Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Informasi Umum
Nama : Tn. I.M.P.
Usia : 31 tahun
Tanggal Lahir : 12-06-1982
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : TNI
Tanggal Masuk : 29-05-2013
Waktu : 12.30 WIB
Dari : Poli bedah
Sumber Informasi : klien, keluarga, dan rekam medik
Diagnosa medis : batu ureter distal dextra
Tanda ( Obyektif )
Kesadaran klien compus mentis. Respon terhadap aktifitas yang
terobservasi : Berhati – hati saat bergerak karena takut luka operasi
berdarah/sakit. Hasil pengkajian neuromuskular massa/tonus otot
sebanding/ tegap secara bilateral. Postur tubuh klien tegap dan rentang
gerak sempurna. Kekuatan otot sama pada keempat ekstremitas:
5555 5555
5555 5555
Sirkulasi
Gejala ( Subyektif )
Klien mengatakan terkadang jantung terasa berdebar. Klien
mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit gula ataupun hipertensi.
Klien mengatakan mulai jarang berolahraga dan tidak suka minum air
putih terlalu banyak. Terdapat perubahan frekuensi berkemih yaitu
menjadi lebih sering namun sedikit dan BAK terasa sakit.
Tanda ( Obyektif )
Pemeriksaan tanda vital klien: TD berbaring 110/70 mmHg, frekuensi
nadi radialis 80 x/menit, kuat dan teratur. Hasil auskultasi paru tidak
ada ronkhii. Pada ekstremitas teraba hangat. Suhu tubuh 360C. Warna
kulit klien sawo matang, tidak pucat, pengisian kapiler: ± 2 detik.
Kuku jari bersih dan normal. Penyebaran rambut merata, rambut
kasar sampai mata kaki, ada bulu pada ibu jari. Warna wajah dan
lengan kemerahan sehat, mukosa bibir berwarna pink , punggung kuku
melengkung baik, kongjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik.
Integritas Ego
Gejala ( Subyektif )
Saat ini klien mengatakan tidak merasakan stres yang berarti. Kondisi
yang dialami sekarang dilalui dengan banyak berdoa dan berdzikir.
Klien tidak memikirkan masalah finansial karena ditanggung oleh
dinas. Klien sudah menikah dan beragama Islam. Gaya hidup
menengah keatas. Klien mengatakan yang dicemaskan saat ini adalah
masalah operasi dan apa saja penyebab batu ginjal yang dialami.
Tanda ( Obyektif )
Status emosi klien gelisah, kekhawatiran terhadap operasi yang
dijalankan muncul, respon psikologis yang terobservasi adalah
eskpresi wajah menahan nyeri dan sedikit cemas. Ansietas klien
termasuk skala ringan karena masih terorientasi dengan waktu, tempat,
dan orang.
3.1.7 Eliminasi
Gejala ( Subyektif )
Klien mengatakan buang air besar hampir setiap pagi, tidak ada
gangguan. BAB terakhir kemarin pagi, konsistensi lembek warna
kuning tua. Tidak ada perdarahan. Klien mengatakan tidak memiliki
riwayat hemoroid dan konstipasi. Penggunaan laksatif harian tidak
pernah.
Pola BAK klien sekitar 4-6 x/hari. Karakter urin: kuning jernih,
namun pernah berdarah sekali lalu tidak muncul lagi.
Tanda ( Obyektif )
Saat pemeriksaan abdomen, tidak didaptkan nyeri tekan abdomen.
Abdomen lunak dan elastis. Terdapat bising usus aktif (8-9x/menit) di
keempat kuadran. Tahun 2012 riwayat hematuria dan sejak saat itu
terasa perubahan pola BAK. BAK menjadi lebih sering dan tindak
tuntas. Saat berkemih terasa nyeri skala 4-5 dari 10, urin menetes,
berwarna kuning keruh. Saat berkemih berdarah skala nyeri 5 dari 10.
Setelah URS Litotripsi skala nyeri 5 dari 10.
Cairan/Makanan
Gejala ( Subyektif )
Klien mengatakan makanan kesukaan adalah ikan dan nugget. Klien
mengatakan gemar meminum teh dan minuman bersoda. Klien makan
3 kali sehari. Saat dirumah sakit pola diit mengikuti aturan rumah
sakit. Makan pagi: Roti, buah/bubur sumsum, sayur,daging. Makan
siang: nasi, sayur, daging, buah. Makan Malam: nasi, sup, daging,
buah. Klien mengatakan selalu nafsu makan, tidak ada mual dan
muntah ataupun keluhan nyeri ulu hati. Klien tidak memiliki alergi
makanan. Klien tidak memiliki kesulitan mengunyah dan menelan.
Gigi masih utuh dan bersih.
Tanda ( Obyektif )
Berat badan klien 68 kg dan tinggi badan 166 cm. IMT 24,67 dalam
batas normal. Postur tubuh tegap berisi. Turgor kulit baik dan elastis.
Penampilan lidah pink. Membran mukosa pink utuh. Kondisi gigi dan
gusi utuh dan baik, tidak ada perdarahan gusi. Bising usus: aktif pada
keempat kuadran.
