Sunteți pe pagina 1din 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

S
DENGAN HIPERTIROID
DI RUANG TULIP 3B/C PENYAKIT DALAM RSUD ULIN
BANJARMASIN

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Alamat : Kelayan
No Medical Record : 1-15-45-xx
Tanggal MRS : 18-05-2019
Tanggal Pengkajian : 23-05-2019 Jam 10.30 Wita
Diagnosa Medis : Hipertiroid
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.M
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dgn Klien : Anak
Alamat : Kelayan
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri perut dan tidak napsu makan

1
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengeluh badan lemes,pucat,tidak napsu makan Pada
tanggal 13 Mei 2019 klien di bawa ke Rumah Sakit dan dirawat
inap karena mengeluh nyeri perut, dan ketika ingin makan klien
mengatakan mual dan selalu ingin muntah.
P : nyeri ketika beraktivitas
Q : nyeri seperti di tusuk
R : perut
S : skala 4 (sedang) (1-10)
T : hilang timbul 15-20 menit, memberat ketika beraktivitas
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu klien pernah
masuk RSUD Ulin Banjarmasin karena sakit maagh
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada dikeluarganya yang memiliki penyakit
yang sama, tidak ada penyakit menular seperti hipertensi, DM dan
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis dan lain.
5. Genogram

Keterangan :
X : Meninggal Pasien
: Perempuan Laki-laki
: Tinggal bersama

2
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
No Kebutuhan Sebelum sakit Sesudah sakit
1. Nutrisi
a. BB dan TB 62 Kg, TB 160 54 Kg, TB 160
b. Diet TKTP Nasi (TKTP)
c. Kemampuan
- Mengunyah Baik Baik
- Menelan Baik Baik
- Bantuan Mandiri Mandiri
total/sebagian 3x sehari 3x sehari
d. Frekuensi Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur, buah
e. Porsi makan Tidak ada Tidak ada
f. Makanan yang
menimbulkan alergi
g. Makanan yang Sup dan semangka Pisang, pepaya, kue
disuka
2. Intake
- Oral
 Jenis Air putih, teh dan Air putih
 Jumlah cc/hari susu 4 gelas / hari
 Bantuan 1500-2000 cc/hari
total/sebagian Mandiri Mandiri
- Intravena
 Jenis Tidak ada terpasang Terpasang pemflon
 Jumlah cc/hari di intravena (Tangan kanan)
- Output
 Jenis Urine Urine
 Jumlah cc/hari ± 300cc ± 250cc
3. Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi 1x sehari (pagi) 1x sehari (pagi)
- Konsistensi Padat Padat
- Warna Kuning Kuning
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Bantuan Mandiri Dibantu sebagian
total/sebagian
b. BAK
- Frekuensi 4-5x sehari Tanpa kateter/pampers
- Warna Kuning (bening) Kuning (bening)
- Jumlah (dalam ± 300cc ± 250cc
cc)
- Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Bantuan Mandiri Bantuan sebagian
total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur Pukul 21.00 Wita Pukul 21.00/22.00 Wita
b. Lama tidur 7 jam 5-6 jam
c. Kesulitan memulai Tidak ada kesulitan Kadang sulit tidur karena
tidur tidur nyeri dada dan sesak

3
d. Gangguan tidur Tidak ada gangguan
e. Kebiasaan sebelum Menonton tv Mencari posisi tidur yang
tidur nyaman

5. Personal Hygiene
a. Mandi (frekuensi, 3x sehari dengan 2x sehari (seka) dengan
bantuan secara mandiri bantuan sebagian
total/sebagian)
b. Gosok gigi 2x sehari 2x sehari (dibantu istri)
(frekuensi)
c. Cuci rambut 3x sehari 1x sehari (dibantu istri)
d. Gunting kuku Dipotong jika Dipotong jika panjang
e. Ganti pakaian panjang 2x sehari (dibantu istri)
(frekuensi perhari) 3x sehari
6. Aktivitas Mobilitas ditempat tidur
a. Mobilitas fisik Berkerja dan ruangan (dibantu
b. Olahraga Jalan santai keluarga)
c. Rekreasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada

Skala Aktivitas
Aktivitas 0 1 2 3 4

Makan dan Minum √

Mandi √

Eliminasi (BAK&BAB) √

Berpakaian √

Mobilisasi ditempat tidur √

Pindah √

Ambulasi √

Ket :
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total

E. Data Psikologis
Keadaan umum compos mentis, klien mengatakan bahwa keadaan
yang dialaminya saat ini adalah sebuah proses perjalanan hidup dan

4
sebuah ujian dari Tuhan. Klien berharap ingin cepat sembuh agar bisa
kembali bekerja seperti biasanya.

