Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Tn.A
Umur : 77 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Banjarbaru
NO. RM : 13-50-xx
Tanggal Masuk RS : 22 April 2019
Tanggal Pengkajian : 06 Mei 2019
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 38 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : banjarbaru
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama :
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluarga mengatakan awalnya pasien mengalami sakit kepala
hebat dibagian belakang, kemudian badan terasa lemah, bicara pelo,
klien tidak bisa mengerakan kaki dan tanganya dibawa oleh
keluarganya ke IGD RSD Idaman Banjarbaru dan diberikan tindakan, ±
pukul 15:30 wita kemudia pasien dipindahkan ke ruang murai dan
dirawat selama 13 hari klien mengalami penurunan kesadaran dan
tedapat sekret kemudian klien di pindahkan ke ICU tanggal 4-5-2019
pukul 20.30 wita dengan kesadaran coma GCS E1V1M2 saat
pengkajian kesadaran pasien stupor GCS E2V1M1
3. Riwayat kesehatan dahulu :
Keluarga mengatakan sebelumnya hipertensi
4. Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit keturunan dan
penyakit menular seperti diabetes, hipertensi, hepatitis dan TB paru.
5. Riwayat Aktivitas sehari-hari
Selama di rumah pasien bekerja di tambang untuk menafkahi
keluarganya.
Selama di rumah sakit pasien hanya terbaring di tempat tidur dan
mengalami penurunan kesadaran
Skala kekuatan otot :
0 5
0 4
Keterangan :
0 : Tidak berkontraksi
1 : Sediki kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : mampu melawan gravitasi penuh/kuat
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Keadaan umum compos mentis GCS E4V6M5
b. Vital Sign (tanda-tanda vital) :
TD : 120/60 mmHg N : 120x/menit
RR: 32x/menit T : 36,9 0C
Spo2 : 81%
c. Kesadaran
1) Kualitatif : Kesadaran compos mentis GCS E4V6M5
2) Kuantitatif : GCS 4 ( E= 4, V= 6, M= 5 )
d. Sistem Pernafasan
1) Inspeksi : bentuk dada simetris, pasien tampak menggunakan
otot bantu pernafasan NRM, tampak menggunakan pernapasan
cuping hidung, pasien tampak bernafas purse lips breathing
2) Palpasi : Pergerakan dada simetris
3) Perkusi : hipersonor
4) Auskutasi : ryonchi
e. Sistem Kardiovaskuler
1) Inspeksi : Tidak ada sianosi, CRT 7 detik
2) Palpasi : Ictus kurdis teraba jelas Nadi 120x/menit tidak
didapatakan nyeri tekan.
3) Perkusi : Normal (pekak)
4) Auskultasi : Suara Jantung S1 da S2 tunggal, Irama regular.
f. Sistem persyarafan
Tingkat kesadaran Composmentis GCS 15,
N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah)
g. Sistem Pencernaan
1) Inspeksi : Abdomen terlihat simetris, gerkan andomen normal
saat inspirasidan ekspirasi kondisi kulit abdomen baik
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Perkusi : Terdengar timpani normal.
4) Auskultasi : bising usus ± 12x/menit
h. Sistem Muskuloskeletal
Skala kekuatan otot :
0 5
0 4
0 : Tidak berkontraksi
1 : Sediki kontraksi atau sentakan ringan
2 : Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 : Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 : Mampu melawan gravitasi
5 : mampu melawan gravitasi penuh/kuat
i. Sistem Integumen
terdapat oedema pada ekremitas atas dan bawah, kembali
dalam 6 detik
j. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi dan tidak
ada nyeri tekan.
k. Sistem Genitouria
Terpasang kateter yang di klem.
7. Therapy :
No Nama obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Mekanisme kerja obat
1 maropenem 1gr/8jam - Membantu mengobati - Memiliki Ceftriaxone merupakan
meningitis hipersensitif atau obat antibiotik
- Mengatasi pneumonia alergi terhadap cephalosporin yang mampu
Ceftriaxone dan mengikat lebih dari satu
- Membantu mengatasi
penicillin-binding proteins
keracunan darah obat antibiotik
cephalosporin (PBP) sehingga
- Mengobati gonore
lainnya, seperti menghambat transpeptidasi
(kencing nanah). cefadroxil dan tahap akhir dari sintesis
- Infeksi kulit dan jaringan cefalexin. peptidoglikan pada dinding
lunak. - Memiliki sel bakteri. Dengan
- Infeksi pada pasien hipersensitif atau penghambatan tersebut,
neutropenia (kelainan alergi terhadap maka mencegah biosintesis
darah). Penicilin dan obat dan pembentukan dinding
- Mengatasi sepsis. antibakteri beta sel sehingga mengakibatkan
Peradangan pelvis. laktam lainnya. matinya sel bakteri.
