Sunteți pe pagina 1din 14

Jurnal InFestasi

Vol. 8 No.2 Desember 2012


Hal. 195 - 208

STANDARISASI NILAI WAJAR DAN PENGGUNAAN METODE AKUNTANSI


SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PRAKTIK CREATIVE ACCOUNTING

Atik Emilia Sula


Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang Po.Box. 02 Kamal, Bangkalan-Madura
Email: atikemilia@yahoo.com

Prasetyono
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang Po.Box. 02 Kamal, Bangkalan-Madura
Email: prasetyounijoyo@yahoo.com

ABSTRACT

Accounting method choices offered by Indonesian Financial Accounting


Standards set by Indonesia Chartered Accountant seems giving opportunities for
legalization of creative accounting and earnings management practices. The
presence of accounting methods constitute grey area as loopholes for every
practitioners and companies to gain their intentions disregarding ethical aspect.
Several motives and techniques emerging in business practice triggers
tremendous impact to many aspects. According to standard setters, earnings
management becomes important concern because of two reasons. Firstly,
whatever the reason, earnings management practice attends to miss-lead
financial statement which secondly, affects resource allocation eventually
(Gumanti, 2003). Growing research found that there was a tendency to execute
earnings management for short-term goals. Creative accounting and earnings
management phenomenon has to be a consideration of every body such as
business practitioners, academics, government, regulator, law enforcer, and
communities so that even when the phenomenon could not be abolished, it can
be expected to reduce negative effect comes from those two practices and
preventing financial fraud that might arise from it.

Keywords: Creative accounting, Accounting Method Choices, Regulation Draft

PENDAHULUAN tersebut. Kondisi tersebut karena


adanya sifat oportunis dari indivi-
Perilaku pebisnis seringkali sarat individu prinsipal dan agen.
dengan konflik kepentingan, karena Creative accounting dapat terjadi
adanya pendelegasian (pelimpahan karena diperbolehkannya penyusun
wewenang) dalam pengelolaan bisnis. laporan keuangan untuk memilih
Prinsip keagenan sebagai upaya untuk metode-metode akuntansi yang
pendelegasian fungsi dan tugas dari ditetapkan dalam Standar Akuntansi
pemilik atau pemegang saham sebagai Keuangan (SAK), yang seolah
prinsipal dan pihak manajemen sebagai memberikan jalan bagi terpenuhinya
agen, memungkinkan timbulnya segala kepentingan masing-masing
praktik-praktik creative accounting pihak tersebut. Pemilik maupun
sebagai akibat dari konflik kepentingan pemegang saham perusahaan

195
196

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


menginginkan agar perusahaan dikelola tindakan yang menuju kearah
oleh manajer dengan menunjukkan berkhianat, dan hal yang demikian ini
kinerja yang baik, sedangkan manajer merupakan larangan.
dengan pilihan metode yang ada Banyaknya penelitian tentang
memungkinkan untuk memilih di creative accounting dan earnings
antara sekian metode tersebut untuk management, menunjukkan bahwa
memaksimalkan nilai perusahaan yang topik ini sangat menarik untuk dikaji
dikelolanya sesuai kepentingannya. dan memiliki pengaruh terhadap
Kondisi ini disebabkan pemilik, perkembangan pengetahuan khususnya
pemegang saham, investor, stakeholder akuntansi dan dunia bisnis. Tidak
dan lainnya cenderung melihat dan sedikit dari penelitian tersebut juga
mempercayai kinerja perusahaan dari menawarkan alternatif solusi untuk
laporan keuangan (Elliott, B. et al. mengurangi laju dan dampak yang
2005) dalam Lin (2006), padahal di sisi ditimbulkan dari creative accounting
lain pembuat laporan keuangan dan earnings management. Penelitian
(manajer) diberi kebebasan dalam yang dilakukan Gherai dan Balaciu
memilih metode akuntansi sesuai (2011), menunjukkan bukti empiris
dengan keinginannya. tentang bagaimana pengaruh praktik
Watts dan Zimmerman (1978) dalam creative accounting dan kasus Enron
Suharli dan Arisandi (2009), mempunyai dampak pada krisis
menyatakan bahwa pemilihan ekonomi yang terjadi saat ini. Penelitian
kebijakan akuntansi dapat dipengaruhi yang dilakukan Amat, Blakeet, al (1999
oleh dua faktor yaitu efisiensi dan dan 2004), menelaah tentang sisi etis
opportunistic behavior. Faktor pertama dan regulasi dari praktik creative
adalah pemilihan kebijakan akuntansi accounting. Dechow dan Skinner (2000),
untuk tujuan efisiensi, yaitu menjelaskan bagaimana persepsi
meminimumkan biaya kontrak dan akademisi, praktisi, pembuat kebijakan
memaksimumkan nilai perusahaan. terhadap praktik manajemen laba, serta
Faktor kedua adalah pemilihan masih banyak lagi riset yang fokus
kebijakan akuntansi karena manajer penelitiannya tentang perkembangan
melakukan tindakan oportunistik dan fenomena kedua praktik tersebut
(opportunistic behavior), merupakan (creative accounting dan earnings
suatu tindakan yang dilakukan manajer management).
dengan memilih kebijakan akuntansi Untuk itulah fenomena creative
yang menguntungkan dirinya accounting dan earnings management
(memaksimumkan kepuasannya). harus menjadi perhatian seluruh pihak
Beragamnya pilihan metode yang semua pelaku bisnis, akademisi,
disediakan dan dimanfaatkan oleh pemerintah, regulator, penegak hukum,
pelaku bisnis untuk memuluskan maupun masyarakat. Hal ini bertujuan
tujuannya (terlepas ada motivasi apa agar ke depan kalaupun praktik ini
didalamnya) seolah-olah memberikan tidak dapat dihapuskan, setidaknya
legalitas dan pengakuan bahwa yang dapat mengurangi dampak yang
mereka lakukan tidak melanggar aturan ditimbulkannya atau membuat mandul
(etika) maupun standar yang tindakan financial fraud yang berasal
ditetapkan. Padahal Widarto, Baridwan, dari praktik tersebut.
dan Sudarma (2009), dalam Fokus dalam tulisan ini adalah
penelitiannya dengan studi tentang bagaimana regulasi yang dibuat sebagai
bagaimana pandangan islam terutama standar untuk penetapan nilai wajar
dari sisi amanah terhadap praktik dan penggunaan metode akuntansi. Hal
akuntansi menyatakan bahwa jika ini dilakukan karena ketersediaan
dilihat dari hakikat amanah itu pilihan beberapa metode akuntansi
datangnya dari Allah, baik manajer menginterpretasikan adanya area abu-
maupun direksi telah melakukan abu (grey area) yang merupakan celah
tindakan yang tidak sesuai ajaran bagi setiap orang maupun tiap entitas
amanah dalam praktik akuntansi melancarkan tujuan yang akan dicapai,
kreatif. Melanggar amanah merupakan bahkan dapat jadi dengan tidak
197

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


memperdulikan sisi etis dari tindakan basis teori akuntansi positif.
tersebut. Sebagai tambahan dalam Kecenderungan penelitian (riset) pada
pembahasan, juga akan mencoba untuk waktu itu adalah mencari dan
mengulas dan memberikan saran menjelaskan beberapa bukti empiris
mengenai draft regulasi untuk teknik- mengenai aneka pilihan akuntansi
teknik akuntansi kreatif termasuk juga berdasarkan isu mengenai biaya-biaya
mengenai regulasi yang berkaitan politis perusahaan (Gherai dan Balaciu,
dengan auditing. 2011).
Definisi creative accounting menurut
Amat dan Gowthorpe (2004), dijelaskan
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN sebagai transformasi informasi
keuangan dengan menggunakan pilihan
Creative accounting metode, estimasi, dan praktik
Sebagai ilmu sosial, akuntansi tentu akuntansi yang diperbolehkan oleh
saja bukan suatu ilmu yang baku, standar akuntansi. Pendapat di atas
mutlak, paten dan tidak mampu sejalan dengan pendapat Arrozi (2008),
berubah. Dibandingkan dengan ilmu bahwa proses transformasi akuntansi
eksakta yang bersifat paten, ilmu sosial dalam laporan keuangan menggunakan
dalam hal ini akuntansi, merupakan berbagai alternatif pilihan metoda
salah satu cabang ilmu yang memiliki akuntansi dengan melakukan estimasi
peluang untuk terus berubah, (prediksi), dan artificial, dan melalui
berkembang, dan menyesuaikan rekayasa, manipulasi, serta
dengan situasi dan kondisi yang terjadi implementasi pelaksanaan yang
(melatarbelakangi) tumbuh dan diijinkan oleh aturan (standar)
berkembangnya perubahan-perubahan akuntansi. Pendapat lain yang tidak
tersebut. berbeda dengan definisi di atas
Pengertian akuntansi sendiri dalam dikemukakan Sulistiawan (2003),
beberapa literatur sering juga bahwa creative accounting sebagai
didefinisikan sebagai suatu seni di aktivitas badan usaha untuk
samping definisi-definisi lain yang memanfaatkan teknik dan kebijakan
menyebutkannya sebagai sebuah akuntansi untuk mendapatkan hasil
prosedur, metode, alat, dan lain yang diinginkan.
sebagainya. Sebagai sebuah seni, Berdasarkan definisi di atas,
akuntansi dipersepsikan mempunyai setidaknya terdapat dua hal yang dapat
karakter yang sama dengan pengertian disimpulkan menjadi kata kunci dalam
seni itu sendiri. Seni, menghasilkan memahami creative accounting. Dua hal
sudut pandang yang tidak sama bagi pokok tersebut adalah pilihan metode
setiap orang, sehingga ada kreativitas akuntansi dan fokus untuk
dan cita rasa yang juga dirasakan mendapatkan hasil yang diinginkan.
berbeda bagi masing-masing orang yang Adanya kebebasan dalam memilih
mempersepsikan. Dalam sudut metode-metode akuntansi cenderung
pandang inilah mungkin akuntansi akan menciptakan peluang besar
menemukan cara kreatifnya untuk terjadinya sikap/tindakan oportunis
berkembang dan menemukan “cita (opportunistic behavior) dari pelaku
rasa” serta “gaya” seninya sendiri. bisnis (manajemen atau pemilik).
Dalam berbagai literatur banyak Ketersediaan pilihan beberapa metode
dijumpai definisi creative accounting. tersebut juga menunjukkan adanya
Penelitian yang membahas mengenai ranah/area abu-abu (grey area), yang
masalah ini juga sudah banyak merupakan celah bagi setiap orang
ditemukan. Secara sederhana jika maupun tiap entitas melancarkan
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tujuan yang akan dicapai, dapat jadi
creative accounting bermakna dengan tidak memperdulikan sisi etis
“akuntansi kreatif”. Akuntansi kreatif dari tindakannya tersebut.
adalah isu yang berkembang di Negara
Spanyol (Watt dan Zimmerman (1978,
1986, 1990) adalah yang menetapkan
198

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Motivasi Creative accounting manajemen laba yang dilakukan baik
oleh individu maupun sebuah entitas,
Motivasi terkait dengan keinginan,
Healy (1985) serta Watts dan
dan setiap keinginan menggerakkan
Zimmerman (1986) dalam Sulistiawan
pelakunya untuk cenderung melakukan
(2011, 31-36) dan Prasetyono (2011a
dan mengupayakan keinginannya
dan 2011b), merangkum beberapa
tercapai. Tidak dapat dipungkiri bahwa
pendapat tentang motivasi dalam
setiap manusia cenderung memiliki
melakukan earnings management
sifat untuk mengutamakan kepentingan
adalah:
dan tujuannya sendiri. Itulah mengapa
1. Motivasi Bonus
dalam hal ini, setiap motivasi yang
Manajemen secara oportunistik akan
timbul hampir dapat dipastikan
mengelola dan melaporkan laba
menciptakan konflik kepentingan
bersih perusahaan untuk tujuan
(conflict of interest). Sebagai ilustrasi
memaksimalkan bonus yang
atau contoh misalnya seorang penjual
ditawarkan (menguntungkan) bagi
yang menawarkan barang dagangannya
mereka berdasarkan program
memiliki motivasi untuk segera terjual
kompensasi perusahaan, apabila
(laku) dan dibeli barang dagangannya
mencapai target laba sesuai
oleh pembeli. Dalam konflik
ketentuan perusahaan.
kepentingan tersebut, pembeli juga
2. Motivasi Utang
memiliki motivasi untuk dapat memiliki
Kecenderungan untuk menampilkan
barang yang ditawarkan oleh pedagang
keadaan dan kinerja perusahaan
tersebut. Penjual dengan motivasi agar
yang optimal yang disajikan dalam
barang dagangannya laku berkeinginan
laporan keuangan agar memperoleh
menjualnya dengan harga mahal,
pinjaman, menjadi motivasi kuat
sedangkan pembeli justru sebaliknya.
mengapa pelaku melakukan
Berkaitan dengan tindakan
tindakan creative accounting. Selain
kecurangan (fraud) yang dilakukan
untuk mendapatkan pinjaman,
personal, perusahaan maupun lembaga
kasus seperti ini, juga berlaku untuk
lain, dikenal adanya segitiga
menjaga perjanjian hutang. Jika
kecurangan (fraud triangle) yang
perusahaan mendapatkan dana dari
dikenalkan oleh Donal Cressey, dimana
kreditor, maka perusahaan
alasan seseorang melakukan tindak
berkewajiban untuk menjaga rasio
kecurangan didasarkan pada tiga
keuangannya agar berada pada batas
alasan: 1) Adanya kesempatan untuk
bawah tertentu.
melakukan tindak kecurangan, 2)
3. Motivasi Pajak
Faktor tekanan untuk melakukan
Perilaku ini terjadi, dimana manusia
tindakan fraud. Tekanan yang dialami
cenderung untuk memperoleh hasil
dapat berasal dari faktor internal
yang seoptimal mungkin dengan
maupun eksternal pelaku, 3)
pengorbanan yang relatif kecil.
Rasionalisasi yang dianggap sebagai
Motivasi ini dilakukan untuk
pembenaran oleh pelaku fraud bahwa
mengurangi biaya pajak dengan cara
yang dilakukan adalah tindakan wajar
mempercepat pengakuan biaya dan
dan tidak menyalahi.
menunda penghasilan, sehingga
Pressure biaya pajak yang dikeluarkan oleh
perusahaan menjadi rendah.
4. Motivasi Penjualan Saham
Motivasi ini dilakukan perusahaan
yang akan go public ataupun sudah
go public. Perusahaan yang akan go
Opportunites Rationalization public melakukan penawaran saham
Gambar 1. perdananya kepada publik untuk
Fraud Triangle memperoleh tambahan modal usaha
dari calon investor. Proses penjualan
Terkait dengan creative accounting saham perusahaan ke publik akan
yang mengarah pada tindakan direspon positif oleh pasar ketika
199

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


perusahaan penerbit saham (emiten) pilihan metode akuntansi tersebut
mampu “menjual” kinerja baik. adalah:
5. Motivasi Pergantian Direksi a. Metode penilaian persediaan
Menjelang berakhirnya masa jabatan (misalkan FIFO, LIFO, rata-rata,
direksi atau pergantian direksi baru, dan identifikasi khusus)
direksi tersebut cenderung memiliki b. Metode penyusutan aset tetap
motivasi untuk memperoleh bonus (garis lurus, saldo menurun,
yang maksimal pada akhir masa jumlah angka tahun, unit
jabatannya dan aman jabatannya. produksi)
6. Motivasi Politis c. Leasing (capital lease atau
Motivasi ini biasanya terjadi pada operating lease)
perusahaan besar yang bidang d. Investasi pada obligasi (trading
usahanya banyak menyentuh securities, held to maturities
masyarakat luas seperti perusahaan securities, available for sale
air, listrik, dan sebagainya. Motivasi securities)
politis tersebut misalya program e. Pengunaan metode harga pasar
subsidi dari pemerintah. Usaha yang atau nilai buku pada aset jangka
dilakukan dengan menyajikan laba panjang
yang lebih rendah dari nilai f. Pembelian kembali saham
sebenarnya terutama selama periode perusahaan
kemakmuran tinggi. g. Pengakuan pendapatan (metode
Beberapa hasil riset membuktikan penyelesaian, saat penjualan, dan
bahwa motivasi tindakan creative saat penerimaan kas)
accounting diantaranya: untuk tujuan 2. Penentuan estimasi akuntansi
insentif yang menguntungkan (Dillip, Teknik ini bertujuan untuk
2006), laba (Mulford, 1951; Trueman mempengaruhi laba akuntansi
and Titman, 1988), hutang pajak melalui kebijakan membuat estimasi
(Niskanen dan Keloharju, 2000), akuntansi. Beberapa bentuk estimasi
tersebut antara lain:
a. Penentuan estimasi besarnya
Teknik Creative accounting
piutang tak tertagih, dengan
Mulford dan Comiskey (2000) dalam pilihan metode persentase
Abiodun et, al (2012), dalam “The penjualan atau persentase
Financial Numbers Game” mengatakan piutang.
bahwa teknik yang digunakan dalam b. Penentuan estimasi umur
creative accounting diantaranya: (i) ekonomis aset, baik aset tetap
recognizing premature or fictitious maupun aset tak berwujud.
revenue, (ii) aggressive capitalization c. Penentuan estimasi tingkat bunga
and extended amortization policies, (iii) pasar yang digunakan untuk
misreported assets and liabilities, (iv) mendiskonto arus kas pada masa
getting creative with the income mendatang untuk penilaian
statement, and (v) problems with cash- kewajaran aset yang tidak
flow reporting. Pendapat yang sama memiliki pembanding atau
dikemukakan oleh Amat, Blake et, al kewajaran nilai obligasi.
(1999, 2004); Ronen dan Saden (1979), 3. Mengubah periode pengakuan
Ali dan Kumar (1994), Moses (1987) pendapatan dan biaya
dalam (Daito, 2003); Wolk, Dodd, dan Teknik ini dilakukan untuk
Tearney (2006) dalam Sulistiawan mempercepat atau menunda
(2011), menyimpulkan 5 teknik creative pengakuan pendapatan dan biaya
accounting: dengan cara menggeser pendapatan
1. Pemilihan metode akuntansi dan biaya ke periode berikutnya agar
Standar akuntansi memberikan memperoleh laba maksimal.
beberapa opsi pilihan untuk 4. Mereklasifikasi akun moral hazard
menentukan metode akuntansi apa dan nonmoral hazard
yang akan digunakan oleh Creative accounting yang dilakukan
perusahaan. Beberapa bentuk adalah dengan memindahkan posisi
200

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


akun dari satu tempat ke tempat pemilihan kebijakan akuntansi untuk
yang lain. Laporan keuangan yang tujuan efisiensi, yaitu meminimumkan
disajikan sebenarnya sudah sama biaya kontrak dan memaksimumkan
dan balance, tetapi karena kelihaian nilai perusahaan. Faktor kedua adalah
penyajiannya, laporan keuangan ini pemilihan kebijakan akuntansi, karena
dapat memberikan dampak manajer melakukan tindakan oportunis
interpretasi yang berbeda bagi (opportunistic behavior), yaitu suatu
pengguna tindakan manajer memilih kebijakan
5. Mereklasifikasi akrual diskresioner atau metode-metode akuntansi yang
dan akrual nondiskresioner cenderung lebih menguntungkan
dirinya (memaksimalkan kepuasannya).
Praktik Creative accounting Bukan hal yang mengejutkan jika
Pemilihan suatu metode akuntansi praktik akuntansi kreatif dan
oleh manajemen tergantung pada manajemen laba lebih banyak bermain
perbandingan berapa alternatif metode dalam teknik pemilihan metode
akuntansi yang ditawarkan dan akuntansi. Penelitian yang dilakukan
manfaat relatif yang akan diperoleh Foster (1986) dalam Suharli dan
(Suharli dan Arisandi, 2009). Dalam Arisandi (2009), menemukan bukti
pandangannya yang sama, Suharli dan bahwa pemilihan metode akuntansi
Arisandi (2009), mengatakan bahwa merupakan faktor penting yang akan
terjadinya perubahan metode akuntansi mempengaruhi angka dalam laporan
suatu perusahaan disebabkan oleh keuangan. Pemilihan metode akuntansi
beberapa faktor. Studi yang dilakukan tersebut berhubungan dengan
Ball (1971) dalam Suharli dan Arisandi keputusan mengenai aspek-aspek
(2009), menemukan bahwa seiring bauran bisnis (mix of business),
perubahan dalam manajemen akan pembiayaan, dan pengoperasian
diikuti dengan perubahan akuntansi perusahaan.
dari perusahaan tersebut. Studi Dalam kasus penentuan masa
Gosman (1973) dalam Suharli dan manfaat ekonomis yang lebih panjang
Arisandi (2009), menemukan bahwa dari sebelumnya, perusahaan membuat
perubahan metode akuntansi lebih kebijakan akuntansi yang tidak
besar terjadi pada perusahaan industri berhubungan dengan kegiatan
(menurut klasifikasi perusahaan) opersional perusahaan. Fleksibilitas
dibanding perusahaan lainnya. kebijakan akuntansi seperti ini memang
Secara umum setiap pilihan pasti diperbolehkan standar akuntansi, asal
mempunyai konsekuensi yang menjadi penentuannya wajar. Namun, wajar
ikutan sebagai dampak atau manfaat menurut siapa? Penentuan kewajaran
yang timbul dari pilihan tersebut. ini memang merupakan area abu-abu
Begitu juga dalam pilihan metode (grey area) dalam praktik akuntansi.
akuntansi yang disediakan kemudian Atas dasar itulah banyak pihak
diterapkan dalam proses creative memanfaatkan pilihan kebijakan
accounting tidak akan lepas dari akuntansi untuk mendapatkan
konsekuensi yang harus ditanggung. manfaatnya (Sulistiawan, 2011). Tidak
Sulistiawan (2011), berargumentasi adanya aturan yang jelas mengenai
bahwa pemilihan atas metode estimasi nilai manfaat aset yang dimiliki
akuntansi tertentu akan memberikan perusahaan, menjadi celah untuk
outcome yang berbeda, baik bagi semakin mudahnya tercapai tujuan
manajemen, pemilik, maupun pelaku dalam sikap oportunisnya.
pemerintah, serta berdampak pada Penentuan umur ekonomis sepenuhnya
timbulnya konflik kepentingan di antara diserahkan pada kebijakan estimasi
ketiganya. perusahaan.
Watts dan Zimmerman (1978) dalam Ketika perusahaan memiliki aset
Suharli dan Arisandi (2009), baru, metode penyusutan yang
menyatakan bahwa pemilihan digunakan biasanya menggunakan
kebijakan akuntansi dapat dipengaruhi garis lurus untuk menghasilkan beban
oleh dua faktor. Faktor pertama adalah penyusutan yang flat, sehingga
201

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


berdampak pada stabilnya laba dari seharusnya (Sulistiawan, 2011).
perusahaan atau bahkan Perusahaan dapat mengakui diskon
menggambarkan kinerja perusahaan penjualan sebagai biaya pemasaran,
yang membaik. Sebaliknya untuk memasukkan utang jangka pendek ke
penetapan metode depresiasi aset yang dalam jangka panjang, dan lain
“tua” dan nilai produktifnya menurun, sebagainya dengan menggunakan
metode penyusutan yang digunakan strategi reklasifikasi akun, yang tujuan
adalah saldo menurun ganda. Dalam akhirnya sebagian besar jelas untuk
menilai persediaan yang dimiliki, lagi- cosmetic reporting.
lagi pelaku creative accounting Bukan hanya kasus Worldcom yang
memanfaatkan grey area dan sikap tercatat sebagai kasus skandal
oportunis untuk menentukannya. akuntansi. Enron sebagai skandal
Ketika akan meningkatkan laba financial fraud terbesar yang tercatat di
perusahaan, digunakan meode FIFO, Amerika Serikat memiliki dampak luar
sedangkan metode LIFO bermanfaat biasa dalam dunia bisnis dan
untuk memperkecil nilai pajak. akuntansi. Qwest, Tyco, HeaIthSouth,
Variabel pemilihan metode Kmart, dan lain-lain juga merupakan
akuntansi atas biaya R&D berpengaruh contoh skema kecurangan (fraud
secara signifikan terhadap Price schemes) yang membawa dampak tidak
Earningss Ratio (PER) (Suharli dan kecil. Di Indonesia sendiri, ada
Arisandi, 2009). Dalam hal lain, beberapa kasus yang pernah mencuat
pengakuan biaya R&D secara kreatif ke permukaan, antara lain kasus PT
dapat dipercepat atau ditunda Ades Alfindo, kasus PT Perusahaan Gas
pengakuannya ke periode selanjutnya. Negara, skandal PT Indofarma, Tbk,
Ini dilakukan karena perusahaan tidak kasus PT Bank Lippo, Tbk, serta tidak
dapat mengendalikan secara pasti ketinggalan kasus yang masih hangat
manfaat ekonomisnya, karena tidak dibicarakan sampai terakhir ini seperti
semua penelitian dan pengembangan kasus Mafia Pajak Gayus, kasus Bank
berhasil serta menguntungkan. Century, Bank bali, City bank yang
Sulistiawan (2011), menjelaskan bahwa meringkus Melinda Dee sebagai
penelitian dan pengembangan tersangka, dan lain sebagainya.
merupakan investasi dan memiliki nilai Kondisi ini merupakan hal penting
ekonomis bagi perusahaan, namun untuk diketahui oleh para pengguna
secara akuntansi hal ini tidak dapat laporan keuangan terutama analis
diakui sebagi asset, sehingga harus keuangan, investor, kreditor, auditor,
mengurangi laba. pemerintah, pengambil keputusan serta
Selain pos-pos yang sudah penetap kebijakan mengenai fenomena
disebutkan di atas, penetapan manajemen laba dan akuntansi kreatif.
pengakuan biaya iklan, biaya Hal ini terutama mengenai indikasinya,
perawatan, pendapatan operasional, cara mendeteksi, preventive methods,
pendapatan jasa, penundaan periode serta dampak yang mungkin akan
pengakuan pengiriman tagihan serta ditimbulkan. Peningkatan pengetahuan,
pengiriman produk ke vendor kecermatan analisis, dan pemahaman
merupakan cara-cara yang dapat mengenai pelajaran dari kasus-kasus
ditempuh melalui teknik mempercepat sebelumnya diperlukan dalam hal ini.
atau menunda pengakuan pendapaan Praktik manajemen laba dan
dan beban. akuntansi kreatif mungkin akan
Kasus Worldcom merupakan salah menguntungkan bagi sebagian pihak
satu contoh skandal yang dalam jangka pendek, namun dalam
memanfaatkan teknik manajemen laba jangka panjang dampak yang
dengan cara mereklasifikasi akun dihasilkan jauh lebih besar dari
dengan mengkapitalisasi pengeluaran keuntungan yang diperoleh. Praktik ini
yang seharusnya menjadi beban, hanya tinggal menunggu waktu saja
namun diakui sebagai aset. Hal lain untuk dapat terungkap dan diketahui
yang juga dilakukan adalah melakukan publik, apalagi jika ternyata dalam
pencatatan nilai penjualan lebih besar praktik tersebut terbukti mengarah
202

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


pada fraud schemes, efek yang hanya pertimbangan rasional dan logis
ditimbulkan tentu saja tidak kecil. dalam penerapan penyusunan laporan
Perusahaan dapat jadi akan kehilangan keuangan (Avianti, 2006). Ketika para
kepercayaan publik (dalam hal ini pelaku creative accounting dan earnings
investor, kreditur, masyarakat, mitra management berdalih bahwa apa yang
bisnis, dan sebagainya), kebangkrutan mereka lakukan adalah tindakan
usaha, mencoreng nama dunia bisnis, profesional dalam penyajian laporan
ditutupnya praktik bisnis yang terbukti keuangan karena tidak melanggar
melakukan tindakan fraud, serta akan aturan dan standar yang sudah dibuat,
berpengaruh pada stabilitas negara rasanya pernyataan tersebut harus
baik langsung maupun tidak langsung. ditinjau dan dianalisis ulang. Apa yang
Berbicara tentang praktik akuntansi mereka lakukan mungkin memang
kreatif dan manajemen laba, tentu tidak tidak melanggar aturan seperti yang
lepas dari ukuran faktor perilaku diargumentasikan, namun ada sisi etika
pelaku, faktor etis, norma (baik norma yang dilupakan. Menurut Velasquez
agama maupun norma masyarakat), (2002) dalam Sulistiawan (2011), salah
dan sebagainya. Adanya regulasi yang satu karakteristik utama dalam standar
jelas dalam bentuk standar yang dapat moral untuk menentukan etis atau
menutup celah sikap oportunis dalam tidaknya suatu perbuatan adalah
praktik manajemen laba mutlak perbuatan tersebut tidak merugikan
dibutuhkan. Tidak menutup orang lain.
kemungkinan dibuatkan juga aturan Pemilihan metode akuntansi adalah
yang berisi standar moral atau etika hak perusahaan. Dari segi teori
bagi seluruh pelaku bisnis, yang dibuat akuntansi, metode yang paling baik
oleh pihak yang memiliki kewenangan adalah metode yang dapat
di dalamnya sebagai filter dari tindakan mempertemukan antara penghasilan
akuntansi kreatif, manajemen laba, dan beban sesuai dengan prinsip
maupun tindakan lain yang mengarah akuntansi. Namun, dalam tataran
pada kecurangan. praktik akuntansi kreatif dapat berbeda
sesuai dengan kepentingan yang
memberikan manfaat paling besar.
Draft Regulasi
Creative accounting dalam pemilihan
Bagi para penetap standar (standar metode akuntansi tidak selalu
setter), perhatian terhadap manajemen mendasarkan pada konsep yang
laba menjadi penting setidaknya karena mempertemukan antara pendapatan
dua alasan. Pertama, manajemen laba, dan beban (Avianti, 2006).
apapun alasannya dapat mengarah Amat, Blake et, al (1999, 2004),
pada penyajian laporan keuangan yang memberikan pandangan bagaimana
tidak benar (miss leading) dan akhirnya mengurangi praktik akuntansi kreatif
akan mempengaruhi alokasi sumber- dengan beberapa cara yang sudah
sumber yang ada (Gumanti, 2003). terangkum dalam tabel 1 di bawah ini:
Standar akuntansi keuangan dan
FASB memang tidak pernah
mengharuskan penggunaan satu
metode akuntansi tertentu. Yang ada

Tabel 1
Opportunities for creative accounting
Opportunity for Creative Solution available to Accounting tradition where
accounting accounting regulator Aolution is Most Easily Applied
Choice of accounting Method Reduce permitted Continental European
choice
Bias estimates and predictions Reduce scope for Continental European
estimate
Enter into artificial transactions Substance over from Anglo-Saxon
Timing of genuine transactions Anglo-Saxon
203

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012

Sejalan dengan pendapat Amat, perusahaan mengganti penggunaan


Blake et, al (1999, 2004), penelitian metode akuntansi.
Kumar Sen dan E. L Inanga Dalam praktiknya, aplikasi regulasi
merekomendasikan saran untuk ini misalkan, setelah sekian tahun
menghentikan praktik yang tidak penggunaan metode akuntansi,
pantas dari akuntansi kreatif, perusahaan diperbolehkan untuk
disimpulkan dari responden penelitian mengganti menggunakan metode lain
yang terdiri dari para profesi akuntan atau boleh mengganti metode karena
yang sudah tersertifikasi dan pihak hal-hal yang telah ditetapkan dalam
akademisi: standar, contohnya karena bencana
1. Pengenalan tentang akuntansi alam, keadaan genting, keadaan yang
forensik bersifat force major, dan lain
2. Tindakan pidana oleh badan sebagainya. Regulasi ini diterapkan
akuntansi nasional, pengadilan, dan dalam semua pilihan metode akuntansi
pemerintah yang telah dijelaskan dalam teknik-
3. Aturan yang jelas dalam stock market teknik creative accounting pada
and securities serta exchange penjelasan sebelumnya. Pentingnya
commission konsistensi perusahaan dalam
4. Penekanan kode etis profesi penggunaan metode akuntansi, dan
akuntansi bermanfaat untuk mengurangi peluang
5. Pencegahan kecurangan pelaporan pergantian metode akuntansi yang
keuangan dipaksakan untuk kepentingan
Libby dan N. Seybert (2009), juga manajemen laba yang merugikan.
memberikan rekomendasinya untuk Dalam hal penentuan estimasi
menanggulangi praktik earnings akuntansi untuk penilaian masa
management dengan menetapakan manfaat aset perusahaan, regulasi yang
regulasi dalam pelaporan keuangan, dapat diterapkan adalah dengan
regulasi pengauditan, serta regulasi lain menetapkan standar untuk penentuan
yang ditetapkan dalam perusahaan. nilai residu dan umur ekonomis dalam
Kesimpulan beberapa regulasi yang metode penyusutan aset tetap
ditarik dari penelitian tersebut antara berdasarkan nilai perolehan aset.
lain perlunya rotasi mitra audit seperti Praktiknya misalkan, untuk aset
yang diperkenalkan oleh Sarbanes- dengan nilai perolehaan sekian rupiah,
Oxley Act (SOX) 2002, pembentukan mempunyai nilai residu sekian rupiah
komite audit yang independen dan dan umur ekonomis sekian tahun.
memaksimalkan tugas serta fungsinya, Penetapan pada bagian ini harus tetap
pengungkapan dan pembaharuan mengacu pada penetapan standar
tatakelola yang mensyaratkan adanya pilihan metode akuntansi diatas.
pengungkapan yang lebih banyak Berkaitan dengan penentuan
mengenai informasi keuangan, kode estimasi besarnya piutang tak tertagih,
etik bagi pejabat di bidang keuangan, dengan pilihan metode persentase
serta pembatasan kompensasi penjualan atau persentase piutang,
eksekutif. disarankan untuk melakukan estimasi
Anggaplah pemilihan metode piutang tak tertagih dengan
akuntansi dalam praktik akuntansi menggunakan metode persentase
kreatif adalah hak perusahaan, namun penjualan, karena metode ini lebih
penetap regulasi (dalam hal ini memenuhi konsep matching principle.
pemerintah maupun IAI) mempunyai Dalam hal penentuan estimasi tingkat
bargaining position untuk mengurangi bunga pasar yang digunakan untuk
praktik creative accounting dan earnings mendiskonto arus kas pada masa
management dengan menetapkan mendatang untuk penilaian kewajaran
standar jangka waktu penggunaan aset yang tidak memiliki pembanding
metode akuntansi tersebut atau atau kewajaran nilai obligasi, saran
menetapkan aturan mengenai kondisi- subjektif dari penulis, diarahkan untuk
kondisi apa saja yang membolehkan tidak menggunakan estimasi tingkat
204

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


bunga pasar yang berlaku, melainkan disesuaikan dengan jenis transaksi
menggunakan sistem bagi hasil/margin yang terjadi untuk kemudian
/fee kepada pemegang obligasi dengan diklasifikasikan dalam akun yang
alasan lebih humanis dan bersifat sudah terdefinisi tersebut.
tolong-menolong. Rotasi mitra audit seperti yang
Adanya pemberian sanksi yang diperkenalkan oleh Sarbanes-Oxley Act
tegas pada perusahaan yang terbukti (SOX) 2002 memberikan regulasi dalam
melakukan perubahan periode bidang audit. Peraturan ini dibuat
pengakuan pendapatan dan biaya dapat untuk menjaga independensi dan
membantu untuk mengurangi praktik objektivitas auditor dalam melakukan
kecurangan akuntansi kreatif . Regulasi audit laporan keuangan. Ada bentuk
ini dapat diaplikasikan untuk semua regulasi yang mungkin juga dapat
pengakuan pendapatan dan beban, dimanfaatkan, yakni penetapan standar
kecuali untuk pendapatan dan beban nilai wajar dan materialitas perusahaan
yang masih membutuhkan dalam proses audit. Hal ini berkaitan
penyesuaian. Pembuat laporan dengan penilaian dan estimasi seorang
keuangan harus melaporkan auditor dalam menetapkan tingkat nilai
pendapatan dan beban sesuai periode wajar dan meterialitas temuannya
terjadinya dan auditor mempunyai dalam proses audit.
peran penting untuk mendeteksi dan Ukuran sebuah nilai wajar dan
“memeranginya” jika hal itu materialitas selain bergantung pada
teridentifikasi terjadi. volume perusahaan, juga bergantung
Penetapan standar yang jelas pada subjektivitas seorang auditor.
mengenai klasifikasi akun, sub akun, Dapat saja dalam perusahaan yang
karakter akun tersebut, serta batasan memiliki volume bisnis sama,
klasifikasi akun yang berkaitan dengan penentuan nilai wajar dan materialitas
transaksi bisnis diharapkan mampu oleh auditor yang berbeda
mereduksi praktik akuntansi kreatif menghasilkan persepsi dan pandangan
dengan teknik mereklasifikasi akun. yang juga berbeda. Seorang klien yang
Penetapan ini misalnya klasifikasi yang mempunyai moral hazard dapat jadi
jelas mengenai akun-akun yang memutuskan untuk menggunakan jasa
berkaitan dengan operasional dan auditor yang mempunyai persepsi dan
nonoperasional perusahaan. Sebagai penilaian longgar terhadap penentuan
contoh, biaya operasional perusahaan nilai wajar dan materialitas. Disinilah
adalah biaya pemasaran, biaya grey area terlihat, maka untuk
penjualan, biaya administrasi dan mengantisipasi hal itu, perlu adanya
umum, harga pokok penjualan, serta suatu standar yang jelas mengenai
biaya gaji. Biaya operasional bersifat penetapan keduanya.
rutin, sementara biaya nonopersional Adanya keseragaman mengenai dua
(termasuk rugi dalam kegiatan hal tersebut, sama seperti regulasi
nonoperasional) seperti kerugian luar rotasi mitra audit, bertujuan untuk
biasa karena bencana alam, biaya menjaga independensi dan objektivitas
restorasi gempa, dan jenis biaya lain auditor dalam melakukan audit laporan
bersifat tidak rutin. keuangan. Ditinjau dari sisi perusahaan
Penetapan standar ini diaplikasikan dan pembuat laporan keuangan
untuk semua akun keuangan, terutama diharapkan dapat mengurangi porsi
untuk akun yang mempunyai peluang moral hazard baik secara langsung
definisi ambigu, sehingga memilikii maupun tidak langsung.
celah untuk dilakukannya reklasifikasi Pemerintah melalui Ikatan Akuntan
akun, dan dapat menyebabkan Indonesia (IAI) yang juga melibatkan
pemberian informasi yang bias dalam praktisi dan akademisi merupakan
laporan keuangan. Setiap akun yang pihak yang paling berwenang untuk
sudah ditetapkan klasifikasinya, sub menetapkan regulasi. Perpaduan ide
akun, karakter akun tersebut, serta dan pengalaman serta musyawarah dari
batasan klasifikasi akun yang berkaitan pihak-pihak tersebut untuk
dengan transaksi bisnis harus menetapkan peraturan diharapkan
205

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


mampu melahirkan konsep dan standar praktik creative accounting dan earnings
baku yang mengatur praktik pelaporan management.
keuangan dalam dunia bisnis, sehingga
mampu mengurangi penyalahgunaan

Tabel 2
Rangkuman Draft Regulasi
No Teknik Creative Regulasi/Standar Yang Ditetapkan Aplikasi
Accounting
1 Pemilihan a. Menetapkan jangka waktu a. Diterapkannya metode penilaian
penggunaan penggunaan metode akuntansi persediaan, metode penyusutan
metode (berkaitan dengan konsistensi) atau aset tetap, leasing, metode investasi
akuntansi dan menetapkan aturan mengenai kondisi- pada obligasi, metode harga pasar
penggantian kondisi apa saja yang membolehkan atau nilai buku pada aset jangka
metode yang perusahaan mengganti penggunaan panjang, pembelian kembali saham
digunakan metode akuntansi. perusahaan, metode pengakuan
b. Menetapkan standar untuk penentuan pendapatan
nilai residu dan umur ekonomis dalam b. Misalkan untuk aset dengan nilai
metode penyusutan aset tetap perolehaan sekian rupiah,
berdasarkan nilai perolehan aset mempunyai nilai residu sekian
rupiah dan umur ekonomis sekian
tahun. Penetapan pada bagian b ini
harus tetap mengacu pada
penetapan poin a di atas.
2 Penentuan a. Menetapkan standar untuk penentuan a. Penentuan estimasi umur ekonomis
estimasi umur ekonomis dalam metode aset, baik aset tetap maupun aset
akuntansi penyusutan aset tetap berdasarkan tak berwujud.
nilai perolehan aset b. Penentuan estimasi besarnya
b. Diarahkan untuk melakukan estimasi piutang tak tertagih, dengan pilihan
piutang tak tertagih dengan metode persentase penjualan atau
menggunakan metode persentase persentase piutang.
penjualan, karena lebih memenuhi c. Penentuan estimasi tingkat bunga
konsep matching principle. pasar yang digunakan untuk
c. Diarahkan untuk tidak menggunakan mendiskonto arus kas pada masa
estimasi tingkat bunga pasar yang mendatang untuk penilaian
berlaku untuk dibayarkan kepada kewajaran aset yang tidak memiliki
peminjam, melainkan menggunakan pembanding atau kewajaran nilai
sistem bagi hasil/margin/fee kepada obligasi.
pemegang obligasi (saran subjektif)
3 Mengubah Sanksi tegas jika terbukti. Pembuat Diaplikasikan untuk semua
periode laporan keuangan harus melaporkan pengakuan pendapatan dan beban,
pengakuan pendapatan dan beban sesuai periode kecuali untuk pendapatan dan beban
pendapatan terjadinya. Auditor berperan penting yang membutuhkan penyesuaian.
dan biaya untuk mendeteksi dan “memeranginya”.
4 Mereklasifikasi Penetapan standar yang jelas mengenai Diaplikasikan untuk semua akun
akun klasifikasi akun, sub akun, karakter keuangan, terutama untuk akun
akun tersebut, serta batasan klasifikasi yang mempunyai peluang definisi
akun yang berkaitan dengan transaksi ambigu yang menyebabkan
bisnis. pemberian informasi yang bias.
5 Estimasi nilai Penetapan nilai wajar dan materialitas Ditetapkan standar auditor dalam
wajar dan perusahaan dalam proses audit. menetapkan tingkat materialitas
materialitas temuan dalam proses audit

Penetapan regulasi ini alangkah sebab peraturan dengan ide yang jenius
baiknya juga harus disertakan dengan sekalipun masih akan menimbulkan
peraturan tentang sanksi yang akan peluang untuk dilanggar, ketika tidak
diterima oleh pihak yang ternyata ada aturan dan sanksi yang jelas
terbukti melanggar aturan yang telah tentang penetapan hukuman jika
ditetapkan. Pemberian sanksi berguna terjadi pelanggaran. Pemberian sanksi
sebagai kontrol dalam regulasi tersebut, mungkin dapat dihapuskan jika sudah
206

