Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pencernaan
Pebriyanti Salipadang
102013241
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
email : pebribebe@gmail.com
Pendahuluan
Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut
sebagai organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi
kebutuhan energy dan untuk sistesis zat yang dibutuhkan dalam tubuh. Makhluk hidup
khususnya manusia selalu membutuhkan suplai makanan. Sebelum dapat digunakan oleh tubuh,
makanan dicerna dalam system pencernaan. Sistem pencernaan ini dimulai dari rongga mulut
sampai ke anus. System pencernaan juga melibatkan beberapa organ tambahan yang berperan
dalam membantu proses pencernaan seperti hati dan pankreas. Sistem pencernaan adalah
penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek
(molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan utama dari
pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk membahas mengenai system digestivus atau disebut
juga system pencernaan yang berkaitan dengan skenario. Saya akan membahas anatomi serta
histologi organ pencernaan, mekanisme kerja sistem pencernaan dalam mencerna 3 bahan utama,
yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Enzim-enzim yang berperan didalamnya juga akan
diuraikan berdasarkan fungsinya dalam saluran cerna.
Pembahasan
Sistem pencernaan terdiri atas saluran cerna dan kelenjar terkait.1 Saluran cerna dapat
berupa rongga mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dam anus. Sedangkan
untuk kelenjar terkait seperti kelenjar liur, hati, dan pancreas. Berdasarkan prosesnya pencernaan
pada manusia dibedakan menjadi 3 cara, yaitu:
Pencernaan Mekanis yaitu perombakan makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang
lebih sederhana dengan bantuan gerakan alat pencernaan. Seperti pada mulut.
Pencernaan Kimiawi yaitu proses penguraian makanan dari bentuk kompleks ke bentuk
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan.
Pencernaan Biologis yaitu proses penguraian dan pembusukan makanan dengan bantuan
organisme lain.
1. Struktur makroskopis
Gaster merupakan organ yang termasuk saluran cerna yang dimasuki oleh bolus (bahan
makanan) paling awal dalam cavum abdomen. Gaster biasa disebut dengan ventriculus atau
lambung. Berbentuk seperti huruf J pada proyeksi supinasi (terlentang).
Bagian-bagian Lambung
Lambung mempunyai dua lambung (ostium cardiakum dan pylorus). Dua lengkungan
(kurvatura mayor dan minor) dan dua permukaaan (facies anterior dan posterior). Lambung
terdiri dari lima bagian, yaitu cardia, fundus, corpus, pars pilorika, dan pylorus.
Fungsi gaster
1. Tempat penimbunan sementara makanan dan minuman, dan tempat mengadakan
pencernaan yang dilaksanakan secara kimia dan mekanik
2. Menghasilkan getah lambung yang mengandung mucus air, electrolit, pepsin, rennin
3. Sel parietal diduga menghasilkan gastric intrinsic factor untuk absorbsi vit B12
Letak Lambung
Ostium kardiakum terletak kurang lebih 3 cm di sebelah kiri garis tengah, setinggi vertebra
torakalis 11, dan 10 cm di sebelah dalam dari tulang rawan iga 7 kiri. Lubang ini merupakan
tempat yang paling tetap dari lambung. Pylorus letaknya relatif tetap, yaitu pada posisi
berbaring terletak di atau sedikit kanan dari linea mediana setinggi vertebra lumbalis 2 atau 3
pada posisi berdiri, atau bahkan dapat bergeser 5 cm ke kanan pada lambung yang penuh yang
penuh. Fundus letaknya paling superior di belakang iga ke-5 kiri di linea midklavikularis.
