Sunteți pe pagina 1din 5

Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap

Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga

Review of Data Accuracy on Inpatient Daily Census in Special Surgery Banjarmasin Siaga
Hospital

Deasy Rosmala Dewi, Gussa Azizah, Retno Juwita


STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No. 4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Abstract
Inpatient daily census is the number of inpatient at a health care facility at any given time
starting at 00:01 until 24.00 each day. In practice involving nurses and medical record officer.
However, there were limited data accuracy daily inpatient census at the Hospital for Special
Surgery Siaga Banjarmasin such differences initial data on patients with the remaining
patients the day before. Inaccuracies in charging daily census affects the quality of
information produced hospital. The purpose of this study was to determine the accuracy of
the data on the daily inpatient census at the Hospital for Special Surgery Siaga Banjarmasin.
This research is descriptive. As a research population is daily inpatient census VIP classes, I,
II, and III in January 2013 as many as 124 sheets. The samples used in this study is
saturated sampling as many as 124 sheets. Data was collected through interviews and
observation. The results of 124 samples of known Standard Operating Procedures (SPO)
daily inpatient census at the Hospital for Special Surgery Standby Banjarmasin still using the
old procedures and there has been no revision in 2013, the implementation of the inpatient
daily census there are many inaccuracies in filling the remaining number of patients a day
prior to the initial patients by nurses, and the rest of the room there are many inaccuracies in
the rest of the patients and 53,5% of patients beginning with the criteria quite well.
Recapitulation of the inpatient daily census is 46.46% with the criteria quite well.

Keywords : Accuracy Data, Inpatient Daily Census

Pendahuluan dalam menyediakan data atau informasi


Menurut Undang-Undang No. 44 tentang kegiatan pelayanan di rumah sakit.
tahun 2009 tentang Rumah Sakit Data yang dihasilkan dari Unit Rekam
menyebutkan bahwa rumah sakit adalah Medis tersebut dapat digunakan untuk
institusi pelayanan kesehatan yang mengolah data yang selanjutnya dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan digunakan untuk menyusun pelaporan
perorangan secara paripurna yang rumah sakit. Seperti yang tercantum dalam
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat UU No. 44 tahun 2009 pasal 52 bahwa
jalan, dan gawat darurat. setiap rumah sakit wajib melakukan
Selain memberikan pelayanan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kesehatan, rumah sakit sebagai fasilitas kegiatan penyelenggaraan rumah sakit.
pelayanan kesehatan mempunyai Laporan ini berupa informasi yang
kewajiban administrasi untuk membuat dan digunakan oleh manajemen rumah sakit
memelihara rekam medis pasien. Menurut untuk meningkatkan mutu dan kualitas
Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 pelayanan yang telah diberikan.
rekam medis adalah berkas yang berisikan Data rekam medis yang dihasilkan
catatan dan dokumen tentang identitas dari pelayanan kesehatan pada pasien
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dapat dimanfaatkan untuk bermacam-
dan pelayanan lain yang telah diberikan macam kegiatan di rumah sakit, salah
kepada pasien. Pembuatan rekam medis di satunya untuk perhitungan statistik rumah
rumah sakit bertujuan untuk mendapatkan sakit. Menurut Huffman (5), kegiatan
catatan atau dokumen yang akurat dari statistik melibatkan beberapa hal, yaitu
pasien, mengenai kehidupan dan riwayat pengumpulan data, analisis, interpretasi
kesehatan, riwayat penyakit di masa lalu data, dan presentasi data. Sistem statistik
dan sekarang, serta pengobatan yang telah bertanggungjawab terhadap beberapa
diberikan. urusan, diantaranya untuk sensus harian
Unit Rekam Medis berperan penting di dan morbiditas pasien rawat jalan, sensus

