Sunteți pe pagina 1din 25

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERATIVE DENGAN

DIAGNOSA APPENDIKTOMI

Oleh :

Rena Febri Rahadian (1720060)

Ririn Dian Wulandari (1720062)

Riza Ramadhani (1720064)

Rofina Aldiyah (1720066)

Rudi Irfan (1720068)

Selvi Rere K (1720072)

Siska Dwi Agustiyani (1720074)

Tartinia Islah Pahlevy (1720076)

Yuni nurindah Setyaningrum(1720078)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

TAHUN AJARAN 2018-2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 5 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi apendisitis ..................................................................................................... 6

2.2 Etiologi apendisitis ………………………………………………………………7

2.3 Manifestasi apendisitis ............................................................................................... 7

2.4 Patofisiologi apendisitis .............................................................................................. 8

2.5 Pemeriksaan diagnoatik apendisitis ......................................................................... 10

2.6 Penatalaksanaan medis apendisitis ………………………………………………11

2.7 Asuhan keperawatan klien dengan apendisitis…………………………………….

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12


3.2 Saran ......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 1

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Apendisitis adalah peradangan dari apendik periformis dan merupakan


penyebab abdomen akut yang paling sering ( Dermawan& Rahayuningsih, 2010).

Istilah usus buntu yang di kenal masyarakat awam adalah kurang tepat karena
usu yang buntu sebenarnya adalah sekum. Apendiks diperkirakan ikut serta dalam
system imun sektorik di saluran pencernaan. Namun pengngkatan apendiks tidak
menimbulkan efek fungsi sytem imun yang jelas ( Syamsyuhidayat,2005)

Inseden apendisitis di negara maju lebih tinggi dari pada d negara lain
berkembang namun dalam tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara
bermakna. Hal ini di duga disebabkan oleh meningkatnya pengguna makan beserat
pada diit harian

Dari hasil survy kesehatan rumah tangga (SKRT) di indonesia, apendiks akut
merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk
dilakukan operasi kegawat daruratan abdomen. Insiden apendiks di indonesia
menepati urutan tertinggi di antara kasus kegawat abdomen lainnya (Depkes 2008).

Perdangan pada apendiks selain mendapat intervensi farmakologik juga


memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi dan memberikan
implikasi pada perawat dalam bentuk asuhan keperawatan. Berlanjutnya kondisi
apendisitis akan meningkatkan resiko terjadinya perforasi ndan pembentukan masa
periapendikular. Perforasi dengan cairan infalmasi dan bakteri masuk ke rongga
abdomen lalu memberikan respon inflamasi permukaan peritoneum atu terjadi
perintonitis. Apabila perforasi apendiks disertai material abses maka akan
memberikan manifestasi nyeri lokal akibat akumulas abse dan kemudian juga akan
memberikan respon perotonitis. Menifestasi yang khas dari perforasi apendiks adalah
nyeri hebat yang tiba-tiba datang pada abdomen kanan bawah (Tzanakis,2005). 7%
penduduk di amerika menjalani apendiktomi (pemkbedahan untuk mengangkat
apendiks) dengan insiden 1,1/1000 penduduk pertahun, sedangkan di negara-negara

4
barat sekitar 16%. Di afrika dan asia prefalensinya lebih renda akan tetapi cenderung
meningkat oleh karena pola diet nya yang mengikuti orang barat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari apendisitis?

2. Apa etiologi apendisitis?


3. Apa manifestasi klinis apendisitis?
4. Bagaimana patofisiologi apendisitis?
5. Apa saja pemeriksan diagnosatik dari apendisitis?
6. Apa saja penatalaksanaan medis dari apendisitis?
7. Bagaiman asuhan keperawatan pada klien dengan apendisitis?

