
pertumbuhan bakteri juga semakin besar, sel, membran sitoplasma sintesis protein dan
yang ditandai dengan terbentuknya zona sintesis asam nukleat (Subandrio, 1995
bening yang lebih luas disekitar kertas dalam Saputro, 2014). Metabolit sekunder
cakram. yang memiliki kelarutan tinggi adalah polar,
Pada dinding sel bakteri gram negatif dimana akan lebih mudah menembus lapisan
terdapat peptidoglikan. Fungsi dari fosfolipid membran sel sehingga lebih cepat
peptidoglikan adalah untuk menahan adanya mengganggu fungsi fisiologis bakteri dan
kerusakan apabila terdapat tekanan osmotik pada akhirnya sel akan mengalami kematian
yang tinggi. Flavonoid memiliki kepolaran (Kneblock, 1989 dalam Saputro 2014).
yang sama dengan peptidoglikan sehingga Efektivitas ekstrak daun dadap serep
mampu menembus peptidoglikan dan (Erythrina Lithosperma Miq) dapat dilihat
menyebabkan terganggunya dinding sel dengan membandingkan dengan zona
bakteri. Fungsi flavonoid untuk melakukan hambat yang terbentuk dari kontrol positif
gangguan pada fungsi dinding sel dan (Kloramfenikol) yaitu 16,6 mm.
melindungi dari lisis osmotik (Puspita, 2012 Kloramfenikol merupakan antibiotik lini
dalam Mu’adah et al., 2015).Flavonoid dapat pertama dalam pengobatan penyakit demam
berperan secara langsung sebagai antibiotik tifoid akibat infeksi Salmonella typhi. Pada
karena dapat melisis sel dan menyebabkan penelitian ini, ekstrak daun dadap serep
denaturasi protein, menghambat sintesis kurang efektif dalam menghambat
protein dan asam nukleat, serta menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
ikatan ATP-ase pada membran sel (Suja, Tujuan digunakannya kontrol negatif adalah
2008 dalam Widiana, 2012). untuk memastikan bahwa tidak ada pengaruh
Senyawa alkaloid juga dapat dari pelarut terhadap zona hambat yang
menganggu terbentuknya jembatan silang dihasilkan oleh sampel. Sehingga jika
komponen penyusun peptidoglikan pada sel kontrol negatif menghasilkan daya hambat
bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak maka efek antibakteri terhadap sampel akan
terbentuk secara utuh dan menyebabkan berkurang validitasnya.
kematian sel tersebut (Liana, 2010). Uji Konsentrasi Hambat Minimum
Tanin dapat menghambat pertumbuhan (KHM), konsentrasi hambat minimum
bakteri dengan cara mengikat protein dalam merupakan konsentrasi terendah dari
proses sintesis protein dimana sintesis senyawa antibakteri yang dapat menghambat
protein yang dilakukan oleh bakteri pertumbuhan mikrobia uji. Dengan
berfungsi sebagai proses untuk berkembang diketahuinya ekstrak terbaik yang
biak. Hal tersebut sama dengan penjelasan memberikan kemampuan antibakteri adalah
Aljizah (2004) yang menjelaskan bahwa ekstrak dengan pelarut etanol, maka
tanin akan melakukan pengikatan Protein dilakukan pengujian terhadap ekstrak
Ahesin sebagai reseptor yang akan tersebut. Kadar Hambat Minimum dilakukan
menurunkan daya lekat, menghambat sintesis dengan metode difusi cakram, dimana media
protein, dan terganggunya permeabilitas. yang digunakan adalah Nutrient Agar.
Senyawa metabolit sekunder yang Konsentrasi ekstrak yang telah terdapat
bersifat antibakteri yang terkandung dalam dalam tabel 1, dan dua kontrol sebagai
suatu bahan alam dapat mengganggu proses pembanding yaitu kloramfenikol sebagai
fisiologis dan menghalangi terbentuknya kontrol positif dan DMSO 10% sebagai
komponen sel bakteri seperti sintesis dinding kontrol negatif, kemudian dalam media
287
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
288
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
289
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006
290