Sunteți pe pagina 1din 17

BAB I

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Masa dewasa awal dan menengah merupakan masa yang penuh tantangan,
penghargaan, dan krisis. Tantangan yang dimaksud termasuk keinginan untuk bekerja
dan membentuk keluarga. Orang dewasa juga menghadapi masa krisis seperti peduli
pada proses penuaan orang tua mereka, kemungkinan kehilangan pekerjaan dalam setiap
perubahan kondisi ekonomi, serta mengurus kebutuhan perkembangan mereka dan
anggota keluarganya.

Masa dewasa awal merupakan periode antara usia belasan akhir sampai akhir usia tiga
puluhan (Edelman dan Mendle, 2002). pada tahun 2005, sebesar 27% dari total populasi
adalah dewasa awal (U.S. Cencus Bureau, 2004). Pada masa dewasa awal ini, individu
mulai berpisah dari keluarga asalnya, membangun karier, memutuskan kapan akan
menikah dan berkeluarga, atau memilih untuk tetap sendiri. Individu pada masa dewasa
awal beradaptasi dengan pengalaman baru dan kebebasan untuk didapatkan.

Setiap individu akan mengalami proses perkembangan yang tidak akan dapat ditolak,
terlepas dari kehendak individu yang bersangkutan. Masa dewasa adalah masa dimana
individu telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya dalam
masyarakat bersama begitupun dengan orang dewasa lainnya. Secara fisik, seorang
dewasa menampilkan profil yang sempurna dalam arti bahwa pertumbuhan dan
perkembangan aspek-aspek secara fisiologis telah mencapai posisi puncak. Mereka
memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima sehingga dalam melakukan berbagai
kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik, cepat,dan proaktif.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Definisi
Masa Dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang hidup yang ditandai
dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu:
1. Masa Dewasa Awal (20-40 tahun)
Merupakan masa peralihan dari ketergantungn ke masa mandiri baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan.
Ciri khas dewasa awal yaitu:
a. Usia Reproduktif: Siap menjadi orang tua dan mengasuh anak
b. Usia pemantapan kedudukan dalam pola hidup. Misal: Dalam dunia kerja,
perkawinan, da memainkan peran sebagai orang tua.

2. Masa Dewasa Madya (40-65 tahun)


Masa dimana menurunnya perubhan-perubahan fisik yang jelas nampak pada
setiap individu. Ciri khas dewasa madya yaitu:
a. Masa yang ditakuti: Adanya perubahan yang menuju kemunduran
b. Masa penyesuaian terhadap berbagai kondisi tubuh yang berubah

3. Masa Dewasa Akhir (65 tahun keatas)


Masa dimana kemampuan fisik dan bahkan psikologis cepat menurun. Ciri khas
dewasa akhir yaitu:
a. Terjadinya periode kemunduran baik fisik maupun mental
b. Penurunan terhadap kondisi tubuh

II. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)


Tahap ini dimulai pada saat yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali
keluarga untk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup mandiri.

Tahap perkembangan Tugas perkembangan


Keluarga dengan anak dewasa  memperluas keluarga inti menjadi
(pelepasan) keluarga besar
 mempertahankan keintman
pasangan
 membantu orang tua suami atau
istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua
 membantu anak untuk mendiri di
masyarakat
 Penataan kembali peran dan
keiatan rumah tangga
Keluarag mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan
tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Pada saat semua anak
meninggalkan rumah pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami
istri seperti fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak
karena anak-anak tidak tinggal serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orang tua
perlu melakukan aktivitas kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap
memelihara hubungan dengan baik.

