Sunteți pe pagina 1din 30

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


“ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS KELUARGA PADA
IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELITUS”

Di Susun Oleh:
Marini Ireine Gunena
7115 4011 8130

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat
dan karunia–Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami
peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul makalah ini.
Kami berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua dan dapat menambah wawasan kita. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Manado, 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I................................................................................................................................3

A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6

A. Konsep Dasar........................................................................................................6
B. Etiologi..................................................................................................................6
C. Tanda dan Gejala.................................................................................................6
D. Klasifikasi.............................................................................................................7
E. SKRINING...........................................................................................................8
F. Komplikasi............................................................................................................9
1. Tekanan darah tinggi, preeclampsia dan eclampsia..........................................9
G. Patofisiologi.....................................................................................................10
H. Faktor Resiko..................................................................................................11
I. Pengaruhnya.......................................................................................................12
1. Terhadap kehamilan..........................................................................................12
2. Terhadap Persalinan..........................................................................................12
3. Terhadap Nifas...................................................................................................12
J. Penatalaksanaan.................................................................................................12
1. Pengelolaan Medis..............................................................................................12
2. Pengelolaan Obsetrik.........................................................................................14
BAB III........................................................................................................................17
TINJAUAN KASUS...................................................................................................17
BAB IV............................................................................................................................30

A. Kesimpulan.........................................................................................................30

2
B. Saran...................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai
gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali
saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin
atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun
antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa
dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis
ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar 40-60%
wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca
persalinan akan mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi
glukosa. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan
glukosa darah sewaktu dan 2 jam post prandial (pp). Bila hasilnya belum
dapat memastikan diagnosis DM, dapat diikuti dengan test toleransi
glukosa oral. DM ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu
melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di bawah 100 mg% berarti bukan
DM dan bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DM.
Pada wanita hamil, sampai saat ini pemeriksaan yang terbaik
adalah dengan test tantangan glukosa yaitu dengan pembebanan 50 gram
glukosa dan kadar glikosa darah diukur 1 jam kemudian. Jika kadar
glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg% maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral. Gangguan DM
terjadi 2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan
umur kehamilan, tetapi tidak merupakan kecenderungan orang dengan

3
gangguan toleransi glokusa,25%kemungkinan akan berkembang menjadi
DM gestasional merupakan keadaan yang perlu ditangani dengan
professional, karena dapat mempengaruhi kehidupan janin/ bayi dimasa
yang akan dating, juga saat persalinan.
Diabetes Gestational merupakan komplikasi medis yang paling
umum terjadi selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah
tidak hamil lagi. Pengendalian kadar glukosa darah adalah hal penting
selama kehamilan. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang
mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap
diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan
pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan
sekali.
Pada pasien yang telah menderita DM sebelumnya jika kemudian
hamil maka akan cukup rawan untuk terjadi komplikasi pada janin yang
dikandung, dan juga kesehatan si ibu dapat memburuk apabila terjadi
komplikasi-komplikasi diabetik. Akhir dari kehamilan penderita DM dapat
dibuat lebih aman apabila ditangani dengan penatalaksanaan yang tepat,
perawatan yang optimum meliputi inisiasi terapi intensif sebelum
konsepsi. Pasien-pasien ini memerlukan diagnosis dan penatalaksanaan
prenatal yang khusus.
Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat
keguguran berulang, pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan
atau melebihi 4000 g, pernah mengalami preeklamsia (keracunan
kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau
bayi dengan cacat bawaan.
Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil
yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta
pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana patofisiologi terjadinya DM pada masa kehamilan
2. Bagaimana Proses asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan DM
C. Tujuan

4
1. Memahami patofisiologi terjadinya DM pada masa kehamilan
2. Memahami proses asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan DM
3. Dapat memberikan Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Ibu hamil
dengan DM

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai
gangguan toleransi glukosa. Suatu Intoleransi karbohidrat ringan (toleransi
glukosa terganggu ) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali
pada saat kehamilan berlangsung. Penyakit kelainan metabolisme, dimana
penderita tidak bias secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam
darahnya.

Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa


membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada
kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan
hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin.
Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara
kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.

B. Etiologi
DMG disebabkan karna kekurangn insulin. Yang disebabkan karna
adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta
pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekarja menghasilkan
insulin.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan
karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila
tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan
hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan
).

C. Tanda dan Gejala


1. Sering kencing pada malam hari ( polyuria )
2. Selalu merasa haus ( polydipsia)

6
3. Selalu merasa lapar ( polyfagia )
4. Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
5. Penglihatan menjadi kabur
6. Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam
darah )
7. Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
8. Mata kabur
9. Pruritus vulva.
10. Ketonemia.
11. BB menurun
12. Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
13. Gula darah sewaktu > 200 mg/dl
14. Gula darah puasa > 126 mg/dl.

D. Klasifikasi
1. Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin ( Tipe 1/ Id DM )
2. Biasanya terdapat pada orang yang masih muda. Gejalanya terjadi
dengan tiba – tiba . kadar glukosa darah yang tinggi.
3. Diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin ( Tipe 2 / NID
DM) Biasanya terdapat pada orang yang usianya > 40 tahun ,
terjadi secara perlahan – lahan , dan kemungkina tidak ada tanda
atau gejala , biasanya terdapat pada orang gemuk , usia lanjut dan
tidak aktif.
4. Diabetes tipe lain.
5. Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes yang hanya
timbul dalam kehamilan.
Tabel. Klasifikasi Insulin

KARAKTERISTIK TIPE 1 TIPE 2 (NON


(INDEPENDEN INDEPENDEN
INSULIN) INSULIN)
Lokus genetic Kromosom 6 Tidak diketahui

Onset umur < 20 tahun Umur > 40 tahun


< 40 tahun

Habitus Normal,terjadi Gemuk


pemborosan energi
Insulin plasma Insulin rendah/tidak Tinggi.resistensi

7
ada/ kurang terhadap insulin
tinggi
Glucagon Konsentrasi tinggi Konsentrasi tinggi ,
dapat diturunkan resistensinya juga
tinggi
Komplikasinya reaksi Ketoasidosi Hyperosmoler
kortison terhadap bereaksi sampai koma
terapi insulin dapat bereaksi

Sulfonil- urea tidak bereaksi bereaksi dengan


baik

E. SKRINING
Fourth International Workshop-Conference on Gestational Diabetes
Merekomendasikan skrining untuk mendeteksi Diabetes Gestasional :
1. Risiko Rendah :
a. Tes glukosa darah tidak dibutuhkan apabila :
b. Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendah
c. Tidak didapatkan riwayat diabetes pada kerabat dekat
d. Usia < 25 tahun
e. Berat badan normal sebelum hamil
f. Tidak memiliki riwayat metabolism glukosa terganggu
g. Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnya
2. Risiko Sedang :
Dilakukan tes gula darah pada kehamilan 24 – 28 minggu terutama
pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur,
dan Asia Selatan.
3. Risiko Berat :
Wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes,
mengalami glukosuria (air seni mengandung glukosa).
Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes
gestasional tidak terdiagnosis maka pemeriksaangula darah diulang
pada minggu 24 – 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien
mendapat gejala yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar
gula di dalam darah berlebihan).

