Sunteți pe pagina 1din 12

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN ASUPAN KALSIUM,VITAMIN D, FOSFOR, KAFEIN,


AKTIVITAS FISIK DENGAN KEPADATAN TULANG PADA WANITA
DEWASA MUDA
(Studi Kasus pada Mahasiswi S1 Reguler
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Angkatan 2014)
`

Fitri Khoiriyah Parinduri*), M. Zen Rahfiludin **), Siti Fatimah P**)


*)Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM
UNDIP Semarang
**)Dosen Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, FKM
UNDIP Semarang Email : fitriparinduri@gmail.com

Abstract: Bone density is a bone mass in our body that shows bone
compactness. Bones that we do not keep early can cause abrasion. The
occurrence of bone loss even to the osteoporosis can be influenced by factors
that can not be changed as well as factors that can be changed. The purpose
of this research is to know the relationship between calcium, phosphorus,
vitamin D intake, caffeine, and physical activity with bone density of young
adult women in Regular S1 student of Faculty of Public Health Diponegoro
University 2014. This research is an analytical quantitative research with cross
sectional study design. Population in this research is student of Faculty of
Public Health Diponegoro University force of 2014 number of 300 student
which then taken sample counted 75 student with random sampling technique.
Data were collected using FFQ-Semi Quantitative form, physical activity recall
form PAL (Physical Activity Level), Scale measurement of bone density and
analyzed using Chi Square test. The results showed that calcium and vitamin
D intake classified as less (78.7% and 100%), whereas phosphorus intake was
good (54.7%). Physical activity is very low (61,3%), and frequent caffeine
consumption (50.7%). The results showed no association between calcium,
vitamin D, phosphorus intake and physical activity with bone density (p Value>
0.05), but there was a relationship between the frequency of caffeine
consumption and bone density in young adult women (p Value = 0.028). This
study recommends young adult women especially college students to be able
to re-adjust the intake of nutrients consumed, in addition to the need for regular
physical activity in order to maintain bone density early on.

Key Words : bone density, student, nutrient intake,


physical activity, caffeine

PENDAHULUAN belakang, pinggul, lengan,


Latar Belakang pergelangan tangan dan tumit
Kepadatan tulang untuk mendeteksi dan
merupakan massa tulang dalam mendiagnosis osteoporosis.1
tubuh kita yang menunjukkan Tulang normal memiliki struktur
kekompakan tulang. Kepadatan yang kuat karena mengandung
tulang paling sering diukur di tulang protein,kolagen, dan kalsium.2

664
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Tulang yang tidak kita jaga sejak terasa.5


