Sunteți pe pagina 1din 5

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE

LEVEL OF KNOWLEDGE AND SKILL OF


HYPERTENSION WITH METHOD KECAB
KITCHEN AREA PACCERAKANG
Abdul Gany Bas1, Sarina Sukri2, Suciaty Safitri Basrum3, Astri Mariati4, Usna5,
Arnis Puspitha R6
1,2,3Mahasiswa Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar
4Mahasiswa Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
5Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar
6Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar

e-mail: abdulganybas@gmail.com

ABSTRACT
Introduction: Hypertension is a chronic condition characterized by increased blood pressure in
artery walls. It can disrupt blood flow, damage blood vessels, even cause degenerative diseases,
until death. Paccerakang is a region in Makassar City, South Sulawesi. Based on data from the
Health Department of Makassar City in 2015 that in the Region Pacerakang there is a high
incidence of hypertension. The purpose of devotion is to provide understanding and skill
formation in the effort to recognize, prevent and treat hypertension in Pacerakang community.
Method: The concept of community service used with the concept of Kitchen Kecab (Know,
prevent and Treat) Hypertension. In Community service is done Provision of health education,
measurement of high blood pressure, demonstration of high fiber healthy, low salt and fat diet
and training of health cadres Paccerakang. The subject of this research is 39 people of
Paccerakang. Results: The level of public knowledge after being given health education and anti
hypertensive cooking demonstrations increased by 20% on average and high blood pressure
measurement skills performed by health cadres averaged above 85%. Conclusion: The Kitchen
Program of Hypertension Cake can provide convenience to the community and health cadres in
knowing, preventing and treating hypertension.

Keywords : Health cadre, Healthy cooking, Hypertension, Kitchen Kecab, Primary, Secondary, Tertiary,
Paccerakang

