TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
No. RM : 201309
Hari rawat ke :4
IDENTITAS
1
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU:
5. Mata :
pupil : anisokor isokor
2
6. Hidung :
Inspeksi : sinus nasal bersih dan tidak terdapat secret
7. Mulut :
Inspeksi : Mukosa bibir dan mulut sianosis,terdapat pembekakan gusi
8. Telinga :
Inspeksi : Bersih tidak terdapat secret dan darah.
a. RR : 20x/m
b. N : 100x/menit RR : 20x/menit
h. Akral :
3
i. Sikulasi perifer : normal menurun
a. GCS : 15
4
f. Kemampuan berkemih : spontan alat bantu, sebutkan:..............
jenis :............................................................................
ukuran :...........................................................................
hari ke :..........................................................................
Warna : kemerahan
Bau :............................................
k. Balance cairan :
intake : cc/hari
output : cc/hari
IWL : (10X65 )
a. TB : cm BB : Kg
m. Diet khusus
:..................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
5
p. Lain-lain : ..................................................................................................................................
9. SISTEM MUSKULOSKELETAL ( B6 )
b. Kekuatan otot :-
e. Fraktur : ya tidak
jenis : ....................................................................................................
Lokasi : ........................................................................................................................
Keadaan : ......................................................................................................................
-jumlah : .......................................................................................................................
- warna : ........................................................................................................................
n. ROM : ............................................................................................................................
6
PEMERIKSAAN PENUNJANG (laboratorium , radiologi , EKG , USG ,dll )
1.Darah Lengkap
Darah H0 H2 H4 H5 H8 Normal
Hb 4,0 3,9 7,1 8,1 11,8 L:13,4-17,7:P:11,4-15,1gr/dl
LED 110/160 130/165 50/100 25/40 4/9 L:0-15:P:0-25mm/jam
Leukosit 96,2 162,1 233,4 267,5 252,1 L:4,3-10,3P:4,3-11 3X10/L
Hitung - Curiga - - - 0.4/0-1/3-5/54-62/25-33/3-5
jenis sel muda Eos/Bas/Stab/Seg/Lim/Mono
HCT 11.6 11,2 20,5 23,8 31,8 L 40 – 50%:P37-45%
Trombosit 8 15 22 37 52 150-450x10/1
MCV 100.9 - - 88,2 - 82-92Fl
MCH 34.8 - - 29,9 - 27-31pg
MCHC 34.5 - - 33,9 - 32-37gr/dl
Retikulosit 0.03 - - 1.0 - 0,8-2,0%
corrected corrected
Terapi
Infus RL 20 tpm
Cefotaxime 3x 1 gr iv
Kalnex 3 x 1 ampul iv
Sotatik 3x 1 Tab p.o
Transfusi 1 kolf/hr
7
ANALISA DATA
No Tanggal Data Etiologi Masala
h
1 20 DS : Tidak nafsu makan Resiko
Desembe Pasien mengatakan nafsu tinggi
r 2018 makanya berkurang kekuran
DO : Intake menurun gan
Keadaaan umum pasien volume
lemah cairan
Kesadaran compos
mentis
TTV
- TD : 100/60 mmHg
-N : 100 x/menit
- S : 39.5 C
- RR : 20 x/menit
2 DS : Sel darah putih imatur(yg Resting
Pasien mengatakan badannya ini terserah mau dipake infeksi
panas atau ngga)
DO :
S : 39.5 C Penurunan daya tahan
Demam tubuh
Membran mukosa kering
Akral hangat
Petechiae
Leukosit
- H0 = 96.2
8
4 DS : Produksi trombosit Resiko
Pasien mengatakan 15 hari menurun terhada
SMRS muncul bintik-bintik p
merah pada wajah klien Trombosiyopenia cedera
DO :
Memar
Pendarahan pada retina
Pendarahan pada gusi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
9
pengembangan
3. Ajarkan pasien paru selama infasi.
KH: teknik relaksasi 3. Agar mengurangi
Pasien tidak mengeluh ( teknik relaksasi kecemasan klien
sesak nafas. nafas dalam ) 4. mengetahui
Sesak berkurang / keadaan aktual
hilang pasien
Respirasi dalam batas 4. Pantau TTV 5. meningkatkan
normal(16-24x/menit) konsentrasi
Suara nafas vasikuler Kolaborasi: oksigen sehingga
5. Berikan terapi dapat menurunkan
oksigen 3 hipoksemia
liter/menit jaringan.
