Sunteți pe pagina 1din 23

PERAN AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA

KARYAWAN INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT


(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen)

Susi Astuti, S.E., M.Ak.,Ak., CA

ABSTRACT
The development of hospital management, both from management and operational
aspects is strongly influenced by various demands from the environment and technological
progress, including the need for internal and external examination. Various problems arise
along with hospital demands that must always improve its services, such as government
regulations, financial management policies, the accuracy of information systems, the use of
information technology, the adequacy of capital and Human Resources.
The effectiveness and efficiency of health services such as care, treatment,
examination, medical treatment, and other good diagnostics will affect patient satisfaction
levels in the hospital. The management of the hospital is required to be able to plan, mobilize,
organize, and coordinate the activities of professional and non-professional workers.
The role of human resource functions towards the achievement of overall
organizational goals will require an assessment and evaluation of the implementation of human
resource programs developed in the function of each human resource. Assessment and
evaluation conducted to find out all planned programs whether the implementation is maximal
or not If indeed in practice has not been implemented with the maximum, it will look for
solutions to overcome these problems. One way to assess this is to carry out management audits
on human resource functions.

Keywords: Management Audits, Human Resources, performance

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 1


PENDAHULUAN terjadi di era globalisasi dalam sebuah
Latar Belakang Masalah perusahaan atau organisasi. Sumber daya
Pesatnya perkembangan ilmu manusia merupakan sebuah asset utama bagi
pengetahuan dan teknologi membuat perusahaan karena merupakan faktor utama
organisasi harus mampu beradaptasi dengan dalam pengelolaan tujuan suatu perusahaan.
perubahan, baik perubahan yang berasal dari Keberadaan manajemen sumber daya
dalam maupun luar organisasi. Kemampuan manusia inilah yang nantinya akan berperan
organisasi menghadapi perubahan akan penting dalam suatu perusahaan atau
berdampak pada kelangsungan hidup organisasi dalam hal mengelola, mengatur,
organisasi. Rumah Sakit sebagai salah satu mengurus dan menggunakan sumber daya
organisasi bentuk layanan jasa yang manusia yang tersedia dengan maksimal
kompleks, dinamis, kompetitif, padat modal, sehingga dapat berfungsi secara efektif dan
padat karya, dan multi disiplin. Rumah Sakit efisien sesuai dengan yang diharapkan.
juga mempunyai misi memberikan Selain itu, mereka juga mempunyai
pelayanan kesehatan kepada masyarakat perasaan, pendidikan, latar belakang, dan
yang bermutu dan terjangkau. Dalam pikiran yang berbeda-beda antara yang satu
menghadapi perubahan, Rumah Sakit harus dengan yang lain yang nantinya akan dibawa
tetap konsisten menjalankan misi sebagai ke lingkungan kerja
institusi pelayanan sosial di bidang Mengingat pentingnya peran fungsi
kesehatan, dapat berkembang, mandiri, dan sumber daya manusia terhadap pencapaian
memiliki daya saing yang tinggi. tujuan organisasi secara keseluruhan, maka
Keberadaan manajemen sumber daya diperlukan suatu penilaian dan
manusia sangat penting bagi organisasi pengevaluasian terhadap pelaksanaan
dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan program-program sumber daya manusia
menggunakan sumber daya manusia yang yang dikembangkan pada fungsi masing-
tersedia sehingga dapat berfungsi secara masing sumber daya manusia itu sendiri.
efektif dan efisien. Bagi organisasi, sumber Penilaian dan pengevaluasian yang
daya manusia merupakan aset berharga dilakukan ini untuk mengetahui seluruh
sehingga membutuhkan pengelolaan dan program yang direncanakan apakah
pemeliharaan yang baik. Hal ini dikarenakan pelaksanaannya sudah maksimal atau belum.
sumber daya manusia akan berpengaruh Jika memang pada prakteknya belum
pada sumber daya lain dalam organisasi. dilaksanakan dengan maksimal maka akan
Sumber daya manusia menjadi sangat dicari solusi untuk mengatasi permasalahan
penting seiring dengan kemajuan yang tersebut. Salah satu cara untuk menilai hal

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 2


tersebut adalah dengan melaksanakan audit saat ini, serta langkah yang perlu dilakukan
manajemen pada fungsi sumber daya untuk meningkatkan efektifitas fungsi kerja
manusia. karyawan dalam suatu organisasi tersebut.
Audit internal secara umum Objek penelitian yang dijadikan
bertujuan untuk memeriksa kesesuaian sebagai tolak ukur untuk menilai aktivitas
antara aktivitas yang dijalankan dengan sumber daya manusia ini nantinya akan
kebijakan atau prosedur yang telah dilakukan di RSUD Dr. Soedirman
ditetapkan oleh manajemen. Menurut Kebumen. Alasan untuk memilih objek
Zamzani (2017:2) Satuan Kerja Auditor rumah sakit dikarenakan pada saat ini
Internal (SKAI) melakukan pemeriksaan dan bidang kesehatan terus mengalami
evaluasi atas kecukupan dan efektivitas peningkatan baik secara kualitas maupun
pengendalian internal dengan tujuan untuk kuantitas seiring dengan berkembangnya
menentukan apakah sistem yang telah ilmu dan teknologi yang semakin canggih.
ditetapkan dapat diandalkan untuk Hal ini membuat instansi atau pihak yang
memberikan keyakinan bahwa tujuan dan berhubungan dengan kesehatan salah
sasaran organisasi dapat dicapai secara satunya rumah sakit tumbuh dengan
efektif dan efisien. pesat. Begitu juga halnya dengan RSUD Dr.
Audit sumber daya manusia Soedirman yang sampai saat ini belum
menekankan penilaian terhadap segala pernah dilakukan penelitian terkait audit
aktivitas sumber daya manusia yang terjadi manajemen sumber daya manusia.
dalam suatu organisasi, penilaian ini Penelitian tentang audit manajemen
bertujuan untuk memastikan apakah sumber daya manusia ini akan berfokus
aktivitas di dalam organisasi tersebut pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
berjalan secara efektif dan efisien. Oleh sumber daya manusia, implementasi
karena itu, penilaian dengan melakukan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh
audit sumber daya manusia dapat menilai manajemen dan tingkat kepatuhan terhadap
proses atau aktivitas yang belum sesuai kebijakan manajemen, sehingga dapat
dengan kebijakan organisasi dan dilihat seberapa besar peran audit
persyaratan hukum, sehingga dapat manajemen terhadap sumber daya manusia.
meminimalisir proses internal organisasi Tujuannya adalah untuk mengetahui kinerja
yang berpotensi melanggar hukum. dari karyawan, khususnya Instalasi Rawat
Manfaat paling penting dari audit sumber Inap di RSUD Dr. Soedirman.
daya manusia adalah membantu organisasi Bagian Kepegawaian bertugas
untuk mengidentifikasi kondisi yang terjadi mengelola, meningkatkan kinerja karyawan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 3