III. Klasifikasi perkembangan masa dewasa


1. Masa dewasa awal: keintimsn versus isolasi
Pada masa dewasa awal, individu menghadapi pilihan tentang pekerjaan,
pendidikan, hubungan, lingkungan tempat tinggal, dan kemandirian mereka.
Individu dewasa muda sering kali bekerja keras untuk mencapai kemandirian
vinansial dan emosional dari keluarga asal mereka. Mereka mulai menetapkan
tujuan hidup dan nilai, sikap mereka dapat berubah dikemudian hari. Keintiman
versus isolasi merupakan tantangan pada tahap ini. Individu memilih untuk
membina hubungan dengan orang lain (keintiman) atau untuk tetap memisahkan
diri (isolasi) dari orang lain. Perkembangan dimasa dewasa awal meliputi:
a. Meninggalkan rumah: keputusan penting yang harus dibuat oleh individu
dewasa muda adalah terkait dengan meninggalkan rumah keluarga mereka.
Beberapa individu dewasa muda menghadapi masalah keuangan yang
memaksa mereka kembali kerumah keluarga asal mereka untuk sementasi
wakttu.
b. Memilih karir: pilihan pekerjaan saat berkaitan dengan latar belakang
pendidikan. Pilihan pekerjaan dan latar belakang pendidikan berkaitan dengan
situasi ekonomi, tujuan, kemampuan dan minat individu.
c. Mencari jati diri: keluarga, teman sebaya, dan sikap budaya dilingkungan
sekitar mempengaruhi kemampuan semua individu untuk menetapkan jati diri.
Individu menghadapi dilemma saat mereka merasa bahwa pilihan mereka
tidak lagi dapat diubah atau bahwa keputusan tersebut meninggalkan masalah
seumur hidup.
d. Membina hubungan orang dewasa: individu yang menjalani kehidupan pada
akhir masa remaja dan pada masa dewasa awal dikelilingi oleh individu yang
berusia sama dan memiliki pola pikir serupa. Seiring waktu mereka
membentuk pertemanan baru dan hubungan akrab yang memberi dukungan
dan pemahaman. Hubungan tersebut meilputi hubungan dengan rekan kerja,
hubungan homoseksual maupun heteroseksual. Beberapa orang dewasa tinggal
bersama orang tua atau kerabat lain untuk mendapat dukungan sosial.
e. Membina keluarga: secara umum, masyarakat masih berharap sebagian besar
individu dewasa menikah dan membentuk keluarga. Banyak individu dewasa
menunda perkawinan atau memiliki anak hingga mereka menginjak usia 30
tahun, lebih memilih mengejar karir dan merasa aman secara finansial terlebih
dahulu. Bagi banyak pasangan, pembagian tugas meiliputi berbagai tanggung
jawab pengasuh anak, memampukan ibu dan ayah unuk membina hubungan
dekat dengan anak-anak mereka. Partisipasi kedua orang tua dalam tugas
sekolah dan membesarkan anak sering kali berkontribusi pada terciptanya unit
keluarga yang kuat.
f. Memperbaruhi komitmen: saat individu dewasa masuk usia 30 tahun, rasa
gelisah, bingung, dan ragu menjadi sering muncul. Dari usia sekitar 28 dan 32
tahun, individu sering kali mebuat keputusan baru dan memperbaruhi
komitmen mereka. Individu dewasa tersebut menyadari bahwa mereka dapat
membuat keputusan mandiri berdasarkan perasaan mereka, dan bukan
berdasarkan kepercayaan orang lain.
g. Menghadapi transisi: banyak perubahan terjadi saat individu dewasa
mendekati masa dewas pertengahan. Saat usia mereka bertambah lanjut, mulai
tterjadi banyak perubahan pada gaya hidup tersebut. Anak yang dahulu
menjadi fokus perhatian dan persoaalan sudah besar dan meninggalkan rumah.
Proses tubuh berubah, dan kemampuan fisik mulai melambat dan menurun.
2. Masa Dewasa Menengah
Pada masa dewasa menengah, individu melakukan konstribusi berkelanjutan
melalui keterlibatan dengan orang lain. Secara umum usia dewasa menengah
dimulai dari awal sampai pertengahan usia 30-an dan sampai akhir usia 60-an,
sesuai dengan fase “tenang” atau settling down dan fase ”tahun keberhasilan”
payoff years dari teori perkembangan Levinson. Selama periode ini, individu
telah meraakan pengalaman dan penghargaan baik dalam karir ataupun
kehidupan personalnya. Banyak individu dewasa menengah banyak memenuhi
kesenangan tersendiri saat membantu anak-anak mereka atau individu lain yang
lebih muda untuk menjadi individu yang produktif dan bertanggung jawab.
a. Perubahan Fisik
perubahan fisiologis mayor terjadi antara usia 40-65 tahun, oleh karena
itu, penting untuk memeriksa status kesehatan individu dewasa menengah.
Pengkajian yang menyeluruh akan memberikan petunjuk promosi
kesehatan,rencana, dan implikasi tindakan apa yang dibutuhkan segera.
Menyajikan perubahan perkembangan normal yang dapat dijadikan
pedoman saat melakukan pemeriksaan fisik. Perubahan yang paling
terlihat adalah rambut memutih, kulit keriput, dan penebalan pinggang.
