Sunteți pe pagina 1din 10

Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep (Erythrina lithosperma


Miq) sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Salmonella typhi
1
Andi Noor Kholidha,2 I Putu Wira Putra Suherman,1Hartati
1
Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo
2
Program Studi Pendidikan Dokter FK UHO
Email: aan.chemist.06@gmail.com

ABSTRACT
Dadap serep (Erythrina lithosperma Miq) is one of the plants that grow in Indonesia. Dadap serep
leaves are commonly used as a traditional medicin. It can be used as an antimicrobial. This study aims to
determine the inhibition of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) Leaf Extract on the growth of the
bacteria Salmonella typhi. The methods used in this research was an analytic experimental test. The samples of
this study are Leaf Extract of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq), which is divided into eight
concentration, i.e. the concentration of 200,000 ppm, 100,000 ppm, 50,000 ppm, 25,000 ppm, 12,500 ppm,
6,250 ppm, 3,125 ppm, 1,560 ppm and two control i.e. a positive controls and a negative controls. Each test was
repeated three times. Antibacterial activity test performed by disc diffusion method, wherein the diameter of
each extract was determined and assessed their effectiveness inhibitory zone with chloramphenicol. Minimum
Inhibitory Concentration (MIC) was determined by disc diffusion method togeth er with the inhibition test. We
then measured at the lowest concentration of extract that they can inhibit the bacteria Salmonella typhi. The
results showed that the leaves of Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) has antibacterial activity against
growth of bacteria Salmonella typhi. MIC seen from the leaves of Dadap Serep is 50,000 ppm with inhibition
zone diameter of 1.3 mm were formed. Diameter of clear zone is highest at a concentration of 200,000 ppm with
inhibition zone diameter formed is 4.83 mm. Phytochemical test results on Leaf of Dadap Serep (Erythrina
lithosperma Miq) retrieved alkaloids, flavonoids, tannins and saponins are positive.From this research it can be
concluded that the extracts from dadap serep leaves (Erythrina lithosperma Miq) has antibacterial activity
against growth of bacteria Salmonella typhi.
Keywords: Dadap serep leaves (Erythrina lithosperma Miq), Salmonella typhi, Minimum inhibitory
concentration (MIC), Antibacterial test

PENDAHULUAN diperkirakan sekitar 22 juta kasus terjadi


Penyakit infeksi menular merupakan dengan jumlah 216.000 kematian setiap
salah satu masalah kesehatan utama tahunnya yang sebagian besar adalah anak
khususnya di negara berkembang, termasuk usia sekolah dan dewasa muda (WHO,
di Indonesia. Salah satu penyakit menular 2013). Studi yang dilakukan di daerah urban
tersebut adalah demam tifoid yang di beberapa negara Asia pada anak usia 5-15
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi (S. tahun menunjukkan bahwa insidensi dengan
typhi) (Rosinta et al., 2015). biakan darah positif mencapai 180-194 per
Demam tifoid adalah infeksi sistemik 100.000 anak, di Asia Selatan pada usia 5-15
akut yang disebabkan oleh Salmonella tahun sebesar 400-500 per 100.000
entericaserotype typhi atau paratyphi penduduk, di Asia Tenggara 100-200 per
(Nelwan, 2010). Kejadian demam tifoid di 100.000 penduduk, dan di Asia Timur Laut
seluruh dunia berdasarkan laporan World kurang dari 100 kasus per 100.000 penduduk
Health Organization (WHO) yaitu setiap (Purba et al, 2016).
tahunnya diperkirakan terdapat 21 juta kasus Bakteri S. typhi merupakan penyebab
dengan 1-4 % kasus berakhir dengan penyakit demam tifoid, enterokolitis dan
kematian. Laporan terbaru menyebutkan data dapat terjadi bekteremia dengan lesi fokal.
insiden pasti dari kasus demam tifoid di Bakteri ini juga cepat menjadi resisten
negara-negara endemis berkisar antara 45- terhadap banyak obat antimikroba, sehingga
100 per 100.000 penduduk, serta menyebabkan masalah terapi yang sulit