dan memonitori kegiatan serta kebutuhan organisasi dalam berbagai hal. Jika risiko
karyawan dalam rumah sakit supaya tercipta dibiarkan saja tanpa adanya media
suasana yang harmonis di lingkungan kerja. pengendali risiko, hal tersebut akan
Penyimpangan bisa terjadi saat bekerja, menjadi permasalahan perusahaan dalam
kondisi lingkungan kerja yang tidak mencapai tujuannya.(Zamzani 2017: 70).
kondusif, fungsi-fungsi manajemen sumber Berdasarkan uraian diatas maka
daya manusia tidak berjalan dengan baik. sangatlah penting bagi pihak manajemen
Masalah tersebut dapat menyebabkan untuk mengevaluasi kembali hal-hal yang
kinerja karyawan rumah sakit mulai menyebabkan masyarakat merasa kurang
terganggu. puas terhadap kinerja karyawan rumah
Dilihat dari kondisi masyarakat saat sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut,
ini sering muncul permasalahan dalam hal kinerja yang baik dari para karyawan
kesehatan. Pelayanan rawat inap yang rumah sakit sangat mempengaruhi kualitas
cenderung terlambat dalam menanganinya pelayanan rumah sakit. Jika kinerja para
menjadi permasalahan yang sangat sering karyawan baik, maka hal tersebut akan
dialami oleh masyarakat. Kedisiplinan berpengaruh positif pada kinerja rumah
karyawan menjadi penilaian yang penting sakit. Oleh karena itu, penulis melakukan
untuk menilai kinerja dari rumah sakit penelitian untuk mengetahui pengaruh audit
tersebut. Pelayanan yang berkualitas dari manajemen sumber daya manusia terhadap
rumah sakit sangatlah diperlukan oleh kinerja karyawan.
masyarakat. Selain pelayanan yang Faktor penting dalam pengendalian
berkualitas dapat dilihat juga dari kinerja adalah manusia. Manusia dapat membuat
karyawan rumah sakit yang baik, serta sistem bekerja dengan buruk, manusia dapat
didukung dengan fasilitas yang menunjang membuat sistem yang baik menjadi gagal
setiap pekerjaan dalam melakukan dijalankan. Tindakan personel, manajer, dan
pelayanan terhadap masyarakat. karyawan menentukan kesuksesan
Perusahaan menghadapi berbagai perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting
risiko dalam mencapai tujuan dan sasaran bagi organisasi untuk memotivasi staf agar
yang telah ditetapkannya. Oleh karena itu, menjalankan pengendalian dengan
perusahaan harus melakukan pengendalian melibatkannya dalam proses identifikasi
untuk menghadapi dan mengelola risiko dan perancangan pengendalian. (Agoes
tersebut. Pengendalian yang lemah akan 2017: 105).
mengakibatkan kerugian, skandal, Penelitian tentang audit sumber
kegagalan, dan merusak reputasi daya manusia ini difokuskan untuk menilai

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 4


aktivitas-aktivitas yang terdapat pada fungsi yang memiliki tingkat fleksibilitas yang
sumber daya manusia di RSUD Dr. representatif dan aspiratif guna
Soedirman Kabupaten Kebumen agar mewujudkan visi dan misi perusahaan
rumah sakit bisa tetap menjaga maupun dengan cara menggunakan orang yang ada
meningkatkan kinerja dari para di organisasi tersebut secara maksimal.
karyawannya. Penilaian kinerja adalah suatu
penilaian yang dilakukan kepada pihak
KAJIAN PUSTAKA manajemen perusahaan baik para karyawan
Pengertian Kinerja maupun manajer yang selama ini telah
Menurut Fahmi (2016: 137) Kinerja melakukan pekerjaaannya.
adalah hasil yang diperoleh oleh suatu Alasan Diperlukannya Penilaian Kinerja
organisasi baik organisasi tersebut bersifat 1. Penilaian kinerja memberikan
profit oriented dan non profit oriented yang informasi bagi pertimbangan
dihasilkan selama satu periode waktu. pemberian promosi dan penetapan
Kinerja karyawan merupakan salah gaji
satu faktor penentu keberhasilan perusahaan 2. Penilaian kinerja memberikan umpan
atau organisasi dalam mencapai tujuannya. balik bagi para manajer maupun
Kinerja dari para karyawan harus mendapat karyawan untuk melakukan
perhatian dari para pimpinan perusahaan introspeksi dan meninjau kembali
karena menurunnya kinerja dari karyawan perilaku selama ini, baik yang positif
dapat mempengaruhi kinerja perusahaan maupun negatif untuk kemudian
secara keseluruhan. dirumuskan kembali sebagai perilaku
Ukuran kinerja dapat dilihat dari sisi yang mendukung tumbuh
jumlah dan mutu tertentu sesuai standar berkembangnya budaya organisasi
organisasi atau perusahaan. Hal itu sangat secara keseluruhan
terkait dengan fungsi organisasi atau 3. Penilaian kinerja diperlukan untuk
pelakunya. Bentuknya dapat bersifat pertimbangan pelatihan dan
tangible dan intangible, tergantung kepada pelatihan kembali serta
bentuk dan proses pelaksanaan pekerjaan pengembangan
itu sendiri. Kinerja dapat dilihat dari proses, 4. Penilaian kinerja dewasa ini bagi
hasil, dan outcome. setiap organisasi khususnya
Manajemen kinerja adalah suatu organisasi bisnis merupakan suatu
ilmu yang memadukan seni didalamnya keharusan, apalagi jika dilihat
untuk menerapkan sutu konsep manajemen

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 5


tingginya persaingan antar Dasar-dasar manajemen adalah sebagai
perusahaan berikut:
5. Hasil penilaian kinerja lebih jauh 1. Adanya kerjasama diantara
akan menjadi bahan masukan bagi sekelompok orang dalam ikatan
pemerintah dalam melihat formal
bagaimana kondisi perusahaan 2. Adanya tujuan bersama serta
tersebut. kepentingan yang sam yang akan
Manfaat Penilaian Kinerja dicapai
1. Mengelola operasi organisasi secara 3. Adanya pembagian kerja, tugas, dan
efektif dan efisien melalui tanggung jawab yang teratur
pemotivasian karyawan secara 4. Adanya hubungan formal dan ikatan
maksimum tata tertib yang baik
2. Membantu pengambilan keputusan 5. Adanya human organization.
yang bersangkutan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia
karyawan, seperti promosi, transfer Menurut Abdurrahmat (2006: 11)
dan pemberhentian. manajemen sumber daya manusia adalah
3. Mengidentifikasian kebutuhan proses pengendalian berdasarkan fungsi
pelatihan dan pengembangan manajemen terhadap daya yang bersumber
karyawan dan untuk menyediakan dari manusia.
kriteria seleksi dan evaluasi program Tujuan Manajemen Sumber Daya
pelatihan karyawan Manusia
4. Menyediakan umpan balik bagi 1. Tujuan Organisasional
karyawan mengenai bagaimana Ditujukan untuk dapat mengenali
atasan mereka menilai kinerja keberadaan manajemen sumber daya
mereka manusia dalam memberikan kontribusi
5. Menyediakan satu dasar bagi pada pencapaian efektivitas organisasi.
distribusi penghargaan 2. Tujuan Fungsional
Manajemen Ditujukan untuk mempertahankan
Menurut Malayu (2008: 9) kontribusi departemen pada tingkat yang
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur sesuai dengan kebutuhan organisasi.
proses pemanfaatan sumber daya manusia 3. Tujuan Sosial
dan sumber-sumber lainnya secara efektif Ditujukan untuk secara etis dan sosial
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan merespon terhadap kebutuhan –
tertentu. kebutuhan dan tantangan-tantangan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 6