F. Data Sosial
Klien nampak ditemani istri. Klien baik dalam berhubungan dengan
perawat, dokter dan keluarga selama perawatan.

G. Data Spiritual
Klien beragama islam dan keluarga selalu berdoa agar klien cepat
sembuh. Selama sakit klien tidak dapat menjalankan sholat 5 waktu,
klien hanya beristigfar.

H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tampak lemah
2. Tanda tanda vital
TD : 130/90 mmHg
R : 24x/menit
N : 80x/menit
S : 36 oC
SPO2 : 98% (dengan oksigen nasal kanul)
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif : GCS E4, V5, M6
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi : bentuk dada tampak simetris, menggunakan otot
bantu pernafasan, tampak sesak, ada secret,nafas cepat
111x/menit dan tidak nampak tonjolan abnormal dibagian
dada.
b. Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, taktil premitus
teraba bergetar kiri dan kanan, tidak teraba benjolan disekitar
dada.

5
c. Perkusi : terdegar bunyi sonor.
d. Auskultasi : suara nafas tambahan ; ronki
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi : pergerakan dada simetris, tidak ada sianosis, CRT
kembali dalam 3 detik.
b. Palpasi : terjadi pelebaran iktus cordis teraba di ICS 7, nadi
91x/menit dan tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : Batas atas jantung berada di ics 2, batas bawah
jantung berada pada ICS 9 terdapat suara redup saat diperkusi
d. Auskultasi : S1 pada intercostal 5 sinistra dan S2 pada
intercosta 2 dextra tunggal, S3 setelah suara S2 pada intercosta
5 sinistra suara gallop.
6. Sistem Persyarafan
Inspeksi : Kesadaran klien sadar penuh dan dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan sekitar.
Pemeriksaan syaraf kranial :
N.I : Olfaktorius (daya penciuman) :
Pasien dapat membedakan bau yang dirasakan seperti bau parfum
dan minyak angin
N.II : Optikus (Tajam penglihatan):
Penglihatan klien mulai berkurang pada jarak 10 meter.
N.III : Okulomotoris (gerakam kelopak mata ke atas, kontriksi
pupil, gerakan otot mata):
Dilatasi reaksi pupil normal, refleks pupil klien pada saat ada
cahaya mengecil.
N.IV : Trochlearis (gerakan mata ke bawah dan ke dalam)
Klien bisa menggerakkan mata klien ke bawah dan ke dalam, tidak
ada gangguan dibagian mata.
N.V : Trigeminal (refleks kornea dan refleks kedip)
klien dapat memejamkan mata. Tidak ada gangguan pada kornea
kanan dan kiri.

6
N.VI : Abducend (deviasi mata ke lateral) :
Klien dapat menggerakkan bola mata ke samping kiri dan kanan.
N.VII : Facialis (gerakan otot wajah)
Tidak terdapat gangguan pada otot wajah.
N.VIII : Auditorius (pendengaran dan keseimbangan )
Pendengaran klien kurang jelas pada telinga kanan.
N.IX : Glosofaringeus :
Tidak ada gangguan dalam kemampuan menelan.
N.X : Vagus (refleks muntah dan menelan)
Tidak ada gangguan dalam kemampuan menelan.
N.XI:Accesorius (gerakan otot trapezius dan
sternocleidomastoideus)
Klien dapat menggerakkan kepala dan mengangkat bahu.
N.XII : Hipoglosus (gerakan lidah):
Respon lidah baik, klien bisa menggerakkan lidah dari sisi yang
satu ke yang lain. Klien dapat membedakan rasa asin, asam dan
manis.
7. Sistem Perncernaan
a. Inspeksi: tidak terlihat asites, gerakan andomen normal saat
inspirasi dan ekspirasi kondisi kulit abdomen baik
b. Palpasi: tidak teraba masa pada abdomen
c. Perkusi: timpani di semua kuadran
d. Auskultasi : bising usus 14x/menit
8. Sistem Muskuloskeletal
Klien mengatakan aktivitas klien mampu secara mandiri seperti
makan dan minum. Dan sebagian aktivitas dibantu oleh keluarga /
istri seperti mandi, ambulasi, mobilisasi dan eliminasi.
Skala kekuatan Otot
4 4
3 3
Keterangan

