Sunteți pe pagina 1din 19

[ISSN 20886969] Vol.

6 Edisi 12, Mar 2018

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DANA MASJID DALAM


PEMBERDAYAAN EKONOMI UMMAT

Ismet Ismatullah1), Tina Kartini2)


1), 2)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Abstract
The mosque is a non-profit organization whose ownership belongs to the people who
are entrusted to the managers (takmir). The mosque organization is a non-profit
organization, that is, in running a business is not looking for profit, but solely to serve the
interests of the ummah.Modal owned by the mosque is usually also quite large, there is a plot
of land and building value, as well as equipment and equipment in the mosque . The source of
mosque income usually consists of Zakat, Infaq, Shodaqoh and Waqof and the source of
mosque expenditure consists of routine costs (electricity, water), hygiene costs, Islamic
activity costs ie activities undertaken to commemorate the great day of Islam Maulid Nabi
SAW, Ramadan safari, and etc., funding the repair of mosque equipment and so forth.
Trasparency and accountability are vital in accounting for all activities related to the
collection and distribution of funds, including in the management of mosque funds. To
maintain public trust where the mosque is a holy place and furthest from the things that are
not honest and sinful, but on the other hand
The research is conducted into quantitative research and processed using SPSS
version 22 statistical program. The data used in this study using primary data derived
questionnaires distributed to students who then processed and analyzed to obtain results
about the object and can be drawn conclusions.
From the research that has been done can be concluded that the transparency does
not affect the empowerment of people around the mosque, it can be seen the value of t test for
the thitung transparent variable of 1.949 while the value of t for t table of 2.048. As for the
accountability variable obtained t value for t count of 5.246 (above the ttable value of 2.048)
so that accountability is said to have a role in the empowerment of people around the
mosque. Simultaneously, the two variables have an important role in empowering the people
around the mosque this can be seen from the value of F hitung obtained by 20,910 compared
with the value of Ftabel of 3.231

Keywords: mosque accounting, non-profit organization, transparency, accountability.

PENDAHULUAN diantaranya adalah dalam rangka


Sukabumi berdiri sejak tahun 1815, pemberdayaan ekonomi umat.
dimana Visi Kabupaten Sukabumi di tahun Masjid dibentuk dalam suatu
2017 ini adalah Terwujudnya Kabupaten organisasi yang terdiri dari struktur
Sukabumi yang Religius dan Mandiri. organisasi yang memiliki tugas nya
Salah satu program Kabupaten sukabumi masing-masing dalam mengelola masjid,
yang sudah berjalan adalah Gerakan termasuk didalamnya pengelolaan dana
Memakmurkan Mesjid (GMM) sudah Masjid. Ada yang berawal dari tanah
digiatkan mulai tahun 2012 lalu. GMM ini wakaf pribadi, ada juga yang didirikan
salah satunya menggiatkan masyarakat sekelompok masyarakat tertentu.
untuk mengoptimalkan masjid sebagai Kebanyakan pengelolaan dan sumber daya
pusat pengelolaan zakat infak dan diperoleh secara sukarela, tidak ada
shodaqah (ZIS), keberadaan ZIS dimesjid- paksaan untuk menjadi pengelola masjid.
mesjid ini yang nantinya dapat mejadi Mesjid menduduki posisi sentral dalam
solusi untuk mengatasi masalah umat Islam dan kehidupan kaum Muslimin,

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 186


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

tidak hanya dalam ibadah (solat), tetapi riya sehingga banyak sekali pada
dalam berbagai aspek kehidupan kaum penyumbang masjid yang tidak ingin
muslimin karena mesjid juga berperan disebutkan identitasnya. Selain itu banyak
sebagai salah satu symbol eksistensi sekali masjid yang tidak membuat laporan
keberadaan Islam. Mesjid pada saat ini keuangan secara akuntabilitas dan
banyak digunakan sebagai pusat periodik. ditambah masih menggunakan
penerimaan zakat infak shodaqah yang cara-cara yang sangat sederhana dalam
berpotensi besar untuk memberi kontribusi pencatatannya.
dalam mensejahterakan masyarakat, baik Praktek akuntansi pada lembaga-
secara penggalangan dana maupun lembaga keagamaan atau lembaga Nirlaba
penyediaan fasilitas. lainnya masih dianggap tidak lazim.
Organisasi masjid merupakan Walaupun tidak lazim, penelitian tentang
organisasi sektor publik atau organisasi praktek akuntansi dalam lembaga
nirlaba, dimana kebanyakan masjid keagamaan sudah banyak sekali dilakukan
didirikan oleh swadaya masyarakat. Ada diantaranya Dahnil Anzar (2011) dalam
yang berawal dari tanah wakaf pribadi, SNA XIV tentang akuntabilitas dan
ada juga yang didirikan oleh sekelompok pengelolaan keuangan di masjid dimana
masyarakat tertentu. Pengelolaan dan disimpulkan bahwa dalam konteks
sumber daya diperoleh secara sukarela, konstruksi budaya Masjid Baitusalam,
Tidak ada paksaan untuk menjadi akuntansi dapat diterima dengan baik
pengelola masjid. Mesjid merupakan sebagai instrumen yang penting bagi
organisasi nonlaba (termasuk organisasi pengelolaan masjid sebagai bentuk
pengelola masjid) yang cenderung perwujudan kejujuran dan
menjadi sorotan masyarakat. Oleh karena pertanggungjawaban. Laporan keuangan
itu manajemen nya harus dapat dipercaya, masjid dilakukan sangat sederhana.
menganut transparansi dan selalu dapat Dengan bentuk, empat kolom yakni uraian,
dipertanggungjawabkan dalam penerimaan, pengeluaran dan saldo. Dan
pengelolaannya. Al-Qur‟an dan Al-Hadist akuntan dimesjid tempat peneliti dapat
mengajarkan kita untuk mengembangkan masuk dan berperan secara maksimal.
suatu manajemen pengelolaan masjid yang Sedangkan penelitian yang dilakukan
sesuai dengan bimbingan Rasulullah marsdenia (2015) yang menyimpulkan
SAW. Pengelolaan masjid harus bahwa masjid belum menerapkan PSAK
dilaksanakan secara profesional dan 45 pada penyajian laporan keuangannya,
menuju pada sistem manajemen modern, mencatat keuangan dengan menggunakan
sehingga dapat mengantisipasi cash basis dan akuntansi yang sangat
perkembangan yang terus berubah dalam sederhana, sudah membuat laporan arus
kehidupan masyarakat yang maju dan kas sederhana, tidak ada intruksi dari
berkualitas. pemerintah mengenai penggunakan PSAK
Trasparansi dan akuntabilitas 45, jemaah masjid masih riskan dalam
merupakan hal yang sangat vital dalam meminta transparansi keuangan masjid.
mempertanggung jawabkan segala Penelitian ini berbeda dengan penelitian
aktivitas yang berhubungan dengan terdahulu dimana penulis sangat
penghimpunan dan penyaluran dana menekankan kepada pengaruh transparansi
termasuk dalam pengelolaan dana masjid. dan akuntabilitas terhadap pengelolaan
Untuk menjaga kepercayaan masyarakat dana masjid yang akan dilakukan dengan
dimana masjid merupakan tempat yang metode kuantitatif. Yang diharapkan
suci dan terjauh dari hal-hal yang tidak penelitian ini dapat menggambarkan
jujur dan berdosa, tapi dilain pihak kemampuan dan potensi manajemen
Kehidupan keagamaan dalam Islam pengelolaan dana masjid dan keinginan
dituntut setiap muslim agar tidak bersifat

