Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kelompok C3
Joceline Valencia (102013072)
Asrianti Saddi Pairunan (102013280)
Hanna Maria Gracella (102013340)
Virdan Reynaldi Limbong (102014005)
Devina Hendriyana Gunawan (102014039)
Yohanna Inge (102014100)
Timoty Crissuter Sadat (102014124)
Icha Cloudia Crishtin (102014158)
Nur Ayuni Syahira Bt Rosli (102014238)
1
Abstrak
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yaitu tuba muskular panjang yang
merentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva, hati, kandung erapedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran gastrointestinal.
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrient, air,
dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan
yang dimakan penting sebagai sumber energi yang kemudian digunakan oleh sel dalam
menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai aktivitas bergantung-energi, misalnya
transportasi aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Makanan juga merupakan sumber bahan
untuk perbaikan, pembaruan, dan penambahan jaringan tubuh. Tindakan makan tidak secara
otomatis menyebabkan molekul organik yang terdapat di makanan tersedia bagi sel untuk
digunakan sebagai sumber bahan bakar atau sebagai bahan pembangun. Mula-mula makanan
harus dicerna atau diuraikan menjadi molekul-molekul kecil-ringkas yang dapat diserap dari
saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel.
Abstract
Digestive system consists of the digestive tract, which is a long muscular tube that
extends from the mouth to the anus, and accessory organs, such as teeth, tongue, salivary
glands, liver, gall bladder, and pancreas. Gastrointestinal tract that lies below the diaphragm
area is called the gastrointestinal.
The main function of the digestive system is to move the nutrient or nutrients, water,
and electrolytes from the food we eat into the body's internal environment. The food you eat is
important as a source of energy which is then used by cells to produce ATP to run the energy-
dependent activities, such as active transport, contraction, synthesis, and secretion. Food is
also a source of materials for repair, renewal, and the addition of body tissues. Ate action
does not automatically lead to the organic molecules contained in food available to the cells
for use as a fuel source or as building material. At first the food must be digested or broken
down into small molecules which can be summarized absorbed from the gastrointestinal tract
into the circulatory system for distribution to the cells.
Setiap hidupan dibumi memerlukan makanan untuk hidup, mereka perlu mendapat
energi untuk melanjutkan proses metabolik tiap hari. Ini berbeda untuk tumbuhan yang boleh
menghasilkan makanan sendiri dengan melakukan proses fotosintesis. Reptilia, mamalia dan
amfibia mengambil makanan di sekitar habitat mereka untuk mengubahnya menjadi energi.
Pada manusia, proses mengubah makanan menjadi energi dikenali sebagai glikolisis.Sistem
pencernaan termasuk organ pencernaan dan saluran pencernaan.1Proses pencernaan bermula
saat makanan masuk ke dalam mulut. Kemudianmakanan akan bergerak dari mulut ke
oesopagus dan memasuki lambung. Dari lambung, makanan akan melalui usus kecil
kemudian ke usus besar. Setiap organ ini penting untuk proses pencernaan. Selain organ yang
terlibat secara langsung terdapat juga organ yang turut menyumbang seperti pankreas dan
hati. Selain itu, organ rectus dan anus memainkan peran dalam mengeluarkansisa makanan
yang tidak dicerna dari tubuh kita yang dipanggil tinja.1
Isi Perbahasan
Mulut
Mulut terbentang dari bibir sampai ke isthmus faucium, yaitu peralihan dari mulut dengan
pharynx.Mulut dibagi dalam vestibulum oris, yaitu bagian antara bibir dan pipi di sebelah luar
dengan gusi dan gigi-geligi di sebelah dalam dan cavitas oris propria yang terletak di dalam
arcus alveolaris, gusi, dan gigi-geligi.
Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi oleh membrana mucosa. Dua pertiga bagian
anteriornya terletak di dalam mulut, dan sepertiga bagian posteriornya terletak di pharynx. 1
Pada permukaan atas dua pertiga bagian anterior lidah terdapat tiga jenis papilla yaitu papilla
filiformis, papilla fungiformis, dan papilla vallata.
Gaster
Gaster atau lebih dikenali dengan lambung merupakan bagian saluran pencernaan
yang melebar dan pada orang dewasa gaster mempunyai kapasitas sekitar 1500 ml.Gaster
memiliki tiga fungsi menyimpan makanan yaitu mencampur makanan dengan getah lambung
untuk membentuk kimus yang setengah cair, mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus
halus sehingga pencernaan dan absorpsi yang efisien dapat berlangsung.