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


terbentuk kultur yang baik dari accounting dan earnings management
pembiasaan yang sudah melekat dalam antara lain: a) menetapkan jangka
dunia bisnis. Namun, terlepas dari waktu penggunaan metode akuntansi
penetapan maupun perubahan dalam atau menetapkan aturan mengenai
peraturan akuntansi (Amat dan kondisi-kondisi apa saja yang
Gowthorpe, 2004), penguasaan dan membolehkan perusahaan mengganti
standar etika memiliki porsi yang harus penggunaan metode akuntansi, b)
menjadi perhatian dan secara baik menetapkan standar penentuan nilai
diterapkan dalam dunia usaha. residu dan umur ekonomis dalam
metode penyusutan aset tetap
berdasarkan nilai perolehan aset, c)
SIMPULAN diarahkan untuk melakukan estimasi
piutang tak tertagih dengan
Pilihan metode akuntansi yang menggunakan metode persentase
ditetapkan dalam Standar Akuntansi penjualan, dalam hal estimasi piutang
Keuangan (SAK) dan dibuat oleh Ikatan tak tertagih, d) penetapan standar yang
Akuntan Indonesia (IAI) seolah jelas mengenai klasifikasi akun, sub
memberikan jalan bagi legalitas praktik akun, karakter akun , serta batasan
creative accounting dan earnings klasifikasi akun yang berkaitan dengan
management dalam dunia bisnis. transaksi bisnis berkaitan dengan
Ketersediaan pilihan beberapa metode teknik reklasifikasi akun, e) penetapan
tersebut juga menginterpretasikan nilai wajar dan materialitas perusahaan
adanya area abu-abu (grey area) yang dalam proses audit, f) adanya sanksi
merupakan celah untuk setiap orang tegas bagi yang melanggar.
maupun tiap entitas merealisasikan
tujuan yang akan dicapai, bahkan
tanpa memperdulikan sisi etis dari
DAFTAR PUSTAKA
tindakan tersebut. Motif-motif dan
teknik yang berkembang dalam praktik
Abiodun, Idris Adekunle; Sunday,
ini telah menimbulkan dampak yang
Kehinde James; Stephen A,
luar biasa di segala aspek.
Ajemunigbohun Sunday and Justin
Beberapa teknik yang sering
digunakan dalam praktik creative M. O, Gabriel. 2012. The Nature,
Techniques And Prevention Of
accounting dan earnings management
Creative accounting: Empirical
antara lain: 1) pemilihan metode
Evidence From Nigeria.
akuntansi, 2) penentuan estimasi
Intercontinental Journal Of
akuntansi, 3) mengubah periode
Accounting And Taxation. Vol. 1 No.
pengakuan pendapatan dan biaya, 4)
mereklasifikasi akun moral hazard dan 1. Pp. 01-06. 22 November 2012.
nonmoral hazard, dan 5) mereklasifikasi Amat, Oriol., dan C. Gowthorpe. 2004.
akrual diskresioner dan akrual Creative accounting: Nature,
nondiskresioner. Incidence and Ethical Issues.
Untuk itulah, para pembuat dan www.papers.ssrn.com.
yang berwenang menetapkan standar
(standar setter), penting untuk Amat, Oriol., J. Blake. and E. Oliveras.
memperhatikan praktik manajemen The Ethics of Creative accounting:
laba setidaknya karena dua alasan. Some Spanish Evidence.
www.papers.ssrn.com.
Pertama, manajemen laba, apapun
alasannya dapat mengarah pada Amat, Oriol., J. Blake., and E. Oliveras.
penyajian laporan keuangan yang tidak The Struggle Against Creative
benar (miss leading) dan akhirnya akan accounting: Is True and Fair View.
mempengaruhi alokasi sumber-sumber Part of the Problem or Part of the
yang ada (Gumanti, 2003). Solution?. www.papers.ssrn.com.
Beberapa regulasi yang dapat
diterapkan untuk mereduksi
penyalahgunaan praktik creative
207

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012


Amat, Oriol., J. Blake., and J. Dowds. Prasetyono. 2011a. Etika Bisnis:
1999. The Ethics of Creative Harapan dan Realitas Bisnis di
accounting.www.papers.ssrn.com. Indonesia. Unpad Press. Bandung.
Avianti, Ilya. 2006. Mengungkap Praktik Prasetyono. 2011b. Pengaruh Ukuran
Earnings Management di Perusahaan, Penerapan Etika
Perusahaan. Jurnal Bisnis, Bisnis, Dan Praktik Corporate
Manajemen dan Ekonomi. Vol. 7 No. Governance Terhadap Penerapan
3, 828-841. Tanggung Jawaban Sosial
Perusahaan Serta Implikasinya
Beasley M., Carcello J., dan Hermanson
Pada Praktik Manajemen Laba.
D. 1999. Fraudulent financial
Indonesian Journal of Economics
reporting-1987-1997: An analysis of
and Business. Vol. 1, No. 3.
U.S. public companies. New York:
Desember 2011. Bandung.
Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Lin, Li. 2006. Creative accounting.
Commission. Masters of Arts in Finance and
investment. Dissertation. September
Daito, Apollo. 2003. Beberapa Faktor
2006.
Yang Mempengaruhi Earningss
Management Serta Penerapannya Sen, Dilip Kumar., dan E.L Inanga.
Dalam Penyusunan Laporan Creative accounting in Bangladesh
Keuangan. Disertasi. Universitas and Global Perspectives.
Padjadjaran, Bandung. www.papers.ssrn.com.
Dechow, Patricia M. dan Skinner, Suharli, Michell. dan A. Arisandi. 2009.
Douglas. 2000. Earnings Pengaruh Pemilihan Metode
Management: Reconciling The Views Akuntansi atas Biaya Research and
of Accounting Academics, Development (R&D) terhadap Price
Pratitioners, and Regulators. Earningss Ratio (Studi Empirik pada
Accounting Horizons , 235-250. Perusahaan Sektor Industri Periode
2002-2005). Journal of Applied
Gherai, Dana Simona. dan D.E Balaciu.
Finance and Accounting. Vol. 1 No.2
2011. From Creative accounting
June. Pp: 368 – 390.
Practices and Enron Phenomenon to
the Moral hazard Financial Crisis. Sulistiawan, D., Y. Januarsi. dan L.
Annales Universitatis Apulensis Alvia. 2011. Creative accounting:
Series Oeconomica. Mengungkap Manajemen Laba dan
Skandal Akuntansi. Jakarta:
Gumanti, Tatang Ary. 2003. Motivasi di
Salemba Empat.
Balik Earnings Management.
Usahawan No 12. Th XXXII. Watts, Ross L. dan Zimmerman, Jerold
L. 1978. Towards a Positive Theory
Healy, Paul M. dan Wahlen, James
of The Determination of Accounting
Michael. 1999. A Review of Earnings
Standards. Accounting Review. Vol.
Management Literature and Its
53. No. 1. Pp. 112-134.
Implications For Standard Setting.
Accounting Horizons , 365-383. Watts, Ross L. dan Zimmerman, Jerold
L. 1986. Positive Accounting Theory.
Healy, Paul. M. 1985. The Effect of
Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs,
Bonus Schemes on Accounting
New Jersey.
Decisions. Journal of Accounting and
Economics. Vol. 10. Pp. 85-107. Widarto; Baridwan, Z. dan Sudarma,
Made. 2009. Analisa Kritis Praktik
Libby, Robert. dan N. Seybert. 2009.
Akuntansi Kreatif dalam Konteks
Behavioral Studies of the Effects of
Budaya Organisasi PT. Bumi dan
Regulation on Earningss
Pandangan Islam dalam Menyikapi
Management and Accounting
Praktik Tersebut. WACANA. Vol. 12
Choice. Johnson School Research
No. 2 April . ISSN. 1411-0199.
Paper Series. 16-09.
208

Sula dan Prasetyono Jurnal InFestasi Vol.8 No.2 2012

S-ar putea să vă placă și