Sunteți pe pagina 1din 19

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Anis Khoiriyah


Tempat Praktek : RSUD Banyumas
Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2019
Jam Pengkajian : 15.00

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. B
TTL : Cilacap, 17 Desember 2018
Usia : 5 bulan
Pendidikan :-
Alamat : Kepudang RT 02/02, Binangun, Cilacap
Agama : Islam
Nama Ayah/Ibu : Tn. TS
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Ayah : SMK
Pendidikan Ibu : SMK
Agama : Islam
Alamat : Kepudang RT 02/02, Binangun, Cilacap
Suku Bangsa : Indonesia
No RM : 88-11-87

II. KELUHAN UTAMA


Pasien demam, suhu tubuh: 380C

III. KELUHAN TAMBAHAN


Ibu pasien mengatakan bahwa pasien diare cair berwarna merah terang
dengan frekuensi 3 kali sejak tadi pagi
IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke IGD RSUD Banyumas pukul 19.00 tanggal 5 Juni 2019
dengan keluhan kejang di rumah. Kejang terjadi selama 2 menit, kejang tidak
berulang, kesan general tonik klonik, mata melirik ke atas, kejang berhenti
sendiri, setelah kejang anak rewel.
Ibu pasien mengatakan pasien mengalami diare cair berwarna merah terang
dengan frekuensi 3x dari pagi. Kemudian pada pukul 18.30 pasien teraba
demam dan terjadi kejang di rumah.

V. RIWAYAT MASA LAMPAU


1. Prenatal
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien merupakan anaknya yang pertama,
saat hamil selalu rajin periksa kehamilannya di RS terdekat. Tidak ada
obat-obatan yang dikonsumsi ibu pasien saat hamil. Ibu pasien
mengatakan melahirkan anaknya saat kehamilannya berumur 37 minggu.
2. Natal
Ibu pasien mengatakan bahwa melahirkan anaknya di RS dengan
tindakan Sectio Caesar karena kurangnya air ketuban.
3. Postnatal
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya langsung menangis saat
dilahirkan. BB lahir 3100 gram. Bayi lahir sehat. Tidak ada anomali
kongenital
4. Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak pernah dirawat di RS
sebelumnya. Jika sakit seperti pilek atau batuk, ibu pasien memeriksakan
kesehatan anaknya di puskesmas terdekat. Pasien tidak mempunyai alergi
serta tidak mengkonsumsi obat obatan tertentu. Pasien tidak mempunyai
riwayat jatuh.
5. Imunisasi
Umur Jenis Vaksin
0 – 7 hari HB 0
1 bulan BCG, polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, polio 2
3 buan DPT-HB-Hib 2, polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, polio 4, IPV

VI. RIWAYAT KELUARGA


Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada riwayat kejang di keluarga pasien.

Keterangan:

: PEREMPUAN MENINGGAL

: LAKI-LAKI : GARIS

: SERUMAH KETURUNAN

: KLIEN : GARIS
PERKAWINAN

VII. RIWAYAT SOSIAL


Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Selain itu, neneknya juga mengasuh
pasien saat sakit. Saat dilakukan pengkajian, pasien terlihat tenang. Ibu
pasien mengatakan bahwa anak sangat menyenangkan. Ibu pasien
mengatakan selalu menjaga kebersihan anaknya dan lingkungan tempat
tinggalnya.
VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
1. Diagnosa Medis : Kejang Demam Sederhana, Diare Disentriform
2. Obat-obatan :
a. Inj diazepam 0,3 mg/kg jika kejang
b. PO diazepam 0,3 mg/kg/8 jam (3x2 mg)
c. PO sirup paracetamol 80 mg/4-6 jam
d. PO sirup zinc 10 mg/24 jam
e. IV ciprofloxacin 10 mg/kg/12 jam
3. Hasil laboratorium (5 Juni 2019)