F. Komplikasi

8
1. Tekanan darah tinggi, preeclampsia dan eclampsia.
Gestational diabetes akan meningkatkan resiko ibu untuk
mengalami tekanan darah yang tinggi selama kehamilan. Hal
tersebut juga akan meningkatkan resiko ibu untuk terkena
preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2 buah komplikasi serius dari
kehamilan yang menyebabkan naiknya tekanan darah & gejala lain,
yang dapat membahayakan ibu maupun sang buah hati.
2. Diabetes di kemudian hari.
Jika mengalami gestational diabetes, maka kemungkinan
besarakan mengalami kembali pada kehamilan berikutnya. Selain
itu, ibu juga beresiko untuk menderita diabetes tipe 2 di kemudian
hari. Akan tetapi dengan mengatur gaya hidup seperti makan
makanan yang bernutrisi & berolahraga dapat mengurangi resiko
terkena diabetes tipe 2 nantinya. Untuk wanita dengan riwayat
gestational diabetes, yang berhasi menurunkan berat badan hingga
ideal setelah melahirkan, maka resikonya untuk terkena diabetes
tipe 2 hanya kurang dari 1 per 4 wanita.
3. Pada Janin
a.Hipertensi 10-20 %
b. Hidraamnion 20-25%
c.Bakteriuria 7-10 %
d. Persalinan distosia 10-15 %
e.Kematian maternal jarang
f. Gangguan vaskuler sehingga menimbulkan : preeclampsia
g. Kematian perinatal tinggi
h. Kelainan congenital 6 %
i. Makrosomia
j. Kematian intra uterin
k. Abortus berulang / tanpa sebab
l. Respiratory distress syndrome
m.Dapat terjadi infertilitas
n. Emesis dan hyperemesis berat
o. Janin makrosomia cenderung menyebabkan pertolongan
persalinan operatif transoabdominal

G. Patofisiologi

9
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan
terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal.
Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin.
Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar
gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana
sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal.
(menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu
terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan
metabolik (hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan sebagainya.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan
karbohidrat yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta
persiapan untuk menyusui. Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui
plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah janin hampir
menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin,
sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin.
Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping
beberapa hormone lain seperti estrogen, steroid dan plasenta laktogen.
Akibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang
relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm
kebutuhan insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan
normal. Hal ini disebut sebagai tekanan diabetojenik dalam kehamilan.
Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin yaitu bila ia ditambah
dengan insulin eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan tetapi,
bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia relative
hipoinsulin yang menyebabkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan.
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan
terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal.
Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin.
Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar
gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi). Melalui difusi terfasilitasi

10
dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi
komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi
berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga
janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya.

H. Faktor Resiko
1. Beberapa kali keguguran
2. Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas.
3. Riwayat pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.
4. Pernag pre-eklampsi
5. polihidramnion
6. Umur ibu hamil lebih dari 30 tahun
7. Riwayat DM dalam keluarga
8. Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya

9. Infeksi saluran kemih yang berulang-ulang sebelum hamil

I. Pengaruhnya
1. Terhadap kehamilan
a. Hyperemesis gravidarum
b. Pemakaian glikogen bertambah
c. Meningkatnya metabolism basal
d. Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulin dalam
plasenta

2. Terhadap Persalinan
a. Kegiatan otot rahim dan usaha meneran mengakibatkan pemakaian
glukosa lebih banyak , sehingga dapat terjadi hypoglikemia ,
apabila disertai dengan muntah – muntah.

3. Terhadap Nifas
a. Lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis yang
menghambat luka jaln lahir , baik rupture perineum maupun lika
episitiomi

11
J. Penatalaksanaan
1. Pengelolaan Medis
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya,
pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet
dan pengendalian berat badan ibu.
1. Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik
upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin.
Dapat terjadi kematian janin memdadak. Berikan insulin yang
bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
2. Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
Lakukan upaya pencegahan infeksi dengan baik.
3. Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga
perlu diberikan infus glukosa.
4. Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan
diberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita yang
gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
5. Cara yang dianjurkan adalah cara Broca yaitu BB ideal = (TB-
100)-10% BB.
6. Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang
diperhitungkan dari:
− Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
− Kalori kegiatan jasmani 10-30%
− Kalori untuk kehamilan 300 kalor
− Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5 gr/kgBB
Jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa
darah belum mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar
glukosa darah puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah
120 mg/dl, maka terapi insulin harus segera dimulai.
Pemantauan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat
pengukur glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama
dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan
ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh
kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa
menyusui selesai.
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl

12
2. Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120
mg/dl
3. Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
4. Mencegah episode hipoglikemia
5. Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
6. Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan
normal.
Dianjurkan pemantauan gula darah teratur minimal 2 kali
seminggu (ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan
sendiri di rumah). Dianjurkan kontrol sesuai jadwal pemeriksaan
antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol
semakin sering. Hb glikosilat diperiksa secara ideal setiap 6-8
minggu sekali.
Kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2.5 kg pada
trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0.5 kg setiap minggu.
Sampai akhir kehamilan, kenaikan berat badan yang dianjurkan
tergantung status gizi awal ibu (ibu BB kurang 14-20 kg, ibu BB
normal 12.5-17.5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7.5-12.5 kg).
Jika pengelolaan diet saja tidak berhasil, maka insulin
langsung digunakan. Insulin yang digunakan harus preparat insulin
manusia (human insulin), karena insulin yang bukan berasal dari
manusia (non-human insulin) dapat menyebabkan
terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini
dapat menembus sawar darah plasenta (placental blood barrier)
sehingga dapat mempengaruhi janin.
Pada DMG, insulin yang digunakan adalah insulin dosis
rendah dengan lama kerja intermediate dan diberikan 1-2 kali
sehari. Pada DMH, pemberian insulin mungkin harus lebih sering,
dapat dikombinasikan antara insulin kerja pendek dan intermediate,
untuk mencapai kadar glukosa yang diharapkan.
Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DMG
karena efek teratogenitasnya yang tinggi dan dapat diekskresikan
dalam jumlah besar melalui ASI

2. Pengelolaan Obsetrik

13
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaan
klinis ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi
fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu,
pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin
dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut
jantung janin.
Pada tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan ibu dan
janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan
denyut jantung janin.
Pada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin
dilakukan dengan cara :
1. Pengukuran tinggi fundus uteri.
2. NST – USG serial
3. Penilaian menyeluruh janin dengan skor dinamik janin
plasenta (FDJP), nilai FDJP < 5 merupakan tanda gawat
janin.
4. Penilaian ini dilakukan setiap minggu sejak usia kehamilan
36 minggu. Adanya makrosomia, pertumbuhan janin
terhambat (PJT) dan gawat janin merupakan indikasi untuk
melakukan persalinan secara seksio sesarea.
5. Pada janin yang sehat, dengan nilai FDJP > 6, dapat
dilahirkan pada usia kehamilan cukup waktu (40-42 mg)
dengan persalinan biasa. Pemantauan pergerakan janin
(normal >l0x/12 jam).
6. Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan
khusus.
7. Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan
amniosentesis terlebih dahulu untuk memastikan
kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
8. Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi,
preeklamsia, kelainan vaskuler dan infeksi seperti
glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis) harus dirawat
sejak usia kehamilan 34 minggu. Penderita DMG dengan
komplikasi biasanya memerlukan insulin.

14
9. Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor
fungsi dinamik janin-plasenta (FDJP).

15
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2019
Sumber : Pasien
Metode : Observasi
Ruang : ANC

IDENTITAS KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Roman Meluwu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 tahun
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Minahasa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Airmadidi atas lingkungan 18 Kec.Airmadidi
kabupaten Minut

2. a. Anggota Keluarga
No Nama Umur Sex Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket
Keluarga
1. Sinta 32 thn P Istri IRT
Tangguda
2. Alesia 12 thn P Anak SMP Siswa
Meluwu
3. Jonathan 7 thn L Anak SD Siswa
Meluwu

b. Genogram

16
Ket : : Laki laki : P perempuan / : Meninggal : Klien
Status Kesehatan Keluarga 6 Bulan Terakhir (Semua Jenis Penyakit)
No Nama Umur Sex Jenis Tempat
Penyakit Berobat
1. Roman Meluwu 34 tahun L Batuk PKM
2. Sinta Tangguda 32 tahun P Diabetes RSUD
3. Alesia Meluwu 12 tahun P Batuk Pilek PKM
4. Jonathan Meluwu 7 tahun L Panas, batuk PKM

3. Status Kesehatan Keluarga Saat Survey Terakhir (semua Jenis Penyakit)


No Nama Umur Jenis Penyakit Tempat
Berobat
1. Roman Meluwu 34 tahun -
2. Sinta Tangguda 32 tahun Diabetes Melitus
3. Alesia Meluwu 12 tahun -
4. Jonathan Meluwu 7 tahun - dr. Praktek