33
Jurkessia, Vol. IV, No. 3, Juli 2014 Deasy Rosmala Dewi, dkk.

harian dan morbiditas pasien rawat inap, Metode Penelitian


pelaporan rumah sakit, serta pelayanan Jenis penelitian yang digunakan
surat keterangan medis. dalam penelitian ini adalah metode
Sensus harian dilakukan untuk penelitian deskriptif. Sumber datanya yakni,
mengetahui jumlah layanan yang diberikan sensus harian rawat inap dari ruang VIP,
kepada pasien selama 24 jam. Sensus kelas I, kelas II, dan kelas III di Rumah sakit
harian pasien rawat inap merupakan jumlah Khusus Bedah Banjarmasin Siaga bulan
pasien rawat inap di suatu fasilitas Januari 2013 sebanyak 124 lembar
pelayanan kesehatan pada waktu tertentu. (sensus harian dari tanggal 1 Januari–31
Sensus dikirim ke Unit Rekam Medis Januari 2013). Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan formulir yang telah dengan teknik wawancara dan observasi.
disiapkan. Setiap ruangan mempunyai Cara penyajian data dalam penelitian ini
kewajiban untuk mengisi lembar sensus adalah dengan penyajian data tabular dan
pada setiap harinya dan dikimkan ke Unit tekstular.
Rekam Medis untuk diproses menjadi
informasi kesehatan. Pada setiap awal Hasil Penelitian
bulan masing masing sensus dari bangsal Berdasarkan hasil observasi,
akan dilakukan rekap, sehingga pengolahan sensus harian rawat inap di
menghasilkan data kegiatan pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin
rawat inap di setiap ruangan pada setiap Siaga meliputi beberapa kegiatan, seperti,
bulannya (2). pencatatan sensus harian yang dilakukan
Laporan yang dihasilkan dari pada masing–masing ruang perawatan,
rekapitulasi sensus harian berupa memilah sensus harian rawat inap menurut
perhitungan Bed Occupancy Rate (BOR), ruang perawatan kemudian digabung
Length Of Stay (LOS), Turn Over Interval menjadi satu di kantor perawatan.
(TOI), Bed Turn Over (BTO), Net Deadh Keesokan harinya diambil oleh petugas
Rate (NDR), Gross Dead Rate (GDR). rekam medis
Perhitungan tersebut digunakan untuk Berdasarkan hasil wawancara
mengisi formulir indikator pelayanan rumah pengisian sensus harian dilakukan di
sakit (RL1.2) sesuai dengan Permenkes masing-masing ruangan dimulai dari
No. 1171 tahun 2011 tentang Sistem pencatatan ke dalam formulir sensus harian
Informasi Rumah Sakit. rawat inap yang datanya di dapatkan dari
Adapun tenaga yang berhak mengisi masing–masing perawat yang melakukan
sensus harian rawat inap adalah perawat sensus harian dan dikumpukan di kantor
yang berada di ruangan dan kepala perawatan yang terdiri dari kelas VIP, kelas
ruangan yang bertanggungjawab terhadap I, kelas II, dan kelas III. Pada hari
kelengkapan sensus harian rawat inap. berikutnya sensus harian diambil oleh
Sensus harian disebut lengkap apabila petugas pengolah data dan pelaporan
sensus harian tersebut telah berisi seluruh setiap pagi yang selanjutnya diolah di ruang
informasi tentang pasien yang ada di rawat Unit Kerja Rekam Medis.
inap termasuk pasien masuk, pasien keluar, Apabila hasil sensus harian rawat
pasien pindahan, pasien dipindahkan, inap tidak akurat maka tidak dikembalikan
pasien meninggal sebelum 48 jam, dan lagi ke kantor perawatan dan apabila
pasien meninggal sesudah 48 jam. ditanyakan kembali, perawat tidak
Berdasarkan studi pendahuluan di bertanggung jawab. Pembuatan rekapan
Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin sensus harian rawat inap dilakukan menurut
Siaga masih terdapat ketidakakuratan ruang perawatan di Unit Kerja Rekam
dalam sensus harian rawat inap. terlihat Medis tepatnya bagian pengolahan data
bahwa pengisian sensus harian masih tidak dan pelaporan. Pembuatan rekapan sensus
akurat sehingga akan berdampak pada harian dimulai setelah sensus
angka kumulatif sensus harian serta dikelompokkan menurut ruang
perhitungan indikator untuk efisiensi rumah perawatannya. Petugas mengentri data ke
sakit.. dalam komputer dan tidak melakukan cross
check. Tidak adanya buku register pasien
rawat inap dan data sensus harian rawat

34
Jurkessia, Vol. IV, No. 3, Juli 2014 Deasy Rosmala Dewi, dkk.

inap yang tidak akurat menyebabkan menggunakan prosedur yang lama dan
petugas pengolah data dan pelaporan belum ada revisi Standar Prosedur
kesulitan melihat keakuratan sensus harian Operasional (SPO) pada tahun 2013.
rawat inap. Standar Prosedur Operasional (SPO) di
Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin
Tabel 1. Perbandingan Keakuratan Siaga dapat dilakukan perubahan dengan di
Rekapitulasi Sensus Harian Rawat tambahnya pengembalian sensus harian
Inap Bulan Januari Tahun 2013 rawat inap yang tidak akurat kepada
Jumlah Perbandingan
Elemen
Keakuratan Rekapitulasi
perawat dan untuk unit terkait ditambah
Rekapitulasi dengan petugas rekam medis.
Sensus Harian Rawat Inap Ket
No Sensus
Harian Rawat Akurat Tidak Akurat Dari rekapitulasi sensus harian rawat
Inap ∑ % ∑ % inap didapatkan laporan BOR, LOS, TOI,
1. Pasien Awal 7 23 24 77 - BTO, NDR, dan GDR. Laporan tahunan
2. Pasien Masuk 13 42 18 58 - yang dihasilkan berupa RL1 didalamnya
3.
Pasien
14 45 17 55 -
mencakup Data Dasar Rumah Sakit
Keluar Hidup (RL1.1), Indikator pelayanan Rumah Sakit
Pasien
4.
Pindahan
25 81 6 19 - (RL1.2), dan Fasiitas Tempat Tidur (RL1.3)
5.
Pasien Di
26 5 84 16 -
yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Pindahkan Hasil perbandingan indikator rawat
Tidak
Ada inap di Rumah Sakit Khusus Bedah
Pasien
6.
Meninggal
31 100 0 0 Pasien Banjarmasin Siaga dengan peneliti dapat
Meningg
al
dilihat sebagai berikut:
Tidak Tabel 2. Perbandingan Indikator Rawat Inap di
Ada Rumah Sakit Khusus Bedah
Pasien Banjarmasin Siaga Bulan Januari
Pasien
Masuk/ Tahun 2013
Masuk/ Keluar
7. 31 100 0 0 Keluar
Pada Hari No Indikator Di RSKBBS Peneliti Ideal
Pada
Yang Sama 1. BOR 60,3% 64,26% 75%-85%
Hari
Yang 2. LOS 4,6 Hari 6 Hari 3-12 hari
Sama 3. TOI 3,3 Hari 3,3 Hari 1-3 hari
8. Lama Dirawat 12 39 19 61 -
4. BTO 3,6 Kali 3,3 Kali 30 kali
Hari
9. 7 23 23 77 -
Perawatan 5. NDR 0% 0% < 25%
Pasien Masih 6. GDR 0% 0% <45%
10. Dirawat Kelas 27 87 4 13 -
VIP
Pasien Masih Hasil indikator di Rumah Sakit Khusus
11. Dirawat Kelas 12 39 19 61 - Bedah Banjarmasin Siaga dengan peneliti
I tidak ideal karena berasal dari tidak adanya
Pasien Masih
12. Dirawat Kelas 3 10 28 90
- buku register rawat inap, sensus harian
II yang sudah tidak benar dalam pengisiannya
Pasien Masih yang dilakukan perawat karena kurangnya
-
13. Dirawat Kelas 3 10 28 90
III komunikasi dan pengetahuan dalam
mengisi data sensus harian, terdapat selisih
Berdasarkan tabel 1 perbandingan atau perbedaan jumlah pasien sisa dengan
keakuratan rekapitulasi sensus harian rawat pasien awal, dan misalnya tanggal 12 pada
inap bulan januari tahun 2013 keakuratan jam 2 pengisian data dimasukkan ketanggal
tertinggi terdapat pada pasien meninggal 12 ditanggal 13 dengan ganti perawat jam 2
dan pasien masuk atau keluar pada hari sebelumnya pengisian data dimasukkan
yang sama yaitu 100% dan ketidakakuratan lagi.
tertinggi terdapat pada pasien yang masih Hasil indikator BOR, LOS, TOI, BTO,
dirawat kelas II dan kelas III yaitu 90%. NDR dan GDR yang tidak akurat akan
mempengaruhi bahwa pelayanan di rumah
Pembahasan sakit adalah tidak efisien dalam menyajikan
Standar Prosedur Operasional (SPO) data statistik kesehatan dan mengakibatkan
sensus harian rawat inap di Rumah Sakit pelaporan di Rumah Sakit Khusus Bedah
Khusus Bedah Banjarmasin masih Banjarmasin siaga menjadi tidak maksimal.