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Darah Rutin
1. Hemoglobin 11,9 g/dL 12,00 – 14,00
2. Leukosit 13,79 103/uL 5,00 – 13,50
3. Trombosit 444 103/uL 150 - 450
4. Hematokrit 35,5 % 32 - 44
5. Eritrosit 4,82 106/uL 4,10 – 5,50
6. MCH 24,6 pg/cell 24,0 – 30,0
7. MCHC 33,5 % 31,8 – 35,4
8. MCV 92,2 fL 80-100
9. RDW 16,4 % 11,5-14,5
10. Neutrofil 55,17 % 39,30 – 73,70
11. Eosinofil 0,350 % 0,6 – 7,3
12. Limfosit 35,07 % 18,00 – 48,30
13. Monosit 9,070 % 4,4 – 12,7
14. Basofil 0,35 % 0,0 – 1,7

IX. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL: MENURUT GORDON


1. Persepsi Kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya jarang sakit. Jika anak sakit
biasanya dibawa ke puskesmas terdekat. Ibu pasien mengatakan anaknya
belum pernah dirawat di RS sebelumnya. Pasien telah diberikan
immunisasi dasar sampai DPT-HB-Hib 3, polio 4, IPV. Ibu pasien
mengatakan selalu mejaga kebersihan diri anak dan lingkungannya untuk
mencegah penyakit. Ibu pasien megatakan suaminya adalah perokok.
2. Nutrisi-Pola Metabolik
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya hanya minum ASI (ASI ekslusif)
dengan frekuensi lebih dari 10 kali / 24 jam. Anak tidak diberikan
makanan atau minuman lain selain ASI. Anak menghisap dengan kuat.
BB saat lahir adalah 3100 gram, dan BB saat ini 7500 gr dengan TB 51
cm. Tidak ada masalah nutrisi dalam keluarga.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, BAB pasien lunak, berwarna kuning, berbau khas,
frekuensi BAB 2 kali sehari. Ibu pasien mengatakan mengganti diapers >
3 kali sehari.
Saat sakit, pasien BAB > 6 kali dalam sehari dengan konsistensi cair dan
terdapat darah di feses serta berlendir. Ibu pasien mengatakan anaknya
selalu rewel apabila ingin BAB.
Tidak ada masalah eliminasi pada orang tua pasien.
4. Aktivitas-Pola Latihan
Ibu pasien megatakan jika anaknya mandi 2 kali sehari di rumah
menggunakan sabun bayi. Biasanya ibu pasien mengganti pakaian
anaknya dua kali sehari atau lebih jika terlihat kotor. Saat di rumah, ibu
pasien mengatakan anaknya jarang rewel. Saat ini anak sudah bisa
membalikkan badannya dan mencoba untuk merangkak.
5. Pola Istirahat-Tidur
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak ada gangguan tidur.
Biasanya anak tidur pukul 20.00 dan sesekali bangun utuk minum ASI
namun anak tidak rewel. Anak juga sering tidur di siang hari. Ibu pasien
mengatakan bahwa tidak ada gangguan dalam tidur, hanya sedikit
terganggu ketika saat malam hari memberi ASI namun siangnya ibu dapat
tidur.
6. Pola Kognitif-Persepsi
Saat dilakukan pengkajian, anak terlihat tenang dan berespon terhadap
suara, terbukti ketika diberi stimulus suara, anak tersenyum. Saat diberi
mainan, anak terlihat ingin menggapai mainan kemudian menangkap
mainan tersebut. Anak belum bisa mengucapkan kata-kata. Ibu pasien
mengatakan bahwa anak akan menangis apabila merasa haus, lapar
ataupun tidak nyaman.
Ibu pasien mengatakan bahwa tidak ada gangguaan dalam penglihatan,
pendengaran, sentuhan, penciuman atau pengecapan. Apabila ada
masalah, biasanya orang tua pasien akan berdiskusi bersama untuk
menyelesaikan masalah.
7. Persepsi Diri-Pola Konsep Diri
Saat pengkajian, anak terlihat tenang dan mengatuk. Anak akan menangis
jika merasa tidak nyaman. Ibu pasien mengatakan anak akan menangis
saat BAB.
Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya merupakan ibu yang harus menjaga
dan menyayangi anaknya, sehingga akan selalu berusaha yang terbaik
agar anakya dapat sembuh.
8. Pola Peran Hubungan
Ibu pasien merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Hubungan
dengan keluarga baik, terbukti saat pasien dirawat di RS, orangtua serta
nenek dan kakeknya selalu bergantian menjenguk pasien.
9. Seksualitas
Pasien merupakan anak pertama perempuan sehingga memperloleh
perhatian lebih dari orangtuanya. Orangtua mengatakan bersyukur
mempunyai anak perempuan. Kedua orangtua pasien mengatakan bahwa
tidak ada riwayat penyakit reproduksi seperti IMS dan lain sebagaianya.
10. Koping-Pola Toleransi Stress
Saat pengkajian, anak terlihat tenang, namun saat akan dilakukan
tindakan seperti injeksi obat, pasien menangis ketakutan.
11. Nilai-Pola Keyakinan
Orangtua pasien beragama islam dan meyakini bahwa keadaan saat ini
merupakan ujian dari Allah. Orangtua selalu berdoa agar anaknya dapat
sembuh dan sehat seperti sedia kala.
X. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : compos mentis
b. GCS : E4 M6 V5
2. Tanda Vital
a. N : 147 kali/menit
b. RR : 55 kali/ment
c. TD : 120/80 mmHg
d. Suhu: 380C
3. TB/BB
a. TB: 69 cm
b. BB: 7500 gr
4. Kepala :
a. Inspeksi
Setelah di inspeksi didapatkan hasil: bentuk kepala simetris, rambut
berwarna hitam tidak rontok, kulit kepala bersih, tidak ada lesi.
Wajah terlihat kemerahan.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.
c. Lingkar kepala: 45 cm
5. Mata:
a. Inspeksi
Mata simetris antara kanan dan kiri. Sklera berwarna putih tidak
ikterik. Konjungtiva tidak anemis. Pupil berespon terhadap cahaya.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada kedua mata pasien.
6. Hidung
a. Inspeksi
Kedua lubang hidung simetris, tidak ada peradangan, tidak ada nafas
cuping hidung, dan tidak ada polip.
7. Mulut
a. Inspeksi
Warna bibir tidak pucat, tidak terdapat stomatitis, tidak ada bau
mulut, tidak ada pembesaran tonsil, dan membran mukosa berwarna
merah muda.
8. Telinga
a. Inspeksi
Letak kedua telinga simetris, bagian luar telinga bersih. Tidak ada
serumen dan luka, serta berespon terhadap suara.
9. Tengkuk
a. Inspeksi: warna sama dengan kulit lain, bentuk simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar gondok, tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
10. Paru-paru
a. Inspeksi
Bentuk dada simetris, pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak
ada retraksi dinding dada, tidak terpasang alat bantu pernapasan.
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan krepitasi.
c. Perkusi
Sonor pada kedua paru-paru,
d. Auskultasi
Suara nafas vesikuler pada kedua paru-paru
11. Jantung
a. Inspeksi
Iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi
Point maksimal impuls teraba.
c. Perkusi
Terdengar bunyi pekak di setiap batas jantung.
d. Auskultasi
Bunyi jantung terdengar secara regular dan tidak ada suara jantung
tambahan (S1 & S2 / lup-dup).
12. Perut
a. Inspeksi
Tidak terlihat kemerahan, lesi atau benjolan di area perut
b. Auskultasi
Bising usus terdengar 31x/menit
c. Palpasi
Terdapat nyeri tekan di daerah perut bawah
d. Perkusi
Bunyi timpani.
13. Punggung
a. Inspeksi
Tidak ada lesi di punggung da tidak ada benjolan.
14. Genitalia
a. Inspeksi
Tidak terpasang kateter urin. Pasien tidak memiliki hemoroid
15. Ekstremitas
a. Inspeksi
Kedua ekstremitas bawah dan atas simetris, tidak terdapat edema
pada ekstremitas, dan tidak terlihat kemerahan pada ekstremitas atas
dan bawah. Tidak terlihat adanya varises. Akral teraba hangat, tidak
terdapat luka atau lesi, turgor kulit baik, kembali <2 detik.
XI. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Penyakit Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan anak demam sebelum
dibawa ke rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan anak kejang setelah
demam tinggi di rumah, kejang terjadi selama 2
menit dan tidak berulang
DO:
- Suhu tubuh 380 C
- Wajah klien terlihat kemerahan
- Kulit teraba hangat
- N: 147 kali/menit, RR : 55 kali/ment, TD : 120/80
mmHg
DS: Infeksi bakteri Diare
- Ibu pasien mengatakan anaknya selalu rewel
apabila ingin BAB
- Ibu pasien mengatakan anaknya BAB cair > 6 kali
dalam sehari, BAB berwarna merah dan berlendir
DO:
- Bising usus terdengar 31 kali / menit
- Terdapat nyeri tekan abdomen

DS: Resiko kekurangan


volume cairan
- Ibu pasien mengatakan anaknya BAB cair 6 kali
sehari
- Ibu pasien mengatakan anaknya banyak minum
DO:
- Pasien mengalami diare
- Suhu tubuh 380 C (hipertermi)
- N: 147 kali/menit, RR : 55 kali/ment, TD : 120/80
mmHg,

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d penyakit ditandai dengan suhu tubuh 380 C, wajah klien terlihat kemerahan, kulit teraba hangat, N:
147 kali/menit, RR : 55 kali/ment, TD : 120/80 mmHg
2. Diare b.d infeksi bakteri ditandai dengan BAB cair > 6 kali dalam sehari, BAB berwarna merah dan berlendir, bising
usus terdengar 31 kali / menit, terdapat nyeri tekan abdomen
3. Resiko kekurangan volume cairan ditandai dengan diare dan hipertermia.
XIII. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa NOC (tujuan) NIC (intervensi) Rasional


keperawatan
1. Hipertermia Setelah dilakukan asuhan Perawatan demam Perawatan demam
b.d penyakit keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan hipertermia teratasi 1. Memantau suhu dan tanda-tanda 1. Memantau adanya peningkatan
dengan indikator: vital lainnya atau penurunan suhu yang
2. Memonitor warna kulit dan suhu dapat menyebabkan
Termoregulasi 3. Memonitor asupan dan keluaran komplikasi
4. Memberi obat atau cairan IV 2. Suhu yang terlalu tinggi dapat
Indikator Awal Akhir 5. Mendorong konsumsi cairan menyebabkan kejang
Peningkatan 2 4 6. Memandikan pasien dengan spons 3. Menjaga keseimbangan cairan
suhu kulit hangat dengan hati-hati 4. Mencegah dehidrasi
Hipertermia 2 4 7. Meningkatkan sirkulasi udara 5. Mencegah dehidrasi
Perubahan 2 4 8. Memantau komplikasi yang 6. Kompres hangat dapat
warna kulit berhubungan dengan demam seperti menurunkan suhu tubuh
kejang dan penurunan tingkat
Kram panas 2 4 7. Sirkulasi yang baik dapat
kesadaran
menurunkan suhu tubuh
9. Memastikan langkah keamanan
pasien yang gelisah 8. Mencegah terjadinya
Keterangan:
komplikasi dari demam
1=Berat
2=Cukup berat 9. Mencegah cidera
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada
2. Diare b.d Setelah dilakukan asuhan Manajemen diare Manajemen diare
infeksi keperawatan selama 3x24 jam
bakteri diharapkan diare teratasi dengan 1. Menentukan riwayat diare 1. Mengetahui kapan munculnya diare
indikator: 2. Menginstruksikan keluarga untuk 2. Mencegah dehidrasi
mencatat warna, volume, frekuensi, 3. Mengetahui penyebab diare
Eliminasi usus: dan konsistensi tinja 4. Mengetahui tanda dan gejala diare
Indikator Awal Akhir 3. Mengidentifikasi faktor yang bisa untuk mencegah komplikasi
Darah 3 5 menyebabkan diare (misalnya
dalam feses medikasi, bakteri, dan pemberian
Mucus 3 5 makanan lewat selang)
dalam feses 4. Memonitor tanda dan gejala diare
Diare 3 5

Nyeri pada 3 5
saat BAB

Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada

3. Resiko Setelah dilakukan asuhan Monitor cairan Monitor cairan


kekurangan keperawatan selama 3x24 jam
volume diharapkan kekurangan volume 1. Menentukan jumlah dan jenis 1. Untuk mengetahui keseimbangan
cairan cairan dapat dicegah dengan intake cairan serta kebiasaan cairan agar tidak terjadi dehidrasi
indikator: eliminasi 2. Mengetahui secara dini tanda
2. Menentukan apakah pasien dehidrasi untuk mencegah dehidrasi
mengalami kehausan atau gejala 3. Mencegah dehidrasi
perubahan cairan 4. Mencegah kehilangan BB karena
3. Memeriksa turgor kulit dehidrasi
Hidrasi: 4. Memonitor berat badan 5. Mengetahui keseimbangan cairan
Indikator Awal Akhir 5. Memonitor asupan dan 6. Mengetahui tanda awal dehidrasi
Haus 3 5 pengeluaran 7. Untuk mencegah dehidrasi
6. Memonitor tekanan darah, denyut 8. Memberikan cairan dengan tepat dapat
Diare 3 5 jantung dan status pernafasan mencegah dehidrasi
Peningkatan 3 5 7. Memonitor membrane mukosa,
suhu tubuh turgor kulit, dan respon haus
8. Memberikan cairan dengan tepat
Keterangan:
1=Berat
2=Cukup berat
3=Sedang
4=Ringan
5=Tidak ada

XIV. IMPLEMENTASI

No. Hari/tanggal Jam Dx. Implementasi Respon Ttd.


1. Kamis, 6 Hipertermi Perawatan demam
Juni 2019 15.00 a b.d  Memantau suhu dan tanda-tanda O: Suhu 380 C (hipertermi),
penyakit vital lainnya N: 147 kali/menit,RR: 55
kali/ment, TD : 120/80
mmHg,
15.10
 Memonitor warna kulit dan suhu O: wajah pasien terlihat
kemerahan, suhu 380 C
15.15  Memonitor asupan dan keluaran
cairan S: ibu pasien mengatakan
anaknya sudah BAB cair 6
kali sehari, ibu pasien
mengatakan anaknya sering
15.10 mentek sekitar 15 kali sehari
 Memberikan paracetamol sirup
dan IV RL 15 tpm O: pasien menangis ketika
diberikan paracetamol sirup
 Memantau komplikasi yang
berhubungan dengan demam O: pasien compos mentis
seperti kejang dan penurunan
tingkat kesadaran

 Memastikan langkah keamanan O: memasang side rel


pasien yang gelisah tempat tidur
Diare b.d Manajemen diare
15.30 infeksi  Menentukan riwayat diare S: ibu pasien mengatakan
bakteri anaknya sudah BAB 6 kali
sehari

15.35  Menginstruksikan keluarga untuk S: ibu pasien mengatakan


mencatat warna, volume, anaknya BAB cair berwana
frekuensi, dan konsistensi tinja merah, frekuensi 6x sehari.

Resiko Memonitor cairan


16.00 kekuranga  Menentukan jumlah dan jenis S: ibu pasien mengatakan
n volume intake cairan serta kebiasaan anaknya sering menetek, anak
cairan eliminasi hanya diberikan ASI ekslusif,
BAB >6 kali sehari

16.15  Menentukan apakah pasien S: ibu pasien mengatakan


mengalami kehausan atau gejala pasien sering meetek / merasa
perubahan cairan haus

15.00  Memeriksa turgor kulit O: cubitan perut kembali <2


detik

15.15  Memonitor berat badan O: BB pasien 7500 gr


17.00  Memonitor asupan dan S: ibu pasien mengatakan anak
pengeluaran minum > 12 kali dalam24 jam
dan BAB cair 6 kali sehari