4. Pengambil Keputusan Dalam Keluarga

Suami √√ Istri Suami & istri Lain-lain

5. Kematian dalam Setahun Terakhir


N Nama Bulan & Tahun Sex Sebab Ket
o Kematian Kematian

17
DATA KESEHATAN IBU
1. Ibu Hamil
a. Riwayat Kehamilan : HPHT 15-12-2018
Umur Kehamilan : 13 minggu

(13 ) Triwulan I (0-14 Minggu) ( ) Triwulan II (15-28 Minggu) ( ) Triwulan III (29-hari)

Tafsiran Partus 22-7-2019

Diagnosa Ibu : G3 P2 A1
Janin
b. ANC : ( + ) Ya ( ) Tidak. Bila ya Apakah :
( ) Lengkap (minimal 4 x / sesuai usia kehamilan)
( v) Tidak Lengkap (kurang dari 4 x / lewat jadwal yang telah
ditentukan
Dimanakah Kebiasaan Periksa Hamil :
( ) RS / PUSKESMAS ( +) Dokter / Bidan Praktek
( ) POLINDES ( ) POSYANDU
Bila Tidak ANC alasannya :
( ) Tidak Tahu ( ) Tidak Mau
( ) Jarak Pelayanan Kesehatan jauh
( + )Lain-lain

c. Imunisasi TT
( ) Lengkap (minimal 2 x / sesuai usia kehamilan)
( + ) Tidak Lengkap (kurang dari 2 x
( ) Tidak Imunisasi

Alasan tidak Imunisasi


( ) Tidak Tahu ( ) Tahu tapi tidak Mau( ) Yankes Jauh
( ) Lain-lain (sebutkan)…………………………………………

18
d. Faktor Resiko Kehamilan
(+) Ada , sebutkan Diabetes Melitus
( ) Tidak Ada……………………

e. Keadaan Gizi ibu Hamil


1) Makanan yang di pantang selama hamil : Nasi, Ikan, Sayur, Buah
2) LILA 24 cm
3) Kesimpulan status gizi ibu : Baik
Anemia ibu hamil ( ) Ya ( ) Tidak HbTerakhir………………. Gr %

f. Rencana Persalinan
( + ) Nakes ( ) Non Nakes
Alasan
2. Neonatus
a. Status Pemeriksaan Neonatus
() Lengkap
(+) Tidak Lengkap
() Tidak Sama sekali
b. Alasan tidak periksa sama sekali
() Tidak tahu
() Yankes Jauh
() Tahu tapi tidak Mau

3. Ibu Nifas
a. Ibu Nifas hari ke…………. Hari/minggu
b. Apakah ibu sudah memeriksanakan diri selama nifas ? ( ) Ya ( )
Tidak
c. Bila ya, berapa kali ?................ kali
d. Tempat pemeriksaan ( ) RS ( ) Puskesmas
() Bidan Praktek ( ) POLINDES

19
Bila tidak periksa Alasan :
() Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh ( ) Tahu tapi tidak Mau
e. Apakah Ibu menyusui ( ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak apa alasannya (sebutkan)
…………………………………………………...........
f. Obat-obatan yang di minum saat ini ( ) Vitamin A ( ) Fe
Lain-lain,
sebutkan…………………………………………………………………....
g. Apakah Ibu melakukan perawatan Puerpurium : Ya / Tidak
Bila Ya, bagaimana cara melakukannya ( ) Benar() Salah
Jika Tidak, alasan ( ) Tidak tahu ( ) Tahu tapi Tidak Mau

4. Ibu Bersalin (umur anak terakhir 0-1 Tahun)


a. Siapa yang menolong Persalinan
() Petugas Kesehatan ( ) Dukun Terlatih
() Dukun Tidak Terlatih Lain-lain (sebutkan)…………………….......
Alasan Bersalin dengan dukun………………………………………….......

b. Tempat bersalin :
() Sarana Kesehatan ( ) Rumah
Lain-lain (sebutkan)…………………………………………………...........
Alasan Bersalin di Rumah/ Rumah Dukun..……………………………......

