Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalahPERSALINAN DISTOSIAini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
teman-teman telah memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Perubahan bentuk karena penyakit pada tulang panggul dan atau sendi :
1) Rakitis
2) Osteoplasma
3) Neoplasma
4) Fraktur
5) Atrofi
6) Penyakit sendi
3.3.5.1.2 Keturunan
3.3.5.2 Hydrosefalus
Terjadi penyumbatan aliran cairan serebrospinal pada salah satu
tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem
ventrikeldan tempat absorpsi dalam ruang subaraknoid.
3.3.5.3 Anensefalus
2.5.1 Pada ibu akan terjadi ruptur jalan lahir akibat his yang kuat sementara
kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan dan juga dapat
mengakibatkan terjadinya fistula karena nekrosis pada jalan lahir
2.5.2 Pada janin distosia akan berakibat kematian karena janin mengalami
hipoksia dan perdarahan
2.6 Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
2.6.1 Fase laten yang memanjang : Selama ketuban masih utuh dan passage
serta passanger normal,pasien dengan fase laten memanjang sering
mendapat manfaat dari hidrasi dan istirahat terapeutik. Apabila
dianggap perlu untuk tidur,morfin(15 mg) dapat memberikan tidur 6-8
jam. Apabila pasien terbangun dari persalinan,diagnosa persalinan palsu
dapat ditinjau kembali,berupa perangsangan dengan oksitosin.
Seorang ibu multipara G2P1A0 datang ke rumah sakit dengan keluhan merasa
kenceng-kenceng, dari hasil pengkajian perawat didapatkan data sebagai berikut :
TD 140/100 mmHg, Nadi 80x/menit, pembukaan 3 cm, klien sudah tampak
keletihan, kurang energi, fase laten memanjang 14 jam, kontraksi setiap 7 menit,
serviks kaku
1. Riwayat Kesehatan:
a. Kehamilan saat ini
Ibu multipara G2P1A0 dengan usia gestasi 37 minggu, mengalami
distosia, mengeluh kenceng-kenceng, pembukaan 3 cm, klien sudah
tampak keletihan, kurang energi, fase laten memanjang 14 jam, kontraksi
setiap 7 menit, serviks kaku, HPHT : 6 Oktober 2013, dan HPL : 13
Agustus 2014
b. Kehamilan dahulu
Klien mengatakan saat ini adalah kehamilan yang kedua, klien belum
pernah mengalami abortus.
c. Keluhan utama
Klien mengeluh kenceng-kenceng di abdomennya.
d. Riwayat Ginekologi
Menarche : 12 th
Siklus Haid : 28 hari
Teratur/ tidak teratur : Teratur
Sifat darah : Encer
Banyak : 3x ganti pembalut
Lamanya : 7 hari
Keluhan : Klien mengatakan bahwa ia mengalami
dismenorhoe
e. Riwayat Medis
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat seperti HIV,
diabetes, kanker, ginjal, jantung.
f. Riwayat Medis Keluarga
Saudara kandung klien pernah mengalami kesulitan melahirkan karena
kelainan HIS
g. Riwayat Pekerjaan
Klien merupakan wanita karir yang bekerja sebagai guru dan harus
menjaga toko setelah pulang bekerja.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Umum
1) Tinggi badan : 155 cm
2) Berat badan : Sebelum : 48 Kg, Sekarang : 58 Kg
3) TTV :
a) TD : 140/100 Nadi : 80x/ menit
b) RR : 26x/ menit Suhu : 36,5 C
b. Kepala
1) Bentuk kepala Mesochepal, kepala teampak kurang bersih, tidak
terdapat cloasma gravidarum, dan atau benjolan.
2) Pemeriksaan leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar tioroid.
3) Pemeriksaan mata tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
konjungtiva anemis, selaput mata pucat (anemia) karena proses
persalinan yang mengalami perdarahan, sklera kuning.
4) Telinga simetris, telinga tampak bersih dan tidak ada cairan yang
keluar dari telinga.
5) Pemeriksatidak terdapat polip pada hidung.
c. Kulit
1) Telapak kaki dan tangan tampak kemerahan
2) Jumlah keringat meningkat
3) Kulit berminyak dan berjerawat
4) Terdapat gars-garis putih pada kulit (striae gravidarum)
d. Wajah
1) Pucat
2) Bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada pipi dan dahi (Chloasma
gravidarum).
3) Tidak terlihat adanya oedema
e. Jantung
Murmur jantung sistolik (90% pd wanita hamil) 1/6 atau 2/6 adalah ringan.