3.1.9 Higiene
Gejala ( Subyektif )
Aktivitas sehari-hari klien dilakukan mandiri, saat sakit dan setelah
menjalani operasi dibantu oleh istri.
Tanda ( Obyektif )
Penampilan umum klien bersih, rapi, rambut dicukur pendek, cara
berpakaian rapi dan bersih. Tidak ada bau badan. Kondisi kuku dan
kepala bersih. Tidak ditemukan kutu.
3.1.10 Neurosensori
Gejala ( Subyektif )
Klien mengatakan tidak merasa pusing dan tidak merasa kebas pada
ekstremitas.Penglihatan baik, pendengaran baik, indera pembau baik.
Tanda ( Obyektif )
Tidak ada perdaraha pada hidung, indera bembau tidak bermasalah,
status mental sadar, terorientasi terhadap waktu, tempat, orang. Afek
bicara jelas dan koheren. Reaksi pupil mata positif, tidak
menggunakan kacamata. Tidak menggunakan alat pendengaran.
Kekuatan genggaman sama antara kiri dan kanan dan sensitif terhadap
sentuhan.
3.1.11 Nyeri
Gejala ( Subyektif )
Sebelum URS Litotripsi klien merasakan nyeri pada pinggang kanan
dan nyeri saat ingin dan sedang berkemih. Nyeri seperti terbakar, skala
5 dan hilang saat beristirahat. Muncul saat ingin berkemih. Setelah
operasi nyeri muncul di alat genitalia (testis), namun bila menarik
napas nyeri dapat hilang.
Tanda ( Obyektif)
Sebelum URS Litotripsi: Nyeri di area pinggang dan testis, nyeri
menyebar, skala 5 dari 10, nyei hilang saat beritirahat dan muncul saat
ingin berkemih. Klien tampak menjaga area yang sakit, berhati-hati
saat tidur dan bangun tidur, berhati-hati saat menoleh dan beraktivitas
serta ekspresi wajah terlihat kesakitan dan menjaga area yang sakit.
Respon emosi masih terkendali dan sabar.
3.1.12 Pernapasan
Gejala ( Subyektif)
Klien mengatakan tidak ada keluhan batuk, sesak napas, dan riwayat
TB ataupun bronkitis dan pneumonia. Tidak ada alat bantu
pernapasan.
Tanda ( Obyektif)
Frekuensi pernapasan: 12 x/menit. Kedalaman baik, pengembangan
dada simentris, auskultasi tidak ada ronkhii, tidak ada wheezing, tidak
ada sianosis, tidak ada jari tabuh. Fungsi mental/kegelisahan: Sadar
terorientasi dan tegang, wajah terlihat gelisah.
3.1.13 Keamanan
Gejala ( Subyektif )
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi. Tidak ada riwayat
fraktur dan dislokasi. Tidak ada masalah penglihatan dan
pendengaran.
Tanda ( Obyektif )
Suhu: 36º C. Integritas kulit baik dan tidak ada jaringan parut di
ekstremitas kulit. Kekuatan sama pada semua ekstremitas. Tonus otot
baik, rentang gerak maksimal.
Tanda ( Obyektif )
Bicara jelas dan dapat dimengerti. Komunikasi verbal/non-verbal
dengan istri dan keluarga.
3.1.15 Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala ( Subyektif )
Bahasa yang dominan digunakan yaitu Bahasa Indonesia. Klien melek
huruf dengan pendidikan terakhir strata satu. Klien mengatakan tidak
tahu apa saja yang bisa dimakan dan minum untuk mencegah batu
ginjal. Klien menanyakan teknik dan situasi dari prosedur
pembedahan atau operasi yang akan dialami.
DATA OBYEKTIF
Klien terlihat kesakitan, ekspresi menahan nyeri, setelah operasi masih
merasakan nyeri disekitar genitalia
Klien terlihat cemas
Skala nyeri 4-5 dari 10
Perubahan pola berkemih: disuria
Riwayat hematuria tahun 2012
Klien terlihat melindungi area yang sakit
Klien terpasang IVFD RL : 20 tpm
Klien terlihat gelisah dan wajah tegang
Kecemasan skala ringan karena masih terorientasi dengan waktu,
tempat, dan orang.
Hasil Observasi TTV
TD : 110/70 mmHg, S=36 0C
N = 80x/menit, RR = 12 x/menit
Hasil pemeriksaan lab tanggal 14 Mei 2013
Leukosit = 11.010 / ul
SGOT/SGPT = 40/91
Hasil pemeriksaan BNO IVP dan USG Abdomen: Batu ureter distal
dextra
Penatalaksanaan URS Litotripsi tanggal 30 Mei 2013
Anestesi spinal
Tidak ada perdarahan post URS Litotripsi
Perencanaan pulang post op tanggal 31 Mei 2013
Terpasang kateter urine 18 Fr produksi kuning
3.2.2 ANALISA DATA
Tabel 3.2 Analisa Data Masalah Keperawatan Tn. I dengan Batu Saluran
Kemih Tahun 2013
Pre-Op
Post-Op
Klien mengatakan Hasil pemeriksaan lab
mengantuk setelah tanggal 14 MeI 2013
Leukosit = 11.010 / ul, Resiko Cedera
operasi, pusing bila
mengangkat kepala Penatalaksanaan URS
Litotripsi 30 Mei 2013
Anastesi spinal
Terpasang kateter urine
18 Fr produksi kuning,
sedikit tertampung
dalam urine bag.
