Sunteți pe pagina 1din 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat membuat makalah yang dengan baik dan mendekati
sempurna.
Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat di
mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu pengetahuan yang
tersirat di dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada
dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun kritik dari
anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang
akan datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................. i

DaftarIsi......................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan....................................................................................................... 1

Latar Belakang........................................................................................................ 1

Tujuan ....... ................................................................................................................ 1

Metode...................................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan........................................................................................................ 2

Sembilan prinsip dasar kesehatan lingkungan.....................................................2

BAB III Penutup.............................................................................................................. 3

Kesimpulan.......................................... ....................................................................... 3

Saran............................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN
A). Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan
merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan
yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga
untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan
karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan
lingkungan) dan faktor kesehatan lingkungan

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan
dan pengembangan wilayah yang berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam
hal ini masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik (tahu
sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang
lebih maju dan lebih kompleks yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang
pendidikan yang memadai.

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan adanya teknologi kesehatan
lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran
yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga sensitif
menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B).Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang lingkup dari pada
kesehatang lingkungan

C). Metode

Makalah ini menngunakan meetode deduktif


BAB II

PEMBAHASAN

9 PRINSIP DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

1). TUJUAN PENDIDIKAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN

Tujuan pendidikan kesehatan ialah untuk mengubah perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi
sehat. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan anggapan:

•Bahwa manusia selalu dapat belajar/berubah, karena manusia selama hidupnya selalu berubah
untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan

•Bahwa perubahan dapat di Induksikan

Teori perubahan perilaku menyatakan bahwa perubahan dapat terjadi apabila terjadi motivasi untuk
berubah. Salah satu cara untuk menimbulkan motivasi pada seseorang ialah dengan melibatkannya ke dalam
suatu aktifitas. Aktivitas demikian disebut keadaan anteseden. Keadaan ini dapat memberi stimulasi,
sehingga terjadi partisipasi. Partisipasi selanjutnya menimbulkan interaksi antar anggota masyarakat
sehingga tibul pertanyaan-pertanyaan pada dirinya sehingga timbul kesadaran tentang keadaan dirinya
tersebut, atau terjadi realisasi. Kesadaran atau realisasi inilah yang kemudian menimbulkan keinginan
ataupun dorongan untuk berubah, yakni mengubah keadaannya yang jelek menjadi baik; keadaan inilah
yang menunjukkan motif pada diri seseorang telah terbentuk. Atas dasar motif inilah akan terjadi perubahan
perilaku.

Pendidikan kesehatan ini sangat penting, dan diperlukan oleh semua kegiatan dasar kesehatan
masyarakat, termaksud kesehatan lingkungan. Misalnya, tidak cukup kiranya kalau hanya dibangun
penyediaan air bersih,tetapi harus yakin bahwa dengan demikian masyarakat akan terlindung dari penyakit
bawaan air. Hal ini tidak terjadi secara otomatis, masyarakat harus berubah secara tekhnologi yang kita
perkenalkan terhadap masyarakat. Misalnya, apabila tadinya masyarakat mengambil air dari sungai, maka
setelah ada penyediaan air minum (PAM), diharapkan agar mereka menggunakan air PAM. Hal ini hanya
dapat terjadi apabila dilakukan penyuluhan tentang kegunaan dan manfaat air bersih. Selain itu penyakit
bawaan air hanya dapat menurun jumlahnya, apabila masyarakat mau hidup lebih higienis, inipun perlu
dipelajari. Dengan demikian usaha kesehatan lingkungan pun perlu didukung oleh usaha pendidikan
kesehatan.

2). DEFINISI KESEHATAN MASYARAKAT

Kesehatan masyarakat didefinisikan oleh Winslow, pada tahun 1920 sebagai berikut:
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat untuk:

1.Mencegah penyakit

2.Memperpanjang harapan hidup,dan

3.Meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakat

Melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk:

a)Sanitasi lingkungan

b)Pengendalian penyakit menular


c)Pendidikan higiene perseorangan

d)Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan agar dapat dilakukan diagnosis dini dan pengobatan
pencegahan, serta

e)Membangun mekanisme sosial, sehingga setiap insan dapat menikmati standar kehidupan yang cukup
baik untuk dapat memelihara kesehatan.

