Sunteți pe pagina 1din 6

Pengaruh Terapi Humor dengan Media Film Komedi Terhadap Penurunan Tekanan Darah

pada Lansia dengan Hipertensi

The Effect Of Humor Therapy By Using Comedy Film In Reducing Blood Pressure Of Elderly
With Hypertension

Abstract

Introduction: Hypertension or high blood pressure often occur without symptoms, so called the silent killer.
Based on these problems, humor therapy can be used as an alternative choice in an effort to reduce the
incidence of hypertension and decrease blood pressure with low cost, easily done. humor therapy most
economical in the fight against hipertension. Humor therapy also play a role in stimulate of endophins
hormone.endorphins stimulate relaxes tense muscles, blood vessels dilate to accelerate the flow of blood the
body. Goal of this research is to see effectivity of humor therapy ini decreasing blood pressure in elderly
people with hypertension.Method: Design study that used is quasi-experiment pretest-posttest with control
group design. The sample used amounted to fifty-three respondents to the intervention group by random
sampling. Instrument used spignomanometer. Independent variables was humor therapy by using comedy film
and Dependent variables was blood pressure . Data then analyzed by using Wilcoxon Signed Ranks Test and
Kolmogorov smirnov with significant value p=0.05.Result: : Analysis data with statistical tests of Wilcoxon
Signed Ranks Test on treatment group showed p-value systole 0.000 and p-value diastole 0.002. Kolmogorov
smirnov test showed the result p-value systole 0.000 and p-value diastole 0.815 which means there was change
of systole blood pressure level before and after humor therapy by using comedy film. Suggestion: The
conclusion of the study is that Humor Therapy affects the decrease in systolic blood pressure in the elderly
with hypertension. humor therapy can be used as an alternative choice in an effort to reduce the incidence of
hypertension
Keywords: Blood presure, Comedy Film, Elderly, Hipertension, Humor therapy

Abstrak
Pendahuluan: Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai
silent killer. Berdasarkan permasalahan tersebut, terapi humor dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam
upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi dan menurunkan tekanan darah dengan biaya murah, mudah
dilakukan. Terapi humor berperan dalam menstimulasi hormon endofin. Endorphin merelakskan otot-otot
yang tegang, melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas terapi humor terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi. Metode: Design penelitian yang digunakan yaitu quasi Experimental pre post
control grup desain. Sampel yang digunakan berjumlah 56 responden untuk kelompok intervensi dengan
metode random sampling. Variable independent dalam penelitian ini adalah terapi humor dengan media film
komedi dan variable dependennya tekanan darah lansia, instrument dalam penelitian ini adalah
spignomanometer. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Kolmogorov
smirnov dengan tingkat signifikansi p=0.05. Hasil : Analisis data dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks
Test pada kelompok perlakuan didapatkan sistol p value = 0,00 dan diatole p value: 0,002. Hasil pengujian
dengan Kolmogorov smirnov didapatkan p value sistole: 0.000 dan p value diastole 0.816 yang artinya terdapat
perubahan tekanan darah sistole sebelum dan sesudah diberikan terapi humor dengan media film komedi.
Kesimpulan: Kesimpulan Penelitian adalah terapi humor berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah
sistol pada lansia dengan hipertensi, sehingga terapi humor dapat digunakan sebagai alternatif pilihan dalam
upaya untuk mengurangi kejadian hipertensi
Kata kunci : Film Komedi, Hipertensi, Lansia, Tekanan Darah, Terapi Humor