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 187


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

dan aspirasi jamaah masjid yang penulis mereka adalah pembelian


teliti. persediaan/pengakuan hutang –
Berdasarkan pada uraian di atas, pembayaran hutang /uang tunai –
maka dapat dirumuskan masalah sebagai penjualan /pengakuan piutang – penagihan
berikut: piutang /uang tunai masuk- pembelian
1. Bagaimana praktik akuntabilitas dalam persedian masuk-/pengakuan hutang baru,
pengelolaan keuangan masjid ? dst. Sedangkan, pada pola pengelolaan
2. Bagaimana praktik transparansi dalam keuangan, organisasi nirlaba kebanyakan
pengelolaan keuangan masjid ? mengenal prosedur pemberian dan
3. Hambatan apa saja yang muncul saat pertanggungjawaban uang muka sebagai
pelaksanaan pengelolaan dana masjid ? prosedur keuangan utama dalam
pelaksanaan program atau kegiatan.
TINJAUAN PUSTAKA Pada sisi akuntansi, organisasi
Tata Kelola Keuangan Organisasi nirlaba secara umum mengambil kebijakan
Nirlaba konservatif dengan memandang kontrak
Organisasi nirlaba memiliki hibah dari lembaga donor sebagai „kontrak
karakteristik yang sangat berbeda sosial‟ yang walaupun kontrak hibah
dibandingkan dengan organisasi bisnis. menyebutkan jumlah kesepakatan hibah
Karakteristik khusus yang mendasari tertentu, namun perlakuan akutansi hanya
perbedaan tersebut menurut PSAK 45 akan membukukan pendapatan pada saat
tentang pelaporan keuangan organisasi benar-benar diterima dan sebesar jumlah
keuangan nirlaba terutama terletak pada penerimaan tersebut. Berbeda dengan
cara organisasi nirlaba memperoleh entitas bisnis yang membukukan
sumberdaya yang dibutuhkan untuk pendapatan pada saat kontrak diterima
melakukan berbagai aktivitas operasinya. dengan jumlah sebesar nilai kontrak yang
Organisasi nirlaba memperoleh disepakati. Perlakuan ini
sumberdaya dari sumbangan para menyebabkanorganisasi nirlaba harus
penyumbang yang tidak mengharapkan menggunakan metode pencatatan berbasis
pembayaran kembali atau pengembalian kas yang memodifikasi (cash basis
manfaat ekonomi yang sebanding dengan modified), dan bukannya basis aktual
jumlah sumberdaya yang diberikan (Ikatan sepenuhnya layaknya entitas bisnis.
Akuntan Indonesia,2012). Dalam Standar pelaporan keuangan
organisasi nirlaba, krakteristik khusus ini Organisasi Nirlaba di Indonesia secara
menimbulkan jenis transaksi, siklus kelembagaan (bukan hanya perproyek atau
operasi, pola pengelolaan keungan, pun pendonor) telah diatur khusus oleh
perlakuan akutansi dan kebutuhan Ikatan Akuntan Indonesia dengan
pelaporan keuangan yang berbeda dengan diterbitkannya Pernyataan Standar
organisasi bisnis. Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 tentang
Pada organisasi nirlaba terdapat Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
transaksi penerimaan sumbangan yang yang dihasilkan pada 23 Desember 1997
jarang atau bahkan tidak ada dalam entitas dan mulai berlaku efektif sejak tanggal 1
bisnis. Tahapan operasi pada organisasi januari 2000.
nirlaba dimulai dari penerimaan dana dari Terbitnya PSAK 45 tersebut
penyumbang dan diakhiri dengan mengandung konsenkuensi penerapannya
pelaksanaan program atau kegiatan, dalam proses penyusunan Laporan
berbeda dengan entitas bisnis yang Keuangan bagi seluruh organisasi nirlaba
memiliki pola yang lebih menyerupai di Indonesia. Paparan singkat atas
siklus atau perputaran bentuk uang. mencoba menjelaskan betapa khususnya
Misalnya untuk entitas bisnis yang karakteristik pengelolaan keuangan pada
bergerak di perdagangan, siklus operasi Organisasi Nirlaba di Indonesia.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 188


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Masjid merupakan organisasi dipercayakan dan ketaatannya pada


nirlaba yang kepemilikan hartanya peraturan perundang-undangan.”
merupakan milik umat yang dititipkan Dari definisi diatas dapat dikatakan
kepada para pengelolanya (takmir). bahwa transaparansi merupakan
Organisasi masjid merupakan organisasi keterbukaan pengelola dalam hal ini
nirlaba ,yaitu dalam menjalankan usaha pengurus masjid kepada masyarakat atau
tidak mencari laba, namun semata-mata public dalam mengakses informasi secara
hanya untuk melayani kepentingan menyeluruh dan dapat
umat.Modal yang dimiliki oleh masjid mempertanggungjawabkan sumberdaya
biasanya juga cukup besar, terdapat yang dititipkan oleh public kepada
sebidang tanah dan nilai bangunan, juga pengelola masjid berdasarkan peraturan
peralatan dan perlengkapan yang ada di yang berlaku dalam hal ini Al-Qur‟an dan
dalam masjid. Sumber pendapatan masjid Al-Hadist.
biasanya terdiri dari Zakat, Infaq,
Shodaqoh dan Waqof dan sumber Dimensi Transparansi
pengeluaran masjid terdiri dari biaya rutin Prinsip yang menjamin akses atau
(listrik,air), biaya kebersihan,biaya kebebasan bagi setiap orang untuk
kegiatan Islami yaitu kegiatan yang memperoleh tentang pengelolaan dana
dilakukan untuk memperingati harihari masjid yaitu informasi mengenai
besar Islam Maulid Nabi SAW, safari kebijakan, proses pembuatan, pelaksanaan
Ramadhan, dan lain sebagainya, dana dan hasil yang dicapai, menurut Krina
perbaikan peralatan masjid dan lain (2003) prinsip ini menekankan kepada 2
sebagainya. Aspek:
a. Komunikasi publik oleh pemerintah
Transparansi Publik b. Hak masyarakat terhadap akses
Transparansi dibangun atas dasar informasi
arus informasi yang bebas. Seluruh proses Menurut Krina (2003) indicator-
pemerintah, lambaga-lembaga dan indikator dari transparansi adalah
informasi perlu dapat diakses oleh pihak- sebagai berikut:
pihak yang berkepentingan dan informasi 1. Penyediaan informasi yang jelas
yang tersedia harus memadai agar dapat tentang tanggungjawab
dimengerti dan dipantau. Ada beberapa 2. Menyusun suatu mekanisme
pengertian tentang transparansi public, pengaduan jika ada peraturan yang
yaitu: dilanggar atau permintaan untuk
Menurut andrianto (2007) membayar uang suap.
menyatakan bahwa transparansi adalah 3. Kemudahan akses informasi
sebagai berikut: 4. Meningkatkan arus informasi melalui
“keterbukaan secara sungguh- kerjasama dengan media massa dan
sungguh, meyeluruh, dan memberi tempat lembaha non pemerintah.
bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan Transparansi penyelengaraan
masyarakat dalam proses pengelolaan pelayanan publik merupakan pelaksanaan
sumber daya public” tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka
Menurut Hafiz (2000) menyatakan bagi masyarakat dari proses kebijakan,
bahwa transparansi adalah sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan dan
“keterbukaan dan kejujuran kepada pengawasan/pengendaliannya, serta mudah
masyarakat berdasarkan pertimbangan diakses oleh semua pihak yang
bahwa masyarakat memiliki hak untuk membutuhkan informasi. Transparansi
mengetahui secara terbuka dan dalam penyelenggaraan pelayanan publik
menyeluruh atas pertanggungjawaban utamanya meliputi:
permerintahan dalam sumber daya yang