Penurunan fungsi pendengaran dan ketajamam penglihatan sering
ditemukan pada periode ini.
b. Perubahan Kognitif
Perubahan fungsi kognitif pada individu dewasa menengah jarang terjadi,
kecuali jika ada penyakit atau trauma. Beberapa individu dewasa
menengah masuk program pendidikan atau kejuruan untuk
mempersiapkan diri mereka dengan keterampilan dan informasi baru
untuk memasuki dunia kerja atau perubahan pekerjaan.
c. Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial pada individu dewasa menengah melibatkan
peristiwa yang diharapkan, seperti anak-anak yang keluar dari rumah,
sampai peristiwa yang tidak diharapkan, seperti perceraian atau kematian
seorang teman dekat. Kaji perubahan mayor kehidupan yang terjadi pada
setiap individu dewasa menengah yang dirawat. Pertimbangkan juga
dampak dari perubahan tersebut yang memengaruhi status kesehatan
individu termasuk faktor psikososial seperti mekanisme adaptasi dan
sumber dukungan sosial.
3. Masa dewasa akhir
Perkembangan maturasi terjadi selama masa dewassa akhir. Perubahan fisik
yang mulai terjadi pada masa dewasa pertengahan akan terus terjadi.
Perubahan fisik tersebut berkaitan dengan situasi hidup, dan perkembangan
psikososial. Perubahan fisik yang umum meliputi perubahan penglihatan,
kekuatan otot, dan fungsi reproduksi. Perkembangan psikososial beradaptasi
saat individu belajar untuk melaksanakan fungsi didalam keterbatasan baru
mereka. Ilmu yang mempelajari tentang proses penuaan dalam semua
dimensinya (visi, psikologis, ekonomi, sosiologis, dan spiritual) disebut
gerentologi. Gerentologi atau geriatrik adalah ilmu yang mempelajari masalah
dan perawatan medis yang berkaitan dengan individu dewasa akhir.
Perkembangan masa dewasa akhir meliputi:
a. Perubahan fisik: banyak perubahan seiring penuaan berdasarkan pada
perubahan fisik umum seperti penurunan fungsi organ, perubahan
ketajaman penglihatan dan pendengaran, penurunan masa reaksi, gaya
berjalan tidak stabil, sendi kaku, peningkatan kehilangan fisik dan emosi,
penurunan kemampuan untuk pulih dari cedera.
b. Pertimbangan psikososial: dewasa akhir biasanya ingin tetap mandiri
dalam waktu lama semaksimal mungkin. Kemandirian tidak selalu berarti
tinggal sendiri. Namun, kemandirian berarti tetap memiliki kendali
terhadap aspek mayor dalam kehidupan. Tiga elemen untuk
mempertahankan kemandirian adalah kesehatan, stabilitas keuangan, dan
sumber sosial.
c. Aspek persoalan: sebagian besar dewasa akhir merupakan orang dewasa
yanga ktif dan sehat terkdang orang salah menganggap proses penuaan
normal sebagai tanda penyakit. Area persoalan meliputi fakta bahwa
besarnya mortalitas dan morbiditas individu yang menua berkaitan baik
langsung maupun tidak langsung dengan penyakit atau gangguan yang
dapat dicegah.
d. Kerja, pension, dan aktifitas: dewasa akhir harus menyadari bahwa
aktivitas penting untuk hidup. Merka harus memilih dan merencanakan
aktivitas yang akan mebuat mereka senang dan bahagia. Beberapa dewasa
akhir tetap bekerja diluar rumah atau menjadi konsultan dari rumah.
Dewasa akhir memilih pensiun, melancong, dan menghabiskan waktu
bersama dengan pasangan, cucu, dan kerabat lain. Partisipasi dalam
aktivitas sukarela sangat menyebangkan untuk dewasa akhir.
e. Stress dan kehilangan: masalah kesehatan jiwa dapat meningkat seiring
usia akibat akumulasi stressor fisik dan psikologis. Banyak stressor yang
mempengaruhi populasi lansia. Perubahan fisik, keuangan, dan dinamika
keuangan merupakan stressor yang tinggi. Individu yang mencoba untuk
beradapasi dengan stress sebagaimana yang mereka lakukan dimasa lalu
dapat merasa bahwa banyaknya pilihan yang tersedia saat mereka muda
tidak lagi tersedia.
f. Spiritualitas: saat menua dan melewati ahap perkembangan, inddividu
sering kali memiliki kesempatan untuk mengali sisi spiritual sifat mereka
dan mengevaluasi kembali kebutuhan spiritual mereka. Spiritualitas dapat
didefinisikan sebagai perasaan personal yang berkaitan dengan hubungan
individu dengan kekuatan kehidupan non material yang bersifat ketuhanan
atau pemilik kekuasaan yang lebih tinggi. Prinsip dan kepercayaan agama
dan spiritualitas menjadi sumber penting pelipur lara individu. Agama dan
spiritualitas juga dapat menjadi bagian dalam mencapaai integritas.
g. Mortalitas: kematian pasangan dan teman sebaya menyebabkan lansia
membayangkan kemaian atau mortalitas diri mereka sendiri. Individu
bersiap menghadapi kematian dengan cara yang berbeda.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DEWASA