masyarakat melalui tindakan perkembangan perusahaan pada
meminimalisir dampak negatif terhadap khususnya.
organisasi. 6. Memonitor dengan cermat undang-
4. Tujuan Personal undang perburuhan dan
Ditujukan untuk membantu karyawan kebijaksanaan pemberian balas jasa
dalam pencapaian tujuannya, minimal perusahaan-perusahaan sejenis.
tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi 7. Memonitor kemajuan teknik dan
kontribusi individual terhadap perkembangan serikat buruh.
organisasi. 8. Melaksanakan pendidikan, latihan,
Peranan Manajemen Sumber Daya dan penilaian prestasi karyawan.
Manusia 9. Mengatur mutasi karyawan baik
Menurut Malayu (2008: 15) vertikal maupun horizontal.
Manajemen Sumber Daya Manusia 10. Mengatur pensin, pemberhentian,
mengatur dan menetapkan program dan pesangonnya.
kepegawaian yang mencakup masalah- Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
masalah sebagai berikut: Menurut Konrath dalam Agoes
1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan (2017: 2) Auditing adalah suatu proses
penempatan tenaga kerja yang efektif sistematis untuk secara objektif
sesuai dengan kebutuhan perusahaan mendapatkan dan mengevaluasi bukti
berdasarkan job description, job mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan
specification, job requirement, dan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk
job evaluation. meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi
2. Menetapkan penarikan, seleksi dan tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan
penempatan karyawan berdasarkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
asas the right man in right place and pihak-pihak yang berkepentingan.
right man in the right job. Definisi audit internal yang
3. Menetapkan program kesejahteraan, dikemukakan oleh The Institute of Internal
pengembangan, promosi, dan Auditor (IIA) dalam Agoes (2017:2),
pemberhentian. “Internal auditor is an independent,
4. Meramalkan penawaran dan objective assurance and consulting activity
permintaan sumber daya manusia designed to add value and improve an
pada masa yang akan datang. organization’s operation. It helps an
5. Memperkirakan keadaan organization accomplish its objectives by
perekonomian pada umumnya dan bringing a systematic disciplined approach

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 7


to evaluate and improve the effectiveness of Ditinjau dari jenis pemeriksaan,
risk management, control, and governance audit bisa dibedakan atas:
process” 1. Audit Manajemen (Management
Jenis-jenis Audit Audit/Operational Audit)
Menurut Agoes (2017:10) ditinjau Suatu pemeriksaan terhadap
dari luasnya pemeriksaan, audit bisa kegiatan operasi suatu perusahaan,
dibedakan atas: termasuk kebijakan akuntansi dan
1. Pemeriksaan Umum (General Audit) kebijakan operasional yang telah
Suatu pemeriksaan umum atas ditentukan oleh manajemen untuk
laporan keuangan yang dilakukan oleh mengetahui apakah kegiatan operasi
KAP independen dengan tujuan untuk tersebut sudah dilakukan secara efektif,
bisa memberikan pendapat mengenai efisien, dan ekonomis. Pendekatan audit
kewajaran laporan keuangan secara yang biasa dilakukan adalah menilai
keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan
dilakukan sesuai dengan Standar dari masing-masing fungsi yang terdapat
Profesional Akuntan Publik atau ISA dalam perusahaan.
(International Standard Audit) atau 2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance
Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil dan Audit)
memperhatikan Kode Etik Akuntan Pemeriksaan yang dilakukan
Indonesia, Kode Etik Profesi Akuntans untuk mengetahui apakah perusahaan
Publik serta Standar Pengendalian Mutu. sudah mentatati peraturan-peraturan dan
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit) kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik
Suatu pemeriksaan terbatas yang ditetapkan oleh pihak intern
(sesuai dengan permintaan auditee) yang perusahaan (manajemen, dewan
dilakukan oleh KAP (Kantor Akuntan komisaris) maupun pihak eksternal
Publik) yang independen dan pada akhir (pemerintah, Bapepam LK, Bank
pemeriksaannya auditor tidak perlu Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak).
memberikan pendapat terhadap Pemeriksaan bisa dilakukan oleh KAP
kewajaran laporan keuangan secara atau Bagian Internal Audit.
keseluruhan. Pendapat yang diberikan 3. Pemeriksaan Intern (Internal Audit)
terbatas pada pos atau masalah tertentu Pemeriksaan yang dilakukan oleh
yang diperiksa karena prosedur audit bagian internal audit perusahaan, baik
yang dilakukan juga terbatas. terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi perusahaan, maupun ketaatan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 8


terhadap kebijakan manajemen yang keekonomisan dari masing-masing fungsi
telah ditentukan. Pemeriksaan yang yang terdapat dalam perusahaan.
dilakukan auditor internal biasanya lebih Secara umum audit manajemen
rinci dibandingkan dengan pemeriksaan merupakan investigasi dari suatu organisasi
umum yang dilakukan oleh KAP. dalam semua aspek kegiatan manajemen
Auditor internal tidak memberikan opini dari yang paling tinggi sampai dengan
terhadap kewajaran laporan keuangan bawah dan pembuatan laporan audit
karena pihak-pihak diluar perusahaan mengenai efektifitasnya atau dari segi
menganggap bahwa auditor internal profitabilitas dan efisiensi kegiatan
merupakan orang dalam perusahaan bisnisnya.
tidak independen. Laporan audit internal Ruang Lingkup Audit Manajemen
berisi temuan pemeriksaan (audit Menurut Bayangkara (2011: 4)
findings) mengenai penyimpangan dan ruang lingkup audit manajemen yaitu
kecurangan yang ditemukan, kelemahan seluruh aspek kegiatan manajemen berupa
peengendalian internal, beserta saran- seluruh kegiatan atau hanya mencangkup
saran perbaikannya (recommendations). bagian tertentu dari aktivitas yang
4. Pemeriksaan Komputer (Computer dilakukan. Periode audit juga bervariasi,
Audit) mulai jangka satu minggu, beberapa bulan,
Pemeriksaan oleh KAP terhadap satu tahun, atau beberapa tahun, sesuai
perusahaan yang memproses data dengan harapan yang ingin dicapai
akuntansinya dengan menggunakan
Electronic Data Processing (EDP) Prosedur Audit Manajemen
System. Menurut Agoes (2017: 11) prosedur
Pengertian Audit Manajemen audit yang dilakukan dalam suatu
Menurut Agoes (2017: 11) audit management audit tidak seluas prosedur
manajemen adalah suatu pemeriksaan audit yang dilakukan dalam suatu general
terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, (financial) audit karena ditekankan pada
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan evaluasi terhadap kegiatan operasional
operasional yang telah ditentukan oleh perusahaan.
manajemen untuk mengetahui apakah Biasanya prosedur audit yang
kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan dilakukan mencakup:
secara efektif, efisien, dan ekonomis. 1. Analytical review procedures
Pendekatan audit yang biasa dilakukan Membandingkan laporan
adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keuangan periode berjalan dengan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 9