1.3 TUJUAN
1. memahami pengertian dari apendisitis
2. mengetahui etiologi dari apendisitis
3. mengetahui manifestasi klinis dari apendisitis
4. memahami patofisiologi apendisitis
5. mengetahui apa saja pemeriksaan diagnostic daei apendisitis
6. mengetahui apa saja penatalaksanaan medis dari apendisitis
7. mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan apendisitis

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10 cm (4


inci), melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Appendiks berisi makanan
dan mengosongkn dir secara teratur ke dalam sekum. Kerena pengosongannnya tidak
efektif dan lumennya keci, apendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan
terhadap infeksi. Appendiksitis adalah peradangan daro apendiks vermivmis, dan
merupakan pennyebab abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai
semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebh sering menyerang laki-laki
berusia antara 10-30 tahun. Appendiksitis akut adalah keadaan yang sering terjadi
yang membutuhkan operasi kegawatan perut. Infalamasi menyebabkan appendiks
membengkak dan nyeri yang dapat menimbulkan gengren karena supli darah
terganggu. Appendikis juga dapat pecah, biasanya terjadi antara 36 dan 48 jam setelah
awitan gejala. Pengangkatan appendiks terinflamasi dapat dilakukan pada pasien
rawat jalan dengn menggunakan pendekataan endoskopi. Namun adanya perlengketan
multipel, posisi retoperitoneal dari appendiks , atau robek perlu dilakukan prosedur
pembukaan (tradisional) atu disebut juga appendiktomi. Appendiktomi adalah
pembedahaan untuk mengangkat appendiks dilakukan sesegera mungkin untuk
menurunkan resiko perforasi.

2.2 Etiologi

1. Fekalit atau massa fekal padat karena konsumsi diet rendah serat
2. Tumor appendiks
3. Cacaing ascaris
4. Erosi mukosa appendiks karena parasit E Histolytica
5. Hiperplasia jaringan limfe

6
2.3 Manifestasi klinis

1. Sakit, kram di daerah periumbilikus menjalar ke kuadran kanan bawah dengan


intensitas nyeri tinggi pada titik Mcburney ( terletk di pertengahan antara krista iliakal
anterior superior kanan dan umbilikus)
2. Anoreksia
3. Muntah (tanda awal yang umum, kurang umum pada anakyang lebih besra)
4. Demam, demam ringan di awal penyakit,dapat meningkat tajam pada peritonitis
5. Nyeri lepas
6. Bising usus menurun atau tidak ada sama sekali
7. Konstipasi
8. Diare (sedikit berair)

2.4 Patofisiologi

Appendiks terinflamsi dan mengalami edema sebagi akibat tersumbat,kemungkinan


oleh fekalit (masa keras dari feses), tumor atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan
tekanan intranuminal yang akan menghambat aliran limfe yng mengakibatkan edema,
diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar
hebat secara progresif, dalam beberapa jam,terlokasi dikuadran kanan bawah dari abdomen,
akhirnya appendiks yang terinflamasi berisi pus.

Bila skresi mukus berlanjut, tekanan akan terus meningkat menyebabkan peradangan
yang timbul meluas dan mengeni peritoneum setempat sehingga menimbulkan nyeri kanan
bawah disebut appendisitis supuratif akut. Bila kemudian aliran ateri terganggu akan terjadi
infrak dinding appendiks yang diikuti dengan ganggren yang disebut appendisitis gangrenosa.
Bila dinding yang telah rapu pecah akan terjadi appendisitisperfosa. Bila semua proses
berjalan lambat, omentum dan usus berdekatan akan bergerak ke arah appendiks hingga
timbul suatu masa lokal yang disebut infiltrat appendikularis . peradangan appendiks dapat
menjadi abses atau menghilang.

2.5 Pemeriksaan diagnostik

a. Hitung sel darah komplit


b. C.Reative protein (CRP)
c. Pemeriksaan USG dilakukan untuk menilai infalamasi dan apendiks

7
d. Pemeriksaan CT scan pada abdomen untuk mendektesi apendisitis dan adanya
kemungkinan perforasi

2.6 Penatalaksanaan medis

Appendiditis adalah tindakan pembedahan untuk mengangkat apendiks yng dilakukan


sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi ( Brunner dan Sudrath,2002).