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 189


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

1. Manajemen dan penyelenggaraan menentukan persyaratan, baik teknis


pelayanan public maupun administratif harus seminimal
Transparansi terhadap manajemen dan mungkin dan dikaji terlebih dahulu
penyelengaraan pelayanan publik agar benar-benar sesuai atau relevan
meliputi kebijakan, perencanaan, dengan jenis pelayanan yang akan
pelaksanaan dan diberikan.
pengawasan/pengendalian oleh 4. Rincian biaya pelayanan
masyarakat. Sesuai dengan firman Biaya pelayanan adalah segala biaya
Allah dalam surat Al Baqarah 267 dan rinciannya dengan nama atau
yang berbunyi: sebutan apapun sebagai imbalan atas
َٰٓ ‫ت َما َك َس ۡبتُمۡ َو ِم َّما‬ ِ َ‫َٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذيهَ َءا َمىُ َٰٓىاْ أَوفِقُىاْ ِمه طَيِّ َٰب‬ pemberian pelayanan umum yang
ُ ‫يث ِم ۡىه‬ ۡ
َ ‫ض َو ََل تَيَ َّم ُمىاْ ٱل َخ ِب‬ َ ۡ َ‫أَ ۡخ َز ۡجىَا لَ ُكم ِّمه‬
ِ ِۖ ‫ٱۡل ۡر‬ besaran dan tata cara pembayarannya
ۡ ‫َل أَن ت ُ ۡم ِموُىاْ يِي ِه َو‬
ْ‫ٱلمَ ُم َٰٓىا‬ َٰٓ َّ ِ‫تُىفِقُىنَ َولَ ۡستُم بَِا ِخ ِذي ِه ل‬ ditetapkan oleh penjabat yang
٧٦٢ ‫َّلل َغىِ ٌّي َح ِمي ٌد‬ َ َّ ‫أَ َّن ٱ‬ berwenang sesuai dengan ketentuan
267. Hai orang-orang yang peraturan perundang-undangan.
beriman, nafkahkanlah (di jalan 5. Waktu penyelesaian pelayanan
allah) sebagian dari hasil Waktu penyelesaian pelayanan adalah
usahamu yang baik-baik dan jangka waktu penyelesaian suatu
sebagian dari apa yang Kami pelayanan publik mulai dari
keluarkan dari bumi untuk dilengkapinya atau dipenuhinya
kamu. Dan janganlah kamu persyaratan teknis dan persyaratan
memilih yang buruk-buruk lalu administratif sampai dengan selesainya
kamu menafkahkan suatu proses pelayanan.
daripadanya, padahal kamu 6. Petugas yang berwenang atau
sendiri tidak mau mengambilnya bertanggung jawab
melainkan dengan 7. Petugas yang memberikan pelayanan
memincingkan mata dan menyelesaikan keluhan harus
terhadapnya. Dan ketahuilah, dapat menciptakan citra positif
bahwa Allah Maha Kaya lagi terhadap penerima pelayanan.
Maha Terpuji 8. Lokasi pelayanan
2. Prosedur pelayanan Tempat dan lokasi diusahakan harus
Prosedur pelayanan adalah rangkaian tetap dan tidak berpindah pindah,
proses atau tata kerja yang berkaitan mudah dijangkau oleh pemohon
satu sama lain, sehingga menunjukkan pelayanan, dilengkapi dengan sarana
adanya tahapan secara jelas dan pasti dan prasarana yang cukup memadai
serta cara-cara yang harus ditempuh termasuk penyediaan sarana
dalam rangka penyelesaian sesuatu telekomunikasi dan informatika
pelayanan. . Sesuai dengan firman (telematika).
Allah: SuratYusuf :55. 9. Janji pelayanan
٥٥ ‫يم‬ٞ ِ‫ض لِوِّي َحفِيظٌ َلم‬ ۡ ۡ ۡ ‫قَا َل‬
ِ ِۖ ‫ٱج َعمىِي َلمَ َٰى َخ َزآَٰئِ ِه ٱۡلَ ۡر‬ Janji pelayanan tertulis secara jelas,
Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku singkat dan mudah dimengerti,
bendaharawan negara (Mesir); menyangkut hanya hal-hal yang
sesungguhnya aku adalah orang yang esensial dan informasi yang akurat,
pandai menjaga, lagi berpengetahuan" termasuk didalamnya mengenai
3. Persyaratan teknis dan administratif standar kualitas jasa.
pelayanan 10. Standar pelayanan jasa
Untuk memperoleh pelayanan, Standar pelayanan merupakan ukuran
masyarakat harus memenuhi kualitas kinerja yang dibakukan dalam
persyaratan yang telah ditetapkan oleh penyelenggaraan pelayanan publik
pemberi pelayanan. Dalam

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 190


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

yang wajib ditaati oleh pemberi dan (Abbot, 1998) dalam (Simanjutak dan
penerim pelayanan. Januarsih, 2011), menyatakan
11. Informasi pelayanan profesionalitas sebuah profesi seringkali
Untuk memenuhi kebutuhan informasi tidak dapat dipahami oleh profesi lainnya
pelayanan kepada masyarakat, setiap yang berbeda, sehingga profesionalitas
unit pelayanan wajib mempublikasikan sebuah profesi teralienasi dari profesi
mengenai prosedur, persyaratan, biaya, lainnya. Hal ini terjadi karena sistem
waktu, standar, akta/janji, motto secara praktek dan nilai memiliki
pelayanan, lokasi sera petugas yang perbedaan antara satu profesi dengan
berwenang dan bertanggung jawab profesi lainnya, masing-masing ingin
sebagaimana yang telah diuraikan di membuktikan bahwa mereka ahli dan
atas. Sesuai dengan firman Allah sangat menguasai wilayah profesinya
Dalam sebuah surat An- Nisa :4:58 dibandingkan orang lain, sehingga tidak
ِ َ‫ٱَّلل يَ ۡأ ُم ُز ُكمۡ أَن تُدَ ُُّواْ ۡٱۡلَ َٰ َم َٰى‬
‫ت لِلَ َٰ َٰٓى أَ ۡلمِهَا َولِ َاا‬ َ َّ ‫۞لِ َّن‬ memungkinkan bagi orang lain masuk dan
َ َّ ‫اس أَن تَ ۡح ُك ُمىاْ بِ ۡٱل َع ۡد ِل لِ َّن‬
‫ٱَّلل وِ ِع َّما‬ ِ َّ‫َح َكمۡ تُم بَ ۡيهَ ٱلى‬ melakukan profesi yang mereka kuasai.
٥٥ ‫يزا‬ ٗ ‫ص‬ َۢ َ َّ ‫يَ ِعظُ ُكم بِ ۗٓ َٰٓهِۦ لِ َّن‬
ِ َ‫ٱَّلل َكانَ َس ِمي َعا ب‬ Selanjutnya peneliti akan
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu memaparkan definisi akuntabilitas
menyampaikan amanat kepada yang menurut Mardiasmo (2004) menerangkan
berhak menerimanya, dan (menyuruh bahwa pengertian akuntabilitas adalah:
kamu) apabila menetapkan hukum di “akuntabilitas adalah kewajiban
antara manusia supaya kamu pihak pemegang amanah (agent) untuk
menetapkan dengan adil. memberikan pertanggungjawaban,
Sesungguhnya Allah memberi menyajikan, melaporkan dan
pengajaran yang sebaik-baiknya mengungkapkan segala aktivitas dan
kepadamu. Sesungguhnya Allah kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya
adalah Maha Mendengar lagi Maha kepada pihak pemberi amanah (prinscipal)
Melihat. yang memiliki hak dan kewenangan untuk
meminta pertanggungjawab tersebut
Akuntabilitas Publik Dari beberapa pengertian diatas
Akuntabilitas berasal dari istilah dapat dikatakan bahwa akuntabilitas
dalam Bahasa inggris yaitu accoubtability, pengelolaan dana mesjid merupakan
yang berarti pertanggungjawabanatau pertanggungjawaban atas segala hal
keadaan untuk dipertanggungjawabkan berhubungan arus kas masjid dimana
atau keadaan untuk diminta pengelola masjid diberikan kewenangan
pertanggungjawaban (salim 1991) dan menjamin bahwa seluruh kegiatan
Akuntabilitas (Accountability) menurut yang dilaksanakan dapat
suherman (2007) yaitu berfungsi seluruh dipertanggungjawabkan disajikan
komponen penggerak jalannya kegiatan dilaporkan dan mengungkapkan segala
perusahaan, sesuai tugas dan aktivitas kegiatan sehingga masjid harus
kewenangannya masing-masing mempunyai suatu system sehingga dapat
Akuntabilitas pubik adalah mendukung pelaksanaan kegiatan yang
kewajiban penerima tanggungjawab untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada
mengelola sumber daya, melaporkan, dan public atau masyarakat.
mengungkapkan segala aktivitas dan Prinsip akuntabilitas publik adalah
kegiatan yang berkaitan dengan pengguna suatu ukuran yang menunjukkan seberapa
suber daya publik kepada pihak pemberi besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan
mandat (principal).Akuntabilitas berbeda pelayanan dengan ukuran nilainilai atau
dengan konsep responsibilitas (Mahmudi, norma-norma eksternal yang dimiliki oleh
2005) dalam (Simanjutak dan Januarsih, para stakeholders yang berkepentingan
2009). Teori Clash of Jurisdctional dengan pelayanan tersebut.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 191