3). BAGAIMANA PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN

Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana
sejak manusia itu dilahirkan sampai ia meninggal dunia.Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan
daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan,
dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungan hidupnya.Akan tetapi, dalam proses interaksi
manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu didapatkan keuntungan, kadang-kadang manusia bahkan
mendapat kerugian.Misalnya, seseorang makan-minum untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga, tetapi
ia dapat menjadi sakit karenanya.jumlah makan dan minuman yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit
dapat menimbulkan kelainan nutrisi.Begitu juga apabila makanan ataupun minuman mengandung zat-zat
yang berbahaya bagi kesehatan.

Zat-zat tersebut dapat berupa racun asli (berasal dari makanan itu sendiri) ataupun akibat
kontaminasi makanan tersebut dengan mikroba patogen ataupun zat kimia yang berbahaya, sehinnga dapat
terjadi keracunan atau penyakit.Hal ini merupakan akibat hubungan timbalik antara aktivitas manusia
dengan lingkungannya.Jadi, di dalam lingkungan terdapa faktor-faktor yang dapat menguntungkan
manusia(eugenik). Ada pula yang merugikan manusia (disgenik). Usaha-usaha di bidang
kesehatanlingkungan di tunjukan untuk meningkatkan dayaguna faktor eugenik dan megurangi peran atau
mengendalikan faktor disgenik. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran faktor
disgenik di dalam lingkungan hidupnya, oleh karenanya ia selalu berusaha untuk selalu memperbaiki
keadaan sekitarnya sesuai kemampuannya.

4). BAGAIMANA MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA

Uraian dalam postingan terdahulu menjelaskan bahwa usaha-usaha kesehatan lingkungan perlu
didasarkan atas pengetahuan ekologi manusia.Hal ini merupakan suatu Keharusan agar perkembangan
kesehatan lingkungan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat dan dapat mencegah akibat sampingan yang
tidak dikehendaki. Untuk ini diperlukan kemampuan untuk mendefinisikan masalah secara luas dam
mendasar.Kemampuan ini bisa diporoleh dengan mendalami pengertian ekologi manusia.Di dalam bab ini
akan dicoba dibahas hubungan manusia dengan lingkungannya dengan sedikit lebih mendasar.Untuk itu
diperlukan pengertian tentang berbagai hal sebagai berikut: pengertian tentang sifat-sifat manusia,pengertian
tentang respon manusia terhadap stimuli lingkungan, dan lingkungannya sendiri.

*). MANUSIA

Manusia merupakan salah satu unsur didalam lingkungan hidup ini.Secara biologis manusia
tergolong Homo sapiens. Ia merupakan mahluk hidup yang paling canggih, namun demikian, ia tetap
merupakan salah satu unsur alam. Kecanggihan ini didapat manusia karena kemampuannya
mengembangkan budaya. Perkembangan budaya ini dapat terjadi pada manusia, karena ia dilengkapi dengan
bentuk fisik, fungsi tubuh serta karakteristik perkembangan tubuhnya yang berbeda dengan hewan-hewan
lainnya.Budayanya ini pula yang menyebabkan ia dapat mengubah kualitas lingkungan hidupnya dengan
segala konsekuensinya.Oleh itu pula manusia dapat ditinjau dari segi fisik maupun dari segi budaya.
5). PROGRAM SERTA TUJUAN LAIN DARI KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESLING

LAIN-LAIN :

Kedalam kegiatan lain-lain ini termaksud antara lain kegiatan bidang nutrisi, kesehatan
jiwa,kesehatan gigi, kesehatan sekolah, pengendalian penyakit kronis, pengendalian alergi, kecelakaan dan
rehabilitasi penyandang cacat. Kesemuanya ini ada hubungannya dengan kesehatan lingkungan. Misalnya,
kesehatan gigi ada hubungannya dengan kadar flour dalam air; air dapat pula mengandung bahan
karsinogenik atau logam berat penyebab penyakit kronis.Agar semua usaha kesehatan masyarakat menjadi
efektif diperlukan pengetahuan tentang penyebab, cara penularan, karakteristik golongan masyarakat yang
peka, dan segala faktor yang ikut menentukan terjadinya masing-masing penyakit. Ilmu yang mempelajari
ini semua merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat, dan dikenal sebagai epidemiologi.