dini dapat menimbulkan Tahun 2006 masalah
pengeroposan. Awal mula kelainan osteoporosis di Indonesia telah
tulang dapat berupa osteopenia mencapai tingkat yang perlu
yang merupakan tanda awal dari diwaspadai. Berdasarkan data
osteoporosis. Pemeriksaan Puslitbang Gizi Departemen
densitas (kepadatan) tulang Kesehatan Republik Indonesia,
ditemukan pengeroposan tulang penderita osteoporosis yang
dalam bentuk derajat yang lebih terdapat di Indonesia telah
ringan. Osteopenia harus segera mencapai 19,7 persen dan berada
ditangani dengan baik, agar tidak di urutan keenam terbesar setelah
berlanjut sampai terjadi Cina. Organisasi Kesehatan Dunia,
osteoporosis atau patah tulang.3 World Health Organization (WHO)
Osteoporosis itu sendiri menyatakan bahwa penyakit
merupakan penyakit tulang yang osteoporosis sudah saatnya
ditandai dengan menurunnya mendapat perhatian yang lebih
kepadatan tulang secara serius.6 Sebagian besar
keseluruhan akibat masyarakat masih percaya bahwa
ketidakmampuan tubuh untuk penyakit tersebut merupakan
mengatur kandungan mineral sesuatu yang tidak perlu
dalam tulang dan disertai dengan dikhawatirkan karena dianggap
rusaknya struktur tulang yang akan suatu keadaan yang biasa terjadi
mengakibatkan penurunan pada usia lannjut. Osteoporosis
kekuatan pada tulang atau menyerang baik wannita maupun
pengerooposan tulang, sehingga pria. Berdasarkan data yang ada,
beresiko untuk mengalami patah risiko terkena penyakit tersebut
tulang. Osteoporosis merupakan lebih tinggi diderita oleh wanita.6
salah satu penyakit yang Data infodatin osteoporosis
digolongkan sebagai silent disease menyatakan bahwa insiden patah
karena tidak menunjukkan gejala- tulang tertinggi pada jenis kelamin
gejala yang spesifik.3 perempuan dan terlihat pada umur
Osteoporosis dapat dijumpai di 95-99 tahun yaitu, sebanyak 1.680
seluruh dunia dan sampai saat ini kasus.3 Hasil analisa Puslitbang
masih merupakan masalah dalam Gizi Depkes RI dengan jumlah
kesehatan masyarakat terutama di sampel 65.727 orang pada 16
Negara berkembang. Pada wanita, wilayah propinsi di Indonesia
kejadian osteoporosis lebih besar menunjukkan angka prevalensi
dibanding serangan jantung, stroke osteopenia (osteoporosis dini)
dan kombinasi kanker payudara.4 sebesar 41,7 persen dan
Osteoporosis sangat kurang prevalensi osteoporosis sebesar
terdiagnosis untuk di Asia terutama 10,3 persen.7 Tahun 2006 terlihat
negara berkembang, bahkan pada prevalensi osteoporosis di
pasien dengan risiko paling tinggi Indonesia pada perempuan
yang telah mengalami retak. Data mengalami tren yang meningkat
prevalensi osteoporosis terbilang seiring bertambahnya usia.3 Tahun
cukup jarang ditemukan pula di 2009 di seluruh dunia terdapat 200
Indonesia, hal ini dikarenakan juta orang yang mempunyai massa
masyarakat yang masih belum tulang yang rendah atau dibawah
menyadari dan tidak normal. Indonesia diperkirakan
memeriksakan gejala yang sudah angka osteoporosis telah mencapai