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan suatu keadaan


kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang
sematamata bukan hanya bebas dari masalah senang. Intervensi ini dapat meningkatkan
penyakit dan kelemahan. Masalah kesehatan yang kesehatan atau digunakan sebagai pengobatan
banyak terjadi di masyarakat dan tidak disadari komplementer penyakit untuk memfasilitasi
oleh penderitanya adalah hipertensi atau tekanan penyembuhan atau mengatasi baik fisik,
darah tinggi (Awaludin dkk., 2016). Dari seluruh emosional, kognitif, sosial dan spiritual. Terapi
populasi yang terserang hipertensi hanya 1/3nya humor dapat digunakan dalam pelayanan
saja yang sudah terdiagnostik, sedangkan 2/3nya kesehatan, konseling, kerja sosial, pendidikan,
tidak diketahui atau tidak terdiagnostik dan relasi bisnis
(Kemenkes, 2013)
Terapi Humor merupakan tindakan untuk
menstimulasi seseorang untuk tertawa, tindakan
Jumlah populasi lansia secara global
ini mampu merangsang pelepasan opiat
setiap tahun mengalami peningkatan. Di kawasan
endogenous atau yang sering disebut dengan
Asia Tenggara populasi lansia pada tahun 2000
endorfin. Manfaat endorfin yaitu membuat
sebesar 7,4% dari total populasi atau sekitar
relaksasi yang berdampak pada pelebaran
5.300.000 jiwa, mengalami peningkatan menjadi
pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan
9,77% dari total populasi atau sekitar 24.000.000
darah, dengan kondisi relaks juga akan membuat
jiwa pada tahun 2010, dan diperkirakan jumlah
denyut jantung menjadi normal. Terapi humor
lansia terus meningkat mencapai 11,34% atau
dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan
sekitar 28.800.000 jiwa pada tahun 2020.(WHO,
melihat film lucu, mendengarkan kelompok
2012) Demikian halnya yang terjadi di Indonesia,
lawak, melihat kartun, komik, karikatur yang
berdasarkan data Susenas (2016), jumlah lansia di
lucu serta dan membaca kumpulan cerita lucu
Indonesia mencapai 22.4 juta jiwa atau setara
(Awaludin, Purnawan, & G.N, 2016). Menurut
dengan 8,69% dari seluruh penduduk Indonesia,
penelitian William Fry 10 menit tertawa sama
dan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia
dengan setengah jam berlatih mendayung yang
akan terus mengalami peningkatan. Permasalahan
dianggap sebagai latihan aerobic terbaik untuk
kesehatan terbanyak pada lansia berdasarkan
mengembalikan kondisi tubuh. Menurut Miller
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah
tertawa spontan sambil menonton humor dapat
hipertensi (57,6%), artritis (51.9%), Stroke
membuat arteri melebar.Terapi humor efektif
(46,1%), masalah gigi dan mulut (19,1%),
dalam menurunkan tingkat nyeri pada klien
penyakit paru obstruktif menahun (8,6% dan
dengan hipertensi. Terapi humor juga tergolong
diabetes melitus (4,8%). Proporsi hipertensi
terapi yang murah dan aman karena
menempati peringkat terbesar dari seluruh
penggunaannya dapat dilakukan bersamaan
penyakit yang tidak menular, yaitu sebesar
dengan terapi farmakologis dan tidak akan
262.327 atau 58,29%
menggangu efek terapi tersebut.
Berdasarkan survey data awal peneliti Berdasarkan latar belakang di atas, terapi
yang dilakukan pada tanggal 15 September 2018 humor dengan media film komedi dapat
di RPSLU Pucang Gading Semarang terdapat 67 digunakan sebagai intervensi keperawatan lain
dari 85 lansia dengan usia rata-rata 60 s.d 70 tahun yang dimaksudkan dalam teori konsekuensi
mengalami hipertensi. Pengobatan hipertensi fungsional Miller. Menurut Miller, perawat
terdiri dari terapi farmakologi dan non- dapat meningkatkan kesejahteraan lansia melalui
farmakologi. Namun karena terjadinya penurunan tindakan promosi kesehatan dan tindakan