*). KEDINASAN

Definisi Winslow menyebutkan bahwa tujuan kesehatan masyarakat hanya dapat dicapai bilamana
usaha kesehatan itu dilaksanakan oleh masyarakat yang terorganisir. Masyarakat disetiap negara atau daerah
sebetulnya selalu terorganisir. Organisasi-organisasi masyarakat sudah sejak lama ada dan terstruktur.
Organisasi-organisasi dibidang kesehatan dapat berupa organisasi kepemerintahan seperti berbagai
kedinasan. Kedinasan yang berhubungan secara langsung dengan kesehatan di Indonesia berada di bawah
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Setiap provinsi mempunyai kantor wilayah kesehatan.
Departemen Kesehatan menyiapkan berbagai program,tenaga ahli, dan memberi konsultasi untuk
pelaksanaannya. Pelaksanaannya sendiri dilakukan oleh aparat Departemen Dalam Negri yang berbentuk
dinas-dinas kesehatan bagi daerah tingkat provinsi dan kabupaten; sedangkan bagi daerah kecamatan
berbentuk puskesmas. Kantor-kantor kedinasan lebih bersifat administratif dalam fungsinya, sedangkan
pelaksanaan dilakukan oleh puskesmas. Khusus dalam usaha kesehatan lingkungan, Departemen Kesehatan
Di bantu secara langsung oleh berbagai Departemen seperti Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jendral Cipta Karya, Departemen Dalam Negeri baik dipusat, Provinsi, Kabupaten, maupun Kecamatan;
Departemen Perindustrian, Kementrian Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

*). ORGANISASI SWASTA

Organisasi kesehatan tidak saja berupa kedinasan nasional, tetapi dapat berupa organisasi
Internasional, tetapi dapat berupa organisasi Internasional, baik yang pemerintah maupun swasta, yang
mencari keuntungan maupun yang tidak. Semua jenis organisasi tersebut dapat ditemui dalam bidang
kesehatan dan mereka bekerja sama satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan hidup sehat. Gerakan
hidup sehat yang diaktifkan saat ini adalah usaha untuk meningkatkan pengertian dan partisipasi masyarakat
dalam kesehatan. Hal ini merupakan bagian dari gerakan “Health For All by the Year’’yang dicanangkan di
Alma Alta, pada tahun 1978 waktu diadakan konferensi Internasional tentang pemeliharaan kesehatan
primer (primary health care) yang disponsori oleh WHO dan UNICEF di Uni Soviet.

6). PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan benda hidup seperti virus, bakteri, rickettsia,
jamur, protozoa, dan metezoa atau cacing. Oleh karenanya penyakit dapat menular dari satu penderita ke
orang lain yang peka. Penyakit menular tertentu, berdasarkan peraturan perlu dilaporkan/terkena wajib
lapor, misalnya Hepatitis, Cholera, Thypus, dan lain-lainnya. Hal ini dilakukan untuk keperluan
pengendalian, isolasi, pemberantasan, pencegahan epidemi, sanitasi transportasi dan lain-lain.