periode yang lalu, anggaran dengan objek yang diteliti dilakukan melalui
realisasinya serta analisis rasio penelaahan terhadap berbagai peraturan,
perusahaan yang dibandingkan ketentuan, dan kebijakan berkaitan
dengan rasio perusahaan dengan aktivitas yang diaudit, serta
2. Evaluasi atas management control menganalisis informasi yang diperoleh
system untuk mengidentifikasi hal yang
Tujuannnya antara lain untuk potensial, mengandung kelemahan pada
mengetahui apakah terdapat sistem perusahaan yang diaudit.
pengendalian manajemen dan 2. Review dan Pengujian Pengendalian
pengendalian intern (internal audit) Manajemen
yang memadai dalam perusahaan, Untuk mengevaluasi dan
untuk menjamin keamanan aset menguji efektivitas dari pengendalian
perusahaan, dapat dipercayainya data manajemen yang terdapat di
keuangan, dan mencegah terjadinya perusahaan.
pemborosan dan kecurangan 3. Audit Terinci
3. Pengujian ketaatan (compliance test) Melakukan pemeriksaan
Untuk menilai efektivitas dari terhadap transaksi perusahaan untuk
pengendalian intern dan sistem dan mengetahui apakah proses sudah sesuai
sistem pengendalian manajemen dengan dengan kebijakan yang ditetapkan
melakukana pemeriksaan secara manajemen. Auditor melakukan
sampling atas bukti-bukti pembukuan observasi terhadap kegiatan dari fungsi
sehingga bisa diketahui apakah transaksi yang terdapat di perusahaan.
bisnis perusahaan dan pencatatan 4. Pelaporan
akuntansinya sudah dilakukan sesuai Tahap pelaporan betujuan untuk
dengan kebijakan yang telah ditentukan mengkomunikasikan hasil audit
manajemen perusahaan termasuk rekomendasi yang diberikan
Tahap-tahap Audit Manajemen kepada pihak yang berkepentingan. Hal
Dalam melaksanakan audit ini penting untuk meyakinkan pihak
manajemen, auditor harus melakukan manajemen (objek audit) tentang hasil
berbagai tahapan. Ada lima tahap dalam audit dan mendorong pihak yang
audit manajemen, sebagai berikut berwenang untuk melakukan perbaikan
1. Audit Pendahuluan terhadap kelemahan yang ditemukan.
Audit pendahuluan dilakukan Laporan disajikan dalam bentuk
untuk mendapatkan gambaran mengenai komprehensif dan dalam bahasa yang

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 10


operasional dan mudah dimengerti serta manusia sebagai pusat bahasan dalam topic
menarik untuk ditindaklanjuti. pengendalian. Oleh karena itu, sangat
5. Tindak lanjut penting untuk melibatkan manajemen dan
Tahap akhir dari audit personel dalam tahap-tahap diatas,
manajemen, bertujuan untuk mendorong manajemen dan personel mengidentifikasi
pihak yang berwenang dalam risiko yang dihadapi oleh bagian atau
melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) departemennya, menilai kecukupan
sesuai dengan rekomendasi yang pengendalian yang telah dilakukannya, dan
diberikan. merencanakan pengembangan tindakan
Committee of Sponsoring Organizations perbaikan yang dibutuhkan.
(COSO) Control Self-Assesment (CSA) dapat
Komisi pengawas audit internal dijadikan alat yang membantu manajemen
secara internasional dibentuk pada tahun melakukan proses untuk menangani isu-isu
1987 di Amerika Serikat yang diberi nama dalam arti pendekatan audit yang lebih
COSO (Committee of Sponsoring modern. Pendekatan menggunakan Control
Organizations). Komisi pengawas ini Self-Assesment (CSA) dianggap lebbih
dibentuk untuk mempelajari penyebab efektif dan efisien dibandingkan dengan
pelaporan keuangan yang fraud. pendekatan audit secara tradisional.
Komisi ini telah menyimpulkan Penerapan Control Self-Assesment
bahwa: (CSA) lebih komprehensif dan terfokus pada
1. Suatu fungsi audit internal harus ada area-area yang memiiki risiko perusahaan
pada tiap-tiap perusahaan public serta menekankan pada pengendalian
2. Komite audit perusahaan terdiri atas non- internal yang beroerientasi pada dapat
management director korporasi menghasilkan berbagai informasi.
Berdasarkan alasan itulah sasaran Pengertian Rumah Sakit
penting fungsi audit internal berfokus pada Rumah sakit merupakan suatu
pencegahan dan pendeteksian adanya fraud organisasi yang bersifat nirlaba (non profit
untuk membantu manajemen dalam oriented). Rumah Sakit sebagai salah satu
mengambil keputusan dengan pendekatan organisasi bentuk layanan jasa yang
risiko (risk assesment). kompleks, dinamis, kompetitif, padat modal,
Control Self-Assesment (CSA) padat karya, dan multi disiplin
Control Self-Assesment (CSA) Menurut Undang-Undang No.44
merupakan kerangka kerja sistem Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Rumah
pengendalian internal COSO menempatkan sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 11


yang menyelenggarakan pelayanan Menurut Undang-Undang No.44
kesehatan perorangan secara paripurna yang Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 12,
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat sumber daya manusia rumah sakit:
jalan dan gawat darurat. Pelayanan 1. Persyaratan sumber daya manusia
kesehatan paripurna adalah pelayanan rumah sakit adalah harus memiliki
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, tenaga tetap yang meliputi tenaga
kuratif, dan rehabilitatif. medis dan penunjang medis, tenaga
Rumah Sakit mempunyai tugas keperawatan, tenaga kefarmasian,
memberikan pelayanan kesehatan tenaga manajemen Rumah Sakit, dan
perorangan secara paripurna. Rumah Sakit tenaga nonkesehatan
mempunyai fungsi: 2. Jumlah dan jenis sumber daya
1. Penyelenggaraan pelayanan manusia harus sesuai dengan jenis
pengobatan dan pemulihan kesehatan dan klasifikasi Rumah Sakit
sesuai dengan standar pelayanan 3. Rumah Sakit harus memiliki data
rumah sakit ketenagaan yang melakukan praktek
2. Pemeliharaan dan peningkatan atau pekerjaan dalam
kesehatan perorangan melalui penyelenggaraan Rumah Sakit
pelayanan kesehatan yang paripuran 4. Rumah Sakit dapat mempekerjakan
tingkat kedua dan ketiga sesuai tenaga tidak tetap dan konsultan
kebutuhan medis sesuai dengan kebutuhan dan
3. Penyelenggaraan pendidikan dan kemampuan sesuai dengan ketentuan
pelatihan sumber daya manusia peraturan perundangan
dalam rangka peningkatan Klasifikasi Rumah Sakit
kemampuan dalam pemberian Menurut Peraturan Menteri
pelayanan kesehatan Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
4. Penyelenggaraan penelitian dan Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
pengembangan serta penapisan Perijinan Rumah Sakit Pasal 11,
teknologi bidang kesehatan dalam berdasarkan jenis pelayanan yang
rangka peningkatan pelayanan diberikan, Rumah Sakit dikategorikan
kesehatan dengan memperhatikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah
etika ilmu pengetahuan bidang Sakit Khusus.
kesehatan. Rumah Sakit Umum adalah rumah
sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan pada semua bidang dan jenis

