Sunteți pe pagina 1din 12

University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN "BERKAT ANANG"
DI SEKOLAH DASAR

Muhroji, Fitri Puji Rahmawati, Ratnasari Diah Utami


PGSD FKIP-UMS
Email: simuhroji@yahoo.com
fitripr2012@yahoo.co.id
ratnasari.du@gmail.com

Abstract

This research is aimed at finding the model of strengthening the character education in the
dweller Elementary School students with Javanese cultural background. Specific objectives
for the 2nd year are to formulate active and fun model of character education in the dweller
of Elementary School students with Javanese cultural background, and then try out the
active and fun model of character education in the dweller of Elementary School students
with Javanese cultural background. The research method that will be developed in the 2nd
year is that the method of collecting data is with FGD that involved teachers, headmaster,
school committee, and students parents. The collected data are analyzed by using heuristic
model. The results of the research show that: 1. The strengths and the weaknesses of the
character education in elementary school had been done are that the teachers and schools
had tried to give character strengthening programs, such as: extra-curricula program,
books monitoring; fun, active, creative, innovative learning program, and routine
religious activities. But these activities have the weakness that is the lack of knowledge of
the teachers to be innovative. 2. The expectations of the stakeholders toward the character
education which is developed in elementary school are: a. Character education can
strengthening the students faith, moral, and aqidah. b. Character education can strengthen
teaching and guiding students, and enriching the level of using Information, knowledge,
technology, and communication, language, sport, and nation’s culture. c. Character
education is not only the responsibility of school but also family. d. Television program
may expose the program that educate and give good example for children. 3. There are 10
models of the implementation of “Berkat Anang” model in school, they are: a. sharing
experiences, b. turn-talking lottery, c. picture synthesizing, d. discourse summary, e. my
ate, f. amazing debate, g. mad puzzle, h. song composition, i. secrete letter, j. question
auction. 4. The strengths of “Berkat Anang” are: a. arousing the character of willingness
to self expression, b. arousing the character of being active in learning, c. Learning with
no burden so the students feel fun, d. Learning is not monotonous, it is more impressive, e.
the students are getting more enthusiastic in learning, f. the students are motivated to earn
and dig the knowledge by themselves.

Keywords: character education, “berkat Anang”, learning model

1. PENDAHULUAN 2007: 3). Seseorang tidak perlu tahu


Paradigma lama mengenai proses belajar mengenai proses belajar mengajar yang tepat.
mengajar adalah guru memberikan Guru hanya perlu menuangkan apa yang
pengetahuan kepada siswa yang pasif (Lie, diketahuinya ke dalam botol kosong yang

67
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

siap menerimanya. Guru masih banyak yang menjadi sarana peletakan kembali nilai-nilai
melakukan pembelajaran dengan paradigma luhur bangsa.
lama ini. Mereka mengajar dengan metode Pendidikan karakter seharusnya tidak lagi
ceramah dan mengharapkan siswa duduk, menjadi jargon semata. Pendidikan karakter
diam, dengar, catat, dan hapal (3D CH). yang telah disisipkan dalam lingkungan
Mata pelajaran di sekolah masih banyak sekolah melalui kurikulum dan perangkatnya
yang disampaikan menggunakan pendekatan seharusnya tidak lagi menjadi pembelajaran
monolitik dan bersifat top down. Semua yang teoretis, namun telah dimulai dengan
materi pengajaran secara detail telah penerapannya sampai penguatannya.
dipersiapkan oleh pusat. Pendekatan teoritis Pembelajaran secara aktif dan menyenangkan
sangat kental, ditunjukkan dengan perlu dikembangkan untuk mempermudah
menekankan pda pembahasan yang hanya penyampaian pendidikan karakter.
ada dalam buku teks, tanpa dikaitkan dengan Pembelajaran yang aktif dengan mengajak
apa yang ada dan relevan bagi bangsa siswa bergerak dan beraktivitas akan
Indonesia. Siswa cenderung bersifat membuat siswa senang. Ketika siswa dalam
“textbookish” yang sama sekali tidak keadaaan senang belajar, guru dapat memberi
dikaitkan dengan pengalaman yang penguatan karakter di setiap
dimilikinya. Hal ini berakibat, pembelajaran pembelajarannya. Dampaknya siswa mudah
hanya memiliki kontribusi yang amat kecil menerima ilmu dan karakter yang
dalam pengembangan individu dan disampaikan guru.
masyarakat yang demokratis. Pembelajaran aktif pada dasarnya
Pembelajaran di sekolah dasar perlu berusaha untuk memperkuat dan
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa memperlancar stimulus dan respons anak
sehingga siswa mendapatkan kesempatan didik dalam pembelajaran, sehingga proses
untuk berinteraksi satu sama lain. Siswa pembelajaran menjadi hal yang
berinteraksi dengan teman, guru, dan menyenangkan. Dengan menerapkan strategi
lingkungannya. Dalam interaksi ini, siswa belajar aktif pada anak didik dapat membantu
akan membentuk komunitas yang ingatan(memory) mereka. Dalam metode
memungkinkan mereka untuk mencintai belajar aktif setiap materi pelajaran yang baru
proses belajar dan mencintai satu sama lain. harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan
Karakter adalah kualitas atau kekuatan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Agar
mental atau moral, akhlaq atau budi pekerti murid dapat belajar secara aktif guru perlu
individu yang merupakan kepribadian khusus menciptakan strategi yang tepat guna
yang membedakan dengan individu lain(M. sedemikian rupa, sehingga peserta didik
Furqon, 2009:9). Sedangkan pendidikan mempunyai motivasi yang tinggi untuk
karakter sebagai the deliberate effort to help belajar. (Mulyasa, 2004:241)
people understand, care about, and act upon Anak didik tidak hanya sekedar
core ethical values, dimana dalam hal ini mendengarkan saja di dalam kelas. Mereka
mengandung tiga aspek yaitu pengetahuan, perlu membaca, menulis, berdiskusi atau
hati/ rasa dan tindakan atas dasar nilai yang bersama-sama dengan anggota kelas yang
menjadi acuannya (Lickona, 1991). lain dalam memecahkan masalah. Anak didik
Pendidikan karakter saat ini merupakan harus aktif, sehingga mampu pula
bagian terpenting dari pendidikan di mengerjakan tugas-tugas yang menggunakan
Indonesia. Ketika masyarakat setiap hari kemampuan berpikir yang lebih tinggi,
disuguhi rekaman tingkah laku masyarakat seperti menganalisis, membuat sintesis dan
Indonesia yang jauh dari nilai-nilai karakter mengevaluasi.
Indonesia yang lemah lembut, sopan, ramah, Model pembelajaran aktif yang dapat
dan menjunjung tinggi budaya timur, dilakukan menurut Silberman, 2004 (dalam
pendidikan karakter menjadi ujung tombak Hartono, 2008) antara lain: 1) Question
perbaikan situasi ini. Pendidikan karakter Student Have (pertanyaan peserta didik); 2)