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Sehingga, berdasarkan tahapan Pemberdayaan ekonomi umat,


sebuah program, akuntabilitas dari setiap didasari dari pemahaman, bahwa suatu
tahapan adalah : masyarakat dikatakan berdaya jika
1. Pada tahap proses pembuatan sebuah memiliki salah satu atau lebih dari
keputusan, beberapa indikator untuk beberapa variabel. Pertama, memiliki
menjamin akuntabilitas publik adalah : kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
a. Keputusan harus dibuat secara dasar hidup dan perekonomian yang stabil.
tertulis dan tersedia bagi setiap Kedua, memiliki kemampuan beradaptasi
warga yang membutuhkan. dengan perubahan lingkungan. Ketiga,
b. Pembuatan keputusan sudah memiliki kemampuan menghadapi
memenuhi standar etika dan nilai- ancaman dan serangan dari luar. Keempat,
nilai yang berlaku, artinya sesuai memiliki kemampuan berkreasi dan
dengan prinsip-prinsip administrasi berinovasi dalam mengaktualisasikan diri
yang benar maupun nilai-nilai yang dan menjaga ko-eksistensinya bersama
berlaku di masyarakat. bangsa dan negara lain.
c. Adanya kejelasan dari sasaran Pembahasan mengenai
kebijakan yang diambil, dan sudah perekonomian umat, ada beberapa
sesuai dengan visi dan misi kemungkinan yang perlu diperhatikan.
organisasi, serta standar yang Pertama, ekonomi umat itu hampir identik
berlaku. dengan ekonomi pribumi Indonesia.
d. Adanya mekanisme untuk Sementara itu umat Islam sendiri
menjamin bahwa standar telah merupakan 87% dari total penduduk.
terpenuhi, dengan konsekuensi Konsekuensi dari pengertian ini adalah
mekanisme pertanggungjawaban bahwa jika dilakukan pembangunan
jika standar tersebut tidak terpenuhi. nasional yang merata secara vertikal
e. Konsistensi maupun kelayakan dari maupun horisontal, maka hal ini berarti
target operasional yang telah juga pembangunan ke perekonomian umat
ditetapkan maupun prioritas dalam Islam.
mencapai target tersebut. Tidak dapat dipungkiri oleh
Pada tahap sosialisasi kebijakan, siapapun yang dapat berfikir jernih dan
beberapa indikator untuk menjamin logis, bahwa Islam merupakan sistem
akuntabilitas publik adalah : hidup. Sebagai suatu pedoman hidup,
a. Penyebarluasan informasi ajaran Islam yang terdiri atas aturan-aturan
mengenai suatu keputusan, melalui mencakup keseluruhan sisi kehidupan
media massa, media massa, manusia. Secara garis besar aturan-aturan
maupun media komunikasi tersebut dibagi dalam tiga bagian, yaitu :
personal. aqidah, akhlak dan syari‟ah yang terdiri
b. Akurasi dan kelengkapan informasi atas bidang muamalah (sosial), dan bidang
yang berhubungan dengan cara- ibadah (ritual). (Abdullah Abdul At-Tariqi
cara mencapai sasaran suatu : 2004)
program. Menurut KH Abdullah Zaky Al-
c. Akses publik pada informasi atas Koap prinsip pokok ekonomi Islam terbagi
suatu keputusan setelah keputusan atas lima hal penting, yaitu :
dibuat dan mekanisme pengaduan 1). Kewajiban Berusaha
masyarakat Islam tidak mengizinkan umatnya
d. Ketersediaan sistem informasi menjauhkan diri dari pencaharian
manajemen dan monitoring hasil kehidupan dan hidup hanya dari
yang telah dicapai oleh pemerintah. pemberian orang. Tidak ada dalam
masyarakat Islam, orang-orang yang
Pemberdayaan Ekonomi Umat sifatnya non-produktif (tidak

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 192


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

menghasilkan) dan hidup secara parasit mengorbankan harta untuk berjihad


yang menggantungkan hidup kepada dijalan Allah SWT. (Abdullah Abdul
orang lain, untuk itu wajib berusaha At-Tariqi : 2004)
dan merubah nasib sendiri,
sebagaimana firman Allah yang METODE PENELITIAN
artinya: Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
“Sesungguhnya Allah tidak merobah deskriptif asosiatif dengan menggunakan
Keadaan sesuatu kaum sehingga pendekatan studi kasus dilihat dari
mereka merobah keadaan[768] yang permasalahan yang ada di masyarakat.
ada pada diri mereka sendiri” (Surat Pengertian desriptif menurut Ety et al
Ar’du:11) (2007:18) menyatakan sebagai berikut:
2). Membasmi Pengangguran “metode penelitian deskriptif merupakan
Kewajiban setiap individu adalah penelitian yang dilakukan untuk
bekerja, sedangkan negara diwajibkan mengetahui nilai variabel mandiri, baik
menjalankan usaha membasmi satu variabel maupun lebih tanpa membuat
pengangguran. Tidak boleh ada perbandingan atau menghubungkanya
pengangguran. dengan variabel lain”.
3). Mengakui Hak Milik Metode asosiatif merupakan metode yang
Berbeda dengan paham komunis, Islam digunakan untuk mencari hubungan dua
senantiasa mengakui hak milik variabel atau lebih. Dengan metode ini
perseorangan berdasarkan pada tenaga penulis bermaksud mengumpulkan data
dan pekerjaan, baik dari hasil sendiri dan meneliti aspek-aspek yang berkaitan
ataupun yang diterimanya sebagai dengan masalah yang akan diteliti.
harta warisan. Selain dari keduanya Penelitian yang dilakukan termasuk
tidak boleh diambil dari hak miliknya kedalam penelitian kuantitatif. Data yang
kecuali atas keridhaan pemiliknya digunakan dalam penelitian ini
sendiri. menggunakan data sekunder yang berasal
4). Kesejahteraan agama dan sosial dari laporan pendapatan daerah yang
Menundukkan ekonomi dibawah kemudian diproses dan dianalisis sehingga
hukum kepentingan masyarakat diperoleh hasil mengenai objek dan dapat
merupakan suatu prinsip yang sangat ditarik kesimpulan.
penting masa kini. Prinsip ini ditengok 1. Uji Validitas dan Reliabilitas
oleh Islam dengan suatu instruksi dari Keabsahan hasil penelitian
Allah SWT kepada Nabi Muhammad khususnya penelitian sosial ditentukan
SAW. sebagai kepala Negara Islam. oleh alat ukur yang digunakan, apabila alat
Yang diantaranya adalah kewajiban ukur tidak valid maka hasil penelitian tidak
untuk mengambil zakat kepada kaum dapat dipercaya artinya hasil penelitian
muslimin. tidak menggambarkan keadaan yang
5). Beriman kepada Allah SWT sebenarnya. Penelitian yang menggunakan
Pokok pendirian terakhir ialah soal kuesioner atau angket wajib dilakukan uji
ketuhanan. Mengimankan ketuhanan validitas (kesahihan) dan uji reliabilitas
dalam ekonomi berarti kemakmuran (keandalan).
yang diwujudkan tidak boleh a. Uji Validitas
dilepaskan dari keyakinan kutuhanan. Uji validitas digunakan untuk
Sewajarnya urusan ekonomi jangan mengukur sah atau valid tidaknya
melalaikan kewajiban kepada Allah suatu kuesioner agar data yang
SWT, harus menimbulkan cinta kepada diperoleh bisa relevan atau sesuai
Allah SWT, menafkahkan harta untuk dengan tujuan. Instrumen dikatakan
meninggikan syi‟ar Islam dan absah apabila mampu mengukur apa

