Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Asuransi Konvensional
A. Pengertian Asuransi
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala
sesuatu yang mendapatkan perlindungan.
Asuransi pertama kali didirikan pada tahun 1182 Masehi ketika orang-orang yahudi
diusir dari Prancis dan untuk menjamin resiko barang-barang mereka yang diangkut lewat
laut. Pada tahun 1680 , di London didirikan lembaga asuransi kebakaran karena kebakaran
besar yang terjadi pada tahun 1666 yang menghanguskan sekitar 13 ribu rumah dan 100 buah
gereja.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
Insurable interest
Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung
dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
Utmost good faith
Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material
(material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.
Artinya adalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu
tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan
keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang dipertanggungkan.
Proximate cause
Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu
akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan
independen.
Indemnity
Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya
menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya
kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
Contribution
Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi
tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.
Dalam menangani risiko tersebutminimal ada lima cara yang dapat dilakukan, antara lain :
Menghindari risiko (risk avoidance)
Mengurangi risiko (risk reduction)
Menahan risiko (risk retention)
Membagi risiko (risk sharing)
Mentransfer risiko (risk transferring)
E. Polis Asuransi
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah
pihak akan mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai
berikut :
1. Nomor polis
2. Nama dan alamat tertanggung
3. Uraian risiko
4. Jumlah pertanggungan
5. Jangka waktu pertanggungan
6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain
7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan
8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah dengan nomor
polisi, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan
F. Premi Asuransi
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaranuang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi tertanggung
pada faktor-faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai
pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang
sudah dituangkan dalam polis asuransi.
2. Asuransi Syariah
Takaful Group
Takaful Group merupakan salah satu produk asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada
perlindungan dan perencanaan untuk pribadi dan juga kelompok, misal dalam kelompok
dalam sebuah perusahaan. Untuk, jenis produk Takaful Group ini dapat dikelompokkan
kembali dalam berbagai jenis, yaitu :
1. Takaful al-Khairat dan Tabungan Haji : sebuah program yang diberikan asuransi
syariah dalam memperoleh jaminan bagi karyawan yang ingin menunaikan ibadah
haji yang di danai oleh iuran bersama dengan keberangkatan secara bergilir.
2. Takaful Kecelakaan Siswa : ini merupakan salah satu produk dari asuransi syariah
yang memberikan jaminan bagi para pelajar dari semua resiko kecelakaan yang
berakibat cacat bahkan yang mengakibatkan meninggal dunia.
3. Takaful Wisata dan Perjalanan : sebuah jaminan dari produk asuransi syariah untuk
para peserta wisata dari resiko kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia atau
cacat seumur hidup.
4. Takaful Kecelakaan Group : ini merupakan produk asuransi syariah yang memberikan
jaminan berupa santunan karyawan dalam suatu perusahan, organisasi atau pun
bentuk perkumpulan lainnya.
5. Takaful Pembiayaan : jaminan yang diberikan perusahaan asuransi dengan produk
asuransi syariah dalam hal untuk pelunasan hutang bagi nasabah yang meninggal
dalam masa perjanjian.
Takaful Umum
Takaful umum adalah satu produk dari asuransi syariah yang sifatnya lebih kepada
perlindungan dan perencanaan untuk umum dan bersifat umum untuk semua nasabah
asuransi syariah. Untuk Takaful umum ini dapat dibagi kembali dalam berbagai jenis, yaitu :
1. Takaful Kebakaran : jaminan berupa perlindungan dari segala macam kerugian yang
disebabkan oleh api.
2. Takaful Kendaraan Bermotor: perlindungan yang diberikan kepadaa setiap nasabah
asuransi syaraih yang memiliki kendaraan terhadap kerugian yang terjadi pada
kendaraan bermotor.
3. Takaful Rekayasa : sebuah perlindungan yang diberikan oleh perusahaan asuransi jika
menjadi peserta asuransi syariah. Perlindungan ini bisa dilakukan terhadap kerugian
pada pekerjaan pembangunan baik itu pembangunan untuk rumah, villa, dan
bangunan lainnya.
4. Takaful Pengangkutan : salah satu produk dari asuransi syariah yang memberi
perlindungan dari segala kerugian pada semua jenis barang setelah dilakukannya
pengangkutan baik darat, laut, dan udara.
5. Takaful Rangka Kapal : jenis produk asuransi syariah yang dapat memberikan sebuah
perlindungan dari kerusakan semua jenis mesin khususnya mesin kapal dan rangka
kapal yang disebabkan oleh suatu kecelakaan atau musibah.
C. Produk Asuransi Syariah
Produk asuransi syariah merupakan representasi dari kondisi ‘permintaan’ masyarakat
akan keberadaan suatu produk. Maka dengan keadaan ini perlu dukungan dari berbagai
elamen masyarakat untuk menjadikan posisi asuransi syariah-dengan produk-produknya-
semakin berarti dalam pembangunan. Berikut produk-produk yang disediakan oleh
perusahaan asuransi syariah :
1. Asuransi Jiwa Murni (Al Khairat)
Takaful Al-Khairat adalah suatu bentuk perlindungan yang manfaat proteksinya
diperuntukkan bagi ahli waris apabila pemegang polis ditakdirkan meninggal dalam
masa perjanjian.
Manfaat :
Bila Peserta ditakdirkan meninggal masa perjanjian, maka ahli warisnya akan
mendapatkan dana santunan meninggal dari Asuransi Takaful Keluarga sesuai
dengan jumlah yang direncanakan Peserta.
Bila Peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka Peserta akan
mendapatkan bagian keuntungan atas Rekening Khusus/Tabarru’ yang
ditentukan oleh PT Asuransi Takaful Keluarga, jika ada.
Ketentuan :
• Usia masuk maksimal 60 tahun
• Usia masuk + Masa Perjanjian maksimal 65 tahun
• Manfaat Takaful dapat disesuaikan dengan permintaan.
Dalam pelaksanaan praktik kegiatan perusahaan jasa asuransi baik konvensional maupun
syariah terdapat beragam perbedaan produk baik dari keuntungan maupun prinsip
penyelenggaraannya.
Berikut ini adalah perbedaan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah :
4. Kesimpulan
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau
bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti,
kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak
dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana
melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis
yang menjamin perlindungan tersebut. Jasa asuransi ditawarkan oleh perusahaan asuransi
sebagai jaminan atas hal-hal yang berharga. Terdapat dua jenis asuransi, yaitu asuransi
konvensional dan asuransi syariah sesuai dengan prinsip, macam-macam asuransi dan
pelaksanaan produknya. Hukum asuransi dalam Islam adalah diperbolehkan apabila tidak
terdapat unsur Gharar, Maisar dan Riba.
Makalah
Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh :
1. Aldy Fayyadh
2. Bella Ananda
3. Fifi Novita Arini
4. Imam Mutaqien
5. Julietta Angelina
6. Lisa Sulasisyah
7. Muhammad Raveizal
8. Muhammad Fathir Haq Kesuma
9. Nabilla Dwi Puspitasari
Kelas : XI IPA 4