665
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

20 persen. Usia manusia saat ini yang akan ditambahkan dalam


semakin panjang, jumlah orang asupan kalsium dari luar, jadi
usia lanjut semakin banyak, nutrisi berkisar 1000-1500 mg, sehingga
yang kurang tepat, gaya hidup atau kalsium serum berada dalam
lifestyle yang keliru, semua akan keadaan homeostatis (seimbang).
memicu timbulnya osteoporosis. Unsur fosfor berperan dalam
Prediksi pada tahun 2050, keseimbangan kadar kalsium
diperkirakan akanada 6,3 juta dalam darah maupun
patah tulang panggul setiap tahun laju penyimpanan
di seluruh dunia dan lebih dari kalsiumdalam usus.9 Proses
setengahnya terdapat di Asia.5 penyerapan kalsium, vitamin D
Pembentukan tulang sangat penting bagi metabolisme
dipengaruhi oleh hormon estrogen kalsium dan fosfor. Absorbsi
yang diproduksi terutama oleh kalsium oleh alat pencernaan akan
ovarium. Normalnya, tulang terus diperbaiki, kalsium dan fosfor dari
menerus mengalami proses tulang dimobilisasi, pengeluaran
pembentukan kembali, yaitu dan keseimbangan mineral dalam
dengan membuang tulang lama darah ikut dikendalikan oleh
dan menggantinya dengan tulang vitamin D.10
baru. Hilangnya estrogen pada Kebutuhan kalsium akan
usia berapapun mengakibatkan meningkat pada orang yang
meningkatnya laju proses tingkat aktivitas fisiknya cukup
pembentukan kembali ini dengan dengan jenis olahraga yang
membuang tulang yang lama untuk dapat meningkatkan kepadatan
menggantinya dengan yang baru tulang seperti basket, sepak
dan tidak seimbangannya antara bola, lari, jalankaki, dan lain-lain.
fase penghancuran tulang lama Tingkat aktivitas fisik seseorang
dan pembentukan tulang baru. berpengaruh baik terhadap
Tulang yang dibuang akan lebih absorpsi kalsium. Stress fisik
banyak dibandingkan dengan dan mental cenderung
tulang yang diganti. Semakin besar menurunkan absorpsi kalsium
jumlah ketidakseimbangan antara dalam usus halus dan
11
fase penghancuran dengan meningkatkan dalam urin.
pembentukan tulang baru di semua Osteoporosis kebanyakan
tulang secara bersamaan, maka dijumpai pada usia lanjut, dan
keropos tulang akan terjadi dalam 80% terjadi pada kaum wanita.
jumlah yang besar yang kemudian Pengaruh nutrisi yang salah,
dapat menyebabkan hilangnya obat-obatan, kebiasaan
estrogen saat menopause atau merokok, kurangnya aktivitas
sebelumnya dikaitkan dengan fisik, kebiasaan minuman
keropos tulang dan meningkatkan beralkohol dan konsumsi kafein
risiko patah tulang.8 serta faktor-faktor lain
Kalsium akan mempunyai menyebabkan osteoporosis juga
peran penting dalam remodeling bisa timbul pada orang muda
tulang, yaitu sebanyak 300-500 mg dan kaum pria. Osteoporosis kini
yang berasal dari kalsium ekstra telah menjadi salah satu
seluler sebanyak 900 mg, artinya penyebab penderitaan dan cacat
dalam proses remodeling tulang yang paling sering terjadi pada
Kalsium tersebut diperlukan kadar orang berusia lanjut.
antara 300- 500 mg. Jumlah inilah Osteoporosis bisa

666
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

mengakibatkan patah tulang, pada usia 40 tahun dan terus


bahkan timbul komplikasi hingga berlangsung hingga akhir masa
terjadi kematian apabila tidak kehidupan.6 Investasi terbesar
ditangani dengan baik. Biaya terhadap tulang terjadi pada usia
berobat yang harus dikeluarkan dini, yang mencapai puncak
tentu sangat besar, makan awal usia 20-30 tahun.7
waktu panjang tiada akhir, serta Masa-masa dewasa muda
penderitaan yang sangat berpengaruh terhadap
berkepanjangan.2 pembentukan kepadatan tulang,
Terdapat 9 dari 10 sebagai bekal di masa tua.
responden berusia dewasa Kepadatan tulang yang dapat
muda mengonsumsi kalsium diketahui sejak dini, sangat
kurang dari kecukupan yang diperlukan sebagai upaya
dianjurkan (kurang dari 500 pencegahan osteoporosis. Gaya
mg/orang/hari). Penelitian hidup dari mahasiswa yang
mengenai faktor determinan memang perlu diperhatikan
risiko osteoporosis di tiga terutama untuk aktivitas fisik dan
provinsi di Indonesia asupan zat gizi setiap harinya.
menyatakan bahwa pada Penelitian di Universitas
perempuanasupan kalsium Surabaya menemukan bahwa
yang masih < 70 persen AKG, sebagian besar mahasiswa
IMT<18,5, paritas > 3 kali, dan (80,83 persen) mengkonsumsi
tidak biasa melakukan olahraga, minuman berkafein seminggu
aktivitas fisik dapat membangun terakhir dengan alasan
tulang dan otot menjadi lebih terbanyak adalah faktor suka
kuat, juga meningkatkan (53,67 persen).13 Penelitian
keseimbangan metabolisme lainnya menemukan bahwa
tubuh. Konsumsi kafein telah mahasiswa tergolong dalam
dilaporkan berhubungan dengan kategori tidak rutin berolahraga
penurunan massa tulang dan sebanyak 136 responden
peningkatan risiko patah tulang, (81,93%), sedangkan yang
namun tidak dalam jumlah yang termasuk dalam kategori rutin
besar.12 berolahraga sebanyak 30
Masa anak-anak dan responden (18,07%).14
remaja, tulang tidak hanya Mahasiswa kesehatan yang
mengalami pertumbuhan tetapi seharusnya mengetahui
juga bertambah menjadi padat. mengenai bahaya dari
Pada umur 25 tahun, osteoporosis dan mengetahui
pertumbuhan dan hal yang baik untuk kesehatan.
perkembangan tulang telah Pada praktiknya masih banyak
mencapai batas maksimum mahasiswa yang belum
(puncak massa tulang). Puncak menerapkan gaya hidup sehat di
massa tulang bervariasi pada dalam kehidupan sehari-hari
setiap orang dan umumnya lebih mereka misalnya, pola makan
tinggi pada pria dibandingkan yang masih kurang, kurangnya
wanita. Kehilangan massa aktivitas fisik, dan konsumsi
tulang berhubungan langsung kafein sehingga tidur sampai
dengan peningkatan usia baik larut malam. Penelitian ini
pada pria maupun perempuan. bertujuan untuk mengetahui
Penurunan massa tulang dimulai hubungan asupan kalisium,

667
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

vitamin D, fosfor, kafein, dan memperhatikan pola makan


aktivitas fisik dengan kepadatan sehat dengan menjaga
tulang pada wanita dewasa komposisi protein, kalsium dan
muda dalam rangka vitamin D; melakukan aktivitas;
pencegahan osteoporosis sejak terpapar sinar matahari; tidak
dini. merokok dan tidak
Hal ini diperkuat dengan mengkonsumsi alkohol.15
adanya pendapat yang
menyatakan sangat penting METODE PENELITIAN
disadari bahwa osteoporosis Penelitian ini merupakan
dapat menimbulkan beban, tidak penelitian kuantitatif dengan
hanya bagi penderita juga bagi pendekatan cross sectional.
keluarga.Pencegahan sejak dini Populasi penelitian adalah
perlu menjadi perhatian dan Mahasiswi Fakultas Kesehatan
dapat dilakukan dengan Masyrakat Universitas Diponegoro
meningkatkan pengetahuan angkatan 2014 sebanyak
masyarakat mengenai faktor 300 mahasiswi,
risikoosteoporosis. sedangkan sampel berjumlah 75
Peningkatkan kesadaran mahasiswi, yang dipilih
masyarakat dalam mencegah berdasarkan simple random
osteoporosis secara dini dapat sampling. Uji analisis hubungan
dilakukan dengan menggunakan chi square.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Responden
1. Umur dan Indeks Massa Tubuh
Persentase status gizi paling banyak adalah kelompok gizi
normal, Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.1 :
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi IMT Mahasiswi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro angkatan 2014
Indeks Massa Tubuh Frekuensi Persentase (%)
1. Kurus 10 13,3
2. Normal 53 70,7
3. Gemuk Ringan 5 6,7
4. Gemuk Berat 7 9,3
TOTAL 75 100,0

Data pada umur Massa Tubuh (IMT) pada


berdistribusi tidak normal responden memiliki
sehingga diketahui nilai distribusi tidak normal
tengah pada umur sehingga nilai tengah dari
responden adalah 21 tahun IMT responden sebesar
yang artinya 50% 21,7 yang berarti masuk
responden berumur kedalam kategori normal.
dibawah 21 tahun dan 50% Nilai paling kecil dari IMT
responden berumur diatas responden sebesar 15,95
21 tahun. Umur termuda yang berarti masuk dalam
dari responden adalah 20 kategori kurus, sedangkan
tahun dan umur tertua paling tinggi sebesar 30,56
adalah 22 tahun. Indeks yang berarti termasuk

668
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kedalam kategori gemuk normal (70,7%) yang


berat. Berdsarkan tabel 1.1 kemudian persentase kurus
dapat terlihat bahwa Indeks (13,3%), Gemuk Berat
Massa Tubuh (IMT) dari (9,3%), dan Gemuk Ringan
responden paling tinggi (6,7%) memiliki persentase
adalah dengan IMT yang hampir sama.

B. Hubungan Asupan Kalsium,Vitamin D, Fosfor,


Kafein, Aktivitas Fisik dengan Kepadatan
Tulang pada Wanita Dewasa Muda
Tabel 1.2 Hubungan Asupan Kalsium,Fosfor,Frekuensi Konsumsi Kafein,
dan Aktivitas Fisik dengan Kepadatan Tulang pada Mahasiswi
Fakultan Kesehatan Masyarakat Angkatan 2014
Variabel Kepadatan Tulang P Value
Kurang Normal
Asupan Kalsium
1. Kurang 45 (80,4%) 14 (73,7%) 0,533
2. Baik 11 (19,5%) 5 (26,3%)
Asupan Fosfor
1. Kurang 25 (44,6%) 9 (47,4%) 1,000
2. Baik 31 (55,4%) 10 (52,6%)
Frekuensi Konsumsi
Kafein
1. Kadang-kadang 23 (41,1%) 14 (73,7%) 0,028
2. Sering 33 (58,9%) 5 (26,3%)
Aktivitas Fisik
1. Sangat ringan 33 (58,9%) 13 (68,4%) 0,644
2. Ringan 23 (41,1%) 6 (31,6%)

1. Hubungan Asupan Kalsium mempertahankan intra dan


dengan Kepadatan Tulang ektraseluler simpanan kalsium.
Berdasarkan tabel 1.2 Kalsium yang dikonsumsi oleh
terlihat bahwa responden manusia hanya 20-50
dengan asupan kalsium kurang persennya yang berhasil diserap
mempunyai persentase oleh tubuh. Penyerapan kalsium
kepadatan tulang kurang paling utama terjadi di
(80,4%) dan kepadatan tulang duodenum, jejenum, dan
yang normal (73,7%) hampir ileum.10 Penelitian lain pada
sama. Hasil uji Chi-square wanita dewasa muda
diperoleh pValue = 0,533 artinya menyatakan bahwa tidak
secara statistik dapat dikatakan terdapat hubungan yang
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan
siginifikan antara asupan kalsium dengan kepadatan
kalsium dengan kepadatan tulang wanita dewasa muda.16
tulang karena nilai p > 0,05. 2. Hubungan Asupan Vitamin D
Kalsium memiliki dua dengan Kepadatan Tulang
manfaat utama bagi tulang yaitu Berdasarkan
memberi kekuatan pada tulang perhitungan, responden dengan
dan memberikan penyimpanan asupan vitamin D yang kurang
yang dinamis untuk mempunyai persentase

669
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kepadatan tulang kurang lebih mineralisasi dan pemeliharaan


banyak (74,7%) dibandingkan kerangka.17 Penelitian lain
dengan kepadatan tulang pada wanita dewasa muda
normal (25,3%). Asupan vitamin menyatakan bahwa tidak
D keseluruhan mahasiswi terdapat hubungan yang
adalah kurang dari Angka signifikan antara asupan fosfor
Kecukupan Gizi (100%) dengan kepadatan tulang
16
sehingga asupan vitamin D wanita dewasa muda.
dikatakan konstan dan tidak 4. Hubungan Frekuensi
dapat diolah secara statistik. Konsumsi Kafein dengan
Vitamin D memudahkan Kepadatan Tulang
penyerapan kalsium dari Berdasarkan tabel 1.2 terlihat
makanan. Ini merangsang bahwa responden dengan
transportasi aktif dengan frekuensi konsumsi kafein
menginduksi sintesis protein kadang-kadang yang memiliki
pengikat kalsium pada sel kepadatan tulang normal
mukosa usus. Sebagian besar (73,7%) persentasenya lebih
kalsium yang diserap berasal banyak dibandingkan dengan
dari mekanisme transport pasif, responden yang memiliki
yang tidak tergantung pada kepadatan tulang kurang
vitamin D. Memenuhi kebutuhan (41,1%). Hasil uji Chi-square
kalsium yang tinggi, bayi dan diperoleh p Value = 0,028
remaja memiliki daya serap artinya secara statistik dapat
kalsium yang lebih tinggi dikatakan bahwa ada
daripada anak-anak dan dewasa hubungan yang siginifikan
muda.17 antara frekuensi konsumsi
3. Hubungan Asupan Fosfor kafein dengan kepadatan
dengan Kepadatan Tulang tulang karena nilai p < 0,05.
Berdasarkan tabel 1.2 Kafein memiliki efek yang
terlihat bahwa responden beragam pada setiap individu.
dengan asupan fosfor baik Beberapa individu akan
mempunyai persentase merasakan efek secara
kepadatan tulang kurang langsung, sedangkan yang lain
(55,4%) dan kepadatan tulang tidak merasakan efek sama
yang normal (52,6%) hampir sekali.Hal ini terkait dengan
sama. Hasil uji Chi-square sifat genetika yang dimiliki oleh
diperoleh p Value = 1,000 masing-masing individu terkait
artinya secara statistik dapat kemampuan metabolisme
dikatakan bahwa tidak ada tubuh dalam mencerna
hubungan yang siginifikan kafein.18 Hasil penelitian dari
antara asupan fosfor dengan Creighton University
kepadatan tulang karena nilai Osteoporosis Research Center
p > 0,05. menyatakan bahwa minum-
Fosfor sangat penting bagi minuman berkafein seperti
kesehatan tulang. Fosfor kopi lebih dari tiga cangkir
berkontribusi sekitar 50% dari setiap harinya dapat
berat mineral tulang, sehingga menyebabkan tubuh selalu
fosfor harus hadir dengan ingin berkemih (buang air
jumlah yang memadai dalam kecil) sehingga, menyebabkan
makanan, untuk kedua kalsium banyak terbuang

