Sunteți pe pagina 1din 11

TEKNO Vol.14/No.

66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN BITUNG

Cherryl Clinda Rumambi


T. K. Sendouw, Mecky R. E. Manoppo
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Pelabuhan Laut Bitung merupakan Pelabuhan Kelas I di daerah Sulawesi Utara, yang artinya pelabuhan ini menangani
kunjungan kapal domestik dan internasional. Oleh karena itu, Pelabuhan Bitung memegang peranan penting dalam roda
transportasi dan perkembangan daerah hinterlandnya. Dan berdasarkan studi lapangan pada tahun 2014 permasalahan
yang terjadi di Pelabuhan Bitung ialah keterbatasan lahan dan fasilitas pendukung seperti dermaga, tambatan dan
fasilitas lainnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kinerja operasional Pelabuhan Bitung pada tahun 2014,
dan menilai secara objektif keseluruhan kinerja pelabuhan selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan
data dan mengolah data Operasional Pelabuhan Bitung selama tahun 2014. Evaluasi dilakukan berdasarkan kegiatan
operasional Pelabuhan Laut Bitung antara lain ialah kinerja arus kapal, kinerja arus bongkar muat barang dan kinerja
pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Dan tinjauan penilaian kinerja Pelabuhan Bitung berdasarkan
Realisasi dibandingkan dengan Standarisasi dari PT.Pelindo IV cabang Bitung. Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa
Kinerja Arus Kapal Pelabuhan Bitung dan Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang Pelabuhan
dikategorikan baik sedangkanKinerja Arus Bongkar Muat Barang dikategorikan cukup. Sedangkan untuk Namun dari
evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa masalah kinerja pelayanan Pelabuhan Bitung terletak
pada tidak efektif dan efisiennya penggunaan dermaga. Sebagian dari dermaga masih memadai namun ada beberapa
yang pemakaiannya sudah mencapai maksimum. Selain itu, penangganan rekapitulasi data yang kurang kongkrit
disebabkan oleh banyaknya pihak swasta yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan
tersebut.

Kata kunci : pelabuhan Bitung, evaluasi, kinerja, realisasi, standarisasi

1. Pendahuluan dermaga dan sarana penunjang dimanfaatkan secara


Latar Belakang intensif (Berth Occupancy Ratio, Open Storage
Pelabuhan Bitung adalah pelabuhan alam yang Occupancy Ratiodan Shed Occupancy Ratio). Hasil
merupakan pelabuhan terbesar dan satu-satunya evaluasi dari indikator – indikator ini, akan
pelabuhan kelas I di Provinsi Sulawesi Utara yang mengindikasikan sejauh mana kinerja Pelabuhan Laut
disinggahi kapal-kapal baik domestik maupun Manado selama ini.
internasional. Mengingat betapa pentingnya Pelabuhan
Bitung sebagai prasarana penghubung antar daerah/ Perumusan Masalah
negara, dirasa perlu diadakannya evaluasi kinerja Kesesuaian kinerja pelabuhan Bitung yang berlaku
operasional Pelabuhan tersebut. Evaluasi ini dilakukan selama tahun 2014 menurut standar Kinerja
untuk menilai sejauh mana optimalnya kinerja Operasional.
Pelabuhan dan untuk pengembangannya. Evaluasi ini di
tinjau dari sudut pandang penyedia jasa, dalam hal ini Pembatasan Masalah
Pelabuhan Bitung dan PT Pelindo IV Cabang Bitung. 1. Skala tinjauan kinerja pelayanan pelabuhan hanya di
Dan kegiatan operasional yang akan evaluasi antara lain khususkan pada :
adalah Kinerja Arus Kapal yaitu lamanya waktu a) Kinerja Arus Kapal
pelayanan Kapal di Pelabuhan (Turn Round Time, b) Kinerja Arus Bongkar Muat Barang
Waiting Time, Postpone Time, Approach Time, Berthing c) Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Saran
Time, Berth Working Time, Effective Time, Not Penunjang Pelabuhan
Operation Time, dan Idle Time), Kinerja Arus Bongkar 2. Satu tahun masa kerja (2014)
Muat Barang yaitu daya lalu barang di pelabuhan dalam 3. Meninjau Pelabuhan Samudra Bitung
periode waktu tertentu (Berth Troughput, Shed 4. Tinjauan struktur fasilitas pelabuhan (dermaga dan
Troughput,Open Storage Troughput dan Ship Output), pemecah gelombang) tidak dibahas.
Kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang
Pelabuhan yaitu untuk mengukur sejauh mana fasilitas
1
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Tujuan Penelitian dalam periode waktu tertentu, serta pemanfaatan


1. Menganalisa kinerja arus kapal di Pelabuhan Bitung. fasilitas dan sarana penunjang Pelabuhandimanfaatkan
2. Menganalisis kinerja arus bongkar muat barang di secara intensif.
Pelabuhan Bitung.
3. Menganalisis kinerja pemanfaatan fasilitas dan Kinerja Pelayanan di Pelabuhan
sarana penunjang Pelabuhan Bitung. Indikator kinerja pelayanan pelabuhan yang pada
umumnya digunakan dewasa ini dapat dikelompokkan
Manfaat Penelitian sedikitnya atas tiga kelompok indikator, yaitu indikator
Dari hasil penelitian ini, diharapkan kita dapat output, indikator service, dan indikator utility.
mengetahui secara objektif, sejauh mana kinerja
Pelabuhan Bitung dalam meningkatkan kelancaran arus Analisa Kinerja Arus Kapal
lalu lintas barang dan penumpang serta sebagai bahan Analisa Kinerja Arus Kapal berdasarkan Indikator
referensi untuk pengembangan penelitian berikutnya. Service, indikator yang erat kaitannya dengan informasi
Hasil penelitian ini dapat menunjang pengembangan mengenai lamanya waktu pelayanan kapal selama di
Pelabuhan Laut Bitung ke arah yang lebih baik. dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan.
a. Waktu pelayanan di perairan adalah sejak kapal
2. Landasan Teori berada di lego jangkar sampai ikat tali di tambatan
Pengertian Pelabuhan dan sebaliknya.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk - Waiting Time atau waktu tunggu. Waiting time
ke suatu daerah tertentu dan sebagai prasarana disini adalah waktu kapal menunggupelayanan
penghubung antar daerah/Negara. (Triatmodjo,2009) tambatan, pelayanan pandu atau tunda.
- Postpone Time atau waktu tertunda yang tidak
Sejarah dan Letak Geografis bermanfaat selama kapal berada di perairan
Terbentuknya Pelabuhan Bitung ialah pada tahun 1949 pelabuhan antara lokasi lego jangkar sebelum /
sebagai Pelabuhan desa, kemudian tahun 1989 sesudah melakukan kegiatan yang dinyatakan
Pelabuhan Bitung naik kelas menjadi ADPEL Kelas III, dalam satuan jam.
kemudian menjadi ADPEL Kelas II Bitung dan terus - Approach Time atau waktu atau jumlah jam
mengalami kemajuan hingga tahun 2002 sampai saat ini yang dipergunakan selama pelayanan
terus memegang peranan sebagai ADPEL Kelas I pemanduan, sejak kapal bergerak dari lego
Bitung.Secara geografis letak Pelabuhan Bitung ialah di jangkar sampai ikat tali di tambatan dan
bagian utara pulau Sulawesi, dengan titik koordinat 01- sebaliknya.
26’ LU dan 125 -11-00’ BT. b. Waktu pelayanan di tambatan adalah dihitung
sejak ikat tali di tambatan sampai lepas tali, atau
Pelayanan Laut Bitung jumlah jam selama kapal berada di tambatan.
Pelayanan Kapal - Turn Round Time (TRT) atau waktu pelayanan
Pelayanan Kapal di Pelabuhan Bitung terdiri dari jasa kapal di pelabuhan adalah jumlah jam selama
labuh, jasa pandu,jasa tambat,jasa tunda dan jasa air kapal berada di pelabuhan yang dihitung sejak
kapal. kapal tiba di lokasi lego jangkar sampai kapal
Pelayanan Barang berangkat meninggalkan lokasi lego jangkar,
Pelayanan barang ini meliputi kegiatan bongkar dinyatakan dalam satuan jam.
muat,pemanfaatan gudang dan lapangan - Berthing Time (BT) atau waktu tambat adalah
penumpukan,dan dermaga. jumlah jam selama kapal berada di tambatan,
Pelayanan Penumpang sejak kapal ikat tali sampai lepas tali di
Pelayanan penumpang ini termasuk embarkasi dan tambatan.
debarkasi penumpang, retribusi pas pelabuhan dan - Berth Working Time (BWT) atau waktu yang
terminal penumpang. disediakan untuk melakukan kegiatan bongkar
muat.
Penyewaan Alat Mekanik - Effective Time (ET) waktu efektif adalah jumlah
Untuk mempermudah kegiatan bongkar muat barang riil yang dipergunakan untuk melakukan
pelabuhan Bitung menyediakan jasa sewa alat-alat kegiatan bongkar muat dinyatakan dalam jam.
mekanik. - Not Operation Time (NOT) atau waktu tidak
kerja adalah jumlah jam yang direncanakan
kapal tidak bekerja selama berada di tambatan,
Kinerja Operasional Pelabuhan termasuk waktu istirahat dan waktu menunggu
Kinerja pelabuhan meliputi lamanya waktu pelayanan buruh, serta waktu menunggu akan lepas
Kapal di Pelabuhan, daya lalu barang di Pelabuhan tambat kapal dinyatakan dalam satuan jam.
2
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

- Idle Time (IT) atau waktu terbuang adalah berada di tambatan / Tons Per Ship Hour Berth
jumlah jam kerja yang tidak terpakai selama (TSHB).
waktu kerja bongkar muat di tambatan.