281
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

(Jawetz et al., 2013). Selain masalah terdapat pada tanaman dadap serep
resistensi, terapi obat-obat sintetik yang (Erythrina lithosperma Miq).
beredar dipasaran memiliki harga yang
relatif mahal dan penggunaannya dalam METODE PENELITIAN
jangka waktu tertentu memiliki efek samping Penelitian ini merupakan uji
(Monica, 2013). eksperimental analitik yang menggunakan
Tanaman Dadap Serep (Erythrina desain the post – test control only. Variabel
lithosperma Miq) (famili papilonaceae) bebas berupa perlakuan Ekstrak Etanol Daun
merupakan tanaman yang memiliki banyak Dadap Serepterhadap variabel terikat berupa
sekali khasiat sebagai obat tradisional, S. typhi. Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep
namun tidak banyak masyarakat Indonesia (Erythrina lithosperma Miq) dibuat dalam 8
yang mengetahuinya. Daun Tanaman Dadap konsentrasi yaitu 200.000 ppm, 100.000
Serep berkhasiat sebagai obat demam bagi ppm, 50.000 ppm, 25.000 ppm, 12.500 ppm,
wanita (demam nifas), pelancar ASI, 6.250 ppm, 3.125 ppm, 1.560 ppm dan dua
perdarahan bagian dalam, sakit perut, kelompok kontrol, yaitu kontrol positif
mencegah keguguran, serta kulit batang adalah kloramfenikol dan kontrol negatif
digunakan sebagai pengencer dahak adalah DMSO 10%. Penelitian ini
(Revisika, 2011). Uji fitokimia dari berbagai dilaksanakan pada bulan November 2016 –
bagian pada tanaman ini juga dilaporkan Desember 2016 yang bertempat di
memiliki kandungan saponin, flavonoida, Laboratorium Farmasi UHO dan
polifenol, tannin, dan alkaloida, dimana Laboratorium Mikrobiologi FK UHO.
kandungan zat-zat tersebutlah yang membuat
tanaman Dadap Serep memiliki fungsi a. Pengambilan dan Persiapan Sampel
sebagai antimikroba, antiinflamasi, Sampel yang digunakan dalam
antipiretik, serta antimalaria (Desianti, penelitian ini adalah Daun Dadap Serep yang
2007). Uraian diatas mengindikasikan berasal dari Desa Jati Bali, Kecamatan
pentingnya dilakukan penelitian pada Ranomeeto Barat, Kabupaten Konawe
TanamanDadap Serep, untuk mengetahui Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
apakah Ekstrak Etanol Daun Tanaman Dengan kriteria sampel Daun Dadap Serep
Dadap Serep dapat menghambat yaitu mulai dari daun ke-5 dari pucuk. Berat
pertumbuhan bakteriS. typhi, sehingga dapat basah sampel yang didapatkan adalah 1 kg.
digunakan sebagai alternatif pengobatan Sampel kemudian dibersihkan dan diangin-
penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi anginkan hingga mengering. Proses
bakteri S. typhi pengeringan dilakukan selama 4 – 5 hari.
Adapun tujuan dalam penelitian ini Sampel yang telah kering kemudian
adalah untuk mengetahui efektivitas Ekstrak diblender dengan hasil berat kering yaitu
EtanolDaun Tanaman Dadap Serep 467,45 gram.
(Erythrina lithosperma Miq) terhadap
pertumbuhan bakteri Salmonella typhi (S. b. Ekstraksi Tanaman
typhi), pengujian Kadar Hambat Minimum Ekstraksi adalah proses penyaringan zat – zat
(KHM), ekstrak yang memiliki daya hambat berkhasiat atau zat-zat aktif dari bagian
yang paling baik dari berbagai konsentrasi tanaman obat, hewan, ataupun biota laut.
dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. Proses ektraksi dilakukan dengan cara
typhi, dansenyawa metabolit sekunder yang maserasi selama 3 x 24 jam. Proses maserasi