68
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

Reconnecting (menghubungkan kembali); 3) lain diajarkan dengan model ini serta


pengajaran sinergetik (synergetic teaching); menimbulkan minat siswa dalam
4) kartu sortir (card sort); 5) trading place; pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa
6) who in the class; 7) resume kelompok; 8) RPP yang dikembangkan dikategorikan baik.
prediction; 9) TV Komersial; 10) the Tujuan dari penelitian ini adalah
company you keep. mendeskripsikan penerapan Model
Pembelajaran yang menyenangkan Pembelajaran “Berkat Anang” sebagai salah
menurut Bredekamp, 1987 (dalam belajar satu model pembelajaran yang dapat
bukunya Megawangi Ratna, 2005) antara menguatkan pendidikan karakter pada siswa
lain: a) kurikulum disusun untuk pendidikan dasar berbudaya Jawa.
mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan anak di semua bidang 2. METODE PENELITIAN
pengembangan (fisik, social-emosi, dan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
kognitif); b) kurikulum dirancang untuk Dasar di wilayah Kota Surakarta dan
mengembangkan harga diri dan rasa percaya sekitarnya. Sekolah yang ditunjuk sebagai
diri anak, sehingga anak menyenangi dan subjek penelitian, yakni SDN 1 Senden
cinta belajar; c) setiap anak dipandang Klaten, SDN 1 Blulukan, dan SDN 1 Kleco.
sebagai sesuatu yang unik yang mempunyai Penelitian ini merupakan penelitian
pola dan waktu pertumbuhan yang berbeda- deskriptif kualitatif. Tujuannya melukiskan
beda; d) guru membimbing keterlibatan anak kondisi yang ada pada situasi tertentu saat
dalam proyek kegiatan dan memperkaya penelitian dilakukan dan tidak melakukan uji
pengalaman belajar mereka dengan menggali hipotesis.
ide, mereson pertanyaan dan melibatkannya Beberapa teknik pengumpulan data yang
dalam diskusi yang menantang pikiran dipergunakan dalam kemitraan ini dapat
mereka sehingga terbiasa berpikir kritis; e) dijelaskan sebagai berikut: Observasi, data
proyek, pusat kegiatan dan aktivitas bermain obsevasi berupa deskripsi mengenai keadaan
mencerminkan minat anak saat itu; f) guru di lapangan. Observasi ini juga dilakukan
menumbuhkan perilaku prososial, mau pada saat implementasi strategi pembelajaran
bekerja keras, pantang menyerah, tekun, yang sudah dirumuskan untuk mengetahui
kreatif, produktif, dan mandiri pada diri anak kekuatan dan kelemahan dari strategi yang
dengan memberikan banyak rangsangan diterapkan tersebut.
melalui kegiatan yang mendukung serta Wawancara mendalam, teknik ini
mendorong anak untuk tertarik memilih dan digunakan untuk memperoleh informasi dan
melakukannya; g) guru membangun motivasi pandangan tentang pembelajaran di SD.
internal anak untuk memahami dunia dan Wawancara tidak formal dilakukan pada
mengembangkan kecakapan mereka. waktu dan konteks yang dianggap tepat untuk
Produk dari penelitian ini berupa RPP memperoleh data yang mempunyai
berkarakter dengan model pembelajaran kedalaman dan dilakukan berulang kali
kooperatif tipe Group Investigation pada sesuai kebutuhan, oleh Miles dan Huberman
materi pokok gerak tumbuhan untuk SMP. (1984) disebut in-depth interviewing.
Validitas RPP yang dihasilkan berkategori Angket, tujuan pemberian angket antara
baik dengan hasil validasi yang diberikan lain guna mendapatkan gambaran yang jelas
validator bernilai rata-rata 3,3. Pengamatan sebagai penjajagan terhadap tanggapan dan
terhadap keterlaksanaan RPP rata-rata pendapat para informan terhadap konsep
berkategori baik untuk kedua RPP. Respons pendidikan karakter dan model pembelajaran
siswa yang diminta setelah uji coba ”Berkat Anang”. Dari memahami angket
berlangsung menyatakan bahwa 89,28% terbuka ini peneliti bisa melakukan langkah
siswa merasa senang mengikuti pelajaran selanjutnya untuk menentukan informan serta
serta mudah memahaminya. Sebanyak melakukan wawancara.
82,04% siswa juga setuju jika pokok bahasan

