Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Nurlinda Sari
Kelompok V
171200193
DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip farmakokinetika dan ketersediaan hayati produk obat
yang berbeda.
2. Mengetahui cara simulasi data klinis farmakokinetika dan ketersediaan hayati
produk
obat yang berbeda.
3. Mampu memberikan rekomendasi terapi terkait farmakokinetika dan
ketersediaan hayati produk obat yang berbeda.
Parameter Farmakokinetika.
b. Cl (Klirens)
Klirens adalah volume plasma yang dibersihkan oleh seluruh tubuh dari obat
per satuan waktu. Klirens merupakan bilangan konstan pada kadar obat apabila
ditentukan dengan menggunakan kinetika orde kesatu. Bersihan total merupakan hasil
penjumlahan bersihan berbagai organ dan jaringan tubuh, terutama ginjal dan hepar.
(Shargel dan Yu, 2005).
2. Parameter skunder
a.waktu paruh eliminasi (t1/2)
Waktu paro adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengubah jumlah obat di
dalam tubuh menjadi seperdua selama eliminasi (atau selama infus yang konstan).
Waktu-paruh eliminasi untuk setiap obat adalah waktu yang diperlukan untuk
penurunan konsentrasi obat tersebut dalam darah atau plasma hingga separuh dari
nilai maksimumnya. Pengetahuan tentang waktu-paruh obat sangat penting dalam
penyusunan rencana pemberian obat. Obat-obat diberikan kurang-lebih dengan
waktu-paruh. Bila pemberian obat menyimpang terlalu banyak dari ketentuan ini,
fluktuasi konsentrasinya dalam plasma akan menimbulkan kegagalan terapi dan/atau
toksisitas. (Shargel dan Yu, 2005).
b. Tetapan kecepatan eliminasi ( Kel )
Kecepatan eliminasi adalah fraksi obat yang ada pada suatu waktu yang akan
tereliminasi dalam satu satuan waktu. Tetapan kecepatan eliminasi menunjukkan laju
penurunan kadar obat setelah proses kinetik mencapai keseimbangan. (Shargel dan
Yu, 2005).
3. Parameter Turunan
a. Waktu mencapai kadar puncak ( tmak )
Nilai ini menunjukkan kapan kadar obat dalam sirkulasi sistemik mencapai
puncak. (Shargel dan Yu, 2005).
b. Kadar puncak (Cp mak)
Kadar puncak adalah kadar tertinggi yang terukur dalam darah atau serum
atau plasma. Nilai ini merupakan hasil dari proses absorbsi, distribusi dan eliminasi
dengan pengertian bahwa pada saat kadar mencapai puncak proses-proses tersebut
berada dalam keadaan seimbang.(Shargel dan Yu, 2005).
c. Luas daerah di bawah kurva kadar obat dalam sirkulasi sistemik vs waktu (AUC)
Nilai ini menggambarkan derajad absorbsi, yakni berapa banyak obat
diabsorbsi dari sejumlah dosis yang diberikan. Area dibawah kurva konsentrasi obat-
waktu (AUC) berguna sebagai ukuran dari jumlah total obat yang utuh tidak berubah
yang mencapai sirkulasi sistemik (Shargel dan Yu, 2005)
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1.1 ALAT
Kalulator Scientific
Laptop
Kertas Semilogaritmik
Alat Tulis
Penggaris
2.1.2 BAHAN
Text Book
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor : HK .00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji Bioekivalensi.
Jakarta : Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Shargel, Leon dan Andrew B.C.Yu. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika
Terapan. Surabaya: Airlangga University Press.
Shargel, Leon, Susanna Wu-Pong, and Andrew B.C.Yu. 2012. Biofarmasetika dan
Farmakokinetika Terapan Edisi Kelima. Surabaya: Erlangga University
Press.