3
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus
costalis sinistra sampai region epigastrica dan umbilicalis.2 Sebagian besar gaster terletak di
bawah costae bagian bawah.Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua
lubang:
Ostium cardiacum - merupakan tempat oesophagus masuk gaster.
Ostium pyloricum - dibentuk oleh canalis pyloricus. Tunica muskularis stratum circulare
yang meliputi gaster jauh lebih tebal di daerah ini.
Gaster relative terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi diantara ujung-ujung tersebut
gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan transversal pada orang
pendek dan gemuk dan memanjang vertical pada orang yang tinggi dan kurus. Gaster dibagi
menjadi bagian-bagian berikut:
Fundus gastricum - berbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletak di sebelah kiri ostium
cardiacum. Biasanya fundus berisi penuh udara.
Corpus gastricum - terbentang dari ostium cardiacum sampai incisura angularis (suatu
lekukan yang selalu ada pada bagian bawah curvatureminor).
Anthrum pyloricum - terbentang dari incisura angularis sampai pylorus.
Pylorus - merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding pylorus yang tebal
membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus.1
Intestinum Tenuae
Intestinum tenuae atau dikenali dengan ileum atau usus halus merupakan saluran panjang
berkelok-kelok. Usus ini membentang dari batas lambung sampai kebatas usus besar (colon).
Usus halus ini dibagi menjadi tiga yaitu duodenum, jejenun dan ileum. Dalam usus halus
terdapat plika sirkularis yang merupakan lipatan atau peninggian mukosapermanen, berjalan
berpilin dan terlunjur kedalam lumen usus, plika yang paling besar terdapat dibagian proximal
4
usus halus yang merupakan tempat sebagian absorpsi berlangsung dan semakin mengecil
kearah ileum.
Kelenjar usus halus juga mengandung kelenjar intenstinal (kelenjar Liberkuhn). Kelenjar-
kelenjar ini terletak dimukosa usus dan bermuara kedalam lumen usus pada dasar vili.Epitel
permukaan vili juga ikut melapisi kelenjar intenstinal.3 Pada kelenjar intenstinal terdapat sel
Paneth yang ditandai dengan granula eosinofilik di sitoplasmanya. Pada dinding terminal
ujung usus halusterdapat banyak agregat limfonoduli yang berhimpitan disebut Plaque Payeri.
Duodenum
Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan
menghubungkannya ke usus kosong atau jejunum. Duodenum merupakan saluran
berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 10 inci (25 cm). Duodenum merupakan organ
penting karena merupakan tempat muara ductus cloledochus dan ductus pancreaticus.
Permukaan anterior dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum
minus yang melekat pada pinggang atasnya dan omentum majus yang melekat pada
pinggang bawahnya.4 Pemisah duodenum dan jejunum ditandai oleh adanya ligamentum
Treitz, yaitu suatu pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma dekat
hiatus esophagus dan berinsersio pada perbatasan antara duodenum dan jejunum.
Ligamentum ini berperan sebagai ligamentum suspensorium.
Jejunum
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, terletak di antara
duodenum dan ileum.Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8
meter, 1-2 meter adalah bagian jejenum.Jejunum dan ileum digantungkan dalam tubuh
dengan mesenterium.Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar”
dalam bahasa Inggris modern.
Ileum
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan
jejunum dan dilanjutkan oleh usus buntu.5 Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Intestinum Crassum
Intestinum crassum atau usus besar terbentang dari ileum sampai anus. Intestinum crassum
5
terbagi menjadi caecum, appendix vermiformis, colon ascendens, colon transversum, colon
descendens dan colon sigmoideum.
Caecum adalah bagian intestinum crassum yang terletak di perbatasan ileum dan intestinum
crassum.4Caecum merupakan kantong buntu yang terletak pada fossa iliaca dextra. Panjang
caecum sekitar 6 cm dan seluruhnya diliputi oleh peritoneum. Caecum mudah bergerak,
walaupun tidak mempunyai mesenterium. Adanya lipatan peritoneum di sekitar caecum
membentuk recessus ileocaecalis superior, recessus ileocaecalis inferior, dan recessus
retrocaecalis.
Appendix vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan
mengandung banyak jaringan limfoid. Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial
caecum, sekitar 2,5 cm di bawah junctura ileocaecalis. Bagian appendix vermiformis lainnya
bebas.5
Cavum Oris
Cavum oris merupakan rongga yang terdiri atas labium oris, buccal, dentis, gingivae,
linguae, palatum molle dan palatum durum. Labium oris merupakan area yang secara garis
besar dapat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu area cutanea, area merah bibir, dan area oral
mukosa.
Lingua merupakan otot yang permukaan dorsalnya dilingkupi oleh papila. Epitel pada
lingua ialah epitel berlapis gepeng bertanduk maupun tidak bertanduk. Papila pada lidah
berfungsi sebagai reseptor perasa.6 Adapun papila ini tersebar pada 2/3 permukaan anterior
lingua.Papila yang dimaksud adalah:
Papila circumvalata - tersusun dalam sulcus terminalis yang dikelilingi epitel lidah.
Papila filiformis - epitel berlapis gepeng bertanduk, runcing, dan tidak punya taste
bud.
Papila fungiformis - tersebar diantara papila filiformis, memiliki taste bud dan punya
bentuk modifikasi yang disebut papila lentiformis.
Papila foliata - punya taste bud, memiliki lekuk sumur yang dalam dan berkembang
pada kelinci.6
Gaster
6
Tunika mukosa gaster dilapisi epitel selapis torak. Foveola gastrika berupa sumuran
kecil di antara tonjolan mukosa. Yang terlihat sebagai tonjolan sebenarnya adalah mukosa di
antara dua sumuran. Di dasar foveola terdapat muara kelenjar fundus yang merupakan
kelenjar tubolosa simpleks, yang biasanya tidak berkelok.7 Foveola gastrika di fundus
meliputi 1/3 bagian ketebaalan mukosa, sedangkan kelenjar mencapai 2/3 bagiannya. Kelenjar
fundus memenuhi lamina propia. Macam-macam sel yang menyusun kelenjar fundus:
Sel mukus leher (neck cell) - bentuk sel torak, mirip sel epitel mukosa, terdapat di
leher kelenjar. Inti sel lonjong terletak di dasar sel.
Sel HCL atau pariental (oxyntic cell) - bentuknya mirip segitiga atau bulat.
Sitoplamanya merah dengan inti bulat, biru ditengah kromatin padat terutama pada
istmus kelenjar.
Sel zimogen (chief cell) - bentuknya mirip sel HCl, di antara selnya terdapat HCl,
selnya agak basofil dengan granula pada apikalnya, inti selnya bulat dan dekat ke
basal.8
Tunika muskulais mukosa terdapat dibawah lamina propia yang kadang terdesak oleh
kelenjar fundus.Tunika submukosanya merupakan jaringan ikat jarang dimana terdapat
pleksus Meissneri.Tunika muskularis sirkularis lebih tebal daripada yang longitudinal, daerah
ini juga terdapat pleksus Auerbach antara keduanya.
Tunika mukosa pada pilorus juga mempunyai foveola gastrica dilapisi epitel selapis
torak, foveola ini dalam meliputi 2/3 ketebalan mukosa dan 1/3 ditempati kelenjar pilorus
yang tampak homogen karena semua selnya adalah sel mukus tunika muskilaris mukosa,
submukosa, dan serosa merupakan kelanjutan dari daerah fundus. Pada tunika muskularis
bagian sirkulernya menebal membentuk sfingter pilori.7
Intestinum Tenuae
Membran mukosa usus halus menunjukkan sederetan lipatan permanen yang disebut
plika sirkularis atau valvula Kerkringi. Pada membran mukosa terdapat lubang kecil yang
merupakan muara kelenjar tubulosa simpleks yang dinamakan kelenjar intestinal (kriptus atau
kelenjar Lieberkuhn). Kelenjar-kelenjar intestinal mempunyai epitel pembatas usus halus dan
sel-sel goblet.8Usus halus terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan mukosa, muskularis
mukosa, submukosa, muskularis dan serosa. Lapisan mukosa banyak dijumpai sel epitel
toraks, sel paneth, dan sel endokrin, dan sel goblet.
7
Sel toraks adalah sel-sel absorptif yang ditandai oleh adanya permukaan apikal yang
mengalami spesialisasi yang dinamakan ”striated border” yang tersusun atas mikrovili.
Mikrovili mempunyai fungsi fisiologis yang penting karena sangat menambah permukaan
kontak usus halus dengan makanan. Fungsi sel toraks usus halus lebih penting adalah
mengabsorbsi za sari-sari yang dihasilkan dari proses pencernaan.
Sel-sel goblet terletak terselit diantara sel-sel absorpsi, jumlahnya lebih sedikit dalam
duodenum dan bertambah bila mencapai ileum. Sel goblet menghasilkan glikoprotein asam
yang fungsi utamanya melindungi dan melumasi mukosa pembatas usus halus.
Sel-sel Paneth (makrofag) pada bagian basal kelenjar intestinal merupakan sel eksokrin
serosa yang mensintesis lisosim yang memiliki aktivitas antibakteri dan memegang
peranan dalam mengawasi flora usus halus.
Sel-sel endokrin saluran pencernaan. Hormon-hormon saluran pencernaan antara lain:
sekretin, dan kolesistokinin (CCK). Sekretin berperan sekresi cairan pankreas dan
bikarbonat. Kolesistokinin berperan merangsang kontraksi kandung empedu dan sekresi
enzim pankreas.9
Pada tunika submukosa terdapat pembuluh darah dan saraf yaitu saraf simpatis dan
saraf parasimpatis. Ia membentuk anyaman yang disebut pleksus submukosa Meissneri. Pada
tunika musckularis terdapat dua lapisan yaitu tunika muskularis longitudinalis (bagian luar)
dan tunika muskularis circularis (bagian dalam). Pada dua lapisan ini dijumpai anyaman saraf
disebut plexus myentericus Auerbach.8 Tunika serosa merupakan lapisan yang paling luar. Ia
meliputi seluruh lapisan intestinum tenuae.
Intestinum Crassum
8
kecil dalam lapisan longitudinal luar otot polos tidak kontinyu, tapi dibundel menjadi tiga
band longitudinal tebal, coli taeniae.1
Mekanisme Pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari
makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.Makanan harus dicerna agar
menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam
sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel. Terdapat empat proses pencernaan dasar
yaitu :
1.Motilitas
Motilitas mengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan.Otot polos di saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan
rendah yang disebut tonus. Terhadap aktivitas tonus yang terus menerus terdapat dua jenis
dasar motilitas pencernaan:
2. Sekresi
9
3. Pencernaan
i. Karbohidrat
Kebanyakan makanan yang kita makan adalah karbohidrat dalam bentuk polisakarida,
misalnya tepung kanji, daging (glikogen), atau tumbuhan (selulosa).Bentuk
karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
ii. Lemak
Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigelsida. Produk akhir
pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak.Proses pencernaan dilakukan
melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, lalu
enzim akan memutuskan ikatan tersebut sehinggan molekul-molekul kecil menjadi
bebas.
iii. Protein
Protein terdiri dari kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Protein
akan diuraikan menjadi asam amino serta beberapa polipeptida kecil yang dapat
diserap dalam saluran pencernaan.4
10
semua hasil pencernaan karbohidrat adalah monosakaridayaitu glukosa,galaktosa dan
fruktosa.Molekul-molekul ini akan kemudiannya diserap ke dinding usus halus.
Pengangkutan glukosa juga turut mengangkut galaktosa.Namununtuk
fruktosamekanismenya berbeda.5Penyerapan fruktosa berlangsung dengan difusi terfasilitasi
dari lumen halus ke dalam eritrosit dan keluar dari eritrosit untuk masuk ke dalam
interstisium.Glukosasetelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor akan keluar
dari sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi untuk masuk ke dalam darah melalui vilus.
4. Penyerapan
Proses penyerapan dilakukan di usus halus. Proses penyerapan memindahkan
molekul-molekul dan vitamin yang dihasilkan setelah proses pencernaan berhenti dari lumen
saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.Pengaturan fungsi saluran pencernaan bersifat
kompleks dan sinergistik. Terdapat empat faktor yang berperan dalam pengaturan fungsi
pencernaan yaitu:
a. Fungsi otonom otot polos
b. Pleksus saraf intrinsik
c. Saraf ekstrinsik
d. Hormon saluran pencernaan8
Cavum Oris
Liur mulut atau saliva yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5%air
dengan pHsekitar 6,8.Liur mengandung glikoprotein dan musin yang bekerja sebagai pelumas
pada waktumengunyah dan menelan makanan.1Gerakan mengunyah berfungsi memecah
makanansehinggaterjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja
12
enzim. Liur jugamerupakan sarana untuk mensekresikan obat-obat tertentu seperti eteanol dan
morfin, ion-ion organik (K +, Ca2+, HCO3-, SCN-), iodium, dan ekskresi imunoglobulin.