282
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

dalam penelitian ini menggunakan pelarut pula dalam cawan petri tersebut. Setelah itu,
etanol 96%. Maserat kemudian dipisahkan diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24
dari ampas dengan cara disaring kemudian jam. Uji antibakteri ini dilakukan dalam tiga
diuapkan dengan menggunakan alat rotary kali pengulangan.
vacum evaporator.
e. Uji Kadar Hambat Minimum
c. Uji Pendahuluan Ekstrak Daun Uji KHM dilakukan secara difusi
Dadap Serep dimaksudkan untuk mengetahui konsentrasi
Uji pendahuluan dilakukan untuk terendah dari Ekstrak Daun Dadap Serep
mengetahui daya hambat dari ekstrak daun yang mampu menghambat pertumbuhan
Dadap Serep terhadap pertumbuhan bakteri bakteri S. typhi. Kadar Hambat Minimum
S. typhi sebelum dilakukannya uji daya (KHM) dapat diketahui dengan mengukur
hambat terhadap masing-masing konsentrasi diameter terkecil zona bening yang terbentuk
ekstrak. Uji pendahuluan ini dilakukan di sekeliling kertas cakram yang telah
dengan metode difusi menggunakan diteteskan berbagai konsentrasi ekstrak.
pengenceran ekstrak 1 gr/ 5 ml DMSO 10%
(200.000 ppm), kontrol positif, dan kontrol HASIL
negatif. Hasil uji pendahuluan dari Ekstrak
Daun Dadap Serep terhadap pertumbuhan
d. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak bakteri S. typhi dapat dilihat padaTabel
Daun Dadap serep 1berikut.
Pengujian aktivitas antibakteri
dilakukan secara difusi dimaksudkan untuk Tabel 1. Uji Pendahuluan Ekstrak Daun Dadap
mengetahui berapa besar zona hambat yang Serep (Erythrina lithosperma Miq) terhadap
terbentuk disekitar kertas cakram yang telah Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.
diteteskan pengenceran Ekstrak Daun Dadap
Diameter Zona
Serep terhadap pertumbuhan bakteri S. typhi Sampel
Hambat (mm)
Interpretasi
yang dibiakkan dalam cawan petri berisi Ekstrak
2 mm Lemah*
Nutrient Agar15 ml. Langkah awal dalam Etanol
Kontrol
proses ini adalah mempersiapkan alat dan 14 mm Intermediate**
Positif
bahan yang digunakan. Kemudian membuat Kontrol
0 mm
Tidak Memiliki
Negatif Daya Hambat
pengenceran dari setiap ekstrak dalam
delapan konsentrasi, yaitu 200.000 ppm,
Keterangan :
100.000 ppm, 50.000 ppm, 25.000 ppm,
* = Klasifikasi respon hambatan pada
12.500 ppm, 6.250 ppm, 3.125 ppm, dan
pertumbuhan bakteri
1.560 ppm. Kemudian Ekstrak Daun Dadap
** = Standar Zona Hambat Antibiotik
Serep masing-masing konsentrasi diteteskan
Menurut CLSI
dalam kertas cakram steril sebanyak 30µl.
Pada Tabel 1 di atas, diketahui bahwa
Selanjutnya kertas cakram diletakkan dalam
Ekstrak Daun Dadap Serep memiliki daya
cawan petri yang berisi Nutrient agar yang
hambat terhadap pertumbuhan bakteri S.
telah disuspensikan bakteri S. typhi. Kontrol
typhi, dimana zona hambat yang terbentuk
positif yang digunakan adalah kloramfenikol
adalah 2 mm. Jika dilihat menurut indikator
disk 30 µg dengan diameter 6 mm dan
respon hambatan pertumbuhan bakteri,
kontrol negatif yaitu DMSO 10% diletakkan

283
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

Ekstrak Daun Dadap Serep dikategorikan kloramfenikol disk 30 µg didapatkan rata-


lemah dalam menghambat pertumbuhan rata diameter zona hambat dari tiga kali
bakteri S. typhi. Hasil pengukuran zona pengulangan sebesar 16,6 mm. Untuk
hambat pada uji daya hambat dapat dilihat kontrol negatif yang digunakan, yaitu DMSO
pada Tabel 2 berikut. 10% dari tiga kali pengulangan tidak
menghasilkan zona hambat dikarenakan
Tabel 2. Hasil Pengukuran Diameter Zona tidak mempunyai senyawa yang bersifat
Hambat pada Ekstrak Daun Dadap Serep sebagai antibakteri. Interpretasi kekuatan
(Erythrina lithosperma Miq) terhadap daya hambat masing-masing Ekstrak Daun
Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi. Dadap Serep (Erythrin lithosperma Miq)
terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella
Konsentrasi Diameter Interpretasi typhi dapat dilihat pada Tabel 3.
Ekstrak Zona Hambat
(mm)
Tabel 3. Interpretasi Hasil Pengukuran Rata-
200.000 ppm 4,83 Sedang* Rata Diameter Zona Hambat Ekstrak Daun
Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq)
100.000 ppm 2,45 Lemah*
terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi.
50.000 ppm 1,3 Lemah*
Diameter Zona Bening (mm)
25.000 ppm 0 Lemah* Konsentrasi
Rata-
Ekstrak X1 X2 X3
Rata
12.500 ppm 0 Lemah*
200.000 ppm 3,3 4 7,2 4,83
100.000 ppm 1,75 2 3,6 2,45
6.250 ppm 0 Lemah*
50.000 ppm 0 0,5 3,4 1,3
3.125 ppm 0 Lemah* 25.000 ppm 0 0 0 0
12.500 ppm 0 0 0 0
1.560 ppm 0 Lemah* 6.250 ppm 0 0 0 0
3.125 ppm 0 0 0 0
Kontrol Intermediate 1.560 ppm 0 0 0 0
14
Positif ** Kontrol
17 14 19 16,6
Tidak Positif
Kontrol Kontrol
0 memiliki 0 0 0 0
Negatif Negatif
daya hambat