2.7 Diagnosa keperawatan

a. Pre operatif
 Pemenuhan informasi b.d rencana pembedahan apendiktomi
 Kecemasan b.d rencana pembedahan
b. Post operatif
 Nyeri b.d respon inflamasi apendiks, kerusakan jaringan lunak pasca bedah
 Resiko infeksi b.d adanya port de entree luka pasca bedah

2.8 Intervensi keperawatan

Rencana tujuan dan intervensi di sesuaikan dengan diagnosis dan porioritas maslah
keperawatan.

a. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan adanya rasa mual dan muntah,
ditandai dengan : kadang - kadang diare distensi abdomen,tegang,nafsu makan berkurang
ada rasa mual dan muntah

Tujuan : mempertahankan keseimbangan volume cairan

Kriteria hasil: klien tidak diare,nafsu makan baik klien tidak mual dan muntah

Intervensi :

1. monitor tanda tanda vital

Rasional : merupakan indicator secara dini tentangh hypovolomia

2. monitor intake dan output dan konsentrasu urine

Rasional : menurun nya output dan konentrasi urine akan meningkatkan ke


pekaan sebagai alah satu kedan adanya dehidrasi dan membutuhkan
peningkatan cairan

8
3. beri cairan sedikit demi sedikit tapi sering

Rasional : untuk menimalkan hilangnya cairan

b. Kurangnya pengatahuaan tentang proses penyakit berhubangan dengan informasi


kurang . gelisah wajah murung .klien sering menanyakan tentang penyakit.klien
mengeluh rasa sakit klien mengeluh susah tidur.

Tujuan : klien akan memahami manfaat perawatan post operatif dan pengobatanya

Intervensi :

1.jelaskan pada klien tentang latihan latihan di gunakan etelah operasi

Rasional : klien dapat memahami dan dap[at merncanakan serta dan dapat
meleksalan setelah operasi sehingga dapat mengambalikan fungsi optimal alat
tubuh

2.mengajukan aktifitas yang agresif dan sabar menghadapi periode istirahat


setelah operasi

Resional : mengenal mencegah luka baring dan dapat mempercepat


penyembuhan

3.diskusikan kebersihan insisasi yang meliputi pergantian verband,pembataan


mandi,dan penyembuhan latihan.

Rasional: mengerti dan mau bekerja sama melalui terperutik dapat


mempercepat proses penyembuhan.

c. Defisit perawatan diri perhubungan dengan kelemahan yang di rasakan.kuku


nampak kotor

Tujuan : klien mampu merawat diri sendiri :

Intervensi :

1. mandikan pasien setiap hari sampai klien mampu melaksanakn sendiri serta
cuci rambut dan potong kuku klien.

9
Rasional : agar badan menjadi segar , melancarkan peradaran darah dan
meningkat kan kesehatan

2. ganti pakaian yang kotor dan yang bersih

Rasional : untuk melindungi klien dari kuman dan meningkatkan


rasa nyaman

3. berikan edukasi pada klien dan keluarganya tentang pentingnya kebersihan


diri

Rasional : agar klien dan keluarga dapat termotivasi untuk menjaga personal
hygine

4. berikan puji tentang kebersihan klien

Rasional :agar klien merasa tersanjung dan lebih keporatif dalam kebersihan

5. bimbing keluarga untuk memandikan klien

Rasional : agar keterampilan dapat di terpkan

6. bersihkan dan atur posisi erta tempat tidur klien

Rasional : klien merasa nyaman dengan tenun yang bersih serta mencegah
terjadinya infeksi

10
ASUHANKEPERAWATAN
PADANY.PDENGANPOSTOPERASIAPENDIKTOMIHARIKE-1
DIRUANGPERAWATANBEDAHPEREMPUANDANANAK(DAHLIA)
RUMAHSAKITUMUMDAERAHGUNUNGJATI
CIREBON