Fiksasi paling kuat dari lambung terdapat pada cardia kerena hubungannya dengan esophagus
yang terfiksasi pada diafragma. Omentum minus juga dapat membantu fiksasi lambung pada
tempatnya.2
Facies anterior gaster bagian kanan berbatasan dengan lobus sinister hepatis dan lobus
quadrates hepatis. Sedangkan pylorus berbatasan dengan lobus quadrates hepatis. Sebagian
facies anterior lambung juga berbatasan dengan dinding perut yang sesuai dengan lapang
lambung. Sedangkan curvatura major berbatasan dengan colon transversum dan ligamentum
gastrocolokum. Facies posterior gaster pada fundus ventriculinya berbatasan dengan
diaphragma.2
Corpus ventrikuli berbatasan dengan bagian diapragma yang menurun. Curvatura major
berbatasan dengan ren sinister, gandula suprarenalis sinister, dan lien. Bagian caudal dari gaster
berbatasan dengan bagian superior pancreas. Kurvatura minor bagian kiri atas berbatasan dengan
tuber omentale pancreatic. Sedangkan ventrikuli bagian distalnya berbatasan dengan colon
transversum dan mesencolon.
Pendarahan
Arteri
1. A. Gastrica Sinistra, merupakan cabang dari A. Coeliaca (tripus Halleri). A. Gastrica
Sinistra beranastomose dengan A. Gastrica dextra yang merupakan cabang dari A.
Hepatica Propia di curvature minor dan A. Oesophagea yang merupakan cabang dari
Aorta Thoracalic.
2. Aa. Gastrica Breves, merupakan cabang dari A. Lienale di fundus ventriculi dan
memperdarahi fundus ventriculi.
3. A. Gastroepiploica (gastro omentalis) sinistra, merupakan cabang dari A. Lienale. Arteri
ini beranastomose dengan A. Gastroepiploica dextra yang merupakan cabang dari A.
Gastroduodenale di curvatura major. A. Gastroepiploica sinistra memperdarahi curvatura
major dan omentum majus.
Vena
Getah Bening
Pembuluh getah bening berasal dari Nnll. Gasromentalis yang terdapat pada pembuluh nadi
sepanjang curvatura major dan minor akan dialirkan ke dalam nnll. Coeliaca.
Persarafan
Persarafan gaster berasal dari sistem saraf otonom. Saraf parasimpatis berasal dari N. X
anterior dan posterior. Saraf simpatis dari nervi spinals T6-T9 melalui plexus coeliacus dan
mendistribusikan melalui anyaman saraf di sekitar A. Gastrica dan A. Gastroepiploica.2
Gambar 2. Struktur Anatomi Lambung
http://www.google.co.id/search?hl=id&cp=17&gs_id=25&xhr=t&q=anatomi+lambung+manusia
Jejunum (usus kosong) merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan
duodenum dan ileum. Pada jejunum terdapat arcade dan vasa recta. Dimana pada
jejunum arcadenya hanya 1 tingkat saja dan memiliki vasa recta panjang. Lumen dari
jejunum juga lebih besar daripada ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan
pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan
intestinum crassum. Ileum memiliki lumen yang lebih kecil daripada jejunum. Dimana
arcade ileum bertingkat – tingkat sehingga vasa rectanya lebih pendek. Disinilah terjadi
penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Dimana pada ileum ini terdapat tonjolan – tonjolan atau vili yang berfungsi
memperluas bidang penyerapan sari makanan.
D. Pankreas
Terletak dekat ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa.
Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin
yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah. Berfungsi untuk
menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim.
Pada pancreas terdiri dari caput, collum, corpus, dan cauda. Selain itu terdapat juga ductus
pankreatikus major (wirsungi), ductus pankreatikus accesorius (santorini).4
Gambar 5. Pankreas
E. Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan
berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat rongga dada.
Hepar dilapisi peritoneum kecuali pada area nuda.3
Lobus sinister hepar berbatasan dengan oesophagus dan gaster sedangkan lobus dexternya
berbatasan dengan duodenum dan pylorus gaster, colon, serta renal yang menimbulkan jejasnya
masing-masing.
Hepar didarahi oleh a. hepatica comunis, a. hepatica propria, a. hepatica dextra dan sinistra.
Sedangkan sistem pembuluh balik melalui v. porta.
Vesica fellea merupakan organ penampung empedu yang diliputi oleh peritonium kecuali pada
bagian yang melekat lagsung ke hepar. Vesika fellea terdiri atas fundus, corpus dan collum dan
memiliki saluran empedu yang disebut dengan ductus systicus. Vesica fellea didarahi oleh a.
cystica yang merupakan cabang dari a. hepatica dextra.