5. Ibu Menyusui (umur anak terakhir 0-1 Tahun)


a. Apakah Ibu menyusui bayinya? ( ) Ya ( ) Tidak
b. Keadaan Gizi ibu Menyusui : Berat badan ibu:…………………...kg
c. Makanan yang dipantang selama menyusui………………………….....
d. Penampilan ibu menyusui
() Tampak Sehat ( ) Kurang sehat ( ) Tidak Sehat
e. Kadar Haemoglobin ( ) <12 gr% ( ) 12-14 gr% ( )>14 gr%

20
f. Apakah ibu melakukan perawatan Payudara : ( )Ya ( ) Tidak
Jika Ya, bagaimana cara melakukannya ( ) Benar ( ) Salah
Jika Tidak, alasannya ( ) Tidak Tahu ( ) Tahu tapi Tidak mau

6. Sistem Reproduksi Ibu


a.PMS / STD
Apakah ada Keluhan ( - ) Keputihan ( -) Rasa Gatal pada Kemaluan
( -) Masalah Hubungan Seksual ( -) Keluhan Buang air kecil
Apakah sudah berobat ? ( ) Ya ( +) Tidak
Jika tidak alasannya apa ?..............................................................................
Jika sudah berobat kemana………………………………………………….
b.Menopause ( ) Ya ( +) Tidak
Bila Ya, sudah berapa lama……..…………………………………………..
Adakah keluhan sebelum Menopause ? ( ) Ya ( ) Tidak
Bila Ya apa keluhannya……....……………………………………………..

7. Keluarga Berencana
a. Akseptor KB : Ya / Tidak, Bila tidak apa alasannya…………....………
b. Bila Ya, Jenis Alat Kontrasepsi yang digunakan :
() Pil ( + ) Suntik ( ) IUD ( ) Susuk
() Kondom ( ) MOW/MOP, Lain-lain sebutkan…...………………….
c. Berapa Lama memakai alat kontrasepsi ?2 tahun 3 bulan
d. Tempat Pelayanan KB di ( +) Bidan/ Dokter ( ) RB ( )RS
(+ )Puskesmas ( ) lain-lain sebutkan…………………….........………

DATA KESEHATAN BAYI


1. Status Gizi
a. BB………………..kg PB……………….cm (Waktu Lahir)
b. BB……………… .kg PB……………….cm (Saat Pendataan)
c. Apakah bayi sering di timbang ( ) Ya ( ) Tidak
Bila Ya Apakah ( ) Teratur (12 x/ sesuai usia) ( ) Tidak Teratur

21
Tempat Penimbangan ( ) Posyandu
( ) Puskesmas/FasilitasKesehatan Lain
Bila Tidak, Alasan :
() Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh ( ) Tahu, Tapi Ibu Sibuk
() Tahu tapi tidak mau

2. Status Imunisasi
Bayi BCG HB DPT POLIO CAMPAK Lengkap
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
/Tidak

Bila tidak lengkap atau tidak Imunisasi alasan :


( ) Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh ( ) Tahu,tapi ibu sibuk
( ) Tahu tapi tidak Mau

3. KMS
a. Apakah mempunyai KMS : ( ) Ya ( ) Tidak
b. Bila Ya KMS berisi ? ( ) Ya ( ) Tidak
c. Apakah Bayi sering ditimbang ( ) Ya () Tidak
Bila Ya, apakah ( ) Teratur (12 x/ sesuai usia) () Tidak Teratur
Dimana tempat penimbangan ( ) Posyandu( ) Puskesmas /Fasilitas
Kesehatan lain
Bila tidak, alasannya ( ) Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh
( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak Mau
4. Makanan yang diberikan kepada bayi
a. Status pemberian ASI ( ) Masih diberikan( ) Tidak diberikan
Jika tidak, alasannya ( ) Tidak Tahu ( ) Tahu, ibu sibuk
() Tahu tapi tidak mau( ) ASI sedikit/terhenti ( ) Ibu menderita
suatu penyakit

22
b. Kesesuian jenis makanan bayi (MPASI) dengan usia saat diberikan
() Sesuai () tidak sesuai
Jika tidak sesuai, alasan ( ) Tidak Tahu
() Kebiasaan / tradisi setempat
() Lain-lain (sebutkan)………………….......……………………..