Tabel 2 menunjukkan bahwa Keterangan :


konsentrasi 200.000 ppm memiliki rata-rata X1 = Pengulangan I
diameter zona hambat dari tiga kali X2 = Pengulangan II
pengulangan sebesar 4,83 mm. Untuk X3 = Pengulangan III
konsentrasi 100.000 ppm rata-rata dari tiga
kali pengulangan sebesar 2,45 mm. Untuk Tabel 3 di atas, menunjukkan kekuatan
konsentrasi 50.000 ppm memiliki rata-rata daya antibakteri yang dimiliki oleh
diameter zona hambat dari tiga kali konsentrasi 200.000 ppm ekstrak daun dadap
pengulangan sebesar 1,3 mm. Untuk serep (Erythrina lithosperma Miq) dalam
konsentrasi 25.000 ppm sampai konsentrasi menghambat pertumbuhan bakteri
1,560 ppm dari tiga kali pengulangan tidak Salmonella typhi dikategorikan sedang.
menimbulkan zona hambat. Sedangkan Untuk konsentrasi 100.000 sampai 50.000
untuk Kontrol Positif yang digunakan, yaitu ppm memiliki daya hambat antibakteri yang

284
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

dikategorikan lemah. Untuk konsentrasi Metode KLT menggunakan plat


25.000 sampai dengan 1.560 ppm tidak silika dengan pelarut yang memiliki tingkat
memiliki daya hambat. Sedangkan kontrol kepolaran berbeda, yaitu metanol dan
positif, yaitu kloramfenikol disk 30 µg kloroform dengan perbandingan. Sampel
menunjukkan daya hambat antibakteri yang Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina
dikategorikan intermediate. Tabel 2 dapat Lithosperma Miq) ditotolkan pada plat silika
dilihat juga efektivitas dari ekstrak daun menggunakan pipa kapiler. Kemudian plat
dadap serep (Erythrina lithosperma Miq) silika tersebut dimasukkan kedalam suatu
terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella chamber yang berisi eluen (Metanol:
typhi, dimana tidak seefektif kontrol positif. Klorofrom) dengan perbandingan (7 : 3).
Sebagai penampak noda, maka digunakan
a. Uji Konsentrasi Hambat Minimum beberapa reagen pereaksi. Hasil dari uji
(KHM) fitokimia dengan metode KLT untuk sampel
Uji KHM dilakukan secara difusi ekstrak dapat dilihat pada Tabel 4.
disk, dimana pengukuran dilakukan
Tabel 4. Hasil Uji Fitokimia dengan Metode
bersamaan dengan uji daya hambat. Uji
KLT
KHM dimaksudkan untuk mengetahui
konsentrasi terendah dari Ekstrak Daun Gol. Metode Penanda Hasil Ket
Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq) (+)
yang mampu menghambat pertumbuhan Tes Jingga
Alkaloid Dragen atau Cokelat +
bakteri Salmonella typhi dapat dilihat pada droff Cokelat
Tabel 2. Dengan melihat Tabel 2, dapat Hijau
Flavonoid Tes HCl atau Hijau +
diketahui bahwa Konsentrasi Hambat
Kuning
Minimum Ekstrak Daun Dadap Serep Tes Ungu Ungu
Saponin +
(Erythrina Lithosperma Miq) dengan bakteri H2SO4 gelap gelap
Biru Biru
uji Salmonella typhi terdapat pada Tanin FeCl3 Kehitam Kehita +
konsentrasi 50.000 ppm dengan rata-rata an man
zona hambat 1,3 mm. Sumber : Sriwahyuni, 2010

b. Uji Senyawa Metabolit Sekunder Hasil uji fitokimia pada Tabel 4


dengan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa Daun Dadap Serep
(KLT) (Erythrina Lithosperma Miq) positif
Pengujian metabolit sekunder pada mengandung Alkaloid, Flavonoid, Saponin
sampel Ekstrak Daun Dadap Serep dan Tanin.
(Erythrina Lithosperma Miq) dimaksudkan
untuk konfirmasi literatur. Sampel ekstrak PEMBAHASAN
kental yang telah diuapkan dengan rotavapor Daun Dadap Serep merupakan daun
kemudian dianalisis kandungan metabolit yang telah lama dimanfaatkan sebagai obat
sekundernya dengan metode KLT. Pemilihan tradisional khususnya untuk antimikroba.
metode KLT didasarkan atas prosesnya yang Efek antibakteri yang terkandung dalam
sederhana. Selain itu, metode KLT juga tidak Daun Dadap Serep ini telah diuji pada
menggunakan sampel yang banyak. beberapa bakteri golongan Streptococcus Sp.
Pada penelitian ini, juga dibuktikan bahwa
senyawa metabolit sekunder dalam Daun