69
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

FGD (Forum Group Discusion) adalah siswa pendidikan dasar berbudaya Jawa.
diskusi terfokus dari suatu group untuk Adapun pihak-pihak yang dilibatkan dalam
membahas suatu masalah tertentu dalam kegiatan FGD yakni guru, kepala sekolah,
suasana yang informal dan santai. Teknik ini orang tua, siswa, dan stakeholder.
digunakan untuk mengungkap pemaknaan Untuk keabsahan data, penelitian ini
dari suatu kelompok berdasarkan hasil menggunakan tehnik perpanjangan
diskusi yang terpusat pada suatu pengamatan, triangulasi data atau sumber,
permasalahan tertentu. Dalam penelitian ini, dan member check.
FGD dilakukan untuk membahas Dalam penelitian ini digunakan model
permasalahan: a) mendeskripsikan analisis interaktif (Miles dan Huberman,
kelemahan dan kekuatan model pembelajaran 1984:23). Dalam model analisis interaktif
yang telah diterapkan oleh guru dalam ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi
mengajarkan pendidikan karakter, b) data, sajian data, dan penarikan simpulan
mendeskripsikan harapan dari stakeholder atau verifikasi bekerja dalam bentuk
pendidikan SD tentang pendidikan karakter, interaktif. Lebih jelasnya model analisis
serta c) merumuskan penerapan model interaktif dapat digambarkan dengan skema
pembelajaran “Berkat Anang” di kalangan di bawah ini.

Pengumpulan
data
Sajian data

Reduksi
data

Penarikan Simpulan/
Verifilasi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN karakter semakin menjadi salah satu program


yang wajib dilaksanakan di sekolah. Materi
a. Kekuatan dan Kelemahan Model tentang karakter kini telah dimasukkan ke
Pembelajaran yang Diterapkan Guru dalam kurikulum, sehingga sekolah tidak bisa
di Sekolah Dasar lagi beralasan untuk tidak melaksanakan
program tersebut.
Program pendidikan karakter telah Program pendidikan karakter yang telah
dicanangkan oleh pemerintah untuk dilaksanakan di tiga SD penelitian
dilaksanakan di seluruh sekolah dasar yang menyimpulkan bahwa pendidikan ini telah
berada di wilayah Indonesia. Penerapan terlaksana, meskipun terdapat beberapa
program ini dikuasakan pada sekolah dasar kekurangan yang masih harus terus
masing-masing sesuai dengan kurikulum diperbaiki. Berbagai macam metode yang
yang berlaku saat itu yakni KTSP. Seiring digunakan oleh sekolah agar siswa
perkembangan kurikulum, dimana saat ini berkarakter telah dilaksanakan. Beberapa di
kurikulum yang sedang dilaksanakan adalah antaranya, yakni terakomodir dalam
Kurikulum 2013, program pendidikan ekstrakurikuler, implementasi metode

70
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

pembelajaran PAKEM, buku monitoring, Program pendidikan karakter yang telah


kegiatan rutin ibadah, dan lain sebagainya. diterapkan di sekolah dasar ini tentunya
Pendidikan karakter yang telah diterapkan memiliki kekuatan yang harus senantiasa
di SD Negeri 1 Senden, antara lain berbentuk dijaga. Beberapa kekuatan yang tampak
ekstrakulikuler (pramuka, PBB, tari), buku setelah penerapan pendidikan karakter dalam
monitoring berupa pengamatan untuk siswa berbagai bentuk kegiatan, antara lain:
secara terus menerus untuk mengetahui karakter sopan, disiplin, komunikatif,
perkembangan siswa, model pembelajaran bersemangat, tanggung jawab, dan berbagai
yang menggunakan pembelajaran aktif, karakter lainnya.
kreatif, motivatif, dan menyenangkan Kekuatan dari program pendidikan
sehingga siswa dapat mengikuti proses karakter yang telah diterapkan di SD Negeri
pembelajaran dengan baik, serta kegiatan 1 Senden antara lain menjadikan siswa lebih
rutin keagamaan berbentuk sholat dhuha sopan, bersemangat untuk belajar serta dapat
yang dilaksanakan ketika istirahat pertama, bertanggung jawab atas apa yang mereka
yaitu pukul 09.00 WIB dan sholat dhuhur lakukan. Sehingga pendidikan karakter ini
berjamaah antara guru dan murid yang sudah cukup kuat, terbukti dengan
dilaksanakan sebelum pulang sekolah. berjalannya pembelajaran dengan baik dan
Program pendidikan karakter di SDN 1 sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta
Senden sejalan dengan pendidikan karakter beberapa siswa meraih beberapa kejuaraan
yang diterapkan di SD Kleco yakni dalam suatu perlombaan.
menghormati sesama warga sekolah, Kekuatan program pendidikan karakter
menanamkan jiwa mandiri pada peserta didik yang diterapkan di SD Kleco I sangat banyak
dalam proses belajar, saling membantu dll. dan bermanfaat bagi peserta didik, seperti
Pendidikan berkarakter dimasukkan ke dalam anak menjadi disiplin, mandiri, pantang
pembelajaran, misalnya melalui strategi dan menyerah, lebih kreatif, saling menghargai,
metode yang inovatif yang mampu saling menghormati, meningkatkan
mengembangkan keterampilan dan kepatuhan dalam beribadah. Program
kreativitas sekaligus membentuk karakter tersebut ternyata mampu mengaktifkan dan
mereka. Kegiatan rutin yang selalu menyenangkan peserta didik.
dilaksanakan di SD Kleco I ini adalah Siswa dapat menjadi cerdas, mandiri,
pemberlakuan jam masuk sekolah yang lebih bertanggung jawab, dan berakhlaq mulia
awal 30 menit dari jam yang sudah serta cinta terhadap budaya dan
ditentukan. Waktu tersebut dimanfaatkan lingkungan. Terbukti siswa- siswa sekolah
untuk pembekalan dan penanaman sikap dan tersebut telah mendapat kejuaraan-kejuaraan
jiwa yang baik atau mempersiapkan mental di sekolahnya.
siswa sebelum masuk pada proses Kekuatan program pendidikan karakter
pembelajaran agar mereka dapat yang diterapkan di SD Negeri Blulukan I
mengikutinya dengan baik. Selain itu, siswa menjadi disiplin, mandiri, pantang
pendidikan karakter juga tercermin pada menyerah, lebih kreatif, saling menghargai,
kegiatan ekstrakulikuler, seperti pramuka, saling menghormati, meningkatkan
kesenian, dan kegiatan keagamaan. ketaqwaan. Program pendidikan karakter
Program pendidikan karakter yang sama dilaksanakan secara rutin dalam pembiasaan
juga dilaksanakan di SD Negeri Blulukan 1. kegiatan anak-anak. Program pendidikan
Pendidikan karakter senantiasa berusaha karakter mampu mengaktifkan dan
disisipkan dalam pembelajaran, bukan lagi menyenangkan peserta didik.
menjadi mata pelajaran khusus. Selain itu, di Selain kekuatan, penggalian tentang
luar pembelajaran diterapkan di kegiatan kelemahan dari program pendidikan karakter
rutin sekolah, seperti upacara dan pramuka. yang telah dilaksanakan di sekolah harus
Upacara digunakan sebagai jalan membentuk tetap dilaksanakan sehingga dapat dicari
karakter disiplin dan komunikatif antarsiswa. kendala dan solusi dari permasalahan

71
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

tersebut. Program pendidikan karakter yang Harapan guru SDN 1 Senden tentang
dilaksanakan memiliki kelemahan yang bisa program penguatan pendidikan karakter yaitu
jadi menjadi kendala untuk pengembangan supaya siswa mempunyai keyakinan,
pendidikan karakter. Salah satu kendala yang akhlak dan akidah. Selain itu program
cukup kuat yakni lemahnya guru menerapkan pendidikan karakter diharapkan dapat
model pembelajaran yang mampu mengoptimalisasikan pengajaran dan
mengajarkan karakter sekaligus di dalamnya. bimbingan, serta meningkatkan keterampilan
Ketika guru telah menemukan satu metode IPTEK, bahasa, olahraga dan budaya bangsa,
pembelajaran, kendala yang terjadi guru tidak serta prestasi belajar
mampu mengaktifkan siswa, sehingga siswa Guru SDN Kleco 1 mempunyai harapan
merasa bosan. yang baik dan membangun untuk ke
Kendala di SDN 1 Senden, antara lain depannya. Guru SDN Kleco 1
siswa yang telah mengenal budaya barati, ini mengharapkan ada kerja sama menteri
banyak anak yang sudah mengenal internet pendidikan dan kebudayaan serta pihak
tanpa ada batasan (sensor). Untuk terkait untuk dapat memberi masukan kepada
mengatasi, pihak sekolah menjalin media massa terutama TV agar menayangkan
hubungan baik atau kerjasama dengan orang program TV yang sifatnya mendidik dan
tua untuk memantau aktivitas dan tumbuh dapat memberikan contoh yang baik.
kembang anak baik di sekolah maupun di Harapan lain, sehubungan dengan penerapan
rumah. kurikulum 2013, ada pelatihan lebih dalam
Pelaksanaan pendidikan karakter di SDN kepada para guru. Sekolah ada guru kesenian
Kleco 1 mempunyai kelemahan, yaitu yang mempunyai keahlian dibidang kesenian,
pendidikan karakter sulit dilaksanakan karena karena selama ini di SD terutama pada SDN
anak terpengaruh oleh tayangan televisi yang Kleco 1 untuk kesenian diajarkan oleh guru
adegannya kurang pas dilihat oleh anak. kelas.
Lingkungan kelurga yang orang tuanya sibuk Stakeholder SDN Blulukan 1 mepunyai
dengan pekerjaannya. harapan yaitu semua pihak dapat bekerja
Pelaksanaan pendidikan karakter di SDN sama dalam menyukseskan pendidikan yang
Blulukan 1 mempunyai beberapa kelemahan, berkarakter, aktif, dan menyenangkan. Mulai
yaitu siswanya datang dari berbagai latar dari pihak keluarga sampai masyarakat luas.
belakang yang berbeda. Apalagi berada di Selain itu, sehubungan dengan penerapan
kawasan pinggiran kota besar Surakarta.
Kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat c. Penerapan Model Pembelajaran
yang belum optimal dalam menjaga “Berkat Anang” di SD Wilayah Surakarta
konsistensi nilai yang diberikan di sekolah.
Model pembelajaran “Berkat Anang”
b. Harapan dari Stakeholder Pendidikan diimplementasi di SDN 1 Senden, SDN 1
Dasar tentang Pendidikan Karakter Kleco, dan SDN 1 Blulukan.
Pengimplementasian model pembelajaran ini
Harapan besar dari stakeholder setelah melalui serangkaian pengamatan
pendidikan tentang penguatan pendidikan terhadap pembelajaran di sekolah tersebut,
karakter di sekolah dasar tidak bisa dan kesimpulan yang didapat yakni
dipungkiri. Pendidikan karakter di sekolah keringnya variasi pembelajaran yang
dasar telah menjadi ujung tombak dilaksanakan. Oleh sebab itu, model
pembenahan karakter bangsa. Harapan pembelajaran “Berkat Anang” ini mengusung
penerapan program pendidikan karakter di 10 stategi pembelajaran yang dapat
pendidikan yang masih dini adalah agar menguatkan karakter dan dilaksanakan secara
karakter luhur yang ada pada siswa tertanam aktif dan menyenangkan. Beberapa deskripsi
kuat hingga dewasa kelak. implementasi model pembelajaran di sekolah
dasar digambarkan sebagai berikut.

72
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

1). SDN 1 Senden adalah kedisiplinan dan kerjasama karena


Model pembelajaran “Berkat Anang” siswa mendapat kesempatan maju dengan
yang diimplementasikan di SDN I Senden bergiliran, mulai dari siswa yang paling
yakni strategi pembelajaran Jodohku, Kocok tenang sampai yang paling ramai dapat aktif
Arisan dengan modifikasi Numbered Head dan merespon apa yang diperintahkan guru.
Together (NHT) (kelas 5), dan Puzzle Gila Ketika ada siswa yang tidak ditunjuk untuk
dimodifikasi dengan NHT dan example maju yang perlu ditanamkan oleh guru dari
nonexample ( kelas 2). Rencana Pelaksanaan awal adalah pemahaman dimana semua siswa
Pembelajaran disusun sesuai dengan urutan akan dapat maju ke depan sehingga guru
dan format yang ada, yaitu: kompetensi inti, harus adil dalam menunjuk siswa atau
kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi dikatakan semua mendapat giliran. Bagi
ajar, metode pembelajaran, media, alat dan siswa yang maju dapat menumbuhkan
sumber belajar, Kegiatan pembelajaran karakter percaya diri. Pada kegiatan ini siswa
meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dapat memahami materi secara langsung.
dan kegiatan penutup, dan lampiran penilaian Bentuk evaluasi yang digunakan yakni
autentik dengan mengerjakan soal-soal yang ada di
Pelaksanaan disesuaikan dengan buku buku siswa, dehingga semua siswa dapat
guru dan buku siswa yang ada tanpa mengerjakannya sendiri-sendiri. Semua siswa
mengesampingkan kreativitas guru dalam dapat aktif dalam mengerjakan di bukunya
mengembangkan atau mengeksplor masing-masing dan di papan tulis. Guru
kemampuan serta pengalamannya dalam dalam melaksanakan pembelajaran hanya
kegiatan pembelajaran. Dalam proses mencakup mareri mata pelajaran matematika,
pembelajarannya diharapkan siswa dapat bahasa indonesia, dan IPA. Pada akhir
terangsang agar dapat mengembangkan daya pembelajaran, guru melakukan refleksi.
pikir serta kekreativitasan sehingga Implementasi puzzle gila intinya guru
pembelajaran terasa menyenangkan bagi menyiapkan puzzle sesuai dengan materi.
siswa dan guru merasa nyaman untuk Siswa diminta mengamati gambar yang
menyampaikan pembelajaran. Namun, siswa sesuai dengan puzzle yang disiapkan. Guru
juga dituntut untuk aktif di kelas serta dapat memasukkan potongan-potongan gambar itu
memahami materi yang disampaikan baik ke dalam amplop. Guru membagikan amplop
oleh guru ataupun pada saat proses diskusi. tersebut kepada masing-masing kelompok.
Langkah awal yang dilaksanakan guru Masing-masing kelmpok siswa merangkai
yakni menjelaskan konsep dasar materi. gambar sesuai yang ditentukan guru.
Selanjutnya guru menyuruh siswa membaca Pemenang dalam permainan ini adalah
materi tentang jenis-jenis kebutuhan. Siswa kelompok yang berhasil membentuk gambar
dibagi menjadi 4 kelompok dimana setiap utuh, atau kelompok yang paling banyak
kelompok diberi 3 kartu yang berisi kata-kata menyusun potongan-potongan gambar
sesuai dengan materi. Kemudian siswa tersebut. Siswa disuruh mendiskusikan
mendiskusikannya sesuai dengan jenis gambar-gambar itu terutama mengenai
kebutuhan. Siswa diminta menempelkan kelebihan dan kekurangan gambar. Guru
kartu sesuai dengan kategori yang ada di mengomentari gambar yang telah berhasil
depan kelas. digabung.
Pembelajaran selanjutnya, guru
menggunakan stategi NHT. Masing-masing 2). SDN 1 Kleco
kelompok diberi soal, selanjutnya guru Implementasi di SDN I Kleco
memilih nomer yang dimiliki siswa dengan menggunakan strategi sintesa gambar,
sistem kocok arisan. Pada kegiatan ini surat rahasia dan lelang pertanyaan.
mampu menumbuhkan antusias siswa untuk Implementasi pembelajaran dengan strategi
berlomba–lomba menempelnya di papan sintesa gambar, guru mempersiapkan
tulis. Pendidikan karakter yang dominan gambar-gambar secara acak yang kemudian

73
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

dengan gambar tersebut dapat membentuk mengetahui cara kerja kincir air. Strategi
suatu urutan gambar yang logis dan “Surat Rahasia dan Lelang Pertanyaan” ini
sistematis. Gambar–gambar yang telah sangat cocok digunakan dikelas tinggi karena
disediakan hendaknya mempunyai kemiripan mampu merangsang keaktifan, kerja sama,
agar merangsang siswa untuk berpikir dalam sikap kompetitif dll.
mengurutkannya. Pelaksanaan pembelajaran, langkah awal
Pelaksanaan strategi sintesa gambar, guru terlebih dahulu menyiapkan materi dan
langkah awal guru menjelaskan konsep dasar mencari refrensi lain agar materi yang
materi. Selanjutnya guru menunjukkan disampaikan bisa lebih banyak dan luas,
gambar secara acak kepada siswa, guru setelah itu guru harus menyiapkan alat dan
merangsang siswa dengan mengajukan bahan yang digunakan dalam pengaplikasian
pertanyaan–pertanyaan kepada siswa, strategi tersebut, yaitu : amplop, beberapa
sehingga dengan pertanyaan tersebut pertanyaan, dll.
membuat siswa mampu mengurutkan gambar Pada awal pembelajaran guru
acak tersebut secara logis dan sistematis. menyampaikan meteri pembelajaran secara
Guru mempersilahkan kepada siswa secara singkat kemudian siswa dibagi menjadi 5
bergantian untuk memasangkan gambar kelompok dan memilih ketua kelompok.
dipapan tulis. Setiap kelompok membuat yel-yel kemudian
Pada kegiatan ini menumbuhkan antusias guru memberikan skor pada setiap
siswa untuk berlomba–lomba memasangkan penampilan kelompok. Sebelum membuka
gambar di papan tulis. Pendidikan karakter amplop guru menjelaskan aturan permaianan,
disiplin dapat terbentuk yakni toleransi dan setiap kelompok yang bisa menjawab dengan
menghargai antarsiswa. benar akan mendapatkan tambahan nilai dan
Bagi siswa yang maju untuk mengurutkan jika salah dalam menjawab maka poin dalam
gambar di depan kelas, diminta untuk kelompok tersebut akan dikurangi.
menceritakan gambar tersebut kepada Pertanyaan dilakukan secara rebutan agar
temannya dan alasan mengapa memilih siswa mampu berkonsentrasi dan bisa
gambar tersebut. Rasa percaya diri juga dapat berlatih untuk cepat dalam berfikir dan
terbentuk pada kegiatan ini. menjawab pertanyaan. Di akhir pembelajaran
Setelah implementasi strategi sintesa guru mentotal skor masing-masing kelompok
gambar (beberapa sub pokok bahasan), dan kelompok yang memiliki skor tertinggi
bentuk evaluasi yang digunakan adalah akan menjadi pemenangnya.
memberikan ruang untuk berpikir kepada
siswa terkait dengan penalaran bagaimana 3). SDN 1 Blulukan
cara mengurutkan gambar acak sehingga Implementasi pembelajaran di Blulukan
membentuk suatu urutan gambar yang logis dengan strategi ikhtisar wacana, sharing
dan sistematis. Namun karena terbatasnya pegalaman, gubah lagu dan debat seru.
waktu guru hanya dapat melaksanakan satu Implementasi ikhtisar wacana dan sharing
sub pokok bahasan gambar secara pengalaman dilakukan pada Tema 1 Diriku,
bersamaan. Guru memberikan soal evaluasi Subtema 2 Tubuhku, pembelajaran 1.
yang dikerjakan secara kelompok dengan Pembelajaran dimulai dengan membuka
teman sebangku agar dapat membiasakan diri pelajaran dengan salam. Dilanjutkan dengan
untuk bekerjasama, saling bertukar pendapat pengkondisian kelas serta memberitahu siswa
dan menghargai pendapat teman ketika tujuan dari pembelajaran hari ini yang
berbeda pendapat. dihubungkan dengan kegiatan sebelumnya
Pada tema “Selalu Berhemat Energi” dan kegiatan sehari-hari.
dengan sub tema “Macam-macam Sumber Memasuki kegiatan inti pembelajaran
Energi” kelas IV dalam materi yang guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
membahas mengenai macam-macam sumber Kemudian siswa mengamati gambar dan
energi, praktik membuat kincir angin, praktik diskusi mengenai anggota tubuh yang