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 12


penyakit. Rumah Sakit Khusus adalah Penelitian terdahulu melakukan
rumah sakit yang memberikan pelayanan pengujian terkait dengann pengaruh dan
utama pada satu bidang atau satu jenis peranan audit internal terhadap pelayanan
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, rumah sakit
golongan umur, organ, jenis penyakit atau Ringkasan Peneliti Terdahulu
kekhususan lainnya. Yohansen D. Saragih (2003) dalam
Penetapan klasifikasi Rumah Sakit Peranan Audit Operasional Dalam
didasarkan pada: Mendorong Efektivitas Pelayanan
1. Pelayanan Kesehatan Unit Gawat Darurat Di Rumah
2. Sumber daya manusia Sakit (Studi Kasus Pada Perjan RS Dr. Hasan
3. Peralatan Sadikin) menunjukkan bahwa independensi
4. Bangunan dan prasarana auditor yang melakukan audit operasional
Pelayanan Rawat Inap atas pelayanan kesehatan pada Unit Gawat
Menurut Peraturan Menteri Darurat sudah memadai, auditor operasional
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 telah memiliki kemampuan professional
Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan yang memadai, program audit untuk
Rumah Sakit Pasal 20, pelayanan rawat inap kegiatan pelayanan kesehatan di Unit Gawat
harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai Darurat sudah memadai, pelaksanaan audit
berikut: operasional cukup memadai dan pelayanan
1. Jumlah tempat tidur perawatan kelas kesehatan di Unit Gawat Darurat sangat
III paling sedikit 30% (tiga puluh memadai.
persen) dari seluruh tempat tidur Divianto (2010) dalam Peranan
untuk Rumah Sakit milik Pemerintah Audit Operasional Terhadap Efektivitas
2. Jumlah tempat tidur perawatan kelas Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Di Rumah
III paling sedikit 20% (dua puluh Sakit (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Bunda
persen) dari seluruh tempat tidur Palembang) menunjukkan bahwa audit
untuk Rumah Sakit milik Swasta operasional dilakukan oleh auditor yang
3. Jumlah tempat tidur perawatan independen dan kompeten, program audit
intensif sebanyak 5% (lima persen) untuk pelayanan kesehatan rawat inap sudah
dari seluruh tempat tidur untuk memadai.
Rumah Sakit milik Pemerintah dan Riska Agustin Widya Pradana dan
Rumah Sakit milik Swasta Nurul Fachriyah (2010) dalam Audit
Penelitian Terdahulu Manajemen Untuk Menilai Efektivitas
Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi Kasus

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 13


Pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang) Hipotesis
menunjukkan bahwa sepuluh fungsi sumber
daya manusia yang ada, sembilan
diantaranya telah berjalan efektif, yaitu
Perencanaan SDM, Prosedur dan Proses
Rekrutmen, Seleksi SDM, Orientasi dan
Penempatan, Pelatihan dan Pengembangan
SDM, Penilaian Prestasi Kerja, Manajemen Pengembangan hipotesis pada penelitian
Sistem Kompensasi, Perlindungan Tenaga ini:
Kerja, dan Perlindungan Tenaga Kerja. Satu H1: Kualifikasi Auditor berpengaruh
fungsi yang belum efektif adalah fungsi positif terhadap kinerja karyawan
Perencanaan danPengembangan Karir H2: Program Audit berpengaruh
karena kebijakan yang ada belum positif terhadap kinerja karyawan
direalisasikan. H3: Pelaksanaan Kegiatan Audit
Rezky Retno Arvianita (2015) dalam berpengaruh positif terhadap
Pengaruh Audit Operasional dan kinerja karyawan.
Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas H4: Tindak lanjut kegiatan audit
Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit berpengaruh positif terhadap
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum kinerja karyawan.
Queen Latifa Yogyakarta) menunjukkan
bahwa audit operasional berpengaruh positif
dan signifikan terhadap efektivitas
pelayanan kesehatan, pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap METODOLOGI PENELITIAN
efektivitas pelayanan kesehatan, audit Metode Penelitian
operasional dan pengendalian internal secara Metode penelitian yang digunakan
simultan berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitian ini menggunakan metode
terhadap efektivitas pelayanan kesehatan deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis
merupakan suatu cara mengumpulkan dan
menyajikan data yang disertai dengan
analisis yang relevan sehingga dapat
memperjelas gambaran mengenai objek
yang diteliti.

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 14


Objek Penelitian Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian dilaksanakan di Teknik pengumpulan data yang
RSUD Dr. Soedirman Kebumen dilakukan adalah dengan cara:
Sumber Data 1. Riset Lapangan (field research)
Sumber data yang akan digunakan Pada teknik ini penelitian dilakukan
dalam penelitian ini adalah: melalui:
1. Data Primer a. Wawancara, yaitu proses interaksi
Data primer adalah data yang dengan mengajukan pertanyaan-
diperoleh secara langsung dari RSUD pertanyaan, baik secara lisan
Dr. Soedirman Kebumen yang maupun tertulis terkait dengan
mencakup data yang berhubungan permasalahan yang akan diteliti.
dengan masalah pokok pembahasan Sasaran dari wawancara ini adalah
yang akan diteliti serta informasi karyawan yang bekerja di Instalasi
tentang gambaran umum mengenai Rawat Inap pada khususnya dan
audit internal sumber daya manusia. karyawan unit terkait pada
Data diperoleh dengan cara umumnya. Pengumpulan data
menyebarkankan kuesioner, dengan melakukan tanya jawab
wawancara lisan dan tulisan, dan langsung dilakukan kepada orang-
mengamati secara langsung aktivitas orang yang memiliki kompetensi
yang dilakukan oleh karyawan terkait permasalahan yang akan
Instalasi Rawat Inap. diteliti.
2. Data Sekunder b. Kuisioner, yaitu seperangkat
Data yang diperoleh dari berbagai buku pertanyaan yang akan diberikan
dan literatur yang dapat mendukung kepada karyawan yang bekerja di
serta dapat melengkapi dari masalah Instalasi Rawat Inap. Kuesioner
pokok pembahasan yang diteliti. Data didesain sehingga respon negatif
diperoleh dengan cara mempelajari akan mengindikasikan kelemahan
SPO (Standar Prosedur Operasional), pengendalian internal
kebijakan-kebijakan terkait pelayanan c. Observasi, yaitu melakukan
Instalasi Rawat Inap, struktur pengamatan secara langsung pada
organisasi, jumlah karyawan di objek penelitian untuk memperoleh
Instalasi Rawat Inap, jenis-jenis data yang dibutuhkan.
layanan di Instalasi Rawat Inap, dan 2. Riset Kepustakaan (library research)
data-data lainnya.

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 15


Teknik pengumpulan data yang menggunakan CSA (Control Self-
dilakukan melalui buku-buku yang Assesment).
akan digunakan sebagai landasan teori Teknik Analisis Data
dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan
Populasi dan Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
Populasi dalam sampel ini adalah menggunakan analisis regresi berganda.
semua karyawan yang bekerja di Instalasi Analisis regresi berganda adalah teknik
Rawat Inap RSUD Dr. Soedirman Kebumen statistik melalui koefisien parameter untuk
Definisi Operasional Variabel Penelitian mengetahui besarnya pengaruh variabel
Variabel yang digunakan dalam independen terhadap variabel dependen.
penelitian ini adalah: Pengujian terhadap hipotesis baik secara
1. Variabel bebas (independent variable) parsial maupun simultan, dilakukan setelah
Suatu variabel yang keberadaannya model regresi yang digunakan bebas dari
tidak dipengaruhi oleh variabel lain pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya
dan merupakan faktor penyebab yang adalah agar hasil penelitian dapat
dapat mempengaruhi variabel tidak diinterpretasikan secara tepat dan efisien.
bebas. Persamaan regresi tersebut adalah
Variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut:
adalah peranan audit manajemen. Y = α + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + Ɛ
2. Variabel tidak bebas (dependent Keterangan :
variable) Y = Kinerja Karyawan
Suatu variabel yang keberadaannya X₁ = Kualifikasi Auditor
dipengaruhi oleh variabel sebelumnya. X₂ = Program Audit
Variabel tidak bebas dalam penelitian X₃ = Pelaksanaan Kegiatan Audit
ini adalah kinerja karyawan. X₄ = Tindak Lanjut
Instrumen Penelitian α = Konstanta
Instrumen penelitian ini digunakan β = Koefisien Regresi
untuk menilai variabel yang diteliti. Ɛ = Error
Tujuannya adalah untuk menghasilkan data
kualitatif yang akurat. Instrumen yang PEMBAHASAN
digunakan adalah kuesioner yang berisi Rawat Inap di RSUD Dr. Soedirman
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab Kebumen
oleh responden. Kuesioner dinilai dengan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 16


Keberadaan RSUD dr. Soedirman Sumber Daya Manusia. Dokumen sosialisai
diharapkan dapat membantu semua lapisan peraturan, kebijakan, program kerja dan
masyarakat khususnya wilayah Kabupaten informasi legal tercatat lengkap dan rapi.
Kebumen dalam memperoleh pelayanan RSUD Dr. Soedirman memiliki
kesehatan yang memadai. Setelah proses tujuan yang mudah dipahami oleh semua
perpindahan gedung baru, RSUD dr. karyawan melalui visi dan misi yang
Soedirman menambah beberapa fasilitas terstruktur dan tertulis dengan jelas.
Ruang Perawatan dan jumlah tempat tidur. Komunikasi yang baik selalu dilakukan
Pengujian Pengendalian Organisasi untuk melakukan koordinasi dalam
RSUD Dr. Soedirman telah memiliki menyusun rencana kerja, penjelasan
sistem pengendalian manajemen yang mengenai aturan-aturan, pengarahan
berfungsi untuk mengendalikan aktivitas terkait dengan tugas yang akan diterima,
fungsi sumber daya manusia. Sistem seperti kejelasan dalam pembagian shift
pengendalian manajemen dapat dilihat dari: kerja karyawan, sehingga karyawan dapat
Pelaksanaan Perencanaan Sumber Daya bekerja dengan baik.
Manusia Selain itu, teknologi informasi yang
Perencanaan Sumber Daya Manusia baik sudah dilaksanakan dalam mendukung
untuk masing-masing unit akan disesuaikan pekerjaan karyawan. Sistem informasi yang
dengan beban kerja dan peraturan terintegrasi mampu mengakomodir
pemerintah. Beban kerja dihitung dari kegiatan harian karyawan.
aktivitas yang dilakukan oleh rumah sakit.
Setiap karyawan sudah mengetahui visi,
misi, tugas, wewenang, dan Penyelenggaraan Fungsi Rekrutmen
tanggungjawabnya masing-masing. Sumber Daya Manusia
Pola ketenagaan dan pemenuhan Rekrutmen dilakukan apabila
tenaga mempertimbangkan rasio beban rumah sakit membutuhkan tenaga sesuai
kerja dan standar ketenagaan. Kebutuhan formasi. Seluruh calon karyawan wajib
tenaga tiap unit ditentukan secara mandiri memenuhi persyaratan umum dan khusus.
atau bersama-sama. Tanggungjawab Kekurangan tenaga di satu unit kerja
perencanaan Sumber Daya Manusia pada diupayakan lebih dahulu memindahkan dari
dasarnya terletak pada seluruh manajer yang unit kerja lain. Setiap tenaga kerja memiliki
membutuhkan Sumber Daya Manusia dan kesempatan sama tanpa diskrimiasi. Rumah
departemen Sumber Daya Manusia sebagai sakit melaksanakan rekrutmen karyawan
koordinator yang menangani bidang sekali setahun dengan periode yang berbeda

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 17


untuk bagian medis dan non medis. Apabila dengan kompetensinya, sehingga karyawan
terdapat karyawan yang mendadak keluar mampu bekerja dengan maksimal sesuai
maka dilakukan rekrutmen dengan segera. dengan keahliannya dan mampu
Selain itu, juga mempertimbangkan dengan menempatkan diri di lingkungan kerjanya
berapa anggaran yang disiapkan dalam dan meningkatkan kinerja karyawan.
proses rekrutmen tersebut. Pada saat tahapan seleksi yang
Proses rekrutmen dilakukan dengan dilakukan RSUD Dr. Soedirman, jumlah
tujuan untuk menempatkan karyawan sesuai Sumber Daya Manusia menyesuaikan
dengan latar belakang pendidikannya. Proses kebutuhan. Bagian keungan pun dilibatkan
ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dalam proses seleksi ini. Tahapan
karyawan. Rencana kerja dibentuk sesuai selanjutnya adalah mengajukan hasil seleksi
dengan standar kerja yang berlaku di RSUD ke direktur.
Dr. Soedirman, kemudian dikomunikasikan Setelah calon karyawan dinyatakan
kepada karyawan, diharapkan karyawan lulus seleksi, tahapan selanjutnya adalah
tidak mengalami kendala dalam bekerja. membuat perjanjian kontrak dengan
Penyelenggaraan Seleksi Sumber Daya karyawan selama satu hingga dua tahun
Manusia untuk penempatan di Badan Layanan
Rumah sakit telah memiliki tim Umum Daerah (BLUD) dan kontrak enam
seleksi yang didalamnya terlibat calon bulan untuk tenaga kerja harian lepas.
karyawan. Tim seleksi memahami dengan Namun, apabila dalam masa kontrak itu
baik persyaratan kerja dan sistem karyawan yang dimaksud tidak menunjukan
penyeleksian. Terdapat dua macam tes, perkembangan yang baik, maka akan ada
yaitu tes umum diberikan sama kepada pemutusan kontrak.
seluruh calon karyawan dan tes profesi Penyelenggaraan Fungsi Orientasi dan
diberikan berdasarkan jenis profesi. Apabila Penempatan
terdapat karyawan yang mengundurka diri Orientasi umum dilaksanakan 2
secara mendadak maka akan dilakukan hari meliputi visi, misi, Keselamatan dan
seleksi terbatas pada seleksi administrasi Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS),
dan tes kompetensi profesi. medico legal dan hospital by law. Orientasi
Prosedur seleksi di RSUD Dr. kerja dilaksanakan selama 3 bulan dimana
Soedirman Kabupaten Kebumen sudah orientasi ini lebih fokus pada pada profesi
dilaksanakan sesuai kebijakan. Sehubungan masing-masing karyawan baru. Hasil
dengan penempatan Sumber Daya Manusia orientasi kerja dibuat oleh atasan karyawan
di RSUD Dr. Soedirman sudah sesuai dan diserahkan kepada Sub Bagian Diklat

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 18


untuk dinilai. Karyawan baru mendapatkan pelatihan ini untuk meningkatkan
pembimbing langsung dari atasan kemampuan karyawan dalam bekerja,
bersangkutan. Karyawan baru ditempatkan memberikan pengarahan dalam bekerja,
sesuai profesi, kemampuan, minat serta memberikan informasi tentang jenjang
berdasarkan ijazah. karir untuk para karyawan.
Karyawan menggunakan waktu kerja Adanya pelatihan dan
mereka dengan baik sesuai dengan aturan pengembangan yang diadakan rumah sakit
pembagian jam kerja yang sudah ditentukan. maupun lembaga lainnya diharapkan
Fasilitas yang didapatkan karyawan karyawan dapat meningkatkan kinerjanya
memadai, seperti pelayanan kesehatan gratis, dan semangat dalam bekerja serta mampu
gaji sesuai UMR, cuti kerja yang diatur menyelesaikan permasalahan kerjanya
dalam UU Rumah Sakit serta mendapatkan sehingga kinerja karyawan mampu
jaminan keselamatan saat bekerja. Fasilitas ditingkatkan.
yang diterima oleh karyawan harus Sistem Kompensasi
diseimbangkan dengan kontribusi karyawan. Sistem penggajian berdasarkan
Apabila kontribusi karyawan maksimal, sistem penggajian pemerintah dan sesuai
maka mampu meningkatkan kinerja dengan UMR Kabupaten Kebumen.
karyawan Rumah Sakit. Karyawan diberikan penghargaan finansial
Fungsi Pelatihan dan Pengembangan seperti tunjangan kesehatan, tunjangan
Diklat karyawan didasarkan pada keluarga, gaji berkala, dan THR. Tunjangan
prinsip menambah pengetahuan, non finansial berupa pelatihan, pendidikan,
meningkatkan soft skill dan hard skill, dan cuti. Kebijakan sistem penggajian telah
mengembangkan daya inovasi dan sesuai dengan kebutuhan dasar dan telah
mencukupi kebutuhan profesi tertentu. memotivasi karyawan.
Program diklat didalam dan diluar Mekanisme pembayaran gaji di
dilaksanakan secara tertur, terencana dan RSUD Dr. Soedirman adalah dilakukan pada
terintegrasi dengan program rumah sakit. tanggal 1 setiap bulannya, dan dibayarkan
Kegiatan di dalam rumah sakit wajib diikuti maksimal tanggal 5. Gaji yang dibayarkan
oleh setiap karyawan, dimana berdasarkan posisi dari masing-masing
pelaksanaannya diatur sedemikian rupa karyawan.
sehingga tidak mengganggu pelayanan Dasar penggajian karyawan rumah
rumah sakit. sakit menunjukan penggolongan gaji secara
Rumah sakit memberikan pelatihan berjenjang berdasarkan pendapatan tetap
rutin yang diikuti oleh karyawan. Tujuan (gaji pokok, premi tetap, tunjangan) dan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 19


pendapatan tidak tetap ( jasa layanan, selama tiga hari berturut-turut tanpa izin atau
remunerasi, bonus, THR, dan pendidikan keterangan yang jelas, maka akan dilakukan
diluar kompensasi dan gaji tetap). Gaji pemutusan hubungan kerja atau langsung
ditinjau dan direvisi secara berkala oleh dikeluarkan dari rumah sakit.
manajemen. Bentuk punishment terkait dengan
Penilaian Prestasi Kerja Pemutusan Hunungan Kerja dilakukan
RSUD Dr. Soedirman akan ketika karyawan melakukan kecurangan atau
memberikan reward bagi karyawan yang kegiatan lainnya yang merugikan rumah
mempunyai dedikasi tinggi terhadap rumah sakit.
sakit, memiliki kedisiplinan yang tinggi, dan Peran Audit Manajemen
kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Audit manajemen dapat
Manajemen rumah sakit akan memberikan dilakukan oleh manajemen. Audit
reward berupa fasilitas yang menunjang manajemen rumah sakit pada umumnya
pekerjaan karyawa. dilakukan oleh auditor internal atau dapat
Terkait dengan punishment di RSUD juga dilakukan oleh auditor eksternal yang
Dr. Soedirman tidak ada toleransi untuk ditunjuk untuk memeriksa kegiatan dari
kegiatan atau pekerjaan karyawan yang tidak rumah sakit. Audit manajemen bertujuan
sesuai dengan aturan. Misalkan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisien
keterlambatan hadir lebih satu menit dari jam operasi serta melaporkan hasilnya kepada
kerja yang telah ditentukan, akan mendapat direktur dan pihak yang berkepentingan
sanksi berupa pengurangan satu point terhadap tata kelola rumah sakit disertai
reward. dengan rekomendasi maupun saran
Jumlah point penilaian untuk perbaikan.
masing-masing karyawan berdasarkan Audit manajemen dapat dipandang
lamanya masa kerja, ketepatan waktu hadir, sebagai suatu bentuk kritik yang
banyaknya jam pendidikan dan pelatihan, membangun disertai saran dan
fungsi struktural, fungsi fungsional, ketaatan rekomendasi yang dapat diterapkan pada
pada aturan, dan penilaian lainnya. rumah sakit secara keseluruhan.
Pemutusan Hubungan Kerja Penerapan audit manajemen juga bisa
Pemutusan hubungan kerja yang ada dilakukan pada bagian tertentu suatu
di RSUD Dr. Soedirman adalah ketika rumah sakit untuk meningkatkan proses
karyawan yang dikontrak selama satu tahun operasional sesuai dengan kebutuhan.
tidak menunjukan perkembangan yang Audit manajemen ini lebih
berarti. Apabila karyawan tidak masuk kerja ditekankan pada kegiatan pelayanan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 20