Pengkajian
Biodata
Identitas klien
Nama :NyP.
Umur :46Tahun
JenisKelamin :Perempuan
Alamat :KriyanRT/RW.17/01,Pegambiran–
Cirebon
Agama :Islam
Suku :Jawa
No.Registrasi :824018
DiagnosaMedis :Apendistis
TanggalMasuk :28Mei2014
TanggalPengkajian :29Mei2014,Pukul05.30WIB
TanggalOperasi :28Mei2014,Pukul20.00WIB
IdentitasPenanggungJawab
Nama :Tn.J
Umur :50Tahun
Agama :Islam
Pendidikan :SD
Pekerjaan :Buruh
Alamat :KriyanRT/RW.17/01,Pegambiran
Cirebon
Hubungan dengan klien :Suamiklien
Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri pada daerah luka post
operasi

11
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelum nya klien tidak perna merasakan sakit seperti ini , klien
mengatakan sakit kepala , flu , batuk
RiwayatPenyakitKeluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang mempunyai riwaya tpenyakit
keturunan,dan penyaki menular.
RiwayatPsikologi
CitraTubuh
Klien merasa sedikit malu saat dikaji luka post operasi,karena lukanya berada
didaerah abdomen bawah dekat dengan daerah intimnya.
IdentitasDiri
Klien adalah seorang ibu rumah tangga ,klien merasa sedih ,karena klien sakit, suami
dan anaknya tidak ada yang mengurusi dirumah.
FungsiPeran
Klien adalah seorang ibu dari 3oranganaknya ,klien sangat menyayangi keluarganya
,klien adalah ibu yang baik bagi anak dan suaminya, selama klien sakit anak dan
suaminya selalu mendampingi klien.
IdealDiri
Klien berharap setelah dilakukan diRS ,klien bias sembuh dan dapat
melakukanaktifitas sepert isebelum klien sakit ,klien dapat mengurusi suami dan
anak-anaknya dirumah, bias berkumpul bersama keluarga kembali dirumah
HargaDiri
Klien termasuk orangya peduli kepada orang lain ,klienpun ibu dan istri yang baik
bagi anak dan suaminya.

Riwayat Sosial
Klien termasuk orang yang terbuka tehadap oranglain, klien juga termasuk orang yang
mudah bergaul, klien ramah kepada orang lain, klien selalu merespon baik pada saat
ditanya perawat dan pada saat dilakukan tindakan oleh perawat.

12
Riwayat Spiritual
Klien termasuk orang yang taat beribadah, klien meyakini kalau sakitnya adalah
cobaan yang diberikan AllahSWT untuk menguji kesabaran diri Klien dan untuk
intorpeksi diri klien, klien selalu berdoa agar klien segera diberikan kesembuhan.

DataBiologis
N ADL DiRumah DiRumahSakit
o

1 Nutrisi

Makan
JenisMenu
Nasi,MieAyam,Lau Dipuasakansampaidenganbisingususterdengar8
k,Buah x/menit
Frekuensi
3xSehari
Porsi
1Piring
Pantangan
Tidakada
Keluhan
Tidakada
Minum
JenisMinuman
Jumlah
AirMineral
Pantangan Dipuasakansampaidenganbisingususterdengar8
8gelas/2Lperhari
Keluhan x/menit
Tidakada
Tidakada

13
2 IstirahatdanTidu
r

Malam
7Jam 4Jam
BerapaJam
22.00-05.00WIB 01.00-05.00WIB
DanJam..sd.Jam
Tidakada Merasanyeridansulitberadaptasidenganlingkung
..
anyangbaru
Kesukaran

Tidaktidur

Siang 1Jam
BerapaJam 13.00-14.00
DanJam..sd.Ja
m..
Kesukaran

3 Eliminsai

BAK
Frekuensi
5x/hari Terpasangkateker
Jumlah
1.200cc/hari 1200cc/hari
Warna
Kuning Kuning
Bau
Normal(Baukhasuri Normal(Baukhasurine)
Kesulitan
ne) Tidakada
BAB
Tidakada
Frekuensi
Konsistensi
BelumBAB
Warna
1x/hari
Bau
Lunak
Kesulitan
Kuning
KhasFeces
Tidakada

14
4 PersonalHygiene

Mandi
Frekuensi
2x/hari 2x/hari
Sabun
Menggunakansabun Tidakmenggunakan(diseka)
GosokGigi
cair
Berpakaian
2x/hari
GantiPakaian

2x/hari
1x/hari

5 MobilitasdanAkti
fitas Mengurussuamidan Tidurditempattidur
anak Ada
Aktifitas
Tidakada
Kesulitan
6 Ketergatungan
Tidakmenggunakan Tidakmenggunakan
Alkohol
Tidakmenggunakan Tidakmenggunakan
Obat-obatan
Tidakmenggunakan Tidakmenggunakan
Rokok
Tidakmengkonsums Tidakmengkonsumsi
Kopi
i

PemeriksaanFisik
DataUmum
KeadaanUmum :Sedang
Kesadaran :ComposMentis
GCS :E4V4M6
TTV/TD :100/80mmHg R:18x/menit
N :80x/Menit S:36,6°C

PemeriksaanPenunjang

15
Laboratorium
Jenis Hasil Normal Interpretasi

HGB 13,7g/dL 12.0-18.0 Normal

WBC 7,10x10^3/Ul 4.00-10.00 Normal

HCT 42,2% 37.0-54.0 Normal

PLT 198x10^3/Ul 150-400 Normal

KEP 68

Ureum 20,5 15-45mg/dL Normal

Kreatinin 0,55 0.6-1.1mg/dL Normal

SGOT 51 37o30o25o Normal


<37<25<18
SGPT 37 37o30o25o Normal
<40<29<22
Rontgent
Jenispemeriksaan:thoraksAP/PAdewasa(filmbesar)danabdomendewasa(filmbesar)
Thorax:
COR :besardanbentukbaik
Pulmo :Hillusbaik,tidaktampakinfiltratsinus,diafragmabaik.
Kesan :CORdanPulmodalambatasnormal.
Abdomen(BNO)
Preperitonealflatlinetampakudara,ususbaik,tidaktampakbayanganopakdikeduapa
ravertebra–tulanglunak
Kesan:tidaktampakbatuopaksepanjangtrantusurinarius.

Pengobatan
Jenis Dosis Frekuensi Carapemberian

16
RL 500ml/8jam 20tetes/menit IV

Cefotaxime 1gr+5ccaquabides 2x1gr IV

Metronidazole 500ml 2x1 IV

Ranitidine 2cc/50mg 3x1 IV

Ketorolac 30mg 3x1 Perdrip

AnalisaData
N Data KemungkinanEtiolo Masalah
o gi
1 DS: Tindakanpembedah Nyeriakutberhubungandenganluk
Klienmengatakannyeripadad an apostoperasi.
aerahlukaoperasi
DO: Lukainsisi
Klienterlihatmeringispadasa
atdilakukanobservasilukan Kerusakanjaringan/
ya. sel
Skalanyeri4dari(0-5) Tubuhmelepaskanz
atkimia(histamin,br
adikinin,prostaglan
din,serotonin)