7
0 :Tidak berkontraksi
1 :Sedikit kontraksi atau sentakan ringan
2 :Bisa bergerak tapi tidak tahan lama
3 :Mampu melawan gravitasi tapi tidak tahan lama
4 :Mampu melawan gravitasi
5 :Mampu melawan gravitasi penuh/kuat
9. Sistem Integumen
Turgor kulit kembali dalam 3 detik, tidak ada sianosis, tidak ada
oedem pada ekstremitas atas dan bawah.
10. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi dan tidak ada
nyeri tekan.
11. Sistem Genitourinaria
Tidak ada kelainan pada genetalia, tidak ada nyeri saat BAK dan
BAB, tidak terpasang kateter.
II. Data penunjang
1. Lab (17/05/2019)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Homatologi
Ret-H
Hemoglobin 10,9 14,00-16,00
Lekosit 8.6 4,00-10,5
Eritrosit 4.18 4,10-6,00
Hematokrit 34.3 42,00-52,00
Trombosit 278 150-450
RDW-CV 13.2 12,1-14,0
MCV, MCH, MCHC
MCV 82,1 75,0-96,0
MCH 26,1 28,0-32,0
MCHC 31,8 33,0-37,0
Hitung Jenis
Basoft 0,3 0,0-0,1
Eosinofil 0,1 1.0-3.0
Gran% 69.5 50.0-81.0
Limfosit 16.3 20.0-40.0
Faal lemak dan jantung
CKMB 25 0-25
Hati dan Pankreas
SGOT 137 5-34

8
SGPT 72 0-55
Ginjal
Ureum 54 10-50
Kreatunin 0.50 0.72-1.25

2. Pemeriksaan rontgen

Hasil :
- Cor dilatasi,sinuses dan diafragma normal
- Pulmo ; tampak massa di suprahhilar kiri
Kesimpulan
- Curiga massa intrapulmonal
Saran
- CT scan
III. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Proses inflamasi Nyeri akut
- Klien mengatakan
nyeri dada dan sesak
P: nyeri saat
beraktivitas
Q: nyeri seperti
ditusuk
R: dada sebelah kiri
S: skala 4 (sedang) (1-
10)

9
T: hilang timbul 10-
15 menit, memberat
ketika beraktivitas

DO :
 klien tampak sesak
 R : 26x/m
 Spo2 98% (dengan
nasal kanul 2l/m)
 PMI melebar pada
ICS 7

Hasil rontgen :
Kardiomegali
(63%)+odem paru
minimal

2. Ds: Anoreksia Ketidak


Klien mengatakan seimbangan
tidak nafsu makan. nutrisi kurang
dari kebutuhan
Klien mengatakan
tubuh
perut mual dan
muntah jika
dipaksakan makan

Do:
1. Klien tampak
kurus
2. Porsi makan tidak
pernah habis
3. Muntah (+)

10
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut bd proses inflamasi
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia

V. Nursing Care Planning (NCP)


No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (Nursing Outcome) (Nursing Intervention
Classication)

1. Nyeri dada (akut) Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV dan SPO2
bd penurunan keperawatan 1x6 jam diharapkan 2. observasi verbal dan
suplai ke miocard nyeri berkurang nonverbal
Kriteria hasil 3. Manajemen nyeri dengan
Indikator IR ER teknik nonfarmakologi
(relaksasi nafas dalam)
1. melaporkan tidak 3 4
4. memaksimalkan ventilasi
ada nyeri/nyeri
dengan posisi semi fowler
berkurang
5. Kolaborasi medis
2. Frekuensi nyeri 3 4
3. Pernyataan nyeri 3 4
4. TTV dalam batas 3 4
normal
5. Klien tampak 4 5
tenang

Ket :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan

11
5. Tidak ada keluhan

2. Ketidakseimbangan Setelah dilakuakn tindakan NUTRITION


nutrisi kurang dari keperawatan selama 2 x 24 jam MANAGEMENT
kebutuhan tubuh diharapkan kebutuhan nutrisi 1. Kaji adanya alergi makanan
b/d anoreksia. terpenuhi 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
Kriteria hasil : untuk menentukan jumlah

Indikator IR ER kalori dan nutrisi


3. Anjurkan pasien untuk
1. Adanya 3 4
meningkatkan protein dan
peningkatan
vitamin C
BB sesuai
4. Yakinkan diet yang dimakan
dengan tujuan
tinggi serat untuk mencegah
2. BB ideal 3 4
konstipasi
sesuai dengan
5. Berikan makanan yang
TB
terpilih (sudah
3. Mampu 3 4
dikonsultasikan dengan ahli
mengidentifik
gizi)
asi kebutuhan
6. Monitor jumlah nutrisi dan
nutrisi
kandungan kalori
4. Tidak ada 3 4
7. Kaji kemampuan pasien
tanda-tanda
untuk mendapatkan nutrisi
malnutrisi
yang dibutuhkan
5. Tidak terjadi 3 4
penurunan BB
yang berarti

VI. Implementasi Keperawatan


No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Nyeri akut bd proses 1. Memonitor TTV dan SPO2 S:

12
inflamasi Hasil : Klien mengatakan nyeri perut
TD : 130/100 mmHg dan sesak berkurang
R : 26x/m P: nyeri saat beraktivitas
Spo2 : 95% (dengan nasal Q: nyeri seperti ditusuk
kanul 2l/m) R: dada sebelah kiri
N : 99x/m S: skala 3 (ringan) (1-10)
S; 36,2ºC T: hilang timbul 10-15 menit,
2. Observasi verbal dan nonverbal memberat ketika beraktivitas
Hasil : O:
Klien menyatakan nyeriperut Klien tampak tenang
dan sesak, klien tampak lemah R : 24x/m
P : nyeri saat aktivitas Spo2 95% (dengan nasal kanul
Q: nyeri seperti ditusuk 2ltr)
R: dada sebelah kiri PMI melebar pada ICS 7
S; skala 4 sedang
Hasil rontgen : Kardiomegali
T : hilang timbul 10-15 menit
(63%)+odem paru minimal
ketika aktivitas
A : Masalah teratasi sebagian
3. Manajemen nyeri dengan
Kriteria hasil
teknik nonfarmakologi
Indikator IR ER
(relaksasi nafas dalam)
Hasil : klien melakukan 1. melaporkan 3 4
relaksasi napas dalam tidak ada
4. memaksimalkan ventilasi nyeri/nyeri
dengan posisi berkurang
hasil : posisi semi fowler 2. Frekuensi 3 4
5. Kolaborasi medis nyeri
Inj : furosemid 3. Pernyataan 3 4
nyeri
4. TTV dalam 3 4
batas normal
4
5. Klien tampak 4

13
tenang

P : lanjutkan intervensi
2. Ketidakseimbangan NUTRITION MANAGEMENT S: Pasien mengatakan
nutrisi kurang dari 1. Mengkaji adanya alergi penurunan nafsu makan,
kebutuhan tubuh b/d makanan mual dan kadang-kadang
anoreksia. Hasil : pasien tidak memiliki muntah.
alergi makanan O:
2. Mengkolaborasi dengan ahli 1) Pasien tampak enggan
gizi untuk menentukan jumlah makan
kalori dan nutrisi 2) Pasien tampak makan
Hasil : diet BB RL RP sambil berbaring ditempat
3. Memonitor jumlah nutrisi tidur
Hasil : pasien hanya makan 2-3 3) Pasien hanya makan 2-3
sendok saja dari porsi yang sendok saja dari porsi yang
disediakan disediakn
4. Memonitor Berat badan 4) BB sebelum sakit 47 kg
Hasil : sebelum sakit : 47 kg 5) BB selama sakit : 45 kg
Selama sakit : 45 kg 6) Diet BB RL RP
7) TTV
TD: 100/80
N: 95x/menit
R:28x/memit
T: 36.9 oC
A : Masalah belum teratasi
Kriteria hasil :
Indikator IR ER