Kinerja Arus Bongkar Muat Barang


Analisa Kinerja Arus Bongkar Muat Barang dilakukan ......................... (6)
berdasarkan Indikator Output. Indikator ini berhubungan Atau
dengan daya lalu dari lalu lintas barang yang ada di
pelabuhan dalam periode waktu tertentu.
a. Daya Lalu Dermaga / Tambatan
................ (7)
Berth output yang lazim disebut Berth Troughput /
BTP atau daya lalu barang di dermaga adalah
Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang
jumlah ton/m3 barang yang melewati tiap meter
Pelabuhan
panjang dermaga yang tersedia.
Analisa ini dilakukan berdasarkan Indikator Utility.
Indikator ini dipakai untuk mengukur sejauh mana
....... (1) fasilitas dermaga dan sarana penunjang dimanfaatkan
secara intensif.
b. Daya Lalu Gudang Penumpukan a. Tingkat pemakaian Fasilitas Dermaga / Tambatan
Daya lalu gudang penumpukan (Shed Tingkat pemakaian dermaga / Berth Occupancy
throughput/STP) adalah jumlah Ton / m3 barang Ratio (BOR) adalah perbandingan antara jumlah
dalam waktu tertentu yang melewati tiap meter waktu pemakaian tiap dermaga yang tersedia
persegi luas efektif gudang. selama satu periode yang dinyatakan dalam
prosentase. Tingkat pemakaian dermaga
dibedakan menurut jenis tambatan:
..................... (2) - Dermaga Yang Terbagi. Tambatan terbagi atas
beberapa tempat tambatan (untuk satu atau
c. Daya Lalu Lapangan Penumpukan beberapa kapal) maka penggunaan tidak
Daya lalu lapangan penumpukan (Open Storage dipengaruhi oleh panjang kapal.
Troughput/OSTP) adalah jumlah Ton / m3 barang
dalam waktu tertentu yang melewati tiap meter
persegi luas efektif lapangan.
................ (8)
- Dermaga Yang Terus Menerus. Tambatan /
(3) dermaga yang tidak terbagi atas beberapa
tempat tambatan. Perhitungan tingkat
pemakaian tambatan didasarkan pada panjang
d. Kapal (Ship Output)
kapal (Length Over All=LOA) ditambah 5 meter
Ship output adalah jumlah tenaga barang yang
sebagai faktor pengaman muka-belakang.
dibongkar muat per kapal per jam, dimana seluruh
gang buruh atau alat yang dioperasikan dihitung
sebagai output kapal yang bersangkutan.
Kecepatan bongkar muat kapal di pelabuhan (Ton
per Ship Hour in Port / TSHP).
........ (9)
- Dermaga yang digunakan untuk Kapal secara
.............. (4) Susun Sirih. Tambatan yang dipergunakan
Atau untuk penambatan kapal secara susun sirih
adalah kapal yang tertambat tidak pada posisi
lambung kapal. Panjang yang diperhitungkan
tidak mengikuti panjang kapal, melainkkan
................... (5) panjang tambatan yang nyata dipakai.

Kecepatan bongkar muat per kapal tiap jam


selama kapal berada di tambatan atau jumlah rata-
rata bongkar muat per kapal tiap jam selama
3
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

untuk satu tahun. Oleh karena itu diambil data tahun


terakhir yaitu tahun 2014.

Analisis Data
Data-data yang diperlukan dari pelabuhan laut Manado.
........... (10) a. Untuk Indikator Service :
- Waiting time
b. Tingkat Pemakaian Fasilitas Gudang - Approach Time
Tingkat Pemakaian Gudang Penumpukan (Shed - Postpone Time
Occupancy Ratio) adalah perbandingan antara - Not Operation Time
jumlah pemakaian ruangan gudang penumpukan - Operation Time
yang dihitung dalam satuan Ton hari dan m3 hari - Berth working Time
dengan kapasitas penumpukan yang tersedia. - Berthing Time
 Jumlah ton   - Turn Round Time
  b. Untuk Indikator Output :
 Dwell time
 100%  - Bongkar muat barang
 Kapasitas Gudang (Ton)  - Panjang dermaga
 
SOR=   - Luas efektif gudang
- Data bongkar muat per kapal
 Jumlah m 3
 c. Untuk Indikator Utility :
 
 Dwell Time  - Data bongkar muat barang
 100%
 Kapasitas Gudang (m 3 )  - Panjang kapal
  - Panjang tambatan
 
........ (11) - Panjang tambatan terpakai
c. Tingkat Pemakaian Lapangan Penumpukan - Dwell Time (Lama barang di gudang)
Tingkat Pemakaian Lapangan Penumpukan (Open - Kapasitas Gudang
Storage Occupancy Ratio) adalah perbandingan Dan tinjaun penilaian Kinerja Pelabuhan Bitung
antara jumlah pemakaian ruangan lapangan berdasarkan Realisasi yang dilakukan Pelabuhan
penumpukan yang dihitung dalam satuan Ton hari Bitungdengan Standarisasi dari PT. Pelindo IV Cabang
dan m3 hari dengan kapasitas penumpukan yang Bitung adalah sebagai berikut:
tersedia. R > 2S Sangat Baik
 Jumlah ton   R > 1-2S Baik
  R=S Cukup
 Dwell time  100%  R < 1-2S Kurang
 Kapasitas  R < 2S Sangat Kurang
  Ket : R : Realisasi Pelabuhan Bitung
OSOR= 
 Lapangan (Ton ) 
S : Standarisasi PT.Pelindo IV
 Jumlah m  3
 (Sumber : Asumsi Penilaian Peneliti)
  Penilaian Kategori
 Dwell Time  100% 10 % - 30% = Sangat Kurang
 Kapasitas  30 % - 60 % = Kurang
 
