Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Contoh Kasus
Rencanakan campuran beton dengan data-data berikut :
Kuat tekan karakteristik (fc’) : 25
Dry rodded mass : 1600 kg/m3
Jenis semen : Semen tipe I, Specific Gravity = 3.12
Data agregat kasar :
Bulk specific gravity : 2.68
Absorpsi : 0.5
Kadar air : 2%
Langkah-Langkah Perencanaan
1. Pemilihan Slump
2. Pemilihan Ukuran Maksimum Agregat Kasar
3. Estimasi Kebutuhan Air Pencampuran dan Kandungan Udara
4. Pemilihan Nilai dan Perbandingan Air-Semen (w/c)
5. Perhitungan Kandungan Semen
6. Estimasi Kandungan Agregat Kasar
7. Estimasi Kandungan Agregat Halus
8. Koreksi Kandungan Air Agregat
9. Penyesuaian dengan Trial Batch
Tabel A1.5.3.1
Mass concrete 75 25
Tabel A5.2
Tabel A1.5.3.3
Approximate Mixing Water and Air Content Requirements For Different Slumps and Nominal
Maximum Sizes Of Aggregates (SI)
40 0.42 -
35 0.47 0.39
30 0.54 0.45
25 0.61 0.52
20 0.69 0.60
15 0.70 0.70
Dari table A1.5.3.6 Volume Agregat per satuan Volume Beton ditentukan oleh ukuran maksimum
agregat (37.5 mm) vs fineness modulus agregat halus (2.8) diperoleh :
Volume agregat kasar kering (dry rodded) : 0.71 m3 persatuan vol. beton
Massa agregat kasar kering : 0.71×1600=1136 kg
Tabel A1.5.3.6
Dari table A1.5.3.7 Estimasi Massa Beton ditentukan berdasarkan ukuran maksimum agregat untuk
kondisi non air entrained diperoleh :
Tabel A1.5.3.7.1
19 2345 2275
25 2380 2290
50 2445 2345
75 2490 2405
Berdasarkan massa.
Total : 1609 kg
Total : 0.708 m3
Berdasarkan volume
Material Berdasarkan massa (kg)
absolut (kg)
Pada umumnya, stok agregat yang digunakan tidak dalam kondisi jenuh dan kering permukaan (SSD).
Agregat yang digunakan adalah agregat basah dengan nilai kadar air berdasarkan pengujian (soal) sebagai
berikut :
Agregat kasar : 2%
Agregat halus : 6%
Jika komposisi yang dipilih berdasarkan perhitungan massa maka massa agregat menjadi :
Jumlah air yang merupakan kontribusi dari agregat dihitung sebagai selisih antara kadar air dengan
absorpsi :