Sunteți pe pagina 1din 8

ISSN : 2443—1141

PENELITIAN

Analisis Efisiensi Dan Efektivitas Penerapan


Fire Safety Management Dalam Upaya
Pencegahan Kebakaran di PT. Consolidaetd
Electric Power Asia (Cepa) Kabupaten Wajo
Husnul Khatimah Muchtar1*, Hasbi Ibrahim2, Siti Raodhah3

Abstract

Potential fire hazards can occur in any sector with various impacts such as threatening the
safety and health of workers, be materially adversely affected by social. From some potential fire haz-
ards showed a need to improve awareness of fire prevention. One effort that can be done is through
better management. This study aims to determine the efficiency and effectiveness of the Fire Safety
Management (FSM) application in the fire prevention efforts in PT. CEPA Wajo. This research is quan-
titative descriptive approach to the population is the FSM program. The sample in this study is the
management policy, organization, identification of the fire risk, coaching and training, and inspection
of fire protection facilities. As for the respondents in this study were two workers in the QEHS Depart-
ment. The results showed that the application of the FSM program at PT. CEPA Wajo Regency 2015 is
implemented fairly efficiently and effectively with a percentage of 83.6%. Management policies are
efficiently and effectively (97.5%), inspection of fire protection systems is fairly efficiently and effec-
tive (84.5%), risk identification is fairly efficient and effective (84%), the organization is less efficient
fire and effective (75%), as well as coaching and training are less efficient and effective (77.3%). We
recommend that the management needs to monitor and evaluate the Fire Safety Management pro-
gram periodically so that the program can be implemented more efficiently and effectively.

Keywords : Efficiency, Effectiveness, Fire Safety Management

Pendahuluan panas (heat) yang sering disebut segitiga api (fire


Kebakaran merupakan kejadian yang tidak triangle). Rangkaian proses oksidasi terus berlang-
diinginkan, karena dapat mengakibatkan kerugian, sung, sampai salah satu elemen pembentuk api
baik berupa materil maupun moril. Saat terjadi berakhir. Untuk mencegah terjadinya api, maka
kebakaran, api timbul sebagai reaksi proses rantai salah satu komponen tersebut harus
antara bahan mudah terbakar (fuel), oksigen dan dihindari/diputus (Purbo dalam Anwar, 2013 ).
Data kebakaran di Indonesia berdasarkan
* Korespondensi : uchiemuchtar@gmail.com data yang dihimpun oleh Badan Nasional Pe-
1,2
Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja UIN Alauddin, nanggulangan Bencana dalam rentang waktu 5 ta-
Makassar
3
Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin, Makassar hun terakhir yaitu pada tahun 2011 hingga tahun
2015 adalah sebanyak 979 kejadian kebakaran dan
V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6 HIG IEN E 92