I. Pengkajian
1. Data Biografis
- nama
- usia
- ras
- suku
- alamat dan nomor telepon
- status pernikahan
- anak dan keluarga di rumah ( apabila bukan keluarga, orang terdekat lain)
- pekerjaan
- alat transportasi ke fasilitas perawatan kesehatan, apabila berhubungan dengan
keadaan rumah dan ukuran serta tipe komunitas

II. Alasan kunjungan

Suatu pernyataan yang menjelaskan alasan kunjugan klien atau keluhan utama,
dituliskan dalam bentuk kata-kata klien sendiri.

III. Status kesehatan saat ini


masalah kesehatan utama klien saat ini apabila ada penyakit, catat analis gejala.
1. kapan klien terakhir kali dalam kondisi sehat
2. tanggal awitan masalah
3. karakter keluhan
4. sifat awitan masalah
5. perjalanan masalah
6. dugaan klien tentang faktor yang mempresipitasi masalah
7. lokasi masalah
8. hubungan dengan gejala lain tubuh, posisi tubuh, dan aktivitas
9. pola masalah
10. upaya klien untuk mengobati
11. kemampuan koping

IV. Data kesehatan saat ini


obat-obatan yang digunakan saat ini :
1. tipe (resep, obat-obatan yang dijual bebas, vitamin, dll.)
2. diresepkan oleh siapa
3. kapan pertama kali di resepkan
4. jumlah perhari
5. masalah
alergi (deskripsikan agens dan reaksi yang muncul
1. obata-obatan
2. makanan
3. substansi kontak
4. jumlah perhari
5. masalah
pemeriksaan terakhir ( dokter/klinik, temuan, nasihat, instruksi )
1. fisik
2. gigi
3. penglihatan
4. pendengaran
5. EKG
6. radiografi dada
7. pap smear ( untuk wanita )
8. tes tuberkulin interdermal
status imunisasi ( tanggal atau tahun imunisasi terakhir)
1. tetanus, difteria, pertusis
2. gondongan
3. rubela, rubeola
4. polio
5. influenza
6. hepatitis B
7. cacar air
8. penyakit lyme