- Infeksi saluran kemih. - Neonatus (bayi
- infeksi saluran baru lahir sampai
pernafasan bawah. usia 28 hari) yang
- Infeksi intra-abdomen. mengalami
hiperbilirubinemia.
- Mengatasi flu dan pilek.
Otitis media bakterial - Tidak digunakan
akut (infeksi telinga dengan larutan atau
bagian tengah). produk yang
mengandung
- Profilaksis bedah.
kalsium pada bayi.
- Untuk pengidap
stroke, berikan
citicolin bersama
dengan obat
tekanan
intrakranial atau
antihemoragik.
Pemberian lewat
infus harus
dilakukan secara
perlahan.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Ctscan kepala :
Kesimpulan : brain atrophy left thalamic hemorrhage
b. Pemeriksaan laboratorium tanggal 02 mei 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
darah lengkap
1. Trombosit 171.000/mm3 12-18gr/dl
2. Hemoglobin 14,6gr/dl 4000-10.000/mm3
3. Leukosit 15.500/mm 100.000-400.000/mm3
4. Hematokrit 44,4% 36-55%
Hitung Jenis
1. Basofil 0% 0-1%
2. Eosinofil 0% 1-4%
3. Staf/batang 2% 2-6%
4. Segmen 76% 35-80%
5. Limposit 10% 15-50%
6. Monosit 12% 2-8%
- TD : 120/60 mmHg
- N : 120x/menit
- RR : 32x/menit
- T : 37,4 0C
- Spo2 : 81%
2 DS: Penurunan ekspansi paru Ketidakefektifan
DO : pola napas
- pasien tampak menggunakan
otot bantu pernafasan
- Pasien tampak menggunakan
pernapasan cuping hidung
- Pasien tampak bernafas purse
lips breathing
- Auskultasi ronchi
- Terpasang NRM 12 lpm
Vital Sign:
- TD : 120/60 mmHg
- N : 120x/menit
- RR : 32x/menit
- T : 37,4 0C
- Spo2 : 81%
NIC
Diagnosa NOC
No (Nursing Intervention
Keperawatan (Nursing Outcome)
Classification )
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
perfusi jaringan kepeawatan selama 1x30 menit 2. Monitor spo2, ukuran pupil,
serebral ketidakefektifan perfusi jaringan ketajaman, kesimetrisan dan
berhubungan cerebral teratasi dengan kriteria hasil: reaksi
dengan suplai O2 3. Monitor tonus otot pergerakan
ke otak menurun Indikator IR ER 4. Monitor tingkat kesadaran
pasien
- Tekanan systole 3 5 5. Catat perubahan pasien dalam
dan diastole merespon stimulus
dalam rentang 6. Kolaborasi pemberian anti
yang hipertensi
diharapkan
- Komunikasi 1 5
jelas
- Pupil seimbang 3 5
dan reaktif
Keterangan:
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan Sedang
4. keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
pola napas keperawatan selama 1x8 jam 2. Monitor respirasi dan status O2
berhubungan diharapkan nafas efektif 3. Pertahankan jalan nafas yang
dengan Penurunan Kriteria Hasil : paten
ekspansi paru indikator IR ER 4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
- Tidak ada 3 5 6. Observasi adanya tanda tanda
sianosis dan hipoventilasi
dyspnea 7. Kolaborasi pemberian o2 sesuai
- Menunjukkan kebutuhan
jalan nafas yang
paten 2 5
- Tanda Tanda vital
dalam rentang
normal 2 5
Keterangan:
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan Sedang
4. keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3 Kelebihan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
keperawatan selama 1x8 jam 2. Monitor pemasukan cairan
volume cairan diharapkan masalh dapat teratasi 3. Catat intek dan output
kriteria hasil: 4. Monitor luas edem
b.d ganguan
indikator IR ER 5. batasis jumlah cairan yang
mekanisme
- Ttv stabil 3 5 masuk
regulasi - Terbebas dari 6. kolaborasi pemberian deuretik
edema 2 5
- Tidak ada nafas
tambahan 4 5
Keterangan:
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan Sedang
4. keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
4 Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. identifikasi perilaku dan factor
1x30 menit diharapkan jatuh tidak terjadi yang mempengaruhi jatuh
2. Kunci bed pasien