fungsi dari berbagai organ tubuh, adanya penyakit keperawatan lain untuk mengatasi terjadinya
komorbid (penyakit penyerta) dan sering konsekuensi fungsional negative (C.A Miller,
terjadinya komplikasi pada berbagai organ lansia 2012) Terapi Humor dengan melihat film
serta terjadinya efek polifarmasi, maka komedi untuk menurunkan tingkat tekanan darah
penatalaksanaan hipertensi pada lansia menjadi belum terbukti dapat menurunkan tekanan darah
lebih rumit . Di RPSLU Pucang Gading sendiri pada lansia yang tinggal di panti, oleh karena itu,
upaya untuk mengatasi lansia dengan hipertensi penulis ingin melakukan penelitian untuk
adalah dengan diberi obat anti hipertensi. pengaruh terapi humor dengan media film
komedi terhadap perubahan tekanan darah pada
Association for Applied and Therapeutic lansia dengan hipertensi
Humor (AATH) menyatakan bahwa humor dapat
dijadikan intervensi terapeutik menggunakan
stimulus-stimulus yang merangsang ekspresi
METODE PENELITIAN Tekanan Darah Test Statistics Sig.
Desain: desain penelitian yang digunakan Sistole -3,000 0,003
dalam peneliian ini adalah Quasy Experiment Diastole -0,170 0,865
dengan rancangan pre-post test control group Tabel menjelaskan bahwa pengujian dalam 6 kali
design. Variable independent dalam penelitian ini pengukuran menghasilkan nilai signifikansi
adalah terapi humor sedangkan variable dependen sebesar 0,003. Nilai tersebut lebih kecil dari
nya adalah tekanan darah lansia. significant alpha 5% atau 0,05, sehingga dapat
dinyatakan bahwa ada perbedaan tekanan darah
Sample : Sampel dalam penelitian ini adalah sistole kepada kelompok kontrol.
lansia yang tinggal di RSPLU Pucang Gading
Semarang dan Wisma Harapan Asri Banyumanik Tabel 2 Hasil pengujian wilcoxon kelompok
Semarang dengan kriteria inklusi 1. Mengalami perlakuan untuk 6 kali terapi di RPSLU Pucang
hipertensi ringan sampai hipertensi sedang 2. Gading Semarang pada Bulan Desember 2018
Tidak mengalami penyakit jantung dana tau asma
3. Lansia faham Bahasa jawa dan Bahasa Tekanan Darah Test Statistics Sig.
Indonesia. Teknik pengambilan sampel
Rerata Sistole -13,881 0,000
menggunakan teknik probability sampling
dengan tipe Random Sampling dengan total Rerata Diastole -3,045 0,002
sample 106 lansia, 53 sebagai kelompok kontrol
dam 53 sebagai kelompok perlakuan.
Tabel menginformasikan bahwa pengujian
Instrument: instrumen yang digunakan pengaruh terapi humor dengan media film komedi
adalah SAK ( Satuan Acara kegiatan) terapi pada kelompok perlakuan dalam 6 kali terapi
humor dan Spignomanometer sebagai alat ukur menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000.
tekanan darah. Nilai tersebut lebih kecil dari significant alpha
Analisa data: penelitian ini menggunakan 5% atau 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
analisis univariat dan bivariate, analisis univariat terdapat pengaruh terapi humor dengan media
adalah analisis untuk mendeskripsikan film komedi terhadap penurunan tekanan darah
karakteristik variable yang ditelii sedangkan sistole.
analisis bivariate bertujuan untuk menjelaskan Kemudian hasil untuk tekanan darah diastole
hubungan antara dua variable. Analisis data pada kelompok perlakuan dalam 6 kali terapi
menggunakan uji t-test jika tidak memenuhi menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,002.
syarat ≤ 0,05 menggunakan uji Kolmogorov- nilai tersebut lebih kecil dari significant alpha 5%
Smirnov. Penelitian ini sudah lolos uji etik dari atau 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
Komisi Penelitian Etik Kesehatan Fakultas pengaruh Terapi Humor dengan media film
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya komedi terhadap penurunan tekanan darah
dengan nomer etik 1225-KEPK. diastole.
Hasil pengujian pengaruh terapi humor
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan media film komedi terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi pada
Pengujian Pengaruh terapi humor dengan
pre dan post test kelompok perlakuan dan kontrol
media film komedi dilakukan menggunakan uji
dapat dilihat melalui tabel berikut :
Wilcoxon. Kriteria pengujian menyebutkan
Tabel 3 Hasil pengujian Kolmogorov
apabila probabilitas ≤ level of significance (alpha
Smirnov Kelompok Kontrol dan Perlakuan untuk
= 5%) maka dinyatakan ada pengaruh terapi
6 kali terapi
humor dengan media film komedi terhadap
Tekanan
penurunan tekanan darah pada lansia dengan Test Statistics Sig.
Darah
hipertensi.
Rerata Sistole 2,538 0,000
Hasil Pengujian tekanan darah pada Rerata Diastole 0,634 0,816
kelompok kontrol menggunakan uji Wilcoxon Tabel 2 menjelaskan bahwa pengujian pengaruh
dengan kriteria pengujian apabila probabilitas ≤ terapi humor dengan media film komedi terhadap
level of significance (alpha = 5%) . menunjukan penurunan tekanan darah sistole dalam 6 kali
hasil: terapi menghasilkan nilai signifikansi sebesar
Tabel 1 Hasil pengujian Wilcoxon Kelompok 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari significant
Kontrol untuk 6 kali pengukuran alpha 5% atau 0,05, sehingga dapat dinyatakan
bahwa ada perbedaan tekanan darah sistole hormon estrogen yang berperan dalam
kepada kelompok yg tidak diberi perlakuan meningkatkan kadar High Density Lipoprotein
dengan kelompok yang diberi perlakuan berupa (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi
terapi humor dengan media film komedi. Hal ini merupakan faktor pelindung dalam mencegah
menunjukkan bahwa Terapi Humor dengan media terjadinya proses aterosklerosis. Efek
film komedi terbukti mampu menurunkan perlindungan estrogen dianggap sebagai
tekanan darah sistole. penjelasan adanya imunitas wanita pada usia
Kemudian hasil untuk tekanan darah diastole premenopause. Pada premenopause wanita mulai
lansia dengan hipertensi dalam 6 kali terapi kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen
menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,816. yang selama ini melindungi pembuluh darah dari
Nilai tersebut lebih besar dari significant alpha kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana
5% atau 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya
tidak ada perbedaan tekanan darah diastole sesuai dengan umur wanita secara alami, yang
kepada kelompok yang diberi perlakuan dan umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55
kelompok yang tidak diberi perlakuan. Hal ini tahun. (Sherwood, 2011)
menunjukkan bahwa Terapi Humor dengan media Pada kelompok kontrol pada tekanan darah
film komedi terbukti belum mampu menurunkan baik sistole maupun diastole mengalami kenaikan
tekanan darah diastole. juga penurunan. Angka penurunan tertinggi pada
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistole adalah 0.76 mmHg sedangkan pada rerata
penderita hipertensi di Wisma Harapan Asri diastole sempat mengalami kenaikan pada
sebagai kelompok kontrol dan RPSLU Pucang pengukuran ke- 1 dari pre ke post diastole
Gading Semarang sebagai kelompok perlakuan mengalami kenaikan 1.32mmhg dan pada
didapatkan data bahwa sebagian besar penderita pengukuran ke-2 kenaikan pre ke post diastole
hipertensi berdasarkan demografi berada pada 0.76 mmHg. Pada pengukuran ke 3,4,5 dan 6
usia 70-79 tahun. Dengan prosentas 27 orang diatole pada kelompok kontrol mengalami
(50.1%) pada kelompok perlakuan dan 26 orang penurunan, penurunan paling tinggi pada
(49.1%) pada kelompok kontrol. Menurut pengukuran ke-3 yaitu 0.76 mmHg.