5. Kesan terhadap bayi pada saat pendataan


Status Gizi ( ) Baik ( ) Cukup ( ) Kurang

6. Apakah Bayi disusui? ( ) Ya () Tidak


Bila Ya, berapa lama akan disusui ( ) < 2 Tahun( ) 2 Tahun( ) > 2 tahun
Bila tidak alasannya………………………………………

7. Pemberian PASI
( )Sebelum 4 Bulan, alasan…………………………………………
( )Setelah 4 Bula

DATA KESEHATAN BALITA


1. Status Gizi
a. BB ...... Kg PB ..... cm (Waktu Lahir)
b. BB ....... Kg PB ...... cm (Saat Pendataan)
c. Apakah Balita sering ditimbang ( ) Ya ( ) Tidak
Bila Ya, apakah ( ) Teratur ( 12 x/sesuai usia) ( ) Tidak Teratur
Tempat penimbangan (+) Posyandu ( ) Puskesmas/Fasilitas Kesehatan
Lain
Bila Tidak Alasan………………….
() Tidak tahu ( ) Yankes ( ) Tahu, tapi ibu sibuk
() Tahu, tapi tidak mau
2. Status Imunisasi
Balita BCG HB DPT POLIO CAMPAK LENGKAP/

23
TIDAK
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4

Bila tidak lengkap atau tidak imunisasi, alasan :


( ) Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh
( ) Tahu tapi ibu sibuk ( ) Tahu, tapi tidak mau
3. KMS
a. Apakah mempunyai KMS : ( +) Ya( ) Tidak
b. Bila Ya KMS berisi ? ( +) Ya( ) Tidak
c. Apakah Bayi sering ditimbang ( +) Ya( ) Tidak
Bila Ya, apakah (+) Teratur )12 x/ sesuai usia)() Tidak Teratur
Dimana tempat penimbangan ?
(+) Posyandu( ) Puskesmas / Fasilitas Kesehatan lain
Bila tidak, alasannya ( ) Tidak Tahu ( ) Yankes Jauh
( ) Tahu, tapi ibu sibuk ( ) Tahu tapi tidak Mau
d. Kesan terhadap balita pada saat pendataan………………………………..
Status Gizi (+) Baik ( ) Cukup ( ) Kurang
e. Apakah balita suka jajan (+) Ya ( ) Tidak
Bila Ya, berapa kali dalam sehari (+) 1-2 kali ( ) 3-4 kali( )> 4 kali
Jenis jajanan yang paling digemari yaitu roti dan permen.

DATA LINGKUNGAN
1. Perumahan
Ventilasi Baik Cukup Kurang

Lantai Rumah Tanah Ubin Semen


Kayu / Papan
2. Sumber Air Bersih
Sumur / Pompa Mata Air Sungai,Lain-lain

24
Kondisi Air

Memenuhi Syarat Kesehatan

Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan


3. SPAL
Selokan / GOT Empang Sembarangan

4. Pembuangan Tinja
Septik Tank Cubluk Cemplung

Sungai/selokan Sembarang Tempat

5. Kandang : Ada / Tidak Jenis Binatang:Marmut

FASILITAS / SARANA KESEHATAN


1. Apakah di desa ini ada Sana Sehat ? (+) Ada ( ) Tidak Ada
2. Jika Ada Apakah Keluarga Ikut serta
( +) Ya ( ) Tidak, alasan…..…....……………………………………..
3. Apakah d Desa ini ada Polindes ? Ada / Tidak Ada
4. Jika ada, Apakah Keluarga Memanfaatkannya
( ) Ya () Tidak, Alasan……………………………………….
5. Jarak Rumah dengan Fasilitas Kesehatan1 Km.
6. Jenis Transportasi yang digunakan ke Pelayanan Kesehatan (Pilih Salah
Satu)
( ) Angkutan Kota ( ) Ojek
( ) Jalan Kaki Lain-lain, sebutkan : kendaraan pribadi.