285
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

Dadap Serep (Erythrina Lithosperma Miq) bervariasi pada setiap konsentrasi yang
ternyata juga bersifat antibakteri terhadap diberikan. Pada konsentrasi 25.000 ppm
bakteri Salmonella typhi yang merupakan sampai konsentrasi 1.560 ppm tidak
penyebab penyakit enterik yaitu demam memperlihatkan respon hambat yang
tifoid. ditandai dengan tidak terbentuknya zona
Ekstraksi dilakukan untuk menarik bening disekitar kertas cakram yang
senyawa metabolit sekunder pada Daun berdiameter 6 mm. Tidak terbentuknya zona
Dadap Serep dengan menggunakan pelarut bening pada konsentrasi tersebut dikarenakan
etanol, dimana etanol merupakan salah satu kemampuan antibakteri daun dadap serep
pelarut dengan tingkat kepolaran yang tinggi sedikit atau bahkan tidak ada, sehingga tidak
sehingga pelarut ini akan meresap dan mampu menghambat laju pertumbuhan dari
melunakkan susunan sel, sehingga zat – zat bakteri Salmonella typhi.
(metabolit sekunder) yang terkandung di Zona bening mulai terbentuk pada
dalamnya akan terlarut (Ansel, 1989 dalam konsentrasi 50.000 ppm yang artinya pada
Daud et al, 2011). Metabolit sekunder yang konsentrasi ini sudah menunjukkan respon
terlarut dalam larutan etanol dapat bersifat hambat terhadap pertumbuhan bakteri
polar, semipolar dan nonpolar. Salmonella typhi. Adanya respon hambat
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa oleh karena pada kosentrasi tersebut zat aktif
Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina yang berperan sebagai antibakteri jumlahnya
Lithosperma Miq) memiliki aktivitas dalam sudah tinggi sehingga mampu menghambat
menghambat pertumbuhan bakteri pertumbuhan bakteri. Besarnya zona bening
Salmonella typhi. Hal ini sesuai dengan yang terbentuk pada konsentrasi 50.000 ppm
Hussainet al (2016) bahwa aktivitas yaitu 1,3 mm. Meskipun dalam
antimikroba dapat dikaitkan dengan interpretasinya dikategorikan lemah, hal ini
kehadiran flavonoid yang diekstrak dari daun sangat positif dikarenakan konsentrasi ini
dadap serep. sudah memperlihatkan kemampuannya
Respon hambatan yang terbentuk dalam menghambat pertumbuhan bakteri
bervariasi tergantung dari konsentrasi yang Salmonella typhi.
diberikan. Adanya respon hambatan oleh Konsentrasi 100.000 ppm
Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina memperlihatkan peningkatan respon hambat
Lithosperma Miq) dikarenakan terdapatnya dengan diameter zona bening yang terbentuk
senyawa aktif yang mempunyai sifat sebagai yaitu 2,45 mm. Pada konsentrasi 200.000
antibakteri, yaitu senyawa metabolit ppm diameter zona bening yang terbentuk
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tanin yaitu 4,83 mm. Berdasarkan hasil di atas,
dan saponin (Revisika, 2011). Selain dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
senyawa metabolit sekunder, dalam Ekstrak konsentrasi Ekstrak Daun Dadap Serep
Daun Dadap Serep (Erythrina Lithosperma (Erythrina Lithosperma Miq) yang
Miq) juga mengandung senyawa potensial digunakan maka respon hambatnya akan
yang sifatnya sebagai antibakteri, yaitu semakin meningkat. Hal ini dikarenakan
erycristagallin dan orientanol B (Hussainet pada konsentrasi yang tinggi, zat aktif yang
al, 2016). Pada uji daya hambat didapatkan berperan sebagai antibakteri seperti alkaloid,
bahwa daya hambat Ekstrak Daun Dadap flavonoid, tanin dan saponin jumlahnya
Serep (Erythrina Lithosperma Miq) semakin meningkat, sehingga
memperlihatkan respon hambatan yang kemampuannya dalam menghambat