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 193


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

yang ingin diungkapkan variabel- Adapun indikator pengukuran


variabel yang diteliti. Pengujian reliabilitas yang membagi tingkatan
validitas menggunakan formula reliabilitas dengan kriteria sebagai
korelasi Product Moment sebagai berikut:
berikut: Jika r1  0,6 berarti reliabel,
( ) ( )( ) sebaliknya
√*( ( ) +( ( ) ) Jika r1  0,6 berarti tidak
reliable
Dimana : Untuk uji reliabilitas instrumen,
rxy = Koefisien validitas semakin dekat koefisien keandalan,
x = Skor salah satu pertanyaan maka akan semakin baik.
y = Total skor pertanyaan Keandalan konsistensi antar item
n = Jumlah responden atau koefisien dapat dilihat pada
tabel Cronbach’s Alpha. Untuk
Standar keputusan validitas rhitung  menguji reabilitas instrumen,
rtabel artinya jika perhitungan semakin dekat koefisien keandalan
validitas hasilnya lebih dari rtabel, dengan 1,0 maka akan semakin
maka instrumen tersebut dikatakan baik.
valid atau memiliki keabsahan dan 2. Uji Asumsi Klasik
dapat digunakan sebagai sebagai alat Teknik analisis data dalam penelitian
pengambilan data, tetapi jika kurang ini menggunakan statistik parametrik.
dari nilai rtabel maka item pertanyaan Statistik parametrik digunakan untuk
tidak dapat digunakan sebagai alat menguji parameter populasi melalui
pengambilan data. statistik atau menguji ukuran populasi
b. Uji Reliabilitas melalui data sampel.
Reliabilitas atau keandalan adalah a) Uji Normalitas
indeks yang menunjukan sejauhmana Uji normalitas merupakan pengujian
alat pengukur dapat dipercaya atau asumsi untuk mengetahui data hasil
dapat diandalkan. Uji reliabilitas penelitian berdistribusi normal atau
dilakukan untuk mendapatkan tidak. Model regresi yang baik adalah
ketepatan (keterandalan) alat dimana model yang memiliki distribusi
pengumpul data (instrumen) yang normal atau mendekati normal, karena
digunakan. Alat pengumpul data jika tidak berdistribusi normal berarti
dalam penelitian ini diuji dengan data hasil penelitian tersebut kurang
menggunakan uji reliabilitas bisa menggambarkan karakteristik
instrument dengan metode populasinya. Pengujian ini akan
Cronbach’s Alpha. Metode ini akan dilakukan dengan program SPSS 23
mencari reliabilitas instrumen yaitu for Windows. Uji normalitas akan
dengan menganalisis reliabilitas alat terpenuhi apabila sampel yang
ukur dari satu kali pengukuran. Rumus digunakan lebih dari 30, untuk
yang digunakan adalah mengetahui normalitas distribusi data
dapat dilakukan dengan menggunakan
k   Si 
r1= 1   analisis statistik, yaitu Kolmogrov–
k 1 Si  Smirnov test dengan kriteria pengujian
Dimana: α 0,05 sebagai berikut:
r1 = Nilai reliabilitas Jika sig ≥ α berarti data sampel
 Si = Jumlah varians skor tiap- yang diambil terdistribusi
tiap item normal
Si = Varians Total
k = Jumlah Item

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 194


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Jika sig ≤ α berarti data sampel ini apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%.
yang diambil tidak terdistribusi Jika signifikan di atas 5% maka
normal disimpulkan model regresi tidak
Selain menggunakan analisis statistik mengandung adanya
Kolmogrov-Smirnov Test, pengujian heteroskedastisitas.
normalitas dalam penelitian ini juga d) Uji Autokorelasi
akan menggunakan analisis grafik Uji autokorelasi digunakan untuk
berupa histogram dan P-Plot, agar mengetahui ada atau tidaknya
hasil pengujian lebih akurat dan data penyimpangan asumsi klasik
yang telah melewati uji normalitas autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi
dapat dijadikan alat ukur untuk antara residual pada satu pengamatan
dianalisis lebih lanjut pada uji asumsi dengan pengamatan lain pada model
klasik, uji regresi dan uji hipotesis. regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi
b) Uji Multikolinearitas adalah tidak adanya autokorelasi dalam
Multikolinieritas digunakan untuk model regresi. Metode pengujian yang
mengukur seberapa berpengaruhnya sering digunakan adalah dengan uji
variabel independen terhadap variabel Durbin-Watson (uji DW) dengan
independen lainnya dengan ketentuan sebagai berikut:
menggunakan regresi tersebut. Dalam 1) Jika d lebih kecil dari dL atau
regresi berganda multikolinier tidak lebih besar dari (4-dL) maka
boleh terjadi karena akan hopotesis nol ditolak, yang berarti
mengakibatkan koefisien regresi dari terdapat autokorelasi.
variabel bebas tidak dapat ditentukan 2) Jika d terletak antara dU dan (4-
dan standart error-nya tidak dU), maka hipotesis nol diterima,
terhingga. Pengujian Multikolinieritas yang berarti tidak ada
akan menggunakan Variance autokorelasi.
Inflationfactor (VIF) dengan kriteria 3) Jika d terletak antara dL dan dU
yaitu: atau diantara (4-dU) dan (4-dL),
Jika angka tolerance dibawah 0,10 dan maka tidak menghasilkan
VIF>10 dikatakan terdapat gejala kesimpulan yang pasti.
multikolinieritas Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari
Jika angka tolerance diatas angka 0,10 tabel statistik Durbin Watson yang
dan VIF<10 dikatakan tidak terdapat bergantung banyaknya observasi dan
gejala multikolineraitas. banyaknya variabel yang menjelaskan.
c) Uji Heteroskedastisitas 3. Uji Hipotesis
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk a) Uji t
menguji apakah sebuah model regresi Uji t digunakan untuk mengetahui
terjadi ketidaksamaan varians dari apakah variabel independen secara
residual atas satu pengamatan ke parsial berpengaruh nyata atau tidak
pengamatan yang lain. Jika varians dari terhadap variabel dependen. Derajat
residual suatu pengamatan ke signifikan yang digunakan adalah
pengamatan lain tetap, maka disebut signifikansi < 0,05, maka dapat
homoskedatisitas dan jika berbeda dikatakan bahwa terdapat pengaruh
disebut heteroskedastisitas. Model antara variabel bebas terhadap
yang baik adalah homoskedastisitas variabel terikat secara parsial.
atau tidakterjadi heteroskedatisitas. Namun, jika probabilitas nilai t atau
Untuk mendeteksi adanya heteros- signifikansi > 0,05, maka dapat
kedastisitas pada penelitian ini dikatakan bahwa tidak terdapat
menggunakan Glejser Test. Pengujian pengaruh yang signifikan masing-
ini membandingkan signifikan dari uji

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 195


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

masing variabel bebas terhadap Koefisien determinasi (R2) pada


variabel terikat. (Ghozali, 2011) intinya mengukur seberapa jauh
b) Uji F kemampuan model regresi
Uji F digunakan untuk mengetahui berganda dalam menerangkan
apakah variabel independen secara variasi variabel dependen. Nilai
simultan berpangaruh signifkan koefisien determinasi adalah antara
terhadap variabel dependen. Uji F nol dan satu ( 0 < R2 < 1). Nilai
digunakan untuk menguji hipotesis koefisien determinasi yang kecil
nol bahwa koefisien determinasi berarti kemampuan variabel-
majemuk dalam populasi sama variabel independen dalam
dengan nol. Uji signifikansi menjelaskan variasi variabel
meliputi pengujian signifikansi dependen sangat terbatas. Nilai
persamaan regresi secara yang mendekati satu berarti
keseluruhan serta koefisien regresi variabel-variabel independen
parsial spesifik. Uji keseluruhan memberikan hampir semua
dapat dilakukan dengan informasi yang dibutuhkan untuk
menggunakan statistik F . memprediksi variasi variabel
Derajat signifikansi yang dependen.
digunakan adalah 5% (0,05). Jika Analisis koefisien determinasi
nilai probabilitas < 0,05, maka adalah suatu analisis yang
dapat dikatakan terdapat pengaruh menunjukan seberapa besar
yang signifikan secara bersama- pengaruh antara variabel yang
sama antara variabel bebas diteliti, maka dihitung koefisien
terhadap variabel terikat.Namun, determinasi (Kd) dengan
jika nilai signifikansi > 0,05 maka menggunakan rumus :
tidak terdapat pengaruh yang Kd = R2 X 100%
signifikan secara bersama-sama Keterangan :
antara variabel bebas terhadap Kd = Koefisien determinasi
variabel terikat. (Ghozali, 2011). R = Koefisien korelasi
Uji F dapat ditentukan dengan d) Analisis Regresi Linier Sederhana
rumus sebagai berikut : (Berganda)
( ) Regresi yang variabel
( ) ( ) independennya terdiri atas satu
Dimana : regresi disebut regresi linier
R2 = koefisien determinasi sederhana sedangkan regresi yang
ε = standart error variabel independennya terdiri atas
k = jumlah variabel dua atau lebih regresinya disebut
independen regresi linier berganda.
n = jumlah anggota sampel Untuk menguji hipotesis digunakan
Apabila signifikansi F < 0,05 maka alat analisis regresi berganda
Ho ditolak yang berarti variabel- (multiple regression). Uji hipotesis
variabel independen secara tersebut dilakukan dengan
simultan berpengaruh terhadap menggunakan software SPSS
variabel dependen. Sebaliknya, karena mampu menghasilkan
apabila signifikansi F > 0,05 maka output yang meyakinkan untuk
Ho diterima yang berarti variabel- dianalisis lebih lanjut. Untuk itu
variabel independen secara diformulasikan model regresi
simultan tidak berpengaruh berganda sebagai berikut:
terhadap variabel dependen. Y = α + β1X1+β2X2 +ε
c) Uji Koefisien Determinasi ......... (Regresi linier berganda)