Talamus(otakmengi
nterpretasikansignal
,memprosesinforma
sizatkimia

Mempersepsinyeri
Nyeriakut

17
2 DS: Tindakanpembedah Intoleransiaktivitasberhubungand
Klienmengatakansulitberakti an enganpembatasangeraksekundert
vitaskarenamasihterasanyer erhadapnyeri.
ipadadaerahpostoperasi. Lukainsisi
Klienterlihatbedrestditempat
tidur. Keterbatasangerak
Klienterlihatmasihlemah
DO: Intoleranaktivitas
3 DS: Apendisitis Kurangpengetahuankliendankelu
Kliendankeluargamenanyak argaberhubungandenganprosespe
antentangpenyakitnyadanc Pembedahan nyakitdanperawatanlukapostoper
aramenggantibalutansetela aisetelahdirumah.
hpulangkerumahnanti Lukainsisi
DO:
Kliendankeluargaterlihatingi Kliebertanyatentang
nmengetahuikondisikeseha penyakitnya
tankliendanperawatanlukak
lien. Keluargabertanyate
ntangperawatanluka
dirumah

Kurangpengetahuan

DiagnosaKeperawatan
Nyeriakutberhubungandenganlukapostoperasi
Intoleransiaktivitasberhubungandenganpembatasangeraksekunderterhadapnyeri.
Kurangpengetahuanklienberhubungandenganprosesenyakitdanperawatanluka.

Perencanaan
DiagnosaKeperaw Perencanaan
N
atan
o Tujuan Intervensi Rasional

18
1 Nyeriakutberhubu Setelahdilakukanasuhankepe Observasitanda- Untukmengetahuiadatidak
. ngandenganlukap rawatanselama1x24jam,nyer tandavitalklien. nyapeningkatansuhu,pen
ostoperasi. iberkurang/hilangdengankrit ingkatannafas,dll
eriahasil: Bergunadalampengawasan
Kliendapatrileks Kajinyeri,catatlokasi dankeefisienanobat,kema
Kliendapattidurdenganteratu karakteristik,skalan juanpenyembuhan.
r. yeri(0-5) Agarklienmerasanyaman,d
enganrasanyamannyerikl
ienberkurang.
Berikanposisiyangny Oksigenyangmasukdengan
aman konsentrasitinggidapatbe
redarkepembuluhdarah,s
ehinggamerelaksasikand
aerahyangnyeri
Mengalihkanpikiran(distra
Anjurkanklienmelak
ksi)adasesuatuhalyangm
ukanrelaksasi
enyenangkandapatmeng
urangirasanyeri.
Pemberianobatanalgetikun
tukmenghilangkannyeri.

Mengajakanklienmel
akukanteknikdistra
ksi

Kolaborasidengando
kterpemberianobat
analgetik

19
2 Intoleransiaktivita Setelahdilakukanasuhankepe Catatresponemositer Imobilisasiyangdipaksaka
. sberhubunganden rawatanselama3x24jamklien hadapmobilitas nakanmemperbesarkegel
ganpembatasanger dapatmelakukantoleransiakti isahan
aksekunderterhada vitas.Dengankriteriahasil: Meningkatkanhormolitaso
pnyeri Kliendapatbergeraktanpape rgansesuaiyangdiharapka
mbatasantidakberhati- n
Berikanaktivitassesu
hatidalambergerak Memperbaikimekanikatub
aidengankeadaankl
uh
ien

Menghindarihalyangdapat
Berikanklienuntuklat
memperparahkeadaan
ihangerakpasifdana
ktif
Bantukliendalamakti
vitasyangmemberat
kan

20
3 Kurangpengetahu Setelahdilakukanasuhankepe Kajitingkatpengetah Mengetahuitingkatpemaha
. anklienberhubung rawatanselama3x24jamdihar uankliendankeluar mandanpengetahuanklie
andenganprosesen apkanpengetahuankliendank ga ndankeluargatentangpen
yakitdanperawata eluargameningkat.Dengankri yakitnya
nluka teriahasil: Meningkatkanpemahaman
Kliendankeluargadapatmem Menjelaskandanme kliendankeluargatentang
ahamitentangdefinisipen mberikaninformasi kondisikesehatannya
yakitklien,penyebabnya padakliententangpe Mengurangitingkatkecema
Kliendapatmelakukanperaw nyakitnya sankliendanmembantum
atanlukapostopsetelahdir Memberikanpenjelas eningkatkankerjasamapr
umahnanti ankepadakliententa ogramterapiyangdiberika
ngsetiaptindakanke n
perawatanyangdibe Meningkatkanpengetahua
rikan ndanpemahamanklienda
nkeluargatentangperawat
Menjelaskandanmen anlukaoperasiyangbaikd
gajarkankeluargada anbenar
lamperawatanlukao
perasikliendengant
eknikaseptik

