Sunteți pe pagina 1din 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POSTPARTUM

“SECTIO CAESARIA”

Disusun Oleh :

1. Friska Dwi Aprilia (20170320107)


2. Hanindya Sukma Ningtyan (20170320112)
3. Afi Wilda Hanifah (20170320114)

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2019
Postpartum SC
Seorang ibu, 30 tahun, dirawat diruang postpartum RS PKU Gamping dan
mengeluh nyeri perut bagian bawah , dan sedikit sesak atau kencang saat tiduran. Satu
hari yang lalu ibu tersebut melahirkan anak keduanya dengan cara sectio caesaria (SC)
dibantu oleh dokter dan bidan yang berjaga.
Saat ini ibu tersebut mengeluh nyeri pada luka operasi dan belum bisa bergerak
bebas atau duduk. Ibu tersebut hanya bisa untuk miring kanan atau kiri. Pasien terlihat
meringis saat bergerak.Hasil pemeriksaan diperoleh TD 122/69 mmHg, nadi 93x/menit,
suhu: 36,5oC, dan RR 21x/menit.
Pasien melaporkan bahwa puting susunya datar dan ASInya saat ini belum
keluar, serta bayinya belum menghisap ASI dengan baik. Perawat yang bertugas disitu
akan melakukan manajemen laktasi dan pijat oksitosin pada ibu tersebut untuk
memperlancar pengeluaran ASI.

A. Analisa Data
Tgl DATA Masalah Keperawatan
22/05/19 DS: 445
1. Saat ini ibu tersebut mengeluh nyeri pada Nyeri Akut b.d agen cidera
luka operasi fisik ( Sectio Caesaria)
DO:
1. Pasien terlihat meringis saat bergerak.
DS: 156
1. Pasien melaporkan bahwa puting susunya Ketidakefektifan
datar dan ASInya saat ini belum keluar, pemberian ASI b.d kurang
serta bayinya belum menghisap ASI pengetahuan orang tua
dengan baik tentang teknik menyusui
DO:

DS: 216
1. Pasien mengatakan belum bisa bergerak Hambatan Mobilitas Fisik
bebas atau duduk. Ibu tersebut hanya bisa b.d nyeri (sc)
untuk miring kanan atau kiri
2. Saat ini ibu tersebut mengeluh nyeri pada
luka operasi

DO:

1. Pasien terlihat meringis saat bergerak.

A. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tanggal Jam No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri Akut b.d agen cidera fisik ( Sectio Caesaria)
2 Hambatan Mobilitas Fisik b.d nyeri (sc)

3 Ketidakefektifan pemberian ASI b.d kurang pengetahuan


orang tua tentang teknik menyusui

B. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri Akut b.d agen cidera fisik (SC)
2. Hambatan Mobilitas Fisik b.d nyeri (sc)
3. Ketidakefektifan pemberian ASI b.d kurang pengetahuan orang tua tentang
teknik menyusui
C. Rencana Asuhan Keperawatan

Rencana Asuhan Keperawatan

Nama Pasien : Riastuti Diagnosa: Postpartum Sectio Caesaria

TTL : NRM :

Tgl No Dx NOC NIC


Kep
1 Kontrol Nyeri (247) Manajemen Nyeri
Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan selama 2 x 24 komprehensif yang meliputi
jam diharapkan pasien dapat lokasi, karakteristik, onset/durasi,
mengontrol nyerinya dengan frekuensi, kualitas, intensitas atau
kriteria hasil: beratnya nyeri dan faktor
1. Pasien mampu pencetus.
mengenali kapan nyeri 2. Berikan informasi mengenai
terjadi nyeri, seperti penyebab nyeri,
2. Pasien mampu berapa lama nyeri akan dirasakan,
menggambarkan faktor dan antisipasi dari ketidak
penyebab nyeri nyamanan akibat prosedur.
3. Pasien mampu 3. Ajarkan penggunaan teknik non
menggunakan tindakan farmakologi
pengurangan nyeri tanpa (relaksasi/pernafasan)
analgesik. 4. Ajarkan metode farmakologi
4. Pasien melaporkan untuk menurunkan nyeri
bahwa nyeri berkurang 5. Dorong pasien untuk memonitor
dengan manajemen nyeri dan menangani nnyerinya
nyeri. dengan tepat
6. Gunakan tindakan pengontrol
nyeri sebelum nyeri bertambah
berat.
7. Beritahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau jika keluhan pasien
saat ini berubah signifikan dari
pengalaman nyeri sebelumnya

2 Pergerakan Terapi latihan: Ambulasi (438)


Setelah dilakukan tindakan 1. Dorong pasien untuk duduk di
keperawatan selama 2 x 24 tempat tidur, disamping tempat
jam diharapkan pergerakan tidur, atau dikursi, sebagaimana
pasien membaik dengan yang dapat ditoleransi pasien
kriteria hasil: 2. Bantu pasien untuk duduk disisi
1. Pasien mampu tempat tidur untuk
berjalan dengan baik memfasilitasi penyesuaian
2. Pasien mampu sikap tubuh
bergerak dengan 3. Bantu pasien untuk
mudah tanpa adanya perpindahan sesuai kebutuhan
hambatan 4. Ajarkan pasien tentang
bagaimana teknik ambulasi
yang aman.

3 Keberhasilan Menyusui: Konseling Laktasi (129)


Bayi (112) 2. Berikan informasi mengenai
Setelah dilakukan tindakan manfaat (kegiatan) menyusui
keperawatan 2 x 24 jam dengan baik
diharapkan keberhasilan 3. Berikan materi pendidikan
menyusui: bayi baik dengan (manajemen laktasi, dan pijat
kriteria hasil: oksitosin)
1. Kesejajaran tubuh sesuai 4. Jelaskan tanda bahwa bayi
dan (bayi) menempel membutuhkan makan (refleks)
dengan baik rooting, menghisap, serta diam
2. Kompresi pada aerola dan terjaga
dengan tepat 5. Bantu menjamin adanya
kelekatan bayi ke dada dengan
3. Refleks menghisap bayi cara yang tepat (monitor posisi
baik tubuh bayi dengan cara yang
4. Terdengar suara menelan tepat, bayi emegang dada ibu
pada bayi serta adanya kompresi dan
5. Menyususi minimal 5-10 terdengar suara menelan)
menit per payudara 6. Instruksikan posisi menyusui
6. Minimal 8 kali menyusui bayi yang bervariasi (misal,
perhari menggendong bayi dengan
7. Ibu dapat posisi kepalanya berada
mengindikasikan disiku/cros cradle,
kepuasan terhadap menggendong bayi dibawah
pemeberian ASI (bayi lengan pada sisi yang
puas setelah makan) digunakan untuk menyusui/
football hold, dan miring)
7. Diskusikan cara untuk
memfasilitasi perpindahan ASI
(teknik relaksasi, pijatan
payudara, dan lingkungan yang
tenang)
8. Monitor kemampuan bayi
untuk menghisap
9. Tunjukkan latihan menghisap (
menggunakan jari yang bersih
untuk menstimulasi refleks
menghisap dan latch
on/perlekatan mulut bayi ke
aerola ibu dengan tepat)
10. Instruksikan pada ibu
mengenai bagaimana
memutuskan hisapan pada saat
ibu menyusui bayi

S-ar putea să vă placă și