Amilase liur mampu membuat pati dam glikogen dihidrosis menjadi maltosa
danoligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH <4, sehingga kerja
pencernaandalam mulut akan terhenti ketikalingkunagn lambung yang asam menembus
partikel makanan.
Gaster
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung
HCL 0,2-0,5%dengan pH 1.Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin
sertagaram anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.2
Intestinum Tenuae
Pencernaan pada usus dapat terjadi karena adanya sekresi hormon sekretin pada
duodenum dan jejunum.Pencernaan pada usus adalah dengan cara mensekresikan beberapa
enzim yang akan terdapat pada mikrovili intestinal. Selain sekresi enzim, ada pula sekresi
getah usus halus oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn untuk membentu menetralkan
keasaman kimus dari lambung.3 Adapun enzim yang diekskresi adalah di usus halus adalah :
13
Setelah diubah menjadi bentuk yang paling sederhana, maka molekul hasil pencernaan
makanan akan diabsorbsi dengan jalan menggunakan difusi, transpor aktif, sitotaksis dan
persorpsi. Makanan yang diabsorsi kemudian akan melalui dua jalan yaitu melalui vena porta
menuju ke hati dan melalui pembuluh limfe di sekitar usus lalu menuju duktus thoracicus dan
berakhir di darah.4
Proses Defekasi
Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk
membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari sistem
pencernaan makhluk hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam
satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Gerakan peristalsis dari otot-otot dinding usus
besar menggerakkan tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum.5 Pada rektum terdapat
bagian yang membesar disebut ampullayang menjadi tempat penampungan tinja sementara.
Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem saraf sekitarnya dapat membuat
suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh.
Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke
usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat.
Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus
mengeras, konstipasi dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi bakteri atau virus di usus maka
secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya,
tinja menjadi lebih encer sehingga perut terasa mulas dan dapat terjadi pembuangan secara
tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan diare.
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat
danmenyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran
anus. Otot sphincter pada anus akan membuka lubang anus untukmengeluarkan tinja. Dalam
recum terdapat dua otot yang berperan dalam proses defekasi yaitu otot sphincter ani internus
dan ototshpincter ani eksternus.6 Otot sphincter ani internus bekerja secara tidak sadar
sehingga sewaktu feses menekan otot tersebut akan berelaksasi tetapi tidak akan terjadi proses
defekasi apabila otot sphincter ani eksternus berkontraksi.Namun apabila otak menghendaki
14
adanya proses defekasi maka otak mengirimkansinyal kepada otot sphincter ani eksternus
yang bekerja secara sadar untuk berelaksasi sehingga terjadi proses defekasi.
Selama buang air besar, otot dada, diafragma, otot dinding abdomen dan diafragma
pelvis akan menekan saluran cerna. Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru
menekan diafragma dada ke bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan
darah yang dipompa menuju jantung meninggi.Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan
tak sadar.7 Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik, radang dan penyerapan air
pada usus besar yang kurang.
Kesimpulan
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap
oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan
tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan
dipersiapkan untuk diabsorbsi melelui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim
tertentu dalam saluran pencernaan. Marasmus adalah pasien mengalami malnutrisi
dengankehilangan lebih dari 10% berat badan dengan berkurangnya simpanan protein yang
disertai gangguan fisiologik. Pencernaan protein bisa terjadi dengan adanya pepsin,tripsin,
kimotripsin dan elastase untuk menguraikan ikatan peptida seterusnya diuraikan menjadi
asam amino. Pencernaan akhir protein terjadi di tiga tempatyaitulumen usus halus,brush
border dan sitoplasma sel mukosa.
Daftar Pustaka
1. Mescher AL. Junqueira’s basic histology text & atlas. Singapore: McGraw Hill
Medical;2009.h.211-5.
2. Sherwood L. Human physiology from cell to system. 7th ed. Belmont: Brooks/Cole;
2010.
3. Setiadi.Anatomi fisiologi manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu:2007.
4. Syaifudin.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Edisi ke-3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.
5. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Binarupa Aksara; 2006.h.115.
6. Junqueira,Carlos L,Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. Edisi ke-10.Jakarta:
EGC; 2007.h.203-16.
15
7. Sherwood L. Human physiology from cells to system. 7th ed. Belmont: USA;
2007.p.303-23.
8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003.h.533-651.
9. Dorland’s illustrated medical dictionary. 32nded. United States: Elsevier Saunders;
2012.h.547.
16