74
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

dimiliki. Pada langkah ini siswa menjadi tangan dan kaki. Guru menyebutkan bagian
aktif dalam mengamati gambar dan tubuh kemudian siswa menirukan. Guru juga
mengamati secara langsung bagian tubuh mengeja tiap huruf dan ditirukan siswa.
yang dimilikinya. Keaktifan siswa juga Kemudian guru menanya siswa dengan
dilanjutkan dengan mencoba menulis anggota sedikit permainan Guru Pegang apa.
tubuh di buku. Masuk pada gubah lagu guru membagi
Setelah setiap kelompok dirasa cukup siswa dalam 5 kelompok. Guru memberi
dalam mengamati dan menulis, guru contoh mengenai lagu jariku yang sudah
membagi kelompok menjadi kelompok digubah. Yakni mengenalkan macam-macam
pembicara dan pendengar. Tugas kelompok bagian jari. Guru menyanyikan satu baris
pembicara adalah menjelaskan hasil satu baris. Kemudian siswa menirukan apa
pengamatan yang dihubungkan dengan yang dinyanyikan guru. Begitu terus sampai
pengalaman pribadi. Tugas kelompok lagu selesei.
pendengar adalah menyimak, mengoreksi, Pada langkah akhir masing-masing
menunjukkan yang belum lengkap. Guru menyanyikan lagu yang sudah diajarkan
dengan dibantu asisten mengontrol dan guru. Disaat satu kelompok menampilkan
memeberikan bantuan kepada setiap nyanyiannya kelompok yang lain menilai
kelompok agar proses ini berjalan dengan penampilan kelompok lain. Dilakukan
baik. Langkah ini menumbuhkan karakter sampai semua kelompok menampilkan
aktif dalam menyampaikan pendapat dimuka nyanyiannya dan menilai maka semua
umum dan berani mengoreksi teman apabila penilaian dikumpulkan dan menentukan
ada yang kurang. Selain itu juga dapat pemenang. Yang terakhir merayakan
memupuk rasa percaya diri siswa. Siswa juga kemenangan satu kelas dengan perasaan
menampakkan rasa senang karena mendapat gembira.
banyak kesempatan untuk mengekspresikan Penggunaan strategi gubah lagu, dapat
diri. menumbuhkan perasaan aktif dalam
Kegiatan selanjutnya sama seperti menjalankan instruksi guru. Siswa dapat
sebelumnya melainkan bertukar peran antar manjalani proses belajar dengan senang
pembicara dan pendengar. Akhir dari strategi sehingga dalam proses pembelajaran siswa
ini kedua pihak, berdiskusi untuk tidak merasa tertekan justru dengan penuh
meyimpulkan materi yang didiskusikan. kesenangan.
Langkah ini tetap didampingi guru dan Pembelajaran dengan penggunan strategi
asisten untuk mengkondusifkan suasana Debat Seru dilakukan pada Tema 1 Benda-
kelas. benda di lingkungan sekitar Subtema 2
Beberapa hal yang harus diperhatikan Perubahan wujud zat Pembelajaran 4.
dalam strategi ini adalah guru harus selalu Pembelajaran dimulai dengan membuka
mendampingi dalam setiap langkah pelajaran dengan salam. Dilanjutkan dengan
pembelajaran. Siswa kelas 1 masih pada pengkondisian kelas serta memberitahu siswa
masa operasional konkrit. Guru harus tujuan dari pembelajaran hari ini yang
menggunakan media konkrit, guru harus dihubungkan dengan kegiatan sebelumnya
harus menggunakan instruksi yang jelas. dan kegiatan sehari-hari.
Strategi yang kedua adalah gubah lagu. Guru memberitahu mengenai strategi
Strategi ini digunakan untuk mempermudah yang akan dipakai pada pembelajaran hari
menghafal dan yang penting siswa juga ini. Guru menjelaskan bagaimana peraturan
menjadi senang. Lagu dengan nada sederhana yang harus dipatuhi semua. Guru juga
membuat siswa dapat segera menghafal menjelaskan kepada siswa bahwa dalam
dengan cepat. Lagu ini berkaitan dengan proses pembelajaran akan ada penilaian
pengenalan anggota tubuh. secara kelompok.
Pertama, guru mengenalkan bagian tubuh Siswa dibagi menjadi 2 kelompok. Yakni
yang dimiliki siswa. Seperti mata, hidung, kelompok pro atau mendukung dan

75
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

kelompok kontra atau kelompok yang tidak merayakan denagn perasaan penuh
setuju. Guru memberikan tugas untuk kegembiraan atas keberhasilan bersama.
membaca materi yang akan didebatkan.
Dalam materi ini materinya adalah 4). Kekuatan Model Pembelajaran
penggunaan pestisida. Pada tahap dapat “Berkat Anang”
menumbuhkan karakter cermat dan teliti
dalam membaca, selain itu aktif dalam Model pembelajaran “Berkat Anang”
kerjasama satu kelompok juga bisa nampak merupakan salah satu model pembelajaran
melalui strategi ini. yang mencoba memberikan kontribusi
Setelah dirasa kedua kelompok cukup terhadap penguatan karakter siswa. Karakter
dalam membaca, siswa diminta menulis poin- yang berhasil dominan dikuatkan dengan
poin penting yang akan didebatkan. Hasil penerapan model pembelajaran, antara lain:
tulisan diberitahukan kepada semua anggota karakter bertanggung jawab, toleransi kepada
kelompok sehingga dapat satu pendapat. teman, berani, aktif, senang, dan disiplin.
Pada tahap ini nampak siswa antusias dalam Penguatan karakter terjadi karena model
memberi pengetahuan sesama satu pembelajaran ini senantiasa mengajak siswa
kelompok. untuk belajar dengan interaksi yang
Proses yang menjadi inti adalah berdebat multiarah: antarsiswa, siswa dan guru, serta
antara kelompok pro dan kontra. Pertama kali siswa dengan lingkungannya.
kedua kelompok menentukan siapa yang Kekuatan strategi yang
pertama menyampaikan pendapat. Penentuan diimplementasikan di SD Negeri I Senden
ini dengan menjawab yang diberikan oleh menjadikan pembelajaran semakin berkesan,
guru. Pada kesempatan kali ini tim pro yang siswa aktif, materi yang telah dipelajari
mendapat kesempatan pertama dalam dipahami dengan baik, menjadikan siswa
menyampaikan pendapat. Tahap ini mendidik senang untuk belajar, menumbuhkan
siswa untuk siap menghargai sesama. perhatian siswa dan merangsang siswa untuk
Setelah kelompok pro menyampaikan berpikir. Siswa harus bekerjasama dengan
pendapatnya, giliran kelompok kontra untuk yang lain, serta menghargai pendapat orang
menyampaikan pendapat dan menyanggah lain. Harapan kedepan untuk proses
pendapat kelompok pro. Suasana menjadi pembelajaran, guru dapat menggunakan
seru karena teman-teman yang lain juga strategi ini dan strategi-strategi lain pada saat
memberi semangat. Pada tahap ini banyak melakukan pembelajaran.
hal yang dapat ditanamkan kepada siswa. Kekuatan dari strategi yang
Siswa dapat menampakkan keaktifannya dimplementasikan di SD Negeri I Kleco:
dalam menyampaikan pendapat. Siswa juga pertama strategi sintesa gambar menjadikan
dapat membudayakan karakter menghargai pembelajaran menyenangkan, menumbuhkan
pendapat orang lain. Selain itu siswa juga perhatian siswa dan merangsang siswa untuk
nampak senang dalam menjalani proses berpikir mengurutkan gambar sehingga
kegiatan belajar mengajar dengan strategi menjadi gambar yang logis dan sistematis,
debat seru. siswa juga berlomba–lomba untuk meraih
Di setiap sesi guru memberi penguatan prestasi.
dan memasukkan konsep yang benar. Kekuatan strategi Surat Rahasia dan
Sehingga kedua kelompok dapat mengambil Lelang pertanyaan: Siswa lebih antusias,
pelajaran yang benar. Selain itu guru juga cocok untuk pembelajaran berbasis karakter,
menambahkan konsep atau tambahan siswa lebih termotivasi, siswa berfikir secara
informasi apabila belum muncul. Proses komprehensif.
debat dilanjutkan terus sampai materi selesei. Kekuatan yang diimplementasikan di SD
Di akhir pembelajaran guru mengumumkan Negeri I Blulukan. Secara keseluruhan sama
pemenang dari debat tersebut. Kemudian dengan di SD Negeri I Senden dan SD
Negeri I Kleco, terutama berfikir sistematis

76
University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189

dan konstruktif, serta anak berani bertanya, raga, dan budaya bangsa. c. Pendidikan
mengemukakan pendapat dan karakter tidak hanya dibebankan ke
mengekspresikan diri. sekolah, namun lingkungan keluarga perlu
dirangkul. d. Program televisi
4. SIMPULAN menayangkan program yang mendidik
dan teladan bagi anak
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat 3. Penerapan model “Berkat Anang” di
disimpulkan bahwa: sekolah ada 10 model, yaitu: a. Sharing
1. Kelebihan dan kelemahan pendidikan Pengalaman. b. Kocok Arisan. c. Sintesa
karakter di sekolah dasar yang telah Gambar d. Ikhtisar Wacana. e. Jodohku. f.
dilaksanakan yakni guru dan pihak Debat Seru (Debur). g. Puzzle Gila. h.
sekolah telah berusaha memberikan Gubah lagu. i. Surat Rahasia. j. Lelang
program-program penguatan karakter Pertanyaan.
seperti: program ekstrakurikuler, buku- 4. Karakter yang dominan dikuatkan dengan
buku monitoring, model pembelajaran model pembelajaran “Berkat Anang ini
aktif, kreatif, motivatif, dan antara lain: karakter bertanggung jawab,
menyenangkan, kegiatan rutin toleransi kepada teman, berani, aktif,
keagamaan. Namun kegiatan ini memiliki senang, dan disiplin. Kekuatan Model
kelemahan yakni kurangnya pengetahuan “Berkat Anang” yakni a. Menumbuhkan
guru untuk berinovasi. karakter berani mengekspresikan diri. b.
2. Harapan stakeholder terhadap pendidikan Menumbuhkan keaktifan siswa dalam
karakter yang dikembangkan di SD: a. proses pembelajaran. c. Belajar dengan
Pendidikan karakter yang diterapkan tanpa beban sehingga siswa merasa
dapat menguatkan siswa mempunyai senang. d. Pembelajaran tidak monoton,
keyakinan, akhlak, dan akidah yang baik. lebih berkesan. e. Siswa lebih antusias
b. Pendidikan karakter yang dapat dalam pembelajaran. f. Siswa termotivasi
mengoptimalisasikan pengajaran dan dalam mencari dan menggali sendiri ilmu
bimbingan siswa, serta meningkatkan pengetahuan.
taraf kemampuan IPTEK, bahasa, olah

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Terjemahan Arief Furchan). Usaha
Nasional. Surabaya.

Hartono. 2008. Strategi Pembelajaran Active Learning (www. Strategi Pembelajaran Active
Learning « Membina Generasi Rabbani. Htm, tgl 5 Juni 2010).

Hernowo. 2007. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar secara Menyenangkan. Penerbit
MLC. Bandung.

Lickona, T. 1991. Educating for character, how our school can teach respect and responsibility.
Bantam Books. New York.

Lie, Anita. 2007. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang


Kelas. Grasindo. Jakarta.

77
ISSN 2407-9189 University Research Colloquium 2015

Marzuki, M. Murdiono, Samsuri. 2011. “Pembinaan Karakter Siswa berbasis Pendidikan Agama
di SD dan SMP di DIY”, dalam JURNAL KEPENDIDIKAN, Volume 41, Nomor 1, Mei
2011, hal. 71-86

Megawangi, Ratna, Dkk. 2005. Pendidikan yang Patut dan Menyenangkan. Viscom Pratama.
Jakarta Pusat.

Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analisys: A Source Book of New Methods.
Beverly Hills, Sage Publications. CA.

Moleong, Lexy.J. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Mulyasa, E., 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Konsep, Karakteristik dan
Implementasi. Remaja Rosdakarya. Bandung,.

Pardjono. 2010. Pendidikan Karakter di Indonesia: Konsep dan Implementasinya, Makalah ini
disampaikan pada saat Seminar Nasional “Revitalisasi Pendidikan Karakter dalam
Membangun Bangsa” pada tanggal 16 Mei 2010.

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial
sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Bumi Aksara. Jakarta.

78

S-ar putea să vă placă și