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 196


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

dimana : Sig pada output Kolmogorov-Smirnov


Y = variabel dependent test lebih besar dari nilai alpha yang
β1 = koefisien regresi ditentukan yaitu 5 %.
α = konstanta Tabel 4
ε = standart error Uji Kolmogorov-Smirnov
X = variavel independent
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PEMBAHASAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di salah Total
satu masjid besar yang berada di jalur Pemberda
utama rencana tol bogor sukabumi cianjur Total Total yaan
(bocimi). Masjid Raudathul Irfan Transpar Akunta Ekonomi
merupakan masjid besar yang berada an bilitas Umat
langsung dibawah pemerintahan Jawa N 30 30 30
Barat. Normal Mean 42,9667 43,600 43,8000
Paramet 0
Uji Normalitas ersa,b
Std. 3,34750 4,2312 4,06329
Hasil uji normalitas data digunakan Deviati 5
untuk mengetahui apakah model regresi, on
variabel penganggu atau residual memiliki
Most Absolu ,151 ,138 ,151
distribusi normal atau untuk mengetahui
Extreme te
apakah data yang diambil dari populasi
Differen Positiv ,115 ,128 ,121
berdistribusi normal. Model regresi yang
ces e
baik adalah data berdistribusi normal atau
mendekati normal. Uji normalitas dalam Negati -,151 -,138 -,151
penelitian ini menggunakan 2 metode : ve
a. Dengan memperhatikan penyebaran Test Statistic ,151 ,138 ,151
c c
data (titik) pada P-Plot of regression Asymp. Sig. (2- ,079 ,152 ,078c
standardizzed residual dari variabel tailed)
independen. Sumber: diolah penulis
Berdasarkan tabel di atas nilai
Asymp.Sig (2-tailed) semua variabel yang
diajukan semuanya lebih besar
dari alpha 0,05 (5%). Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa semua variabel
distribusi data dari variabel penelitian
berdistribusi normal.
Uji Multikolenieritas
Uji multikolinearitas digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik
multikolinearitas yaitu adanya hubungan
linear antar variabel independen dalam
Grafik 1 model regresi. Prasyarat yang harus
P-Plot of regression standardizzed terpenuhi adalah jika semakin kecil nilai
residual tolerance dan semakin besar nilai VIF
b. Dengan menggunakan uji kolmogrof- maka semakin mendekati terjadinya
smirnov. Kriteria yang digunakan masalah multi kolinearitas, hal ini berarti
yaitu data dikatakan berdistribusi jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
normal jika nilai koefisien Asymp.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 197


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi Uji Regresi Linier Berganda
multikolinearitas. Tabel 6
Tabel 5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Hasil Uji Multikolenieritas
Coefficientsa Coefficientsa
Collinearity Statistics Standa
Model Tolerance VIF rdized
1 (Constant) Unstandardize Coeffi
Total Transparan ,902 1,109 d Coefficients cients
Total Akuntabilitas ,902 1,109 Std.
Sumber: diolah penulis Model B Error Beta t Sig.
Berdasarkan table diatas dapat 1 (Constant 3,021 7,090 ,426 ,673
diketahui bahwa nilai transparan sebesar )
0,902 yang artinya nilai transparan lebih Total ,300 ,154 ,247 1,94 ,062
dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,109 yang Transpar 9
artinya nilai VIF kurang dari 10, sehingga an
dapat disimpulkan bahwa dalam model Total ,639 ,122 ,666 5,24 ,000
regresi tidak terjadi masalah Akuntabi 6
multikolinearitas. litas
Uji Heteroskedastisitas Sumber: diolah penulis
Uji heteroskedastisitas digunakan Berdasarkan hasil perhitungan data
untuk mengetahui ada atau tidaknya diatas dapat di bentuk persamaan regresi
dalam model regresi terjadi kesamaan linier berganda sebagai berikut:
variance dari residual satu pengamatan ke Y = α + β1X1 + β2X2 + ε
pengamatan yang lain. Model regresi yang Dimana nilai a sebesar 2,503, nilai b
baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. untuk variable stress kerja sebesar 0,807
Dalam menentukan terjadi atau tidaknya dan nilai b untuk variable pengalaman
heteroskedastisitas dalam suatu penelitian, kerja sebesar 0,358.
digunakan grafik scatterplot dengan pola Y = 3,021 + 0,300X1 + 0,639X2 + e
sebaran yang tidak teratur diatas dan Persamaan linier berganda diatas,
dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. dengan dijelaskan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (α) sebesar 3,021
berarti bila variabel Kualitas
Laporan Keuangan (Y) tidak di
pengaruhi oleh kedua variabel
bebas (stress kerja dan pengalaman
kerja) atau dengan kata lain bernilai
nol maka besarnya nilai kualitas
laporan keuangan sebesar 3,021.
b. Koefisien regresi stress kerja
(β1X1) bernilai positif menunjukan
adanya hubungan searah dengan
kualitas laporan keuangan artinya
bila stress kerja meningkat sebesar
satu satuan maka akan
Grafik 2 menyebabkan meningkatnya
Sebaran Scatterplot kualitas laporan keuangan sebesar
0,300.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 198


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

c. Koefisien regresi pengalaman kerja Freedom) sebesar jumlah data


(β2X2) bernilai positif menunjukan dikurangi 2 (30-2=28) sehingga
adanya hubungan searah dengan diperoleh nilai t untuk ttabel sebesar
kualitas laporan keuangan artinya 2,048 (dengan menggunakan fungsi
bila pengalaman kerja meningkat TNIV pada microsoft excel, yaitu
sebesar satu satuan maka akan ttabel = TINV(0.05;28)). Dari hasil
menyebabkan meningkatnya diatas, maka dapat disimpulkan
kualitas laporan keuangan sebesar sebagai berikut:
0,639. t t
No Variabel Kesimpulan
d. e = error Hitung Table
H0 = diterima
Uji Hipotesis H1 = ditolak
Transparan (X1) -->
a) Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk1 menguji
Pemberdayaan Ekonomi 1,949 2,048
artinya transparansi tidak
Umat (Y)
pengaruh dari variabel independen mempengaruhi pemberday
terhadap variabel dependen secara ekonomi umat
terpisah. H0 = ditolak
Table 7 H1 = diterima
Hasil Uji t Akuntabilitas (X2) -->
2 Pemberdayaan Ekonomi 5,246 2,048
Coefficientsa artinya akuntabilitas
Umat (Y)
mempengaruhi pemberday
Stand ekonomi umat
ardiz
Unstandar ed Uji Simultan (Uji F)
dized Coeff Uji F dilakukan untuk menguji
Coefficien icient pengaruh dari variabel independen
ts s terhadap variabel dependen secara
Std. bersama-sama.
Erro Table 8
Model B r Beta t Sig. Hasil Uji F
1 (Constan 3,0 7,09 ,42 ,67
t) 21 0 6 3 ANOVAa
Total ,30 ,154 ,247 1,9 ,06
Transpar 0 49 2
an
Total ,63 ,122 ,666 5,2 ,00
Akuntab 9 46 0 Sum of Mean
ilitas Model Squares df Square F Sig.
Sumber: diolah penulis 1 Regres 290,954 2 145,47 20,9 ,000b
Berdasarkan tabel diatas, dapat sion 7 10
dilihat nilai uji t untuk t hitung
Residu 187,846 27 6,957
variable transparan sebesar 1,949
al
dan nilai uji t untuk thitung variable
Akuntabilitas sebesar 5,246. Nilai Total 478,800 29
thitung yang diperoleh ini lalu
dibandingkan dengan nilai ttabel Sumber: diolah penulis
yang cari dengan menggunakan Nilai Fhitung yang diperoleh
bantuan software Microsoft excel dibandingkan dengan nilai Ftabel yang
dengan ketentuan nilai alpha (α) diperoleh dengan ketentuan nilai alpha
sebesar 0,05, nilai df (Degree of (α) sebesar 0,05, nilai df1 (Degree of

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 199


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Freedom 1) sebesar jumlah kelompok independen yang digunakan dalam


data dikurangi 1 (2-1=1) dan df2 model menjelaskan 100% variasi
(Degree of Freedom 2) sebesar jumlah variabel dependen.
data dikurangi 2 (30-2=28) sehingga Table 9
diperoleh nilai F untuk Ftabel sebesar Hasil Uji Koefisien Determinasi
3,231 (dengan menggunakan fungsi Model Summaryb
FNIV pada microsoft excel, yaitu Ftabel
=FINV(0,05;1;28)). Dari hasil diatas, Std.
maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung R Error of
> Ftabel (20,910 > 3,231) sehingga Mo Squar Adjusted the
dapat disimpulkan sebagai berikut: del R e R Square Estimate
1 ,780a ,608 ,579 2,63766
F F
No Variabel Kesimpulan
Hitung Table Sumber: diolah penulis
Dari tabel model summary diatas
H0 = ditolak dapat diketahui dapat diketahui
H1 = diterima nilai R2 (R Square) sebesar 0,608
artinya sumbangan pengaruh dari
Transparasi artinya variabel independent sebesar
(X1) dan transparansi 60,8% sedangkan sisanya sebesar
Akuntabilitas dan 39,2% dipengaruhi oleh faktor lain
1 (X2) --> 20,910 3,231 akuntabilitas yang tidak diteliti dalam penelitian
Pemberdayaan mempengaruhi ini.
Ekonomi mempengaruhi
Umat (Y) pemberdayaan Transaparansi dan Akuntabilitas
ekonomi umat Pengelolaan Dana dalam Pemberdayaan
secara Ekonomi Umat Mesjid Raudhatul Irfan
bersama-sama Mesjid Raudhatul Irfan merupakan
masjid milik Provinsi yaitu dalam naungan
b) Uji Koefisien Determinasi Provinsi Jawa Barat dimana dalam
Koefisien Determinasi (R²) tekhnisnya Badan Pengelola Islamic
menunjukkan seberapa besar Centre (BPIC) menunjuk KPM
prosentase variasi variabel (Koordinator Pengelola Mesjid) untuk
independen yang digunakan dalam mengelola masjid sehingga terbentuklah
model mampu menjelaskan variasi DKM (Dewan Kerja Mesjid). Sumber dana
variabel dependen. R2 sama masjid Raudhatul Masjid ada 2 yaitu dari
dengan 0, maka tidak ada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dari
sedikitpun prosentase sumbangan Infak Jamaah Mesjid.
pengaruh yang diberikan variabel Sumber dana pertama, yaitu dari
independen terhadap variabel Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dependen, atau variasi variabel diantaranya untuk membayar gaji sebagian
independen yang digunakan dalam pegawai harian dan pemeliharaan sarana
model tidak menjelaskan dan masjid (diantaranya pembelian bahan
sedikitpun variasi variabel bahan habis pakai, pembayaran rekening
dependen. Sebaliknya R2 sama listrik, PDAM, Pembayaran Speedy, dan
dengan 1, maka prosentase pembelian bahan-bahan untuk
sumbangan pengaruh yang pemeliharaan bangunan masjid). Untuk
diberikan variabel independen pengeluaran rutin akan selalu ada
terhadap variabel dependen adalah pemasukan yg tetap kepada masjid tetapi
sempurna, atau variasi variabel yang sifatnya tidak rutin masjid Raudhatul

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 200


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Irfan harus mengajukan terlebih dahulu belom memiliki prosedur yang jelas dalam
kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat penerimaan dan pengeluaran dana masjid.
dan realisasinya tergantung dari Sehingga penerimaan dana tersebut tidak
persetujuan dari Pemerintah Provinsi yang didokumentasikan dengan baik misalkan
melalui prosedur birokrasi. belum ada serah terima dari pemberi dan
Bantuan dari Provinsi tersebut baru penerima dengan disaksikan oleh orang
diberikan beberapa tahun terakhir ini yang ketiga dan di dokumentasikan secara
sebelumnya masjid didanai hanya dari tertulis.
Infak Jamaah sehingga pada awal Akuntabilitas Dana Mesjid dalam
berdirinya masjid Raudhatul Irfan masih hal ini pengelolaan dana masjid dapat
kurang dari segi pendanaan sebatas untuk dipertanggungjawabkan dalam hal
operasional masjid saja tanpa ada program kebijakan, keputusan, mekanisme,
kerja yang lain tetapi setelah ada bantuan pengelolaan serta pelaporannya.
dari provinsi dan semakin berkembangnya Permasalahan yang ada di Mesjid
Mesjid maka dana untuk pengelolaan Raudhatul Irfan dalam hal pencatatan dan
masjid pun semakin bertambah meskipun pelaporan dana mesjidnya yang dipegang
dengan usia yang masih relative muda oleh Petugas Harian Mesjid yaitu Divisi
yaitu baru 3 tahun berdiri. Keuangan yang bukan seorang Akuntan
Sumber dana Kedua, dari jamaah tetapi seorang Sarjana Pendidikan Agama
yaitu dalam bentuk Infak ada 2 jenis: Yaitu Islam sehingga dalam Pencatatannya
untuk Fakir Miskin dan Untuk pengelolaan masih jauh dari standar akuntansi. Hal
Mesjid. Infak untuk fakir miskin tersebut akan sangat menghambat petugas
disalurkan untuk anak yatim piatu dan untuk melakukan pelaporan sehingga yang
fakir miskin yang sudah didata oleh masjid terjadi laporan yang dihasilkan tidak sesuai
sebagai penerima rutin zakat, kepada dengan standar akuntansi hanya dalam
masyarakat yang terkena musibah, bakti bentuk sederhana saja yaitu seperti
social, bantuan pendidikan untuk anak penerimaan dan pengeluaran kas nya saja.
tidak mampu dan juga termasuk bantuan Pembina Dewan Kemakmuran
untuk rakyat Palestine. infak yang kedua Mesjid adalah salah seorang dosen STIE
yaitu untuk pengelolaan masjid yaitu di sukabumi telah memberikan nomor-
disalurkan untuk membiayai operasional nomor akun dalam rangka penggolongan
masjid sehari-hari yang tidak tercover oleh biaya, tetapi karena kurangnya pembinaan
bantuan pemerintah provinsi yaitu salah kepada divisi keuangan pelaksanaan nya
satu nya untuk honor khotib, imam, belum maksimal. Pencatatan setiap
penceramah, pengisi kajian rutin, guru transaksi hanya pengeluaran nya saja yang
ngaji, dan untuk menunjang program kerja memiliki dokumen yang lengkap
yang sudah disusun oleh Masjid Raya sedangkan penerimaan nya belum
Raudhatul Irfan. terdokumentasikan dengan baik.
Transparansi pengelolaan dana Bentuk laporan keuangan yang
masjid sudah dilakukan oleh Mesjid dihasilkan dilakukan secara bulanan dan
Raudhatul Irfan melalui pengumuman tahunan tetapi masih jauh dari standar
saldo dana masjid setiap jum‟at dan akuntansi yang berlaku umum sehingga
melalui mading (majalah dinding) yang apabila dibaca oleh para investor akhirat
setiap bulan dilaporkan yang dapat dilihat (Jamaah) maka belom dapat
oleh seluruh jamaah masjid. Salah satu dipertanggungjawabkan dari segi
bentuk perbaikan dalam pengelolaan dana pelaporannya. Laporan bulanan dan
mesjid yaitu terdapat kotak saran untuk Tahunan rutin dilaporkan kepada
memperbaiki pelayanan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
oleh masjid. Mengenai transparansi yang Format yang masih sederhana hanya
belum dilakukan oleh masjid yaitu seperti menggambarkan penerimaan dan