1. Adanya 3 3
peningkatan
BB sesuai

14
dengan
tujuan
2. BB ideal 3 3
sesuai dengan
TB
3. Mampu 3 3
mengidentifik
asi kebutuhan
nutrisi
4. Tidak ada 3 3
tanda-tanda
malnutrisi
5. Tidak terjadi 3 3
penurunan
BB yang
berarti
P :Intervensi dan implementasi
dilanjutkan.
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
2. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
3. Memonitor BB
4. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan

15
VII.CATATAN PERKEMBANGAN

NO HARI/TGL DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
1 Kamis Nyeri akut bd proses PAIN MANAGEMEN
S: Pasien mengatakan masih
23-05-2019 inflamasi 1) Melakukan pengkajian
merasakan nyeri pada
14.30 Wita nyeri secara
ketiak kiri dan pusing
konprehensif termasuk
dikepala
lokasi karakteristik,
O:
durasi, frekuensi,
1) Pasien tampak lemah
kwalitas, dan faktor
berbaring ditempat tidur
presipitasi:
2) Pasien tampak meringis
Hasil pengkajian:
kesakitan
P : Memejamkan
3) Skala nyeri sedang 3 (1-5)
mata
4) Tanda-tanda vital
Q :Nyeri seperti
TD : 130/80 mmHg
ditusuk-tusuk
N: 98x/menit
R : nyeri bagian perut
R:22 x/memit
S : Skala nyeri sedang
T: 36.6o C
3 ( 1-5)
5) Kolaborasi pemberian obat
T : Nyeri hilang
analgetik
timbul ± 2-3 menit
A : Masalah belum teratasi
2) Mengatur posisi
Kriteria hasil :
nyaman
Indikator I ER
Hasil : Posisi Supinasi
R
3) Mengajarkan teknik
1. Melaporkan 3 3
non farmakologi:
adanya nyeri
Hasil: Melakukan
2. Frekuensi 3 3
kompres air hangat di
nyeri
perut
3. Ekspresi 3 3
4) Mengkolaborasikan

16
dengan dokter nyeri pada
pemberian obat: wajah
4. Posisi tubuh 3 3
protektif
P :Intervensi dan implementasi
dilanjutkan.
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara konprehensif
2. Mengajarkan teknik non
farmakologi:
3. Memberikan obat analgetik
untuk mengurangi nyeri
4. Mengkolaborasikan dengan
dokter pemberian obat
2 Kamis Ketidakseimbangan NUTRITION S: Pasien mengatakan
23-05-2019 nutrisi kurang dari MANAGEMENT penurunan nafsu makan,
14.30 Wita kebutuhan tubuh b/d 1. Mengkaji adanya alergi mual dan kadang-kadang
anoreksia makanan muntah.
Hasil : pasien tidak O:
memiliki alergi 1. Pasien tampak enggan
makanan makan
2. Mengkolaborasi dengan 2. Pasien tampak makan
ahli gizi untuk sambil berbaring ditempat
menentukan jumlah tidur
kalori dan nutrisi 3. Pasien hanya makan 2-3
Hasil : diet BB RL RP sendok saja dari porsi yang
3. Memonitor jumlah disediakn
nutrisi 4. BB sebelum sakit 47 kg
Hasil : pasien hanya 5. BB selama sakit : 45 kg
makan 2-3 sendok saja 6. Diet BB RL RP

17
dari porsi yang 7. TTV
disediakan TD: 100/80
4. Memonitor Berat badan N: 95 x/menit
Hasil : sebelum sakit : R:28x/memit
47 kg T: 36.9oC
Selama sakit : 45kg A : Masalah belum teratasi
Kriteria hasil :
Indikator IR ER

1. Adanya 3 3
peningkatan
BB sesuai
dengan tujuan
2. BB ideal 3 3
sesuai dengan
TB
3. Mampu 3 3
mengidentifik
asi kebutuhan
nutrisi
4. Tidak ada 3 3
tanda-tanda
malnutrisi
5. Tidak terjadi 3 3
penurunan
BB yang
berarti

P :Intervensi dan implementasi


dilanjutkan.
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah

18
kalori dan nutrisi
2. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
3. Memonitor BB
4. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