286
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

pertumbuhan bakteri juga semakin besar, sel, membran sitoplasma sintesis protein dan
yang ditandai dengan terbentuknya zona sintesis asam nukleat (Subandrio, 1995
bening yang lebih luas disekitar kertas dalam Saputro, 2014). Metabolit sekunder
cakram. yang memiliki kelarutan tinggi adalah polar,
Pada dinding sel bakteri gram negatif dimana akan lebih mudah menembus lapisan
terdapat peptidoglikan. Fungsi dari fosfolipid membran sel sehingga lebih cepat
peptidoglikan adalah untuk menahan adanya mengganggu fungsi fisiologis bakteri dan
kerusakan apabila terdapat tekanan osmotik pada akhirnya sel akan mengalami kematian
yang tinggi. Flavonoid memiliki kepolaran (Kneblock, 1989 dalam Saputro 2014).
yang sama dengan peptidoglikan sehingga Efektivitas ekstrak daun dadap serep
mampu menembus peptidoglikan dan (Erythrina Lithosperma Miq) dapat dilihat
menyebabkan terganggunya dinding sel dengan membandingkan dengan zona
bakteri. Fungsi flavonoid untuk melakukan hambat yang terbentuk dari kontrol positif
gangguan pada fungsi dinding sel dan (Kloramfenikol) yaitu 16,6 mm.
melindungi dari lisis osmotik (Puspita, 2012 Kloramfenikol merupakan antibiotik lini
dalam Mu’adah et al., 2015).Flavonoid dapat pertama dalam pengobatan penyakit demam
berperan secara langsung sebagai antibiotik tifoid akibat infeksi Salmonella typhi. Pada
karena dapat melisis sel dan menyebabkan penelitian ini, ekstrak daun dadap serep
denaturasi protein, menghambat sintesis kurang efektif dalam menghambat
protein dan asam nukleat, serta menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.
ikatan ATP-ase pada membran sel (Suja, Tujuan digunakannya kontrol negatif adalah
2008 dalam Widiana, 2012). untuk memastikan bahwa tidak ada pengaruh
Senyawa alkaloid juga dapat dari pelarut terhadap zona hambat yang
menganggu terbentuknya jembatan silang dihasilkan oleh sampel. Sehingga jika
komponen penyusun peptidoglikan pada sel kontrol negatif menghasilkan daya hambat
bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak maka efek antibakteri terhadap sampel akan
terbentuk secara utuh dan menyebabkan berkurang validitasnya.
kematian sel tersebut (Liana, 2010). Uji Konsentrasi Hambat Minimum
Tanin dapat menghambat pertumbuhan (KHM), konsentrasi hambat minimum
bakteri dengan cara mengikat protein dalam merupakan konsentrasi terendah dari
proses sintesis protein dimana sintesis senyawa antibakteri yang dapat menghambat
protein yang dilakukan oleh bakteri pertumbuhan mikrobia uji. Dengan
berfungsi sebagai proses untuk berkembang diketahuinya ekstrak terbaik yang
biak. Hal tersebut sama dengan penjelasan memberikan kemampuan antibakteri adalah
Aljizah (2004) yang menjelaskan bahwa ekstrak dengan pelarut etanol, maka
tanin akan melakukan pengikatan Protein dilakukan pengujian terhadap ekstrak
Ahesin sebagai reseptor yang akan tersebut. Kadar Hambat Minimum dilakukan
menurunkan daya lekat, menghambat sintesis dengan metode difusi cakram, dimana media
protein, dan terganggunya permeabilitas. yang digunakan adalah Nutrient Agar.
Senyawa metabolit sekunder yang Konsentrasi ekstrak yang telah terdapat
bersifat antibakteri yang terkandung dalam dalam tabel 1, dan dua kontrol sebagai
suatu bahan alam dapat mengganggu proses pembanding yaitu kloramfenikol sebagai
fisiologis dan menghalangi terbentuknya kontrol positif dan DMSO 10% sebagai
komponen sel bakteri seperti sintesis dinding kontrol negatif, kemudian dalam media

287
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

tersebut dimasukkan kertas cakram Salmonella typhi oleh karena terdapat


berukuran 6 mm yang telah disuspensikan senyawa aktif yang memiliki kemampuan
masing-masing ekstrak etanol Daun Dadap sebagai antibakteri.
Serep, Kloramfenikol sebagai kontrol positif Uji flavonoid, alkaloid, saponin dan
dan DMSO 10 % sebagai kontrol negatif, tanin menggunakan metode KLT, yaitu
selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada ekstrak daun dadap serep (Erythrina
suhu 37 °C. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali Lithosperma Miq) diambil dengan
pengulangan. menggunakan pipa kapiler kemudian
Hasil pengukuran zona hambat ditotolkan pada plat KLT. Selanjutnya plat
kemudian dihitung sehingga menunjukkan KLT dimasukkan dalam chamber atau
bahwa pengenceran terendah yang masih wadah yang berisi eluen berupa (Metanol :
menimbulkan zona hambat adalah Kloroform) dengan perbandingan (7 : 3).
konsentrasi 50.000 ppm pada bakteri Setelah itu plat dikeluarkan dari chamber.
Salmonella typhi. Antimikroba dikatakan Uji flavonoid dilakukan dengan
mempunyai aktivitas yang tinggi terhadap menggunakan penampak noda berupa HCl.
mikroba, apabila nilai konsentrasi Penambahan HCl pekat dalam uji flavonoid
minimumnya rendah tetapi mempunyai daya digunakan untuk menghidrolisis flavonoid
hambat yang besar. Perbedaan besarnya menjadi aglikonnya, yaitu dengan
daerah hambatan untuk masing-masing menghidrolisis O-glikosil. Glikosil akan
konsentrasi dapat diakibatkan antara lain tergantikan oleh H+ dari asam karena
perbedaan besar kecilnya konsentrasi atau sifatnya yang elektrofilik. Reduksi dengan
sedikitnya kandungan zat aktif antimikroba HCl pekat ini menghasilkan senyawa
yang terkandung di dalam ekstrak, kecepatan kompleks yang berwarna merah atau jingga
difusi bahan antimikroba ke dalam medium, pada flavonol, flavanon, flavanonol dan
kepekaan pertumbuhan bakteri/jamur, reaksi xanton (Robinson, 1985 dalam Sriwahyuni,
antara bahan aktif dengan medium dan 2010). Hasil akhir didapatkan warna jingga
temperatur inkubasi, pH lingkungan, yang artinya flavonoid positif terdapat dalam
komponen media, waktu inkubasi, dan Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina
aktivitas metabolik mikroorganisme (Salni, Lithosperma Miq).
2013). Sedangkan pada alkaloid digunakan
Uji fitokimia dalam penelitian ini penampak noda dragendroff dan hasil akhir
dilakukan untuk melakukan konfirmasi didapatkan warna cokelat yang artinya
literatur, bahwa benar dalam sampel Ekstrak alkaloid positif terdapat dalam ekstrak daun
Daun Dadap Serep (Erythrina Lithosperma dadap serep (Erythrina Lithosperma Miq)
Miq) yang akan diuji mengandung senyawa Terbentuknya warna cokelat dikarenakan
alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin dalam. adanya pembentukan kompleks antara ion
Uji dilakukan dengan menggunakan metode logam dari pereaksi yang digunakan dengan
Kromtografi Lapis Tipis (KLT). Hasil uji senyawa alkaloid (Sriwahyuni, 2010).
fitokimia didapatkan senyawa alkaloid, Uji Saponin menggunakan larutan
flavonoid, tanin dan saponin positif terdapat pereaksi H2SO4. Sampel Ekstrak Daun
dalam Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina Dadap Serep dari wadah chamber
Lithosperma Miq), yang artinya ekstrak daun ditambahkan larutan pereaksi. Terbentuknya
dadap serep (Erythrina Lithosperma Miq) warna ungu gelap menandakan yang berarti
dapat menghambat pertumbuhan Bakteri bahwa saponin positif terdapat dalam