indikator IR ER 3. Berikan pengawasan yang ketat
- Tidak ada 1 1 terhadap pasien
kejadian
jatuh
- Meminimalk 5 5
an factor
resiko jatuh
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukan
2. Jarang menunjukan
3. Kadang-kadang menunjukan
4. Sering menunjukan
5. Selalu menunjukan
V. Implentasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Ketidakefektifan senin, 04 mei 2109 10.30 wita senin, 04 mei 2109 10.30 wita
perfusi jaringan 1. Memonitor TTV
serebral Hasil : S:-
berhubungan 2. Vital Sign: O:
dengan suplai O2 - Keadaan Umum pasien Coma
ke otak menurun TD : 120/60 mmHg - GCS : E4V5M6
N : 120x/menit - Pasien tidak dapat menelan dan terpasang
RR : 32x/menit NGT
T : 37,4 0C - Kelemahan pada ekstermitas atas dan bawah
Spo2 : 81% - Skala kekuatan otot
0 5
3. Mengukuran pupil, ketajaman, 0 5
kesimetrisan dan reaksi
Hasil : A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Pupil kiri dan kanan simetris reaksi berhubungan dengan suplai O2 ke otak menurun
positif belum teratasi
4. Memonitor tonus otot pergerakan Indikator IR ER
Hasil :
Skala kekuatan otot - Tekanan systole 3 5
5. 0 5 dan diastole
0 0 5 dalam rentang
yang diharapkan
6. Memonitor tingkat kesadaran pasien - Komunikasi jelas
Hasil : - Pupil seimbang 1 5
Kesadaran stupor GCS E4V5M6 dan reaktif
7. Mencatat perubahan pasien dalam 3 5
merespon stimulus
8. Kolaborasi pemberian anti hipertensi
2. Monitor TTV
3. Monitor pemasukan cairan
4. Catat intek dan output
5. Monitor luas edem
6. batasis jumlah cairan yang masuk
7. kolaborasi pemberian deuretik
CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari/Tgl Dx Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf
1 Selasa, Ketidakefektifan S:-
28-08-2018 perfusi jaringan O :
serebral Vital Sign:
berhubungan - TD : 140/110 mmHg
dengan suplai O2 - N : 120x/menit
ke otak menurun - RR : 14x/menit
- T : 36,20C
- Spo2 : 96%
- Keadaan Umum pasien Coma
- GCS : E1V1M1
- Pasien tidak dapat menelan dan terpasang NGT
- Kelemahan pada ekstermitas atas dan bawah
- Skala kekuatan otot
0 1
0 0
A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan suplai O2 ke otak menurun belum teratasi
Indikator IR ER
- Tekanan systole 3 5
dan diastole
dalam rentang
yang
diharapkan
- Komunikasi 1 5
jelas
- Pupil seimbang 3 5
dan reaktif
P : lanjutkan intervensi 1-6
1. Monitor TTV
2. Monitor AGD, ukuran pupil, ketajaman,
kesimetrisan dan reaksi
3. Monitor tonus otot pergerakan
4. Monitor tingkat kesadaran pasien
5. Catat perubahan pasien dalam merespon stimulus
6. Kolaborasi pemberian anti hipertensi
Vital Sign:
- TD : 140/110 mmHg
- N : 120x/menit
- RR : 14x/menit
- T : 36,20C
- Spo2 : 96%
A : Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
Penurunan ekspansi paru belum teratasi
Indikator IR ER
- Tekanan systole 3 5
dan diastole
dalam rentang
yang
diharapkan
- Komunikasi 1 5
jelas
- Pupil seimbang 3 5
dan reaktif
Keterangan:
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan Sedang
4. keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : Lanjutkan Intervensi 1-7
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Monitor respirasi dan status O2
3. Pertahankan jalan nafas yang paten
4. Monitor aliran oksigen
5. Pertahankan posisi pasien
6. Observasi adanya tanda tanda
3 Selasa, Resiko jatuh Faktor resiko :
28-08-2018 - Riwayat jatuh
- Penurunan kesadaran
- Gangguan mobilitas
A : Resiko jatuh tidak terjadi
indikator IR ER
- Tidak ada kejadian 1 1
jatuh
- Meminimalkan 5 5
factor resiko jatuh
Indikator IR ER
Keterangan:
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan Sedang
4. keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan