Sunteți pe pagina 1din 15

TAK : ORIENTASI REALITA

Dosen Pengajar :

Ns. Riris Octryna, S.Kep., M.Kep., Sp. Jiwa

Kelompok 6 :

 Ari Fitriatun

 Mila Nurmala

 Nadhif Dzaki Alwan

 Qodrika Lestari

 Loris Radnisia Harefa

Kelas 3B Program Studi Pendidikan Profesi Ners

STIKes MEDISTRA INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan memiliki norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2001). Anggota kelompok mungkin datang dari
berbagailatar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya,
seperti agresif, ketakutan, kebencian berkompetitif, memiliki kesamaan,
memiliki ketidaksamaan, kesukaan, dan ketertrikan yang sama (Yalom,
1995 dalam Stuart & Laraia, 2001). Semua kondisi ini akan memengaruhi
dinamika kelompok, ketika anggota kelompokmemberi dan menerima
umpan balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadidalam
kelompok.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi modalitas
keperawatan yang ditujukan kepada kelompok klien dengan masalah yang
sama. Peningkatan kemampuan perawat dalam melaksanakan TAK dapat
diperoleh melalui pendidikan formal atau pendidikan keperawatan
berkelanjutan. Maka dari itu, pada makalah ini kami akan menjelaskan
tentang salah satu TAK yaitu Orientasi Realita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu TAK: Orientasi realita?
2. Apa tujuan TAK: orientasi realita?
3. Apa aktivitas dan indikasiTAK : orientasi realita?
4. Apa saja yang dilakukan pada SESI 1?
5. Apa saja yang dilakukan pada SESI 2?
6. Apa saja yang dilakukan pada SESI 3?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Terapi aktifitas kelompok (TAK): orientasi realisasi adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri,
orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Klien mengalami gangguan jiwa psikotik dan demensia mengalami
penurunan daya nilai realitas (reality testing ability): klien tidak lagi
mengenali tempat, waktu dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat
mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya
ansietas pada klien. Untuk menanggulangi hendaya ini, perlu ada aktivitas
yang memberi stimulis secara konsisten kepada klien tentang realitas di
sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas
lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
2.2 Tujuan
Tujuan umum TAK orientasi realitas adalah klien mampu
mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai dengan kenyataan, sedangkan
tujuan khususnya adalah:
1. Klien mampu mengenali tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mengenal waktu secara tepat.
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya secara
tepat.
2.3 Aktivitas dan indikasi

Aktivitas yang di lakukan terdiri dari tiga sesi berupa aktivitas


pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yan di indikasi memerlukan
TAK-orientasi realitas adalah klien halusinasi: demensia: kebingungan:
tidak kenal dirinya: salah mengenal orang lain: salah mengenal tempat dan
waktu.

3
2.4 Sesi 1 : Pengenalan Orang

Tujuan

1. Klien mampu mengenal nama-nama perawat


2. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat
1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
2. Spidol
3. Bola tenis
4. Tape recorder/CD player
5. Kaset/CD berirama riang (sesuaikan dengan kondisi klien)

Metode
1. Persiapan
 Memilih klien sesuai dengan indikasi
 Membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
 Salam teraupetik
Salam dari terapis kepada klien.
 Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
 Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang
 Terapi menjelaskan aturan main berikut.
o Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok,harus minta izin kepada terapis.
o Lama kegiatan 45 menit.
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai.
3. Tahap kerja
 Terapis membagikan papan nama untuk masing – masing klien
 Terapis meminta masing – masing klien menyebutkan nama
lengkap,nama panggilan,dan asal.
 Terapis meminta masing – masing klien menuliskan nama
panggilan di papan nama yang dibagikan.

4
 Terapis meminta masing – masing klien memperkenalkan diri
secara berurutan,searah jarum jam dimulai dari terapis,meliputi
menyebutkan: nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi.
 Terapis menjelaskan langkah-langkah berikut: tape
recorder/CD player akan dinyalakan, saat musik terdengar
bola tenis dipindahkan dari satu klien ke klien lain. Saat musik
dihentikan,klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi dari
klien yang lain (minimal nama panggialan).
 Ulangi langkah ke 5 sampai semua klien mendapatkan giliran.
 Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan mengajak klien lain untuk bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
 Evaluasi
o Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK.
o Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
 Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan
nama panggilan.
 Kontrak yang akan datang
o Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang,
yaitu “mengenal tempat”.
o Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuanklien
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang,
kemampuan kien yang diharapakn adalah dapat menyebutkan
nama,panggilan,asal dan hobi klien lain. Formulir evaluasi
sebagai berikut.

5
Sesi 1: TAK

Orientasi Realitas Orang

Kemampuaan mengenal orang lain

Nama pasien

No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan nama klien lain

2 Menyebutkan nama panggilan klien lain

3 Menyebutkan asal klien lain

4 Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien,berarti penilaian tentang kemampuan klien mengetahui
nama, pamggilan , asal,dan hobi klien lain. Beru tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien


mengikuti TAK orientasi realitas orang.klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal, dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
lain di rungan.