288
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun


Lithosperma Miq). Warna ungu gelap yang Dadap Serep (Erythrina lithosperma Miq)
ditimbulkan saponin karena adanya dengan daya hambat lemah, yaitu pada
kombinasi struktur senyawa penyusunnya konsentrasi 50.000 ppm sampai konsentrasi
yaitu rantai sapogenin nonpolar dan rantai 100.000 ppm. Sedangkan konsentrasi dengan
samping polar yang bereaksi dengan larutan daya hambat sedang, yaitu pada konsentrasi
asam (Jaya, 2010). 200.000 ppm.
Pada uji tanin sampel Ekstrak Daun Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep
Dadap Serep dari wadah chamber ditambah (Erythrina lithosperma Miq) mengandung
larutan FeCl3. Penambahan FeCl3 senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid,
dimaksudkan untuk menentukan apakah flavonoid, tanin dan saponin yang
suatu bahan atau sampel mengandung gugus mempunyai kemampuan sebagai antibakteri.
fenol. Dugaan adanya gugus fenol
ditunjukkan dengan warna hijau kehitaman SARAN
atau biru tinta, sehingga apabila uji fitokimia Berdasarkan penelitian yang telah
dengan FeCl3 memberikan hasil positif dilakukan, saran yang dapat dijadikan bahan
dimungkinkan dalam suatu sampel terdapat pertimbangan selanjutnya adalah:
suatu senyawa fenol dan dimungkinkan salah Perlu penelitian lanjutan untuk
satunya adalah tanin karena tanin merupakan menentukan KBM setiap Ekstrak etanol daun
senyawa polifenol. dadap serep (Erythrina lithosperma Miq)
Terbentuknya warna hijau kehitaman terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella
atau biru tinta pada sampel setelah typhi.
ditambahkan dengan FeCl3 oleh karena tanin Pada penelitian uji aktivitas
akan membentuk senyawa kompleks dengan selanjutnya dengan Ekstrak Etanol Daun
FeCl3. Hasil akhir didapatkan perubahan Daun Dadap Serep (Erythrina lithosperma
warna menjadi hijau kehitaman pada plat Miq) perlu digunakan kontrol pelarut untuk
KLT yang berarti bahwa tanin positif menghindari bias hasil penelitian.
terdapat dalam ekstrak daun dadap serep Perlu penelitian lanjutan untuk
(Erythrina Lithosperma Miq) (Sriwahyuni, mengetahui senyawa-senyawa metabolit
2010). Adanya senyawa metabolit sekunder sekunder yang terdapat dalam Ekstrak Etanol
inilah yang menyebabkan Ekstrak Daun Daun Dadap Serep (Erythrina lithosperma
Dadap Serep (Erythrina Lithosperma Miq) Miq).
mampu menghambat pertumbuhan bakteri
Salmonella typhi. DAFTAR PUSTAKA
Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella
typhimurium terhadap Ekstrak Daun
SIMPULAN
PsidiumguajavaL. Bioscientiae, 1(1),
Ekstrak Etanol Daun Dadap Serep hal, 31-8.
(Erythrina lithosperma Miq) memiliki Daud, M. F., Sadiyah, E. R., & Rismawati,
efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan E. 2011. Pengaruh Perbedaan Metode
bakteri Salmonella typhi. Ekstraksi terhadap Aktivitas
Kadar Hambat Minimum (KHM) Antioksidan Ekstrak Etanol Daun
ekstrak etanol daun dadap serep (Erythrina Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Berdaging Buah Putih. Prosiding
lithosperma Miq) yaitu pada konsentrasi
50.000 ppm.