Bila murmur sistolik 2/6< harus dilakukan pemeriksaan lanjutan.
f. Dada
1) Inspeksi
a) Tidak terdapat bekas luka operasi
b) Terdapat Linea nigra di garis tengah perut
c) Terjadi M. Rectus abdominis terbelah kiri-kanan pada trisemester
ketiga kehamilan
d) Terdapat Striae Gravidarum
e) Bising usus berkurang
2) Palpasi
a) Tonus meningkat dan terdapat nyeri tekan
b) Terdapat strie gravidarum (garis yang terlihat pada kulit perut
wanita hamil).
c) Leopold I :-
d) Leopold II : Sering dijumpai kesalahan letak
e) Leopold III : Bagian terbawah janin belum turun, letak
kepala biasanya kepala masih goyang atau terapung(floating) atau
mengolak diatas pintu atas panggul.
f) Leopold IV : Kepala janin belum masuk pintu atas
panggul
3) Perkusi :Reflek lutut +/+
h. Genitalia
1) Tidak terdapat kelainan genetalia, terdapat pengeluaran air ketuban,
adanya kelainan letak anak.
2) Pengkajian genitalia eksterna:warna kemerahan dan peningkatan
vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda Chandwick ).
3) Pengkajian vagina dan serviks: tidak adanya rabas vagina, servisitis
mukopurulen dan lesi.
ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Keperawatan
1 DS :
- Pasien mengeluh kenceng-kenceng di Nyeri b/d intensitas kontraksi
abdomennya uterus, kontraksi tidak efektif.
- Pasien mengeluh perut mules bagian
bawah dan menjalar ke pinggang
DO :
- Klien mengalami kontraksi intermiten
sampai regular setiap 7 menit sekali
selama 30 detik dengan skala nyeri 9.
- TTV
TD: 140/100
Nadi : 80x/ menit
RR : 26x/ menit
Suhu : 36,5 C
2 DS : Resiko tinggi cedera maternal
(ibu) b/d pola kontraksi otot,
- Pasien mengeluh merasakan kenceng-
keletihan maternal.
kenceng
- Pasien mengeluh keletihan
- Pasien mengeluh pusing
DO :
5 DS :
- Pasien mengeluh pusing dan badan lemas Ansietas b/d persalinan dan
- Pasien mengatakan cemas dan takut akan kurang informasi.
terjadi hal buruk.
DO :
- Wajah pasien tampak pucat
- Pasien tampak kebingungan
INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o
1. Nyeri Setelah dilakukan - Menentukan - Membantu dalam
berhubungan intervensi selama sifat, lokasi, mendiagnosa dan
dengan 1x24 jam dan durasi memilih tindakan,
intensitas kebutuhan rasa nyeri. penekanan kepala
kontraksi nyaman pasien pada servik yang
uterus, terpenuhi dengan berlangsung lama
kontraksi tidak kriteria hasil : akan menyebabkan
efektif. - Nyeri yang nyeri
dirasakan klien - Setiap individu
menurun dari 9 - Kaji mempunyai tingkat
menjadi 3 intensitas ambang nyeri yang
- Klien tampak nyeri ibu berbeda, denga skala
rileks dengan skala dapat diketahui
- Kontraksi nyeri intensitas nyeri klien.
uterus efektif - Lingkungan yang
- Ada kemajuan nyaman dapat
persalinan yang mengalihkan rasa
baik nyeri yang dirasakan
- Berikan pasien.
lingkungan
yang nyaman, - Teknik relaksasi dapat
tenang dan mengalihkan
aktivitas perhatian
untuk dan mengurangi rasa
mengalihkan nyeri
nyeri - Untuk memastikan
keefektifitasan
metode relaksasi yang
- Bantu klien telah dilakukan.
dalam - Dengan kehadiran
menggunakan keluarga akan
metode membuat klien
relaksasi dan nyaman, dan dapat
jelaskan mengurangi tingkat
prosedur. kecemasan dalam
melewati persalinan,
- Tinjau klien merasa
kembali diperhatikan dan
penggunaan perhatian terhadap
metode nyeri akan terhindari
relaksasi. - Pemberian narkotik
atau sedative dapat
mengurangi nyeri
- Kuatkan hebat
dukungan
social/
dukungan
keluarga.
- Berikan
sedative
sesuai dosis
yang telah
ditetntukan
dokter
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan - Tinjau ulang - Membantu dalam
cedera maternal tindakan riwayat mengidentifikasi
(ibu) keperawatan persalinan,aw kemungkinan
berhubungan selama 3 jam itan dan penyebab,
dengan pola diharapkan resiko durasi kebutuhan
kontraksi otot, cereda pada pasien pemeriksaan
keletihan berkurang. diagnostik dan
maternal. intervensi yang tepat
- Catat - Sedatif yang
waktu/jenis diberikan terlalu
obat, hindari dini dapat
pemberian menghambat atau
narkotik dan menghentikan
anastesi blok persalinan.
