Sunteți pe pagina 1din 7

RESUME MATERNITAS

EKA FATIKA SARI


201701006
2A KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHASTAN WIDYA NUSANNTARA PALU
TAHUN 2018
1. Perubahan fisiologi pada alat reproduksi pada masa postpartum
1) Payudara
Adanya perubahan pada payudara ibu yang sebelumnya pada masa hamil sudah di
persiapkan oleh hormon yang monstimulus perkembangan payudara (enstrogan
pragastrerone human chorionc gonadotropin prolakhn krotisol dan insulin)
perubahan yang terdapat pada payudara antara lain:
a) Prolifirasi jaringan terutama kelenjar-kelenjar pada alveolus payudara dan
lemak.
b) Pada duktus laktifforus terdapat cairan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan
berwarna kuning yang lebih kental dari pada air susu mengandung banyak
protein albumin dan globulin karena banyak mengandung protein dan mudah
di cerna maka sebaiknya kolostrum jangan di buang.
c) Pengaruh tekanan enstrogen dan progesterone terhadap hipofisis kembali
antara lain prolaktin pengaruh oksitosin mengakibatkan mioepiterium kelenjar
susu berkontraksi sehingga pengeluaran air susu terjadi.umumnya air susu
keluar pada hari kedua sampai ketiga pada postpartum.
Selain homone disebut diatas salah satu rangsang terbaik untuk mengeluarkan
air susu adalah dengan menyusui bayi itu sendiri kadar prolaktin akan
meningkat dengan perangsangan fisik pada puting payudara itu sendiri.
2) Involusi
Involusi atau pengarutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali
kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar 60 gram.
a) Involusi uterus
Proses kembalinya uterus keadaan sebelum hamil salah melahirkan.selain itu
perasaannya sangat sensitif sehingga mudah tersinggung jika komunikasi
kurang baik dan hari-hari pada saat ini ibu memerlukan dukungan karena saat
ini saat yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri
dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.
b) Proses Involusi Uterus
Pada akhir kala III persalinan uterus berada di garis tengah kira-kira 2 cm di
bawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promontrorium
splelaris pada saat ini besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu
usia kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram.
c) Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum
Pada masa persalinan normal atau post sectiocesaria setelah plasenta lahir
konsistensi uterus secara berlangsung atau berangsur-angsur menjadi kecil
sehingga akhirnya kembali sebelum hamil tetapi pada post operasi section
cosari kemungkinan akan menjadi pelambatan akibat dari adanya luka operasi
3) Lochea
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari ovum arteri dan vagina selama masa
nifas. Lochea terbagi menjadi tiga jenis :
a) Lochea rubra
Lochea rubra terdiri dari sebagian besar darah, decidu, dan robekan-robekan
tropoblastik dan bakteri darah muncrat menjadi pink atau coklat setelah 1-3
hari
b) Lochea serosa
Lochea serosa terdiri dari darah yaang sudah tua (coklat) banyak serum
leukosit dan jaringan sampai kuning cair 3-10 hari
c) Lochea alba
Lochea alba terus ada hingga 2-6 minggu setelah persalinan kekuningan berisi
selaput lendir loucocye dan kuman yang telah mati
Adaptasi psikologis ibu masa nifas :
1) Fase taring in
Fase ini merupakan periode ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama
sampai hari kedua setelah melahirkan pada saat itu fokus perhatian ibu terutama pada
dirinya sendiri. Kelelahan membuat ibu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang
tidur. Seperti mudah tersinggung, hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif
terhadap lingkungannya. Komunikasi yang baik sangat diperlukan pada fase ini.
2) Fase letting hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi itu.
Setelah itu perasaannnya sangat sensitif sehingga mudah tersinggung jika komunikasi
kurang baik dan hati-hati pada saat ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini
adalah saat yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan
bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri.
3) Fase letting 90
Fase ini merupakan fase yang menerima tnggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung sepuluh hari. setelah melahirkan ibu mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada
fase ini.

2. Tahapan seksualitas pada remaja,proses kehamilan pada remaja,membahas


peran orang tua pada remaja.
Pada masa perkembangan seorang anak sebelum menginjak pada tahap
terbentuknya kedewasaan secara matang seorang anakakan mengalami suatu tahapan
yang penting dalam kehidupan mengarah pada pembentukan pribadinya.
Satu hal yangpaling menonjol pada masa perkembangan seorang remaja adalah
perkembangan perilaku seksualnya. ada saja perilaku seksual yang memungkinkan
dialami seorang remaja.
a. Berdandan untuk menunjukan kelebihan fisiknya hal yang paling ringan
dilakukan oleh seorang remaja yang menunjukn perilaku
b. Berpacaran dan mulai melakukan sentuhan fisik pada masa remaja, baik
remaja perempuan maupun remaj laki-laki.
c. Mempelajari hubungan seksual dengan lawan jenisnya
d. Menstruasi dan onani
Proses kehamilan pada masa remaja saat seorang perempuan memasuki masa
remaja terjadi pematangan sel telur secara periodik,satu bulan satu kali indung
telur (ovarium) akan melepaskan satu buah sel telur. Proses ini di sebut
ovulasi sel telur tersebut akan di tangkap oleh ujung saluran telur. Ovulasi ini
terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang. sel telur ini dapat di buahi
hanya beberapa jam setelah ovulasi ini di sebut masa subur perempuan.apa
bila pada masa subur terjadi hubungan seksual superma yang tumpah di
seluruh vagina waktu bersenggama akan bergerak ke dalam rahim dan terus ke
saluran telur di saluran telur ini superma bertemu sel telur dan langsung
membuahinya dengan masuk ke dalamnya proses ini di sebut pembuahan atau
konsepsi.setelah terjadi pembuahan sel telur yang telah di buahi oleh sperma
akan masuk ke rahim lalu menempel dan berdiam di lapisan dalam dinding
rahim tebal dan telah banyak pembulu darah,sehingga hasil pembuahan dapat
bertumbuh dan berkembang menjadi di dalam rahim.proses perkembangan ini
disebut kehamilan yang berjalan selama 280 hari atau 9 bulan.
Peran menjadi orang tua pada remaja
1) Oang tua sebagai teladan
 Memberikan contoh dan keteladanan
 Perkataan,cara bicara
 Cara berekspresi
 Sikap,tingkah laku
 Orang tua sebagai pendamping
 Perbuatan /kebiasaan
2) Orang tua sebagai pendamping
 Mendampingi remaja agar tidak terjerumus dalam keadaan
pergaulan bebas dan tindakan yang merugikan
 Tidak menganggap remaja sebagai anak kecil,menghargai jati
dirinya
 Dilakukan dengan cara,bersahabat dan lemah lembut
 Hindari sikap curiga (berlebihan)
3) Orang tua sebagai konseler
 Membantu remaja menghadapi masa sulit dalam mengambil
keputusan
 Tidak menghakimi
 Memberikan alternatif piliham penyelesaian masalah
 Menjaga privsi
4) Orang tua sebagai komunikator
 Menhjadi sumber informasi
 Menjadi sahabat/teman yang nyaman diajak bicara tentang
kesulitan masalah remaja
 Menjalin hubungan mesra dengan remaja

3. Pengkajian pada wanita usia subur,pasang usia subur, hamil serta menyebutkan
perilaku yang dapat dilakukan perawat dalam kesehatan wanita.
a. pengkajian pada wanita usia subur
1) sistem komunikasi sasaran komunikasi apa saja yang adapat di manfaatkan
untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan peningkatan kesehatan
reproduksi seperti akukontraksi penyakit yang berhubungan dengan
kehamilan.
2) Ekonomi tingkat sosial ekonomi serta kesadaran apakah sesua dengan umr
(upah minimal gaji regional) di bawah umr atau di atas umr sehingga upaya
pelayanan kesehatan dapat terjangkau
3) Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan pelayanan di berbagai bidang termaksut kesehatan
4) Budaya,biasa dilakukan
5) Kepercayaan atau mitos-mitos yang di lakukan warga bila sakit dalam
memilih pelayanan kesehatan
6) Status kesehatan
b. Pasangan usia subur (PUS)
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun di mana pasangan (laki-laki-
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
berfungsi dengan baik.
c. Hamil atau kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampi kelahiran.
d. Peran perawat
1) Care giver
2) Clienr advocase (pembela klien)
3) Conselor
4) Pemberi asuhan keperawatan
5) Edukator
6) Kolaborator
7) Advokatklien
8) Pembaharu dan penilaian
9) Konsultan