289
Volume 4 Nomor 1 Bulan Oktober 2016 ISSN: 2339-1006

SNaPP: Sains, Teknologi, dan Medan: Universitas Sari Mutiara


Kesehatan.,2(1), 55-62. Indonesia.
Desianti D. 2007. Efek Antipiretik Ekstrak Revisika. 2011. Efektifitas Daun Dadap
Etanol Daun Dadap Serep terhadap Serep (Erythirna Subumbrans
Mencit Jantan Galur DDY,Bandung: (Hask.)Merr) Sebagai Penyembuh
Universitas Kristen Maranatha. Luka Pada Tikus Putih (Rattus
Hussain.,et al. 2016. Constituents of Norvegicus Strain Wistar). Skripsi.
Erythrina - a Potential Source of Malang: Jurusan Biologi F-MIPA,
Secondary Metabolities: A Review. Universitas Muhammadiyah Malang.
Bangladesh Pharmaceutical Journal Rosinta, L., Suryani, Y. D., & Nurhayati, E.
19(2): 237-253 2015. Hubungan Durasi Demam
Jaya, A.M. 2010.Isolasi dan Uji Efektivitas dengan Kadar Leukosit Pada
Antibakteri Senyawa Saponin dari Penderita Demam Tifoid
Akar Putri Malu (Mimosa pudica). Anak. Prosiding Pendidikan Dokter,
Skripsi. Jurusan Kimia Fakultas Sains 43-48.
dan Teknologi UIN Maulana Malik Salni.,et al. 2013. Isolasi Senyawa Antijamur
Ibrahim. Malang. Dari Rimpang Lengkuas Putih
Jawetz, E., J.L. Melnick, dan E.A. (Alpinia galanga (L.) Willd) dan
Adelberg.2013.Medical Microbiology Penentuan Konsentrasi.
26th ed. United States: The McGraw- Hambat Minimum terhadap Candida
Hill Companies. albicans. Lampung: FMIPA, UNSRI.
Liana, I. 2010. AktivitasAntimikroba Fraksi Saputro, G. M. H. 2014. Uji Aktivitas
dari Ekstrak Metanol Daun Senggani Antibakteri Fraksi Etil Asetat Ekstrak
(Melastoma candidum D. Don) Metanol Kulit Buah Manggis
terhadap Staphylococcus aureus dan (Garcinia mangostana L.) terhadap
Salmonella typhimurium serta Profil Shigella flexneri. Jurnal Mahasiswa
Kromatografi Lapis Tipis Fraksi PSPD FK Universitas
Teraktif. Surakarta: Skripsi Jurusan Tanjungpura, 3(1).
Biologi F-MIPA Universitas Sebelas Sriwahyuni, Ika. Uji Fitokimia Ekstrak
Maret. Tanaman Anting-Anting (Acalypha
Monica,W.A. 2013. Pola Resistensi Indica Linn) dengan Variasi Pelarut
Salmonella typhi yang diisolasi dari dan Uji Toksisitas Menggunakan
Ikan Serigala (Hoplias malabaricus) Brine Shrimp (Artemia salina Leach).
terhadap Antibiotik. Fakultas Universitas Islam Negeri (UIN)
Kedokteran Hewan, Universitas Maulana Malik Ibrahim. Malang,
Udayana. 2010.
Mu’adah, Nurul., Sarwiyono, & Setyowati, World Health Organization. 2013.
Endang., 2015. Daya Hambat Ekstrak Guidelines on the quality, safety and
Daun Beluntas (Pluchea indica L.) efficacy of typhoid conjugate
Kering dengan Pelarut Aquades vaccines. 1 : 1-71.
Terhadap Bakteri Streptococcus Widiana, Rina, S., & Si, M. (2012).
dysgalactiae Penyebab Mastitis Pada Konsentrasi Hambat Minimum
Sapi Perah. Fakultas Peternakan: (KHM) Ekstrak Daun Teh (Camellia
Universitas Brawijaya. sinensis L.) pada Escherichia coli dan
Nelwan, R.H. 2010. Tata Laksana Terkini Salmonella sp. Jurnal Pelangi, 4(2).
Demam Tifoid. Jakarta: Departemen
IPD, FK UI.
Purba, I.E., et al. 2016. Program
Pengendalian Demam Tifoid di
Indonesia: Tantangan dan Peluang.

290

S-ar putea să vă placă și