V. status kesehatan lampau


setiap hal dinyatakan secara terpisah, pemeriksa harus membuat ringkasan dan
mencatat data secara kronologis :
- penyakit pada masa kanak-kanak : rebeola, rubela, gondongan, pertusis,
demam skarlet, cacar air, sakit tenggorokan yang di akibatkan bakteri
streptokokus
- penyakit kronis atau penyakit serius : demam skarlet, diabetes, masalah ginjal,
hipertensi, anemia sel sabit, gangguan kejang, infeksi darah.
- kecelakaan atau cedera serius : cedera kepala, fraktur, luka bakar, trauma lain.
- rawat inap : deskripsi rawat inap, meliputi alasan masuk, lokasi, pemberi
perawatab utama, durasi
- operasi : apa, dimana, kapan, mengapa, oleh siapa
- kesehatan emosi : masalah lampau, bantuan yang di cari, pemberi dukungan
- riwayat obstersi
1. kehamilan komplit : jumlah, perjalanan kehamilan, perjalanan
pascapartum, dan kondisi, berat, dan jenis kelamin setiap anak
2. kehamilan tidak komplit : durasi, terminasi, kondisi (termasuk aborsi dan
lahir mati )
3. ringkasan komplikasi
A. riwayat keluarga
anggota keluarga meliputi sedarah klien, pasangan, dan anak-anak. pewawancara
spesifik harus mengkaji tentang kakek-nenek dari ayah dan ibu klien, orang tua,
bibi, paman, pasangan, dan anak-anak juga tentang ksehatan umum, faktor-faktor
stress, dan penyakit yang di derita anggota keluarga lainnya. pertanyaannya harus
mencakup survei berikut : penyakit alzheimer, kanker, diabetes, penyakit jantung,
penyakit endokrin, hipertensim epilepsi ( atau gangguan kejang ), stress emosi,
penyakit mental, kelambatan perkembangan, alkoholisme, penyakit endokrin,
anemia sel sabit, penyakit ginjal, keterbatasan yang tidak lazim, masalah kronis
lain.

B. tinjauan ulang sistem fisiologis


tujuan komponen data dasar ini ialah untuk mengumpulkan informasi tentang
bagian-bagianatau sistem tubuh, dan fungsinya. umum tercermin dari deskripsi
terdahulu mengenai status kesehatan saat ini
1. pola keletihan
2. olahraga dan toleransi berolahraga
3. riwayat episode kelemahan, apabila ada
4. riwayat demam, pengeluaran keringat, apabila ada
5. frekuensi flu, infeksi, atau penyakit
6. kemampuan untuk melakukan aktivitas

Nutrisi :

1. berat rata-rata, maksimum, dan minimum klien selama satu bulan, satu tahun, dan
lima tahun terakhir
2. riwayat peningkatan atau penurunan berat badan ( dalam hitungan waktu ). upaya
khusus untuk mengubah berat badan
3. riwayat diet selama 24 jam ( akan bermanfaat apabila anda mengirimkan klien sebuah
daftar untuk diisi sebelum kunjungan dilakukan )
4. praktik keagamaan atau budaya tentang asupan makanan
5. nafsu makan saat ini
6. deviasi ekstrem dalam aktifitas fisik yang akan memengaruhi nafsu makan ( misalnya,
pengaruh atletik atau imobilisasi )
7. indiviu yang membeli atau yang menyiapkan makanan
8. individu yang biasa makan bersama klien
9. ketersediaan uang untuk membeli makanan yang disukai
10. status tentang kemampuan klien untuk mengunyah, kondisi gigi atau gigi palsu
11. evaluasi diri klien tentang status nutrisi

integumen :