Pada klasifikasi anatomis, lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan kuadratus. Menghasilkan
cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica
felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.
Hepar berfungsi:5
F. Kandung empedu
Kandung Empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah alpukat yang terletak tepat
dibawah lobus kanan hepar. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 7-10 cm, yang berfungsi
untuk menyimpan empedu dengan kapasitas ± 45 ml. Empedu yang disekresi secara terus
menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil di dalam hepar. Saluran empedu yang
kecil-kecil tersebut bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan
bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri, yang akan bersatu membentuk duktus
hepatikus komunis.6
2. Struktur mikroskopis
Saluran cerna pada umumnya memiliki ciri structural khas. Saluran ini merupakan suatu
tabung berongga yang terdiri atas lumen dengan diameter yang bervariasi dan dikelilingi oleh
dinding yang terdiri atas 4 lapisan utama: mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa.1
Gaster
A. Tunica mucosa
Pada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada daerah cardia dan
pylorus agak pucat. Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae karena
longgarnya tunica submucosa di bawahnya. Terdapat gambaran yang lebih menetap yaitu
tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang
dinamakan areola gastrica. Sebagian besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung
yaitu : glandula cardiaca, glandula fundica, dan glandula pylorica.
Epitel
Dilapisi oleh epitel silindris selapis. Didaerah cardia terdapat peralihan dari epitel
oesophagus. Semua sel epitel merupakan sel yang menghasilkan mucus. Sel-sel epitel
tersebut dijumpai adanya terminal bars. Dengan mikroskop elektron tampak microvili
pada permukaan dengan lapisan karbohidrat pada membran plasma. Pada sitoplasma
terdapat butir musigen, bentuk bintang dengan warna gelap dan homogen. Dalam
keadaan normal sel-sel epitel ini selalu diperbarui setiap 3 hari. Tanda-tanda regenerasi
tampak pada bagian dasar foveola gastrica. Sel-sel yang terbentuk baru akan mendorong
ke atas utuk menggantikan sel-sel yang dilepaskan.
Lamina propria
Jaringan pengikat pada lamina propria ini sangat sedikit karena terdesak oleh
kelenjar-kelenjar yang begitu rapat, yaitu jaringan ikat kolagen dan retikuler. Infiltrasi
limfosit tersebar secara difusi dan kadang-kadang ditemukan lymphanodulus solitarius.8
• Glandula pylorica
Kelenjar ini terdapat di dalam lamina propria daerah pylorus. Glandula pylorica
berbentuk tubuler bercabang simpleks, ujungnya bercilia hingga pada sediaan tampak
terpotong melintang.
Sifat-sifat lain :
* Lumen besar
* Terdapat satu macam sel saja
* Sel-selnya berbentuk silindris dengan sitoplasma pucat yang mengandung butir-butir
tidak jelas, inti terdesak ke basal sel
* Tampak kapiler sekretori di antara sel-sel kelenjar
* Dengan pewarnaan HE tampak sebagai sel zymogen atau sel mucosa leher
Lamina muskularis mucosa gaster terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler sebelah
dalam dan longitudinal sebelah luar. Kadang-kadang terdapat lagi serabut sirkuler di luar.
B. Tunika submucosa
Merupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoid
C. Tunika muscularis
Terdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar, yaitu:
* Stratum oblique
Terutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus dan corpus ventriculi.
* Stratum circulare
Merupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian ventriculus, di pylorus
membentuk muskulus sphincter pylori.
* Stratum longitudinal
Banyak pada daerah curvatura minor dan curvatura major.
D. Tunika serosa
Merupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil sebagai
lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus. Pada
perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak dilapisi oleh mesotil.8
Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Lapisan mukosanya diliputi epitel selapis
torax. Sedangkan untuk lapisan submukosanya dipenuhi kelenjar brunner.4 Muskularisnya terdiri
dari berkas – berkas longitudinal dan sirkular.
Epitel dari jejunum adalah epitel selapis torax bersel goblet. Dimana sel gobletnya lebih banyak
dari yang ada di duodenum. Pada dasar kriptus dapat ditemukan sel paneth berupa sel berbentuk
limas dengan puncaknya menghadap ke lumen yang terletak pada kelenjar intestinal.
Pada ileum sel gobletnya lebih banyak daripada di jejunum. Di dalam lamina propria terdapat
kelompok nodulus limfatikus yang membentuk bangunan khusus yang disebut plaque peyeri
yang merupakan kekhasan dari ileum.
Usus besar
Di usus besar sel-sel goblet terdapat lebih banyak daripada di usus halus.1 Sel goblet ini juga
bertambah dibagian sekum ke kolon sigmoid. Usus besar ini tidak memiliki plika sirkularis
maupun vili intenstinalis, dan kelenjar usus terletak lebih dalam daripada di usus halus. Kelenjar
intenstinal usus besar juga tidak memiliki sel paneth. Pada colon, dindingnya terdiri atas empat
lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, muskularis dan adventisia. Mulai dari caecum
sampai dengan rectum, epitel yang melapisi mukosa yaitu epitel selapis selindiris dengan sel
goblet.
Hati
Hepar terdiri atas satuan heksogonal disebut lobus hepar. Di pusat setiap lobus terdapat sebuah
vena sentral yang dikelilingi lempeng-lempeng sel hepar, yaitu hepatosit dan sinusoid secara
radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta, cabang arteri hepatica, cabang vena porta, dan
cabang duktus biliaris, darah arteri dan darah vena mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat
mengalir kea rah vena ventral.4
Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan diameter tidak
teratur, dilapisi sel endotel bertingkat tidak utuh, yang dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh
ruang perisinusoidal. Akibatnya, zat makan yang mengalir didalam sinusoid yang berliku-liku,
menembus dinding endotel tidak utuh dan berkontak langsung dengan hepatosit.
Pankreas
Pancreas memiliki unsur eksokrin maupun endokrin yang mempunyai sebagian besar kelenjar.
Pankreas eksokrin yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar, terdiri atas asini serosa yang
berhimpitan, tersusun dalam banyak lobules kecil. Lobuli dikelilingi septa intra dan interlobular
dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang-kadang badan pacini.4 Di dalam masa asini
serosam terapat pukau langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan
merupakan ciri khas pancreas.
3. Enzim pencernaan
Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,2-0,5%
dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir) serta garam
anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.10
Pepsin
- Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide.
- Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari
pepsinogen menjadi pepsin.
Renin
- Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein.
- Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu.
Lipase
- Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.
Pankreas
a. Tripsin
Berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida dan disekresikan dalam bentuk inaktif
(tripsinogen) dan diaktifkan dalam duodenum (tripsin).
b. Kemotripsin
Berfungsi mengubah pepton menjadi polipeptida dan inaktif (kemotripsinogen) dan aktif
(kemotripsin).
c. Amilase Pankreas
berfungsi mengubah pati menjadi maltose dan bekerja hampir sama dengan amilase pada saliva
d. Karboksi Peptidase
berfungsi mengubah peptida menjadi asam amino
Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati
menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak.10
Usus Halus
4. Mekanisme Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam
proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu
motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.7
A. Motilitas
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan,
otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan
rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan
pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar
secara permanen setelah mengalami distensi.
Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan
mencampur. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan
sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan
berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya
gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur
ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus
halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat
lambat sehingga tersedia waktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan
kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan
dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.
Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu
lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar
saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan
longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi
saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat
di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas
kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.
B. Sekresi
C. Digesti (pencernaan)
Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi
satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi
didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul-molekul besar
yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan
ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul-
molekul tersebut.
Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida (molekul
“satu gula”), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya
sangat sedikit dalam makanan.
D. Absorpsi (penyerapan)
Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Setelah
proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama
dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah
atau limfe.
Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan Protein
Pencernaan protein dalam lambung. Pepsin, enzim peptic lambung yang penting,
paling aktif pada pH 2,0 sama 3,0 dan tidak aktif pada pH kira-kira di atas 5. Akibatnya, agar
enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, maka cairan getah lambung harus
bersifat asam. Kelenjar lambung mensekresi sejumlah besar asam hidroklorida. Asam
hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira-kira 0,8, tetapi pada saat asam
hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar
nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi
untk aktivitas pepsin.5
Pencernaan Lemak
Emulsifikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin. Tahap pertama dalam pencernaan
lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga enzim
pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gelembung lemak. Proses ini
disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian melalui pergolakan di dalam lambung bersama
dengan produk pencernaan lambung tetapi terutama dibawah pengaruh empedu, sekresi hati yang
tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar
garam empedu juga fosfolipid lesitin, sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Gugus-gugus
polar dari garam empedu dan molekul-molekul lesitin sangat larut dalam air, sedangkan sebagian
besar gugus-gugus molekul keduanya sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, gugus yang
larut dalam lemak terlarut dalam permukaan lapisan gelembung lemak sedangkan gugus polar
menonjol keluar dan larut dalam cairan sekitarnya; efek ini sangat menurunkan tekanan antar
permukaan dari lemak.
Bila tegangan antar permukaan gelembung cairan yang tidak dapat larut ini rendah,
cairan yang tidak dapat larut, pada pengadukan, dapat dipecah menjadi banyak partikel halus
secara jauh lebih mudah daripada bila tegangan antar permukaan tinggi. Akibatnya, fungsi utama
garam empedu dan lesitin, terutama lesitin, dalam empedu adalah untuk membuat gelembung
lemak siap untuk dipecah oleh pengadukan di dalam usus halus. Kerja ini sama seperti yang
terjadi pada banyak deterjen yang banyak dipakai pada kebanyakan pembersih rumah tangga
untuk membersihkan noda kotoran.
Setiap kali diameter gelembung lemak diturunkan oleh suatu faktor 2 sebagai akibat
pengadukan pada usus, daerah permukaan total lemak meningkat dua kali. Dengan kata lain,
daerah permukaan total partikel lemak pada isi usus berbanding terbalik dengan diameter
partikel. Karena ukuran rata-rata partikel emulsi lemak dalam usus hanya kurang dari 1
mikrometer, ukuran ini menggambarkan peningkatan sebanyak 1000 kali lipat pada daerah
permukaan total lemak yang disebabkan oleh proses emulsifikasi.
Lipase merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat menyerang geelmbung lemak
hanya pada permukaannya. Akibatnya, dapat dimengerti betapa pentingnya fungsi deterjen
garam empedu untuk pencernaan lemak.
Pencernaan trigliserida oleh lipase pankreas. Sejauh ini enzim yang paling penting
untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas di dalam getah pankreas. Enzim ini terdapat
dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pankreas, cukup untuk mencernakan semua
trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit. Sebagai tambahan, enterosit dari usus
halus mengandung sejumlah kecil lipase yang dikenal sebagai lipase usus tetapi enzim ini
biasanya tidak penting.
Penutup
Kesimpulan
Setiap organ dalam saluran pencernaan memiliki ciri spesifik yang menjadikannya berbeda
dibandingkan dengan yang lain. Pada struktur makroskopis dapat dilihat perbedaan ciri
tersebut, baik dai penyusunnya, pendarahan, persarafan dan peredaran getah beningnya.
Secara umum struktur mikroskopis saluran pencernaan dapat dilihat dari perbedaan 4
lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis dan tunika adventisia.
Perbedaan setiap organ dapat terlihat pada ada/tidaknya kelenjar dan ciri khas tertentu pada
keempat lapisan tersebut.
Fungsi umum saluran pencernaan dapat dijalankan melalui empat proses dasar pencernaan
yaitu motilitas, sekresi, digesti dan absorbsi. Keempat proses tersebut merupakan proses
dasar dalam pencernaan.
Mekanisme pencernaan karbohidrat terjadi melalui pemecahan polisakarida menjadi
mosakarida melalu sejumlah tahap. Pencernaan protein terjadi dari pemecahan protein
menjadi asam amino. Sedangkan trigliserida pada lemak akan dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol.
Banyak enzim yang berperan dalam proses pencernaan. Kerja enzim ini adalah sebagai
katalisator dalam suatu reaksi yang terjadi. Sehingga reaksi dapat berlangsung dalam suhu
tubuh dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi.
Daftar pustaka