670
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

bersama urin dan kalsium bahwa tidak terdapat hubungan


tersebut berasal dari proses yang signifikan antara aktivitas
pembentukan tulang sehingga fisik dengan kepadatan tulang
tulang mengalami keropos. wanita dewasa muda.22
Kopi bersifat toksik (racun)
yang menghambat proses KESIMPULAN
pembentukan massa tulang Berdasarkan hasil
(osteoblast).19 Penelitian penelitian menganai Hubungan
sebelumnya menyatakan Asupan Kalsium, Vitamin D,
bahwa adanya hubungan yang Fosfor, Kafein, dan Aktivitas
signifikan antara asupan kafein Fisik dengan Kepadatan
dengan tingkat keropos tulang Tulang pada Wanita Dewasa
pada tulang belakang dimana Muda dapat disimpulkan
asupan kafein responden sebagai berikut:
sebanyak >300 mg/hari.20 1. Umur responden pada
5. Hubungan Aktivitas Fisik penelitian ini memiliki nilai
dengan Kepadatan Tulang tengah 21 dengan jarak umur
Berdasarkan tabel 1.2 paling muda dengan paling tua
terlihat bahwa responden adala 20-22 tahun, Indeks
dengan aktifitas fisik sangat Massa Tubuh responden paling
ringan mempunyai persentase banyak adalah kategori normal
kepadatan tulang kurang (70,7%).
(58,9%) dan kepadatan tulang 2. Asupan zat gizi responden
normal (68,4%) hampir sama. masih tergolong kurang pada
Hasil uji Chi-square diperoleh p asupan kalsium dan vitamin D,
Value = 0,644 artinya secara namun tergolong baik pada
statistik dapat dikatakan bahwa asupan fosfor.
tidak ada hubungan yang 3. Frekuensi konsumsi kafein pada
siginifikan antara aktivitas fisik responden tergolong pada
dengan kepadatan tulang kategori sering dimana
karena nilai p > 0,05. Aktivitas konsumsi kafein lebih dari sama
fisik yang memadai dapat dengan tiga kali dalam
menghindari penurunan seminggu.
kepadatan tulang yang memicu 4. Aktivitas fisik yang dilakukan
osteoporosis. Olahraga responden tergolong sangat
menahan beban (weight-bearing ringan.
exercise) seperti berjalan, 5. Tidak ada hubungan antara
jogging, tennis, dan latihan asupan kalsium dan asupan
beban dapat meningkatkan dan fosfor, sementara untuk vitamin
menjaga kepadatan tulang. D memiliki data yang konstan
Ketika berolahraga, otot akan dengan seluruh responden
berkontrasi dan mendesak kekurangan asupan vtamin D.
jaringan tulang sehingga terjadi 6. Ada hubungan antara frekuensi
stress pada jaringan tulang, hal konsumsi kafein dengan
ini dapat menstimulasi terjadinya kepadatan tulang pada wanita
klasifisikasi yang memicu kerja dewasa muda.
osteoblas dan terjadi 7. Tidak ada hubungan antara
peningkatan kepadatan tulang.21 aktivitas fisik dengan kepadatan
Penelitian lain pada wanita tulang pada wanita dewasa
dewasa muda menyatakan muda.

671
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

SARAN
1. Bagi Mahasiswa
Dikarenakan asupan kalsium
dan vitamin D yang kurang,
serta aktivitas fisik dari
sebagian mahasiswi masih
tergolong sangat ringan,
sehingga sangat
diperlukannya penyadaran
untuk mahasiswi terutama
mahasiswi kesehatan agar
dapat menjadi contoh di
kalangan masyarakat.
Penyadaran tersebut dapat
berupa diwajibkannya senam
pagi rutin setiap satu minggu
sekali, dan proses penerjunan
ke masyarakat secara
langsung terkait pola konsumsi
suatu kelompok, agar
mahasiswi dapat semakin
memahami dan menyadari
untuk dapat
mengaplikasikannya sendiri di
kehidupan sehari-hari dan
dapat memberikan contoh
untuk masyarakat sekitar
dalam rangka pencegahan
penyakit, khusunya penyakit
degeneratif atau penyakit tidak
menular.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian menunjukkan
tidak adanya hubungan yang
bermakna antara asupan
kalsium, vitamin D, fosfor, dan
aktivitas fisik dengan
kepadatan tulang pada wanita
dewasa muda. Saran bagi
penelitian selanjutnya yang
akan mengambil tema yang
sama yaitu perlunya analisis
asupan protein secara spesifik
protein hewani dan nabati
pengaruhnya terhadap
kepadatan tulang.