4. Contoh dan upaya dalam pencegahan pada sistem reproduksi (nutrisi dan
manajemen stres)
a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun bertekstur lembut hindari bahan
yang bersifat panas kurang menyerap keringat dan berbahan ketat
b. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil
c. Mengganti celana dalam minimal 2-3 kali sehari
d. Memotong rambur yang ada di daerah organ reproduksi bila sudah panjang karena
dapat menjadi sarang kuman
e. Untuk wanita hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan
patyhaus secara terrus menerus
f. Kunjungi seminar kesehatan yang membahas masalah kesehatan reproduksi

5. Pemeriksaan umum nifas,teknik dan posisi menyusui,perawatan parineal.


a. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah
Tekanan darah normal yaitu < 140/90 mmHg tekanan darah tersebut
meningkat dari prasalin pada 1-3 hari pos partum
 Suhu
Suhu tubuh normal yaitu < 380c pada hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu
bisa naik sedikit kemungkinan di sebabkan dari aktifitas payudara.

 Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-180 denyut nadi ibu akan melambat
sampai sekitar 60X/menit,yakni pada waktu habis persalinan karena ibu
dalam keadaan istirahat penuh.
 Pernapasan
Pernapasan normal yaitu 20-30X/menit pada umumnya respirasi lambat
atau bahkan normal.
 Keadaan umum:tingkat energi,self esteem tingkat kesadaran
 Kepala,wajah,dan leher
Pemeriksaan wajah untuk mengidentifikasi adanya tanda
anemis,eklampsi,postpartum.Pemeriksaan leher untuk mengkaji adanaya
infaksi traktus pernapasan,jika ada padas sebagai diagnosa
banding,payudara dalam melakukan pengkajian apakah terdapat
benjolan,pembesaran,kelenjar dan bagaimanakah keadaan puting susu ibu.
b. Teknik menyusui dengan benar
Cara memberikan asi pada bayi dengan perlokatan dan posisi ibu dan bayi dengan
benar
 Cuci tangan yang bersih dengan sabun,sebelum menyususi bersihkan
puting susu dan areola dengan kapas DTT
 Bayi diletakkan menghadap payudara ibu
 Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain meropang
dibawah
 Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut
 Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan
dipayudara ibu dengan puting serta areola dimasukan kemulut bayi
 Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong sebagai
gantinya menyususi payudara yang lain.
c. Perawatan perineal
Daerah perineal berwarna gelap,hangat dan sering lembab yang mana merupakan
daerah yang disukai untuk pertumbuhan bakteri,pasien yang mendapat perawatan
ini adalah pasien yang beresiko tinggi memperoleh infeksi misalnya pasien yang
menggunakan kateter urin tetap.pasien yang melakukan sendiri tetap diijinkan
untuk melakukanya sendiri pasien yang tidak mampu untuk membersihkan
daerahperineal maka akan dibantu olrh perawat.
d. Posisi menyusui dengan benar
Dalam menyusui terdapat macam-macam posisi menyusui.cara menyusui yang
tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk berdiri atau berbaring ataupun
posisi khusunya yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca oprasi
ceasar,bayi diletakan disamping kepala ibu dengan posisi kaki di atas.posisikan
diri anda dengan dukungan pungggung,bantal yang menopong lengan dengan
pangkuan dan kaki anda di dukung oleh sandaran kaki atau buku talopan.posisi
bayi dekat dengan anda dengan pinggulnya tetekuk,sehingga ia tidak harus
memutar kepalanya untuk mencapai payudaranya.

S-ar putea să vă placă și