31 diantaranya adalah kebakaran yang terjadi pada Melihat unsur fire safety management itu
gedung pabrik, perkantoran, gedung sekolah, dan tidak hanya dapat dinilai dari pencapaian OHSAS
hotel (BNPB, 2015). 18001, namun sejauh mana penerapan fire safety
Hal ini menunjukkan bahwa potensi ter- management ini dapat berjalan secara efisien dan
jadinya kebakaran dapat terjadi pada sektor mana- efektif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pun dengan berbagai dampak yang ditimbulkan. oleh Anwar Ahmad (2013) tentang Pengaruh Fire
Demikian pula pada PT. Consolidate Electric Power Safety Management terhadap Kehandalan
Asian (CEPA) sebagai industri pembangkit listrik Bangunan dalam Mengantisipasi Bahaya Kebakaran
juga memiliki potensi kebakaran. PT. CEPA sebagai pada Bangunan Rumah Susun di Makassar yaitu
industri pembangkit listrik telah menyuplai listrik di nilai perhitungan penerapan fire safety manage-
Sulawesi Selatan untuk PT. PLN yang berada di Su- ment hanya berkisar 15,45% termasuk salah
lawesi Selatan dan bertindak sebagai maintenance satunya adalah sistem pelatihan/training sebesar
operator. Sehingga tidak heran jika pipa-pipa gas 14,35%.
yang mudah menyala (flammable) dan mudah Dengan demikian batasan untuk menerap-
meledak (eksplosif) akan dijumpai hingga 29 km. kan fire safety management tersebut hanya
Dan oleh karena memanfaatkan gas dan uap untuk berkisar pada keandalan bangunan dengan nilai
menghasilkan listrik, maka PT. CEPA memiliki PLT- perhitungan yang juga masih rendah sehingga di-
GU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap) yang perlukan penelitian terkait efisiensi dan efektivitas
memiliki gas turbin berbahan bakar gas alam, penerapan fire safety management guna
steam turbin sebagai komponen utama pembangkit mendapatkan batasan yang lebih sesuai berdasar-
listrik bertenaga uap, Heat Recovery Steam Genera- kan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan
tor (HRSG) sebagai pembangkit listrik yang kebakaran di PT. CEPA Kabupaten Wajo.
menghasilkan panas hingga 6000ᴼC, serta memiliki
Chemical Storage sebagai tempat penyimpanan Metode Penelitian
khusus bahan kimia seperti HCl, NaOH, H2SO4, Ca Jenis dan Lokasi Penelitian
(OCl)2, dan Al2SO4. Dilihat dari adanya pipa gas yang Penelitian ini dilaksanakan di PT. CEPA,
membentang hingga mesin-mesin turbin inilah yang terletak di Desa Patila, Kecamatan Pammana,
menjadikan PT. CEPA memiliki potensi kebakaran Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Adapun
yang jika tidak dikelola dengan baik akan men- penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
imbulkan kebakaran. kuantitatif, dengan model penelitian survei, yang
Kebakaran dapat menimbulkan dampak bersifat deskriptif bertujuan untuk memperoleh
yang mengancam jiwa serta kerugian secara materi gambaran tentang penerapan Fire Safety Manage-
hingga sosial, sehingga hal ini menunjukkan per- ment (FSM) sebagai upaya penecegahan kebakaran
lunya upaya peningkatan kewaspadaan pencega- dalam meningkatkan keselamatan kerja di PT.CEPA.
han terhadap kebakaran. Salah satu upaya Populasi dan Sampel
pencegahan yang dapat dilakukan adalah melalui Populasi dalam penelitian ini adalah fire
perbaikan manajemen. Hal ini sesuai yang safety management (sistem pengamanan keba-
dikemukakan oleh Birds (1967) bahwa usaha karan). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
pencegahan terhadap rangkaian suatu kejadian/ kebijakan manajemen, organisasi, identifikasi risiko
kecelakaan dapat berhasil dengan memulai mem- kebakaran, pembinaan dan pelatihan, serta in-
perbaiki manajemen keselamatan dan kesehatan speksi sarana proteksi kebakaran. Sedangkan re-
kerja. Upaya pencegahan kebakaran ini akan me- sponden dalam penelitian ini sebanyak 2 orang
merlukan sistem manajemen pengamanan keba- pekerja di bagian QEHS (Quality, Environmental,
karan (Fire Safety Management) (Suardi, 2010). Health, Safety).
93 HIG IEN E V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6

Pengumpulan Data langan kebakaran, kebijakan manajemen, serta


Data primer diperoleh melalui melalui wa- identifikasi risiko kebakaran. Selain itu data
wancara terstruktur dengan menggunakan kusioner sekunder juga diperoleh dari buku referensi dan
pada pekerja bagian fire di unit Quality, Environ- bersumber dari internet.
ment, Health, and Safety (QEHS) untuk memperoleh Instrument Penelitian
gambaran fire safety action serta peneliti juga Instrumen penelitian yang digunakan da-
menggunakan form/worksheet dalam menarik data lam proses pengumpulan data adalah Form/
Penerapan Program Fire Safety Management yang worksheet Penerapan Program Fire Safety Manage-
nantinya akan diolah dan dianalisa tingkat efisiensi ment yang berisi item-item yang akan diidentifikasi
dan efektivitas dari penerapan fire safety manage- (pemanfaatan sumber daya manusia, biaya, dan
ment tersebut. waktu pelaksanaan dari program Fire Safety Man-
Data sekunder data yang diperoleh dari agement).
perusahaan tempat penelitian yaitu data gambaran
umum perusahaan, daftar pelaksanaan inspeksi sa- Hasil
rana proteksi kebakaran, pembinaan & pelatihan Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan
kebakaran, organisasi tim pencegahan / penanggu- bahwa penerapan kebijakan manajemen terkait