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 201


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

pengeluaran dana infak saja. Hal tersebut Lingkungan disekitar masjid sudah
bukan dari sumberdaya yang tidak terdapat amal usaha berupa kantin disana
dipercaya tetapi dari kapasitas sumberdaya hanya terdapat beberapa pedagang saja,
yang tidak memungkinkan untuk kantin yang sudah didirikan oleh masjid
melakukan pekerjaan tersebut. Maka untuk belum didayagunakan secara optimal
itu kami sebagai peneliti selanjutnya ingin sedangkan kalua dilihat dari luas tanah
melaksanakan pengabdian dalam rangka masih sangat sisa tanah yang dibiarkan
membantu divisi keuangan dalam kosong. Disini pengelola masjid belum
membuat system yang sederhana untuk bisa mendayagunakan asset yang ada
penerimaan dan pengeluaran dana masjid untuk pemberdayaan ekonomi umat
sehingga lebih dapat khususnya dilingkungan masjid.
dipertanggungjawabkan berikut Diharapkan kedepannya masjid
memberikan pelatihan kepada divisi apabila dalam pengelolaan dana nya sudah
keuangan dalam hal pencatatan dan dilakukan dengan baik selanjutnya masjid
pelaporan hasil pengelolaan dana masjid dapat membuat metode penyaluran dana
sehingga kedepannya hasil pengelolaan kepada mustahik dengan lebih sistematis
dana masjid dapat lebih akuntabel. dan produktif di sector riil, sehingga uang
Pemberdayaan Ekonomi Umat yang disalurkan dapat menghasilkan
dimaksudkan untuk mengubah output yang dapat memperbaiki kehidupan
perekonomian jamaah dari yang biasanya ekonomi para mustahik (penerima zakat)
penerima zakat (mustahik) menjadi dan kedepannya para mustahik tersebut
pemberi zakat (muzakki). Pemberdayaan menjadi muzzaki (pemberi zakat).
ekonomi umat ini dilakukan agar jamaah
lebih produktif dalam menggunakan dana SIMPULAN
masjid. Masjid Raudhatul Irfan baru mulai Berdasarkan hasil penelitian, dapat
melaksanakan kegiatan tersebut tetapi disimpulkan bahwa:
belum optimal, baru sebatas membantu 1. Transparasi tidak berpengaruh
memberikan modal kepada pedagang- terhadap pemberdayaan ekonomi umat,
pedagang kecil disekitar masjid itu pun hal ini dapat dilihat dari nilai uji t
belum melalui mekanisme yang sistematis. hitung yang lebih kecil dari nilai t tabel
Pemberian modal yang telah dilakukan yaitu 1,949 lebih kecil dari 4,048.
tanpa ada tindak lanjut atau monitoring Transparansi pada masjid Raidhatul
dari implementasi nya sehingga pengelola Irfan hanya melalui pengumuman
dana masjid tidak tau seberapa jauh saldo dana masjid setiap jum‟at dan
perkembangan usaha pedagang-pedagang melalui mading (majalah dinding) yang
kecil tersebut setelah diberikan modal setiap bulan dilaporkan yang dapat
usaha. dilihat oleh seluruh jamaah masjid.
Adapun pemberdayaan umat yang 2. Akuntabilitas berpengaruh terhadap
dimaksudkan peneliti, dimana dana yang pemberdayaan ekonomi umat, hal ini
disalurkan oleh masjid dapat membantu dapat dilihat dari nilai uji t hitung lebih
jamaah yang mempunyai kemampuan besar dari nilai uji t tabel, yaitu 5,246
untuk usaha tetapi tidak punya sebesar lebih besar dari 4,048.
kemampuan dalam memulai usaha disini Akuntabilitas Dana Mesjid dalam hal
masjid dapat ikut membantu memberikan ini pengelolaan dana masjid dapat
pinjaman modal dengan akad Qard dan dipertanggungjawabkan dalam hal
akad ini dituntut jamaah penerima modal kebijakan, keputusan, mekanisme,
untuk mengembalikan modal nya setelah pengelolaan serta pelaporannya.
usaha tersebut berjalan dan memperoleh 3. Secara simultan, variabel transparansi
hasil sehingga ada perubahan ekonomi dan variabel akuntabilitas berpengaruh
yang signifikan. secara simultan terhadap

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 202


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

pemberdayaan ekonomi umat, hal ini terjadi laporan yang dihasilkan tidak
dapat dilihat dari nilai F hitung lebih sesuai dengan standar akuntansi
besar daripada nilai F tabel, yaitu hanya dalam bentuk sederhana saja
20,910 lebih besar daripada nilai 3,231 yaitu seperti penerimaan dan
dengan besarnya sumbangan pengaruh pengeluaran kas nya saja.
dari variabel independent sebesar
60,8% sedangkan sisanya sebesar
39,2% dipengaruhi oleh faktor lain DAFTAR PUSTAKA
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Kaomaneng, I.S., (2012), “Penerapan
Sistem Akuntansi Dalam
Pengelolaan Keuangan Gereja”,
SARAN Sripsi (tidak diterbitkan), (online)
Berdasarkan temuan yang dalam
diperoleh peneliti selama melakukan http://journal.uniera.ac.id/pdf_reposi
penelitian, peneliti memberikan saran- tory/juniera57-
saran sebagai berikut: Zkf1bQR3Gc3J71d2tfuUzlPVC.pdf
1. Tingkat transparasi pengelolaan dana diakses pada tanggal 25 Januari 2017
masjid yang tidak berpengaruh Perkasa, I.R., 2009, “Implementasi
terhadap pemberdayaan umat di Akuntansi pada Organisasi
lingkungan masjid raidhatul irfan Keagamaan”, Skripsi (tidak
dikarenakan belom memiliki Diterbtkan), Surabaya: Universitas
prosedur yang jelas dalam Pembangunan Nasional “Veteran”
penerimaan dan pengeluaran dana Jawa Timur, (online) dalam
masjid. Sehingga penerimaan dana http://eprints.upnjatim.ac.id/542/1/fil
tersebut tidak didokumentasikan e_1.pdf diakses tanggal 25 Januari
dengan baik misalkan belum ada 2017
serah terima dari pemberi dan Simanjutak, Dahnil A dan Yeni Januarsih,
penerima dengan disaksikan oleh 2011, Akuntabilitas dan Pengelolaan
orang ketiga dan di dokumentasikan Keuangan Masjid, SNA 14, Aceh
secara tertulis. Mangkona, Sri Wardhana Saleh,
2. Tingkat akuntabilitas dalam Walaundouw,Stanley Kho. 2015.
mengelola dana masjid sudah sesuai “Penerapan PSAK No.45 Tentang
karena pengurus masjid raidhatul Pelaporan Keuangan Organisasi
irfan sudah dapat Nirlaba Pada Masjid Nurul Huda
dipertanggungjawabkan dalam hal Kawangkoan”. Universitas Sam
kebijakan, keputusan, mekanisme, Ratulangi Manado. Jurnal EMBA
pengelolaan serta pelaporannya Volume. 3 No.2.Juni 2015. ISSN
walaupun hanya dilakukan oleh satu 2303 – 1174
orang pengurus saja. Permasalahan Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. PSAK
yang ada di Mesjid Raudhatul Irfan No. 45 , No. 109. Ikatan Akuntansi
dalam hal pencatatan dan pelaporan Indonesia, Jakarta.
dana mesjidnya yang dipegang oleh Jusuf, Al. Haryono. 2005. Dasar-dasar
Petugas Harian Mesjid yaitu Divisi Akuntansi. Jilid 1. Sekolah Tinggi
Keuangan yang bukan seorang Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Akuntan tetapi seorang Sarjana
Pendidikan Agama Islam sehingga Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor
dalam Pencatatannya masih jauh dari Publik. Penerbit Andi, Yogyakarta.
standar akuntansi. Hal tersebut akan Renyowijoyo, Muindro. 2013. Akuntansi
sangat menghambat petugas untuk Sektor Publik. Organisasi Non Laba.
melakukan pelaporan sehingga yang Mitra Wacana Media. Edisi 3.

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 203


[ISSN 20886969] Vol.6 Edisi 12, Mar 2018

Fatih, Mohammad.2015. “Implementasi


Penyusunan Laporan Keuangan Pada
LembagaNirlaba Yayasan
Berdasarkan PSAK 45 (Study Kasus
Pada Yayasan Pesantren Global
Tarbiyyatul Anfin Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang)”.Skripsi.
Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Maulana
Malik Ibrahim, Malang.
Andrianto, N., 2007. Good e-Governance :
Transparansi dan Akuntabilitas
Publik melalui e -
Government. Bayumedia Publishing.
Malang.
Abdul Hafiz Tanjung,“Akuntansi,
Transparansi, dan Akuntabilitas
Keuangan Publik ”, Yogyakarta:
BPFE UGM, 2000.
Krina, P. 2003. Indikator dan alat ukur
prinsip akunbilitas tranparansi dan
partisipasi. Jakarta :Sekretariat Good
Publik Governance, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional
Mardiasmo. (2006). Perwujudan
Transparansi dan Akuntabilitas
Publik Melalui Akuntansi Sektor
Publik : Suatu Sarana Good
Governance. Jurnal Akuntansi
Pemerintahan, 2: 1

Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi Page 204

S-ar putea să vă placă și