PENDAHULUAN Pada tahun 2008, diseluruh


Tekanan darah tinggi atau biasa dunia sekitar 40% dari total orang
yang dikenal hipertensi merupakan dewasa berusia 25 tahun keatas telah
suatu keadaan kronis yang ditandai didiagnosis dengan hipertensi. Kondisi
dengan meningkatnya tekanan darah tersebut meningkat dari 600 juta orang
pada dinding pembuluh darah arteri. pada tahun 1980 menjadi satu miliar
Keadaan tersebut mengakibatkan pada tahun 2008 (Word Health
jantung bekerja lebih keras untuk Organization , 2013)
mengedarkan darah keseluruh tubuh Pada negara-negara maju dan
melalui pembuluh darah (Black & berkembang kejadian hipertensi
Hawks, 2014) menjadi masalah kesehatan yang juga
cukup tinggi prevalensinya. Sekitar 18-
32% penduduk Amerika Serikat Paccerakang terdiri dari 128 jiwa. Selain
menderita hipertensi sedangkan di Cina itu berdasarkan hasil observasi dan
persentasenya lebih rendah yaitu 13%. wawancara dengan beberapa
Di Indonesia prevalensi hipertensi lebih masyarakat di Wilayah Paccerakang
tinggi jika dibandingkan dengan bahwa mereka masih kurang
Singapura yang mencapai 27,3 %, mendapatkan pemberian pendidikan
Thailand sekitar 22,7 % dan Malaysia kesehatan mengenai hipertensi
20%. Indonesia dengan tingkat terutama cara pengolahan bahan
prevalensi tertinggi yaitu mencapai makanan tinggi serat dan rendah lemak.
31,7% dari jumlah penduduk dewasa. Berdasarkan fenomena di atas,
Di Indonesia, hipertensi tampak bahwa gaya hidup masyarakat
merupakan penyebab kematian nomor sangat mempengaruhi terjadinya
tiga setelah stroke dan tuberkulosis, hipertensi. Gaya hidup sehat perlu
yakni mencapai 6,7% dari populasi diterapkan untuk meminimalkan angka
kematian pada semua umur. kejadian penyakit hipertensi. Oleh
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan karena itu, salah satu langkah yang
Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun dapat dilakukan dalam upaya
2007 menunjukan prevalensi hipertensi pencegahan primer, sekunder, dan
secara nasional mencapai 31,7% dan tersier hipertensi pada wilayah tersebut
sebagian besar kasus hipertensi di dengan mengadakan Dapur Kecab
masyarakat belum terdeteksi (Kenali, Cegah, dan Obati) hipertensi.
(RISKESDAS, 2007)
Di Kota Makassar sendiri METODE
hipertensi menempati urutan ketiga Metode yang digunakan dalam
penyebab kematian tertinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat terdiri
sebanyak 370 jiwa (Dinas Kesehatan dari beberapa tahapan yang tersusun
Makassar , 2015). Bidang Pelayanan secara sistemtis. Metode ini diawali
Kesehatan Dinas Kesehatan Kota dengan observasi, pendidikan
Makassar diperoleh gambaran 10 kesehatan, pengukuran tekanan darah,
penyakit utama untuk semua golongan demonstrasi masakan anti hipertensi,
umur di Kota Makassar tahun 2015, pelatihan kader kesehatan serta
Hipertensi menempati urutan ke-2 monitoring dan evaluasi terhadap
dengan jumlah penderita 73.420 orang. masyarakat Paccerakang.
Hipertensi di wilayah kerja 1. Observasi
Puskesmas Paccerakang yang terletak Observasi dilakukan di RW 04
di Kecamatan Biringkanaya Makassar wilayah Paccerakang terdiri atas 509
dengan angka kejadian hipertensi yang Kepala keluarga dengan menggunakan
cukup tinggi dibandingkan dengan 46 data pengkajian Komunitas dari
Puskesmas yang ada di Kota Makassar Kemenkes, dalam lembar pengkajian
(Dinas Kesehatan Makassar , 2015). terdapat pertanyaan mengenai
Wilayah kerja dipilih berdasarkan data konsumsi garam dalam kehidupan
dari Dinas Kesehatan Kota Makassar sehari-hari. Dari hasil proses observasi
bahwa penderita hipertensi di Wilayah inilah yang membantu dalam proses
tercapainya tujuan.
2. Pendidikan Kesehatan kader kesehatan serta masyarakat
Kegiatan pendidikan kesehatan dalam melakukan demostrasi beberapa
dilakukan dengan cara Presentasi resep masakan dan minuman yang
menggunakan Power Point. Leaflet sebelumnya resep masakan tersebut
dibagikan langsung ke masyarakat sudah dibagikan. Dalam resep masakan
dengan bahasa yang sederhana. tersebut memuat nilai energy dan zat
Kegiatan diawali dengan bertanya gizi masakan.
kepada masyarakat seberapa tahu 5. Pelatihan Kader
mereka tentang apa itu hipertensi, apa Tahapan pengajaran pengukuran
penyebabnya, apa dampaknya bagi tekanan darah tinggi merupakan
tubuh dan bagaimana cara metode yang dikhususkan kepada
mencegahnya. Selanjutnya presentasi Kader kesehatan. Pada tahapan ini
kepada masyarakat tentang apa itu kader dikenalkan dengan alat tensi dan
hipertensi, apa penyebab terjadinya stetoskop, kemudian diajarkan cara
hipertensi, bagaimana hipertensi bisa meraba nadi radialis, selanjutnya kader
menyerang tubuh, apa dampak dilatih cara mengukur tekanan darah
hipertensi, dan bagaimana cara tinggi menggunakan daftar tilik sesuai
mencegah hipertensi. Setelah presentasi urutan. Selain pengajaran pengukuran
dilakukan sesi Tanya jawab kepada tekanan darah tinggi, kader dibekali
masyarakat. Pada akhir pendidikan ilmu tentang materi hipertensi salah
kesehatan kami membagikan leaflet satunya yaitu menjaga asupan
kepada masyakat untuk dibawa pulang makanan, yang berguna ketika kader
sebagai bahan pembelajaran dirumah. melakukan pengukuran tekanan darah
3. Pengukuran Tekanan darah kepada masyarakat, tidak lupa
Pengukuran tekanan darah tinggi memberikan pendidikan kesehatan
dilakukan sebagai data awal setelah kepada masyarakat, hal ini penting
dilakukan observasi dan pengkajian. karena, demi menjaga kestabilan
Tahapan ini dilakukan untuk tekanan darah maka perlu menjaga
menetapkan intervensi yang tepat asupan makanan sehari-hari.
kepada masyarakat. 6. Monitoring dan Evaluasi
4. Demosntrasi Dapur Kecab Monitoring dan evaluasi merupakan
Demonstrasi Dapur Kecab kegiatan tahap akhir dari program.
merupakan tahapan kegiatan inti. Pada Monitoring dilakukan kepada
tahapan ini masyarakat Paccerakang masyarakat yang mengidap hipertensi,
khususnya ibu-ibu dan kader yaitu dilakukan pengukuran tekanan
kesehatan melakukan demonstrasi darah kembali guna mengontrol
masakan tinggi serat serta rendah tekanan darah. Evaluasi dilakukan
garam dan lemak. Demonstrasi terhadap kader kesehatan mengenai
dilakukan dengan membuat dapur pemahaman tentang bahaya hipertensi
dihalaman rumah guna memuat dan bagaimana cara kader kesehatan
masyarakat Paccerakang dalam melihat melakukan pengukuran tekanan darah
demonstrasi masakan anti hipertensi. kepada masyarakat sebagai kegiatan
Ada empat kompor yang digunakan oleh berkelanjutan kedepannya.
HASIL

PEMBAHASAN

SIMPULAN
Setelah pengabdian masyarakat
dalam upaya pencegahan primer,
sekunder dan tersier, jumlah

DAFTAR PUSTAKA

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014).


Keperawatan Medikal Bedah.
Singapore : ELSEVIER .

Dinas Kesehatan Makassar . (2015).


Kesehatan Kota Makassar .
Makassar: Pemerintah Kota
Makassar Dinas Kesehatan .

RISKESDAS. (2007). Hasil Riset


Kesehatan Dasar. Jakarta:
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI.

Word Health Organization . (2013).


Global Status Report on Road
Safety.

S-ar putea să vă placă și