Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
EKONOMI MAKRO
ACARA IX
TEORI FISKAL-MONETER DAN KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
AGREGAT DENGAN SIMULASI KURVA IS-LM, AGREGAT DEMAND
DAN AGREGAT SUPPLY BESERTA KOMPONEN PENYUSUNNYA
Disusun oleh :
Kelompok 20
Adi Warsito H0817001
Anisa Nur Jannah H0817012
Cornelia Dian Agata H0817026
Kristanto Ari Saputro H0817049
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, model permintaan agregat dan penawaran agregat
digunakan untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi
jangka panjang. Hal tersebut erat kaitanya dengan pasar barang. Pasar barang adalah
pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran barang dan jasa. Pasar
barang sering diistilahkan dengan sektor riil. Kurva IS menyatakan hubungan antara
tingkat suku bunga (i atau r) serta tingkat pendapatan Nasional (Y) yang muncul di
pasar barang dan jasa. Kurva IS menunjukkan tingkat bunga berapapun, tingkat
pendapatan yang mendorong pasar barang menuju ekuilibrium. Tingkat pendapatan
tergantung pada kebijakan fiskal tertentu.
Sedangkan kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan
tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang. Hubungan ini dapat dilihat pada teori
tingkat bunga, yang disebut juga teori preferensi likuiditas. Kurva LM menyatakan
tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap tingkat pendapatan.
Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat suku bunga dan tingkat pendapatan
yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar keseimbangan uang riil. Kurva LM
digambar untuk penawaran keseimbangan uang riil tertentu.
Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam
pasar barang dan jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran
pemerintah, pajak, jumlah uang beredar dan tingkat harga tertentu.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ekonomi makro acara 9 mengenai teori
fiskal-moneter dan keseimbangan perekonomian agregat adalah:
1. Bagaimana kebijakan fiskal-moneter di Provinsi Jawa Timur?
2. Bagaimana pengaruh kebijakan fiskal-moneter terhadap kurva IS-LM?
3. Bagaimana agregat supply dan agregat demand di Provinsi Jawa Timur?
1
2
C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ekonomi makro acara 9 teori fiskal-moneter dan
keseimbangan perekonomian agregat adalah:
1. Mengetahui penerapan teori fiskal-moneter dan keseimbanganya di Provinsi Jawa
Timur.
2. Mengetahui pengaruh kebijakan fiskal-moneter terhadap kurva IS-LM serta
komponen penyusunnya.
3. Mengetahui keadaan agregat supply dan demand di Provinsi Jawa Timur.
D. Manfaat
Manfaat dari praktikum ekonomi makro pada acara 9 teori fiskal-moneter dan
keseimbangan perekonomian agregat adalah:
1. Bagi mahasiswa, terselenggaranya praktikum ekonomi makro acara 9 diharapkan
dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai teori kebijakan fiskal-
moneter di suatu daerah atau Provinsi.
2. Bagi Fakultas Pertanian UNS, hasil praktikum dapat mendukung kelengkapan
dalam penerapan kurikulum pendidikan pertanian.
3. Bagi pemerintah, hasil praktikum diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemikiran mahasiswa mengenai identifikasi, rumusan masalah dan akar masalah,
analisis dinamika determinan utama ekonomi makro dalam perekonomian
berkelanjutan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kurva IS-LM
Suku bunga diperlakukan sebagai pengubah endogen. Keseimbangan pasar
uang dipengaruhi oleh penawaran uang (MS/P) dan permintaan uang L (r,Y); r
adalah suku bunga dan Y adalah PDB (Produk Domestik Bruto). Terdapat
pengaruh penawaran uang terhadap suku bunga, dapat diketahui bahwa dengan
asumsi faktor-faktor lain tidak berubah, kenaikan penawaran uang (MS /P ke MS
/P) atau penurunan penawaran uang (MS /P ke MS /P), akan menyebabkan suku
bunga menurun (r ke r ) atau meningkat (r ke r ). Penurunan atau kenaikan suku
bunga yang terjadi menyebabkan permintaan uang meningkat atau menurun,
yang menyebabkan PDB meningkat (Y ke Y* ) atau menurun (Y* ke Y ).
Kenaikan atau penurunan penawaran uang akan menggeser kurva LM
(keseimbangan pasar uang) ke kanan atau ke kiri, yang menyebabkan suku
bunga menurun atau meningkat, dan PDB meningkat atau menurun. Peningkatan
penawaran uang akan menurunkan suku bunga, dan penurunan suku bunga akan
meningkatkan laju deforestasi dan menurunkan laju degradasi. Sebaliknya
penurunan penawaran uang akan menaikkan suku bunga, dan kenaikkan suku
bunga akan menurunkan laju deforestasi dan menaikkan laju degradasi
(Astana et.al, 2014).
2. Agregat Demand
Dalam menganalisis permintaan agregat, dua ekonom terkenal yaitu
Keynes dan Pigou mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut keynes apabila
terjadi perubahan harga maka jumlah yang beredar akan berubah akibatnya
terjadi perubahan pada tingkat bunga. Selanjutnya, perubahan tingkat bunga
tersebut akan mempengaruhi investasi yang ada pada akhirnya akan
mempengaruhi pendapatan nasional. Pendapat lain dikemukakan oleh Pigou
menurutnya apabila terjadi perubahan harga dalam perekonomian masyarakat
akan merasa saldo kas riil mereka berubah, yang selanjutnya akan
mempengaruhi konsumsi masyarakat tersebut. Perubahan konsumsi akan
mengakibatkan perubahan pada pendapatan nasional. Pada intinya perbedaan
3
4
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kebijakan Fiskal
Secara kumulatif, APBD Provinsi Jawa Timur sebelum peruahan di tahun
2018 sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2017. Anggaran pendapatan
maupun anggaran belanja masing-masing turun -1,1% dan -0,6% di tahun
2018. Pada tahun 2017, APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp29,02 trilyun,
dan terjadi defisit di tahun 2018. Sampai triwulan II 2018, APBD Jawa Timur
terealisasi sebesar 15,4 trilyun atau 53,09% dari pagu anggaran.
Tabel 4.1 APBD Provinsi Jawa Timur 2018
7
8
Peningkatan inflow tersebut disebabkan oleh pergeseran hari raya idul fitri
pada tahun 2018 dan 2017. Pada tahun 2018 idul fitri jatuh pada minggu
pertama bulan Juni sehingga pada minggu ketiga di bulan tersebut sudah terjadi
inflow dalam jumlah besar. Sementara pada tahun 2017 idul fitri terjadi pada
minggu ke 4 Juni sehingga inflow dalam jumlah besar terjadi pada awal bulan
juli 2018 terjadinya net outflow pada triwulan II 2018 sejalan dengan konsumsi
swasta yang tumbuh cukup tinggi yaitu mencapai 5,7% meningkat dibanding
triwulan II tahun 2017.
3. Kurva IS-LM
pasar barang dan pasar uang; (3) Pengeluaran konsumsi bergantung pada
pendapatan disposable; (4) Permintaan investasi bergantung pada tingkat
bunga dan pendapatan; (5) Pengeluaran pemerintah bersifat eksogen; (6)
Tingkat harga diasumsikan ditentukan secara eksogen; (7) Permintaan akan
uang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan tingkat bunga; (8) Jumlah uang
beredar bersifat eksogen, di mana besarnya ditentukan oleh otoritas moneter.
Gambar 4.2 Kurva IS-LM Secara Umum
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 sebesar Rp29,249
triliun, diperkirakan pada tahun 2018 sebesar Rp29,024 triliun turun 1,1%.
Penurunan anggaran pajak daerah dikarenakan mempertimbangkan
terbatasnya pembelian barang tahan lama masyarakat seperti kendaraan
bermotor yang terjadi selama tahun 2017 diperkirakan akan berlanjut di tahun
2018, sehingga mengurangi perolehan pajak. Terdapat anggaran belanja daerah
Provinsi Jawa Timur dengan belanja bunga tahun 2017 sebesar 1 miliar dalam
rupiah dan tahun 2018 sebesar 5 miliar pada rupiah. Netflow adalah selisih dari
inflow dan outflow yang ada di Provinsi Jawa Timur pada Triwulan II tahun
13
2017 sebesar 20,657 triliun, sebagai kurva LM. Pada tahun 2018 salah satu
kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur adalah fokus pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, sengan penyaluran subsidi dan hibah. Kebijakan
pemerintah dengan memfokuskan pada tingkat kesejahteraan masyarakat
tersebut mengakibatkan jumlah pajak sebagai pendapatan daerah berkurang,
sehingga dapat menggeser kurva IS dimana pendapatan akan turun, namun
jumlah belanja bunga menjadi naik dikarenakan anggaran belanja yang
direncanakan.