kesehatan yang bertujuan untuk
PEMBAHASAN
memeriksa apakah kebijakan, prosedur,
Ringkasan Hasil Pembahasan Analisis
dan kegiatan pelayanan kesehatan sudah
Model Coefficients Sig.
mencapai tujuan yang diterapkan
(Constant) .095
manajemen dan apakah tujuan tersebut
dicapai dengan cara yang terbaik dan Kualifikasi .223 .017
ekonomis. Program .409 .000
Pada laporan akhir audit Pelaksanaan .185 .042
manajemen akan mencantumkan temuan Tindak lanjut -.115 .227
dan rekomendasi sebagai masukan
kepada direktur untuk mengatasi Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa

kelemahan yang ada, serta upaya-upaya kualifikasi auditor, program audit, dan

yang dapat dilakukan menuju perbaikan pelaksanaan audit menunjukkan signifikansi

yang diharapkan. Selain itu, audit berturut-turut 0,017; 0,000; 0,042 (dibawah

manajemen dapat membantu manajemen 0,005) dan koefisien menunjukkan nilai

dalam melaksanakan kegiatan operasional positif sehingga dapat disimpulkan bahwa

rumah sakit, khususnya pelayanan H1, H2, dan H3 terdukung. Namun, tindak

kesehatan Rawat Inap dengan lebih efektif lanjut audit menunjukkan signifikansi 0,227

dan efisien. (di atas 0,005) dan koefisien menunjukkan

RSUD Dr. Soedirman mempunyai nilai negatif sehingga H4 tidak terdukung.

audit internal atau audit manajemen yang


disebut Sistem Pengawasan Internal (SPI) PENUTUP

dimana audit internal ini bertugas Keterbatasan


mengawasi dan mengevaluasi seluruh Keterbatasan dalam penelitian ini

kegiatan pelayanan yang ada di rumah adalah:


sakit. Aktivitas lain yang dilakukan oleh 1. Keterbatasan dalam waktu penelitian

Sistem Pengawasan Internal (SPI) sehingga peneliti dan responden tidak

memberikan saran atau masukan kepada terlalu intens berkomunikasi

direktur yang berhubungan dengan 2. Tidak menutup kemungkinan data yang

perkembangan pelayanan RSUD Dr. diberikan reponden bersifat bias karena

Soedirman. RSUD Dr. Soedirman juga penelitian ini berdasarkan pengukuran

diperiksa oleh auditor eksternal, yaitu sikap skala likert yang disampaikan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait secara tertulis dalam bentuk kuisioner

dengan pelayanannya. Saran

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 21


1. Penulis menyarankan kepada auditor Pendidikan Akuntansi Universitas
internal RSUD Dr. Soedirman Kebumen Negeri Yogyakarta, 2015
dalam melaksanakan audit dapat Arvianita, Rezki Retno., Pengaruh Audit
memahami fungsinya sebagai auditor Operasional dan Pengendalian
sesuai dengan standar yang telah Internal Terhadap Efektivitas
ditetapkan Pelayanan Kesehatan pada Rumah
2. Penulis menyarankan kepada auditor Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit
internal RSUD Dr. Soedirman Kebumen Umum Queen Latifa Yogyakarta).
agar terus meningkatkan independensi, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi
integritas, dan skeptisisme dalam Universitas Negeri Yogyakarta, 2015
melaksanakan audit Bayangkara., Audit Manajemen, Jakarta,
Salemba Empat
DAFTAR PUSTAKA Dismawati, Lina Rizki., Peerapan Audit
Alien, Firstie Ulya., Audit Manajemen Atas Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Sumber Daya Manusia Pada Untuk Menilai Kinerja pada Bank
RSU Permata Blora. Skripsi S1 Maspion. Sekolah Tinggi Ilmu
Jurusan Pendidikan Akuntansi, Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Fakultas Ekonomi Universitas Divianto., Peranan Audit Operasional
Negeri Yogyakarta, 2014 Terhadap Efektivitas Pelayanan
Aminuddi, M. Yusuf., Audit SDM Pada Kesehatan Rawat Inap di Rumah
Dinas Pendidikan Pemuda dan Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit
Olahraga Kabupaten Ende. Sekolah Bunda Palembang). Politeknik
Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Negeri Sriwijaya Palembang, 2012
Tuban Fahmi, Irfan., Pengantar Manajemen
Annisa, Pramudya Nu., dan Mustikawati, Rr. Sumber Daya Manusia Konsep dan
Indah., Pengaruh Audit Manajemen Kinerja, Edisi Pertama, Jakarta,
Sumber Daya Manusia Terhadap Mitra Wacana Media, 2016
Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Hariyanto, Resa., Audit Manajemen Sebagai
umum Purbowangi (Human Sarana Untuk Menilai Efektivitas
Resources Management Audit on Fungsi Sumber Daya Manusia (Studi
Employee Performance in Kasus Pada PT. Bank Rakyat
Purbowangi Hospital). Prodi Indonesia Cabang Pasuruan).
Akuntansi dan Staf Pengajar Jurusan

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 22


Haryono, Jusup., Auditing, Yogyakarta, Saragih, D. Yohansen., Peranan Audit
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Operasional Dalam Mendorong
2001 Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Institut Akuntan Publik Indonesia., Standar Unit Gawat Darurat Di Rumah Sakit
Audit, Jakarta, Salemba Empat, 2013 (Studi Kasus pada Perjan Rumah
Keputusan Menteri Keuangan Republik Sakit Dr. Hasan Sadikin). Skripsi S1
Indonesia No. Jurusan Akuntansi, Fakultas
340/MENKES/PER/III/2010 Ekonomi, Universitas Widyatama
Malayu., Manajemen Sumber Daya Septianingrum, Elisa., Pengaruh Audit
Manusia, Jakarta, PT. Bumi Aksara, Manajemen Terhadap Kinerja
2005 Karyawan Pada PT. Bank Panin Tbk
Nasution, Yolanda,. dan Prasetya, Arik., Cabang Kendari. Jurusan Akuntansi,
Audit Manajemen Untuk Menilai Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Kinerja Fungsi SDM (Studi pada Universitas Halu Oleo Kendari,
Fungsi Rekrutmen-Seleksi- Sulawesi Tenggara
Orientasi,Pelatihan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44
Pengembangan, Penilaian Prestasi Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Kerja, dan Pemutusan Hubungan Zamzani, Faiz., Ihda Arifin Faiz., dan
Kerja PT. XYZ Indonesia-Medan). Mukhlis., Audit Internal Konsep dan
Fakultas Ilmu Administrasi Praktik, Cetakan Ketiga,
Universitas Brawijaya, Malang Yogyakarta, Gadjah Mada
Peraturan Menteri Kesehatan Republik University Press, 2017
Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan
Rumah Sakit
Pradana, Riska Agustin Widya., dan
Fachriyah, Nurul., Audit Manajemen
Untuk Menilai Efektivitas Fungsi
Sumber Daya Manusia (Studi Kasus
pada Rumah Sakit Islam Aisyiyah
Malang). Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.17, No.01, Bulan Juli 2018 Page 23

S-ar putea să vă placă și