penelitian Anggraini dkk (2009) menyatakan Tidak adanya perubahan signifikan tingkat
bahwa penderita hipertensi paling banyak berada tekanan darah pada kelompok kontrol disebabkan
pada rentang umur >45 tahun yaitu sebanyak karena tidak adanya perlakuan khusus seperti
89,1%. Umur >45 tahun beresiko 17,726 kali yang dilakukan pada kelompok perlakuan dan
lebih besar menderita hipertensi dibandingkan pada responden kelompok kontrol hanya
umur <45 tahun (Irza, 2009).Penambahan usia mengikuti kegiatan rutin yang diadakan di panti
menyebabkan terjadinya perubahan hormonal dan utamanya dalam pencegahan hipertensi seperti
perubahan pada vaskular. Elastisitas pembuluh terapi religi dan senam hipertensi. Terjadinya
darah arteri juga semakin berkurang dan menjadi perubahan tekanan darah pada kelompok kontrol
kaku. Keadaan ini dapat menyebabkan arteri tidak disebabkan karena tekanan darah bersifat
dapat mengembang saat jantung memompa darah fluktuatif. Variasi perubahan tekanan darah bisa
sehingga darah yang mengalir menjadi tidak disebabkan karena stress, dehidrasi, panik,
lancar.(Widharto, 2007) sensitifitas terhadap makanan dan efek konsumsi
Berdasar data demografi mayoritas jenis obat anti hipertensi. Semua hal tersebut
kelamin responden adalah perempuan yaitu merupakan variabel perancu yang tidak dapat
sebanyak 30 orang (56,6%) pada kelompok dikontrol sepenuhnya oleh peneliti.
kontrol dan 36 orang (67.9%) pada kelompok Pada kelompok perlakuan, tekanan darah
perlakuan. Prevalensi terjadinya hiperensi pada sistolik dan diastolic sama-sama mengalami
pria sama dengan wanita, namun wanita penurunan. Namun pada tekanan darah sistole
terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum penurunan lebih besar, rerata penurunan tekanan
menopause . Hal tersebut didukung oleh darah sistole terbesar pada pengukuran ke-3 yaitu
penelitian Almi (2014) yang menyatakan bahwa 9.62 mmHg dan penurunan terendah pada
hipertensi dominan terjadi pada perempuan yaitu pengukuran ke-6 yaitu 6.04 mmHg. Sedangkan
sebesar 71,1%. Perempuan lebih cenderung pada diastole penurunan hanya terjadi pada
menderita hipertensi salah satu pencetusnya pengukuran ke- 1,2,3 dan 4 dengan penurunan
adalah proses menopouse yang merupakan tertinggi sebanyak 3.02 mmHg, pada pertemuan
pengaruh dari hormon estrogen. Wanita yang ke-5 dan 6 tekanan darah diastole mengalami
belum mengalami menopause dilindungi oleh kenaikan dengan masing masing kenaikan 0.94
mmHg pada pengukuran 5 dan 0.38mmHg pada tekanan darah sistolik. Sedangkan tekanan darah
pengukuran 6. Menurut hasil uji statisik diastolik terkait dengan sirkulasi koroner, jika
kelompok perlakuan tekanan darah sistole arteri koroner mengalami aterosklerosis maka
memiliki significansi 0.000 dan diastole dengan dapat mempengaruhi tekanan darah diastolik,
signifikansi 0.816, hal tersebut berarti terapi sehingga dengan relaksasi tidak mengalami
humor dengan media film komedi berpengaruh penurunan tekanan darah diastolik yang berarti.
terhadap tekanan darah sistolik saja tidak dengan (Sherwood, 2011). Data dari studi Framingham
diastolic. (dalam Sannet, 2007) menyatakan bahwa setelah
Terapi humor dengan media film komedi ini usia pertengahan dan lansia, 90% populasi
merupakan intervensi yang diberikan untuk mengalami hipertensi didalam sisa hidupnya dan
merubah konsekuensi fungsional dari negatif 60% diantaranya adalah hipertensi sistolik
menjadi positif. Terapi Humor merupakan terisolasi, yaitu peningkatan tekanan darah
tindakan untuk menstimulasi seseorang untuk sistolik tanpa peningkatan tekanan darah
tertawa, tindakan ini mampu merangsang diastolic. Hal ini disebabkan karena dengan
pelepasan opiat endogenous atau yang sering berambahnya usia maka tekanan darah akan