 Lapangan (m )
3
 ...... (12) 60 % - 70 % = Cukup
70 % - 80% = Baik
80 % - 100% = Sangat Baik
3. Metodologi Penelitian (Sumber : Asumsi Penilaian Peneliti)
Metode Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitan
kuantitatif yang didahului dengan survey lokasi untuk
memperoleh data-data yang berhubungan dengan
kinerja operasional Pelabuhan Bitung. Dan bahan
referensi utama penulisan skripsi ini adalah buku
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen
Perhubungan, Kumpulan dan Keputusan Menteri
Perhubungan di Bidang Kepelabuhanan. Sedangkan
data yang dipakai adalah tahun 2014. Hal ini disebabkan
karena penilaian kinerja operasional dilakukan hanya
4
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Tabel 1. Standar Pelabuhan Laut Bitung tahun 2014

No. Jenis Indikator Parameter penilaian Simbol Nilai Standar Kinerja


Fasilitas Dermaga (Berth
I BTP 126,004 (ton/m3)/m
INDIKATOR OUTPUT troughput)
Fasilitas Gudang (Shed
STP 57,251 (ton/m3)/m2
throughput)
Fasilitas Lapangan
Penumpukan OSTP 75,52 (ton/m3)/m2
(Open Storage Troughput)
Kecepatan bongkar muat kapal
di pelabuhan (Ton per Ship TSHP 22,99 (T/m3)/jam
Hour in Port )
Kecepatan bongkar muat per
kapal tiap jam(Tons Per Ship TSHB 714,31 (T/m3)/jam
Hour Berth )
II INDIKATOR SERVICE Waktu Pelayanan di Perairan
Dalam negeri :
~ Waiting Time atau waktu 0,34 jam
WT
tunggu kapal Luar negeri :
0,41 jam
~ Postpone Time atau waktu
tertunda yang tidak bermanfaat Dalam negeri :
selama kapal berada di 0,36 jam
perairan pelabuhan antara
PT
lokasi lego jangkar sebelum / Luar negeri :
sesudah melakukan kegiatan
yang dinyatakan dalam satuan 0,35 jam
jam
~ Approach Time atau waktu
Dalam dan luar negeri: 1
yang dipergunakan selama AT
Jam
pelayanan pandu
Waktu Pelayanan di Tambatan
~ Turn Round Time (TRT) atau
waktu pelayanan kapal di
pelabuhan adalah jumlah jam
Dalam Negeri :
selama kapal berada di
53,38 jam
pelabuhan yang dihitung sejak
TRT
kapal tiba di lokasi lego
Luar negeri:
jangkar sampai kapal
52,93 jam
berangkat meninggalkan lokasi
lego jangkar, dinyatakan
dalam satuan jam
~ Berthing Time (BT) atau Dalam Negeri :
waktu tambat adalah jumlah 51,68 jam
jam selama kapal berada di BT
tambatan, sejak kapal ikat tali Luar Negeri:
sampai lepas tali di tambatan 51,17 jam
Dalam negeri : 34,43 jam
~ Berth Working Time (BWT)
BWT
atau waktu yang disediakan Luar negeri:
untuk kegiatan bongkar muat. 34,79 jam
~ Effective Time (ET) / ET Dalam Negeri :
5
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Operation Time (OT) atau 33,36 jam


waktu efektif adalah jumlah jal
riil yang dipergunakan untuk Luar Negeri:
melakukan kegiatan bongkar 33,39 jam
muat dinyatakan dalam jam
~ Not Operation Time (NOT)
atau waktu tidak kerja adalah
jumlah jam yang direncanakan Dalam negeri ;
kapal tidak bekerja selama 17,25 jam
berada di tambatan, termasuk NOT
waktu istirahat dan waktu Luar negeri :
menunggu buruh, serta waktu 16,38 jam
menunggu akan lepas tambat
kapal

Idle Time (IT) atau waktu


terbuang adalah jumlah jam Dalam Negeri :
kerja yang tidak terpakai IT 1,07 jam
selama waktu kerja bongkar
muat di tambatan. Tidak Luar Negeri :
termasuk istirahat, dan 1,40 jam
dinyatakan dalam satuan jam

Tingkat pemakaian dermaga


( Berth Occupancy Ratio ) 70%
III INDIKATOR UTILITAS BOR

Tingkat Pemakaian Gudang


SOR 65 %
(Shed Occupancy Ratio)
Tingkat Pemakaian Lapangan
Penumpukan
OSOR 70 %
(Open Storage Occupancy
Ratio)
Sumber : Realisasi Kinerja Operasional Cabang Bitung tahun 2014