1. kulit
a. penyakit kulit, masalah, lesi, ( luka, memar, ulkus )
b. pertumbuhan kulit, tumor, massa
c. kekeringan, pengualaran keringat, dan bau yang berlebihan
d. perubahan pigmentasi atau perubahan warna
e. pruritus ( gatal )
f. perubahan tekstur
g. perubahan suhu
2. rambut
a. perubahan jumlah, tekstur, karakter
b. alopesia ( kerontokan rambut )
c. penggunaan perwarna rambut
3. kuku
a. perubahan penampilan, perubahan tekstur
kepala
a. nyeri kepala, ( karakteristik, termasuk frekuensi, tipe, lokasi, durasi, cara
perawatan )
b. trauma signifikan masa lampau
c. pusing
d. sinkop
mata
a. rabas ( karakteristik )
b. riwayat infeksi, frekuensi, terapi
c. pruritus
d. lakrimasi ( pengeluaran air mata yang berlebihan )
e. nyeri di bola mata
f. bintik ( partikel lepas yang ada di dalam bola mata )
g. bengkak di sekeliling mata
h. katarak, glaukoma
i. sensasi yang tidak lazim atau kedutan
j. perubahan penglihatan
k. penggunaan peralatan prostetik atau korektif
l. diplopia ( penglihatan ganda )
m. penglihatan kabur
n. fotofobia
o. kesulitan membaca
p. gangguan aktifitas sehari-hari
telingan
a. nyeri ( karakteristik nyeri )
b. serumen ( kotoran telinga )
c. infeksi
d. perubhan pendengaran
e. penggunaan peralatan prostetik
f. peningkatan sensitivitas terhadap keributan lingkungan
g. vertigo
h. berdenging dan suara retak
i. kebiasaan perawatan
j. gangguan aktivitas sehari-hari
hidung, nasofaring, dan sinus paranasal
a. rabas ( karakteristik )
b. epistaksis
c. alergi di sinus
d. tetesan cairan yang keluar dari dalam hidung
e. bersin-bersin
f. kemampuan penciuman secara umum
mulut dan tenggorokan
a. luka tenggorokan ( karakterisitik )
b. lesi di lidah atau di mulut
c. perdarahan gusi
d. suara serak
e. perubahan suara
f. penggunaan peralatan prostetik ( gigi palsu, jembatan )
g. perubahan mengecap rasa
h. kesulitan mengunyah
i. kesulitan menelan
j. pola hygien gigi
leher
a. pembesaran nodus
b. pembengkakan, masa
c. nyeri tekan
d. keterbatasan gerak
e. kekakuan
payudara
a. nyeri atau nyeri tekan
b. pembengkakan
c. rabas dari puting
d. perubahan pada puting susu
e. benjolan atau lesung
f. karakteristik yang tidak lazim
g. tanggal mamogram
h. pemeriksaan payudara ( pola, frekuensi )
kardiovaskuler
1. kadiovaskuler
a. palpitasi
b. murmur jantung
c. riwayat penyakit jantung
d. hipertensi
e. nyeri dada ( karakter dan frekuensi )
f. sesak napas
g. ortopnea
h. dispnea nokturnal paroksimal
2. vaskular perifer
a. dingin, mati rasa
b. perubahan warna
c. edema perifer
d. varises
e. klaudikasi intermiten

pernapasan :

1. riwayat asma
2. masalah pernapasan lain ( kapan, faktor presipitasi )
3. produksi sputum
4. hemoptisis
5. batuk kronis ( karakteristik )
6. sesak napas ( faktor presipitasi
7. keringat malam
8. mengi atau bunyi yang muncul saat bernapas

hematolimfatik :

1. pembengkan pada nodus limfe


2. perdarahan berlebihan atau mudah memar
3. perekia, ekimosis
4. anemia
5. transfusi darah
6. keletihan berlebihan
7. pajanan pada radiasi

saluran cerna :