B. Analisa Masalah
Masalah kesehatan terutama yang di alami pada balita dalam
keluarga Tn. R.M disebabkan karena faktor kekurangtahuan tentang

25
diabetes melitus dan faktor gen/keturan pada keluarga Ny S.T. Sebagai
bidan, langkah awal dalam mengatasi masalah yang dialami oleh Tn.J
adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus pada
keluarga serta memotivasi keluarga untuk berupaya memenuhi kebutuhan
gizi ibu hamil berdasarkan diet dari dokter dan menyarankan untuk
memperhatikan kebersihan makanan yang akan dikonsumsi, serta
memperhatikan personal hygiene.
C. Penentuan Prioritas Masalah
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap beberapa masalah
kesehatan yaitu :
No Kriteria Perhitungan Score Pembenaran
.
1 Keluarga tidak Kekurangtahua
mengetahui n keluarga
tentang ibu hamil tentang ibu
dengan diabetes hamil dengan
melitus diabetes
2 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3
melitus, dengan
anacaman
diberikan
kesehatan
penyuluhan
3 Kemungkinan 2/2 x 2 2
tentang diabetes
masalah dapat
melitus,
diubah dengan
keluarga akan
mudah
4 Potensi masalah 3/3 x 1 1 mengetahui
untuk dicegah tentang
5 Menonjolkan 2/2 x 1 1 penanganan
masalah harus terjadinya
segera ditangani diabetes
melitus..
4 2/3
D. Rencana Asuhan Kebidanan Keluarga
Adapun tujuan diberikan asuhan kebidanan yaitu agar supaya:

26
1. Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi dengan baik.
2. Nutrisi adekuat.
3. Menjaga pola makan pasien berdasarkan diet dari dokter.
4. Menjaga kebersihan ibu dan lingkungannya.
5. Memberikan pendidikan tentang diabetes melitus pada keluarga pasien.

Pukul 10.12 wita

S : - Pasien mengeluh haus


- Ibu mengatakan napsu makannya meningkat
- Ibu mengatakan seringkali buang air.
- Ibu mengatakan pandanggannya terkadang kabur
O : - Kesadaran = compos mentis, N = 78x/m , R = 18x/m
- Mata cekung dan konjuntiva pucat
Hasil lab: Pemeriksaan Glukosa : >200 mg/dL (11.1 mmol/L)
A : Ny “S.T” umur 32 tahun G3P2A0 dengan diabetes melitus.
P : Pukul : 10.12 wita
a.Jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai diabetes melitus
b. Monitor tanda-tanda kebutuhan cairan ibu hamil.
c.Timbang berat badan setiap hari.
d. Berikan makanan yang sesuai untuk ibu.
e.Jelaskan tentang diit yang diberikan pada pasien ibu dengan
diabetes melitus
Evaluasi : Pukul 10.30 wita
a.Ibu dan keluarga mengerti tentang diabetes melitus
b. Kebutuhan cairan dan elektrolit mulai terpenuhi sehingga
kebutuhan ibu tercukupi selama kehamilan
c.TTV : N=78x/m, R=18x/m, S=36,5oC
d. Ibu diberikan makanan diet bersadarkan anjuran dokter.

27
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian didapatkan data diatas dapat disimpulkan
bahwa Diabetes Melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan
hormon yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap
glukosa dari darah.
Gejala awal dari diabetes melitus adalah merasa lemas, tidak
bertenaga, ingin sering makan dan sering buang air kecil. Untuk
penyembuhan dibutuhkan penyuntikan insulin dan kepatuhan terhadap diet
dan olahraga.

28
B. Saran
Diharapkan seluruh instansi unit kerja dapat memberikan
dukungan dan pengarahan pada masyarakat dalam meningkatkan status
kesehatan, serta keluarga juga sekiranya dapat memahami mengenai
penyakit diabetes melitus dan penanganannya.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth.2001.Buku Patofisiologi.Jakarta EGC


Guyton.1996. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta:EGC
Http://Keluargacemara.com/kesehatan/kehamilan/diabetes-melitus-pada-
kehamilan.html

29

S-ar putea să vă placă și