epidural
sampai
serviks - Kelelahan ibu yang
dilatasi 4 cm berlebihan
- Evaluasi menimbulkan
tingkat disfungsi sekunder,
keletihan atau mungkin akibat
yang dari persalinan lama
menyertai,ser - Kelelahan ibu yang
ta aktifitas berlebihan
dan istirahat, menimbulkan
sebelum disfungsi sekunder,
awitan atau mungkin akibat
persalinan dari persalinan lama
- Evaluasi - Disfungsi kontraksi
tingkat dapat memperlama
keletihan persalinan,meningka
yang kan resiko
menyertai,ser komplikasi
ta aktifitas maternal/ janin
dan istirahat, - Serviks kaku atau
sebelum tidak siap tidak akan
awitan dilatasi,
persalinan menghambat
- Kaji pola penurunan
kontraksi janin/kemajuan
uterus secara persalinan. terjadi
manual atau amniositis secara
secara langsung
elektronik dihubungkan
dengan lamanya
persalinan sehingga
- Catat kondisi melahirkan harus
serviks, terjadi dalam 24 jam
pantau tanda setelah pecah
amnionitis, ketuban
catat - Catat
peningkatan penonjolan,posisi
suhu atau janin dan presentase
jumlah sel janin
darah putih, - Kandung kemih
catat bau dan dapat menghambat
rabas vagina aktifitas uterus dan
mempengaruhi
- Catat penurunan janin
penonjolan,
posisi janin - Ambulasi dapat
dan membantu kekuatan
presentase gravitasi dalam
janin merangsang pola
persalinan normal
- Anjurkan dan dilatasi serviks
klien
berkemih
- Melahirkan seksio
setiap1-2 jam,
sesari segera
kaji terhadap
diindifikasikan
penuhan
untuk cincin bandl
kandung
untuk distres janin
kemih diatas
karena CPD
simfisis pubis
- Melahirkan secara
- Tempatkan
forsep dilakukan
klien pada
pada ibu yang lelah
posisi
berlebihan dan tidak
rekumben
mampu untuk
lateral dan
mengedan lagi
anjurkan tirah
baring atau
ambulasi
sesuai
toleransi
- Bantu dengan
persiapan
seksio sesaria
sesuai
indikasi
untuk
malposisi,
- Siapkan
untuk
melahirkan
dengan forsep
(bila perlu)
3. Cedera resiko Setelah dilakukan - Kaji denyut - Bradikardi dan
tinggi terhadap intervensi selama jantung janin takikardi pada janin
janin 1x24 jam cedera secara manual dapat disebabkan
berhubungan pada janin dapat dan oleh stres, hipoksia,
dengan dihindari dengan elektronik,dan asidosis, atau sepsis
penekanan kriteria hasil: kaji irama - Tekanan dan
kepala pada - DJJ dalam jantung janin. kontraksi yang
panggul, partus batas normal. - Perhatikan besar dapat
lama. - Kemajuan tekanan uterus menggangu
persalinan baik. selama oksigenasi dalam
istirahat dan ruang intravilos
fase kontraksi - Kontraksi yang
melalui kateter terjadi setiap 2
tekanan menit atau kurang
intrauterus tidak
bila tersedia memungkinkan
oksigenasi adekuat
- Perhatikan dari ruang
frekuensi intravilous
kontaksi - Menentukan
uterus. Beri pembaringan
tahu dokter janin,posisi,dan
bila frekuensi persentase dapat
dua menit atau mengidentifikasi
kurang
faktor-faktor yang
- Kaji malposisi memperberat
dengan disfungsional
menggunakan persalinan
manuver - Penurunan jalan
Leopold dan lahir merupakan
temuan tanda CPD atau
pemeriksaan malposisi
internal.tinjau - Kelebihan cairan
ulang hasil amnion yang
USG berlebihan
menyebabkan
distensi uterus
- Pantau dihubungkan
penurunan dengan anomali
janin pada janin
jalan lahir - Infeksi asenden dan
dalam sepsis disertai
hubungannya dengan takikardia
dengan dapat terjadi pada
kolumna pecah ketuban lama
vertebralis - Mencegah
iskial /mengatasi infeksi
asenden dan juga
- Perhatikan akan melindungi
warna dan janin
jumlah cairan - Melahirkan janin
amnion bila dalam posisi
pecah ketuban posterior
mengakibatkan
- Perhatikan bau insiden lebih tinggi
dan perubahan dari laserasi
warna cairan maternal
amnion pada - Untuk menghindari
pecah ketuban cedera pada
lama. kolumna vertebralis
Dapatkan bila melahirkan
kultur bila pervagina dari
temuan bokong
abnormal
- Berikan
antibiotik pada
klien sesuai
indikasi
- Siapkan untuk
melahirkan
pada posisi
posterior,bila
janin gagal
memutar dari
oksiput
posterior ke
anterior
- Siapkan untuk
kelahiran
secara sesaria
bila presentasi
bokong terjadi
4. Keletihan Setelah dilakukan - Monitoring - Pemantauan sumber
berhubungan tindakan sumber energy energy guna
dengan faktor keperawatan yang adekuat. pengukuran nutrisi
fisiologis ; selama 2 x 24 jam yang akan diberikan
kehamilan. maka kebutuhan - Konsultasi - Memperhitungkan
aman nyaman dengan ahli jumlah kalori yang
pada pasien dapat gizi untuk akan diberikan pada
terpenuhi dengan meningkatkan pasien.