Tabel 1. Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Kebijakan Manajemen Kebakaran PT. CEPA Kabupaten
Wajo Tahun 2015
No. Kebijakan Manajemen Efisiensi Efektivitas Nilai Rujukan (%)
(%) (%)
1. Memberikan pelatihan >100 = sangat efisien/efektif
97,5 97,5
bagi seluruh karyawan 91-100 = efisien/efektif
2. Tersedia lingkungan kerja 81-90 = cukup efisien/efektif
97,5 97,5
tanpa risiko kerja 61-80 = kurang efisien/efektif
Efisiensi dan Efektivitas Program 97,5 97,5 <60 = tidak efisien

Sumber : Data primer Tahun 2016

Tabel 2. Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Inspeksi Sistem Proteksi Kebakaran PT. CEPA Kabupaten
Wajo Tahun 2015
Inspeksi Sistem Proteksi Keba- Efisiensi Efektivitas
No. Nilai Rujukan (%)
karan (%) (%)
1. Inspeksi Running Test Fire
86 86
Fighting Pump Station
2. Inspeksi APAR 75 75
3. Inspeksi Outdoor Hydrant 86 86
4. Inspeksi Foam Station 86 86 >100 = sangat efisien/efektif
5. Inspeksi Smoke and Heat Detec- 91-100 = efisien/efektif
83,5 83,5
tor 81-90 = cukup efisien/efektif
6. Inspeksi Sprinkel 86 86 61-80 = kurang efisien/efektif
<60 = tidak efisien
7. Inspeksi Deluge Valve Test 86 86
8. Inspeksi Hose Reel 86 86
9. Inspeksi CO2 Test Gas Turbin 86 86
Efisiensi dan Efektivitas Program 84,5 84,5
Sumber : Data primer Tahun 2016
V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6 HIG IEN E 94

Tabel 3. Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Identifikasi Risiko Kebakaran PT. CEPA Kabupaten Wajo
Tahun 2015

Efisiensi Efektivitas
No. Identifikasi Risiko Kebakaran Nilai Rujukan (%)
(%) (%)
1. Identifikasi menggunakan >100 = sangat efisien/efektif
metode HIRA DC (Hazard 91-100 = efisien/efektif
Identification Risk Assess- 84 84 81-90 = cukup efisien/efektif
ment Determine Control) 61-80 = kurang efisien/efektif
Efisiensi dan Efektivitas Program 84 84 <60 = tidak efisien
Sumber : Data primer Tahun 2016

Tabel 4. Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Organisasi Kebakaran PT. CEPA Kabupaten Wajo Tahun
2015
No. Organisasi Kebakaran Efisiensi Efektivitas Nilai Rujukan (%)
(%) (%)
1. Simulasi Kebakaran oleh >100 = sangat efisien/efektif
Emergency Response 75 75 91-100 = efisien/efektif
Team 81-90 = cukup efisien/efektif
Efisiensi dan Efektivitas Program 61-80 = kurang efisien/efektif
75 75
<60 = tidak efisien
Sumber : Data primer Tahun 2016

adanya pelatihan kebakaran dan kewajiban bekerja sebesar 84% dan berjalan cukup efektif dengan
tanpa risiko kerja telah berjalan efisien dengan presentase sebesar 84%.
presentase sebesar 97,5% dan berjalan efektif Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan
dengan presentase sebesar 97,5%. bahwa penerapan organisasi terkait simulasi keba-
Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan karan yang diadakan oleh PT. CEPA berjalan kurang
bahwa penerapan inspeksi sistem proteksi keba- efisien dengan presentase sebesar 75% dan ber-
karan di PT. CEPA berjalan cukup efisien dengan jalan kurang efektif dengan presentase sebesar
presentase sebesar 84,5% dan berjalan cukup efek- 75%.
tif dengan presentase sebesar 84,5%. Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan
Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa penerapan pembinaan dan pelatihan keba-
bahwa penerapan identifikasi risiko kebakaran di karan yang dilaksanakan oleh PT. CEPA berjalan
PT. CEPA berjalan cukup efisien dengan presentase kurang efisien dengan presentase sebesar 77,3%