10
jam diharapkan pasien dapat mengubah penggunaan energi
meningkatkatkan ambulansi posisinya secara sehingga dapat
atau aktifitas. berkala membantu
keseimbangan
KH: suplai dan
Keadaan umum baik 2. Pantau ttv sebelum kebutuhan oksigen
Akral hangat dan sesudah 2. Manifestasi kardio
Pasien dapat aktivitas pulmonal dari
melakukan upaya jantung dan
aktifitasnya. paru untuk
membawa jumlah
oksigen adekuat
kejaringan
3. Rencanakanaktifita 3. Meningkatkan
sbersamapasien dan aktivitas secara
keluarga sesuai bertahap sampai
kemampuan pasien normal dan
memperbaiki
tonus otot
4. Batasi rangsangan 4. Membantu untuk
lingkungan menurunkan
rangsangan
Kolaborasi: simpatis dan
meningkatkan
5. Kolaborasi realaksasi
pemberian terapi
obat Simar c 1 x 2 5. Mencegah dan
mg mengatasi
penggumpalan
darah
IV Setelah dilakukan asuhan Mandiri: 1. Melalui observasi
keperawatan selama 1 x24 jam 1. Monitor yang cermat ,
defisit perawatan diri teratasi kemampuan klien perawat dapat
dengan untuk perawatan menetukan
diri yang mandiri tindakan
KH : keperawatan yang
Klien terbebas dari bau 2. Memfasilitasi sesuai untuk
badan pasien dengan alat - memenuhi
Menyatakan alat kebersihan diri kebutuhan pasien
kenyamanan terhadap 2. Meningkatkan
kemampuan untuk 3. Sediakan bantuan pengetahuan
melakukan aktifitas sampai pasien pasien tentang
Dapat melakukan mampu secara utuh manfaat dan
aktifitas dengan untuk melakukan tindakan yang
bantuan perawatan diri . akan dilakukan
dalam merawat
diri
4. Ajarkan 3. Mengetahui
pasien/keluarga seberapa besar
kemampuan
11
untuk mendorong pasien dalam
kemandirian ,untuk mempraktekan
memberikan kebersihan diri
bantuan hanya jika 4. Membiasakan
pasien tidak pasien untuk hidup
mampu mandiri dalam
melakukanya menjaga
kebersihan diri
Kolaborasi 5. Membantu
5. Berikan terapi obat meningkatkan
digoxin 1 x 0,125 kekuatan jantung
mg. sehingga dapat
beraktivitas
seperti semula.
V Setelah di lakukan tindakan Mandiri: 1. sebagai informasi
keperawatan selama 3 x 24 1. Kaji kemampuan dasar untuk
jam diharapkan nutrisi pasien pasien untuk perencaana awal
dapat terpenuhi mendapatkan dan validasi data
Adanya peningkatan nutrisi yang 2. Meningkatkan
nafsu makan dibutuhkan nafsu makan dan
Mampu 2. Sajikan makanan menghindari
mengidentifikasikan dalam keadaan terjadinya mual
kebutuhan nutrisi hangat muntah
Tidak ada tanda – tanda 3. Meningkatkan
malnutrisi 3. Berikan penkes pengetahuan yang
Tidak terjadi tentang kebutuhan baik untuk
penurunan berat badan nutrisinya meningkatkan
yang berarti pemenuhan nutrisi
4. Membantu pasien
4. Kaji kemampuan memilih makanan
pasien untuk sesuai dengan
mendapatkan keadaan sakitnya
nutrisi yang usai berat badan
dibutuhkan. dan juga tinggi
pasien.
Kolaborasi:
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk 5. Membantu
menentukan jumlah mempercepat
kalori dan nutri proses
yang dibutuhkan penyembuhan.
6. Kolaborasikan 6. Mengurangi rasa
pemberian obat mual.
ranitidin 2 x ampul
12
CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/jam Dx Implementasi Hasil Paraf
20 I 1. Mengatur posisi 1. Mengurangi
November pasien semi fowler komplikasi akibat
2018 immobilisasi dan
meningkatkan
dorongan pada
diagfragma sehingga
meningkatnya
ekspansi dada dan
ventilasi paru.