Gambar 1. Denah Pelabuhan Bitung Tahun 2014


6
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

4. Hasil Penelitian Tabel 2.1 Standart Pelabuhan Kelas 1


Gambaran Lokasi Penelitian Tahun2014untuk kapal luar negeri yaitu16,38 jam
Pelabuhan Bitung memiliki dua jenis pelayaran, dalam dan 17,25jam untuk kapal dalam negeri, maka
negeri dan luar negeri. Dengan demikian akan ada sesuai klasifikasi penilaian pada Tabel 3.1 mengenai
beberapa bagian pelayanan yang dinilai berdasarkan Penilaian Kinerja Arus Kapal dan Arus Barang,
jenis pelayarannya. didapatlah hasil Not Operation Time Pelabuhan
Bitung baik.
Analisa Kinerja Arus Kapal 6. Analisa Waiting Time
Analisa Kinerja Arus Kapal pada dasarnya merupakan Nilai Waiting Timeterbesar untuk kapal luar negeri
indikator yang erat kaitannya dengan informasi adalah0,42 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah
mengenai lamanya waktu pelayanan kapal selama di 0,39 jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1
dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan. Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun 2014 untuk kapal
1. Analisa Berthing Time luar negeri yaitu 0,41 jam dan 0,34jam untuk kapal
Nilai Berthing Timeterbesar untuk kapal luar negeri dalam negeri, maka sesuai klasifikasi penilaian pada
53,99 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah 52,27 Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal
jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1 Standart dan Arus Barang, didapatlah hasil Waiting Time
Pelabuhan Kelas 1 Tahun2014 untuk kapal luar Pelabuhan Bitung baik.
negeri yaitu 51,17 jam dan 51,68jam untuk kapal 7. Analisa Postpone Time
dalam negerimaka sesuai klasifikasi penilaian pada Nilai Postpone Timeterbesar untuk kapal luar negeri
Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal adalah0,39 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah
dan Arus Barang, didapatlah hasil Berthing Time 0,41 jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1
Pelabuhan Bitung baik. Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun 2014 untuk kapal
2. Analisa Berth Working Time luar negeri yaitu 0,35 jam dan 0,36jam untuk kapal
Nilai Berth Working Timeterbesar untuk kapal luar dalam negeri, maka sesuai klasifikasi penilaian pada
negeri 36,88 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal
34,89 jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1 dan Arus Barang, didapatlah hasil Postpone Time
Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun2014 untuk kapal Pelabuhan Bitung baik.
luar negeri yaitu 34,79 jam dan 34,43jam untuk kapal 8. Analisa Approach Time
dalam negeri, maka sesuai klasifikasi penilaian pada Nilai Approach Timeterbesar untuk kapal luar negeri
Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal dan dalam negeri sama yaitu1 jam. Jika
dan Arus Barang, didapatlah hasil Berth Working dibandingkan dengan Tabel 2.1 Standart Pelabuhan
Time Pelabuhan Bitung baik. Kelas 1 Tahun 2014 untuk kapal luar negeri dan
3. Analisa Effective Time dalam negeri masing-masing 1 jam, maka sesuai
Nilai Effective Timeterbesar untuk kapal luar negeri klasifikasi penilaian pada Tabel 3.1 mengenai
adalah33,74 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah Penilaian Kinerja Arus Kapal dan Arus Barang,
33,45 jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1 didapatlah hasil Approach Time Pelabuhan
Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun2014 untuk kapal Bitungcukup.
luar negeri yaitu 33,39 jam dan 34,36jam untuk kapal 9. Analisa Turn Round Time
dalam negeri, maka sesuai klasifikasi penilaian pada Nilai Turn Round Timeterbesar untuk kapal luar
Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal negeri adalah55,78 jam dan untuk kapal dalam
dan Arus Barang, didapatlah hasil Effective Time negeri ialah 54,07 jam. Jika dibandingkan dengan
Pelabuhan Bitungbaik. Tabel 2.1 Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun2014
4. Analisa Idle Time untuk kapal luar negeri yaitu 52,93 jam dan 53,38jam
Nilai Idle Timeterbesar untuk kapal luar negeri untuk kapal dalam negeri, maka sesuai klasifikasi
adalah1,63 jam dan untuk kapal dalam negeri ialah penilaian pada Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja
1,45 jam. Jika dibandingkan dengan Tabel 2.1 Arus Kapal dan Arus Barang, didapatlah hasil Turn
Standart Pelabuhan Kelas 1 Tahun2014 untuk kapal Round Time Pelabuhan Bitung baik.
luar negeri yaitu 1,40 jam dan 1,45jam untuk kapal
dalam negeri, maka sesuai klasifikasi penilaian pada Analisa Kinerja Arus Bongkar Muat
Tabel 3.1 mengenai Penilaian Kinerja Arus Kapal 1. Analisa Berth Troughput
dan Arus Barang, didapatlah hasil Idle Time Berth Troughput Pelabuhan Bitung :
Pelabuhan Bitung baik. - Panjang Dermaga = 1,798 m
5. Analisa Not Operation Time - Data Bongkar Muat dari PT. Pelindo Cabang
Nilai Not Operation Timeterbesar untuk kapal luar Bitung tahun 2014 yaitu 445,333 Ton/m³.
negeri adalah 17,11 jam dan untuk kapal dalam Menggunakan persamaan (1), maka:
negeri ialah 18,02 jam. Jika dibandingkan dengan
7
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Tahun 2014 yaitu 22,99 Ton/m³/jam, maka