Tabel 5. Efisiensi dan Efektivitas Penerapan Pembinaan dan Pelatihan Kebakaran PT. CEPA Kabupaten
Wajo Tahun 2015

Pembinaan dan Pelatihan Efisiensi Efektivitas


No. Nilai Rujukan (%)
Kebakaran (%) (%)
1. Training Certification Fire
78,2 78,2
Fighting Level D >100 = sangat efisien/efektif
2. Basic Fire Fighting and ERP 91-100 = efisien/efektif
89,7 89,7
Drill 81-90 = cukup efisien/efektif
3. Emergency Response 61-80 = kurang efisien/efektif
64 64
Plant <60 = tidak efisien
Efisiensi dan Efektivitas Program 77,3 77,3
Sumber : Data primer Tahun 2016
95 HIG IEN E V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6

dan berjalan kurang efektif dengan presentase sebe- Terjemahnya :


sar 77,3%. Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Sehingga penerapan program FSM secara Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
umum berjalan cukup efisien dengan presentase amal kamu itu, dan kamu akan dikembalikan kepa-
sebesar 83,6% dan berjalan cukup efektif dengan da Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang
presentase sebesar 83,6%. nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan. (Kementerian Agama RI, 2010)
Pembahasan Bekerjalah kamu, demi karena Allah sema-
Berdasarkan hasil penilaian efisiensi dan ta dengan aneka amal saleh dan bermanfaat, baik
efektivitas dari beberapa program FSM yang telah untuk diri kamu maupun untuk masyarakat umum,
dipaparkan sebelumnya, maka penerapan program maka Allah akan melihat, yakni menilai dan mem-
FSM secara umum berjalan cukup efisien dengan beri ganjaran amal kamu itu, dan Rasul-Nya serta
presentase sebesar 83,6% dan berjalan cukup efek- orang-orang mukmin akan melihat dan menilainya
tif dengan presentase sebesar 83,6%. juga, kemudian menyesuaikan perlakuan mereka
Hal ini menandakan bahwa pemanfaatan dengan amal-amal kamu itu dan selanjutnya kamu
sumber daya manusia yang masih belum optimal akan dikembalikan melalui kematian kepada Allah
sehingga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan swt. Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang
masing-masing program. Pihak yang bertanggung nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu sanksi dan
jawab dalam setiap program tidak seimbang dengan ganjaran atas apa yang telah kamu kerjakan, baik
pihak yang melaksanakan program. Sehingga diper- yang nampak ke permukaan maupun yang kamu
lukan penjadwalan khusus terkait sasaran yang sembunyikan dalam hati (Shihab, 2002).
ditetapkan pada masing-masing program agar setiap Ayat ini menjelaskan tentang melakukan
tenaga kerja dapat memanfaatkan kesempatan yang aneka aktivitas baik yang nyata maupun yang
sama dalam menjalankan program agar terlaksana tersembunyi. Artinya bahwa aktivitas tersebut dapat
secara efisien. Efisiensi ini berkaitan dengan sebera- memberikan manfaat kepada diri sendiri bahkan
pa baik input dikombinasikan yaitu merupakan sua- kepada masyarakat secara umum. Ini juga membuk-
tu cara untuk mendapatkan hasil yang baik dari tikan bahwa jika pihak yang bertanggung jawab da-
jumlah input paling minimum. lam pelaksanaan program FSM dapat menajalankan
Dengan kata lain bahwa mencapai suatu tugasnya secara efisien dan efektif maka akan mem-
tingkat output tertentu yang berkualitas tingi berikan keuntungan bagi pihak itu sendiri berupa
dengan pemakaian sumber daya sebagai input terlaksananya kewajiban sebagai tuntutan peker-
sekecil mungkin (Robins, 1997). Oleh karena itu op- jaan dan keuntungan bagi masyarakat pekerja
timalisasi pemanfaatan SDM ini perlu dikordinir secara keseluruhan maupun masyarakat umum di
secara sistematis dengan menempatkan tenaga ker- sekitar perusahaan berupa terhindarnya dari an-
ja sesuai dengan potensi masing-masing dalam ber- caman kebakaran.
tanggung jawab melaksanakan program FSM. Tanggung jawab dalam pelaksanaan
Jika optimalisasi ini berjalan dengan baik pencegahan kebakaran tersebut juga dapat dilihat
maka tentu akan meningkatkan produktivitas tena- dari Fire Safety Action yang dilakukan oleh PT. CEPA
ga kerja yang diharapkan pekerjaan akan terlaksana seperti mengisolasi padatan yang mudah terbakar,
secara efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan membangun fasilitas penyimpanan bahan bakar
yang ditetapkan. Dalam pandangan Islam, bekerja yang dirancang khusus, terdapat tangga darurat
secara optimal merupakan cara untuk berperan da- yang memadai pekerja untuk mendukung jalur
lam berbagai aktivitas secara produktif. Allah berfir- evakuasi ketika terjadi kebakaran, memiliki alat
man dalam QS. At-Taubah/9 : 105 : pendeteksi kebakaran seperti detektor asap, de-
V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6 HIG IEN E 96