1. idosinkrasis makanan
2. perubahan pengecap
3. afagopraksia atau disfagia ( ketidakmampuan untuk menelan
4. tidak dapat menelan atau nyeri ( terkait dengan makan ? )
5. pirosis ( sensasi terbakar pada esofagus dan lambung karena eruktasi asam )
6. riwayat ulkus
7. mual/muntah ( waktu, derajat, faktor presipitasi atau faktor terkait )
8. hematemesis
9. ikterus
10. asites
11. kebiasaan buang air besar ( diare/konstipasi )
12. karakteristik feses
13. perubahan kebiasaan buang air besar
14. hemoroid ( nyeri, pendarahan, jumlah )
15. diskezia ( konstipasi akibat kebiasaan mengabaikan stimulus untuk defekasi )
16. penggunaan zat-zat bantuan untuk memfasilitasi pengeluaran feses atau untuk
menerima makan ( apa, berapa, sering )

perkemihan :

1. karakteristik urine
2. riwayat batu ginjal
3. keraguan untuk berkemih ( hesitancy )
4. frekuensi berkemih ( dalam 24 jam )
5. perubahan aliran urinasi

Genetalia

1) Umum
a. Lesi
b. Rabas
c. Bau
d. Nyeri, rasa terbakar, pruritus
e. Riwayat penyakit akibat hubungan seksual
f. Kepuasan dalam aktifitas seksual
g. Metode keluarga berencana yang digunakan
h. Sterilisasi
2) Pria
a. masalah prostat
b. praktik pemeriksaan mandiri penis dan skrotum
3) Wanita
a. Riwayat menstruasi (usia awitan, periode menstruasi terakhir[LMP], durasi
dan lumlah aliran,masalah)
b. Amenore (tidak mengalami mens)
c. Menoragia (menstruasi yang berlebihan)
d. Dismenore (menstruasi yang menimbulkan nyeri), metode pengobatan
e. Metodologia (perdarahan uterus diluar waktu menstruasi)
f. Dyspareunia (nyeri saat senggama)
g. Tanggal tes pap terakiir

Musculoskeletal

1) otot

a. Kedutan
b. Nyeri
c. Kelemahan

2) Ekstremitas

a. Deformitas
b. Kesulitan berjalan atau koordinasi
c. Gangguan dalam aktivitas sehari-hari
d. Berjalan (jumlah perhari)

3) tulang dan sendi

a. Pembengkakan sendi
b. Nyeri sendi
c. Kemerahan
d. Kekakuan( pada jam berapa)
e. Deformitas sendi
f. Krepitus (timbul suara saat menggerakan sendi)
g. Keterbatasan gerak

4) punggung

a. Riwayat cedera punggung (karakteristik masalah, upaya untuk memperbaiki)


b. Gangguan dalam melakukan aktifitas sehari-hari

sistem saraf pusat

1. Riwayat penaykit sistem saraf pusat


2. Episode pingsan
3. Kejang
a. Karakteristik
b. Obat-obatan
4. perubahan kognitif
a. ketidakmampuan untuk mengingat (peristiwa yang baru terjadi versus yang
lama)
b. disorientasi
c. Fobia
d. Halusinasi
e. Gangguan dalam melakukan aktifitas sehari-hari
5. cara berjalan motoric
a. gerakan koordinasi
b. ataksia, masalah keseimbangan
c. paralisis (parsial versus komplet)
d. tic, gemetar, spasme
e. gangguan dalam melakukan aktifitas sehari-hari
6. senssorik
a. parastesia (pola)
b. sensasi kesemutan
c. perubaahan-perubahan lain

endokrin

1. diagnosis status penyakit (misalnya diabetes, tiroid)


2. perubahan pigmentasi atau tekstur kulit
3. perubahan distribusi rambut atau distribusi rambut yang abnormal
4. perubahan berat dan tinggi badan yang tiba-tiba atau tidak jelas penyebabnya
5. intoleransi terhadap panas atau dingin
6. eksoftalmos
7. gondok
8. terapi hormone
9. polidipsi (peningkatann rasa haus)
10. polyuria
11. anoreksia( penurunan nafsu makan)
12. kelemahan

alergi dan imunologi (merupaka pilihan; digunakan apbila klien memiliki riwayat alergi;
catat foktor-faktor presipitasi pada setiap kasus)

1. dermatitis ( inflamasi atau iritasi pada kulit)


2. eczema
3. pruritus
4. urtikaria (gatal disertai bintik merah dan bengkak)
5. bersin
6. rhinitis vasomotorik(inflamsi dan pembengkakan membrane mukosa hidung, rabas
hidung)
7. kontungtivitis (inflamasi konjungtiva)
8. gangguan dalam melakukan aktifitas sehari-hari
9. kolerasi dengan lingkungan dan musim
10. teknik pengobatan
11. setiap masalah fisiologis atau status penyakit lainnya tidak secara spesifik dibahas.
(apabila ada, gali dengan terinci [misalnya, keletihan, insomnia,gugup]).