berdasarkan Tabel 3.1 Penilaian Kinerja Arus Kapal
Ton/m3 / m dan Arus Barang, TSHP Pelabuhan Bitung
Nilai realisasi BTP dibandingkan dengan standart dikategorikan Sangat Kurang.
menurut Tabel 2.1 Standar Pelabuhan Kelas 1 TSHB ( Ton Ship Hour in Berth)
Tahun 2014 yaitu 126,004 Ton/m³, maka TSHB Pelabuhan Bitung :
berdasarkan Tabel 3.1 Penilaian Kinerja Arus Kapal - Realisasi waktu efektif untuk pelayaran lokal yaitu
dan Arus Barang, BTP Pelabuhan Bitung dinilai Baik. 33,74 jam.
2. Analisa Shed Troughput - Data Bongkar Muat Kapal Cantika 8 Cleon, yaitu
Shed TroughputPelabuhan Bitung : 2525 (2501+24) Ton/m³.
- Luas Efektif Gudang = 6350,4 m2 - Jam efektif kerja dalam sehari24 jam.
- Data Barang Masuk Gudang PT. Pelindo Cabang - Jumlah Bongkar Muat Tahun 2014 : 3,454,859
Bitung Tahun 2014 ialah 155,460 Ton/m³. Ton/m³
Menggunakan persamaan (2), maka STP - Produktifitas gang per jam tahun 2014 : 352,65
Pelabuhan Bitung: Ton/G/Jam
Produktifitas gang/hari = 24 jam x 352,65
Ton/G/Jam = 8463,6 Ton/G/Jam
Jumlah Gang per hari = 3,454,859 / 365 hari
Ton/m3 / m2
/8463,6 = 1,11 gang/hari.
Nilai realisasi STP dibandingkan dengan standart
Selanjutnya dengan persamaan (6), maka :
menurut Tabel 2.1 Standar Pelabuhan Kelas 1
Tahun 2014 yaitu 57,251 Ton/m³, maka berdasarkan
Tabel 3.1 Penilaian Kinerja Arus Kapal dan Arus
Barang, STP Pelabuhan Bitung dikategorikan Ton/m3/jam.
Kurang. Nilai realisasi TSHB Pelabuhan Bitung dibandingkan
3. Analisa Open Storage Troughput dengan standart menurut Tabel 2.1 Standar
Open Storage Troughput Pelabuhan Bitung : Pelabuhan Kelas 1 Tahun 2014 yaitu 714,31 Ton/m³/
- Luas Efektif Lapangan = 78303,66m2 jam, maka berdasarkan Tabel 3.1 Penilaian Kinerja
- Data Barang Masuk Lapangan Penumpukan PT. Arus Kapal dan Arus Barang, TSHB Pelabuhan
Pelindo Cabang Bitung Tahun 2014 ialah Bitung dikategorikan Sangat Baik.
566,852Ton/m³. Dengan menggunakan persamaan
(3), maka STP Pelabuhan Bitung: Analisa Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana
Penunjang Pelabuhan
Indikator ini dipakai untuk mengukur sejauh mana
Ton/m3 / m2 fasilitas dermaga dan sarana penunjang dimanfaatkan
Nilai realisasi OSTP dibandingkan dengan standart secara intensif. Yang terdiri dari beberapa bagian :
menurut Tabel 2.1 Standar Pelabuhan Kelas 1
Tahun 2014 yaitu 75,52 Ton/m³, maka berdasarkan Analisa Tingkat Pemakaian Dermaga
Tabel 3.1 Penilaian Kinerja Arus Kapal dan Arus Tingkat pemakaian Dermaga atau Berth Occupancy
Barang, OSTP Pelabuhan Bitung dikategorikan Ratio (BOR)Pelabuhan Bitung terbagi dua, yaitu :
Kurang. BOR Susun Sirih
4. Analisa Ship Output Dermaga Nusantara :
Ship Output Pelabuhan Bitungterbagi menjadi dua Data Panjang Dermaga : 606 m
bagian,yaitu: Data Dermaga Terpakai : 606m
TSHP (Ton Ship Hour in Port) Jumlah hari tambat : 365 hari
TSHP Pelabuhan Bitung : Melalui persamaan (12), maka :
- Realisasi Turn Round Time untuk pelayaran lokal 606 × 365
yaitu 54,07 jam. BOR = ────────── × 100%
- Data Bongkar Muat Kapal Cantika 8 Cleon, yaitu 606 × 365
2525 (2501+24) Ton/m³. BOR = 100 %
Maka dengan persamaan (4), maka : Nilai realisasi BOR Dermaga Nusantara dibandingkan
dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1
Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2
Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana
Ton/m3/jam. Penunjang Pelabuhanmaka dikategorikan nilainya
Nilai realisasi TSHP dibandingkan dengan standart Sangat Baik.
menurut Tabel 2.1 Standar Pelabuhan Kelas 1
8
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Dermaga Lokal : Dermaga Samudera III :