criteria hasil asupan
- Pasien makanan yang - Pemantauan apakah
tampak lebih berenergitingg keletihan ini juga
segar. i. akibat dari
- Pasien - Monitoring kurangnya istirahat.
terlihat lebih pola tidur dan - Dapat mengurangi
berenergi. lamanya tingkat kelelahan.
istirahat
pasien.
- Bantu
aktivitas
sehari – hari
sesuai dengan
kebutuhan.
5. Ansietas Setelah dilakukan - Jelaskan - Pemahaman yang
berhubunga tindakan semua baik mengenai
n dengan keperawatan prosedur dan prosedur atau
persalinan selama 2 x 24 jam apa yang akan tindakan dapat
dan kurang maka kebutuhan dirasakan mengurangi
informasi. aman nyaman selama ansietas
pada pasien dapat prosedur. - Pengungkapan
terpenuhi dengan perasaan dapat
criteria hasil - Anjurkan menugrangi
- Pasien pengungkapan ansietas
mengatak perasaan - Dapat
an cemas meningkatkan rasa
dan takut - Berikan kontrol pasien
akan kesempatan meskipun
terjadi hal kepada pasien kebanyakan dari
buruk. untuk apa yang terjadi
- Pasien memberi diluar kontrolnya
tampak masukan pada - Membantu
kebingung proses menurunkan
an. pengambilan ansietas dan
keputusan memungkinkan
pasien untuk
- Instruksikan berpartisipasi secara
pasien aktif
menggunkan
teknik
relaksasi
napas dalam.
- Minta orang
tua atau suami
untuk
menemani
pasien untuk
mengurangi
rasa cemas.
IMPLEMENTASI
N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Ttd
o
1. Nyeri b/d intensitas 1. Menentukan sifat, lokasi, dan durasi
kontraksi uterus, nyeri
kontraksi tidak 2. Mengkaji intensitas nyeri ibu dengan
efektif. skala nyeri
3. Memberikan lingkungan yang nyaman,
tenang dan aktivitas untuk mengalihkan
nyeri
4. Membantu klien dalam menggunakan
metode relaksasi dan jelaskan prosedur.
5. Meninjau kembali penggunaan metode
relaksasi.
6. Menguatkan dukungan social/ dukungan
keluarga.
7. Memberikan sedative sesuai dosis yang
telah ditetntukan dokter.
EVALUASI
N Hari/Tanggal Diagnosa Evaluasi Ttd
o
1. Nyeri b/d intensitas S :klien mengatakan bahwa nyerinya
kontraksi uterus, berkurang setelah diberikan tindakan
kontraksi tidak untuk mengupayakan rasa nyaman
efektif. dengan relaksasi.
O : pasien masih pucat
A : masalah sebagian teratasi
P :mengajak pasien terus melakukan
teknik relaksasi yang telah diajarkan
bila nyeri terasa
2. Cedera,resiko tinggi S : pasien mengatakan lemas dan tidak
terhadap mempu mengejan dengan tenaga penuh
maternal(ibu) b/d O : pasien terlihat pucat
penurunan tonus A : masalah belum teratasi
otot/poa kontraksi P : akan dilakukan tindakan secio caesaria
atau persalinan dengan forsep
3. . Cedera resiko tinggi S : pasien mengatakan lemas dan tidak
terhadap janin b/d mempu mengejan dengan tenaga penuh
penekanan kepala O : pasien terlihat pucat
pada panggul, partus A : masalah belum teratasi
lama P : apabila status janin meragukan
dilakukan sesaria
4. Keletihan b/d faktor S :Pasien mengatakan keadaannya makin
fisiologis, membaik.
kehamilan. O :Pasien terlihat tidak pucat dan mampu
melakukan aktivitas ringan.
A :Intervensi terlaksana namun masih
sebagian.
P :Lanjutkan intervensi dalam masalah
keletihan.
5. Ansietas b/d S :Pasien mengatakan masih sedikit
persalinan dan khawatir.
kurang informasi. O :Pasien sudah mampu mengurangi
kekhawatirannya dengan teknik
relaksasi.
A :Intervensi terlaksana sebagian.
P :Lanjutkan intervensi pengurangan
ansietas.
DAFTAR PUSTAKA