Riwayat psikososial

Pernyataan umum mengenai perasaan kilen tantang dirinya rasa puas atau frustrasi dalam
hubungan intearpersonal

1. rumah, penghuninya
2. posisi klien dalam hubungan rumah tangga
3. hubungan yang paling signifikan (didalam dan diluar rumah)
4. aktivitas dikomunitas
5. hubungan dirumah dan diluar sekolah pola kesatuan keluarga

aktifitas sehari-hari

1. deskripsi umum mengenal distribusi pekerjaan, waktu luang, dan istirahat


2. hobi yang signifikan atau metode relaksasi
3. kebutuhan keluarga
4. aktifitas dan keterlibatan dalam komunitas
5. kemampuan untuk melakukan semua yang diinginkan selama periode satu hari/satu
minggu

pertanyaan umum tentang kemampuan klien untuk berkoping dengan aktifitas sehari-hari

riwayat pekerjaan

1. pekerjaan yang dilakukan dimasa lalu.


2. Atasan saat ini
3. Persiapan pendidikan
4. Kepuasan terhadap pekerjaan yang ditekuni saat ini dan dimasa lalu
5. Waktu yang diluangkan dalam bekerja versus waktu yang digunakan untuk bermain

Perubaha waktu atau stres dalam gaya hiddup klien (misalnya, perceraian, pindah tempat
tinggal, pekerjaan baru, penyakit dalam keluarga, bayi yang baru lahir, kesulitan keuangan)

Pola-pola koping klien dalam menghadapi situasi stress respons terhadap penyakit

1. Kemampuan koping klien selama dirinya atau Individu lain sakit


2. Respons keluarga klien dan teman-teman klien selama periode penyakit

Riwayat perawatan psikiatrik atau konseling

Prasaan ansietas atau gugup (karakteristik dan mekanisme koping)

Perasaan depresi (seperti gejala insomnia, menangis, ketakutan , iritabilitas yang nyata atau
kemarahan)

Perubahan personalitas, perilaku atau mood

Penggunaan atau obat-obatan atau teknik lain selama lima tahun terakhir waktu-waktu
ansietas, stress atau depresi

Kebiasaan

1. Alcohol
a. Jenis (bir, anggur, minuman campuran)
b. Frekuensi per minggu
c. Pola konsumsi alcohol selama lima tahun terakhir; satu tahun
d. Teman saat minum
e. Varian alcohol (meningkat)saat individu saat cemas atau mengalami stress
2. Merokok
a. Jenis(menggunakan pipa,rokok biasa, cerutu)
b. Jumlah perminggu hari
c. Pola merokok dalam lima tahun terakhir; satu tahun
d. Bersama orang lain merokok
e. Varian jumlah rokok (meningkat) satu individu merasa cemas atau stress
f. Memiliki keinginan untuk berhenti merokok (metode, upaya)
3. Kopi dan teh
a. Jumlah perhari
b. Pola konsumsi perhati kopi dan teh selama lima tahun terakhir; satu tahun
c. Varian komsumsi (meningkat) saat individu merasa cemas atau stress
d. Efek-efek fisiologis
4. Lain-lain
a. Pola makan yang berlebihan atau sporadic (missal, selalu maddrom makanan
kaleng)
b. Menggigit kuku
c. Penggunaan “ obat jalanan”
d. Nervous noneating
e. Penggunaan sabuk pengaman

Status finansial

1. sumber-sumber
2. keadekuatan
3. perubahan terakhir sumber dan pengeluaran

S-ar putea să vă placă și