3.3 PENETAPAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri
2. Gangguan eliminasi urine
3. Ansietas
4. Defisiensi pengetahuan terkait kondisi dan pengobatan batu saluran kemih
5. Resiko Cedera
RENCANA KEPERAWATAN
3.4.1 Diagnosa Keperawatan: Nyeri
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam nyeri dapat
teratasi
Kriteria Hasil: Nyeri berkurang, Skala nyeri menurun, klien dapat
beristirahat dan tampak rileks
Intervensi Keperawatan:
a. Kaji intensitas, lokasi, frekuensi dan penyebaran nyeri
Rasional: Peningkatan nyeri adalah indikasi dari obstruksi, bila nyeri
hilang kemungkinan batu sedang bergerak
b. Observasi abdominal pain
Rasional: Kemungkinan ada komplikasi lain
c. Kaji tanda keringat dingin, tidak dapat beristirahat, dan ekspresi wajah
Rasional: Mengobservasi tanda-tanda shock
d. Tingkatkan pemasukan sampai 2500 ml/hari sesuai toleransi
Rasional : menurunkan iritasi dengan mempertahankan aliran cairan
konstan ke mukosa kandung kemih.
e. Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik, pengubahan posisi,
pijatan punggung ) dan aktivitas terapeutik. Dorong penggunaan teknik
relaksasi, termasuk latihan napas dalam, visualisasi, pedoman imajinasi.
Rasional: : menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian,
dan dapat meningkatkan kemampuan koping
f. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
Rasional: analgetik memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri
3.4.2 Diagnosa Keperawatan: Gangguan eliminasi urine
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam gangguan
eliminasi urine teratasi
Kriteria Hasil: Nyeri saat berkemih berkurang, berkemih tidak menetes,
pola berkemih kembali normal
Intervensi Keperawatan:
a. Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan dan karakteristik urine
Rasional: hasil pengawasan memberikan informasi tentang fungsi ginjal
dan adanya komplikasi
Tingkatkan pemasukan sampai 2500 ml/hari sesuai toleransi
Rasional: Hidrasi yang cukup meningkatkan pengenceran kemih dan
membantu mendorong lewatnya batu.
Observasi perubahan status mental
Rasional: akumulasi uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat
mempengaruhi sistem saraf pusat
Periksa urine
Rasional: membantu mengidentifikasi tipe batu dan pilihan terapi
Awasi pemeriksaan laboratorium untuk elektrolit, BUN, dan kreatinin
Rasional: indikasi disfungsi ginjal/komplikasi
Kolaborasi pemberian acstazolamid/alupurinol, dan antibiotik
Rasional: alupurinol untuk meningkatkan pH urine, antibiotil untuk
mengatasi infeksi.
Evaluasi: Evaluasi:
S: klien mengatakan masih mengalami nyeri di akhir kemih seperti S: klien mengatakan masih anyang-anyangan
anyang-anyangan O: urine menetes di akhir, tidak ada produksi darah, urine
O: urine menetes di akhir, tidak ada produksi darah, urine sekitar 500 sekitar 300 cc berwarna kuning keruh, klien minum 2 L air
cc berwarna kuning keruh, klien minum 1,5 L air putih, kesadaran CM putih, kesadaran CM
A: gangguan eliminasi urine belum teratasi A: gangguan eliminasi urine belum teratasi
P: observasi karakteristik urine dan berkemih, motivasi minum air P: observasi karakteristik urine dan berkemih, motivasi
putih, kolaborasi rencana URS Litotripsi minum air putih, kolaborasi rencana URS Litotripsi
Evaluasi: Evaluasi:
S: Klien mengatakan cemas mengenai tindakan operasi besok. S: Klien mengatakan cemas mengenai tindakan operasi hari ini,
Klien mengatakan lebih lega setelah tarik napas dalam dan siap klien mengatakan belum pernah operasi dan menyerahkan pada
untuk operasi. Tuhan dan berharap sukses. Klien mengatakan lebih lega
O: ekspresi tenang, tidak gelisah, latihan tarik napas dalam setelah tarik napas dalam dan siap untuk operasi.
dilakukan 4 kali, klien dapat melanjutkan aktivitas O: ekspresi tenang, tidak gelisah, latihan tarik napas dalam
A: Ansietas teratasi sebagian dilakukan 7 kali, klien dapat melanjutkan aktivitas
P: Observasi kecemasan klien, berikan dukungan psikososial, A: Ansietas teratasi
memotivasi untuk berdoa P: Observasi kecemasan klien, berikan dukungan psikososial,
memotivasi untuk berdoa
Evaluasi: