Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
19-30)
Abstract
The International Diabetes Federation (IDF) states that more than 371 million people in the world aged 20-
79 years have diabetes mellitus (DM). While Indonesia is the 7th country with the highest prevalence of
diabetes, in the world. Diabetes mellitus has become a widespread epidemic, primarily because of the
increasing prevalence and incidence of type 2 diabetes. DM can increase of the morbidity and mortality
associated with cardiovascular disease, blindness, kidney disorders, neurological disorders and amputation.
Physical activity such as yoga is a key element in the prevention and management of type 2 diabetes, The
purpose of this study was to identify the effectiveness of Yoga exercise on decreasing blood sugar levels in
Type 2 DM patients. This study used an experimental approach with non equivalent group comparison pre
and post test design. The study subjects consist of 40 patients as experimental group and 40 patients as
control group. All patient in experimental group were guided by yoga expert for reguler practice with
supervision for 3 days. The result of this study show average of blood glucose level in experimental group
was 217.05mg/dl with deviation standart 56,735mg/dl, while in the control group was 256.85mg/dl with
deviation standart 34.04mg/dl. There was highly significant differences blood glucose average between
experimental and control group (p=0,000). Yoga exercise is effective in reducing the blood glucose level on
type 2 DM Patients and higly recommended as one of treatment for promotive care.
Abstrak
Federasi Diabetes Internasional menyatakan bahwa lebih dari 371 juta orang di dunia yang berusia 20-79
tahun menderita diabetes melitus (DM). Sementara Indonesia adalah negara ke-7 dengan prevalensi diabetes
tertinggi di dunia. Diabetes mellitus telah menjadi epidemi yang meluas, terutama karena meningkatnya
prevalensi dan kejadian diabetes tipe 2. Diabetes melitus dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas yang
terkait dengan penyakit kardiovaskular, kebutaan, gangguan ginjal, gangguan neurologis dan amputasi.
Aktivitas fisik seperti yoga adalah salah satu elemen kunci dalam pencegahan dan manajemen diabetes tipe 2,
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas latihan Yoga pada penurunan kadar gula
darah pada pasien DM Tipe 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan desain pre dan
post test kelompok yang tidak sebanding. Subyek penelitian terdiri dari 40 pasien sebagai kelompok
eksperimen dan 40 pasien sebagai kelompok kontrol. Semua pasien dalam kelompok eksperimen dipandu
oleh ahli yoga untuk latihan reguler dengan pengawasan selama 3 hari. Hasil penelitian menunjukkan rata-
rata kadar glukosa darah pada kelompok eksperimen adalah 217,05 mg / dl dengan standar deviasi 56,735 mg
/ dl, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 256,85 mg / dl dengan deviasi standart 34,04 mg / dl. Ada
perbedaan glukosa darah yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (p =
0,000). Latihan yoga efektif dalam mengurangi kadar glukosa darah pada pasien DM tipe 2 dan disarankan
sebagai salah satu pengobatan untuk perawatan promotif.
negara dengan jumlah penderita diabetes retinopati dan ganggren. Pasien sering
terbanyak di dunia.Menurut laporan Riset dihadapkan pada stress akibat kecemasan
Dasar (Rikerdas) tahun 2013, prevalensi dengan kondisi penyakitnya. Stres yang
DM di Indonesia sebesar 1,5%. menetap menimbulkan respon berupa
Diperkirakan pada tahun 2030 aktivasi sistim saraf simpatis dan
Indonesia akan memiliki penyandang peningkatan hormon kortisol. Kortisol ini
diabetes sebanyak 21,3 juta jiwa akan meningkatkan konversi asam
(Depkes,2013). Sementara, di Sumatera amino, laktat dan piruvat dihati menjadi
barat diperkirakan sebanyak 3,4 juta jiwa glukosa melalui proses glukogenesis
menderita DM tipe 2 (Informasi yang dapat meningkatkan kadar glukosa
Kementrian Kesehatan RI,2013). Selain darah
itu, berdasarkan prevalensi nasional, Penatalaksanaan dan penanganan
Sumatera Barat memiliki prevalensi total yang diberikan kepada penderita penyakit
DM sebanyak 1,3 %, dimana berada DM focus pada empat pilar yaitu
diurutan 14 dari 33 provinsi di Indonesia. edukasi, pengaturan pola makan,
Diabetes mellitus telah menjadi epidemi olahraga, dan terapi farmakologis
yang meluas, terutama karena (Soegondo, 2009). Perawat sebagai
meningkatnya prevalensi dan kejadian pemberi asuhan keperawatan diharapkan
diabetes tipe 2. DM tipe 2 merupakan mampu memberikan asuhan keparawatan
salah satu jenis yang paling banyak secara mandiri dengan pendekatan non
ditemukan yaitu lebih dari 90-95%. farmakologi (Dochterman &
Dimana, faktor pencetus dari DM tipe 2 Bulechek,2004). Terapi dengan
yakni berupa obesitas, mengkonsumsi antidiabetik oral maupun insulin
makanan instan, terlalu banyak konsumsi memberikan efek mengontrol kadar gula
karbohidrat, merokok, dan stres, darah dengan mekanismenya masing-
kerusakan pada sel pankreas, dan masing. Pasien diabetes melitus Tipe 2
kelainan hormonal (Smeltzer & yang menggunakan antidiabetik oral
Bare,2008). memiliki kecemasan lebih tentang
Diabetes melitus tipe 2 adalah kondisi mereka dibandingkan dengan
salah satu penyakit dengan sindrom pasien yang hanya menerima terapi diet.
metabolik yang paling sering dijumpai di Terapi obat farmakologi golongan 3
seluruh dunia (Ali S, Davies MJ, Brady biguanida (metformin) bekerja langsung
EM, et al,2016). Diabetes Melitus (DM) pada hati (hepar), menurunkan produksi
merupakan penyakit metabolisme dari glukosa hati. Tidak meransang sekresi
karbohidrat, lemak, protein sebagai hasil insulin oleh kelenjar pankreas. Durasi
dari gangguan fungsi insulin (resistensi kerja sampai 24 jam, tidak berikatan
insulin), menurunnya fungsi pankreas dengan protein plasma, tidak terjadi
maupun keduanya World Health metabolisme dan diekresikan oleh ginjal
Organization (WHO,2011). sebagai senyawa aktif (Sukandar, 2009).
Penyakit Diabetes melitus Perawat sebagai pemberi asuhan
Tipe 2 (DM Tipe 2), pada awalnya tidak keperawatan diharapkan mampu
menunjukkan gejala yang khas, sehingga memberikan asuhan keparawatan secara
menyebabkan penderita baru terdiagnosis mandiri dalam non farmakologi
menderita DM Tipe 2 ketika datang ke (Dochterman & Bulechek,2004).Upaya
pelayanan kesehatan untuk mengatasi dari olahraga bagi pasien DM perlu
keluhan yang merupakan komplikasi dari dilakukanuntuk usaha mengendalikan
DM Tipe 2. (Soegondo, 2009). kadar glukosa darah pada pasien DM
Kompilkasi yang dapat diakibatkan oleh Tipe 2 dapat dilakukan dengan
penyakit DM Tipe 2 antara lain adalah : pengelolaan non farmakologis salah
neuropati, hipertensi, jantung koroner,
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 20
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)
satunya kegiatan jasmani yaitu dengan Kurangnya reseptor pada insulin menjadi
olahraga yoga. masalah utama pada DM Tipe 2 karena
Yoga merupakan bentuk aktifitas adanya gangguan tersebut insulin tidak
fisik yang berasal dari india sejak 4000 dapat membantu transfer glukosa ke
tahun yang lalu. Gerakan Yoga meliputi dalam sel. Pada saat olahraga resistensi
beberapa cabang yakni gerakan khusus insulin berkurang, sebaliknya sensitifitas
(asana) melatih kerja sistem syaraf insulin meningkat hal tersebut
motorik dan menstimulasi kerja syaraf menyebabkan kebutuhan Insulin pada
otonom(Roses et al.,2010) kontrol nafas DM Tipe 2 akan berkurang. Respon ini
(Pranayama), konsentrasi (dharana) dapat hanya terjadi setiap kali berolahraga dan
meningkatkan menurunkan stimulasi tidak merupakan efek yang menetap atau
epinephrine (Golden, 2007), dan berlangsung lama. Maka dari itu bagi
garakkan tangan (mudra) untuk penderita DM Tipe 2 olahraga harus
meningkatkan sensibilitas syaraf tepi. dilakukan secara teratur (Soegondo 2009,
Yoga adalah suatu mekanisme h. 75).
penyatuan dari tubuh (body), pikiran Yoga dapat memberikan manfaat
(mind) dan jiwa (soul) (Ridwan, 2009). yang nyata dalam menstabilkan glukosa
Yoga mengkombinasikan antara teknik darah. Tubuh pasien yang melakukan
bernapas, relaksasi dan meditasi serta yoga memberikan respon positif dengan
latihan peregangan (Jain, 2011). Yoga penurunan yang signifikan pada kadar
adalah keadaan pikiran atau state of mind. gula darah puasa setelah melakukan
Tujuan dari yoga adalah untuk menuju latihan yoga.(Rike,dkk,2001). Nurul fatia
kepada pikiran yang tenang. Konsentrasi (2012) juga membandingkan perbedaan
kepada bagian tubuh akan lebih mudah pengaruh senam eerobik dan yoga
apabila dapat dirasakan, setelah itu baru terhadap penurunan kadar gula darah
secara perlahan akan masuk ke bagian pasien DM Tipe 2 di Poliklinik khusus
pikiran (mind). penyakit dalam RSUP M. Djamil Padang
Berlatih yoga secara teratur sangat menunjukkan bahwa penurunan rerata
berguna untuk para penderita diabetes. kadar gula darah pasien yang melakukan
Jenis olahraga yang dianjurkan pada senam aerobik adalah 32 mg/dl,
penderita DM tipeII yaitu Yoga. sedangkan pasien yang melakukan latihan
Latihan yoga menyebabkan otot- yoga mengalami penurunan rerat sebesar
otot untuk menyerap kelebihan glukosa 47,7 mg/dl. Penurunan lebih besar terjadi
dalam darah. Yoga membantu pankreas pada kelompok yang melakukan latihan
dan hati untuk berfungsi secara efektif, yoga.
dengan jalan mengatur kadar gula darah. Chimkode (2015) meneliti dua
Gerakan-gerakan yoga yang dilakukan kelompok yang sebanding dan
adalah gerakan- gerakan yoga yang mendapatkan hasil penurunan rerata dari
bertujuan untuk merangsang fungsi kerja a gula darah puasa dan gula darah post
pankreas. Fungsi gerakan-gerakan prandial pada akhir enam bulan sangat
tersebut akan meningkatkan aliran darah signifikan (p <0,001) pada kedua
ke pankreas, meremajakan sel-sel organ kelompok bila dibandingkan dengan nilai
dan meningkatkan kemampuan pankreas rata-rata sebelum dan selama (tiga bulan)
untuk memproduksi insulin (Widya 2015, berlatih yoga. Penurunan nilai-nilai ini
h. 113). pada tiga bulan selama yoga sangat
Pada pasien DM Tipe 2 signifikan dalam kelompok DM Tipe 2
olahraga senam yoga sebagai pengatur bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
kadar glukosa darah, produksi insulin sebelum melakukan latihan yoga (p
umumnya tidak terganggu terutama pada <0,001).
awal penderita penyakit DM Tipe 2.
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 21
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)
Lebih dari separuh tingkat pendidikan darah setelah diberikan obat mentformin
responden adalah SMA, lebih dari adalah 256,85 mg/dl dengan nilai
separuh responden pada kelompok minimal 198 mg/dl dan nilai maksimal
kontrol menderita DM tipw 2 lebih dari 5 310 mg/dl.
tahun, namun temuan jauh lebih besar
pada kelompok intervensi yaitu sebesar Tabel 4. Efektifitas Yoga Terhadap
82.5%. Responden pada kelompok Penurunan Kadar Gula Darah Pasien DM
kontrol dan inetrvensi mendapatkan terapi Tipe 2 di Kota Padang Tahun 2017
obat metformin. Berdasarkan (n=40)
karakteristik pekerjaan, lebih dari separuh Kelompok Mean SD Sig (2
responden pada kedua kelompok adalah tailed) p-
tidak bekerja. value
Kelompok 217,05 56,735 0,000
Tabel 2. Kadar Gula Darah Sebelum Dan Intervensi
Sesudah Diberikan Latihan Yoga dan Kelompok 256,85 30,043
Metformin Pada Kelompok Intervensi Kontrol
(n=40)
Kelompok Mean SD Max Min Berdasarkan table 4. diatas, dapat
Intervensi kita lihat rerata kadar gula darah pada
Sebelum 286,02 51,129 390 202 kelompok intervensi adalah 271,05
mg/dl, dengan standar deviasi sebesar
Sesudah 217,05 56,734 345 101 56,735. Nilai rerata kadar gula darah pada
kelompok kontrol adalah 256,85 mg/dl
Berdasarkan tabel 2. diatas, dapat dengan standar deviasi 30,043/dl. Secara
kita lihat bahwa rerata kadar gula darah statistik terdapat perbedaan yang
sebelum diberikan latihan yoga adalah bermakna antara rerata kadar gula darah
286,02 mg/dl dengan nilai minimal 202 pada kelompok intervensi dan kelompok
mg/dl dan nilai maksimal 390 mg/dl kontrol dengan nilai p=0,000. Hasil ini
sedangkan rata-rata kadar gula darah menunjukkan bahwa latihan yoga efektif
setelah diberikan latihan yoga adalah menurunkan kadar gula darah pada pasien
217,05 mg/dl dengan nilai minimal 101 DM Tipe 2.
mg/dl dan nilai maksimal 345 mg/dl.
PEMBAHASAN
Tabel 3. Kadar Gula Darah Sebelum Dan Hasil penelitian menunjukkan
Sesudah pemberian metformin pada rerata kadar gula darah sebelum diberikan
kelompok Kontrol (n=40) latihan yoga adalah 286 mg/dl dengan
Kelompo Mean SD Max Min nilai minimal 202 mg/dl dan nilai
k
maksimal 390 mg/dl sedangkan rerata
Kontrol
Sebelum 271,47 29,72 313 206 kadar gula darah setelah diberikan latihan
yoga adalah 217,05 mg/dl dengan nilai
Sesudah 256,85 34,04 310 189 minimal 101 mg/dl dan nilai maksimal
345 mg/dl. Perbedaan nilai rerata akadar
gula darah sebelum dan sesudah
Berdasarkan tabel 3. diatas, dapat diberikan latihan yoga adalah sebesar
kita lihat rerata kadar gula darah sebelum 68,97 mg/dl. Lima puluh persen dari
diberikan latihan yoga pada kelompok responden pada kelompok yang diberi
adalah 271,47 mg/dl dengan nilai latihan yoga berusia 50-59 tahun .
minimal 206 mg/dl dan nilai maksimal Haznam (1991) dalam Indriyani dkk,
313 mg/dl sedangkan rata-rata kadar gula (2004) menyatakan bahwa kurva kejadian
DM Tipe 2 mencapai puncaknya pada
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 23
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)
ketiga yang menggabungkan postur tubuh maksimal dan jangka panjang (Soegondo
(asana) melatih kerja sistem syaraf 2009; 75).
motorik dan menstimulasi kerja saraf
otonom (Roses et al.,2010), teknik Kadar Gula Darah Sebelum Dan
pernafasan (pranayama), konsentrasi Sesudah Pada Kelompok Kotrol
(dharana), dan gerakkan tangan (mudra) Berdasarkan penelitian ini
untuk meningkatkan sensibilitas syaraf didapatkan rata-rata kadar gula darah
tepi (golden, 2007) seluruh responden sebelum makan obat metformin adalah
yaitu 40 (100%) responden bisa 271 mg/dl dengan nilai minimal 206
mengikuti gerakan sesuai dengan mg/dl dan nilai maksimal 313 mg/dl
petunjuk instruktur karena pada ini sedangkan rerata kadar gula darah setelah
gerakan mudah, ringan, santai sehingga makan obat metformin adalah 256,85
responden serius dan fokus untuk mg/dl dengan nilai minimal 198 mg/dl
mengikuti gerakan instruktur.Latihan dan nilai maksimal 310 mg/dl. Perbedaan
yoga menyebabkan otot-otot mampu nilai rata-rata antara pengukuran sebelum
untuk menyerap kelebihan glukosa dan sesudah makan obat metformin
dalam darah. Yoga membantu sebesar 14,62 mg/dl. Ramdani (2013)
memaksimalkan fungsi pankreas dan hati menunjukkan bahwa ada faktor
agar mampu bekerja lebih efektif, dengan karakteristik pasien yang berpengaruh
jalan mengatur kadar gula darah. terhadap kualitas hidup yaitu Indeks
Gerakan-gerakan yoga yang dilakukan Massa Tubuh (IMT) dan komplikasi.
adalah gerakan- gerakan yoga yang Kualitas hidup meningkat secara
bertujuan untuk merangsang fungsi kerja signifikan sebanyak 60 % pada domain
pankreas. Fungsi gerakan-gerakan fungsi fisik, energi, kesehatan mental,
tersebut akan meningkatkan aliran darah kepuasan pengobatan, dan frekuensi
ke pankreas, meremajakan sel-sel organ gejala yang dialami pasien. Uji chi-
dan meningkatkan kemampuan pankreas square menunjukkan bahwa terapi
untuk memproduksi insulin (Widya kombinasi insulin metformin
2015;13). mempengaruhi kadar GDP (p value =
Latihan yoga pada pasien DM 0,016) dan HbA1C (p value = 0,026)
Tipe 2 dapat berfungsi sebagai pengatur secara signifikan. Penggunaan terapi
kadar glukosa darah, produksi insulin kombinasi insulin tunggal dengan
umumnya tidak terganggu terutama pada metformin (p value = 0,026)
awal penderita penyakit DM Tipe 2. menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
Kurangnya reseptor pada insulin menjadi kualitas hidup pada kelompok ini.
masalah utama pada DM Tipe 2, karena Analisis regresi logistik berganda terapi
adanya gangguan tersebut insulin tidak kombinasi insulin-metformin terhadap
dapat membantu transfer glukosa ke kualitas hidup dipengaruhi oleh faktor
dalam sel. Saat olahraga resistensi insulin karakteristik pasien. Hal ini sesuai
berkurang, sebaliknya sensitifitas insulin dengan evaluasi penggunaan terapi
meningkat hal tersebut menyebabkan kombinasi insulin-metformin, yakni tepat
kebutuhan Insulin pada DM Tipe 2 akan indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat
berkurang. Respon ini hanya terjadi pasien, dan interaksi obat.
setiap kali berolahraga dan tidak Mekanisme kerja metformin
merupakan efek yang menetap atau adalah dengan cara menambah up-take
berlangsung lama. Maka dari itu bagi (utilisasi) glukosa diperifer melalui
penderita DM Tipe 2 olahraga ataupun peningkatan sensitifitas jaringan terhadap
latihan yoga sebagai salah satu bentuk insulin, menekan produksi glukosa oleh
aktivitas fisik harus dilakukan secara hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan
teratur agar memberikan hasil yang meningkatkan pemakaian glukosa dalam
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 25
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)
usus melalui proses non oksidatif. Ekstra sebesar 14,62 mg/dl. Ramdani (2013)
laktat yang terbentuk akan diekstraksi menunjukkan bahwa ada faktor
oleh hati dan digunakan sebagai bahan karakteristik pasien yang berpengaruh
baku glukoneogenesis. Keadaan ini terhadap kualitas hidup yaitu Indeks
mencegah terjadinya efek penurunan Massa Tubuh (IMT) dan komplikasi.
kadar glukosa yang berlebihan. Pada Kualitas hidup meningkat secara
pemakaian tunggal metformin dapat signifikan sebanyak 60 % pada domain
menurunkan kadar glukosa darah sampai fungsi fisik, energi, kesehatan mental,
20% (Balley, CJ,1996). mekanisme kerja kepuasan pengobatan, dan frekuensi
metformin juga dapat menghambat gejala yang dialami pasien. Uji chi-
glukoneogenesis :biguanida bekerja square menunjukkan bahwa terapi
langsung pada hati (hepar), menurunkan kombinasi insulin metformin
produksi glukosa hati. Tidak meransang mempengaruhi kadar GDP (p value =
sekresi insulin oleh kelenjar pankreas. 0,016) dan HbA1C (p value = 0,026)
Durasi kerja sampai 24 jam, tidak secara signifikan. Penggunaan terapi
berikatan dengan protein plasma, tidak kombinasi insulin tunggal dengan
terjadi metabolisme dan diekresikan oleh metformin (p value = 0,026)
ginjal sebagai senyawa aktif (Sukandar, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
2009). Metformin merupakan salah satu kualitas hidup pada kelompok ini.
obat generic, dari obat tersebut juga Analisis regresi logistik berganda terapi
dipasarkan dengan nama dagang kombinasi insulin-metformin terhadap
Glucophage. Ini telah digunakan untuk kualitas hidup dipengaruhi oleh faktor
mengontrol gula darah diabetes sejak karakteristik pasien. Hal ini sesuai
tahun 1970-an di Eropa. Obat ini juga dengan evaluasi penggunaan terapi
digunakan pada subjek penelitian yang kombinasi insulin-metformin, yakni tepat
dimaksudkan untuk melihat apakah obat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat
ini bisa mencegah gangguan toleransi pasien, dan interaksi obat.
glukosa berubah menjadi diabetes.. Ada Mekanisme kerja metformin
beberapa perdebatan ilmiah tentang adalah dengan cara menambah up-take
bagaimana sebenarnya kinerja metformin, (utilisasi) glukosa diperifer melalui
tapi sebagian besar peneliti setuju bahwa peningkatan sensitifitas jaringan terhadap
dalam kebanyakan penelitian Metformin insulin, menekan produksi glukosa oleh
menekan produksi glukosa di hati. hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan
Metformin dapat menurunkan gula darah meningkatkan pemakaian glukosa dalam
dengan membatasi produksi glukosa di usus melalui proses non oksidatif. Ekstra
hati.(NEJM;vol.346 no.6:393-403) laktat yang terbentuk akan diekstraksi
oleh hati dan digunakan sebagai bahan
Kadar Gula Darah Sebelum Dan baku glukoneogenesis. Keadaan ini
Sesudah Pada Kelompok Kotrol mencegah terjadinya efek penurunan
Berdasarkan penelitian ini kadar glukosa yang berlebihan. Pada
didapatkan rata-rata kadar gula darah pemakaian tunggal metformin dapat
sebelum makan obat metformin adalah menurunkan kadar glukosa darah sampai
271 mg/dl dengan nilai minimal 206 20% (Balley, CJ,1996). mekanisme kerja
mg/dl dan nilai maksimal 313 mg/dl metformin juga dapat menghambat
sedangkan rerata kadar gula darah setelah glukoneogenesis :biguanida bekerja
makan obat metformin adalah 256,85 langsung pada hati (hepar), menurunkan
mg/dl dengan nilai minimal 198 mg/dl produksi glukosa hati. Tidak meransang
dan nilai maksimal 310 mg/dl. Perbedaan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas.
nilai rata-rata antara pengukuran sebelum Durasi kerja sampai 24 jam, tidak
dan sesudah makan obat metformin berikatan dengan protein plasma, tidak
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 26
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)
terjadi metabolisme dan diekresikan oleh yang dapat merangsang fungsi pankreas
ginjal sebagai senyawa aktif (Sukandar, untuk menghasilkan insulin. Ningsih
2009). Metformin merupakan salah satu (2013) manyatakan bahwa Diabetes tipe 2
obat generic, dari obat tersebut juga terjadi akibat kombinasi antara gaya
dipasarkan dengan nama dagang hidup dan faktor genetik, banyak faktor
Glucophage. Ini telah digunakan untuk gaya hidup yang diketahui berperan
mengontrol gula darah diabetes sejak penting dalam menimbulkan penyakit
tahun 1970-an di Eropa. Obat ini juga diabetes tipe termasuk: kegemukan,
digunakan pada subjek penelitian yang kurangnya aktivitas fisik, asupan gizi
dimaksudkan untuk melihat apakah obat tidak seimbang, penanganan stress yang
ini bisa mencegah gangguan toleransi tidak tepat. Kegagalan pengendalian
glukosa berubah menjadi diabetes.. Ada glikemia pada diabetes mellitus setelah
beberapa perdebatan ilmiah tentang melakukan perubahan gaya hidup
bagaimana sebenarnya kinerja metformin, memerlukan intervensi farmakologi dan
tapi sebagian besar peneliti setuju bahwa non farmakologi agar dapat mencegah
dalam kebanyakan penelitian Metformin atau menghambat terjadinya komplikasi.
menekan produksi glukosa di hati. Penangan DM seharusnya
Metformin dapat menurunkan gula darah bertujuan untuk mencegah akibat-akibat
dengan membatasi produksi glukosa di defisiensi insulin yang akan segera timbul
hati.(NEJM;vol.346 no.6:393-403) yang meliputi hiperglikemi, simptomatik
(yaitu poliuri, polidipsi, dan penurunan
Efek Latihan Yoga Terhadap berat badan), ketoasidosis diabetik
penurunan Kadar Gula Darah Pasien (KAD) dan sindroma hiperosmolar non
DM Tipe 2 ketonik (SHNK) dan memperbaiki
Hasil penelitian menunjukkan komplikasi-komplikasi penyakit yang
bahwa terdapat perbedaan penuruanan berlangsung lama yang timbul akibat
kadar gulada darah pada kelompok diabetes militus. Ada 5 pilar penting
intervensi dengan kelompok kontrol. dalam menangani penyakit diabetes
Penurunan lebih besar pada kelompok militus antara lain: edukasi, pengaturan
yang diberikan latihan yoga dan nutrisi, aktivitas fisik, terapi dan
metformin. Secara uji statistic didapatkan pemantauan gula darah (Smeltzer, 2002),
nilai p=0,000 (p ≤ 0,05) maka dapat latihan yoga merupakan salah satu pilar
disimpulkan bahwa yoga lebih efektif yang menentukan keberhasilan
dalam menurunkan kadar gula darah penanganan penyakit DM pada aspek
dibandingkan dengan hanya memakan aktivitas fisik dan olah raga, namun harus
obat metformin. Hasil penelitian ini dilakukan secara konsisten dan teratur.
sejalan dengan Chandratreya (2008) Pengobatan Diabetes Militus
sekresi glukagon ditingkatkan oleh stress. dapat dilakukan dengan terapi
Latihan yoga dapat menurunkan tingkat farmakologi dan non farmakologi.
stres dapat sehingga sekresi glucagon Pengobatan farmakologi dapat pula
menurun dan meningkatkan tindakan dengan pemberian insulin maupun
insulin. Yoga juga mengakibatkan menggunakan obat-obatan anti diabetes.
relaksasi otot, pengembangan dan Pengobatan ini memerlukan biaya yang
peningkatan aliran darah ke otot yang mahal dan menimbulkan efek samping.
dapat meningkatkan sekresi reseptor pada Beberapa gejala efek samping yang
insulin sehingga terjadi peningkatan ditimbulkan diantaranya: kembung dan
penyerapan glukosa oleh otot dan diare. Yoga dapat menjadi salah satu
akhirnya menurunkan kadar gula darah. pilihan penanganan non farmakologi
Selain itu banyak gerakan yoga yang yang tidak memberikan efek samping dan
menyebabkan peregangan pada pankreas dapat dilakukan madiri oleh pasien di
Leni Merdawati, dkk., Pengaruh Latihan Yoga terhadap .... 27
NERS: Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 1, Maret 2018, (Hal. 19-30)