4. TD :120/80
4. Memantau TTV RR : 22 x/m
N: 85 x/m
Kolaborasi S: 36,5 C
5. Memberikan terapi 5. Klien mengatakan
oksigen 3 liter/menit sesak nafas berkurang
13
yang nyaman 2. Klien dapat
memperbaiki kualitas
3. Memberikanlingkung tidurnya
an yang nyaman dan 3. Pasiendapattidurdenga
tenang. nefektif
4. memonitorwaktumak
andan minum dengan 4. Dengan lingkungan
waktu tidur yang nyaman pasien
kolaborasi dapat tidur dengan
5. Berikan terapi obat nyaman
sesuai intruksi dokter: 5. Sesak nafas dan batuk
Lasix 1 x 1 tablet berkurang
Aldacton 1 x 12,5mg
III 1. Bantu pasien 1. Meringankan kerja
mengubah posisinya jantung dalam
secara berkala memompa darah ke
2. Pantau ttv seluruh tubuh
3. Rencanakan aktifitas 2. TD :120/80
bersama pasien dan RR : 22 x/m
keluarga sesuai N: 85 x/m
kemampuan pasien S: 36,5 C
4. Batasi rangsangan 3. Aktivitas pasien
lingkungan secara bertahap mulai
normal
Kolaborasi 4. Pasien merasa lebih
5. Kolaborasi pemberian relaks
terapi obat Simar c 1 5. Penyumbatan pada
x 2 mg arteri koroner teratasi
IV 1. Mengkaji 1. Mengetahuikemampua
kemampuan pasien npasiendalam
dalam melakukan melakukan tindakan
perawatan diri perawatan diri
2. Memfasilitasi pasien 2. Rambut dan personal
dengan alat-alat hygiene oral bersih
kebersihan 3. Meningkatkan harga
3. Sediakanbantuansam diri pasien
paipasienmampusecar 4. Keluarga pasien
autuhuntukmelakukan dapatmembimbingpasi
perawatandiri endalammelakukanper
4. Membimbingkeluarga awatandiri
pasienuntukmelakuka
n perawatan diri
Kolaborasi 5. Kekuatan pasien
5. Memberikan terapi kembali normal dan
obat digoxin 1 x dapat melakukan
0,125 mg aktivitas sehari hari
V 1. Mengkaji 1. Nutrisi pasien
kemampuan pasien terpenuhi.
untuk mendapatkan
14
nutrisi yang 2. Pasien sudah tidak
dibutuhkan. mual dan muntah lagi.
2. Menyajikan makanan
dalam keadaan hangat 3. Pasien mengetahui
3. Memberikan penkes pentingnya memenuhi
mengenai pentingnya kebutuhan nutrisi.
memenuhi kebutuhan
nutrisi. 4. Jumlah kalori dan
4. Melakukan nutrisi yang
kolaborasidengan ahli dibutuhkan pasien
gizi tentang diit dapat ditentukan.
pasien.
Kolaborasi
5. mengkolaborasikan 5. Nutrisi dan kalori
dengan ahli gizi pasien terpenuhi.
untuk menentukan
jumlah kalori dan 6. Pasien mengatakan
nutrisi yang rasa
dibutuhkan mualnyaberkurang
6. mengkolaborasikan
pemberian obat
ranitidin 2 x ampul
EVALUASI KEPERAWATAN
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yng menyerang organ jantung. Gejala
dan keluhan dari PJK hampir sama dengan gejala yang dimiliki oleh penyakit jantung secara
umum. Penyakit jantung koroner juga salah satu penyakit yang tidak menular. Kejadian PJK
terjadi karena adanya faktor resiko yang antara lain adalah gaya hidup yang kurang aktivitas
fisik (olahraga), riwayat PJK pada keluarga, merokok, konsumsi alkohol dan faktor sosial
ekonomi lainnya. Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah dengan melakukan pola hidup
sehat dan menghindari fakto-faktor resiko.seperti pola makan yang sehat, menurunkan
kolesterol, melakukan aktivitas fisik dan olehraga secara teratur, menghindari stress kerja.
Kadar kolesterol yang tinggi lebih dominan terjadi pada pekerja kantoran
dibandingkan dengan pekerja kasar. Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol
pada pekerja kantoran dan pekerja kasar. Pada pekerja dengan aktivitas rendah perlu kiranya
melakukan control terhadap kadar kolesterol darah dan menjaga jenis makanan yang
dikonsumsi rendah kolesterol. Berolahraga secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga
kelancaran peredaran darah dan keseimbangan metabolisme.
B. Saran
Penyakit Jantung Koroner dapat menyerang kepada siapa saja, bukan hanya kepada
usia lanjut saja, namun pada usia yang masih sangat muda sekalipun penyakit jantung dapat
menyerang. Jadi, apabila kita tidak ingin terkena penyakit berbahaya ini maka kita harus
mualai dengan berperilaku hidup sehat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Setia., 2012, Konsep Dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan: Teori &
Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Doengoes, Marylin E., 1989, Nursing Care Plans, USA Philadelphia: F.A Davis Company.
Nanda International., 2013, Diagnosis Keperawatan: definisi & klasifikasi. Jakarta: EGC
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 1993, Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Krdiovaskuler, Jakarta: departemen Kesehatan.
Kaplan, Norman M., 1991, Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, Jakarta: Balai penerbit
buku kedokteran EGC.
18
Mult mai mult decât documente.
Descoperiți tot ce are Scribd de oferit, inclusiv cărți și cărți audio de la editori majori.
Anulați oricând.