tektor panas pada setiap bangunan yang memilki penerapan inspeksi sistem proteksi kebakaran ber-
potensi bahaya kebakaran, menempatkan alat jalan cukup efisien dengan presentase sebesar
pemadam api ringan (APAR) dalam jumlah yang 84,5% dan berjalan cukup efektif dengan presen-
memadai di lokasi berdasarkan bahaya kebakaran tase sebesar 84,5%, penerapan identifikasi risiko
tertentu, melaksanakan pelatihan untuk semua kebakaran berjalan cukup efisien dengan presen-
pekerja, dan yang terpenting adalah pihak manajer tase sebesar 84% dan berjalan cukup efektif
bertindak sebagai pengawas terhadap keselamatan dengan presentase sebesar 84%, penerapan organ-
kebakaran dapat melakukan pengendalian keba- isasi kebakaran berjalan kurang efisien dengan
karan termasuk penggunaan sistem pemadam ke- presentase sebesar 75% dan berjalan kurang efektif
bakaran, dan bagaimana memimpin prosedur dengan presentase sebesar 75%, penerapan pem-
evakuasi. binaan dan pelatihan kebakaran berjalan kurang
Sedangkan tindakan pencegahan keba- efisien dengan presentase sebesar 77,3% dan ber-
karan merupakan tanggung jawab manajemen jalan kurang efektif dengan presentase sebesar
yang perlu mengatur program pencegahan keba- 77,3% serta penerapan program FSM di PT. CEPA
karan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam Kabupaten Wajo Tahun 2015 berjalan cukup efisien
menghadapi ancaman kebakaran sehingga kecel- dengan presentase sebesar 83,6% dan berjalan
akaan yang akan berdampak luas bagi pekerja cukup efektif dengan presentase sebesar 83,6%.
dapat dihindari. Hal ini sejalan dengan teori yang Saran yang dapat diberikan setelah
dikemukakan oleh Bird dan Lotus bahwa kesalahan melihat kesimpulan dari penelitian ini adalah se-
yang diakibatkan oleh manusia terhadap terjadinya bagai berikut ; pihak PT. CEPA sebaiknya dapat
kecelakaan bukan merupakan hal yang utama, na- memanejemen waktu sebaik-baiknya dalam
mun lebih kepada peran manajemen dalam pelaksanaan simulasi kebakaran agar setiap tenaga
melakukan pengendalian agar tidak terjadi kesala- kerja yang tergabung dalam Emergency Response
han. Harapannya bahwa upaya pencegahan keba- Team dapat melaksanakan fungsi dan tugas masing
karan yang ditempuh melalui perbaikan mana- -masing secara sigap dan tanggap; lebih memper-
jemen menjadikan perusahaan mampu menurunk- hatikan fokus sasaran pelatihan agar dapat mem-
an risiko kecelakaan yang dapat terjadi akibat baha- bantu mempersiapkan tenaga kerja agar bekerja
ya kebakaran. lebih efektif dalam upaya pencegahan kebakaran;
Oleh karena itu seluruh program ini harus lebih memperhatikan standar operasional prosedur
berjalan optimal secara efisien dan efektif agar dalam pelaksanaan identifikasi risiko sehingga tidak
tujuan dari pelaksanaan program pencegahan ke- hanya dilakukan secara isidentil ataupun mengikuti
bakaran ini dapat berjalan dengan baik. Dan untuk jadwal inspeksi sistem proteksi kebakaran; lebih
mendukung berjalan optimalnya program ini, maka memperhatikan mekanisme pelaksanaan inspeksi
dibutuhkan pengembangan sumber daya manusia sistem proteksi kebakaran agar tercipta optimal-
untuk memperbaiki kapasitas produktif pekerja isasi pemanfaatan tenaga kerja yang bertanggung
yang mampu menjawab tantangan perubahan ling- jawab; serta pihak manajemen perlu memonitoring
kungan kerja, keragaman tenaga kerja, dan tenaga dan mengevaluasi program Fire Safety Manage-
kerja yang terampil dalam bidangnya. ment secara berkala agar program tersebut dapat
berjalan efisien dan efektif.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini ada- Daftar Pustaka
lah penerapan kebijakan manajemen berjalan Departemen Agama RI (2010). Al-Quran dan Ter-
efisien dengan presentase sebesar 97,5% dan ber- jemahan. Jakarta. Kementerian Agama
jalan efektif dengan presentase sebesar 97,5%,
97 HIG IEN E V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6