6
2.5 Sesi 2: Pengenalan Tempat

Tujuan :

1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit


2. Klien mamapu mengenal nama ruangan tempat di rawat
3. Klien mamapu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mengenal ruang perawat, ruamg istirahat, ruang makan,
kamar mandi, dan WC.

Setting :

1. Terapis dan klien duduk bersana dalam lingkaran.


2. Ruangan tempat perawat klien.

Alat :

1. Tape Recorder/CD player


2. Kaset / CD lagu berirama ringan (sesuaikan dengan kondidi klien)
3. Bola tenis.

Metode :

1. Diskusi kelompok
2. Orientasi lapangan

Langkah kegiatan :

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak pada klien peserta sesi 1 TAK
orientasi realitas.
b. Memeprsiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.

7
 Terapis dari klien memakai papan nama.
b. Evaluasi/ validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini.
 Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-
nama klien yang lain.
c. Kontak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitumengenal tempat yang bisa dilihat.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut:
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampe selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,
nama ruangan; klien di beri kesempatan menjawab. Beri
pujian pada klien yang mampu menjawab dengan tepat.
b. Terapis menjelaskan dengan menyalahkan tape
recorder/CD player lagu, sedangkan bola tenis akan
diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama
ruangan tempat klien dirawat.
c. Terapis menyalakan tape recorder, mengehentikan
lagu, dan memimtaklien yang memegang bola tenis
untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah
sakit. Kegiatan ini di ulang sampai semua peserta
mendapat giliran.
d. Terapis memberi pujian saat klien telah menyebutkan
dengan benar.
e. Terapis mengajak klien berkeliling sertamenjelaskan
nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat,

8
kamar mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan
ruangan lainnya.

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti


TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut

terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama


tempat.

c. Kontrak yang akan datang

 Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang,yaitu


mengenal waktu.
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung ,khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas tempat,
kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal dirumah sakit.

9
Sesi 2 : TAK

Orientasi realitas tempat

Kemampuan mengenal tempat dirumah sakit

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan nama rumah sakit


2. Menyebutkan nama ruangan
3. Menyebutkan letak kantor perawat
4. Menyebutkan letak kamar mandi
dan WC
5. Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal tempat-tempat


diruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda R jika klien mampu dan tanda S
jika tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan


proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti Sesi 2, TAK
orientasi realitas tempat. Klien mampu menyebutkan nama ruangan dan
belum mampu menyebutkan letak ruangan yang lain. Orientasikan klien
dengan tempat-tempat di ruangan.

2.6 Sesi 3 : Pengenalan Waktu

Tujuan

1. Klien dapat mengenal waktu secara tepat.

10
2. Klien dapat mengenal tanggal secara tepat.

3. Klien dapat mengenal hari secara tepat.

4. Klien dapat mengenal tahun secara tepat.

Setting

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.


2. Klien berada diruangan yang ada kalender dan jam dinding.

Alat

1. Kalender
2. Jam dinding
3. Tape recorder/CD player
4. Kaset/CD lagu berirama riang ( sesuaikan dengan kondisi klien )
5. Bola tenis

Metode

1. Diskusi
2. Tanya jawab

Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. mengingatkan kontrak kepada klien peserta Sesi 2 TAK orientasi


realitas

b. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada klien.


 Terapis dank lien memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

11
 Menanyakan perasaan klien saat ini.
 Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan
yang sudah dipelajari.

c. Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan kegaiatan, yaitu mengenal waktu.


 Terapis menjelaskan aturan man berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, hars minta
izin kepad aterpais.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a Terapis menjelaskan kegiatanyang akan dikerjakan.


b Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder/CD player,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat
music berhenti, klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari
terapis.
c Terapis menghidupkan musik, dan mematikan musik. Klien
mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat
music berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan
terapis tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan
ini diulang sampai semua klien mendapat giliran.
d Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberikan jawaban
dengan tepat.

4. Tahap Terminasi

a Evaluasi
 Terpis menanyakan perasaan klien setelah mengikti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari.

12
c Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas waktu, kemampuan klien yang
diharapkan adalah menegena waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3: TAK

Orientasi Realitas Waktu

Kemampuan mengenal waktu

No Aspek yang dinilai Nama Pasien

1 Menyebutkan jam
2 Menyebutkan hari
3 Menyebutkan tanggal
4 Menyebutkan bulan
5 Menyebutkan tahun
Petunjuk:

1 Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien.
2 Untk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengenal
waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda R jika klien
mampu dan tanda S jika klien tidak mampu.

13
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK, pada catatan


proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK
orientasi realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari,
tetapi yang lain belum mampu. Orientasikan klien terhadap waktu secara
intensif.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
TAK ini sangat penting untuk membantu mengembalikan orientasi
pasien terhadap dirinya sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Maka dari itu tindakan ini harus dilatih terus menerus secara konsisten
untuk memberikan stimulus tentang realitas di sekitarnya.
3.2 Saran
Kepada para mahasiswa keperawatan dan praktisi keperawatan,
kami menyarankan agar tetap melaksanakan TAK ini secara konsisten,
untuk mengembalikan orientasi pasien terhadap lingkungannya.

15

S-ar putea să vă placă și