Data Panjang Dermaga : 60 m Data Panjang Dermaga : 175 m
Data Dermaga Terpakai : 60 m Data Dermaga Terpakai : 175 m
Jumlah hari tambat : 365 hari Jumlah hari tambat : 365 hari
Melalui persamaan (12), maka : Dwelling Time : 2 – 3 hari
60 × 365 Waktu Tambat Kapal
BOR = ────────── × 100% KM . Sangiang : 180 hari, P : 66,15 m
60 × 365 KMP Lokongbanua : 186 hari, P : 45,5 m
BOR = 100 % Melalui persamaan (11), maka :
Nilai realisasi BOR Dermaga Lokal dibandingkan [ (66,15 + 5) × 24 × 180 ] + [ (45,50 + 5) × 24 × 186]
dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 BOR = ------------------------------------------------------×100%
Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 175 × 24 × 365
Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana BOR = 34,755 %
Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya Nilai realisasi BOR Dermaga Samudera III dibandingkan
Sangat Baik. dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1
Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2
BOR Terus Menerus Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana
Dermaga Samudera I : Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya
Data Panjang Dermaga : 190 m Kurang.
Data Dermaga Terpakai : 190m
Jumlah hari tambat : 365 hari Dermaga IKD :
Dwelling Time : 2 – 3 hari Data Panjang Dermaga : 146 m
Waktu Tambat Kapal Data Dermaga Terpakai : 146 m
KM . Sangiang : 180 hari, P : 66,15 m Jumlah hari tambat : 365 hari
KMP Lokongbanua : 186 hari, P : 45,5 m Dwelling Time : 2 – 3 hari
Melalui persamaan (11), maka : Waktu Tambat Kapal
[ (66,15 + 5) × 24 × 180 ] + [ (45,50 + 5) × 24 × 186] MT Angelia 2 : 112 hari, P : 83,95 m
BOR = ──────────────────── x 100 % MT Sulawesi Palm : 81 hari, P : 136,35 m
190 × 24 × 365 Melalui persamaan (11), maka :
BOR = 32.011 % [ (83,95 + 5) × 24 × 112 ] + [ (136,35 + 5) × 24 × 81]
Nilai realisasi BOR Dermaga Samudera I dibandingkan BOR = ─────────────────────×100%
dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 146 × 24 × 365
Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 BOR = 40,179 %
Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Nilai realisasi BOR Dermaga IKD dibandingkan dengan
Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 Tahun
Sangat Kurang. 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 Penilaian
Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang
Dermaga Samudera II : Pelabuhan maka dikategorikan nilainya Kurang.
Data Panjang Dermaga : 243 m
Data Dermaga Terpakai : 243 m Dermaga LCT :
Jumlah hari tambat : 365 hari Data Panjang Dermaga : 20 m
Dwelling Time : 2 – 3 hari Data Dermaga Terpakai : 20 m
Waktu Tambat Kapal Jumlah hari tambat : 365 hari
KM . Sangiang : 180 hari, P : 66,15 m Dwelling Time : 2 – 3 hari
KMP Lokongbanua : 186 hari, P : 45,5 m Waktu Tambat Kapal
Melalui persamaan (11), maka : LCT Perkasa Prima : 21 hari, P : 55,56 m
[ (66,15 + 5) × 24 × 180 ] + [ (45,50 + 5) × 24 × 186] LCT Bintang Samudera : 30 hari, P : 55,70 m
BOR = ─────────────────────×100% Melalui persamaan (11), maka :
243 × 24 × 365 [ (55,56 + 5) × 24 × 21 ] + [ (55,70 + 5) × 24 × 30]
BOR = 25,029 % BOR = ─────────────────────×100%
Nilai realisasi BOR Dermaga Samudera II dibandingkan 20 × 24 × 365
dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 BOR = 42,366 %
Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 Nilai realisasi BOR Dermaga LCT dibandingkan dengan
Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 Tahun
Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 Penilaian
Sangat Kurang. Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang
Pelabuhan maka dikategorikan nilainya Kurang.
9
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Tingkat Pemakaian Lapangan Penumpukanatau Open


Dermaga TPB: Storage Occupancy Ratio (SOR) Pelabuhan Bitung
Data Panjang Dermaga : 358 m adalah :
Data Dermaga Terpakai : 358 m Jumlah Barang dalam Ton : 1,122,954
Jumlah hari tambat : 365 hari Jumlah Barang dalam m³ : 2,026,664
Dwelling Time : 2 – 3 hari Jumlah hari kerja : 365 hari
Waktu Tambat Kapal Jumlah barang per hari (Ton) = 1,122,954 / 365
MV Meratus Malino : 42 hari, P : 140,77 m = 3076,5 T/hari
MT Meratus Makassar : 36 hari, P : 140,77 m Jumlah barang per hari (m³) = 2,026,664 / 365
Melalui persamaan (11), maka : = 5552,5 m³/hari
[ (140,77 + 5) × 24 × 42 ] + [ (140,77 + 5) × 24 × 36] Kapasitas Efektif Lapangan dalam Ton :
BOR = ───────────────────── ×100% Luas Lapangan : 79,451 m²
358 × 24 × 365 Dengan asumsi 1 m² memikul 9 ton, maka :
BOR = 8,7014 % = (79,451 x 2,5 )
Nilai realisasi BOR Dermaga TPB dibandingkan dengan = 715,059 Ton
standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 Tahun Kapasitas Efektif Lapangan dalam m³ :
2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2 Penilaian Dengan pengukuran tinggi lapangan bisa mencapai
Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang ±10m , maka :
Pelabuhan maka dikategorikan nilainya sangat kurang. = 79,451 x 10
= 794,51 m³
Analisa Tingkat Pemakaian Gudang Maka dari persamaan (14), dihasilkan :
Tingkat Pemakaian Gudang atau Sheed Occupancy
Ratio (SOR) Pelabuhan :  3076,5 Ton  2 hari 
 100% 
Jumlah Barang dalam Ton : 1,301,356  715,059 Ton 
Jumlah Barang dalam m³ : 125, 720 SOR=
Jumlah hari kerja : 365 hari  5552,5 m  2 hari
3