35
Jurkessia, Vol. IV, No. 3, Juli 2014 Deasy Rosmala Dewi, dkk.

Keakuratan hasil perbandingan 3. Darmawan, Yudhi. (2006) Sistem


rekapitulasi sensus harian rawat inap. Informasi Efisiensi Penggunaan Tempat
Dari hasil perhitungan keakuratan Tidur Unit Rawat Inap dengan
rekapitulasi sensus harian rawat inap menggunakan Indikator Grafik Barber
meliputi pasien awal yaitu 23% kriteria Jhonsons di Rumah Sakit Panti Wilasa
kurang baik, pasien masuk yaitu 42% Citarum Semarang. Artikel, Magister, Ilmu
kriteria cukup baik, pasien keluar yaitu 45% Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem
kriteria cukup baik, pasien pindahan yaitu Informasi Manajemen Kesehatan
81% kriteria baik, pasien dipindahkan yaitu Universitas Diponegoro.
84% kriteria sangat baik, pasien meninggal 4. Hatta, Gemala R. Ed. (2011) Pedoman
yaitu 100% kriteria sangat baik, pasien Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana
masuk/ keluar pada hari yang sama yaitu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit
100% kriteria sangat baik, lama dirawat Universitas Indonesia.
yaitu 39% kriteria cukup baik, hari 5. Huffman, E. K. (1994) Health
perawatan yaitu 23% kriteria kurang baik, Information Management. Berwyn, Illinois:
pasien masih dirawat kelas VIP yaitu 87% Physician Record Company.
kriteria sangat baik, pasien masih dirawat 6. Mardiyoko, Ibnu (2012) Identifikasi
kelas I yaitu 39% kriteria cukup baik, pasien Pasien [internet]. Available from:
masih dirawat kelas II yaitu 10% kriteria http://www.
kurang sekali, dan pasien masih dirawat ranocenter.net/modules.php?name=News&f
kelas III yaitu 10% kriteria kurang sekali. ile=article&sid=110 [Accessed 12 Juli 2013]
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik
Kesimpulan Indonesia. (2007) Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran. Jakarta:
Standar Prosedur Operasional (SPO) Depkes
sensus harian rawat inap masih 8. Peraturan Menteri kesehatan Republik
menggunakan prosedur yang lama dan Indonesia. (2008) Rekam Medis. Jakarta:
belum ada revisi Standar Prosedur Depkes.
Operasional (SPO) pada tahun 2013. 9. Peraturan Menteri kesehatan Republik
Pelaksanaan sensus harian rawat Indonesia. (2011) Juknis SIRS 2011
inap banyak terdapat ketidakakuratan pada [Internet]. Available from:
kelas VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III http://buk.depkes.go.id/index.php?
yang disebabkan pengisian jumlah sisa option=com_docman &task=doc_
pasien yang berbeda dengan pasien awal download&gid=816&Itemid=132 [Accessed
yang dilakukan oleh perawat. 15 Mei 2013].
Dari 124 lembar sensus harian rawat 10. Muafidah, Anis Fathul. (2009)
inap di Rumah sakit Khusus Bedah Keakuratan dan Ketepatan Sensus Harian
Banjarmasin Siaga didapatkan rata-rata Rawat Inap Dalam Upaya Peningkatan
keakuratan sisa pasien dan pasien awal Kualitas Informasi Kesehatan di Rumah
seluruh ruangan sebesar 53,5% dengan Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda
kriteria cukup baik. Rata-rata keakuratan Martapura. Karya Tulis Ilmiah, Perekam
pada rekapitulasi sebesar 46,46% dengan Medis dan Informasi Kesehatan STIKES
kriteria cukup baik. Husada Borneo.
11. Notoatmodjo, Soekidjo (2010)
Daftar Pustaka Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
1. Arikunto, S (2012) Manajemen Rineka Cipta.
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta 12. Presiden Republik Indonesia. (2009)
2. Budi, Savitri Citra. (2011) Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Indonesia.
Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: 13. Rustiyanto, Ery. (2010) Statistik Rumah
Quantum Sinergis Media. Sakit Untuk Pengambilan Keputusan.
Darmawan, Yudhi. (2006) Sistem Informasi Yogyakarta: Graha Ilmu.
Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Unit 14. Rustiyanto, Ery. (2012) Etika Profesi
Rawat Inap dengan menggunakan Indikator Perekam Medis & Informasi Kesehatan.
Grafik Barber Yogyakarta: Graha Ilmu.

36
Jurkessia, Vol. IV, No. 3, Juli 2014 Deasy Rosmala Dewi, dkk.

15. Sudra, Rano Indradi (2010) Statistik


Rumah Sakit. Jakarta: Graha Ilmu
16. Sugiyono. (2012) Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

37

S-ar putea să vă placă și