disebut dengan endorfin. Manfaat endorfin yaitu bertambah tinggi, baik tekanan sistolik maupun
membuat relaksasi. Secara fisiologis Terapi tekanan diastolic, namun tekanan darah diastolic
humor yang diberikan pada penderita hipertensi akan menetap pada usia pertengahan dan
mampu menstimulasi pelepasan opiat kemudian akan menurun sejalan dengan
endogenous yang menghambat pengiriman pengerasan (kekakuan) dinding pembuluh darah
informasi oleh serabut sel A delta. Penghambatan arteri yang semakin meningkat.
serabut sel A delta menyebabkan pemutusan Dalam proses pemberian suatu intervensi
pengiriman informasi ketidaknyamanan dari atau stimulus akan terjadi proses timbal balik
nosiseptor ke girus post sentral. Perlambatan antara berbagai faktor, antara lain: subjek belajar,
pengiriman stimulus nyeri menyebabkan pengajar, metode dan teknik belajar, alat bantu
perlambatan respon tubuh terhadap belajar, dan materi atau bahan yang dipelajari.
ketidaknyamanan. Terapi humor mampu Pemberian terapi Humor dengan media film
meminimalisir efek atau akibat dari nyeri karena komedi merupakan bentuk terapi modalitas yang
terapi humor mampu membantu proses respirasi dapat dilakukan sebagai terapi komplementer.
dari paru, melatih kerja jantung, meningkatkan Aspek humor dapat digunakan sebagai
antibodi dan sel darah putih dalam menghadang pembangkit hormon endorpin yang dapat
infeksi. Menurut Keegan (2001), terapi humor membuat tubuhh rileks secara alami
mampu menyebabkan pelepasan delyoson, akibat (Notoatmodjo, 2010)
dari pelepasan delyoson ini adalah penurunan
tekanan darah sampai 10 –20 mmHg. Jadi KESIMPULAN
responden yang diberikan terapi humor akan Responden pada kelompok intervensi
rileks dan terjadi vasodilatasi pembuluh darah sebelum diberi perlakuan memiliki rerata sistol
sehingga tekanan darahnya menurun (Awaludin, 141.89 mmHg dan diastol 85.64 mmHg, setelah
2016). diberi intevensi rerata sistol menjadi 133.77
Penurunan tekanan darah sistole yang terjadi mmHg dan diastol 84.31 mmHg. Setelah
karena relaksasi dampak dari endorfin dapat pemberian intervensi berupa terapi humor dengan
menekan sistem saraf otonom. endorfin dapat media film komedi menunjukan hasil berupa
menstimulus sistem parasimpatik sehingga penurunan tekanan darah sistolik yang cukup
menimbulkan keadaan tenang (rileks). Dengan signifikan sedangkan pada tekanan darah
terstimulusnya saraf parasimpatik dapat diastolik terapi humor tidak terbukti dapat
memperlambat denyut jantung memperlebar menurunkan tekanan darah diastole.
diameter pembuluh arteri sehingga dalam
keadaan rileks atau tenang dapat menurunkan
tekanan darah. tekanan sistolik salah satunya
dipengaruhi oleh psikologis sehingga dengan DAFTAR PUSTAKA
relaksasi dapat mendapatkan ketenangan dan
tekanan sistolik dapat turun, selain itu tekanan Awaludin, S., Purnawan, I., & G.N, A. (2016).
darah sistolik juga dipengaruhi sirkulasi sistemik Pengaruh terapi humor untuk menurunkan
dan sirkulasi pulmonal sehingga dalam keadaan nyeri kepala akibat hipertensi di Kelurahan
rileks dapat terjadi penurunan nadi dan penurunan Mersi Purwokerto. Kumpulan Abstrak
Semnas. LPMM Universitas Jendral
Soedirman.

C.A Miller. (2012). Nursing for Wellness in Older


Adults. Philadelphia.

Kemenkes. (2013). Profil I Kesehatan Indonesia


Tahun 2013. In Profi l Kesehatan Indonesia
Tahun 2013 (I). Jakarta: Kementerian
Kesehatan Indonesia.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sherwood, L. lee. (2011). Fisiologi Manusia


(EGC, ed.). Jakarta.

WHO. (2012). Global Health and Aging. USA.

Widharto. (2007). Bahaya Hipertensi. Jakarta


Selatan: Sunda Kelapa Pustaka.

S-ar putea să vă placă și