Sunteți pe pagina 1din 2

Nama: Vira Shintya Syafma

Bp: 1611312017

Analisa Jurnal

Judul Jurnal : EDUCATING EMERGENCY DEPARTMENT STAFF ON THE


IDENTIFICATION AND TREATMENT OF HUMAN TRAFFICKING
VICTIMS
Journal of emergency Nursing. Volume 45, Issue 1. Januari 2019

Ringkasan Hasil Penelitian

Saat sekarang ini mayoritas menunjukkan bahwa korban human trafficking


banyak yang menerima perawatan di UGD, tapi tenaga medis di UGD kurang siap
uuntuk mengidentifikasi da merawat pasien.

75 karyawan menyelesaikan pra-survei, dan 56 karyawan menyelesaikan


pasca-survei. Staf menyelesaikan jenjang pendidikan termasuk perawat, dokter,
praktisi perawat / asisten dokter, rekam medis, dan teknisi di ruang gawat darurat;
66% dari mereka yang menyelesaikan pendidikan profesi keperawatan , dengan
mayoritas peserta telah memiliki lebih dari 2 tahun pengalaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 89% peserta tidak menerima


pelatihan tentang human trafficking sebelumnya. Kurang dari setengah dari
peserta menyatakan bahwa mereka memiliki pemahaman yang komprehensif
tentang human trafficking sebelum intervensi, dengan peningkatan 93% setelah
pendidikan.dan modul pelatihan secara signifikan meningkatkan kepercayaan
dalam identifikasida pengobatan dari korban human trafficking 96% berpedapat
bahwa modul pendidikan menjadi berguna dalam pengaturan pekerjaan dalam
human trafficking.

Hasil penelitian terkait teori yang sudah ada

Perdaganagan manuia merupakan salah satu tindak kejahatan yang banyak


merugikan korban. Banyak dari korban perdadgangan manusia yang seharusnya
bisa diselamatkan tapi malah tidak teridentifikasi oleh petugas kesehatan yang
melakukakan perawatan kepada korban perdagangan manusia. Ada 15 tanda-
tanda yang perlu diamatai oleh petugas kesehatan untuk mengetahui korban
perdagangan manusia. Korban dari perdagangan manusia tidak segera mencari
bantuan atau mengungkapkan idenitas dirinya. Peran petugas kesehatan
diharapkan dapat melindungi hak korban.

trafficking di Indonesia mulai bergulir awal tahun 2000, khususnya dipicu oleh
munculnya kasus-kasus penyiksaan para perempuan Indonesia yang bekerja di
luar negeri, baik sebagai
pekerja rumah tangga (PRT) maupunyang terjerumus dalam pelacuran.
Sebelumnya trafficking hanya dipahami terjadi dalam konteks pelacuran. Jabar
adalah provinsi terpadat dan rumah bagi 16% dari penduduk Indonesia.Setiap
tahun, puluhan ribu perempuan,
Nama: Vira Shintya Syafma
Bp: 1611312017

laki-laki, anak perempuan, dan anak laki-laki dari Jabar bermigrasi untuk mencari
pekerjaan ke luar daerah dan ke luar negeri. Hal ini tentunya memiliki implikasi
positif dan negatif,
meski pada akhirnya kecenderungan implikasi negatif inilah menjadi lebih
dominan seperti misalnya terjadinya tindak pidana trafficking.

Implikasi terhadap layanan kesehatan

Implikasi utama bagi paktik keperawatan gawat darrat dalam peelitian ini
adalah menetapkan pedoman untuk mengetahui suatu tindakan yang efektif,
pelatihan dan tata cara human trafficking yang komprehensif dapa
diimplementasikan dalam peraturan

Banyak korban dari human trafficking tidak mampu mengungkapkan


identitas dirinya dan menyalahkan diri sendiri sehingga diharapkan staff ED dapat
mengidentifikasi korban human trafficiking dan melakukan penanganan yang
tepat sehingga diharapkan staff ED dapat melakukan peranya secara baik. Peran
perawat salah satunya adalah membela pasien untuk mendapatkan haknya, yag
diharapkan perawat dapat membantu korban human trafficking agar dapat
mendapakan pengobatan yang baik dan pelaku dari human trafficking dapt
dilaporkan ke pihak ang berwajib

S-ar putea să vă placă și