Implementasi
N Tang Diag Implementasi
o gal nosa

21
1 29Me Dx.1 Melakukanpemeriksaantanda-tandavital(pukul05.30)
. i2014 Tekanandarah:100/80mmhg
Nadi:80x/menit
Respirasi:18x/menit
Suhu:36,6oCelcius
Pukul06.00
Mengkajitingkatnyeriklien,skalanyeriklien4dari(0-5)
Pukul09.00
Memberikanobatketorolc1,5ml+3ccaquabidesmelaluidrip
Pukul10.00
Mengajarkanklienlatihannafasdalamdanmengalihkanpikiranklienpadahal-
halyangmenyenangkan

2 30Me Dx.2 Pukul10.00


. i2014 Menobservasimobilitasklien
Pukul11.00
Menganjurkanklienuntukmiringkanandanmiringkiri
Pukul13.00
Menganjurkanklienuntukbelajarduduk

3 30Me Dx.3 Pukul09.00


. i2014 Mengkajitingkatpengetahuankliententangpenyakitnyadengancaramenanyakank
epadakliententangpenyakitnya.Klienmengertitentangpenyakitnya
Pukul09.30
Menjelaskandanmengajarkankliendankeluargatentangperawatanlukapostopden
ganbaikdanbenarmenggunakanteknikantiseptik

CatatanPerkembangan
N Diagn Tang Evaluasi
o osa gal

22
1. Dx.1 30- S:Klienmengatakannyeriberkurang
05- padadaerahlukapostoperasi
2014 O:Skalanyeri2dari(0-5)
A:Masalahteratasisebagian
P:Lanjutkanintervensi

2. Dx.2 30- S:Klienmengatakansudahdapat


05- Melakukanmiringkanandanmiringkiri
2014 O:Klienterlihatsudahdapatmelakukanaktivitasringansepertimiringkanan,mirin
gkiridengancaraperlahan-lahan
A:Masalahteratasisebagian
P:Lanjutkanintervensi

3. Dx.3 30- S:Kliendankeluargadapatmemahami


05- tentangprosespenyakit,klienmengertiperawatanlukaaseptik
2014 O:Pengetahuanklienbertambah
A:Masalahteratasisebagian
P:Lanjutkanintervensi

23
BAB III

3.1 Kesimpulan

Appendiks adalah ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10


cm (4 inci), melekat pada sekum tepat di bawah katup ileosekal. Appendiks
berisi makanan dan mengosongkn dir secara teratur ke dalam sekum. Kerena
pengosongannnya tidak efektif dan lumennya keci, apendiks cenderung
menjadi tersumbat dan rentan terhadap infeksi. Appendiksitis adalah
peradangan daro apendiks vermivmis, dan merupakan pennyebab abdomen
akut yang paling sering.

3.2 Saran

Adapun saran yang klompok dapat sampaikan bagi pembaca


khususnya mahasiswa dan mahasiswi. Hendaknya memberikan asuhan
keperawatan dengan benar dan tepat sesuai dengan evaluasi yang diharapkan.

24
Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, 2000.Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta; EGC.

Herdman, T Heather, 2011. NANDA Diagnosa Keperawatan , Jakarta; EGC.

Reeves, Charlene J, et al. 2011. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta; Salemba Medika

Doenges, E. M, 2000, RencanaAsuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakarta; EGC.

Sjamsuhidajat & de jong, 2010, Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta; EGC

25

S-ar putea să vă placă și