Ahmad, Anwar. (2013). Pengaruh Fire Safety Man- (Korea; Journal of Loss Prevention in The
agement Terhadap Kehandalan Bangunan Process Industries)
dalam Mengantisipasi Bahaya Kebakaran Mardiasmo. (2014). Akuntansi Sektor Publik, dalam
pada Bangunan Rumah Susun di Makassar. Demi Aulia Rahman, “Analisis Value For
Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil Money dalam Pengukuran Kinerja Dinas
Universitas Sebelas Maret Vol. I. No. 1 Ok- Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta
tober 2013 ISSN : 2339-0271 Periode Tahun 2011 – 2012”, Skripsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (Yogyakarta; Fak. Ekonomi Universitas
Data Kejadian Bencana Kebakaran.http:// Negeri Yogyakarta)
geospasial.bnpb.go.id/pantauanbencana/ Noe, Raymond A., et al., (2003), Human Resource
data/datakbmukimall.php (14 Desember Management. Gaining A Competitive Ad-
2015) vantage, 4th Edition, The McGraw-Hill Com-
Bahreisy, Salim. Said Bahreisy. (2003). Terjemahan panies, Inc., New York.
Singkat Tafsir Ibnu Katsir. Cet I; Malaysia; Notoatmodjo,Soekidjo. (2010). Metodologi
Victory Agencie Penelitian Kesehatan. Cet I; PT. Rineka Cip-
Bastian, Indra. “Akuntansi Sektor Publik Di Indone- ta, Jakarta
sia,” dalam Demi Aulia Rahman, “Analisis Satrianegara., M.Faiz. (2013). Pengembangan Ma-
Value For Money dalam Pengukuran Kinerja najemen Sumber Daya Manusia. Cet I; Ma-
Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakar- kassar; UIN Alauddin
ta Periode Tahun 2011 – 2012”, Skripsi Purbo, Wahadamaputra dalam anwar Rahmad.
(Yogyakarta; Fak. Ekonomi Universitas (2013). Pengaruh Fire Safety Management
Negeri Yogyakarta, 2014) Terhadap Kehandalan Bangunan dalam
Coulter, Philip B. (1979). Organizational Effective- Mengantisipasi Bahaya Kebakaran pada
ness in The Public Sector: The Example of Bangunan Rumah Susun di Makassar.
Municipal Fire Protection. Jurnal (New Jurnal Teknik Sipil Magister Teknik Sipil
York; Cornel University) Universitas Sebelas Maret Vol. I. No. 1 Ok-
Dani Sucipto, Cecep. (2014). Keselamatan dan tober 2013 ISSN : 2339-0271
Kesehatan Kerja. Cet I; Yogyakarta; Gosyen Ramli, Soehatman. (2010). Petunjuk Praktis Mana-
Publishing jemen Kebakaran (Fire Management). Cet. I
Hamka. (1984). Tafsir Al-Azhar. Cet III; Jakarta; PT Jakarta; Dian Rakyat
Pustaka Panjimas. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pekerjaan
International Labour Organization (ILO). Major Fac- Umum Nomor 26 Tahun 2008 tentang Per-
tory Fires. www.ilo.com/org (11 Desember syaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
2015) pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Iswandinata, Febri dkk. (2013). Analisis Pencegahan Ridley, John. (2008). Kesehatan dan Keselamatan
Kebakaran sebagai Upaya Pengendalian Kerja. Cet.III; Jakarta. Erlangga
Kebakaran di PT. PJB UBJ O dan M Pem- Rohsayidah, Siti. Manajemen yang efektif dan
bangkit Listrik Tenaga Uap Paiton Kabupat- Efisien dalam Kehidupan Sehari-hari.
en Probolinggo. Jurnal (Jember; Kesehatan http://www.fisipuinsgd.ac.id/blog/
Lingkungan dan Kesehatan Keselamatan manajemen-yang-efektif-dan-efisien-dalam
Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Uni- -kehidupan-sehari-hari (2 Desember 2015)
versitas Jember) Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pekerjaan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP. 186/ Umum No.20 Tahun 2009
MEN/1999 tentang Unit Penaggulangan Republik Indonesia, Undang-undang No.28 Tahun
Kebakaran di Tempat Kerja 2002 tentang Bangunan Gedung
Krisnawala, Anjang. (2012). Efektivitas Pendidikan Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah Volume
dan Pelatihan Pegawai pada Dinas Perto- 1. Cet I; Jakarta; Lentera Hati
longan Kecelakaan Penerbangan dan Siswando, Tatjuk dan Darsono. (2011). Manajemen
Pemadam Kebakaran Bandar Udara Inter- Sumber Daya Manusia Abad 21. Cet. I; Ja-
nasional Supadio Pontianak. Jurnal karta; Nusantara Consulting.
(Pontianak; Universitas Tanjungpura, Kali- Stoner. James A.F, dkk. (1996). Management
mantan Barat) (Manajemen), terj. Alexander Sindoro, Edisi
Kwon, Hyuk Myun. (2006). The Effectiveness of Pro- Asli. Cet. II; Jakarta; Bhuana Ilmu Populer.
cess Safety Management (PSM) Regulation
for Chemical Industry in Korea. Jurnal
V O LU M E 2 , N O. 2, M EI — AG U ST U S 2 0 1 6 HIG IEN E 98

Suardi, Rudi. (2010). Sistem Manajemen Kesehatan Tunggal dalam Riska Intan Sahara, dkk. (2012). Ana-
dan Keselamatan Kerja. Cet I; Jakarta: Pen- lisis Audit Operasional untuk Menilai
erbit PPM Efisiensi dan Efektivitas Produksi (Studi
Suma’mur. (1981). Keselamatan Kerja dan Pada Bagian Produksi PT Netania Kasih
Pencegahan Kecelakaan. Cet I; Jakarta; Karunia, Pasuruan, Jawa Timur). Jurnal
Toko Gunung Agung Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2. (Malang;
Ilmu Administrasi UNIBRAW, 2012)

S-ar putea să vă placă și