Untuk kepentingan pemberantasan yang menggunakan strategi menghilangkan cara transmisi


penyakit, maka penyakit seringkali dikelompokkan atas dasar cara penyebarannya. Hal ini sangat penting
untuk mencegah menjalarnya penyakit dari satu daerah ke daerah yang lain. Disinilah pentingnya peran
kesehatan lingkungan, yakni mencegah menyebarnya penyakit lewat lingkungan. Adapun pengelompokkan
tersebut adalah sebagai berikut:
•Penyakit bawaan air dan makanan

•Penyakit bawaan udara

•Penyakit bawaan tanah

•Penyakit bawaan vektor

7). USAHA DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

Agar masyarakat dapat meningkatkan kesehatannya paling sedikit diperlukan enam usaha dasar yang
dikenal dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat sebagai “The Basic Six” atau enam usaha dasar. Apa sebenarnya
yang dimaksud dengan basic six tersebut, telah dikemukakan oleh American Publich Health Association
(APHA), Emerson dan Luginbuhl (EM), dan World Health Organization (WHO). Ketiga konsep tersebut
memperlihatkkan penggunaan istilah yang berbeda sedikit saja; perbedaan tersebut tergantung pada
kemajuan usaha kesehatan suatu negara. Sebagai contoh, pemberantasan penyakit menular, tidak lagi
disebutkan oleh APHA, karena di Amerika Serikat penyakit menular ini sudah tidak lagi merupakan
masalah utama. Sebaliknya di Indonesia, frekuensi penyakit ini masih sangat tinggi, sehingga usaha
pemberantasannya menjadi sangat penting. Oleh karena itu,pemberantasan penyakit menular masih
termaksud didalam konsep WHO. Perlu dicatat kiranya tentang usaha kesehatan lingkungan; karena ketiga-
tiganya konsep mengganggapnya penting. Jadi tampaknya, usaha ini tetap diperlukan di berbagai taraf
perkembangan suatu negara.

8). Budaya dan Pola Kesehatan lingkungan

Sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat, terdapat masalah kesehatan lingkungan angka
penyakit, angka kematian, dan kesehatan yang setara budaya tersebut. Semuanya ini ditentukan oleh
interaksi manusia dengan lingkungan, seperti tampak pada tabel berikut ini.

*). LINGKUNGAN

Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik berupa benda hidup,
benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya,serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi di antara elemen-elemen di alam tersebut. Lingkungan itu sangat luas, oleh karenanya
seringkali dikelompokkan untuk mempermudah pemahamannya.

*). Klasifikasi Lingkungan

Tergantung kebutuhan, lingkungan dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara sebagagai berikut:

1. Lingkungan yang hidup (biotis) dan lingkungan tidak hidup (abiotis)


2. Lingkungan alamiah, dan lingkungan buatan (manusia).
3. Lingkungan prenatal dan lingkungan ponstnatal.
4. Lingkungan biofisis dan lingkungan psikososial.
5. Lingkungan air (hydrosfir), linkungan udara (atmosfir), lingkungan tanah (litosfir), lingkungan
biologis (biosfir), dan lingkungan sosial (sosiosfir).
6. Kombinasi dari klasifikasi-klasifikasi tersebut.
9). KESEHATAN LINGKUNGAN DAN EKOLOGI MANUSIA

Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan dan Sebaliknya

Dari uraian tentang pola penyakit menjadi jelas bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh
terhadap kesehatan masyarakat. Selanjunya kesehatan lingkungan erat pula hubungannya dengan taraf sosial
ekonomi. Karenanya, untuk dapat mengelola kualitas lingkungan ataupun kesehatan masyarakat perlu
dihayati hubungan lingkungan dengan manusia,yaitu ekologi manusia.

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas ligkungannya tergantung sekali
pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuat hutan secukupnya
untuk memberi perlindugan pada masyarakat tersebut. Sebaliknya,masyarakat yang sudah maju sosial
budayanya dapat mengubah lingkungan lingkungan hidup sampai ke taraf yang irreversibel. Gunung-gunung
dapat dibelah atau dipotong sesuai dengan keperluannya.Hutan dapat diubah menjadi kota dalam waktu
yang singkat.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan
mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

- Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai


- Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
- Mengolah tanah sebagaimana mestinya
- Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping
masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan

B).Saran
Kita harus bisa menjaga lingkungan supaya tetap sehat dan bersih

S-ar putea să vă placă și