672
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

DAFTAR PUSTAKA
1. Kamus Kesehatan. Kepadatan Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Tulang. 3 April 2017. Gramedia; 2009.
http://kamuskesehatan.com/arti/ 12. Setyawati B, Fuada N,
kepadatan-tulang/. Published Salimar S. Pengetahuan
2017. Tentang Osteoporosis Dan
2. Tandra H. Segala Sesuatu Yang Kepadatan Tulang
Harus Anda Ketahui Tentang Hubungannya Dengan
Osteoporosis :Mengenal,Mengat Konsumsi Kalsium Pada Wanita
asi, Dan Mencegah Tulang Dewasa Muda. J Kesehat
Keropos. Jakarta: PT. Reproduksi. 2014;5(2 Ags):102-
Gramedia; 2009. 112.
3. Pusat Data dan Informasi 13. Purdiani M. Hubungan
Kementerian Kesehatan RI. Penggunaan Minuman
Data dan Kondisi Penyakit Berkafein Terhadap Pola Tidur
Osteoporosis di Indonesia. Pus dan Pengaruhnya pada Tingkah
Data dan Inf Kementrian Laku Mahasiswa/i Universitas
Kesehat Republik Indones. Surabaya. 2014;3(1):1-15.
2015. doi:10.1038/nrc2542. 14. Wahyudi R, Bebasari E,
4. NOF. Osteoporosis Fast Facts. Nazriati E. Hubungan kebiasaan
2011;2011(March 17, 2011). berolahraga dengan tingkat
http://www.nof.org/node/40. stres pada mahasiswa fakultas
5. International Osteoporosis kedokteran universitas riau
Foundation. Osteoporosis. 3 tahun pertama. J Olahraga
April 2017. Stres. 2009:1-11.
https://www.iofbonehealth.org/fa 15. Kementrian Kesehatan
cts-statistics. Published 2015. Republik Indonesia. Kemenkes
6. Wirakusumah ES. Mencegah RI Ajak Masyarakat lakukan
Osteoporosis : Lengkap Dengan Pencegahan Osteoporosis. 13
39 Jus Dan 38 Resep Makanan. April 2017.
Depok: Penebar Plus; 2007. http://www.depkes.go.id/article/p
7. Menteri Kesehatan Republik rint/2083/kemenkes-ri-ajak-
Indonesia. Keputusan Menteri masyarakat-lakukan-
Kesehatan Republik Indonesia pencegahan-osteoporosis.html.
nomor Published 2012.
1142/Menkes/SK/XII/2008 16. Lailla Nurrin Faizah.
tentang Pedoman Pengendalian Hubungan asupan protein,
Osteoporosis. 2008. fosfor , dan kalsium dengan
8. Cosman F. Osteoporosis : kepadatan tulang wanita
Panduan Lengkap Agar Tulang dewasa awal. 2015:1-2.
Anda Tetap Sehat. Yogyakarta: 17. Godin J. Report Information
Bentang Pustaka; 2009. from ProQuest. Univ Wired.
9. Permana H. Patogenesis dan 2017;(July).
Metabolisme Osteoporosis pada doi:http://dx.doi.org/10.1108/175
Manula. Fak Kedokt Univ 06200710779521.
Padjajaran Bandung. 2013. 18. Gizi AK, Konsumsi K. Hal-hal
10. Rahfiludin MZ. Buku Ajar : yang Perlu Diwaspadai untuk
Gizi Mikro. Semarang: UNDIP Menghindari Keracunan Kafein
Press Semarang; 2013. dalam Minuman. 2012.
11. Almatsier S. Prinsip Dasar 19. Zaviera F. Osteoporosis :

673
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Deteksi Dini, Penanganan, Dan Fisiologi Kedokteran. Jakarta:


Terapi Praktis. Yogyakarta: Ar EGC; 2007.
Ruzz Media; 2008. 22. Hermastuti A, Isnawati M.
20. Rapuri P, Gallagher J, Hubungan Indeks Massa Tubuh,
Kinyamu H, Ryschon K. Massa Lemak Tubuh, Asupan
Caffeine intake increases the Kalsium, Aktivitas Fisik, dan
rate of bone loss in elderly Kepadatan Tulang pada Wanita
women and interacts with Dewasa Muda. J Nutr Coll.
vitamin D receptor genotypes. 2012;2013(20 Februari).
Am J Clin Nutr. 2001;74(5):694- http://ejournal-
700. http://www.ebscohost.com. s1.undip.ac.id/index.php/jnc/arti
21. Guyton AC, E HJ. Buku Ajar cle/download/676/677.

674
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

S-ar putea să vă placă și