19.00  Memonitor tekanan darah, denyut O: Suhu 370 C, N: 143


jantung dan status pernafasan kali/menit,RR: 43 kali/ment,
TD : 125/80 mmHg,
2. Jumat, 7 Hipertermi Perawatan demam
Juni 2019 08.00 a b.d  Memantau suhu dan tanda-tanda O: Suhu 37,50 C, N: 138
penyakit vital lainnya kali/menit,RR: 50 kali/ment,
TD : 124/79 mmHg,

08.10
 Memonitor warna kulit dan suhu O: wajah pasien terlihat
kemerahan, suhu 37,50 C

10.00  Memonitor asupan dan keluaran S: ibu pasien mengatakan


cairan anaknya BAB cair 5 kali
sehari, terdapat ampas di
feses, darah sedikit. ibu
pasien mengatakan anaknya
sering mentek sekitar 15
kali sehari
11.00  Memberikan paracetamol sirup O: anak terlihat gelisah

10.20 S: ibu pasien mengatakan


 Mendorong ibu untuk sering
anaknya menghisap dengan
meneteki anaknya
kuat
11.00 S: ibu pasien mengatakan
 Menganjurkan ibu untuk memberi sering mengompres air hangat
kompres hangat saat demam saat anak demam

07.30 O: membuka jendela saat pagi


 Meningkatkan sirkulasi udara hari

Diare b.d Manajemen diare


08.15 infeksi  Mengidentifikasi faktor yang bisa S: ibu pasien mengatakan tidak
bakteri menyebabkan diare tahu penyebab diare anaknya

08.30  Memonitor tanda dan gejala diare S:Ibu pasien mengatakan


anaknya BAB 5 kali sehari,
terdapat ampas dan darah
sedikit.
Resiko Monitor cairan
09.30 kekuranga  Memeriksa turgor kulit O: cubitan perut kembali <2
n volume detik
cairan
10.00  Memonitor berat badan O: BB pasien 7500 gr
07.30  Memonitor asupan dan S: ibu pasien mengatakan anak
pengeluaran minum > 12 kali dalam24 jam
dan BAB cair 5 kali sehari
 Memonitor tekanan darah, denyut O: Suhu 37,50 C, N: 138
jantung dan status pernafasan kali/menit,RR: 50 kali/ment,
TD : 124/79 mmHg,
 Memonitor membrane mukosa, O: membrane mukosa terlihat
turgor kulit, dan respon haus lembab
 Mendorong ibu untuk memberikan O: ibu pasien mengatakan ASI
ASI sesering mungkin lancar
3. Sabtu, 8 Hipertermi Perawatan demam
Juni 2019 07.30 a b.d  Memantau suhu dan tanda-tanda O: Suhu 36,50 C, N: 135
penyakit vital lainnya kali/menit,RR: 46 kali/ment,
TD : 130/79 mmHg,

08.00
 Memonitor warna kulit dan suhu O: wajah pasien tidak
terlihat kemerahan, suhu
36,50 C

11.00  Memonitor asupan dan keluaran S: ibu pasien mengatakan


cairan anak BAB 3 kali sehari,
terdapat ampas di feses,
tidak ada darah dalam feses

 Mendorong ibu untuk sering S: ibu pasien mengatakan


13.00 meneteki anaknya anaknya menghisap dengan
kuat

13.15
 Menganjurkan ibu untuk memberi S: ibu pasien mengatakan
kompres hangat saat demam sering mengompres air hangat
saat anak demam
Diare b.d Managemen diare
10.00 infeksi  Menginstruksikan keluarga untuk S: ibu pasien mengatakan
bakteri mencatat warna, volume, frekuensi, anaknya BAB 3 kali sehari,
dan konsistensi tinja terdapat ampas dan tidak ada
darah dalam feses
12.00  Memonitor tanda dan gejala diare

10.30 Monitor cairan


 Memeriksa turgor kulit

12.15  Memonitor berat badan


 Memonitor asupan dan
10.30 pengeluaran

 Memonitor tekanan darah, denyut


jantung dan status pernafasan

 Memonitor membrane mukosa,


turgor kulit, dan respon haus
 Mendorong ibu untuk memberikan
ASI sesering mungkin

S-ar putea să vă placă și