  100% 
Jumlah gudang per hari (Ton) = 1,301,356 / 365  794,51 m 3 
= 3,566 T/hari SOR = 8,605 % + 13,9 %
Jumlah gudang per hari (m³) = 125,720 / 365 SOR = 22,5 %
= 344,4 m³/hari Nilai realisasi OSOR Pelabuhan Bitung dibandingkan
Kapasitas Efektif Gudang dalam Ton : dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1
Luas Gudang : 9.072 m² Tahun 2014 yaitu 70%, maka berdasarkan Tabel 3.2
Dengan asumsi 1 m² memikul 2,5 ton, maka : Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana
= 0,7 x (9,072 x 2,5 ) Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya
= 15,876 Ton sangat kurang terpakai.
Kapasitas Efektif Gudang dalam m³ :
Dengan pengukuran tinggi gudang 9 m , maka : 5. Kesimpulan
= 0,7 x (9,072 x 9 ) 1. Kinerja Arus Kapal selama berada di Pelabuhan
= 57,154 m³ Bitung tahun 2014 terbagi dua, dalam negeri dan
Maka dari persamaan (13), dihasilkan : luar negeri.
 3,566 Ton  2 hari  Turn Round Time = DM : 54,07
 100% 
= LN : 55,78
 15,874 Ton 
SOR= Berthing Time = DM : 52,27
 344,4 m  2 hari
3
 = LN : 53,99
 3
100% Berth Working Time = DM : 33,45
 57,154 m  = LN : 33,74
SOR = 44,92 % + 12,05 % Effective Time = DM : 33,45
SOR = 56,97 % = LN : 33,74
Nilai realisasi SOR Pelabuhan Bitung dibandingkan Not Operation Time = DM : 18,02
dengan standart Tabel 2.1Standar Pelabuhan Kelas 1 = LN : 17,11
Tahun 2014 yaitu 65%, maka berdasarkan Tabel 3.2 Idle Time = DM : 1,45
Penilaian Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana = LN : 1,63
Penunjang Pelabuhan maka dikategorikan nilainya Waiting Time = DM : 0,39
kurang terpakai. = LN : 0,42
Approach Time = DM : 1,00
Analisa Tingkat Pemakaian Lapangan Penumpukan = LN : 1,00
10
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617

Postpone Time = DM : 0,41 Dermaga Samudra = 2,1 %


= LN : 0,39 Dermaga IKD = 40,1 %
Dari nilai-nilai indikator di atas, diketahui bahwa Dermaga LCT = 42,3 %
waktu pelayanan kapal di pelabuhan Bitung Dermaga TPB = 8,7 %
tergolong baik. Sheed Occupancy Ratio (SOR) = 55,93 %
Open Storage Occupancy Ratio (OSOR) = 22,5 %
2. Kinerja Arus Barang selama berada di Pelabuhan Dari perhitungan di atas, diperoleh bahwa Fasilitas
Bitung tahun 2014 : dan Sarana Penunjang Pelabuhan kurang
Berth Troughput = 247,682 T/m3 dimanfaatkan.
Sheed Troughput = 24,480 T/m3
Open Storage Troughput = 7,23 T/m3 6. Saran
TSHP = 46,69 T/m3 Dari kesimpulan diatas penulis menyarankan agar
TSHB = 66,92 T/m3 penggunaan fasilitas dermaga lebih dioptimalkan,
Dari berbagai hasil perhitungan di atas, diperoleh sehubungan dengan nilai BOR untuk beberapa dermaga
kualitas arus bongkar muat barang di pelabuhan sebagian sudah mencapai 100%, namun sebagian
Bitung tergolong cukup. masih kurang terpakai. Sehingga terlihat kurang efektif
dan efisien dalam pemerataan penggunaan fasilitasnya.
3. Kinerja berdasarkan pemanfaatan Fasilitas dan Saran peneliti untuk melakukan pengembangan
Sarana Penunjang Pelabuhan Bitung : dermaga sesuai dengan rencana pengembangan
Berth Occupancy Ratio (BOR) pelabuhan yang ada, agar jauh lebih baik kedepannya.
Dermaga Lokal dan Nusantara = 100%

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Departemen Perhubungan, 2002, Kumpulan Keputusan Menteri Perhubungan di
Bidang Kepelabuhanan dan Pedoman dasar Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang dari dan ke
Kapal di Pelabuhan, Jakarta
Fitrianto, 2007, Kajian Kinerja dan Perencanaan Pelabuhan Perikanan Morodemak,, Jawa Tengah
Informasi Pelabuhan Bitung (Bitung Port Information), 2014
Informasi PT.Pelindo IV, Cabang Bitung, 2014
Irawati Andriani, 2011, Optimalisasi Waktu Sandar Penyebrangan untuk meningkatkan Kinerja Pelayanan di Pelabuhan
Merak – Bakauheni, Banten
Kramadibrata Soedjono, 2002, Perencanaan Pelabuhan,Penerbit ITB, Bandung
Moedji Widodo, 2007, Evaluasi Kinerja Operasional Fasilitas Pelabuhan di Tanjung Intan, Cilacap, Yogyakarta,
Ramon Rumambi, 2008, Evaluasi Kinerja Operasional Pelabuhan Manado,Manado
Realisasi Kinerja Operasional Pelabuhan Bitung tahun 2014
Triatmodjo Bambang, 2006, Perencanaan Pelabuhan, beta Offset, Yogyakarta , Halaman 6 – 36
.

11

S-ar putea să vă placă și