NO HARI/TGL DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM KEPERAWATAN
1 JUMAT Nyeri akut bd proses PAIN MANAGEMEN S: Pasien mengatakan masih
24-05-2019 inflamasi 1) Melakukan pengkajian merasakan nyeri pada
14.30 Wita nyeri secara ketiak kiri dan pusing
konprehensif termasuk dikepala
lokasi karakteristik, O:
durasi, frekuensi, 1) Pasien tampak lemah
kwalitas, dan faktor berbaring ditempat tidur
presipitasi: 2) Pasien tampak meringis
Hasil pengkajian: kesakitan
P : Memejamkan 3) Skala nyeri sedang 3 (1-5)
mata 4) Tanda-tanda vital
Q :Nyeri seperti TD : 130/80 mmHg
ditusuk-tusuk N: 98x/menit
R : nyeri bagian perut R:22 x/memit
S : Skala nyeri sedang T: 36.6o C
3 ( 1-5) 5) Kolaborasi pemberian obat
T : Nyeri hilang analgetik
timbul ± 2-3 menit A : Masalah belum teratasi
2) Mengatur posisi Kriteria hasil :
nyaman Indikator IR ER

19
Hasil : Posisi Supinasi 1.Melaporkan 3 3
3) Mengajarkan teknik adanya nyeri
non farmakologi: 2.Frekuensi nyeri 3 3
Hasil: Melakukan 3.Ekspresi nyeri 3 3
kompres air hangat di pada wajah
perut 4.Posisi tubuh 3 3
4) Mengkolaborasikan protektif
dengan dokter P :Intervensi dan implementasi
pemberian obat: dilanjutkan.
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara konprehensif
2. Mengajarkan teknik non
farmakologi:
3. Memberikan obat analgetik
untuk mengurangi nyeri
4. Mengkolaborasikan dengan
dokter pemberian obat
2 JUMAT Ketidakseimbangan NUTRITION S: Pasien mengatakan masih
24-05-2019 nutrisi kurang dari MANAGEMENT mengalami penurunan nafsu
14.30 Wita kebutuhan tubuh b/d 1. Mengkaji adanya alergi makan, sering mual sehabis
mual dan muntah makanan makan
Hasil : pasien tidak O:
memiliki alergi 1. Pasien tampak enggan
makanan makan
2. Mengkolaborasi dengan 2. Pasien tampak makan
ahli gizi untuk sambil berbaring ditempat
menentukan jumlah tidur
kalori dan nutrisi 3. Pasien hanya makan 2-3
Hasil : BB RL RP sendok saja dari porsi yang
3. Memonitor jumlah disediakn

20
nutrisi 4. BB sebelum sakit 47 kg
Hasil : pasien hanya 5. BB selama sakit : 45 kg
makan 2-3 sendok saja 6. Diet BB RL RP
dari porsi yang 7. TTV
disediakan TD: 120/80
4. Memonitor Berat badan N: 98 x/menit
Hasil : sebelum sakit : R:22x/memit
47 kg T: 36.6oC
Selama sakit : 45 kg A : Masalah belum teratasi
Kriteria hasil :
Indikator IR ER

1. Adanya 3 3
peningkatan
BB sesuai
dengan tujuan
2. BB ideal 3 3
sesuai dengan
TB
3. Mampu 3 3
mengidentifik
asi kebutuhan
nutrisi
4. Tidak ada 3 3
tanda-tanda
malnutrisi
5. Tidak terjadi 3 3
penurunan
BB yang
berarti

P :Intervensi dan implementasi

21
dilanjutkan.
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
2. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
3. Memonitor BB
4. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

22
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41834/4/Chapter%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44553/3/Dinda_Welltsazia_Rindhi_22010110120110_B
AB2KTI.pdf
Astarida, R. 2010. Systemis Lupus Arythematosus,
(https://ratihastarida.wordpress.com/2010/03/30/systemic-lupus-erythematosus-
sle/), diakses pada 06 April 2016.
Wahono, S. 2012. Manifestasi klinis lupus eritematosus sistemik les dan
diagnosisnya, (http://singgihwahono.lecture.ub.ac.id/2012/04/manifestasi-klinis-
lupus-eritematosus-sistemik-les-dan-diagnosisnya/), diakses pada 06 April 2016
Ariotejo, B. 2009. Systemic Lupus Serythematosus (SLE) ,
(https://bimaariotejo.wordpress.com/2009/06/07/systemic-lupus-erythematosus-
sle/), dikases pada 06 April 2016.

23

S-ar putea să vă placă și