Provinsi Jawa Timur mempunyai kinerja ekonomi yang baik (PDRB
perkapita Rp51,39 juta), namun masih perlu perbaikan pada aspek pemerataan
kesejahteraan (Gini ratio 0,415) agar pembangunan daerah menjadi lebih
inklusif dan berkelanjutan. Pada tahun 2016 pendapatan PDRB Jawa Timur
sebesar 47,47 dalam juta rupiah dengan tingkat inflasi sebesar 2,74 %. Terdapat
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 pendapatan PDRB Jawa Timur sebesar
51,39 dalam juta rupiah dengan tingkat inflasi sebesar 4,04%. Perkiraan
perumbuhan PDB 2018 pada tahun 2016 sebesar 5,03% tahun 2017 sebesar
5,07% dan tahun 2018 diperkirakan sebesar 5,40%. Perubahan tersebut
dikarenakan Provinsi Jawa Timur menerapkan kebijakan fiskal dengan
mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan pelaksanaan APBN 2018.
Kebijakan tersebut tidak berpengaruh terhadap pergeseran kurva IS,
dikarenakan yang dapat merubah kurva IS yaitu perubahan bunga dan
pendapatan.
Terdapat kebijakan moneter yang dilakukan Provinsi Jawa Timur yaitu
untuk memelihara kualitas uang layak edar kepada masyarakat, Bank Indonesia
melakukan kegiatan pemusnahan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) secara rutin.
Rasio UTLE terhadap inflow Jawa Timur pada triwulan II 2018 mencapai
5,91%, turun dibandingkan triwulan I 2018 yang mencapai 38,56%. Kebijakan
moneter tersebut dapat menggeser kurva LM apabila diketahui tingkat harga
umum (P), namun dalam pencarian dari berbagai sumber tidak ditemukan
tingkat harga secara akurat.
14
Dilihat dari tabel diatas konsumsi swasta pada tahun 2019 mengalami
kenaikan dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya. Konsumsi pemerintah
juga mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor luar
negeri dan PMTB Jawa Timur mengalami penurunan dibandingkan dengan
3 tahun sebelumnya. PDRB Jawa Timur besarannya sama bila dibandingkan
dengan 3 tahun sebelumnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ekonomi makro acara 9 tentang
kebijakan fiskal-moneter adalah:
1. Penguatan konsumsi swasta di tahun 2019 ditopang oleh terjaganya daya beli
masyarakat yang diimbangi stabilnya tingkat innflasi dalam target yang sudah
ditetapkan yakni 3,5 %. Penguatan konsumsi di tahun 2019 terindikasi dari
masih positifnya kinerja indeks keyakinan konsumen (IKK).
2. Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara
pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar barang. Kurva LM
adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan antara pendapatan
nasional (Y) dan tingkat bunga (i) pada pasar uang. Kurva IS-LM
menunjukkan keseimbangan antara tingkat suku bunga dan pendapatan
nasional (output) dalam jangka pendek (short-run equilibrium). Pergeseran
pada kurva IS-LM muncul saat terjadi perubahan kebijakan ekonomi yang
mempengaruhi ekuilibrium kurva IS-LM.
3. Sepanjang tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 5,3-5,7
%, stabil bila dibandingkan dengan tahun 2018 dengan estimasi pada tingkat
yang sama. Kinerja sisi penawaran Jawa Timur diperkirakan ditopang oleh
masih positifnya kinerja pengolahan industri.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut :
1. Sebaiknya Provinsi Jawa Timur selalu memantau kondisi pendapatan daerah
agar tingkat konsumsi Provinsi Jawa Barat dapat terlaksana dengan baik.
2. Provinsi Jawa Barat sebaiknya selalu memberikan informasi yang lebih
akurat dan transparan, agar dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah.
16
DAFTAR PUSTAKA